Jawaban Tegas Atas Penyebaran Selebaran Gelap Oleh Para Pembela Fanatik Mubtadi’ Muhammad Al-Imam Yang Diatasnamakan Asy-Syaikh Muhammad bin Hady Hafizhahullah

Bismillahirrohmanirrohim. o

jawaban yang tegas atas penyebaran selebaran gelap oleh fanatikus al imam

JAWABAN TEGAS ATAS PENYEBARAN SELEBARAN GELAP OLEH PARA PEMBELA FANATIK MUBTADI’ MUHAMMAD AL-IMAM YANG DIATASNAMAKAN ASY-SYAIKH MUHAMMAD BIN HADY HAFIZHAHULLAH

Seperti telah kita ketahui bersama, para fanatikus Mubtadi’ Muhammad Al-Imam dengan penuh ambisi menyebarluaskan selebaran gelap berisi pembelaan yang diatasnamakan Asy-Syaikh Muhammad bin Hady hafizhahullah.

FanaTikus Mubtadi Al Imam. Sekali merengkuh dusta dua tiga pula terlampaui

Gambar 1. FanaTikus Mubtadi Al Imam. Sekali merengkuh dusta dua tiga pula terlampaui

Penyebaran selebaran gelap berbau Halaby dengan cara makar dan dusta ini dimotori oleh akun fb muqalid Mubtadi’ Al-Imam, Abdul Malik Al-Ibby kemudian diimport oleh agen-agennya di Indonesia dengan nickname Syiar Sunnah dkk, Muhammad Ali Ishmah yang mereka juga menggunakan momen penyebaran selebaran gelap tersebut sembari berpromosi memakai profil Daurah Syaikh Abdul Hady Al-Umairy yang akan diselenggarakan MLM di Makasar. Allahul musta’an.

Corong-corong kadzdzabun pembela fanatik Mubtadi Muhammad Al-Imam sebarluaskan selebaran gelap

Gambar 2. Corong-corong kadzdzabun pembela fanatik Mubtadi Muhammad Al-Imam sebarluaskan selebaran gelap

Maka berikut ini adalah jawaban tegas yang ditulis oleh Asy-Syaikh Raid Alu Thahir hafizhahullah.

Jawabanku dari apa yang telah disebarkan oleh para fanatikus Muhammad Al-Imam

Maka aku katakan kepada mereka :

“Bertakwalah kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan tinggalkanlah oleh kalian sikap fanatik yang tercela serta perdebatan/perselisihan yang bathil, dan janganlah kalian memalsukan atas nama Ahli Ilmu (Ulama) maka kalian pun berkata apa yang mereka tidak katakan atau kalian memikulkan perkataan mereka apa yang mereka tidak pikul, (sebaliknya) seandainya jelas dari mereka (ulama) kalian pun tidak mengakuinya.

Maka sikap para ulama dan Masyaikh kami terhadap Muhammad Al-Imam dan “Al-Watsiqah” nya {yang mengandung pokok-pokok kesesatan dan ushul dakwah pendekatan (dengan Syiah) dan desakan atasnya serta perdebatan tentangnya} adalah jelas.

Mereka (para ulama) telah menyebutkan bahwasanya “Al-Watsiqah” didalamnya mengandung kesesatan dan kebatilan dan (bantahan para ulama) bukanlah sekedar bantahan kosong belaka yang kemudian tidak diterima begitu saja sebagaimana yang telah terjadi dan disebar oleh para pendusta itu.

Namun mereka (para ulama) menuntut Muhammad Al-Imam untuk bertaubat dan rujuk dari kebatilan tersebut serta mengumumkan taubatnya dan rujuknya, dan (para ulama) bukan sekedar menyalahkannya (Muhammad Al-Imam) saja.

Dan perkara ini tidaklah ada pertentangan diantara para ulama kami, dan telah dinyatakan oleh Syaikh Rabi’ bin Hady hafidzahullah beberapa pernyataan dan sikap diantaranya :

  1. Bahwasanya Muhammad Al-Imam telah salah dalam kitabnya “Al-Ibanah” yang di dalamnya terdapat kesamaan/kesesuaian dengan Manhaj Al-Halaby.

  1. Bahwasanya Syaikh Rabi’ telah mengumumkan Fatwa Jihad melawan Al Hutsiyyin.

  1. Syaikh Rabi’ telah membantah “Al-Watsiqah” dan telah menjelaskan kebatilannya.

  1. Syaikh Rabi’ telah memberikan taqdim/muqaddimah (kata pengantar) terhadap kitab Syaikh ‘Arafat yang berjudul “At-Ta’kid”.

  1. Syaikh Rabi’ telah mentazkiyah (merekomendasi) Syaikh Hani bin Braik hafidzahullah setelah beliau (Syaikh Hani) membantah dan mentahdzir orang-orang dekat Muhammad Al-Imam.

  1. Syaikh Rabi’ juga telah membaca makalah Syaikh Ali Al Hudzaify dan makalah-makalah beliau lainnya yang telah tersebar pada situs sahab.net tanpa pengingkaran, bahkan dengan komentar-komentar yang semakin menguatkan dan menghilangkan atasnya kegelisahan dan gangguan sebagaimana dihapusnya makalah-makalah yang mendukung Muhammad Al-Imam.

  1. Syaikh Rabi’ tidak mencela orang-orang yang mentabdi’ (memvonis ahli bid’ah) Muhammad Al-Imam dan beliau mencela yang terakhir (Muhammad Al-Imam) dan mencela siapa saja yang membelanya.

Dan sikap Asy-Syaikh ‘Ubaid al Jabiry hafidzahullah tidaklah berbeda dengan sikap Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady Al Madkhali hafidzahullah.

Sikap Syaikh ‘Ubaid jelas dalam memvonis ahli bid’ah Muhammad Al Imam dan menyatakan kesesatannya dan kami tidak pernah mendengar satupun dari para ulama lain yang menentang dan mengingkari atau menafikan/menolak vonis tabdi’ kecuali apa yang telah tersebar ini, yang tidaklah hal tersebut disebar dan ditekankan (penyebarannya) kecuali dari jalannya para fanatikus Muhammad Al-Imam.

Kemudian, bagaimana kami bisa percaya terhadap selebaran tersebut yang disebarkan tanpa mencantumkan nama si penulis ??

Dan menyandarkan banyak hal terhadap para masyaikh tanpa sanad (jalur periwayatan) ?

Maka apakah wajib menerima berita dari seorang yang majhul ??

Kemudian dimana para penuntut ilmu yang terpercaya yang mana mereka ini dekat dengan Syaikh Muhammad bin Hady hafidzahullah (sebagaimana mereka juga dekat dengan ulama lainnya) dari berita ini ??

Dan telah kami tanyakan hal ini kepada sebagian dari mereka (murid-murid Syaikh Muhammad bin Hady), maka mereka pun mengingkarinya dan mendustakan berita tersebut.

Dan Syaikh ‘Arafat bin Hasan Al-Muhammady hafidzahullah juga telah mendustakan poin-poin yang di klaim oleh pemilik selebaran yang dia menukil bahwasanya tidak ada vonis pembid’ahan dari kedua syaikhain yakni Syaikh Muhammad bin Hady dan Syaikh Abdullah Al-Bukhari hafidzahumallah dalam beberapa majelis-majelis mereka.

Dan telah diketahui bahwasanya Asy-Syaikh Muhammad bin Hady andai beliau ingin menjelaskan sikapnya maka beliau akan menyatakannya/mengumumkannya, karena sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa beliau adalah seorang yang berilmu yang menjunjung kebenaran dan tidaklah beliau takut dari celaan orang-orang yang mencela,

akan tetapi beliau mencukupkan dengan perkataan saudaranya para masyaikh sekaligus dengan cara menanganinya  seperti pada urusan-urusan lainnya semisal ini.

Kemudian bahwasanya pada selebaran tersebut padanya beberapa perkara yang menyelishi kenyataan yang ada, seperti :

1. MEREKA MENGKLAIM BAHWA SYAIKH ‘UBAID HAFIDZAHULLAH MENGKAFIRKAN MUHAMMAD AL-IMAM, maka mana penguatnya (buktinya) ??

Mereka mengklaim bahwa syaikh 'ubaid hafidzahullah mengkafirkan muhammad al-imam, mana bukti jika kalian bukan pendusta!!!!!

Gambar 3. Mereka mengklaim bahwa syaikh ‘ubaid hafidzahullah mengkafirkan muhammad al-imam, mana bukti jika kalian bukan pendusta!!!!!

2. Mereka mengklaim bahwa Muhammad Al-Imam berterima kasih kepada murid-muridnya atas pelarangannya dari mencela para Masyaikh, MAKA DATANGKAN SEORANG SAKSI ATAS KLAIM DUSTA INI.

Dan pada selebaran tersebut terdapat gaya Halaby yang menunjukkan akan kedustaannya yaitu;

At-Tawaqquf dalam menerima Jarh, tidak termasuk jika Jarh terhadap si fulan dan si fulan dan qiyas yang mirip dan digemari oleh Al-Halaby dan kelompoknya.

Maka banyak dari apa yang telah kami dengar dari perkataan mereka yaitu; “kenapa kalian tidak mentabdi’ si fulan dan si fulan seperti kalian mentabdi’ Al-Halaby ??”

Perlu diketahui bahwa perbedaan antara Muhammad Al-Imam dan yang selain dia bahwa;

Telah berbicara olehnya Asy-Syaikh ‘Ubaid Al Jabiry hafidzahullah dengan (vonis) yang jelas dan apa yang dikritikkannya pula juga jelas berbeda.

Maka bagaimana hal ini tersembunyi bagi Syaikh Muhammad bin Hady hafidzahullah dan kemudian mengizinkan penyebarannya ??

Maka merekapun beralih kepada cara-cara dusta

Gambar 4. Maka merekapun beralih kepada cara-cara dusta

MAKA SEMUA INI SEMAKIN MENGUATKAN AKAN KEDUSTAAN SELEBARAN YANG DISEBAR TERSEBUT, DAN (SEBAGAIMANA KEBIASAAN) SUATU KAUM JIKA SUDAH TIDAK BERDAYA LAGI UNTUK MEMBANTAH SUATU HUJJAH YANG TIDAK TERBANTAHKAN TENTANG PENJELASAN SYAIKHNYA DAN PEN-TABDI’-AN SYAIKHNYA MAKA MEREKA PUN BERALIH KEPADA CARA BERDUSTA (METODE DUSTA) SEBAGAIMANA HALNYA KEADAAN SELAIN MEREKA DARI FANATIKUS-FANATIKUS AHLUL BID’AH YANG TELAH LALU.

Inilah yang ingin aku jelaskan.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Raid Alu Thahir

 

 

 جوابي عما ينشره المتعصبون لمحمد الإمام، أقول لهم:

اتقوا الله عز وجل واتركوا عنكم التعصب المقيت والجدل بالباطل، ولا تفتروا على أهل العلم فتقولونهم ما لا يقولون أو تحملون كلامهم ما لا يحتمل لو ثبت عنهم ما تزعمون، فموقف علمائنا ومشايخنا من محمد الإمام ووثيقته – التي اشتملت على أسس الضلال وأصول دعوة التقريب وإصراره عليها وجداله عنها – واضح، فقد ذكروا أن الوثيقة فيها ضلال وباطل وليس مجرد موضع انتقاد وعدم قبول كما في المنشور المكذوب، وطلبوا من محمد الإمام التوبة والرجوع عن ذلك الباطل وإعلان توبته ورجوعه وليس مجرد تخطئته، وهذا أمر لا نزاع فيه بين علمائنا، وقد صرح الشيخ ربيع حفظه الله:

1- أن محمدا الإمام أخطأ في كتابه “الإبانة” في موافقته لأصول الحلبي.

2- وأعلن الشيخ الجهاد ضد الحوثيين.

3- ورد على الوثيقة وبين بطلانها.

4- وقدم للشيخ عرفات كتابه “التأكيد”.

5- وزكى الشيخ هانيا بعد بيان أصحاب محمد الإمام في التحذير منه.

6- الشيخ ربيع حفظه الله مطلع على مقالات الشيخ علي الحذيفي، ومقالاته منشورة في شبكة سحاب بلا نكير، بل بتعليقات مؤيدة وحذف لما عليها من تشغيبات كما تحذف المقالات المؤيدة لمحمد الإمام.

7- ولم يشنع الشيخ ربيع على من بدع محمدا الإمام وإنما شنع على الأخير ومن يدافع عنه.

والشيخ عبدالله البخاري حفظه الله لا يختلف موقفه عن موقف الشيخ ربيع حفظه الله.

والشيخ عبيد حفظه الله موقفه واضح في تبديع محمد الإمام وتضليله، ولم نسمع من أحد من العلماء الآخرين الاعتراض عليه أو الإنكار أو نفي التبديع إلا في هذا المنشور الذي لم ينشر ويؤكد إلا من طريقة متعصبة محمد الإمام.

“ثم كيف نصدق بمنشور ينشر بدون اسم الناشر، وينسب أشياء للمشايخ بلا سند؛ فهل يجب قبول خبر المجهول؟!

ثم أين طلبة العلم الثقات القريبون من الشيخ محمد بن هادي حفظه الله ومن غيره من هذا، وقد سألنا بعضهم فأنكر المنشور وكذبه؟!

وقد كذب الشيخ عرفات ادعاء صاحب المنشور أنه نقل عدم تبديع الشيخين محمد بن هادي وعبد الله البخاري حفظهما الله في عدة مجالس.

ومعلوم أن الشيخ محمدا لو أراد أن يبين موقفه لصرح به ﻷنه كما هو معلوم عنه هو عالم يصدع بالحق لا يخشى في الله لومة لائم، لكنه حفظه الله اكتفى بكلام إخوانه المشايخ وطريقة معالجتهم لمثل هذه الأمور.

ثم إن المنشور فيه أشياء هي خلاف الواقع أصلا:

 1- كدعوى أن الشيخ عبيدا حفظه الله يكفر محمدا الإمام!، فأين التوثيق؟!

 2- ودعوى أن محمدا الإمام يشكر على منعه لطلابه من الطعن في المشايخ، وردوهم شاهدة على كذب هذه الدعوى.

وفي المنشور نفس حلبي يدل على كذبه؛ وهو التوقف في قبول الجرح إلا إذا جرح فلان وفلان، وهو قياس الشبه الذي ولع به الحلبي وحزبه، فكثيرا ما كنا نسمع منهم مقولة لماذا لا تبدعون فلانا وفلانا كما تبدعون الحلبي؟!

علما أن الفارق بين محمد الإمام وغيره ممن تكلم فيهم الشيخ عبيد حفظه الله واضح، والأمور المنتقدة واضحة الفرق؛ فكيف يخفى مثل هذا على الشيخ محمد بن هادي حفظه الله ويأذن بالنشر؟!

فهذا كله يؤكد كذب هذا المنشور، وأن القوم لما عجزوا عن رد الحجة الدامغة في بيان ضلال شيخهم وابتدعه انتقلوا إلى وسيلة الكذب كغيرهم من متعصبة المبتدعة السابقين.

هذا ما أردت بيانه، والله تعالى أعلم.

 رائد آل طاهر

 

Komentar Asy-Syaikh Abdullah bin Shalfiq hafizhahullah terhadap selebaran yang disebarkan oleh pembela fanatik Mubtadi’ Muhammad Al-Imam tersebut:

Jawaban Asy-Syaikh Abdullah bin Shalfiq hafizhahullah

Gambar 5. Jawaban Asy-Syaikh Abdullah bin Shalfiq hafizhahullah.

” …itu berita tidak benar dan penuh tujuan-tujuan buruk.”

———————-

إتباع السنة

WA Ittiba’us Sunnah

Artikel terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *