Ketika Ahlussunnah Dipaksa Jafar Shalih Untuk Memilih.. (Bag. 2)

Bismillahirrohmanirrohim. o

js ambil dana it cerdas...

(Benarkah Mengambil Dana Ihya At Turats untuk Kepentingan Dakwah itu Cerdas??)

Yang ke lima ikhwani fiddin-akramani wa akramakumullahu jami’an-wasiat Fudhail bin ‘Iyadh adalah:

Fudhail bin ‘Iyadh menukil ucapan Ibnul Mubarak. Seorang yang dikenal zuhud, seorang yang dikenal kalem, seorang yang dikenal tawadhu’. Bahkan beliau ini di saat hendak meluruskan kesalahan seseorang pun begitu lembut caranya. Apa kata Ibnul Mubarak?

“Tidak ada harta yang paling tidak berkah selain dari hartanya ahlul bid’ah.”

Jadi hartanya ahlul bid’ah adalah harta yang paling tidak berkah. Saya masih ingat ketika mengingatkan Abu Qatadah cs agar jangan berhubungan dengan muassasah-muassasah hizbiyyah: Ihya’ut Turats atau ash-Shafwah dan lain sebagainya.

”Saya mau bergabung bersama antum kalau antum melepaskan diri dari ikatan ntah itu Ihya’ut Turats atau ash-Shafwah. Stop bantuan yang mereka berikan!”

Tapi rupanya mereka lebih memilih untuk tetap menerima dana dan berhubungan dengan muassasah-muassasah tersebut. Akhirnya saya memilih keluar dari situ. Kemudian orang-orang yang bersamanya mengatakan: “kenapa ngambil dana saja kok dilarang? Daripada dana ini diambil sama ahlul bid’ah untuk memakmurkan kebid’ahannya, ya mending kita ambil” kata mereka.

firanda sendiri tdk yakin

Gambar 1. Screenshot isi buku propaganda emas Ihya’ut Turatsnya Firanda

Belum tahu kalau hartanya ahli bid’ah itu harta yang paling tidak berkah!!

Ternyata baru -baru ini ada orang yang mengatakan: memanfaatkan dana  dari Ihya’ut Turats untuk kepentingan dakwah adalah orang yang cerdas.

Kok hampir mirip ya?? Cuma kalimat yang berbeda. Belum tahu kalau harta ahlul bid’ah itu adalah harta yang paling tidak berkah!! Harta mereka mau kalian jadikan untuk (tidak jelas) dakwah?!! Maka sungguh dakwah kalian adalah dakwah yang akan gagal dan hancur!!! Dan itu terbukti. Kalau saya mau jujur, mau ceritakan, wuuuuh…berapa banyak kerusakan yang terjadi di pondoknya Abu Qatadah. Tanpa saya harus datang dan melihat secara langsung. Beberapa orang sudah keluar dari tempat itu. Semuanya bicara.Yang fitrahnya masih lurus, itu keluar dari sana dan menyampaikan kerusakan yang terjadi. Bahkan yang menjadi rahasia umum adalah bahwa banyak masjid yang dibangun yang katanya disyaratkan kalau tempatnya ingin dibangun masjid, maka harus dijalankan sunnah di dalamnya. Ternyata pada kenyataannya tidak demikian. Justru masjid yang telah dibangun, telah mereka bangun itu, malah semakin makmur kebid’ahannya.

js ambil dana it cerdas...2

Gambar 2. Screenshot Ahlul Bid’ah (Al Furqan Ihya’ut Turats) gabung Ahlul Bid’ah (Al Mujtama’ Ikhwanul Muslimin) = CERdas

Ini yang menunjukkan betapa tidak berkahnya harta ahlul bid’ah! Kita mesti beritahukan kepada mereka pernyataannya Ibnul Mubarak ini:

“Tidak ada harta yang paling tidak berkah selain dari hartanya ahlul bid’ah!”

Kok mau dimanfaatkan untuk dakwah? Gimana? Rusak dakwah! Tidak mungkin mereka jaman sekarang ini memberikan sesuatu cuma-cuma.Ndak mungkin. Pasti ada timbal balik yang ingin mereka harapkan. Setidaknya mereka senang ketika melihat kerusakan yang terjadi akibat akibat dari dana tersebut. Dan ini sudah nyata. Banyak pelanggaran syari’at. Untuk itu ikhwani fiddin-akramakumullah- penting untuk kita ketahui hal ini. Dan hendaknya pernyataan Ibnul Mubarak ini menjadi nasehat. Khususnya bagi kita semua. Menjadi nasehat agar jangan gegabah menerima dana. Apalagi jika kemudian dana tersebut akan kita gunakan untuk kepentingan yang mulya: dakwah ilallah.

Klik untuk dengar:

atau download di sini

Transkrip Muhadharah Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsary dengan tema Konsekuensi dan Tuntutan Bertauhid

Sumber : http://postinganwsi.wordpress.com/2013/09/07/tidak-ada-harta-yang-paling-tidak-berkah-selain-dari-hartanya-ahlul-bidah/#more-18  dengan tambahan bukti.

Baca link terkait:

One thought on “Ketika Ahlussunnah Dipaksa Jafar Shalih Untuk Memilih.. (Bag. 2)

  1. apa ya yang mereka cari? fulus? sepertinya kalau cari fulus salah alamat belajar di madinah, disini aja,ambil jurusan ekonomi,ntar jug a dapet gelar duktur juga kok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *