Pembelaan Terhadap Kehormatan Al ‘Allamah Rabi’ bin Hadi Dari Tikaman Khabits Sofyan Ruray

Bismillahirrohmanirrohim. o

Pembelaan Terhadap Kehormatan  Al ‘Allamah Rabi’ bin Hadi Dari Tikaman Khabits Sofyan Ruray

 

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

حَتَّى إِذَا اسْتَيْئَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا جَاءَهُمْ نَصْرُنَا فَنُجِّيَ مَنْ نَشَاءُ وَلا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ (١١٠)

“Sehingga apabila para Rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para Rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa.” (QS. Yusuf 110)

As Sa’di rahimahullah berkata:

“Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia mengutus para rasul yang mulia, lalu mereka didustakan oleh kaum yang suka berbuat dosa & hina, dan Allah memberi waktu bagi mereka agar mereka mau kembali kepada kebenaran. Allah terus memberi tangguh mereka hingga keadaan sampai pada puncak permusuhan mereka terhadap para Rasul , sampai-sampai para rasul – dengan kesempurnaan keyakinan mereka dan kuatnya pembenaran mereka terhadap janji Allah dan ancamanNya – terkadang terlintas di hati mereka sedikit keputusasaan serta sedikit kelemahan ilmu dan pembenaran terhadap janjiNya. Maka jika keadaannya sudah seperti ini, datanglah pertolongan Kami terhadap para rasul itu….” (Darul Aqidah, hal.406)

Semoga Allah merahmati salah seorang salaf yang mengatakan:

إِذَا رَأَيْت الشَّابَّ أَوَّلَ مَا يَنْشَأُ مَعَ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ فَأَرْجِهْ وَإِذَا رَأَيْته مَعَ أَهْلِ الْبِدَع فَايئَسْ مِنْهُ فَإِنَّ الشَّابَّ عَلَى أَوَّلِ نُشُوئِهِ.

“Jika engkau melihat seorang pemuda di awal pertumbuhannya dia bersama Ahlus Sunnah maka harapkanlah kebaikannya, dan jika engkau melihatnya bersama ahli bid’ah maka putuslah harapanmu dari kebaikannya, karena sesungguhnya seorang pemuda itu sangat dipengaruhi oleh awal masa pertumbuhannya.”

Atsar ini disebutkan oleh Ibnu Muflih di dalam Al-Adab Asy-Syar’iyyah (3/577 –pent) dari Al-Imam Ahmad dan disebutkan oleh Ibnu Baththah (Al-Ibanah Ash-Shughra hal. 133 no. 92 –pent) dari Amr bin Qais Al-Mula’i.

Ayat di atas terkait sikap para rasul yang “tidak mempunyai harapan lagi” terhadap kaumnya dan di sana tidak disertai celaan atau tudingan Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa para rasul tersebut memiliki penyimpangan akidah atau pemahaman yang sesat lagi batil. Wal’iyazubillah.

Adapun atsar yang dibawakan oleh 4 orang a’immah tersebut terkait “putusnya harapan dari kebaikan” manakala seorang pemuda di awal pertumbuhannya telah bersama ahli bid’ah. Atsar di atas diterima, dinukil oleh para ulama dan penuntut ilmu lainnya dari generasi ke generasi di dalam tulisan dan karya-karya mereka.

Tidak ada dari kalangan ulama yang menghukuminya sebagai bukti penyimpangan akidah Amr bin Qais Al-Mula’i, Ibnu Baththah, Al-Imam Ahmad, dan Ibnu Muflih rahimahumullah. Allahul musta’an.

tuduhan sofyan ruray

Maka sekarang simaklah bahwa demi Ja’far Umar Thalib al Khariji, Sofyan Ruray menghukumi, memvonis Asy Syaikh Rabi’ telah menyimpang akidahnya:

Link Suara :

atau download di sini
Dan inilah pembelaan Al Ustadz Usamah Mahri terhadap guru beliau (Asy Syaikh Rabi’) dari tuduhan khabits Sofyan Ruray di atas:
atau download di sini
Download kajian Memperingatkan Kesalahan, Upaya Membentengi Umat
Baca artikel terkait:

One thought on “Pembelaan Terhadap Kehormatan Al ‘Allamah Rabi’ bin Hadi Dari Tikaman Khabits Sofyan Ruray

  1. Jazakallah khair ya ustadz, akhirnya kini jelas siapa Sofyan Ruray, seorang da’i yang dulunya adalah mantan da’i WI. yang kemudian tiba-tiba namanya mencuat di internet, rekaman kajiannya berserak di sebuah situs kumpulan audio kajian salafy.
    Sebuah pelajaran berharga seorang yang dulunya memiliki pemikiran menyimpang, maka seyogyanya tidak diijinkan untuk mengisi kajian, tetapi hendaknya dia belajar kembali tentang aqidah yang benar dan manhaj yang benar, dan bukan kemudian setelah rujuk dari penyimpangannya tiba-tiba didudukkan di depan.
    Dan ini tidak hanya terjadi pada kasus Sofyan Ruray. kita lihat bagaimana sebagian kaum muslimin, apabila ada seorang pendeta atau misionaris baru masuk Islam, tiba-tiba sudah dijadikan ustadz, sudah ngisi dimana-mana.. musibah.. Allahul musta’an..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *