Mengungkap Hakekat Perusuh
بسم الله اللرحمن الرحيم
ألحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن واله
Allahul musta’an,
Demikianlah ungkapan yang keluar dari lisan penulis ketika membaca tulisan (status) salah seorang ustadz yang dikenal di dunia Facebook memakai nama akun Jafar Salih.
Seperti biasanya akun Jafar Salih mengeluhkan, meratap dan mencurahkan isi hatinya di jejaring sosial facebook, termasuk ketika terakhir kali dia mengeluhkan “tuduhan” salah seorang ustadz yang berkaitan dengan amalan dia. Keluhannya itu diberi judul Menepis Tuduhan Seorang Ustadz.
Isi dari keluhannya itu didasari oleh ketidakpuasan dia terhadap kritikan salah seorang ustadz yang sudah tersebar, baik berupa rekaman suara maupun tulisan secara resmi.
Beberapa alasan atau mungkin lebih dikenal sebagai bantahan dia kemukakan untuk menepis tuduhan terhadap dirinya. Mulai dengan keluhan tidak adanya tabayun dan tatsabut, tidak ta’ani, tidak ada dalil sampai berani mengatakan jangan mendidik ummat hanya dengan modal nama besar, Allahul musta’an.
Gambar 1. Screenshot : bukan semata ucapan yang dilontarkan oleh penyandang nama besar
Berduyun-duyunlah para pendukung mensuportnya, sebagiannya:
Gambar 2. Screenshot : Percuma kalau akhlaknya seperti orang Syi’ah…yang ada Ilmu Syetaan semua…tenang ust jafar,teman msih bnyak,dari rodja kan bnyak bnget
Gambar 3. Screenshot sebagian komentar pendukungnya : walau tanpa dita’yin, sepertinya hampir 100% sudah tau stadz..hehehe. Tulisan yang Masya Allah bagusnya…
Perlu pembaca ketahui bahwa sebelum akun Jafar Salih melemparkan tulisan keluhannya di atas, akun Hanan Bahanan Abu Abdurrahman telah mendahuluinya menuliskan coretan-coretan kegelisahannya akan peringatan yang telah disampaikan terhadap dirinya dan akun Jafar Salih. Tentu saja yang pertama kali me-like adalah akun Jafar Salih:
Gambar 4. Screenshot : akun Jafar Salih dan para supporter yang menyukai status curhat akun HB
Bahkan di akun yang sama dengan jelas dipampang cercaan dan hinaan kepada Asatidzah Ahlussunnah :
Gambar 5. Screenshot : mengais dukungan hizbiyyin. Cercaan dan hinaan terbuka terhadap Asatidzah Ahlussunnah dipampangkan di akun Hanan Bahanan
Setelah itu, datang pula dukungan dari akun Darussunnah bersama pendukungnya berdiri tegak menghadang:
Gambar 6. Screenshot : ana menolak…krna disisi kami ada hujjah lebih kuat
Bukan hanya menolak wahai pembaca, dia pampangkan juga cercaan dan hinaan kepada asatidzah dengan bahasa “ini ana sebutkan bukan dalam rangka menjatuhkan beliau hafizhohullah, tapi kenyataannya demikiam” :
Gambar 7. Screenshot : bukan karena landasan ilmiah yang kuat tapi hanya karena tampaknya pernah berjasa besar bagi dakwah, atau hanya karena pernah sebagai orang-orang yang awal mula menyebarkan dakwah, atau hanya karena kemampuan retorika dan olah kata dalam pendalilan yang sebenarnya lemah
Para pembaca rahimani wa rahimakumullah, ketika mengeluh, akun Jafar Salih ini kelihatannya sangat berusaha menahan dirinya untuk tidak menyebutkan nama ustadz yang dikatakan telah menuduhnya, namun disisi lain akun Jafar Salih menggiring pembaca ke arah poin – poin ucapan atau tulisan yang sudah dikenal para pembaca terkhusus dikenal oleh salafiyun tentang siapa yang telah mengucapkannya.
Gambar 8. Screenshot : akun Jafar Salih ini kelihatannya sangat berusaha menahan dirinya untuk tidak menyebutkan nama ustadz yang dikatakan telah menuduhnya
Entah kenapa akun Jafar Salih ini tidak punya keberanian untuk menyebutkannya, mudah – mudahan bukan karena dia seorang penakut seperti yang pernah penulis dengar, bahwa dia pernah mengatakan dengan jujur merasa takut ketika terakhir kali beberapa asatidzah berkunjung ke Jakarta untuk menemuinya, Allahul musta’an.
Demikianlah realita akun Jafar Salih sangat menikmati apabila sudah asyik mencurahkan isi hatinya di Facebook, berbeda dengan beberapa da’i ahlus sunnah lainnya yang penulis kenal. Penulis bahkan mungkin para pembaca lainnya lebih mengenal asatidzah ketika mendengar kajian atau muhadharah di masjid – masjid atau melalui rekaman suara, membaca karya tulisnya di buku – buku atau majalah – majalah dan yang lainnya, namun penulis atau bahkan mungkin para pembaca yang lainnya, terutama yang pernah penulis temui, nama akun Jafar Salih lebih dikenal di dunia Facebook, jadi apabila penulis mendengar atau membaca, telah berbicara dan menulis akun Jafar Salih, penulis bertanya dan pembaca juga akan menemukan, dimana ??? jawabannya di FACEBOOK.
Tulisan yang ada di hadapan sidang pembaca adalah bukan semata penegasan guru kami terhadap manhaj akun Jafar Salih. Lebih dari itu, ini juga merupakan bentuk kecemburuan penulis terhadap manhaj yang mulia ini. Sebagai orang yang duduk mengambil faidah ilmu dari Al Ustadz Muhammad hafidzahullah, penulis menyadari betul betapa sempit waktu beliau untuk menjawab keluhan akun Jafar Salih, lebih – lebih sumber kekumuhan manhaj akun Jafar Salih berada di ranah yang guru kami merasa tidak pantas untuk berada didalamnya : FACEBOOK
Oleh karenanya, penulis –semoga Allah membimbing kita semua—akan fokus pada apa yang dikeluhkan oleh akun Jafar Salih, dan penulis simpulkan sebagai berikut :
- Tuduhan bahwa Guru kami tidak berusaha untuk tabayun dan memberikan nasehat
- Pernyataan Guru kami bahwa Jafar Salih Mutasaahil
- Tuduhan bahwa Guru kami sebagai orang yang diarahkan oleh para perusuh
Para pembaca rahimani wa rahimakumullah
Sebelum penulis membahas poin – poin di atas ada baiknya penulis mencoba meluruskan keluhan akun Jafar Salih yang meminta penjelasan yang lebih, terkait orang yang melanggar nasehat Syaikh Rabi’ hafidzahullah.
Alhamdulillah penulis merasa bersyukur, untuk permasalahan yang satu ini penulis mempunyai sedikit ingatan yang masih tersimpan. Sebelum diadakannya jalsah dihadapan Syaikh Rabi’ tahun lalu, penulis sudah mendapatkan informasi berkaitan dengan rencana tersebut, adapun sesudah jalsah pun Guru kami sempat menceritakan kepada penulis, adanya kunjungan ke kediaman beliau dari beberapa asatidzah yang terlibat langsung pada jalsah dihadapan Syaikh Rabi’, termasuk diantaranya kunjungan Hanan Bahanan dan rombongannya.
Gambar 9. Screenshot : menyebarkan pujian berlebih-lebihan, menggelari beliau sebagai Bapak Salafiyyin Indonesia (yang mendatangkan cibiran dan olokan kaum hizbiyyin, berarti ada Ibu Salafiyyin Indonesia?!) serta mendoakan beliau dunia akhirat…jika ada maunya. Setelah tak tercapai maksudnya…diganti dengan cercaan dan cibiran. Allahul musta’an
Sekarang kita tanya kepada akun Jafar Salih :
Apakah mungkin Hanan Bahanan tidak menceritakan hasil jalsah kepada Guru kami ???
Atau apakah mungkin Hanan Bahanan waktu itu menjadi orang yang imut dan pendiam, tidak mau menceritakan hasil jalsah di hadapan Guru kami ???
Kemudian apakah pantas engkau melemparkan tuduhan bahwa Guru kami hafidzahullah hanya mendengar dari pihak lain???, Allahul musta’an
Gambar 10. Screenshot : engkau melemparkan tuduhan bahwa Guru kami hafidzahullah hanya mendengar dari pihak lain???
Apakah engkau pernah menghitung berapa lama waktu antara jalsah di hadapan Syaikh Rabi’ dengan rilisnya Guru kami???
Apakah mungkin dalam rentang waktu yang berbulan – bulan Guru kami tidak bertemu dengan asatidzah yang berangkat bersama engkau selain Hanan Bahanan dan termasuk juga terlibat langsung pada jalsah tersebut???
Lalu engkau dengan mudahnya menuduh Guru kami melakukan penilaian yang membabi buta???, Allahul musta’an
Selanjutnya,
Katakanlah bahwa perkara tidak bersalamannya salah seorang ustadz dengan “Al Ustadz Hanan Bahanan” di hadapan Syaikh Rabi’ adalah merupakan perkara yang penting dan teranggap suatu pelanggaran pertama terhadap nasehat Syaikh Rabi’, maka kembali penulis bertanya kepada akun Jafar Salih :
Bahkan siapakah orang yang tidak mau bersalaman dengan beberapa asatidzah pada waktu itu, yakni orang yang tidak mau bersalaman bukan hanya terhadap satu orang saja ???
Ya akun Jafar Salih !!! Syubhatmu sudah banyak ditelan para suportermu dari kalangan hizbiyyin, sekarang penulis menantangmu untuk membeberkan syubhatmu sendiri ???
Sungguh sangat tepat ucapan Guru kami “adapun Jafar Salih dan Hanan adalah orang yang pertama melanggar nasehat Syaikh Rabi’ ”
Siapakah orang yang pertama kali menulis, pasca jalsah di hadapan Syaikh Rabi’ yang berjudul PERSELINGKUHAN ANTARA ABDUL GHAFUR AL MALANJI DENGAN WAKIL PANGLIMA LASKAR JIHAD AMBON, LUQMAN BANGABDUH ???
