Menjawab Tuduhan Keji dan Dusta Al Ustadz Dzulqarnain Al Makassari

Menjawab Tuduhan Keji dan Dusta Al Ustadz Dzulqarnain Al Makassari

 16/02/2012

Berikut kami sertakan potongan file beliau ketika mengisi Dauroh di Cilengsi terkait peringatan dari bahaya para pembesar Hizbi seperti Yazid Jawas dan salah satu pembesar Hizbi Irsyadi yang menjadi orang dekatnya, Mubarok Bamu’alim – IAIN Filsafat :

http://www.4shared.com/mp3/A7H3hXNf/mubarok_bamuallim_kuliah_di_ia.html

Link selengkapnya Upaya Istiqamah di atas Manhaj Shahihah:

http://www.4shared.com/folder/tuRa_VL-/Ustadz_Usamah.html

Dan berikut link artikel terkait di situs fakta.blogsome.com:

http://fakta.blogsome.com/2007/05/14/mubarak-bergabung-dengan-jil-di-sarangnya/

Karena pengelola situs di atas, saudara kami Abu Abdillah Ibrahim rahimahullah telah meninggal dunia maka tentu saja rahimahullah tidak bisa menuliskan klarifikasinya. Dan sebagai bentuk pembelaan terhadap tulisan di atas, kami sebagai salah satu saksi (selain beberapa asatidzah) yang MEMANG tahu persis bagaimana kami mendapatkan bukti-bukti presensi dan daftar nilai IAIN tersebut  maka MENJADI KEWAJIBAN KAMI untuk menjelaskan dan memastikan dengan garansi 100% TANPA DUSTA DAN TANPA TIPU DAYA kepada segenap ikhwah bahwa data tersebut didapatkan secara legal, wajar, biasa-biasa saja dan amat sangat jauh dari tuduhan-tuduhan berat, keji dan dusta sebagaimana yang dilontarkan secara tendensius dan emosional oleh Al Ustadz Dzulqarnain hadahullah dalam Fiqih Muamalahnya dengan Hizbiyyah.

Ini pengorbanan beliau yang sangat menakjubkan dalam menjadi saksi a de charge (meringankan) terhadap bukti kejahatan Hizbi Irsyadi Mubarok Bamu’alim sampaipun harus melontarkan  tuduhan dusta terhadap saudaranya.

Bukti suara tuduhan dusta dan mengada-ada dari beliau:

http://www.4shared.com/mp3/yIw6_oqF/blog_fakta.html

Ya Subhanallah, hadza buhtanun ‘adzim! Ittaqillah ya Ustadz

Demi Allah Yang Maha Perkasa, kami peringatkan kepada siapapun yang berani menyebarkan kalam keji dan dusta beliau bahwa ancaman Allah Ta’ala menanti anda yang bermua’malah  dalam dusta, dosa dan permusuhan dalam mendhalimi saudaranya.

Kalau saja Al Ustadz menerapkan nasehatnya terhadap beliau terlebih dahulu untuk tabayyun, ta’ani tentulah perkaranya menjadi sangat sederhana lagi jelas. Toh Ustadz Usamah yang menggunakan data tersebut bukanlah orang asing bagi beliau, apa beratnya jika bertanya, darimana antum dapatkan data tersebut?, Bukankah terlalu mudah sebenarnya bagi antum untuk mengkonfirmasi terlebih dahulu asal muasal data tersebut kepada kami jika antum memang berniat baik untuk tatsabut? Allahul musta’an.

(Dengan penyebaran file dauroh tersebut) Hal ini sangat penting untuk segera kami sampaikan agar jangan sampai tertanam prasangka syaithoniyah yang jelek lagi jahat pada benak sebagian ikhwah bahwa ustadz telah berbicara dengan data dari hasil mencari-cari aib hizbiyun bahkan lebih dari intel!! Allahul musta’an.

Benarkah Mubarok dan Salim Ghanim  menganggap kuliah S2-nya di IAIN sebagai aib ya ustadz? Mereka sekian tahun datang dan pergi ke kampus IAIN, duduk kuliah, ikut ujian diketahui oleh khalayak, toh mereka tidak menutupi wajahnya dengan topeng bukan? Sampai kuliahnya selesai semuanya berjalan sebagaimana biasanya. Kuliahnya mereka di sana bukanlah sebuah rahasia tersembunyi bagi segenap Salafiyyin dan hizbiyyin di kota Surabaya. Tentulah aib yang tersembunyi jika diketahui oleh orang lain akan mendatangkan dampak malu yang tiada terperi dan bukannya malah bersikap tak tahu malu untuk terus menyelesaikan kuliah S2-nya. Mereka akan lari dari pelajaran Filsafatnya dan bukannya malah lulus mendapat nilai Filsafat luarbiasa untuk pelajaran diluarkebiasaan seorang yang mengaku bermanhaj salaf! Akan tetapi  sungguh aneh hal ini menjadi sesuatu sentimen yang dahsyat luarbiasa bagi ustadz Dzulqarnain karena yang menyampaikan ke publik adalah fakta.blogsome.com.

Kami tidak menyangka bahwa Al Ustadz masih belum bisa membedakan antara mencari-cari aib seorang hizbi dengan Mujahirin yang terang-terangan melakukan rutinitas “aib”nya.

Demikiankah bukti fiqih kefaqihan dalam bermuamalah dengan Gembong Hizbiyyah Irsyadiyyah ya ustadz? Tidakkah ustadz menyadari bahwa tuduhan dusta dan dhalim yang antum lontarkan pada hakekatnya adalah antum sedang MERUSAK diri sendiri dan MERUSAK pula kepercayaan ikhwana terhadap antum?

Sesungguhnya… kejujuran, berhati-hati dalam berbicara, menuduh harus dengan bukti nyata bukanlah syariat yang diwajibkan oleh Allah Ta’ala semata terhadap orang-orang jahil dan awam saja seperti kita tetapi bahkan hal ini adalah kewajiban bagi setiap orang yang beriman, tak terkecuali yang bergelar guru agama atau ustadz apalagi al-faqih.  Sungguh Allah Ta’ala adalah sebaik-baik saksi atas kebenaran pernyataan kami ini.

Hanya kepada Allah Ta’ala kami mengadu.

Ttd,

Abu Dzulqarnain Abdul Ghafur Al Malanji