KEWAJIBAN UNTUK MEMBELA AHLUL HAQ & MENERANGKAN KEBATILAN ISI PERJANJIAN KUFUR SYAIKH AL IMAM BERSAMA RAFIDHAH SERTA MENTAHDZIR SIAPA SAJA YANG MASIH TERUS MEMBELA & MENDUKUNGNYA
Asy Syaikh Ra’id Alu Thahir hafizhahullah
13 Safar 1436 H/ 5Desember 2014
Pengantar
Surat perjanjian telah ditorehkan, stempel telah dbubuhkan sebagai bukti keabsahan dan watsiqah telah ditegakkan serta dibela sepenuh nafsu. Musuh kita (Al Imam dan markas-markas yang bersamanya dengan pemberontak Rafidhah Hutsyiyun) adalah satu!!
Maka barangsiapa yang memusuhi pemberontak Rafidhah maka itu pula musuh Al Imam dan yang bersamanya. Barangsiapa yang memerangi pemberontak Rafidhah maka itu pula musuh Al Imam yang diperanginya. Tanda tangan kesepakatan surat tahdzir telah dibubuhkan teruntuk yang mengumandangkan perlawanan terhadap pemberontak najis Rafidhah Hutsyiyun….Syaikh Hani bin Braik…Allahul musta’an.
Gambar 1. Musuh kita satu! Jadi musuh pemberontak Rafidhah adalah musuh pula bagi Al Imam dan yang bersamanya…miskiiiiiiinnn.
Diantara makar MLM, memajukan “hujjah” berkunjungnya Syaikh Al Imam pada musim haji kemarin kepada beberapa ulama Ahlussunnah sebagai sebuah bukti “kebenaran” tindakannya. Subhanallah, “hujjah” yang kosong dari bukti dan dalil.
Gambar 2. Makir khabits kadzdzab beraksi. Menggambarkan seolah Masyaikh Kibar Saudi masih belum bersikap terhadap Al Imam dan perjanjian kufur dan bathilnya.
Apakah mereka ini tidak tahu atau kura-kura dalam perahu bahwa tuntutan Asy Syaikh Rabi’ kepada Al Imam untuk berlepas diri dari perjanjian kufurnya tidak digubris sama sekali oleh Al Imam dan bahkan dalam keadaan Al Imam menentang fatwa Jihad Ulama Kibar!??!!
Gambar 3. Tuntutan Asy Syaikh Rabi’pun tak dipedulikannya
Lihatlah bahwa Asy Syaikh Rabi’ telah menuntut dengan tegas pembatalan kesepakatan batil tersebut dengan menjadikan (baca: melibatkan) segenap Salafiyun sebagai saksinya dengan pernyataan beliau, “Pengumuman semacam ini benar-benar sedang ditunggu-tunggu oleh Salafiyun….” Maka bagaimana si makir kadzdzab tersebut hendak menipu Ahlussunnah bahwa perjanjian bathil lagi kufur yang menyakiti Sunnah dan Ahlussunnah tersebut sebagai bukan urusannya, bukan urusan kalian, bukan urusan asatidzah di negeri ini, dan bukan urusan kroco-kroco??!!!”
Bukankah Asy Syaikh Hani yang secara resmi bersama Asy Syaikh Khalid Adz Dzafiri (admin website rabee.net) datang mengisi Daurah rutin Miratsul Anbiya yang berada dibawah pengawasan dan bimbingan ulama kibar, termasuk di dalamnya Asy Syaikh Rabi datang dari sisi beliau dan menjawab serta membantah kebatilan Syaikh Al Imam bersama perjanjian kufurnya dengan Rafidhah menjawab pertanyaan Salafiyun Indonesia di kota Jogjakarta dan disiarkan secara luas ke berbagai penjuru dunia?!!
Setelah semua itu terbongkar dimata Salafiyun maka bagaimana si Makir Kadzdzab ini hendak menipu Ahlussunnah bahwa perjanjian kufur tersebut bukan urusan Ahlussunnah sementara pembelaan terhadap Syaikh Al Imam dan perjanjian kufurnya menjadi urusan kalian?!!
Kalian membolehkan bagi diri-diri kalian untuk membelanya dan membela perjanjian kufurnya sampaipun dengan cara dusta sementara kalian melarang salafiyun untuk menyebarkan tahdziran Asy Syaikh Ubaid pasca haji terhadapnya dan bantahan-bantahan para ulama yang menelanjangi kesesatannya?
Duhai…sungguh jual beli yang licik lagi rusak!! Wallahul musta’an.
JAS MERAH
Persamaan Risalah Amman dengan Watsiqah Al Imam & Seruan Pan Islamisme As Surkati As Sudani
1.Pengakuan kesamaan dalam Islam
dan prinsip-prinsip pokoknya bersama Syiah-Rafidhah-Hutsyiyun
2. Menyuarakan prinsip dakwah Ikhwanul Muslimin bahkan As Surkati telah menjadi pendahulunya dalam hal ini.
3. Detail Isinya:
3a. Pan Islamisme Hizbul Irsyad. As Surkati menegaskan:
“ORANG-ORANG YANG MEMILIKI KEYAKINAN KHURAFAT, MESKIPUN MEREKA MEMILIKI PENYIMPANGAN DALAM BEBERAPA SEGI, MEREKA ITU MASIH BAGIAN KITA. DAN KELOMPOK SYI’AH, MESKIPUN MEREKA BERLEBIH-LEBIHAN, DIA MASIH SYI’IYNA/GOLONGAN KITA. DAN KELOMPOK KHAWARIJ, MESKIPUN MEREKA EKSTRIM, DIA MASIH KHARIJIYNA/GOLONGAN KITA. DAN WAHABI MESKIPUN MEREKA KERAS (MUSYADDID) namun masih WAHABIYNA/GOLONGAN kita, DAN SUNNI MESKIPUN MEREKA HANYA MENGAKU-NGAKU, namun masih GOLONGAN KITA.
Gambar 4. Adz Dzakhirah, karya As Surkati As Sudani Syaikh Salafynya Ali Hasan Al Mubtadi’
Masing-masing itu kaum Muslimin, orang-orang yang beriman dan orang-orang yang mencari ridha Allah. Meskipun mereka salah dalam permasalahan-permasalahan ijtihadi, (mereka) masih masuk dalam saringan, masih masuk dalam pagar agama Islam.
Dan bagaimanapun keadaan mereka, tanpa diragukan lagi dia masih lebih ringan daripada kekafiran dan lebih ringan daripada penyembah berhala selama mereka tidak berlebih-lebihan (tidak ghuluw) dan keluar dari batas agama serta tidak berpisah dari ushul agama.
MENITIKBERATKAN DAN MEMUSATKAN PERHATIAN UNTUK MELAWAN ORANG KAFIR LEBIH WAJIB DAN LEBIH PENTING DIBANDINGKAN MENGARAHKAN PERLAWANAN TERHADAP KELOMPOK-KELOMPOK INI.
Maka marilah kita bersama-sama saling bahu-membahu dan menggalang solidaritas serta berkonsentrasi dengan amalan-amalan yang bermanfaat, perkataan-perkataan yang lurus dan menerapkan agama kita dengan pelaksanaan yang hakiki.
INILAH, DADA KAMI MENERIMA DENGAN LAPANG DADA PENDAPAT YANG MENDUKUNG KAMI DENGAN PENDAPAT YANG LURUS DALAM TUJUAN INI.
DAN MAJALAH ADZDZAKHIRAH INI MENYAMBUT DENGAN LUAS (SANGAT TERBUKA), HALAMAN-HALAMANNYA TERBENTANG LUAS, PINTU TERBUKA LEBAR BAGI SIAPA SAJA YANG INGIN BERGABUNG DENGAN KITA DALAM AMALAN YANG AGUNG INI, BAIK DENGAN JIWANYA MAUPUN HARTANYA” (Majalah AdzDzakhirah, juz 1, Muharram 1342H, hal.5)
3b. Risalah Amman:
Bismillahir-Rahmanir-Rahim
SALAM DAN SALAWAT SEMOGA TERCURAH PADA BAGINDA NABI MUHAMMAD DAN KELUARGANYA YANG SUCI
Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kalian dari satu jiwa’ (Al-Nisa’,4:1)
Sesuai dengan fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh YTH Imam Besar Syaikh Al-Azhar, YTH Ayatollah Sayyid Ali Al-Sistani, YTH Mufti Besar Mesir, para ulama Syiah yang terhormat (baik dari kalangan Syiah Ja’fari maupun Zaidi), YTH Mufti Besar Kesultanan Oman, Akademi Fiqih Islam Kerajaan Saudi Arabia, Dewan Urusan Agama Turki, YTH Mufti Besar Kerajaan Yordania dan Para Anggota Komite Fatwa Nasional Yordania, dan YTH Syaikh Dr. Yusuf Al-Qaradawi;
Sesuai dengan kandungan pidato Yang Mulia Raja Abdullah II bin Al-Hussein, Raja Yordania, pada acara pembukaan konferensi;
Sesuai dengan pengetahuan tulus ikhlas kita pada Allah SWT; Dan sesuai dengan seluruh makalah penelitian dan kajian yang tersaji dalam konferensi ini, serta seluruh diskusi yang timbul darinya; Kami, yang bertandatangan di bawah ini, dengan ini menyetujui dan menegaskan kebenaran butir-butir yang tertera di bawah ini:
(1) Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah (Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hanbali), dua mazhab Syiah (Ja’fari dan Zaydi), mazhab Ibadi dan mazhab Zhahiri adalah Muslim. Tidak diperbolehkan mengkafirkan salah seorang dari pengikut/penganut mazhab-mazhab yang disebut di atas.
Darah, kehormatan dan harta benda salah seorang dari pengikut/penganut mazhab-mazhab yang disebut di atas tidak boleh dihalalkan.
Lebih lanjut, tidak diperbolehkan mengkafirkan siapa saja yang mengikuti akidah Asy’ari atau siapa saja yang mengamalkan tasawuf (sufisme).
Demikian pula, tidak diperbolehkan mengkafirkan siapa saja yang mengikuti pemikiran Salafi yang sejati. Sejalan dengan itu, tidak diperbolehkan mengkafirkan kelompok Muslim manapun yang percaya pada Allah, mengagungkan dan mensucikan-Nya, meyakini Rasulullah (saw) dan rukun-rukun iman, mengakui lima rukun Islam, serta tidak mengingkari ajaran-ajaran yang sudah pasti dan disepakati dalam agama Islam.
(2) Ada jauh lebih banyak kesamaan dalam mazhab-mazhab Islam dibandingkan dengan perbedaan-perbedaan di antara mereka. Para pengikut/penganut kedelapan mazhab Islam yang telah disebutkan di atas semuanya sepakat dalam prinsip prinsip utama Islam (Ushuluddin).
Semua mazhab yang disebut di atas percaya pada satu Allah yang Mahaesa dan Makakuasa; percaya pada al-Qur’an sebagai wahyu Allah; dan bahwa Baginda Muhammad saw adalah Nabi dan Rasul untuk seluruh manusia.
Semua sepakat pada lima rukun Islam:
dua kalimat syahadat (syahadatayn); kewajiban shalat; zakat; puasa di bulan Ramadhan, dan
Haji ke Baitullah di Mekkah.
Semua percaya pada dasar-dasar akidah Islam:
kepercayaan pada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk dari sisi Allah.
Gambar 5. Keserupaan isi atsiqah Al imam dengan Risalah Amman. Rabb kita satu, Kitab kita satu, Nabi kita satu, musuh kita satu meskipun kita berbeda dalam masalah furu’/cabang ….
Perbedaan di antara ulama kedelapan mazhab Islam tersebut hanya menyangkut masalah-masalah cabang agama (furu’) dan tidak menyangkut prinsip-prinsip dasar (ushul) Islam.
Perbedaan pada masalah-masalah cabang agama tersebut adalah rahmat Ilahi.
Sejak dahulu dikatakan bahwa keragaman pendapat di antara ‘ulama adalah hal yang baik.
(Sumber Propaganda Sesat Situs Syiah.Ternyata Syi’ah Imamiyah Diakui Dunia ! | bersatu hanya dibawah satu bendera Syi’ah sedunia dipimpin Rahbar Iran – https://syiahali.wordpress.com/2011/05/17/risalah-aman-dipedomani-prof-dr-umar-shihab-tetapi-ditolak-albayyinat-ternyata-syiah-imamiyah-diakui-dunia/ )
3c. Isi Watsiqah Al Imam bersama Rafidhah Hutsyiyun:
Segala puji bagi Allah yang telah berfirman:
“Sesungguhnya tiada lain orang-orang yang beriman itu bersaudara”
Maha Benar Allah Yang Maha Agung (dengan segala firmanNya).
Sholawat dan salam semoga terlimpah kepada pemuka kita Muhammad dan kepada keluarganya yang suci, dan semoga Allah meridhoi para shahabat beliau yang pilihan dari kalangan Muhajirin dan Anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
Gambar 6. Setali Tiga Uang. Al Halaby dan Halabiyun memuji-muji Risalah Amman dan Website-website Syi’ah pun senada seirama mengelu-elukannya.
Kita adalah sesama muslim seluruhnya, Rabb kita satu, kitab kita satu, Nabi kita satu dan musuh kita satu, meskipun kita berbeda dalam masalah furu’ (cabang) yang terperinci.
Dan Islam mengharamkan darah, kehormatan dan harta kita atas sebagian kita kepada sebagian yang lain sebagai sesama muslim.
Dan bersandarkan kepada hal ini, maka telah sempurnalah sebuah kesepakatan antara kelompok Ansharullaah (dan yg mewakili kelompok ini adalah as Sayyid Abdul Malik Badruddiin al Hutsy) dengan salafiyin di Markaz an Nuur di Ma’bar dan markaz-markaz yang lain yang mengikutinya (dan yang mewakili mereka adalah asy Syaikh Muhammad bin Abdillah al Imam)…
4. Sokongan & Pembelaan.
Al Halaby dan Al Imam Membela total kedua Risalah tersebut dan memuji-muji isinya.
4a. Pembelaan, Pujian & Sokongan Penuh Al Halaby terhadap Risalah Amman:
Pada khutbah kedua setelah duduk sebentar, Al-Halaby mulai menyebut Risalah Ammaan dan memujinya dengan mengatakan, “Dan sesungguhnya dengan penuh ikhlash kita memohon kepada Rabb kita agar memberi taufik kepada raja kita dan pemimpin kita –semoga Allah menjaga beliau– dan menghiasi beliau dengan hidayah dan ketakwaan, agar melanjutkan usaha yang penuh semangat yang beliau –semoga Allah menjaga beliau– selalu mengerahkan segenap kemampuan dan bersungguh-sungguh mewujudkannya dalam rangka mengenalkan kepada seluruh negara di dunia tentang hakekat agama Islam dan sikap-sikapnya yang benar dan agung serta berlepas dirinya dari perbuatan orang-orang yang melampaui batas, bodoh dan dungu itu.
Rasul kita bersabda:
مَن لا يَشْكُرُ النَّاسَ لا يَشْكُرُ الله
“Barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, hakekatnya dia tidak bersyukur kepada Allah.”
Jadi syukur semuanya ditujukan kepada raja kita, semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan dan menambah keutamaan dan kebaikan dalam perlindungan-Nya, penjagaan-Nya…
Gambar 7. Risalah Amman sangat “bagus”…jenis ulama tsiqatnya Al Halaby dan Halabiyun
Dan tidaklah Risalah Ammaan yang sangat bagus di dalam menjelaskan risalah Islam yang benar yang pertengahan yang beliau –semoga Allah menjaganya– mengeluarkannya lebih setahun yang lalu, kecuali sebagai bukti kuat dan jelas yang menunjukkan kemuliaan beliau dengan agama ini dan kemurniannya, merasa mulia dengan keindahan dan kesuciannya, semangat beliau bagi kemajuan dan eksistensinya, yang semua ini mendorong untuk terus mentaati beliau dengan cara yang benar dan wajib melaksanakan perintah beliau dengan cara yang baik pula.”
4b. Pembelaan, Pujian & Sokongan Penuh Al Imam terhadap Watsiqahnya bersama Rafidhah Hutsyiyun:
Dan telah terjadi kesepakatan antara saya dan Sayyid Abdul Malik Al-Hutsy untuk menandatangani surat perjanjian damai. Dan perjanjian ini yang mendorong kami untuk melakukannya adalah untuk menjaga Islam, terjaganya kehormatan, menjaga agar darah tidak tertumpah, dan melindungi harta.
Jadi perjanjian yang berlangsung ini –sebagaimana yang kalian dengar– demi berbagai maslahat yang besar dan berbagai manfaat yang banyak bagi hamba-hamba Allah dan negeri ini (Yaman), bihamdillahi rabbil alamin.
KETAHUILAH, SESUNGGUHNYA URUSAN SAYA MASIH BERADA DI TANGAN SAYA BIHAMDILLAH.
JADI TIDAK ADA SEORANGPUN YANG BISA MEMAKSA SAYA, kecuali dengan kebenaran.
Gambar 8. Siapa bilang Syaikh Al Imam terpaksa? Wong pelakunya sendiri penuh percaya diri mendustakan keterpaksaannya
Dan kapan saja kebenaran datang, maka kita semua tunduk di bawah kebenaran.
Kita semua berada di bawah kebenaran. Kita semua adalah hamba Allah dan kita bukan budak bagi seorang pun.
Jadi apa yang kita lakukan tidak ada tujuannya selain UNTUK MENEGAKKAN AGAMA KITA, memperbaiki urusan dunia kita”.
5. Pujian Terhadap Penyeru Gerakan Hidup Berdampingan seIslam Bersama Syi’ah-Rafidhah-Hutsyiyun:
5a. Dakwah Pan Islamisme As Surkati & Hizbul Irsyad: Al Halaby memujinya sebagai Syaikhus Salafy
5b. Al Halaby Dan Risalah Amman: Halabiyun menggelarinya sebagai Pengibar Panji Sunnah Abad Ini
5c. Al Imam dan Watsiqah kekufurannya: Diganjar dukungan Ulama Yaman serta diberi bingkisan hadiah Tahdzir (bersama 6 Ulama Yaman lainnya) terhadap Syaikh Hani bin Braik yang telah berani membongkar dan menentang Watsiqahnya serta menyerukan perlawanan terhadap pemberontak Rafidhah Hutsyiyun
Kesimpulan:
Duhai alangkah samanya hari kemarin dengan hari ini, hanya saja yang bisa membedakan adalah sosok-sosok yang menjadi penyeru kesesatan dan pendukungnya serta sosok-sosok yang menentang dan membongkar kebatilannya. Allahul mustaan.
HAKEKAT DAKWAH IKHWANUL MUSLIMIN YANG DISERUKAN OLEH AL IMAM
[KEWAJIBAN ATAS SEORANG SALAFY YANG JUJUR UNTUK TUNDUK KEPADA DALIL-DALIL DAN BUKTI BUKTI INI, MENJADIKAN KEBENARAN SEBAGAI TUJUANNYA]
Dan berikut ini adalah goresan pena Asy Syaikh Ra’id Alu Thahir hafizhahullah sebagai wujud kewajiban untuk mendukung Ahlul Haq dan menegaskan kebatilan para penggembos dakwah dalam fitnah perjanjian Al Imam:
Saya telah mendengar dan membaca apa yang ditulis oleh dua orang yang mulia yaitu Asy-Syaikh Ali Al-Hudzaify dan Asy-Syaikh Hani bin Buraik –semoga Allah selalu memberi taufik kepada beliau berdua dan menjadikan beliau berdua orang-orang bermanfaat– dan perkataan beliau berdua dibangun di atas dalil-dalil yang sangat terang benderang serta dikuatkan dengan bukti-bukti yang pasti.
Maka yang wajib atas seorang salafy yang jujur untuk tunduk kepada dalil-dalil dan bukti bukti ini, menjadikan kebenaran sebagai tujuannya, dan tidak sepantasnya untuk fanatik kepada pendapat-pendapat tokoh tertentu serta tidak membela mereka berdasarkan sentimen kelompok (hizbiyah) jika mereka terang-terangan menampakkan kebathilan dan membelanya mati-matian, betapapun tingginya kedudukan mereka dan banyak jumlah mereka, karena kebenaran itu tidaklah dinilai dengan orang-orang tertentu dan tidak juga dengan banyaknya jumlah.
Berkaitan dengan Perjanjian Bersaudara dan Hidup Berdampingan Secara Damai yang disepakati dan ditandatangani oleh Abdul Malik Al-Hutsy dan Muhammad Al-Imam, maka perjanjian tersebut mengandung prinsip-prinsip kesesatan dan kaidah-kaidah kebathilan yang sejak dahulu telah diserukan oleh Al-Ikhwan Al-Muslimun, dan mereka termasuk yang pertama kali menyerukan upaya pendekatan antara Ahlus Sunnah dengan Rafidhah dengan ungkapan-ungkapan yang bathil semacam ini dengan dalih bahwa mereka semua adalah kaum Muslimin, Rabb mereka satu, Nabi mereka satu, dan Al-Qur’an mereka satu. Juga dengan dalih bahwa mereka adalah bersaudara dalam keimanan dan bahwasanya yang wajib adalah bersatu dan tidak berpecah belah sesama mereka, tidak boleh sebagian mereka menyinggung sebagian yang lain dalam ucapan atau saling berbenturan dalam ucapan dan perbuatan, karena sesungguhnya musuh mereka satu. Adapun perselisihan diantara mereka maka itu sifatnya hanyalah perselisihan dalam perkara-perkara furu’ (cabang) dan bukan pada perkara-perkara ushul (prinsip mendasar).
Mereka juga menyerukan untuk saling membantu dan menjalin komunikasi antara kedua belah pihak untuk menghadapi bahaya, berbagai kejadian, dan fitnah, berupaya menanamkan ruh persaudaraan dan saling berhubungan diantara mereka, dan bahwasanya kebebasan berfikir dan berpendapat dijamin bagi semua pihak.
Gambar 9. Dakwah WatsiqahSyaikh Al Imam dakwah Hasan Al Banna http://tukpencarialhaq.com/2014/08/12/bantahan-para-ulama-ahlussunnah-terhadap-isi-perjanjian-asy-syaikh-al-imam-dengan-pentolan-rafidhah-hutsiyun-bag-2/
Jadi demi Allah yang tidak boleh bersumpah dengan selain-Nya, ini semua merupakan dakwah yang diserukan oleh Al-Ikhwan Al-Muslimun, orang yang mengetahuinya tahu dan yang tidak mengetahuinya tidak tahu. Maka tidak boleh mendiamkan siapa saja yang menyerukannya siapapun dia orangnya.
Kemudian wajib atas para ulama dan Masayikh Ahlus Sunnah yang Allah telah mengambil perjanjian atas mereka agar menjelaskan kebenaran dan mentahdzir kebathilan, untuk berani dengan terang-terangan mengingkari surat perjanjian tersebut serta mentahdzir siapa saja yang masih terus menyepakatinya dan membelanya, dan tidak boleh bagi para ulama untuk menyembunyikan sikap mereka dan tidak boleh pula untuk mencampur aduk atau merancukan antara kebenaran dan kebathilan, serta tidak pula menganggap boleh isi perjanjian tersebut, sebagaimana yang dilakukan oleh Al-Halaby dan kelompoknya ketika mereka membela Risalah Amman (Amman Message) yang mengajak kepada kebathilan dan kesesatan.
Para Ulama Kibar dan Masayikh telah mentahdzir Risalah Amman dan Perjanjian Bersaudara dan Hidup Berdampingan Secara Damai tersebut sehingga tidak ada alasan lagi untuk membelanya atau untuk membela diri. Dan sikap kembali kepada kebenaran itu lebih baik dibandingkan terus-menerus dalam kebathilan.
Gambar 10. Tuntutan Asy Syaikh Rabi’ agar syaikh Al Imam berlepas diri dari perjanjian bathilnyapun sampai sekarang (pasca Haji) tidak digubris dan bahkan seruan Asy Syaikh Rabi’ untuk berjihad melawan pemberontak Hutsyiyun ditentangnya.
Maka semoga Allah mensyukuri usaha kedua syaikh yang mulia tadi (Asy-Syaikh Ali Al-Hudzaify dan Asy-Syaikh Hani bin Buraik) serta Masayikh yang lain dan juga para penuntut ilmu Salafiyun di Yaman yang berdiri dengan tegar dan kokoh dalam membela kebenaran dan orang-orang yang berpegang teguh dengannya, serta terus berupaya menyingkap kejahatan orang-orang yang menyimpang serta orang-orang yang saling melakukan upaya penggembosan yang mereka ini telah menjadi beban yang memberatkan pundak dakwah sekian tahun lamanya sepanjang sikap diam mereka atau terkadang dengan sikap ragu-ragu mereka, menakuti-nakuti, dan terkadang dengan tidak mau memberikan pertolongan atau menelantarkan saudaranya.
Kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar senantiasa menjaga kedua syaikh tersebut serta saudara-saudara mereka Salafiyun dari makar para penggembos dakwah dan dari permusuhan orang-orang yang menyimpang. Dan kita mengajak mereka agar kita semua selalu bersabar sebagaimana Ahlul Haqq was Sunnah sejak dahulu telah bersabar, walaupun mereka menghadapi berbagai kejahatan seperti disebarkannya kedustaan atas mereka, upaya menjauhkan umat dari mereka, ditahdzir, dan diberi julukan-julukan buruk, serta diadu domba dengan pemerintah dengan melemparkan berbagai kedustaan.
Salafiyun adalah orang-orang yang berakal dan memiliki prinsip, jadi mereka tidak mudah ditipu oleh orang-orang semisal para penggembos dakwah itu dan tidak gampang terpengaruh oleh berbagai kebathilan semacam ini yang dituduhkan secara dusta kepada para Masayikh Salafiyun dan murid-murid mereka. Allah Ta’ala berfirman tentang orang-orang yang semisal dengan para penggembos dakwah itu:
اسْتِكْبَارًا فِيْ الْأَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ وَلَا يَحِيْقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ.
“Mereka melakukan semua itu hanyalah karena kesombongan mereka di muka bumi dan karena makar jahat, namun makar jahat itu tidak akan menimpa kecuali kepada orang yang merencanakannya sendiri.” (QS. Fathir: 43)
Juga firman-Nya:
لَقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوْا لَكَ الْأُمُوْرَ حَتَّى جَاءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَارِهُوْنَ.
“Sungguh sebenarnya mereka itulah yang suka mencari-cari fitnah sejak dahulu dan suka memutarbalikkan fakta, sampai kebenaran datang dan urusan Allah menang dalam keadaan mereka membencinya.” (QS. At-Taubah: 48)
Hanya Allah saja yang memberikan taufiq.
