Parodi Rodja (Bagian 9):
Syaikh Rodja Memperbaharui Baiatnya
Kepada Mursyidul ‘Amm Ikhwanul Muslimin
21 Sya’ban 1434 H/ 30 Juni 2013 M
Pengantar
Ketika kali pertama kita memposting rentetan bukti (kejahatan) Doktor Rodja Muhammad Al Arify untuk menjawab tantangan Caldok Firanda, seketika itu pula salah seorang ikhwah memberitahukan bahwa telah dimunculkan hilah oleh fanatikus pembelanya bahwa Muhammad Al Arify ada dua sosok, yang pertama di Saudi dan yang kedua di Mesir, untuk menyelamatkan muka Al Arify dan Rodjanya. Subhanallah, tidakkah dia tahu bahwa orang ini memang da’i selebritis yang malang melintang di berbagai negara? Da’i kondang yang tidak hanya kondang di dalam negeri Saudi tetapi juga kondang di negeri sekitarnya?
Demikianlah, wajahnya satu demi satu dalam berbagai “aksi dan gayanya” terus kita pampang utuh pada pembuktian-pembuktian selanjutnya [agar kita tidak dicap merekayasa bukti dengan menempelkan wajah orang lain pada sang tertuduh] untuk membantu mereka agar bisa dengan mudah mendustakan bukti-bukti yang kami tampilkan bahwa Doktor Muhammad Al Arify yang menjadi Syaikhnya Rodja bukanlah Muhammad Al Arify yang kita tampilkan dalam rentetan bukti kejahatannya.
Tetapi, kami menunggu dan terus menunggu…sampai detik ini, namun tak kunjung datang para pengekor hawa nafsu yang berani berdiri untuk mendustakan bukti-bukti yang kami tampilkan bahwa Al Arify Syaikh Rodjanya bukanlah Al Arify yang kita pampangkan berbagai bukti manuver kesesatan dan kejahatannya. Lalu apa gunanya mereka memiliki jajaran ilmuwan berpangkat Lc, Magister dan Doctor yang tak sedikit jumlahnya yang mengaku dan mendakwahkan diri sedang menyeru umat pada dakwah Salafiyah Al Mubarakah? Yang kita dengar malah berita-berita menyedihkan, orang-orang berilmu yang semestinya membentengi umat dari syubhat dan talbis Halabiyun Rodja malah melancarkan “perang gerilya” dengan menjajakan omongan fanatikus Halabiyun Rodja semacam Abdullah Taslim, mengilfiltrasikannya kepada jajaran asatidzah, bukan agar asatidzah tersebut bangkit untuk membantahnya tetapi untuk menggembosi mereka hafizhahullah! Maka berhati-hatilah ya ikhwah, bukan hanya manhaj kita yang diserang tetapi manhaj asatidzah kita juga diserang, secara tersembunyi maupun terang-terangan, baik dari dalam maupun dari luar. Hanya kepada Allah kita memohon keselamatan dan perlindungan.
Biarlah sedikit paparan di bawah ini menjadi salah satu cara untuk “menggembosi” para pembela Halabiyun Rodja, baik yang membela secara terbuka maupun secara gerilya, yang memilih hawa nafsu daripada bukti dan hujjah, yang telah melemparkan bimbingan dan nasehat Asy Syaikh Rabi’ ke belakang punggung mereka, menutup mata dari bukti kesesatan dan penyimpangan mereka, bertameng bahwa dakwah mereka sebagai dakwatut Tauhid, membela Sunnah memerangi syirik dan bid’ah, ke sana kemari membela Rodja, tak malu walau di depan ulama sekalipun.
Inilah sedikit coretan pena persembahan dari kami, semoga bisa “mengganggu” dan “menggoncang” jejaring “Salafy Goncang” (baca: Halabiyun Rodja beserta segenap centeng pembelanya). Hanya kepada Allah Ta’ala kami berharap…
Al Arify Syaikhnya Halabiyun Rodja, Sama Namanya Beda Jasadnya?
Foto pada judul di atas adalah berita dan gambar yang tersebar luas terkait pertemuan Al Arify yang menjadi dedengkot “Ikhwanul Muslimin” dengan Mursyid ‘Aam (pemimpin umum) kelompok Al-Ikhwan Al-Muslimun (IM) dan urusan baiatnya yang nampaknya telah “expiry date” sehingga harus diregistrasi ulang dalam buku induk keanggotaan para dedengkot dunia Ikhwanul Muslimin di pusat pemerintahannya, Mesir.
Sengaja kami tempeli bagian pojok atasnya dengan logo Rodja 756 IM sebagai bukti kami yakin 100% tanpa ragu sedikitpun bahwa Al Arify Syaikhnya Rodja 756 itu pula Al Arify yang memperbaharui baiat IMnya!! Yang beritanya telah mengharu biru mendatangkan Takbir para petinggi Ikhwanul Muslimin. Jadi…bersiap-siaplah kalian berbangga menyambutnya wahai segenap Firanders, Halabiyun Rodja beserta segenap jajaran “gerilyawan” penggembos Ahlussunnah…
Gambar 1. Screenshot berbeda dengan baiat Al Arify Al Ikhwany yang nampaknya telah kadaluarsa sehingga perlu diher-registrasi ulang, tantangan Calok Doktor Firanda kepada segenap Ahlussunnah belum “expiry date” untuk dilayani secara ilmiyah
Silakan dibandingkan dengan foto Al Arify nya Rodja dari Saudi demi membantu mereka untuk memudahkan mendustakan bukti kami bahwa kedua sosok tersebut adalah orang yang berbeda:
Gambar 2. Screenshot Al Arify Syaikhnya Rodja
Kami juga akan terus membantu para fanatikus Halabiyun Rodja untuk mendustakan bukti-bukti yang kami tampilkan dengan menghadirkan Al Arify “London” agar mereka bisa bernafas lebih lega bahwa faktanya, Al Arify tidak hanya berada di Saudi dan Mesir saja tetapi di London-pun juga ada:
Gambar 3. Screenshot kebohongan publik, heboh foto ulama IKHWANUL MUSLIMIN merangkap SYAIKH RODJA dihoaxkan sebagai MUFTI SAUDI ARABIA itu terekam seorang fotografer tengah bertamasya di London!!
Lebih jelas lagi, Republika ternyata juga memiliki saham dalam penyebaran berita dusta terkait hoax MUFTI SAUDI ARABIA (baca:Rodja/Ikhwanul Muslimin) tersebut lengkap dengan sumber darimana mengambilnya:
Gambar 4. Screenshot Republika sebar berita dusta, Al Arify Syaikh Rodja yang dedengkot Ikhwany diplot dengan baju kebesaran/kedodoran [meminjam kamus Doktor Muhammad Arifin Badri] sebagai MUFTI SAUDI ARABIA
Url bukti: http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/06/24/mok52w-setelah-seru-jihad-di-suriah-mufti-saudi-ini-ke-london-ada-apa
Dari beberapa foto “bantuan” di atas, bukankah para fanatikus Halabiyun Rodja sudah memiliki bahan untuk “mendustakan kami” bahwa Muhammad Al Arify tidak hanya “ada” di Saudi? Tetapi juga berada di Mesir dan…London!? Jadi, siapakah sebenarnya dari foto-foto di atas yang merupakan Al Arify Syaikhnya Rodja wahai Firanda dan Badrusalam? Arify Saudi? Arify Mesir ataukah Arify London? Ataukah ketiganya identik sebagai Arify dedengkot Ikhwany yang kadang syuting di Saudi, syuting di Mesir dan cek in di salah satu hotel di London yang kalian Syaikh Rodja-kan? Masya Allah.
Hal mana sudah lebih dari cukup sebagai bukti kedustaan besar berita di atas bawa MUFTI SAUDI ARABIA sendiri bersama para Masyayikh Ahlussunnah lainya di Saudi termasuk yang membantah penyimpangan dan kesesatan Syaikh Rodja (RadiO Dakwah Ahlussunnah wal JAma’ah, katanya) yang Ikhwany ini dan digelari secara dusta oleh Republika sebagai MUFTI SAUDI. Hadza buhtanun ‘adzim!
Cukuplah kepada para penyebar berita dusta di atas dengan peringatan keras dari Allah Ta’ala:
إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ (١٥
“(ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (QS. An-Nuur:15)
هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ (٢٢١)تَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ (٢٢٢)يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ (٢٢٣)
“Apakah akan aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan- syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa. Mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.” (QS. Asy Syu’ara: 221-223)
Lihat kembali deretan buktinya pada makalah:
http://tukpencarialhaq.com/2013/02/24/parodi-rodja-go-liat-cs-geli-at/ atau http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2013/02/24/parodi-rodja-go-liat-cs-geli-at/
Sekarang saatnya kita membaca berita yang diposting di situs Sahab tentang Syaikh Rodja Al Arify Al Ikhwany…
Seorang dai Arab Saudi yang bernama Muhammad Al-Arify telah bertemu dengan mursyid aam (pemimpin umum) kelompok Al-Ikhwan Al-Muslimun (IM) Muhammad Badi’, untuk membicarakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Suriyah dan bagaimana menangani apa yang digambarkan oleh Al-Arify di sela-sela khutbahnya di masjid Amr bin Al-Ash di Mesir sebagai pembantaian yang dilakukan oleh rezim Basysyar Al-Asad terhadap rakyat Suriyah.
Gambar 5. Screenshot Hizby Muhammad Al Arify, da’i Saudi di Sahab.
Al-Arify juga sebagaimana menurut berita yang dikutip dari jejaring sosial Twitter milik Dr. Muhammad Mursy, sangat antusias untuk memperbarui sumpah baiat (sumpah setianya) kepada sang pemimpin umum tersebut disertai takbir dan tahlil oleh para petinggi kelompok tersebut.
Gambar 6. Screenshot kicauan Doktor Muhammad Mursy yang sampai bertakbir publikasikan update-baiatnya Syaikh Rodja, Doktor Muhammad Al Arify Al Ikhwany, 14 Juni 2013 kemarin.
Al-Arify telah memulai kunjungan dua hari ke Mesir untuk menghadiri sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh elemen dan kelompok-kelompok Islam untuk mendukung permasalahan Suriah dan untuk mengecam penyerangan yang dilakukan oleh Presiden Suriah Basysyar Al-Asad terhadap markas oposisi yaitu partai Ashalah.
komentar di sahab.net: Kalian menyerang kaum Muslimin di tengah kecamuk perang, namun setelah itu kalian memperjualbelikan kesedihan dan penderitaan mereka dan pura-pura menangisi mereka wahai para pengkhianat (IM). Saya memohon kepada Allah agar menyingkapkan kepada kaum Muslimin tentang siapa sebenarnya orang yang sesat dan menyesatkan yaitu si Muhammad Al-Arify dan para pengekornya yang loyal kepada kelompok pengkhianat dan perusak (Al-Ikhwan Al-Muslimun) yang mereka mengajak manusia ke jalan kesesatan dan kebid’ahan dan menjauhkan kaum Muslimin dari jalan yang benar yang didakwahkan oleh para ulama Ahlus Sunnah.
Sumber: www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=138041
Alhamdulillah untuk kesembilan kalinya tantangan Calon Doktor Firanda telah kita sambut secara hangat. Dan kami memohon sedikit saja perhatian pembaca manakala dia menuliskan bantahannya terhadap Doktor Sa’id Aqil Sirajd dia berikan penekanan bahwa Sang Doktor merupakan salah satu contoh sosok yang telah menamatkan pendidikan tinggi diennya di negeri Saudi Arabia, mulai dari S1, S2 dan S3 (baca: sosok yang telah menikmati berbagai “kebaikan dan fasilitas pendidikan” dari pemerintah Saudi) sebelum berbalik demikian dan demikian.
Tetapi ingatlah – dan jangan sekali-kali kalian menutup mata atau kura-kura dalam perahu – wahai saudaraku bahwa FIRANDA BESERTA SEMUA JAJARAN HALABIYUN RODJA YANG BERSAMANYA, mulai yang bergelar Lc, Magister maupun para Doktor lulusan Jami’ah di negeri Saudi pun telah dan masih mengenyam berbagai kebaikan dan fasilitas pendidikan pemerintah Saudi kepada mereka, mendalami dien ini sesuai manhaj Salaf (sebagaimana yang mereka dengungkan) tetapi lihatlah balasan orang-orang yang tak mengenal budi tersebut!!! Menjadikan Al Arify yang sesat dari kalangan dedengkot Ikhwanul Muslimin dunia [Hizb yang memiliki sejarah perusakan dakwah, menyatukan berbagai firqah dan sekte dalam slogan persatuannya yang rusak dan menyusupkan manhaj bid’ah tersebut ke dalam negeri Saudi serta kepada para pemudanya] sebagai salah satu Syaikh Rodja yang dijajakannya kepada umat!!! Allahul musta’an.
Tetapi memang apa yang dibela sekarang ini oleh Doktor Said Aqil Siradj (dan dibantah oleh Calon Doktor Firanda) dengan apa yang didakwahkan oleh firqah Ikhwanul Musliminnya Syaikh Rodja Al Arify tidaklah beda-beda amat. Bukankah demikian wahai Caldok Firanda? Apakah Ikhwanul Muslimin yang salah satu Syaikh besar mereka kalian jajakan kepada segenap kaum muslimin dan kalian jadikan sebagai maskot Rodja juga menegakkan dakwah Tauhid, Sunnah dan memerangi Bid’ah dan kesyirikan? Allahul musta’an.
Sungguh tepat jika apa yang dinasehatkan oleh Ustadz Firanda dot kom kepada Doktor Said Aqil Siradj diforwardkan pula kepada Calon Doktor Firanda Andirja, pengisi rutin di Masjid Nabawi beserta segenap para pengampu Rodja.
Bagaimana mungkin umat yang berakal sehat akan percaya dengan propaganda jajaran Rodja dan Firanda beserta segenap centeng pembelanya yang gigih meneriakkan untuk membela aqidah yang shahihah, mendakwahkan tauhid dan menegakkan sunnah tetapi di saat yang sama, dedengkot Ikhwanul Muslimin telah mereka jadikan sebagai Syaikh Rodja dan rujukan dakwahnya? Sungguh ini adalah lelucon dakwah yang tidak akan mampu membuat kaum muslimin untuk tertawa sama sekali.
Pada hakekatnya, Firanda dan Halabiyun Rodja beserta segenap centeng pembelanya telah beramai-ramai menggali lubang kuburnya sendiri….
Maka teringatlah kita dengan firman Allah Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ (٢)كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ (٣)
“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaff:2-3)
Tetapi, memang sudah dari sononya [sebelum mereka ciptakan kendaraan (baca:kemasan) baru yang bernama Rodja] bau-bau pergaulan bebas manhaj dengan orang-orang yang menyimpang sudah menjadi trade mark tersendiri bagi komunitas yang mengaku Ahlussunnah ini.
Gambar 7. Screenshot Al Sofwa sebagai pemilik Program sekaligus donator tunggal, Yazid Jawas, Abu Nida’, Abu Ihsan, Khalid Syamhudi dibawah koordinasi langsung gembong Sururi Muhammad Khalaf. Al Sofwa kendaraan pra-Rodja, perhatikan para tokohnya yang berganti baju baru dengan merk Rodja.
Gambar 8. Scan kemasan lama era dakwah pra-Rodja sebagai tunggangan dakwah. Dua tandem dakwah Hizbiyyah Sururiyah, corong Turatsi (majalah As Sunnah) dan Hizbul Irsyad penyelenggara Daurah Markas Al-Albany
Gambar 9. Al-Irsyad Al-Islamiyah, tunggangan dakwah pra-Rodja. Dua wajah, dua karakter, Salfasi. Wajah yang berperan sebagai full Salafi(ndo) dengan jadwal rinci Daurah Syar’iyah para ulama dari Markas Al Albany selama di Indonesia, wajah lainnya asyik berkecimpung dalam dunia demokrasi
Gambar 10. Arsip dokumen Quartet dakwah Hizbul Irsyad sebelum era Rodja, (Farid Okbah, Yusuf Utsman Baisa, Mubarak Bamualim dan Abdurrahman Tamimi)
Padahal dedengkot mereka sendiri, Yazid Jawas dan Aunur Rafiq benar-benar tahu siapa Yusuf Utsman Ba’isa dan manhaj hizbiyah yang ditempuhnya:
Gambar 11. Screenshot nukilan surat Yazid Jawas dan Aunur Rafiq yang menunjukkan mereka berdua mengetahui bahwa Yusuf Utsman Ba’isa memiliki fikrah hizbiyyah Ikhwaniyah. Tetapi memang repot jika manhajnya adalah kura-kura dalam perahu seperti bukti screenshot yang sebelumnya. Terpenting umat tahu hakekat yang sebenarnya dari jenis dan nama kura-kuranya. Walhamdulillah.
Gambar 12. Para pembesar PKS (Rofi Munawar Lc., pucuk pimpinan PKS di Jawa Timur; Moch. Sholeh Drehem, ketua IKADI Jatim yang jajaran pusatnya dipimpin Didin Hafidhuddin, Ahzami Samiun, Hidayat Nurwahid, Rahmat Abdullah, Nurmahmudi Ismail; Agung Cahyadi, Wakil Ketua Dewan Syariah PKS) selaku pengisi tetap di masjid markas dakwah Irsyadiyin bersama panser dakwah Hizbul Irsyad (motor dakwah Halabiyun Irsyadiyun Sururiyun Turatsiyun sebelum era Rodja) lainnya pimpinan Abdurrahman Tamimi, sponsor & penyelenggara daurah tahunan Masyayikh Yordania dan Masyayikh Madinah (Ibrahim Ar Ruhaily) di Wisma Erni Lawang, Kebun Teh, Trawas
Lihatlah wahai pembaca, “Permen” lama yang butuh kemasan baru (baca:Rodja) karna kemasan lamanya tlah jelek berdebu, lusuh penuh coretan, tersingkap bopeng Sirirunya sehingga tak lagi indah menipu.
Dan kami ingin menegaskan lagi sebagaimana bukti di atas bahwa isyu (baca:syubhat) murahan tentang beda pendapat soal pendapatan yang menjadi dasar perpecahan mereka dengan Ahlussunnah sesungguhnya tidaklah memiliki kebenaran ilmiyah sama sekali karena diantara mereka sebenarnya memiliki pendapatan yang sama, tidak berbeda sama sekali!
Gambar 13. Screnshot berbagai faksi dari berbagai latar belakang, DDII, At Turots, dll didanai secara tunggal oleh Yayasan Sururi Al Sofwa. Bukankah tidak ada isyu yang namanya beda pendapat soal pendapatan?
Bukankah ini merupakan propaganda hoax yang mengharu biru dari yayasan Sururiyun Al Sofwa ketika mempublikasikan kepada umat:
Masya Allah.
Kalau mereka masih saja memaksakan juga syubhat beda pendapat soal pendapatan dari Ihya’ut Turats (atau lembaga keuangan hizbiyah lainnya yang sejenis dengannya) maka sesungguhnya hal ini tidaklah bisa dipaksakan untuk ditudingkan kepada Ahlussunnah sebagaimana yang selama ini gencar diteriakkan oleh dai mereka semacam Firanda hadahullah, tetapi secara fakta dan bukti itu adalah tuduhan, tahdzir dan hajr yang terjadi sesama mereka sendiri!!
Bagi orang-orang yang masih dikaruniai akal sehat, cukuplah satu contoh kasus koruptor Muhadits Salim Al Hilaly sebagai contoh memprihatinkan yang tak patut ditiru sama sekali, dampak dari beda pendapat soal pendapatan dari sebuah Markas Dakwah Dunia, yang hancur setelah Ihya’ut Turats masuk menyuapinya. Lihatlah paparan bukti di bawah ini, siapakah yang cerdas (baca:licik), Ihya’ut Turats ataukah Masyayikh (bukan hanya sekals Ustadz Lokal!) Markas Al Albany?
Simak lagi berbagai bukti dan data di bawah ini bagaimana beda pendapat soal pendapatan dinar Kuwait Ihya’ut Turats diantara mereka membuat mereka saling sikat dan saling sikut, saling cabik dan saling tahdzir serta hajr sesamanya . Allahul musta’an.
Gambar 14. Screenshot Persaksian Asy Syaikh Muhammad bin Hadi membungkam syubhat Firanda dan yang semodel dengannya. Tahdzir dan hajr sesama mereka sendiri bukan karena tendensi Ad-Dien, tetapi karena tendensi duniawi, dinar dan dirham (baca:beda pendapat soal pendapatan)
Jam’iyyah Ihya’ut Turats pernah mengirimkan uang kepada Markaz Al-Albany (atas nama Salim sebagai pimpinan markaz, pen) sebesar 90 ribu Dinar Yordania atau sekitar ½ juta Real dengan perhitungan pribadinya tanpa sepengetahuan bendahara markas … dst. Pengiriman dana berjalan selama dua tahun dari 2004-2006.
Gambar 15. Scan dokumen surat pimpinan Ihya’ut Turats Thariq Al Isa kepada Direktur Markaz Al Albany, Salim Al Hilaly, pengiriman dana sudah berlangsung selama 2 tahun loh!
Rupanya siasat jahat Al-Hilaly diketahui oleh Muhammad Nashr Musa (wakil ketua markiz) setelah dia pulang dari mengunjungi Ihya’ut Turats. Dan ketika anggota markiz mengadakan pertemuan maka Salim Al-Hilaly mengingkarinya dan berdusta atasnya.” Demikian kurang lebihnya penjelasan Asy-Syaikh Al-Utaibi hafizhahullah.
Gambar 16. Scan dokumen surat pimpinan Ihya’ut Turats Thariq Syami Sulthan Al Isa kepada Wakil Direktur Markaz Al Albany, DR. Muhammad Musa Nasr.
Modus penggelapan dana dengan “ijtihad” pembukuan ganda ternyata juga dipraktekkan oleh Syaikh yang telah bertahun-tahun membekingi dakwah Al Irsyad dan para Sururiyun Turatsiyun yang dimitoskan sebagai murid Asy Syaikh Al Albany rahimahullah.
Gambar 17. Scan daftar “tertuduh” nama para dai Markas Al-Albany yang menjadi pasien Ihya’ut Turats.
Tersingkap sudah bahwa pembelaan “Masyayikh” Yordan selama ini terhadap Ihya’ut Turots (dan juga Al Irsyad beserta segenap jaringan hizbinya di negeri ini-ed) bukanlah atas nama pembelaan terhadap manhaj dakwah Salafiyyah, tetapi persekongkolan tukar guling dakwah dengan duit pembelaan senilai 90 ribu lebih dinar Yordan, walaupun berjalan tragis karena dikorup oleh Pimpinan Markiz Dakwah (bukan pimpinan Yayasan Dakwah), Al-Muhaddits Salim Al-Hilaly.
Pengiriman dana berjalan selama dua tahun dari 2004-2006!! Sepandai pandai Muhaddits Salim menggelapkan sanad dan dana, akhirnya ketahuan juga. Hilah aneh dan qiyas murahan pun diluncurkannya melalui Hajuriyun Abu Turob dan Abu Fairuz yang tergabung dalam Tim Advokat Apel Busuk Manalagi dengan dukungan penuh dari situs Aloloom yang ditukangi langsung oleh si Ghirbani Haddadi Madsus Ikhwani Kadzdzab57 yang penuh semangat menjadi juru bicaranya.
Hajuriyyun Abu Fairuz (dengan korektor Abu Turob) melemparkan tantangan penuh semangat ketika membela dan melindungi Sang Idola, Muhaddits Salim Al-Hilaly:
“… dan menuduh bahwasanya Asy Syaikh Salim Al Hilalyy -hafizhahullah- berlepas diri dari Ihyaut Turots tidak ikhlas lillahi ta‟ala, akan tetapi beliau melakukan itu karena “diceraikan” lebih dulu oleh mereka. Apakah si Dul ini (maksudnya Abdul Ghafur-pen) menuduh yang demikian berdasarkan bukti yang dimilikinya? Tunjukkanlah dan tebarkanlah kepada umat bukti tadi sebagaimana engkau menebarkan tuduhan tadi.” (Apel Manalagi Buat Cak Malangiy, seri 3)
Na’am, dokumen-dokumen inilah yang kami tunjukkan, dokumen yang telah ditebarkan kepada ummat oleh teman-teman lamanya (Muhaddits Salim Al-Hilaly) yang merasa dikhianati duniawinya oleh penggelap dana dakwah yang BUKAN NASHIHUL AMIN ini!
Teman-temannya, Ali Hasan dkk dia qiyaskan (dengan qiyas yang RUSAK!) sebagai istri yang gemar mengobral uang!
“Dan sebagaimana perkataan sebagian ikhwah yang mengetahui kasus ini sejak awal: “Seorang pria saja terkadang menyembunyikan uangnya dari istrinya jika dilihatnya sang istri tersebut gemar mengobralnya.” (Apel Manalagi Buat Cak Malangiy, seri 3)
Gambar 18. Screenshot Juru bicara sekaligus Advokat dari Pencuri Al Hilaly, sindikat Apel Busuk Manalagi, Aloloom Ghirbani Madsus Ikhwani.
Namun demikian, jejak perjalanan “dakwah” si Pencuri ternyata belum usai….
Gambar 19. Scan copy-an dokumen bank BCA, nampak gembong besar penyandang dana Hizbiyyun Irsyadiyyun Salafy Demokrasi Cholid Bawazer (Jl.Jakarta no.28 Surabaya lengkap dengan nomor teleponnya: 3298808) setor dana 5000 dollar ke Muhadits Salim Al-Hilaly gacoan Al-Hajuri.
Setelah terbongkar aibnya (karena seringnya berdusta dan mencuri dana markiz) maka para anggota markiz (seperti: Muhammad Nashr Musa, Ali Al-Halabi, Masyhur Salman dan lain-lain) mengadakan pertemuan untuk melengserkannya dari markiz serta meminta tanda-tangan (pengunduran diri dan pertanggungjawaban) tetapi Salim Al-Hilaly tidak hadir dan bahkan melarikan diri. Demikian kurang lebihnya penjelasan Asy-Syaikh Al-Utaibi حفظه الله .
Gambar 20. Screenshot “Ucapan emas Syaikh Al-Albany ini pernah disampaikan langsung oleh Syaikh Salim Al-Hilaly sebagaimana kami dengar langsung dari ceramah beliau di salah satu hotel di Makkah..” kata Halabiyun Firanda.
Ya! Berapa banyak ucapan emas Syaikh Al-Albany yang DICURI oleh Salim Al-Hilaly wahai Firanda??!
Salim Al-Hilaly menjiplak tulisan dan pembahasan Al-Allamah Al-Muhaddits Al-Albani rahimahullah. Dia berkata dalam bukunya yang berjudul Al-Jama’at Al-Islamiyyah halaman 43:
قلت: هذا كلام متين، يدل على علم صائب، ونظر ثاقب، ومنه تعلم سلامة الحديث من كل إشكال أورده ابن الوزير.
“Aku katakan: Ini adalah perkataan yang kokoh yang menunjukkan atas ilmu yang tepat dan pandangan yang dalam. Dan darinya dapat diketahui selamatnya hadits ini dari segala kemusykilan yang dibawakan oleh Ibnul Wazir.”
(Al-Kasyful Mitsali: 43)
Perkataan di atas dijiplak oleh Salim Al-Hilaly dari pembahasan Al-Allamah Al-Albani rahimahullah terhadap hadits Iftiraqul Ummah dalam Ash-Shahihah tanpa dinisbatkan kepada beliau ?.
Beliau rahimahullah berkata:
قلت: وهو كلام متين يدل على علم الرجل وفضله ودقة نظره، ومنه تعلم سلامة الحديث من الإشكال الذي أظن انه عمدة ابن الوزير رحمه الله في إعلاله أياه.
“Aku katakan: Itu adalah perkataan yang kokoh yang menunjukkan atas keilmuan, keutamaan dan dalamnya pandangan orang ini. Dan darinya dapat diketahui selamatnya hadits di atas dari kemusykilan yang aku kira telah menjadi sandaran Ibnul Wazir rahimahullah dalam menganggap hadits ini memiliki cacat.”
(Silsilah Ash-Shahihah hadits: 204 (1/203)
Contoh lainnya tentang jiplakan atas karya Al-Allamah Al-Albani rahimahullah adalah ketika membahas hadits:
أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا.
“Kaum mukminin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya.”
Salim Al-Hilaly mengomentari hadits di atas dalam bukunya Al-Washiyyah Ash-Shughra halaman 14-42, dengan ucapannya:
وقال: وهو صحيح على شرط مسلم، ووافقه الذهبي. قلت: بل هو حسن لأن فيه محمد بن عمرو لم يخرج له مسلم إلا متابعة.
“Al-Hakim berkata: Hadits shahih berdasarkan syarat Muslim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Aku berkata: Tetapi itu hanya hadits hasan saja, karena di dalamnya ada Muhammad bin Amr. Muslim tidak mengeluarkannya kecuali hanya sebagai mutaba’ah.”
(Al-Kasyful Mitsali: 78)
Perkataan di atas dijiplak oleh Salim Al-Hilaly dari penelitian Al-Allamah Al-Albani ? dalam Silsilah Ash-Shahihah tanpa penisbatan kepada beliau. Beliau rahimahullah berkata:
وقال: “صحيح على شرط مسلم.” ووافقه الذهبي. قلت: وإنما هو حسن فقط، لأن محمد بن عمرو، فيه ضعف يسير، وليس هو على شرط مسلم، فإنه إنما أخرج له متابعة.
“Al-Hakim berkata: Hadits shahih berdasarkan syarat Muslim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Aku katakan: Itu hanyalah hadits hasan saja karena Muhammad bin Amr di dalamnya ada sedikit kelemahan dan bukan termasuk syarat Muslim karena dia hanyalah mengeluarkannya sebagai mutaba’ah saja.”
(Silsilah Ash-Shahihah hadits: 284 (1/283))
Al-Hilaly juga menjiplak pembahasan Al-Allamah Al-Albani rahimahullah ketika membahas hadits:
لقد أذيت في الله وما يؤذى أحد.
“Sungguh aku telah disakiti karena Allah sedangkan tidak ada seorang pun yang disakiti.”
Al-Allamah Albani rahimahullah berkata:
قلت: وهو على شرط مسلم.
“Aku katakan: “Hadits ini (shahih) berdasarkan syarat Muslim.”
(Silsilah Ash-Shahihah: 2222 (5/221))
Sedangkan Salim Al-Hilaly menjiplaknya dalam Takhrij Uddatush Shabirin dengan mengatakan:
قلت: اسناده صحيح على شرط مسلم.
“Aku berkata: “Isnadnya shahih berdasarkan syarat Muslim.”
(Takhrij Uddatush Shabirin: 82)
Al-Hilaly menjiplaknya tanpa menisbatkan pen-shahihan kepada Al-Allamah Al-Albani rahimahullah
Contoh lainnya masih banyak. Kalau para Pembaca memiliki buku-buku tulisan Al-Hilaly ini, maka cocokkanlah pembahasan haditsnya dengan pembahasan Al-Allamah Al-Albani rahimahullah dalam kitab-kitab beliau untuk melihat sejauh mana pencurian atau penjiplakan yang dilakukan oleh Al-Hilaly. Seringkali Al-Hilaly berkata: “Aku berkata: Ini hasan atau dhaif” atau “Aku telah menelitinya” atau “Aku telah menemukan penguatnya” dan sebagainya. Seolah-olah kata aku itu maksudnya adalah Salim Al-Hilaly, padahal sebenarnya yang dimaksud dengan kata aku adalah Al-Allamah Al-Albani rahimahullah yang kemudian dijiplak dan dicuri oleh Al-Hilaly ini. Wallahul musta’an.
Salim Al-Hilaly juga pernah menulis buku Kaifa Ta’riful Ummah Manzilataha bainal Umam. Dan ternyata buku tersebut dicuri atau dijiplak dari kitab Man Hum Al-Ulama’ karya Al-Allamah Abdus Salam bin Barjis rahimahullah -semoga Allah merahmati beliau-. Yang mengungkap pemalsuannya adalah teman lamanya yang juga orang sesat yaitu Abu Utsman As-Salafy. Abu Utsman As-Salafy adalah nama samaran dari Ali Hasan Al-Halabi. Mereka bongkar sendiri di: http://www.muslm.net/vb/archive/index.php?t-306246.html
Gambar 21. Pustaka Imam Syafii promo buku terjemahannya karya Al-Halaby dan Al-Hilaly As Sarik/Pencuri yang dieditori oleh Taufik Saleh Al-Katsiri dan Yazid Jawas.
Salim Al-Hilaly juga memalsukan kop surat Markaz Al-Albany dan juga memalsukan tanda tangan pengurus Markaz untuk mencuri dana dakwah. Berikut ini buktinya:
Gambar 22. Kop Surat Palsu. Bahkan kertas yang digunakan bukanlah kertas yang berkop surat resmi yang dikeluarkan oleh Markaz Al-Albany. Di pojok kiri atas nampak tulisan tangan Salim Al-Hilaly Muhadditsnya Al-Hajuri.
Gambar 23. Bahkan tanda tangan (dasar dari pemalsuan dan penipuan) nampak tidak diplagiatnya secara “rapi.”
Salim Al-Hilaly juga pernah mengkorupsi dan mengadakan mark up atas dana laptop dari Irsyadiyyun Turatsiyyun Indonesia (si pengirim, Ahmad Jawaz adalah orang kaya dari pihak hizbiyyun Irsyadiyyun Cholid Bawazir. Adapun Abu Sulaiman Aris Sugiyantoro adalah Mudir Ma’had Al-Ukhuwah At-Turatsi, Sukoharjo) Laptop tersebut diperuntukkan 4 syaikh markiz, masing-masing 1 buah laptop. Besar dananya adalah 8000 dollar!
Gambar 24. Bukti Persaksian Aris Sugiyantoro (pimpinan Ma’had Ukhuwah Sukoharjo) telah dikirimnya dana tasawwul pengadaan 4 laptop Masyayikh Markaz Al-Albany yang akhirnya diembat oleh Salim Al-Hilaly.
Tetapi setelah ditanya kemana larinya dana tersebut maka dia berusaha menyembunyikannya dan mengkhianati amanah. Dan perkara ini baru diketahui ketika para syaikh Markiz Al-Albany datang ke Indonesia pada sekitar bulan Syawal 1430H atau Oktober 2009.
Gambar 25. Pamflet Tabligh Akbar Ali Hasan dan Musa Nasr yang didatangkan oleh Hizbiyyun Surkatiyyun Perhimpunan Al-Irsyad
Salim Al-Hilaly juga mengkorupsi keuangan Markaz Al-Albany dengan membelikan -dengan uang tersebut- beberapa kavling tanah. Tanah-tanah tersebut diatasnamakan dirinya, anaknya dan istrinya, tentu saja bukti yang lengkap beserta namanya!! Berikut ini buktinya:
Gambar 26. Properti Pak Salim Al Muhadits and Bu Salim serta anaknya.
Ditemukannya properti berupa tanah yang luasnya amat sangat bombastis (untuk ukuran kekayaan orang yang pekerjaannya hanya sekelas Direktur MARKIZ {bukan YAYASAN apalagi PERUSAHAAN!!}) DAKWAH yang dimiliki oleh Al Muhadits Salim atas nama dirinya, anaknya dan…istrinya!
Akhirnya tindakan memalukan ini tercium oleh masyarakat Yordania! Suatu surat kabar di sana memuat beberapa penyelewengan dana dari sebuah organisasi “Salafi” (baca:bekingnya Sururi Turotsi) (yakni: Markiz Al-Albany) yang dilakukan oleh salah satu pimpinannya (yaitu: Salim Al-Hilaly, pen) atas nama donatur shadaqah dan infaq. (Bisa dilihat di: http://www.factjo.com/fullnews.aspx?id=1466 )
Lebih lengkapnya, silakan baca sepak terjang Salim Al Hilaly Al Muhadits dalam makalah pada link berikut:
Akhirnya -walhamdulillah- Al-Allamah Rabi’ Al-Madkhali حفظه الله pun mentahdzir orang buruk ini. Beliau حفظه الله berkata -sebagaimana penukilan Asy-Syaikh Usamah bin Athaya Al-Utaibi حفظه الله:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته, سليم الهلالي كذاب وسارق ومتلون, يجب الحذر والتحذير منه, وهو صاحب فتنة وشق للصف السلفي فاحذروه.
“Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh. Salim Al-Hilaly adalah pendusta, pencuri, berganti-ganti warna (seperti bunglon, pen), wajib berhati-hati darinya dan mentahdzirnya. Dia adalah orang yang suka menebar, memecah belah barisan Salafi, maka berhati-hatilah kalian darinya!”
Bahkan Asy-Syaikh Al-Utaibi حفظه الله juga berkata:
وقد حذر منه الشيخ ربيع لما جاء إلى المدينة المرة السابقة وكذا الشيخ محمد بن هادي والله أعلم.
“Dan Asy-Syaikh Rabi’ juga pernah mentahdzirnya ketika datang ke Madinah pada waktu yang lalu. Begitu pula Asy-Syaikh Muhammad Al-Madkhali juga mentahdzirnya, wallahu a’lam.”
(Sumber: http://www.m-noor.com./showthread.php?p=11303#post11303)
Dan Al-Allamah Muhammad bin Hadi Al-Madkhali حفظه الله juga telah membicarakan penyimpangan Salim Al-Hilaly. Ia dituduh menjual perkara agama dengan perkara dunia. Di antara kutipan tentang celaan Al-Allamah Muhammad bin Hadi حفظه الله kepada Salim Al-Hilaly adalah:
وهذه المسألة التي يتكلم فيها الآن سليم ويعلم… وقد كتب فيه كتابا قديم من أوائل من كتبوا فيها في العصر الحديث سليم وكتاباته جيدة ، الآن يبيع دينه لاجل أبي الحسن والله لا يوثق به ولا أريد أن أراه ولا أجلس معه ،
“Masalah yang dibicarakan sekarang adalah Salim Al-Hilaly. Dan sudah diketahui… ia (Salim) telah menulis sebuah kitab di masa lalu dari awal apa yang mereka tulis dalam permasalahan ini (berhujjahnya hadits ahad) pada masa-masa terakhir. Tulisan-tulisan Salim sangat bagus, sekarang ia menjual agamanya untuk Abul Hasan Al-Ma’ribi (bahwa hadits ahad bersifat zhanniy). Demi Allah! Salim tidak bisa dipercaya. Aku tidak ingin melihatnya dan duduk dengannya.”
Gambar 27. Screenshot Syaikhnya Rodja dan Badrusalam ternyata seorang Maling/Pencuri/Koruptor dana markas Al Albany. Wal’iyadzubillah
Setelah disambar petir-petir Ahlussunnah di Saudi, Salim Al-Hilaly yang compang camping manhajnya ini berganti warna lagi, kemudian berlindung kepada Al-Hajuri dan mencari kehangatan kemuliaan di sela-sela kumpulan fanatikus Al-Hajuri yang membela, melindungi dan menyanjung si maling ini sebagai Al-Allamah, Al Muhaddits! Allahul musta’an, inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Demikianlah, dengan asupan duniawi dari Ihya’ut Turats, mungkinkah mereka akan berani bersikap sebagai lelaki yang bertanggungjawab dalam melindungi umat dengan memperingatkan umat dari kejahatan dan kesesatan Ihya’ut Turats dalam keadaan dijamin dunianya oleh Ihya’? Satu tangan diangkat tinggi tinggi untuk memperingatkan umat dari bahayanya Ihya’ut Turats dan tangan yang sebelah dalam keadaan menengadah ke atas untuk senantiasa menunggu kucuran dana mereka?!
Gambar27. Screenshot Harakah Jihad Al Islami Eritrea dalam bingkai dukungan majalah Al Furqon Ihya’ut Turats
Gambar 28. Screenshot salah satu milisi bersenjata dukungan Ihya’ut Turats
Jadi siapakah yang beda pendapat soal pendapatan wahai Caldok?
Kami sadar sesadar-sadarnya bahwa tulisan dan pembeberan fakta semacam ini hanya akan semakin mengobarkan bara api kebencian orang-orang yang merasa terganggu program taqrib, leburisasi dan rekonsiliasinya dengan Halabiyun Rodja kecuali yang Allah Ta’ala lindungi dan karuniakan hidayahNya, tetapi menjadi hak bagi kita semua untuk mengetahui yang haq sebagai al haq dan yang batil sebagai kebatilan dan mengenal pula siapa-siapa yang menjadikan dakwah hanya sebagai bahan permainan untuk mendapatkan kesenangan duniawi serta hawa nafsu belaka.
Sesungguhnya kita semuanya pasti akan meninggalkan dunia ini, tetapi tidak ada sebuah kebatilanpun kecuali Allah Ta’ala telah dan akan membangkitkan orang-orang yang akan membantahnya dan membela dienul Islam dari makar orang-orang yang menyimpang. Hanya saja ilmu kita amatlah sangat terbatas atau lemahnya kita dalam memperhatikan bimbingan para ulama. Kita memohon ampunan, keikhlasan dan husnul khatimah.
Semoga Allah Ta’ala melindungi kita semua dari makar “permen” lama kemasan baru dan para salesnya serta Allah lunakkan hati-hati kita semua untuk selalu mudah menerima Al Haq dan mengumpulkan kita semua di jannahNya, amin.
(Bersambung pada Parodi Rodja yang berikutnya, insya Allah)
Baca artikel terkait:
(AADe NoR) Ada Apa Dengar & Nonton Rodja?!
Parodi Rodja (Bagian 7): Ada Apa Dengan Rodja TV?
Asy Syaikh Muhammad bin Hadi al Madkhali Menjawab Fitnah dan Tuduhan Halabiyyun
Parodi Rodja (Bagian 6): Caldok Firanda (Dedengkot Halabiyun Rodja) Lindungi ‘Ar’ur yang Sesat
Download Kupas Tuntas Fitnah Sururiyyah Hajuriyyah
Parodi Rodja (Bagian 5): Situs Tukpencarialhaq di Tahdzir Syaikh Shalih As Suhaimy!
Parodi Rodja (Bagian 4): Loker Team Keroyokan
Parodi Rodja (Bagian 3): Wallahi Kamu Adalah Pendusta Licik Wahai Firanda!!!
Hukum Gambar Sebagai Alat Bukti
Parodi Rodja (Bagian 2) Al Lajnah Ad Daimah Tidak Mencabut Bantahannya Terhadap Al Halaby
Parodi Rodja Go.Liat Cs Geli.At
Menjadi Murid Ulama Bukan Ukuran
Sandiwara Telah Usai, Al Albani Tidak Punya Murid di Yordania!!!
Mereka Lebih Berbahaya daripada Ahlu Bid’ah Itu Sendiri!!
Penyimpangan Al Halaby, Yazid Jawas, dan Rodja
Jika Ada Ustadz Salafy Mulai ‘Menyimpang’…
Untukmu Yang Menganggap Ringan Rekomendasi Ali Syubbana Terhadap Yusuf Qardhaawi
Tahdzir Asy Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhali atas Prof. DR. Ibrahim Ar Ruhaili
Fatwa Asy Syaikh Ubaid Al Jabiri Tentang Radio Rodja
Bantahan Asy Syaikh Ubaid Al Jabiri atas Prof. DR. Ibrahim Ar Ruhaili
Kenapa Sururi Bisa Mengundang Masyayikh Ahlussunnah?
Untukmu Yang Masih Bertanya Tentang Radio Rodja
Audio Bimbingan Ulama dan Asatidzah Dalam Menghadapi Fitnah Manhaj di Jakarta dan Sekitarnya
Al Halabi dan Keyakinan Barunya Bag 3
Al Halabi dan Keyakinan Barunya Bag 2
Al Halabi dan Keyakinan Barunya Bag 1
Membekuk Hizbi yang Bersembunyi di belakang Syaikh Al Abbad Hafizhahullah (Bag.2)
Membekuk Hizbi yang Bersembunyi di belakang Syaikh Al Abbad Hafizhahullah (Bag.1)
Catatan Kecil Untuk Seorang Calon Doktor
Markaz Al Albani Bangkroet (bag.2)
Dusta Firanda Ditengah Badai Fitnah Yang Sedang Melanda (Bag:3)
Markaz Al Albani Bangkroet (Bag.1)
Dusta Firanda Ditengah Badai Fitnah Yang Sedang Melanda (Bag:2)
Dusta Firanda Ditengah Badai Fitnah Yang Sedang Melanda (Bag:1)
Software: Bantahan Khusus untuk Muhammad Hassan Al-Mishri dan Abu Ishaq Al-Huwaini
Final… Mubtadi’ !!! Itulah kesimpulan Syaikh Rabi’ atas Ali Hasan
Risalah ‘Amman, disanjung Ali Hasan tapi difatwa sesat oleh Syaikh Shalih Al-Fauzan Hafizahullah
Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi Rahimahullah Berbicara Tentang Ali Hasan Al Halabi
Lajnah Daimah Telah Bicara Ali Hasan sejak 10 tahun lalu !
Fatwa Syaikh Muhammad Umar Bazmul: Waspadalah dari penyimpangan manhaj Ali Hasan Al-Halabi cs
Sikap Yang Benar Terhadap Kutub Syaikh Ali Hasan Al Halabiy
Penghinaan Al Huwainy Kepada Imam Jarh Wa Ta’dil
Tahdzir Ulama atas Ali Hasan : Tanggapan Syaikh Rabi’ ibn Haadi al Madkhali
Tahdzir atas Ali Hasan : Bukan Pertikaian Syaikh Ahmad Bazmul vs Ali Hasan
Tahdzir Ulama atas Ali Hasan Al Halabi yang Menyimpang !
Bismillaah
Wallohi..
Melihat, membaca dan mengamati data-data yg tertera pada artikel diatas, membuat hati ini gemetar, sedih, sekaligus muak dan benci karena Alloh Tabaroka wa Ta’ala dg sepak terjang para petinggi di “markaz nan bangkroet” pembela setia “it”, baik yg bercokol di luar negeri sana… maupun yg beraksi di negeri kita tercinta yg salah satu dedengkotnya di gelari sbg “salafy murni” oleh sang “pesbuker” beserta pengikutnya yg senantiasa menghadiri majlis-majlisnya yg dipenuhi syubuhat pembelaan thdp rodja dan segenap kru salesnya..
Wallohul musta’aan