Jeritan Ahlussunnah di Fiyusy 03: Makar dan Kedzaliman Al Mughoffal Abdurrahman Al Adeni

Bismillahirrohmanirrohim. o

jeritan ahlussunah di fuyusy 03

Jeritan Thullab Fuyusy (3)

MAKAR DAN KEDZALIMAN AL MUGHOFFAL ABDURRAHMAN AL ADENI

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji milik Allah Rabb semesta alam, sholawat dan salam semoga terus dilimpahkan kepada Nabi yang penyayang yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam, Nabi yang telah bersabda : ” Tolonglah saudaramu yang berbuat zhalim dan yang terzhalimi”

Amma ba’du
Telah kita lewati bersama pada dua pertemuan yang lalu beberapa peristiwa yang terjadi di Darul Hadits Fuyusy, diantaranya adalah kezholiman.

Dan kami jadikan (peristiwa yang dialami -pen) thullab asing sebagai contoh dari bentuk kezholiman tersebut.

Dan kami telah sebutkan pula lembaran-lembaran fitnah Hajuri dan kezhalimannya serta kejadian-kejadian yang terjadi pada fitnah Hajuri, sebagai pelajaran yang cukup bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran.

Dan ini (yaitu Peristiwa yang terjadi pada fitnah Hajuri -pen) demi Allah, setelah para Masyayikh, para da’i mengemukakan nasehat mereka, dan barangsiapa yang mengalami kejadian itu mengetahui perubahan yang mengejutkan.

Pada pertemuan ini,kami hendak memaparkan secara ringkas beberapa kejadian yang terjadi hingga saat ini dari peristiwa yang dialami oleh thulab asing dan kami singkapkan beberapa fakta-fakta yang tidak diketahui oleh thulab yang ada di Darul Hadits Fuyusy dan selainnya serta orang-orang yang cinta pada manhaj salaf.

Dan diantara fakta-fakta yang tersembunyi itu adalah bahwa guru kami Abdurrahman al-‘Adeni dan orang-orang yang bersamanya menginginkan kejadian ini kecil namun ternyata menjadi besar bagi mereka, sebagaimana yang diceritakan oleh Syaikh Muhammad al-Khudsyi dihadapan sekumpulan para penuntut ilmu, bahkan sebagian mereka menceritakan sembari berkata,”Aisyah -radhiyallahu ‘anha- keluar pada hari Jamal (yakni,hari terjadinya perang Jamal) untuk (melakukan) perdamaian, namun yang terjadi adalah perang, padahal mereka menginginkan kejadian itu kecil, akan tetapi kejadian itu menjadi besar bagi mereka”.

Saudara pembaca, inilah salah seorang Masyayikh Darul Hadits mengucapkan ucapan ini, apa gerangan yang diinginkan dari semua itu ?!!!

Dan diantara fakta-fakta itu adalah apa yang diceritakan oleh salah seorang saudara kita yang berasal dari alJazair, bahwa guru kami Abdurrahman al-Adeni memanggilnya dan berkata kepadanya,”aku akan memberimu rekomendasi (sepertinya yang dimaksud adalah rekomendasi bahwa sifulan benar-benar seorang thalib di Darul Hadits Fuyusy -pen) dan sepuluh ribu reyal, maka tolonglah aku untuk mengeluarkan orang-orang asing, keluarlah engkau lalu merekapun akan mengikutimu”.

Saudara pembaca, apakah gerangan yang diinginkan dari semua itu ?!!!

Guru kami Abdurrahman al-Adeni menyebutkan dalam sebuah rekaman suaranya, ”bahwa negara -semoga Allah memberinya taufiq- akan melakukan ‘amaliyatut tarhil (yaitu,memulangkan para penuntut ilmu asing ke negaranya masing-masing dan mendapat bantuan dari pemerintah Yaman -pen) dan sampai ditulisnya sesi ini, para penuntut ilmu asing itu tidak mendapatkan pemberian, bantuan,dan pemulangan sesuai dengan janji yang dia janjikan dan orang-orang yang menjalankan rencananya.

Bahkan orang-orang asing pulang ke negara mereka dengan biaya mereka sendiri, terkadang mereka menjual harta benda mereka dengan harga yang sangat murah bahkan tidak memperdulikan harga jual. Dan terkadang mereka pulang dengan biaya dari sebagian muhsinin (dermawan).

Saudara pembaca, apakah gerangan yang diinginkan dari semua itu ?!!!!

Lalu sebagian saudara-saudara yang mulia pun kemudian segera melakukan perdamaian antara Guru kami Abdurrahman al-Adeni -hadahullah- dengan sebagian Masyayikh diantaranya asy-Syaikh Yasin -hafizhohullah-, asy-Syaikh ‘Abbas al-Jaunah -hafizhohullah-, asy-Syaikh Abul Khattab al-Libi -hafizhohullah-, Thariq Darman -hafizhohullah-, asy-Syaikh Sholah Kantusy -hafizhohullah- dan selain mereka.

Dan poin pertama isi perdamaian itu adalah membebaskan orang-orang asing dan membersihkan mereka dari tuduhan terorisme yang dengan sebabnya orang-orang asing dan sebagian Masyayikh diantaranya Syaikh Hani bin Buraik dicap sebagai terorisme, sebagaimana yang ada dalam rekaman suaranya yang kemudian dinukil oleh koran HARIAN sesuai dengan nash dan kutipan aslinya.

Maka guru kami menyetujui hal itu dan mengeluarkan sebuah ucapan yang didalamnya terdapat pujian terhadap Syaikh Hani bin Buraik yaitu bahwasanya beliau adalah saudara yang mulia dan beliau memiliki fatwa-fatwa Ulama Kibar, dan membersihkan orang-orang asing dari tuduhan yang dituduhkan kepada mereka, rekamannya tersimpan dan semua orang yang berada di Markiz mendengarnya.

Saudara pembaca, apakah gerangan yang diinginkan dari semua itu ?!!!!

Tiga orang saudara yang mulia bersama tiga orang thulab asing keluar menuju bandara dan itu setelah mendapat ijin dari guru kami Abdurrahman al-Adeni dan para penolongnya, tiba-tiba mereka mereka dicegat di perbatasan dan dimasukan kedalam penjara markas keamanan.

Kemudian keluarlah komandan pos tersebut dan berkata kepada mereka, ”asy-Syaikh Abdurrahman dialah yang telah melaporkan orang-orang asing,kalau tidak maka kami akan membiarkan mereka lewat tanpa bertanya kepada mereka sedikitpun”.

Maka apakah guru kami sanggup mendustakan komandan pos itu, dan sebelumnya pemimpin keamanan Tibn ???

Saudara pembaca, apakah gerangan yang diinginkan dari semua itu ?!!!!!

Guru kami berupaya memberikan jaminan tinggal dengan bentuk syafa’at bagi sebagian mereka, bagi siapa yang tenang dan beradab….

Maka tatkala datang Konsultan Indonesia untuk mencari kejelasan tentang keputusan resmi pemulangan para pelajar asing dan seandainya ada keputusan tersebut maka mestinya berlaku untuk SELURUH warga Indonesia tanpa ada sedikitpun pengecualian.

Padahal sebelumnya guru kami telah menjanjikan kepada sebagian pengikut Dzulqarnain -dia adalah laki-laki yang membinasakan dirinya bergabung bersama Jam’iyah Ihya’ut Turats- untuk tinggal…

Lalu kemudian guru kami menyerahkan urusan itu kepada Gubernur dan koran HARIAN menukil perbincangan antara Gubernur dengan Konsultan Indonesia, ternyata Gubernur hanya mengatakan bahwa keputusan tersebut berasal dari pemimpin, dan tidak menjelaskan siapa pemimpin tersebut (?!!!).

SK PENGUSIRAN

Maha Suci engkau (wahai Rabb kami) ini adalah tuduhan yang sangat besar.

Saudara pembaca, apakah gerangan yang diinginkan dari semua itu ?!!!!!

Dan ada suatu perkara yaitu tatkala Konsultan Indonesia keluar dari (ruangan) guru kami menuju ke rumah salah satu saudara Indonesia, maka guru kami mengutus dua orang mata-mata untuk mendengarkan perkataan mereka.

Ternyata Konsultan adalah orang yang lebih cerdas dari guru kami dan DETEKTIFNYA beliau pun (Konsultan) berbicara dengan bahasa Indonesia dengan saudara itu dan memahami perkara itu, sehingga jadilah keberadaan DETEKTIF tersebut sama seperti ketiadaannya….

Orang-orang asing di sebagian Yaman tidak tercakup dalam keputusan yang dibuat-buat oleh sebagian mereka demi memenuhi permintaan seorang ZINDIK Abdul Malik al-Hutsi,agar markiz Darul Hadits Fuyusy tidak diserang, dan tidaklah pos perbatasan dusta yang ada di perbatasan Fuyusy melainkan bagian dari tipudayanya, dan penolongnya seorang Hutsi yang hina yang tinggal di Bi’ir Nashir.

Saudara pembaca,apakah gerangan yang diinginkan dari semua itu ?!!!!!

Disinilah berakhir siasat dan rencana busuk terhadap orang-orang asing yang lemah,memprihatinkan, yang kita memohon kepada Allah Ta’aalaa agar membongkar rahasia semua orang-orang yang menjadi sebab di usirnya mereka,baik ucapan , perbuatan, harta, kedudukan.

Dan semoga Allah Ta’aalaa mematahkan pundaknya didunia sebelum akhirat sesegara mungkin, dan menjadikannya pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahnya. (aamiin)

Ditulis oleh :
Abdul Wahid al-Adeni
Ahad 8/Safar/1436 H bertepatan tanggal 30/11/2014 M

Darul Hadits Fuyusy -semoga Allah Ta’ala memeliharanya dari Haddadiyah dan Mumayyi’ah

Artikel terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *