Pahit Dikata Nyata Di Data

Bismillahirrahmanirrahiem

Ada yang bilang fakta adalah falsu, tak nyata, maka kita coba lihat data berikut palsu atau nyata ??? silakan para pembaca cek posting berikut ini:

1.  Majalah Al Bayan yang diterbitkan Sururi London dimiliki oleh Mahad Ali Al Irsyad Tengaran, Boyolali. http://img96.imageshack.us/img96/6168/file3kn9.jpg

2. Koleksi lainnya majalah Al Bayan keluaran th 2003 didapatkan dari salah seorang mantan anggota yayasan Qolbun Salim, Malang. http://img204.imageshack.us/img204/4889/file3baj3.jpg 

3. Daftar Khatib di masjid Al Irsyad tahun 2004 saat Mahad Ali Al Irsyad  pimpinan Abdurrahman At Tamimi masih di markas PW Al Irsyad Surabaya. Silakan lihat keakraban mereka dengan pembesar Ikhwanul Muslimin dalam format daftar khatib ini. Url  bukti gambar di http://img205.imageshack.us/img205/963/file24ya5.jpg 

4. Daftar Khatib di masjid Al Irsyad tahun 2005, didapatkan saat Mahad Ali Al Irsyad  pimpinan Abdurrahman At Tamimi masih di markas PW Al Irsyad Surabaya. Url  bukti gambar di http://img407.imageshack.us/img407/9953/file24ckt4.jpg

5. Daftar Khatib di masjid Al Irsyad tahun 2006, didapatkan saat Mahad Ali Al Irsyad  pimpinan Abdurrahman At Tamimi masih di markas PW Al Irsyad Surabaya. Url  bukti gambar di http://img407.imageshack.us/img407/5003/file24bhh6.jpg

6. Majalah keluaran Ahmad Surkati Adz Dzakhiirah Edisi Muharam 1342 H http://img205.imageshack.us/img205/7899/file2bqv5.jpg

7. Majalah keluaran Ahmad Surkati Adz Dzakhiirah yang berisikan kontroversial pemikirannya
http://img205.imageshack.us/img205/3294/file2ctx5.jpg

8. Buku resmi DPP Al Irsyad Al-Islamiyyah http://img208.imageshack.us/img208/4554/sampulbukuresmippalirsyvb2.jpg

9. Buku resmi DPP Al Irsyad Al-Islamiyyah halaman kedua
http://img220.imageshack.us/img220/1706/halkeduabukuresmippalirhr5.jpg

10. Buku resmi DPP Al Irsyad Islamiyyah halaman belakang-luar
http://img96.imageshack.us/img96/8632/husseinbinabdullahbadjepw4.jpg  

Di dalam resensi buku tersebut tertulis sangat jelas dan terang:”

“Ia (Hussein Badjerei-pen) dikenal memiliki daya ingat yang kuat, disiplin, telaten mengumpulkan dokumen, dan karenanya dialah saat ini satu-satunya orang al-Irsyad kepada siapa kita mencari informasi tentang organisasi al-Irsyad yang berdiri sejak 1914” (resensi Buku Al-Irsyad Mengisi Sejarah Bangsa, halaman belakang luar)

Kami percaya bahwa dengan dakwah Salafiyyah Al-Mubarakah yang semakin tegak kokoh berkibar di negeri kita ini walhamdulillah menjadikan umat semakin kritis dalam menerima berbagai informasi, apalagi yang “tidak syak lagi” dihembuskan karena “sebuah kepanikan dan ketakutan dahsyat” ketika bukti-bukti kejahatan mereka diketahui oleh umat. Demi Allah, bukti di atas hanyalah segelintir kecil dari bertumpuk-tumpuk bukti yang kami pegang selama ini, keakraban Ihya’ at-Turats dengan Rafidhah, kemesraan Ihya’ dengan Ikhwanul Muslimin (alangkah persisnya dengan yang terjadi di negeri ini!), dan banyak contoh lainnya. Tidakkah “dia” memiliki rasa malu ketika menuduh falsu, tak nyata, fitnah dan ucapan “kalang kabut” lainnya ternyata satu hurufpun tidak diiringinya dengan bukti-bukti pendukungnya?! Apakah dia menganggap bahwa kaum muslimin adalah segolongan kaum yang begitu bodohnya sehingga menelan mentah-mentah ajakan untuk menjadi muqallidnya? Padahal “akabir” inilah yang tiada hentinya memasang slogan besar di situs pribadinya:

Jika para pendakwa tidak menopang dalilnya dengan teks dalil Maka dia berada di atas selemah-lemahnya dalil

Setelah itu semua, bagaimana mungkin dia melabrak semua kaidah yang dibuat dan ditegakkannya sendiri? Seolah-olah menganggap kita kaum muslimin sebagai orang-orang yang tidak bisa membaca tulisannya?

Sungguh sangat menyakitkan, justru karena bukti-bukti itulah dia menuduh (lagi-lagi tanpa bukti pendukung!) bahwa asatidzah (diantaranya adalah Ustadz Luqman Ba’abduh hafidhahullah) sebagai orang-orang blo’on dan pengangguran!! Menuduh Asatidzah sebagai kaum munaffirin yang rusak manhajnya!!(Lihat artikelnya yang berjudul “Lama Tidak OL”) Apakah karena dia bekerja sebagai bawahan Chalid Bawazeer di salah satu perusahaannya kemudian dia bebas menuduh orang lain sebagai orang blo’on dan pengangguran yang rusak manhajnya? Benar bahwa asatidzah yang hanyalah seorang pengajar di sebuah pondok pesantren tidaklah BERGAJI TETAP & SETINGGI dia, tetapi kemudian hal ini digunakannya untuk menuduh orang lain sebagai orang blo’on & pengangguran? (Dan lihatlah wahai saudaraku sekalian yang semoga dicintai dan dirahmati Allah, sekali lagi lihatlah dan bacalah kata-kata manisnya terhadap Abduh dan Abdurrahman al-Thalibi yang “dimuliakannya” sebagai “Saudaraku…” dan berbagai kata-kata yang membikin hati ini semakin sakit justru karena “Bantahan Mesranya’ dan bandingkan dengan “ucapan sumpah serapahnya” jika yang dihadapinya adalah Salafiyyin!!

Perhatikan ucapannya:”Iya, mereka tidaklah lebih dari “lalat-lalat” busuk yang setiap hinggap ke suatu tempat pasti menyebarkan penyakit dan bau. Biarlah lalat-lalat itu berkumpul di tempat-tempat sampah dan tempat bau lainnya”(buku tamu)! Dan Subhanallah, ucapan jahat seperti inilah beberapa tahun yang lalu ditempel-tempelkan di Madinah oleh orang-orang Sururiyyun untuk menghinakan dakwah Syaikh Rabi’ Hafidhahullah yang mereka katakan “Bermanhaj Lalat”, tidaklah hinggap kecuali dari satu kotoran ke kotoran lainnya! Hanyalah menyebarkan penyakit dan bau busuk! Karena apa wahai ikhwah sekalian rahimakumullah mereka ucapkan tuduhan keji tersebut? Karena kedok kejahatan mereka yang selama ini disembunyikan dari pandangan umat ternyata oleh Syaikh Rabi’ dituliskan dan dijelaskan secara ilmiyah lengkap dengan berbagai buktinya, dari sumber rujukan mereka sendiri (jazakumullahu khairan katsira)!! Duhai, betapa miripnya apa yang dia tuduhkan dengan tuduhan sururi internasional itu. Apakah mereka sebelumnya sudah saling berbisik?!

Benar bahwa sebagian data diambil dari sumber internet, tetapi dia rupanya pura-pura tidak tahu ataukah tidak mau tahu bahwa ketika fakta-fakta tersebut kita ungkapkan hal itu berasal dari sumber2 internet dari kelompok dan jaringannya sendiri!! Jadi ketika dia mendustakan tulisan tersebut, siapa yang didustakannya? Benar, kelompoknya sendiri! Alangkah jauhnya ketika dia melemparkan tuduhan “yang paling parah” adalah ustadz Abu Hamzah. Dari mana dia mendasarkan tuduhannya? Dari situs JIL! Bukan untuk membantah situs JIL tersebut tetapi untuk menunjukkan bukti bahwa buku ustadz Abu Hamzah diterbitkan oleh penerbit JIL! Bahwa Ustad Abu Hamzah berhubungan dengan JIL! Jelas-jelas fitnah dan tuduhan jahat telah dilontarkannya, tetapi dasar memang pendekar Seribu Helah, diapun masih berlagak pula sebagai seorang yang sedang menasehati!! Hal ini tidaklah samar bagi orang yang mencintai Al-Haq dan pembawanya. Semoga Allah Ta’ala melindungi seluruh kaum muslimin dari orang sejahat dan selicik ini. Cukuplah satu bukti bagi orang yang mencintai kebenatrran untuk rujuk dan berlepas diri dari kesalahannya. Tetapi untuk orang seperti ini, apa yang masih bisa kita harapkan?

Jadi, mana rifqan itu? Mana kelembutan antum sebagaimana slogan yang terpampang di sebelah kanan web antum? Mana..? Wallahi hina..hina…hina..

Demikian informasi ini silakan dicrosscheck dan diuji kebenarannya. File ini adalah sumber bacaan penulisan tulisan Badai Fitnah Dakwah Turotsiyyah di Indonesia.

Wallahu a’lam.

Abu Abdillah Ibrahim