Gambar 11. Screenshot : fam Ba’abduh dijadikan bahan ejekan dan olokan sebagai Bangabduh
Siapakah orang yang masih terus bersikukuh mentazkiyah Radio Rodja/para da’inya pasca jalsah di hadapan Syaikh Rabi’ dan bahkan mngeingkari tahdzir beliau terhadap Radio Halabiyun tersebut???
Gambar 12. Screenshot : ketika distatuskan pembelaan terhadap Rodja, akun Jafar Salih langsung pasang badan menegaskan (kedustaannya), “sy rabi tidak pernah mentahzir radio…”
Siapakah orang yang sekarang merasa senang dengan keadaan Jafar Umar Thalib yang bergabung bersama Turatsiyun Halabiyun???
Gambar 13. Screenshot : akun Jafar Salih gembira. SALAFIYUNPAD™ Malam ini bahagia rasanya melihat Ustadz Abu Nida’, Ustadz Ja’far Umar Thalib, Ustadz Abdussalam Busyro, Ustadz Kholid Syamhudi, Ustadz Afifi Abdul Wadud dan para ustadz lainnya berkumpul di Masjid Kampus UGM saat acara pengajian akbar bersama Syaikh Abdurrazzaq Al-Abbad… ketika bertemu mereka saling sapa, berpelukan, dan canda dalam suasana penuh keakraban…
Bukankah “ketidakjujuran pengakuan taubat” Jafar Umat Thalib juga menjadi pembahasan di jalsah bersama Syaikh Rabi’?Apakah bukti ketidak jujuran di atas yang engkau maksud (dengan kegembiraanmu) bahwa “beliau hanya ingin persatuan”?
Gambar 14. Screenshot : Syaikh Jafar sudah bersatu bersama para dai Turatsiyun Halabiyun Ma’ribiyun. Mengikuti nasehat persatuan dari Syaikh Rabi’ wahai akun Jafar Salih?
Seandainya kita terima pandangan akun Jafar Salih bahwasanya nasehat Syaikh Rabi’ waktu itu adalah utrukuu asbabal khilaf, sebenarnya nasehat ini adalah nasehat yang sangat berharga apabila diterapkan dalam kondisi yang tepat. Maka seharusnya akun Jafar Salih menjelaskan satu saja perkara – perkara yang akan menyebabkan terjadinya khilaf.
Gambar 15. Screenshot : akun Jafar Salih “berbunga-bunga” dengan informasi bahwa Jafar Umar Thalib telah bersatu bersama Turatsiyun Halabiyun
Kalau seandainya Radio Rodja dan keadaan Jafar Umar Thalib tidak dianggap oleh akun Jafar Salih sebagai salah satu penyebab khilaf, untuk itu penulis bertanya : Duduknya engkau dengan asatidzah yang lain dihadapan Syaikh Rabi’ tahun lalu itu untuk apa dan menghasilkan apa ??? jawab ya ya akun Jafar Salih !!!
Tuduhan bahwa Guru kami tidak berusaha untuk tabayun dan memberikan nasehat
Ada baiknya para pembaca yang kami hormati mengetahui, bahwasannya jauh – jauh hari sebelum tersebarnya kalam dan rilis dari Guru kami, kami sudah mengetahui bahwa beliau sudah mendapatkan beberapa keluhan dari beberapa ikhwah Jakarta yang merasa kebingungan dengan statement – statement akun Jafar Salih, yang kemudian Guru kami sengaja membuka kajian di Masjid Fatahilah Depok dengan membahas kitab – kitab manhaj, sebagai bentuk harapan agar ikhwah di Jakarta berhati – hati dari bahaya hizbiyyah. Saat beliau terganggu kesehatannya, kami menyarankan beliau untuk menghentikan kajian-kajian di luar kota, khususnya Jakarta yang banyak menguras waktu, tenaga dan fisik beliau. Beliau bahkan menegaskan, untuk beberapa daerah sangat mungkin tapi tidak dengan Jakarta, karena keinginan beliau untuk menjelaskan secara tuntas prinsip-prinsip yang terkandung dalam kitab tersebut sebagai peringatan dari bahaya hizbiyyah. Hal ini karena beliau hafizahullah melihat betapa manhaj ikhwah di Jakarta dan sekitarnya terlihat sangat bermudah-mudahan, karena pengaruh dari dalam maupun dari luar. Adapun dari dalam tidak diragukan lagi, betapa akun Jafar Salih telah mengambil bagian yang sangat besar.
Bukan hanya melalui kajian kitab – kitab manhaj tetapi sebenarnya telah disampaikan nasehat secara khusus kepada asatidzah Jakarta agar mereka memperingatkan akun Jafar Salih untuk tidak bermudah – mudahan dalam membuat status – statusnya di Facebook.
Bahkan Guru kami pernah menceritakan kepada penulis bahwa seringkali beliau ditanya di beberapa kajian tentang Rodja dan Jafar Salih, Guru kami dengan tegas menjawab tentang bahanya Radio tersebut tetapi beliau berusaha tidak menjawab tentang Jafar Salih, dengan harapan Jafar Salih mau merubah pendapatnya.
Pernah suatu kali disela – sela jamuan ba’da kajian rutin di Majalengka, penulis sempat memperdengarkan kepada Guru kami hasil rekaman suara percakapan antara akun Jafar Salih dengan Abu Nur. Ketika percakapan mereka berdua sampai pada ucapan akun Jafar Salih bahwa sebelumnya tidak ada yang berusaha tabayun terhadapnya, sontak Guru kami mengatakan : “kata siapa, ana pernah datang ke ente”
Begitu tertutupnya Guru kami, ternyata di balik santernya informasi yang berkaitan dengan akun Jafar Salih. Di hadapan penulis, Guru kami masih berusaha menyembunyikan beberapa proses yang ditempuh oleh beliau. Namun sungguh sangat disayangkan respon dari akun Jafar Salih, pendekatan – pendekatan yang dilakukan Guru kami tidaklah berarti baginya, bahkan akun Jafar Salih justru mengeluhkan di dinding Facebooknya bahwa Guru kami tidak pernah tabayun atau tidak adanya nasehat, Allahul musta’an.
Bagi penulis, sikap beliau dalam menyembunyikan beberapa masalah penting, terlebih masalah yang terjadi antara du’at salafiyin, ini sudah cukup dan merupakan bukti bentuk kehati – hatian Guru kami.
Yang mana sebelumnya penulis sendiri belum pernah mendapatkan kalam ataupun tulisan secara terbuka dari Guru kami, kecuali ketika beliau sudah merasa cukup untuk memberikan kritikan secara terbuka seperti baru – baru ini. Sudah tiga tahun beliau menahan diri untuk tidak berbicara tentang akun Jafar Salih secara terbuka.
Berbeda halnya dengan akun Jafar Salih yang sering meratap di Facebook, dia mengeluhkan kepada para suportenya yang notabene para hizbiyun, tidak semata menyangkut masalah bisnisnya bahkan pada permasalahan – permasalahan yang terjadi diantara du’at salafiyin. Semuanya dia keluhkan, berharap adanya dukungan dan bantuan, ya namanya juga usaha, komentator – komentator dari kalangan hizbiyin beramai – ramai mendukungnya bahkan sampai berbalik arah menghina, melecehkan dan merendahkan asatidzah Ahlus Sunnah, la haula wa laa quwwata illa billah.
Seperti inikah metode yang ditempuh para pendahulu dari kalangan salafush shalih???
Engkau berbicara samar tapi tertuju, para suporter hizbiyun berteriak lantang!!!
Engkau menuntut orang lain tabayun, tabayun, tabayun
Engkau menuduh orang lain tidak ada nasehat
Allahul musta’an,
Apakah engkau mengira bahwa Guru kami tidak ta’ani, dalam keadaan Guru kami terus memperhatikan sepak terjang engkau selama tiga tahun tetapi engkau tidak memperlihatkan adanya perbaikan,
Lalu dengan mudahnya engkau (seperti biasanya) melempar syubhat mengisahkan sepotong persaksian Syaikh Falah Ismail hafidzahullah tentang betapa kuatnya tatsabut Syaikh Rabi’ terhadap orang yang menyelisihi?
Gambar 16. Screenshot : pengakuan jujur akun Jafar Salih, dia mengqiyaskan dirinya dengan kasus orang-orang yang menyelisihi yang “minta” ilzam agar disabari juga selama bertahun-tahun
Wahai engkau ya akun Jafar Salih, kenapa tidak engkau lanjutkan kisahnya???
Bahwa Syaikh Rabi’ telah menasehati Mubtadi’ Abdurahman Abdul Khaliq At Turatsi selama sepuluh tahun!
Setidaknya minimal ada dua faidah yang bisa diambil apabila engkau mengisahkannya dalam bentuk kasus.
Yang pertama : Tahdzir Syaikh Rabi’ terhadap tokoh yayasan Ihya At Turats Abdurrahman Abdul Khaliq, dengan demikian pembaca bisa menilai terhadap orang yang pernah menyatakan “menerima dana dari yayasan Ihya At Turats adalah cerdas”
Yang kedua : Syaikh Rabi’ baru mentahdzir Abdurrahman Khaliq setelah sepuluh tahun memberikan nasehat,
Tahukah para pembaca, kesimpulan akun Jafar Salih terhadap kalam Syaikh Rabi’ tersebut ?
Ulama saja begitu berhati – hati, sampai sekian lama menasehatinya, sedangkan orang yang di jaman ini baru sebentar langsung ditahdzir.
Seakan – akan orang yang baru sebentar menasehati kemudian mentahdzir dianggap tercela.
Sekarang, siapakah yang telah mengilzamkan bahwasannya mentahdzir seseorang harus lama ???
Atau bahkan siapakah yang mengilzamkan bahwa mentahdzir harus ada nasehat terlebih dahulu?
Sekarang penulis kembali bertanya kepada engkau :
Seberapa lamakah proses Syaikh Rabi’ hafidzahullah ketika mentahdzir Yahya al Hajuri ?
Atau apabila itu masih terlalu lama, berapa lamakah Syaikh Rabi’ hafidzahullah tatsabut ketika mentahdzir Radio Rodja yang engkau bela mati – matian?
Apakah setahun, dua tahun atau sepuluh tahun ???
Atau bahkan hanya baina maghrib wa isya ???
Gambar 17. Screenshot : akun Jafar Salih menisbahkan prinsip dusta atas nama para ulama (menasehati dulu sebelum mentahdzir) lalu lari berkelit setelah menta’yin Al Ustadz Qomar
Anggaplah prinsip dustamu atas nama para ulama adalah benar (para ulama berprinsip harus menasehati dulu sebelum mentahdzir), maka telah berapa lama engkau menasehati Al Ustadz Qomar hafizhahullah sebelum menunjuk hidung beliau? Sekali pertemuan? Seminggu? Setahun? Tujuh tahun? Sepuluh tahun? Ataukah langsung engkau sebarluaskan seperti bukti di atas tanpa terlebih dahulu sedetikpun engkau nasehati beliau? Bukankah ini bukti engkau yang merobohkan sendiri prinsip buatanmu yang hendak engkau ilzamkan kepada para pembaca tulisanmu? Yang penulis tahu dengan yakin dan pasti, tidak sekalipun engkau menasehati Al Ustadz Qamar (agar ruju’, mau menerima prinsip dustamu bahwa harus ada nasehat terlebih dulu sebelum mentahdzir)!
Kalau engkau telah dengan jelas tunjuk hidung dengan menyebut nama Al ustadz Qomar masih pula engkau berkelit hanya memperingatkan dari pemikiran, bukan ta’yin/tunjuk hidung, maka sungguh aku tidak tahu lagi apa itu kebodohan.
Tuduhan Guru kami bahwa akun Jafar Salih Mutasaahil
Adapun untuk poin yang ini, jauh hari sebelum Guru kami mengkritik secara terbuka terhadap akun Jafar Salih, Guru kami beberapa kali menceritakan kepada penulis tentang banyaknya pertanyaan – pertanyaan yang datang kepada Guru kami, baik itu pertanyaan yang disampaikan lewat telepon ataupun pertanyaan yang disampaikan langsung disela – sela kajian beliau. Begitu banyak pertanyaan – pertanyaan yang diajukan, dan termasuk diantaranya pertanyaan seputar fitnah yang disebarkan oleh akun Jafar Salih.
Maka dari itu, penulis akan mencoba merangkum beberapa kesimpulan pembicaraan penulis dengan beliau, yang inti pembicaraan tersebut mengarah kepada bukti bahwa akun Jafar Salih Mutasaahil :
1. Ucapan Guru kami bahwa akun Jafar Salih Mutasaahil adalah berdasarkan pertanyaan salafiyyin sejak lama. Artinya mereka sudah lama merasakan kejanggalan pada sikap dan penilaian akun Jafar Salih terhadap hizbiyyin. Di dinding Facebooknya sudah bukan rahasia lagi kalau akun Jafar Salih bersikap terhadap asatidzah ahlus sunnah, ucapannya sengak, keras dan cenderung melecehkan. Namun tatkala menjawab sikapnya terhadap du’at Rodja, yang berhamburan adalah pujian terhadap mereka. Maka bukti – bukti mutasahilnya sudah dia sebarluaskan terlebih dulu sebelum Guru kami berkesimpulan kalau dia mutasahil, hendaklah dia bercermin.
2. Siapa yang tidak tahu pembelaan akun Jafar Salih terhadap Radio/TV Rodja, yang jelas kehizbiyyahannya. Bahkan dia menyatakan bahwa dakwahnya adalah dakwah kami, mendakwahkan tauhid.
Apakah engkau telah lupa dengan syubhatmu bahwa Yazid Jawas, Firanda, Abdul Hakim Abdat (dan syaikh mereka, Ali Hasan Al Halaby) membela sunnah dan memerangi bid’ah telah dijatuhkan oleh syaikh Rabi’ di jalsah tersebut?
سفر و سلمان و علي حسن و أبو الحسن ……هذه الأساليب ينتسبون إلى السلفي
Sampai – sampai Guru kami merasa heran, apakah akun Jafar Salih ini tidak tahu atau pura – pura tidak tahu kalau mereka berjalan dengan berbagai macam jenis manusia yang mempunyai berbagai manhaj yang berbeda?! Diantaranya :
a. Permasalahan Ali Hasan al Halabi yang mereka undang, yang mana Ali Hasan ini mencela ulama bahkan gurunya yaitu syaikh Al Albani dan sebaliknya memuji tokoh – tokoh hizbi seperti Adnan Ar’ur, Ali Balhaj dan yang lainnya, ditambah lagi pemikiran irja’ nya yang dia belum bertaubat, maka inilah yang disebut TASAHUL.
b. Penyimpangan Muhammad ‘Arifi ( yang ditahdzir oleh para ulama karena melecehkan kemuliaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam, mempermainkan dan menjadikan bahan tertawaan ayatul Qur’an dengan surah Apel bikinannya, membela al Qaidah [bukan Takfiri bukan pula Khawarij], memuji tokoh Khawarij, yang mengkafirkan pemerintah Saudi, tetapi sebaliknya malah ‘Arifi berpelukan dgn pendeta Nashrani ) Mungkinkah Rodja memasukkan dai – dai yang seperti ini dengan tanpa sengaja? Padahal sebagian kasus kasusnya sdh lama terjadi dan telah lama pula para ulama Ahlussunnah di negeri Saudi mentahdzirnya?! Ini juga termasuk TASAHULNYA akun Jafar Salih –hadahullah–
c. Dia menganggap bahwa tokoh – tokoh seperti Yazid Jawwas bukan Hizbi ( yang mengatakan tdk perlu tahdzir-tahdziran, yang berjalan dan bekerjasama dengan politikus dan tokoh partai ), padahal sudah beberapa kali ditanyakan kepada para ulama, atau mungkin akun Jafar Salih memang sepakat dengannya ?
Gambar 18. Screenshot : bagaimana sikap kita kepada Ust. Yazid Al-Jawas, Ust. Firanda dan orang-orang yang bersama mereka..?..Bagi saya, kalau saya tuduh mereka hizbi, luqman lebih pantas
Maka baginya ada dua kemungkinan :
Yang pertama : Jika dia menganggap mereka hizbi maka dia MUTASAAHIL dengan membolehkan bahkan menganjurkan untuk mendengar radio mereka.
Yang kedua : Jika dia mengatakan mereka bukan hizbi maka dia MUTASAAHIL dalam menilai mereka.
d. Yayasan Al Sofwa yang merupakan linknya surury Inggris Al Muntada, bahkan pernah mantan imam tetap masjid Al Sofwa (Aman Abdurrahman) terkait kasus bom Cimanggis, yang mana diantara orang – orang Al Sofwa menjadi para pengisi Radio Rodja, apakah engkau menganggap remeh perkara seperti ya akun Jafar Salih ?!
Gambar 19. Screenshot : para dai dari berbagai elemen dakwah yang berada di bawah kooordinasi tokoh Sururi Muhammad Khalaf, sebagiannya juga menjadi para pengisi Rodja. Nampak kebohongan Al Sofwa, mempromosikan tokoh Sururi sebagai orang yang terus membantu tersebarnya dakwah Ahlussunnah di Indonesia
3. Kami bertanya kepada engkau, apakah bergabungnya mereka dengan manhaj yang berbeda – beda dalam satu Radio/TV Rodja adalah suatu persatuan “dakwah Tauhid” yang menggembirakan? Atau merupakan bukti kehizbiyyahan?
Gambar 20. Screenshot : bukti Syaikh Rodja yang Ikhwani memuji tokoh-tokoh Khawarij yang mengkafirkan raja Abdullah, melecehkan dan menentang pemerintah serta ulama
Maka sangat aneh jika akun Darussunnah datang pula berlagak sebagai pahlawan setelah “hujjah” para pahlawannya yang membela Rodja berguguran di jalsah bersama Asy Syaikh Rabi’ hafizhahullah dengan menyatakan :
Gambar 21. Screenshot : Munajat pasang badan, menolak vonis Sururi
Alangkah baiknya jika kita mendengar penjelasan Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafizhahullah ketika beliau ditanya tentang Rodja: “Apakah para dai di radio Rodja bermanhaj Sururi dan dimanakah letak kesalahan dan penyimpangan pada manhaj mereka?”
Link audio : http://goo.gl/WYODQ atau di sini
4. Sepertinya akun Jafar Salih harus mengkaji kembali arti hizbiyyah. Apakah orang yang memperingatkan umat dari bahaya penyimpangan mereka dianggap hizbi, membangun kerajaan, dan yang lainnya? Atau jam’unnas yakni mengumpulkan manusia, menggabungkan mereka yang dari berbagai macam manhaj dan pemahaman yang berbeda yang layak dianggap hizbiyyah?!
Gambar 22. Scan : Al Sofwa menyatukan berbagai faksi dakwah lintas manhaj
5. Kalau dia menganggap tahdzir para ulama adalah masalah ijtihadiyyah, kita menanyakan apakah salafiyyin dianjurkan untuk mengikuti ijtihadnya para ulama kibar yg jelas terperinci dalil dan buktinya atau bebas memilih mana yg dia sukai dari ijtihadnya manusia dengan alasan tidak boleh ada ilzam padanya? Bahasa akun Jafar Salih ” dalam masalah ijtihad kita tidak harus sepakat” adalah pengkaburan dan sebesar – besar TASAHUL.
6. Tasahul berikutnya adalah dalam menyebut ustadz – ustadz ahlussunnah dengan gelar – gelar dan sebutan yg jelek seperti lebih pantas disebut hizbi, atau raja kecil, atau amirul mukminin atau yang semakna dengannya. Sebaliknya orang – orang Rodja dia sebut dengan ustadz kami, favorit keluarga kami, ustadz yg bijak, bahkan ustadz salafi murni, dan yang lainnya. Ini menunjukan dia sudah memposisikan dirinya bersama siapa dia berjalan. Maka jangan salahkan mereka yang mengatakan bahwa engkau bersama mereka ahlut tamyi’ wal hizbiyyah.
Gambar 23. Screenshot : Turatsi Abu Qatadah dalam sangkar pembelaan akun Jafar Salih
Berikut link terkait hubungan Abu Qatadah dengan hizbiyun Ihya’ At Turats dan takfiri:
Audio Jangan menipu sejarah dakwah Sururiyah di Indonesia : http://goo.gl/lxRHC atau di sini
http://tukpencarialhaq.com/2007/01/15/sururiyyah-terus-melanda-muslimin-indonesia/
http://tukpencarialhaq.com/2007/01/24/man-huwa-siapakah-dia-abu-qotadah/
Jadi, penulis melihat bahwa upaya bersama dari akun Hanan Bahanan, akun Darussunnah/Al Ilmu Munajat dan terakhir akun Jafar Salih dengan dukungan penuh hizbiyyun untuk menjatuhkan kepercayaan umat terhadap salah satu saksi dan pelaku sejarah yang mengetahui benar sepak terjang tokoh-tokoh Sururiyah Turatsiyah adalah upaya untuk mengelabui umat dari sejarah Sururiyah di Indonesia sekaligus memutus mata rantai para tokohnya.
Tuduhan bahwa Guru kami sebagai orang yang diarahkan oleh para perusuh
Para pembaca rahimani wa rahimakumullah,
Tersenyum dan terheran – heran ketika mendengar kata perusuh yang dilontarkan oleh akun Jafar Salih. Masya Allah, kok bisa – bisanya seorang yang aktif di dunia Facebook yang menamakan dirinya sebagai akun Jafar Salih, yang tanpa malu memperkenalkan dirinya dan berteman dengan siapapun tanpa batas, laki – laki ataupun perempuan, ahlus sunnah ataupun bukan ahlus sunnah, kemudian mulai berbagi cerita tanpa batas pula, baik itu yang sifatnya bisnis jual beli domba aqiqah lengkap dengan gambar dombanya, atau bersifat “hiburan” seperti membagikan link tarian MUSLIM HARLEM SHAKE, sampai kepada perkara – perkara yang bersifat agama dan dakwah.
Gambar 24. Screenshot : walau nampak buram karena skrinsut yang kurang bagus, salah seorang ikhwah sempat mengabadikannya. Masih nampak jelas bukti nama akun Jafar Salih meng-shared link tarian MUSLIM HARLEM SHAKE
Siapapun orangnya yang mengenal dan berteman dengan akun Jafar Salih, tentu dia akan mendapati di dindingnya berbagai macam curahan hatinya. Adapun dalam perkara agama dan dakwah, akun Jafar Salih seperti biasa mengumumkan kajian rutin dirinya sendiri di masjid UNJ. Namun berbeda dari biasanya akun Jafar Salih juga mengumumkan selain kajian dirinya di UNJ, apa itu ?
Friday near Bojongkulur, Jawa Barat via Mobile
Dengerin gan 756am,skrg
Kembali penulis tersenyum, sebenarnya siapa sih perusuh itu ? Allahul musta’an
Suasana masih bisa terkendali…
Setelah itu akun Jafar Salih mulai mempertegas langkahnya :
Jafar Salih: “Rodja yang saya tahu: mendakwahkan tauhid dan sunnah dan berupaya mencocoki pemahaman salaf. Radio salafiyah insyaallah. Yg punya penilaian berbeda ya silahkan, tanpa saling menjatuhkan. Perbedaan dalam hal ini bukan termasuk pokok insyaallah, ranah ijtihadiyah.”
Jafar Salih: “Rodja itu jelas dakwahnya kepada tauhid dan sunnah. Hati2 yg menggembosinya bisa2 menggembosi tauhid dan sunnah! Jadi, ukur lagi kritikanmu!”
Kembali penulis tersenyum, siapa sih perusuhnya ?
Dan penulis mulai konsentrasi…
Akun Jafar Salih mulai masuk tahapan rekomendasi :
USTADZ BADRUSALAM SALAFY
Kembali penulis tersenyum, siapa nih yang perusuh ?
Suasana mulai tampak tidak terkontrol…
Kelihatannya serasa tidak lengkap, kalau akun Jafar Salih belum curhat mengungkapkan kegembiraan dan kelegaannya :
MAKAN BARENG USTADZ BADRUSALAM
Gambar 25. Screenshot : alhamdulillah….
Kembali penulis tersenyum, oh ini ya secuil data dari sepak terjang akun Jafar Salih yang sok menasehati Guru kami supaya hati – hati dari perusuh.
Penulis tidak akan berpanjang lebar membahas tuduhan akun Jafar Salih yang sok menasehati Guru kami, cukup sebagai bukti, hanya dengan sedikit bukti tingkah laku akun Jafar Salih yang terus bersusah payah dalam upayanya merekomendasi Radio Rodja bahkan tidak sampai di situ, akun Jafar Salih mencoba membela mati – matian di hadapan ulama dengan menyatakan bahwa mayoritasnya… di antara mereka ada yang salafi dan menetapkan manhaj salaf..
..الغالب يعني ال …يوجد منهم سلفيون و يقرر منهج السلف
Demikianlah yang bisa penulis haturkan kepada para pembaca, penulis menyadari bahwa apa yang penulis haturkan bukan merupakan rujukan utama dalam membantah tulisan akun Jafar Salih, namun penulis berharap apa yang penulis sampaikan dapat memberikan sedikit faidah bagi mereka yang merasa kebingungan dengan syubhat yang ditebarkan oleh akun Jafar Salih dan para suporternya. Karena penulis meyakini, di sana masih ada orang – orang yang lebih mampu dan cemburu dengan agama dan manhaj yang mulia ini.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لآ اله الا أنت أستغفرك وأتوب اليك
Majalengka, 12 Rajab 1434 H / 22 Mei 2013
Abu Kahfi Oman
Sumber: http://kunusalafiyin.wordpress.com/2013/05/24/mengungkap-hakekat-perusuh-3/
Sungguh mengerikan.. hasil hubungan bebas Jafar Salih dan Hanan Bahanan dengan Hizbiyyun. Semoga Allah jadikan kita tetap kokoh berpegang diatas manhaj yang mulia ini sampai akhir hayat.. Aamiin..
Alhamdulillah Satu persatu syubhat dan kerancuan berpikir raja facebook ini runtuh dan hancur berkeping-keping,klo kita cermati tanggafan al akh fillah (penulis artikel ini) atas tantangan ja’far shalih maka akan kita dapati dan kita lihat bagai mana akhlak dai yang bernama ja’far shalih ini,culas licik dan sembrono dan sungguh jauh dari sifat ilmiyah asal tuduh tanpa bukti yang akhirnya berbalik pada dirinya sendiri.yang lebih menghebohkan lagi ketika daurah syaikh usman di masjid itisham jakarta dia berpelukan mesra dan cepika cepiki dengan tokoh penyimpangan yang sudah di tabdi’ oleh syikh Ubaid Al Jabiri yaitu Ja’far Umar Thalib hadahullah.(mungkinkah Ja’far Shalih akan mengikuti manhaj Ja’far Umar Thalib?
masya Alloh , semakin jelas dan gamblang , bagaimana para perusuh itu memutar mutar lidahnya mencari pembenaran dari sebuah penyimpangan , naudzubilah
Alhamdulillah, tulisan ini telah menunjukkan bagaimana sikap Al Ustadz Muhammad As Sewed hafizhahullah terhadap perusuh pengacau Ja’far Shalih dan Hanan Bahanan.
Jazakumullah khairon.
Bismillahirrohmanirrohim
Jafar Salih dan Hanan Bahanan keduanya memang perusuh, sepak terjangnya sudah sangat-sangat-sangat-sangat dikenal!
Uacapan pelecehan mereka semakin menunjukkan begitu bobroknya manhaj mereka, ini adalah buah hasil hubungan bebas dengan hizbiyyun.
Allahul musta’an.
sungguh banyak,orang-orang yg ingin memporak porandakan barisan salafy….hati-hatilah..wahai saudaraku,(musang ber bulu ayam.)ujung-ujung nya cinta fuluuus,manhaj pun dijual
Subhanalloh… penjelasan yang gamblang… terbedalah antara al haq dengan al bathil… barokalohufiikum… semoga tetap situs ini istiqomah di atas al haq…
سئل الشيخ العلامة زيد بن محمد بن هادي المدخلي حفظه الله:
سائل من الإمارات يقول: ما نصيحتكم يا شيخ لمن شغل نفسه من المبتدئين بما بيّن العلماء من الردود والأقوال ولا يعرف حتى فقه الطهارة وغيرها ؟
الجواب:
نصيحتي له أن يتفقَّه في الدين، في عقيدته وفي الشعائر التعبُّدية، وفي سلوكه وفي منهجه الذي يسير عليه، ومن ذلك كتب الردود التي رد بها السلف الصالح و أتباعهم على أهل الأهواء و البدع و ما أكثرها في كل زمان و مكان.
فلا يجوز لأحد أن يتذرَّع بقلة الفقه في الطهارة أو الصلاة يتذرع بذلك ليُحرِم الناس من سماع كتب الردود و كتابتها و الإستفادة منها وقراءتها، وإنما الدين كامل فكما يجب أن نتفقه في العقيدة وفي الشعائر التعبدية نتفقَّه كذلك في المنهج العملي وفي السُّنة لنعمل بها و نتعرف على ضدها لنجتنبه و هي البدعة. فهذا هو الذي ينبغي أن يكون،
فلا يجوز لأحد أن يقول للناس اتركوا هذه الردود واتركوا كذا وكذا وعليكم بكذا، هذا بدون علم يقول، لأنه إن لم يعرف الشر وقع فيه، والردود تبيِّن طريق الخير من طرق الشر، فيسمع الشريط ويقرأ الكتاب ويسمع من العالم في جميع مراتب الدين: عقيدة وشريعة، سُنَّة ومنهج.
و ما عُرف لنا أصحاب البدع من قديم الزمان من عهد الصحابة إلى يومنا هذا إلا بواسطة كتب الردود عليهم. فلو لم توجد كتب الردود في الأزمنة و الأمكنة ما عَرَفَ الناس أهل البدع و لا استطاعوا أن يُحذِّروا من مبتدع. و على أهل الردود عليهم عهد الله و ميثاقه أن لا يقولوا إلا الحق، و لا يتهموا مَنْ ليس لهم عليه بينة و معرفة من كتابته أو مطوياته أو شريطه أو كتابه المؤلَّف. هذي طريقة الردود، وبدون ذلك لا يجوز لأحد أن يرد على سبيل الظن والاتهام بدون حقيقة. نعم
الموقع الرسمي لفضيلة الشيخ زيد بن محمد بن هادي المدخلي
http://www.njza.net