Lebih aneh dari itu, sebagian ikhwah datang kepadaku dan bertanya, bahwa ada sebagian orang mengatakan “Dakwah kami adalah DAKWAH TAKLIM saja.”
Thayyib, “Dakwah Taklim”, menunjukkan kepada apa?
Sekarang datang waktu beramal, yang kita pelajari tentang Jihad WAJIB UNTUK DITERAPKAN SEKARANG. Yang kita pelajari tentang memerangi musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya, WAJIB KITA TERAPKAN SEKARANG.
Para imam hadits dan ahlus sunnah wal hadits, mereka bukanlah orang-orang pemalas. Para Ahlul Hadits adalah Ahlul Jihad. Al-Hafizh ‘Abdul Ghani al-Maqdisi dulu beliau dibacakan (hadits) di hadapannya (yakni murid-muridnya mengambil periwayatan hadits dari beliau dengan cara qira’ah, pen) dalam kondisi beliau berada di TSUGUR (Pos penjagaan terdepan di medan jihad, pen) sedang melakukan ribath. Dibacakan di hadapan beliau beberapa lembar hadits ketika beliau melakukan ribath di Tsugur di Negeri Syam. Semalam suntuk beliau berjaga, sambil ada yang membaca di hadapan beliau.
Bagaimana bisa dikatakan, “Dakwah kami adalah taklim, hadits, ‘Haddatsana’ dan ‘Akhbarana’ saja.”
Orang yang mengatakan ini maka dia tidak tahu apa makna “Haddatsana” dan “Akhbarana” , tidak memahami apa makna “Haddatsana” dan “Akhbarana”.
KITA MEMBACA “Haddatsana” dan “Akhbarana” SUPAYA KITA BERAMAL DENGANNYA.
Apabila semua telah tiba waktunya, maka kita terapkan dan kita amalkan.
Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah dalam “Seruan Jihad melawan Hutsiyyin” 23 Muharram 1433 H yang lalu
Sumber
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=148518
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia