Keutamaan Membantah Kesalahan dan Haruskah Menasehati Dahulu Sebelum Membantah

bismillahirrohmanirrohim

Keutamaan Membantah Kesalahan dan Haruskah Menasehati Dahulu Sebelum Membantah

(Al Imam Al Albany, Al ‘Allamah Al Utsaimin rahimahumallah,  Al ‘Allamah Al Fauzan & Al ‘Allamah Rabi’ Al Madkhaly hafizhahumallah)

untuk para pencari al haq

updated 20 Jumadil Awal 1434 H/ 01 April 2013 M

Alhamdulillah makalah ini adalah pertemuan pertama di rumah baru yang kita tempati setelah rumah lama kita diberangus paksa oleh gabungan ribuan demonstran yang digerakkan oleh Munajat Akhwat Hanan Bahanan dengan sokongan penuh para supporter Halabiyun Rodjaiyun – pendukung fanatik Asy Syaikh Abu Muhammad Dzulqarnain (AMDz) dan Caldok Firanda dengan serial Parodi Rodjanya – dengan menuntut pihak wordpress menutup akun tukpencarialhaq yang dilengkapi dengan prosedur tata cara demonstrasi dan alasannya yang tinggal dicopy-paste saja. Teryata setelah kita bawakan berbagai macam bukti dan data diantaranya usainya sandiwara khurafat http://tukpencarialhaq.com/2013/01/21/sandiwara-telah-usai-al-albani-tidak-punya-murid-di-yordania/, serial kejahatan Rodja dan Syaikhnya diantaranya mengolok-olok Al Qur’anul Karim dan melecehkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjawab tantangan Firanda, para demonstran semakin gelap mata, memilih jalur berdemokrasi dengan lari dari kewajiban membawakan bukti dan hujjah – jika memang kebenaran yang selama ini diperjuangkan dan dakwahkan – agar situs tukpencarialhaq sesegera mungkin dimatikan, akan datang pembahasannya tersendiri, Insya Allah.

penikaman anti kritik.

Gambar 1. Para demonstran gabungan jejaring Halabiyun – Salafy Gontjang melakukan penikaman dari belakang

Bagaimanapun keras dan kotornya dan dengan cara apapun manhaj pemberangusan yang diilzamkan oleh para Tiran demonstran pendukung Parodi Rodja Syaikh AMDz dan Halabiyun kepada Ahlussunnah, adalah tetap menjadi hak segenap kaum muslimin untuk mengetahui kebenarannya.

Pembaca rahimakumullah, pada makalah terdahulu telah kita tampilkan penjelasan para ulama (Asy Syaikh Bin Baz rahimahullah, Asy Syaikh Abdullah Al Bukhary dan Asy Syaikh jamal Furaihan hafizhahumallah) tentang apakah menjadi syarat menasehati terlebih dahulu sebelum membantah kesalahan yang telah tersebarluas/disebarluaskan di tengah-tengah umat (http://tukpencarialhaq.com/2012/10/07/hanan-bahanan-overload-bag-1/ ). Penegasan yang sama dari Al Allamah Al Fauzan hafizhahullah juga telah kita posting pada makalah http://tukpencarialhaq.com/2012/12/29/untukmu-yang-mencomot-nama-al-ustadz-muhammad-umar-as-sewed-hafizhahullah/

Sekarang kita lanjutkan lagi dengan penjelasan para ulama lainnya untuk menyempurnakan pemahaman kita terhadap bathilnya syubhat yang dilontarkan oleh orang-orang jahat semacam Jafar Salih hadahullah yang sungguh dia tidak merasa takut untuk membela diri dari berbagai pemikirannya yang menyimpang dengan cara menyebarluaskan  informasi palsu kepada masyarakat, kebohongannya atas nama para ulama sebagaimana akan datang bukti faktanya….

Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan ditanya:

Semoga Allah berbuat baik kepada anda, sebagian orang mengatakan bahwa bantahan terhadap ahlul ahwa’ wal bida’ menyia-nyiakan waktu dan tidak ada manfaatnya bagi orang-orang awam, apakah pernyataan ini benar?
Beliau menjawab:

“Orang inilah yang menyia-nyiakan, orang yang mengatakan ucapan ini, dialah yang tidak ada gunanya. Adapun menjelaskan kebenaran maka itu upaya mengembalikan kepada al-haq dan kepada yang benar serta upaya menyatukan umat di atas al-haq dan di atas yang benar. Na’am.”
Dari ceramah yang berjudul “As-Salafiyyah Haqiqatuha wa Simatuha”
Suara beliau bisa didownload di:
https://www.box.com/s/kenruemwb5xz8nl1qhwr

Beliau juga ditanya:

Semoga Allah memberi pahala kepada anda, bagaimana pendapat anda terhadap orang yang mengatakan bahwa kitab-kitab yang isinya bantahan akan mengeraskan hati?
Beliau menjawab:

“Tidak benar, meninggalkan bantahan itulah justru yang akan mengeraskan hati. Karena manusia akan hidup di atas kesalahan dan kesesatan sehingga hati mereka akan menjadi keras. Adapun jika kebenaran dijelaskan dan kebathilan dibantah maka inilah yang akan melembutkan hati tanpa diragukan lagi. Na’am.
Suara beliau bisa didownload di:
https://www.box.com/s/6fjfjrmng3m20e2g345o

Sumber artikel:
http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=46430

Nasehat Bukan Syarat Sebelum Membantah

Asy-Syaikh Al-Albany rahimahullah ditanya dalam kaset Silsilah Al-Huda wan Nuur no. 638:
Sebagian orang mensyaratkan ketika membantah harus menyerahkan naskah bantahan sebelum dicetak kepada pihak yang dibantah agar dia bisa melihatnya lebih dahulu, apakah ini termasuk manhaj salaf?
Jawaban beliau: “Ini bukan syarat, hanya saja jika memang memungkinkan dan diharapkan dengan cara ini bisa memperbaiki tanpa memasyhurkan masalah diantara manusia maka tidak diragukan lagi ini merupakan perkara yang baik. Adapun yang pertama dengan kita jadikan sebagai syarat dan keduanya kita menjadikannya syarat umum maka ini bukan hikmah sama sekali. Manusia sebagaimana yang kalian ketahui mereka itu bertingkat-tingkat keadaannya seperti emas dan perak. Jadi, barangsiapa yang engkau ketahui dia bersama kita satu barisan dan satu manhaj dan dia orang yang mudah menerima nasehat, engkau tulis bantahan kepadanya tanpa menyebarkan kesalahannya, minimalnya menurut penilaianmu, maka ini perkara yang baik. Hanya saja, ini bukan syarat. Seandainya itu merupakan syarat maka itu perkara yang tidak mampu dilakukan (oleh semua orang/pada semua keadaan -pent). Dari mana engkau akan mendapatkan alamatnya dan bagaimana cara mengirim surat kepadanya?! Kemudian apakah akan datang  jawabannya dari dia kepadamu atau tidak?! Ini semua merupakan perkara yang sifatnya masih dugaan.”

Suara beliau bisa didownload di:
http://alyamaany.com/fozy/up/download.php?id=1024
Sumber artikel:
http://www.nour-elislam.net/vb/showthread.php?t=13798

 

Asy Syaikh Al Utsaimin rahimahullah ditanya:

“Sebagian orang mensyaratkan bagi siapa saja yang mendengar kesalahan seseorang atau mendapati kesalahan-kesalahan pada sebuah kitab agar mengklarifikasi atau menasehati sebelum memvonis dan sebelum menjelaskan kesalahan-kesalahan tersebut. Dan mereka menyatakan: “Barangsiapa menyelisihi hal ini maka dia telah meniru salah satu sifat-sifat orang munafik”

Syubhat usang mencari-cari kesalahan tanpa nasehat lebih dahulu

Gambar 2. Alangkah samanya syubhat kemarin dengan hari ini! Yang membedakan hanyalah para pengusungnya.

Itu pertanyaan yang diajukan kepada Asy Syaikh ‘Utsaimin rahimahullah Jawab beliau: “Ini salah besar” – selesai –

(ini termasuk kaidah-kaidah rusaknya Adnan ‘Ar’ur yang dibantah Asy Syaikh ‘Utsaimin rahimahullah)

Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=123148

 

Asy-Syaikh Rabi bi Hady Al-Madkhaly hafizhahullah ditanya:
“Termasuk perkara yang menyebar dan menjadi beban bagi Salafiyyun adanya orang-orang yang mengklaim wajibnya menasehati sebelum tahdzir. Bagaimana pendapat Anda tentang masalah ini?”
Beliau menjawab:
Saya dulu pernah menjawab pertanyaan ini -baarakallahu fiik-, kita memang diuji dengan orang-orang model seperti ini. Engkau dapati dia menyebarkan kebathilan, kedustaan dan mengada-ada terhadap orang lain secara khusus dan umum. Dan ketika ditujukan kepadanya sebuah nasehat atau kritikan atau sesuatu dia berkata: “Kenapa mereka mentahdzirku?! Kenapa mereka tidak menasehatiku?! Kenapa mereka tidak menjelaskan kepadaku?!” Alasan-alasan yang rusak.

Kedustaan Jafar Shalih

Gambar  2. Beberapa komen JS di status al akh AbuAyyas. JS menisbahkan kedustaan atas nama para ulama. Siapa yang (meminjam istilah JS) blo’on dengan kaidah para ulama Ahlussunnah wahai pendusta khabits Jafar Salih?? Imam Al Albany rahimahullah, Asy Syaikh Al Fauzan dan Asy Syaikh Robi’ hafizhahumallah ataukah dirimu?!

Kita menuntut mereka agar bertaubat kepada Allah dan kembali kepada al-haq dengan penuh adab dan tawadhu’ serta meninggalkan alasan-alasan rusak semacam ini.
Anggaplah orang ini salah karena tidak berbicara kepadamu terlebih dahulu dan tidak menasehatimu, engkau kembalilah kepada al-haq dan setelah itu tegurlah dia. Adapun engkau menyebarkan kepada manusia dan engkau terus-menerus pada kebathilanmu dan kesalahanmu dan engkau katakan: “Mereka belum melakukan (nasehat -pent).” Ini adalah omong kosong (tidak ada gunanya -pent). Wajib atas seorang mu’min untuk bertaubat kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala dan menerima nasehat yang tersembunyi maupun yang nampak. Engkau menyebarkan kesalahan-kesalahanmu di tulisan dan di kaset dan yang lainnya.
Seandainya engkau menyembunyikan kesalahan-kesalahanmu dan engkau lakukan di kegelapan yang hanya diketahui oleh Allah dan dirimu, maka orang yang mengetahuinya hendaknya menasehati dirimu empat mata.

Kedustaan Jafar Shalih 2

Gambar 3. Tinggalkan alasan-alasan yang banyak dilontarkan oleh ahlul bathil yang terus menerus dalam kebathilan dan membangkang apalagi dengan berlindung (secara dusta) di belakang nama ulama Ahlussunnah untuk menipu orang-orang bodoh seolah-olah ulama tersebut adalah pembela kebathilannya yang dia sebaluaskan ke tengah-tengah umat manusia. Sungguh dia ini adalah pendusta besar ketika menghukumi niat-niat di dalam dada seorang hamba dengan ucapannya: “Sekaligus dalil akan buruknya niat yg ada didalam hati yg kecut!!!” Apakah engkau telah membelah dada-dada mereka dan menengok isi niatannya wahai pendusta?

Adapun jika engkau menyebarkan ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatanmu di dunia lalu ada seorang muslim membantahmu maka dia tidak bersalah. Tinggalkan alasan-alasan yang banyak dilontarkan oleh ahlul bathil yang terus menerus dalam kebathilan dan membangkang.”

Dari kaset “Liqa’ Ma’a Asy-Syaikh Rabi’” tahun 1422 H pertanyaan kelima.
Sumber artikel:
http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=46439

 

 

 

10 thoughts on “Keutamaan Membantah Kesalahan dan Haruskah Menasehati Dahulu Sebelum Membantah

  1. Alhamdulillah,, penjelasan yang sangat jelas. Sudah lama ana dihinggapi syubhat semacam ini, insya Allah sekarang sudah mengetahui prinsip yg shahih…syukran jazakumullah khairan bagi pengelola situs ini. Barakallahu fiikum.

  2. alhamdulilah bisa kembali dapat mengakses alhaq , Semoga Alloh senantiasa menjaga kita istiqomah diatas Al Haq.

    Baarokallohufiikum

  3. alhamdulillah dengan situs yang baru …,
    di antara hikmah yang didapatkan adalah tidak ada lagi gambar yang nyelonong diluar kehendak … baarakallahu fiikum

  4. Bismillah, Baarakallahu fiikum, Dakwah ini milik Allah dan Allah yang akan menjaganya.dan kami ucapkan kepada admin ini Jazakamullohu khoiron

  5. Baarokallohufiikum… Semoga Alloh jadikan situs ini barokah dan menjadi wasilah hidayah bagi ikhwanna yang sungguh-sungguh mengharapkan kebaikan dan jalan yang lurus…

  6. Bismillah Alhamdulillah Akhirnya bisa kembali mengakses web ini.Terasa sepi ketika duduk di depan Pc mengakses internet tanpa membuka web tercinta ini.Lanjutkan perjuangan walau rintangan banyak menghadang,Sunnatullah di mana ada Al Haq maka Kebatilan akan di suarakan dan menjadi ketentuan Allah juga di mana ada pembawa bendera Al Haq maka akan tampil Kaki tangan iblis dari kalangan Jin dan manusia untuk memblokade tersebarnya Al Haq tersebut.Ingatlah Saudaraku Da’wah ini milik Allah jadi Allah yang akan menjaganya,yang pasti apa yang sudah kalian lakukan dengan memberangus web yang memuat banyak kebaikan ini akan di catat para malaikat pencatat amal yang akan kalian terima catatn amal tersebut di hari hisab nanti.Untuk Admin dan Semua kru Pencari Al Haq.com Jazaakumullah Khoiro karena upaya antum mengaktivkan kembali situs ini Allah Yubariik Fiikum

  7. Allohu Akbar!!

    Semoga Alloh senantiasa menjaga kita istiqomah diatas Al Haq.

    Baarokallohufiikum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *