Jawaban Mantap Nan Terbimbing Untuk Membungkam
Alasan Para Pembela Isi Perjanjian Syaikh Al Imam dengan Rafidhah Yaman
Oleh Para “Ahli Hikmah & Mashlahat” (Bag. 2)
———————-
[BARU]KONSEKUENSI TAHDZIR TERHADAP ASY-SYAIKH AL-IMAM
Dari asy-Syaikh ‘Arafat bin Hasan al-Muhammadi hafizhahullah
Pertanyaan : Seorang penanya dari negeri Aljazair bertanya, apakah vonis bid’ah oleh asy-Syaikh ‘Ubaid al-Jabiri hafizhahullah terhadap asy-Syaikh Muhammad al-Imam berkonsekuensi :
☑ Meninggalkan untuk mendengar durus (pelajaran-pelajaran)nya
☑ Tidak lagi membaca kitab-kitab dan fatwa-fatwanya?
Dan apakah ‘Ulama Yaman sudah mengumumkan berlepas diri dari Dokumen Perjanjian Hidup Damai tersebut?
Jawab :
Adapun terkait dengan ucapan asy-Syaikh (‘Ubaid al-Jabiri, yang berisi vonis BID’AH terhadap asy-Syaikh Muhammad al-Imam, dan bahwa beliau SESAT, IKHWANI, pen), maka tidak diragukan bahwa itu BERKONSEKUENSI ITU (yakni meninggalkan durus beliau, dan tidak lagi membaca kitab-kitab dan fatwa-fatwa beliau, pen)
Adapun terkait dengan para masyaikh Yaman, maka aku belum mengetahui bahwa para masyaikh tersebut mengumumkan sikap berlepas diri dari Dokumen Perjanjian Damai (dengan Syi’ah) tersebut.
Hanya saja, sampai berita kepada kami, atau kami telah membaca, sebagian mereka (para masyaikh Yaman) mengatakan bahwa pada dokumen itu ada kesalahan-kesalahan. Mereka mencukupkan dengan lafazh ini saja. Mereka katakan, padanya terdapat kesalahan-kesalahan.
Di antara mereka ada yang menegaskan bahwa pada beliau (asy-Syaikh al-Imam) terdapat kesalahan-kesalahan, dan pada dokumen itu terdapat kesalahan-kesalahan. Namun beliau (asy-Syaikh al-Imam) dalam keadaan T E R P A K S A.
Tentu TIDAK DIRAGUKAN, PERNYATAAN INI (bahwa beliau dalam keadaan terpaksa, pen) TIDAK BENAR.
Kita tidak mengetahui bahwa beliau (asy-Syaikh al-Imam) dalam keadaan Terpaksa.
Karena beliau sendiri yang menjelaskan dan mengatakan dengan lisan beliau sendiri dalam Khutbah ‘Id (yakni Idul Fitri 1 Syawwal 1435 H, pen), beliau katakan,
“URUSAN INI ADA DI TANGANKU. TIDAK ADA SEORANG PUN YANG MENEKANKU.”
Bagaimana dianggap terpaksa, sementara beliau sendiri yang mengatakan, “URUSAN INI ADA DITANGANKU. TIDAK ADA SEORANG PUN YANG MENEKANKU.”
Kemudian beliau memuji-muji Dokumen Perjanjian tersebut, bahwa (Isi) dokumen itu menegakkan agama, memperbaiki dunia, padanya terdapat banyak mashlahah besar, kemudian terus beliau menghitung-hitung “kebaikan-kebaikan” isi dokumen tersebut.
(simak potongan khutbah iednya di sini, pen)
atau download di sini
Hal ini telah aku (Arafat, pen) tunjukkan dalam bantahanku terhadap khutbah beliau.
Tidak bimbang dan tidak diragukan lagi, bahwa para masyaikh Yaman hingga sekarang masih dituntut untuk mentahdzir dari Dokumen Perjanjian Damai (dengan Syi’ah) tersebut dengan jelas dan terang-terangan, dan itu tidak bisa dikatakan sebagai sebuah kesalahan begitu saja, kemudian didiamkan / dibiarkan.
Padahal di dalamnya terdapat kekufuran-kekufuran.
Para ‘ulama terus menuntut Muhammad al-Imam, hingga dia mau rujuk dan bertaubat dari itu.
——————-
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Simak audionya:
atau download di sini
Dan (sebagai tambahan) berikut ini penjelasan Al ustadz Muhammad Afifuddin terkait sikap Ahlussunnah terhadap Asy Syaikh Muhammad Al Imam hadahullah
atau download di sini
Teks arabicnya:
]جديد[
للشيخ عرفات المحمدي حفظه الله
سائل من الجزائر يقول هل تبديع الشيخ عبيد الجابري حفظه الله للشيخ الإمام يقتضي ترك الاستماع لدروسه وقراءة كتبه وفتاويه وهل أعلن علماء اليمن عن براءتهم من وثيقة التعايش
الجواب:
أما بالنسبة لكلام الشيخ فإنه يقتضي ذلك وأما بالنسبة لمشايخ اليمن لا أعرف أنهم أعلنوا براءتهم من الوثيقة إلا أن توصلنا الأخبار أوقد نقرأ لبعضهم يقولون فيها أخطاء ويكتفون بهذا اللفظ يقولون فيها أخطاء ومنهم من يصرح بأن له أخطاء ويقول فيها أخطاء والرجل مضطر ولا شك أن هذا غير صحيح ولا نعرف أن الرجل مضطر لأن الرجل أفصح وتكلم بلسانه في خطبة العيد وقال إن الأمر بيدي وليس لأحدا عليا سبيل فكيف يكون مضطرا وهو يقول إن الأمر بيدي وليس لأحدا عليا سبيل ثم يذهب ويثني على هذه الوثيقة بأنها تقيم الدين وتصلح الدنيا وأن لها مصالح عظيمة ثم ذهب يعدد وهذا لقد أشرت إليه في ردي على الخطبة فلا شك ولا ريب أن مشايخ اليمن إلى الآن مازالوا يدانون أو مدانون بذلك أن يحذروا من هذه الوثيقة بوضوح وتصريح وأنه ما يقال خطأ هكذا ويسكت هذه فيها كفريات وقد أدان العلماء محمد الامام حتى يرجع ويتوب من ذلك نعم
الصوتية
Baca artikel terkait:
Lagi-lagi Fatwa Palsu: Asy Syaikh Rabi’ Melarang Menyebarkan Vonis Asy Syaikh Ubaid Al Jabiri!!
Tidak Semua Fitnah Dijauhi Dan Dihindari
Bimbingan Dan Harapan Terkait Fitnah Isi Perjanjian Asy Syaikh Al Imam Dengan Pentolan Hutsiyun
Menjawab Tahdziran Farhan Aceh Terhadap Asy Syaikh Hani’ Bin Buraik & Ustadz Luqman Ba’abduh