JAWABAN MANTAB NAN TERBIMBING UNTUK MEMBUNGKAM ALASAN TERPAKSA PARA PEMBELA ISI PERJANJIAN SYAIKH AL IMAM DENGAN RAFIDHAH YAMAN KE-3
[ASY-SYAIKH AL-IMAM (SENDIRI!!!!) MENEGASKAN TIDAK TERPAKSA TATKALA MENANDATANGANI DOKUMEN PERJANJIAN DAMAI DENGAN RAFIDHAH YAMAN]
Dalam makalah sebelumnya telah kita tampilkan isi perjanjian beliau dengan Rafidhah Yaman:
Yang diantara isinya:
KITA ADALAH SESAMA MUSLIM SELURUHNYA,
RABB KITA SATU,
KITAB KITA SATU,
NABI KITA SATU
DAN MUSUH KITA SATU,
MESKIPUN KITA BERBEDA DALAM MASALAH FURU’ (CABANG) YG TERPERINCI.
DAN ISLAM MENGHARAMKAN DARAH, KEHORMATAN DAN HARTA KITA ATAS SEBAGIAN KITA KEPADA SEBAGIAN YANG LAIN SEBAGAI SESAMA MUSLIM.
Dan bersandarkan kepada hal ini, maka telah sempurnalah sebuah kesepakatan antara kelompok Ansharullaah (dan yg mewakili kelompok ini adalah as Sayyid Abdul Malik Badruddiin al Hutsy) dengan salafiyin di Markaz an Nuur di Ma’bar dan markaz-markaz yang lain yang mengikutinya (dan yang mewakili mereka adalah asy Syaikh Muhammad bin Abdillah al Imam)….
Maka setelah keluarnya kritikan pertama dari Asy Syaikh Arafat, Asy Syaikh Muhammad Al Imam dalam Khutbah Idul Fitri 1435 H diantaranya menegaskan…
»»» “padanya terdapat penjelasan kenapa menandatangi dokumen perjanjian perdamaian antara kami (asy-Syaikh al-Imam, pen) dengan Hutsiyyin (Para Syi’ah Rafidhah di Yaman)” «««
—————————–
“Hendaknya kita saling menolong untuk melenyapkan fitnah-fitnah yang telah menjadi sangat genting dan telah mencabik-cabik, menghancurkan, dan menyambar siapa saja. Dan hendaknya kita saling menolong untuk melenyapkan berbagai makar dan konspirasi yang telah direncanakan di malam hari.
Dan telah terjadi kesepakatan antara saya dan Sayyid Abdul Malik Al-Hutsy untuk menandatangani surat perjanjian damai. Dan perjanjian ini yang mendorong kami untuk melakukannya adalah untuk menjaga Islam, terjaganya kehormatan, menjaga agar darah tidak tertumpah, dan melindungi harta.
Jadi perjanjian yang berlangsung ini –sebagaimana yang kalian dengar– demi berbagai maslahat yang besar dan berbagai manfaat yang banyak bagi hamba-hamba Allah dan negeri ini (Yaman), bihamdillahi rabbil alamin.
KETAHUILAH, SESUNGGUHNYA URUSAN SAYA MASIH BERADA DI TANGAN SAYA BIHAMDILLAH.
JADI TIDAK ADA SEORANGPUN YANG BISA MEMAKSA SAYA, kecuali dengan kebenaran.
Dan kapan saja kebenaran datang, maka kita semua tunduk di bawah kebenaran.
Kita semua berada di bawah kebenaran. Kita semua adalah hamba Allah dan kita bukan budak bagi seorang pun.
Jadi apa yang kita lakukan tidak ada tujuannya selain UNTUK MENEGAKKAN AGAMA KITA, memperbaiki urusan dunia kita.
UNTUK MENEGAKKAN AGAMA KITA dan untuk memperbaiki urusan dunia kita.”
Simak bukti potongan audio khutbah Ied 1435 H beliau di sini:
atau download di sini
Perlu diketahui bahwa Khutbah Ied beliau ini sebagai penegas setelah tersebarnya audio kritikan pertama dari Asy Syaikh Arafat yang kemudian setelah Khutbah Ied Syaikh Al Imam tersebut dikeluarkan lagi kritikan kedua (tertulis) yang ditaqdim oleh Asy Syaikh Rabi’ Asy Syaikh Ubaid Al jabiri dan Asy Syaikh Abdullah Al Bukhary, wallahu a’lam.
Setelah Syaikh Al Imam sendiri – yang meletakkan stempel resminya pada perjanjian tersebut – dalam audio resmi yang dikeluarkan oleh Markiz Ma’bar dengan penuh semangat dalam khutbah iednya diiringi background suara takbir yang membahana menyatakan dengan tegas: “KETAHUILAH, SESUNGGUHNYA URUSAN SAYA MASIH BERADA DI TANGAN SAYA BIHAMDILLAH. JADI TIDAK ADA SEORANGPUN YANG BISA MEMAKSA SAYA, KECUALI DENGAN KEBENARAN” maka bagaimana mungkin kita malah berupaya menegaskan bahwa perjanjian tersebut dibuat dalam keadaan terpaksa?? Allahul musta’an.
KEBERKAHAN BERSAMA ULAMA KIBAR
“علينا بالكبار”
Baca artikel terkait:
Lagi-lagi Fatwa Palsu: Asy Syaikh Rabi’ Melarang Menyebarkan Vonis Asy Syaikh Ubaid Al Jabiri!!
Tidak Semua Fitnah Dijauhi Dan Dihindari
Bimbingan Dan Harapan Terkait Fitnah Isi Perjanjian Asy Syaikh Al Imam Dengan Pentolan Hutsiyun
Menjawab Tahdziran Farhan Aceh Terhadap Asy Syaikh Hani’ Bin Buraik & Ustadz Luqman Ba’abduh