MEMBEDAH MANHAJ LING LUNG MMA
(Loyalitas Terhadap Prinsip-prinsip Ahlussunnah Ataukah Loyalitas Individu?)
KETIKA ORANG-ORANG YANG DICACI MAKI NOL PUTUL BERMETODE IKHWANI YANG LEBIH BERBAHAYA TERHADAP DAKWAH SALAFIYAH DIBANDINGKAN HADDADIYAH DITUNTUT MMA UNTUK MEMBELA LUQMAN BA’ABDUH
Menguji Konsistensi Manhaj Luqmani Dan Menakar Seruan Loyalitas Individu
🦷28 April 2025
“Ketika Chanel Majhul menghabisi ustadz Luqman!
Hamzah berkata:
Kehormatannya dihancurkan!
Tidak ada satupun dari asatidzah yang tampil membela ustadz Luqman!”
Tiada malu
Dan tak pula kelu lidahmu
menuntut harapan semu
Yang tak mendongkrak nasibmu
Kecuali semakin menumpuk piramida kehinaanmu
Bagaimana tidak?!
Bukankah mereka telah dihinadinakan dengan Nol Putul Paduka dan centeng Yamanimu?
Mereka telah pula divonis rusak manhajnya
Komando perpisahan telah resmi dicanangkan Arafatmu
Provokasi peperangan telah pula apinya keluar dari mulutmu
Lalu kamu masih menuntut orang-orang yang telah kalian hina dan vonis berbahaya bagi dakwah salafiyah agar membela padukamu?!
Apakah Luqman terbantu oleh orang-orang yang lebih berbahaya dibandingkan Haddadiyah?!
Aduhai..
Di depan mata kita kini disuguhkan sebuah realita, bagaimana seseorang atau sekelompok orang yang semula mencela, melecehkan, bahkan memvonis dan mengumumkan perpisahan dan peperangan terhadap pihak lainnya secara terbuka — tiba-tiba justru berharap dan menuntut dukungan dari pihak yang sama yang telah mereka perangi dan hinadinakan.
Ini bukanlah sekadar ironi, tapi ujian besar terhadap keadilan, kejujuran, konsistensi, akal sehat dan kesetiaan pada prinsip-prinsip dakwah yang mulia.
Jika seseorang atau sebuah kelompok telah mengumumkan celaan-celaannya secara terbuka, menvonis kesesatan, bahkan memutus hubungan dengan cara yang dianggap manhaji, maka menuntut dukungan dari pihak yang telah mereka cela dan vonis adalah bentuk inkonsistensi.
Ini merupakan kekacauan nalar yang parah, menjadi cermin gagalnya MMA membangun narasi yang kokoh di atas dalil dan sehatnya akal di hadapan pengikutnya.
Alih-alih menguatkan vonis-vonisnya yang terdahulu dengan rentetan bukti-bukti susulan yang tak terpatahkan, ucapan-ucapan yang keluar justru menampakkan kelinglungan yang sangat dari ingatannya atas berbagai kebrutalan vonis-vonis yang telah keluar dari lisannya.
Bagaimana mungkin sekelompok orang yang telah divonis menyimpang, dipisahkan, dijauhkan serta dituduh bermetode firqah Ikhwani yang lebih berbahaya terhadap dakwah Salafiyah daripada kelompok Haddadi yang nyata-nyata sesat dan menyimpang — kini diminta, diharapkan dan dituntut agar menjadi pembela kehormatan pihak yang telah menghinadinakan dan menghizbikannya?!
Apakah tuan-tuan tlah lupa daratan
Ataukah gegar otak tak terperikan
Carut-marutkan ucapan
Kontradiksi parah tuan-tuan pamerkan
Dua (2) Pertanyaan Menantang
1⃣ Apakah vonis-vonis yang dilontarkan hanyalah alat sesaat untuk menyingkirkan, ataukah benar-benar vonis-vonis yang kalian yakini kebenarannya sesuai prinsip-prinsip Ahlussunnah?!
Jika benar-benar diyakini bahwa vonis-vonis tersebut Haq dan berdiri di atas dalil dan hujjah yang nyata, maka permintaan dukungan terhadap mereka yang telah divonis dan dihinadinakan ini menjadi IKRAR KEKALAHAN YANG SEMPURNA, masuk padanya lorong kehinadinaan yang berpilin berkelindan dengan lorong kehinadinaan lainnya.
2⃣Jika sekarang kalian menuntut harapan dan pembelaan, apakah artinya vonis-vonis manhajiyah yang dahulu telah salah dan keliru?!
Lalu dimana bukti ikrar rujuk dan pengakuan bersalahnya?
Inilah pentingnya membedakan antara loyalitas kepada individu ataukah loyalitas kepada manhaj.
Fenomena ini menunjukkan bahwa menyandarkan kebenaran hanya kepada pembelaan tokoh atau label “bersama ulama” tanpa landasan ilmiah dan kejujuran akan mempertontonkan kontradiksi parah yang menyingkap kebusukannya sendiri di hadapan sejarah.
🧭Faidah Manhajiyah dari Tuntutan Agar Asatidzah Membela Luqman Ba’abduh
1. Luqman Ba’abduh, Hamzah dan yang bersamanya bak seonggok daging yang tak berdaya dalam menghadapi Chanel Jujurlahselamanya di medan pembuktian ilmiah dalam mendustakan bukti-bukti kejahatan mereka yang dipaparkannya.
2. Menuntut pembelaan dari orang-orang yang telah dihinadinakan nol putul dan ditahdzir manhajnya bermetode Ikhwanul Muslimin yang lebih berbahaya dari Haddadiyah agar menolongnya untuk membantah Chanel jujurlahselamanya (https://t.me/jujurlahselamanya) adalah bentuk kehinaan di atas kehinaan.
3. Jika memang Luqman dan Syaikh-syaikh yang menjadi bekingnya memiliki hujjah yang nyata, lalu apa sulitnya membekuk dan mematah-matahkan Jursela (https://t.me/jujurlahselamanya) dll. serta mendustakan bukti-bukti kejahatan Luqman dan kawan-kawannya tanpa butuh bantuan orang-orang yang telah dihinadinakan?
4. Ikrar butuhnya Luqman dan kawan-kawannya pada orang-orang yang telah dicap Nol Putul yang bermetode Ikhwani yang berbahaya terhadap dakwah salafiyah dibandingkan Haddadiyah.
5. Tidak bermanfaatnya pembelaan dan sokongan Masyayikh Daurah Muzani yang didatangkan jauh-jauh oleh Luqman, Ruwaifi dan kawan-kawannya untuk membenarkan dan membela kebatilan mereka, sampaipun orang-orang yang sudah dihinadinakan dan dirusak manhajnya masih DITUNTUT AGAR MELAKUKAN PENGABDIAN TOTAL kepada Luqman Ba’abduh.
6. Gegar otak parahnya fikrah Luqmani.