Ditulis oleh:
Abu Mu’adz Ra-id Alu Thahir
9 Shafar 1436 H
Teks arabic:
: ﻣﻦ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺬَّﺏ ﻋﻦ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﺃﻫﻠﻪ
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪﻭﻣﻦ ﺳﺎﺭ ﻋﻠﻰ ﻧﻬﺠﻪ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡﺍﻟﺪِّﻳﻦ؛ ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ:
ﻓﻘﺪ ﺳﻤﻌﺖُ ﻭﻗﺮﺃﺕُ ﻣﺎ ﻛﺘﺒﻪﺍﻟﺸﻴﺨﺎﻥ ﺍﻟﻔﺎﺿﻼﻥ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﺤﺬﻳﻔﻲﻭﻫﺎﻧﻲ ﺑﻦ ﺑﺮﻳﻚ ﻭﻓﻘﻬﻤﺎ ﺍﻟﻠﻪﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻧﻔﻊ ﺑﻬﻤﺎ، ﻭﻛﻼﻣﻬﻢ ﻣﺒﻨﻲ
ﻋﻠﻰ ﺍﻷﺩﻟﺔ ﺍﻟﺴﺎﻃﻌﺔ ﻭﻣﻮﺛﻖﺑﺎﻟﺒﺮﺍﻫﻴﻦ ﺍﻟﻘﺎﻃﻌﺔ، ﻭﺍﻟﻮﺍﺟﺐﻋﻠﻰ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ ﺍﻟﺼﺎﺩﻕ ﺃﻥ ﻳﻨﻘﺎﺩﻟﻬﺬﻩ ﺍﻷﺩﻟﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﻫﻴﻦ، ﻭﺃﻥ
ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﺤﻖ ﻏﺎﻳﺘﻪ، ﻭﻻ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥﻳﻜﻮﻥ ﻣﺘﻌﺼﺒﺎً ﻵﺭﺍﺀ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﻭﻻﻣﺘﺤﺰﺑﺎً ﻷﺻﺤﺎﺑﻬﺎ ﺇﺫﺍ ﺃﻋﻠﻨﻮﺍﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﻭﺟﺎﺩﻟﻮﺍ ﻋﻨﻪ ﻣﻬﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ
ﻣﻨﺰﻟﺘﻬﻢ ﻭﻣﻬﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﻛﺜﺮﺗﻬﻢ،ﻓﺎﻟﺤﻖ ﻻ ﻳﻌﺮﻑ ﺑﺎﻟﺮﺟﺎﻝ ﻭﻻﺑﺎﻟﻜﺜﺮﺓ . ﻭ ” ﻭﺛﻴﻘﺔ ﺍﻟﺘﻌﺎﻳﺶ ﻭﺍﻹﺧﺎﺀ ” ﺍﻟﺘﻲﺍﺗﻔﻘﺎ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻭﻭﻗﻌﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻋﺒﺪﺍﻟﻤﻠﻚﺍﻟﺤﻮﺛﻲ ﻭﻣﺤﻤﺪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﺷﺘﻤﻠﺖﻋﻠﻰ ﺃﺳﺲ ﺍﻟﻀﻼﻝ ﻭﻗﻮﺍﻋﺪﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﺍﻟﺘﻲ ﺩﻋﺎ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﺍﻹﺧﻮﺍﻥﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ، ﻭﻫﻢ ﻣﻦ
ﺃﻭﺍﺋﻞ ﻣﻦ ﺩﻋﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺘﻘﺮﻳﺐ ﺑﻴﻦﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺮﺍﻓﻀﺔ ﺑﻤﺜﻞ ﻫﺬﻩﺍﻟﻌﺒﺎﺭﺍﺕ ﺍﻟﺒﺎﻃﻠﺔ، ﺑﺪﻋﻮﻯ ﺃﻥَّﺍﻟﺠﻤﻴﻊ ﻣﺴﻠﻤﻮﻥ ﺭﺑﻬﻢ ﻭﺍﺣﺪ
ﻭﻧﺒﻴﻬﻢ ﻭﺍﺣﺪ ﻭﻗﺮﺁﻧﻬﻢ ﻭﺍﺣﺪ !،ﻭﺑﺪﻋﻮﻯ ﺃﻧﻬﻢ ﺃﺧﻮﺓ ﻓﻲ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ!،ﻭﺃﻥَّ ﺍﻟﻮﺍﺟﺐ ﺍﻻﺟﺘﻤﺎﻉ ﻭﻋﺪﻡﺍﻟﺘﻔﺮﻕ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻴﻨﻬﻢ، ﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ
ﺃﻥ ﻳﺘﻌﺮﺽ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻟﺒﻌﺾ ﻓﻲﺍﻟﺨﻄﺎﺑﺎﺕ ﺃﻭ ﻳﺘﺼﺎﺩﻣﻮﺍ ﻓﻲﺍﻷﻗﻮﺍﻝ ﻭﺍﻷﻓﻌﺎﻝ ﻷﻥَّ ﻋﺪﻭﻫﻢﻭﺍﺣﺪ !، ﻭﺃﻥَّ ﺍﻻﺧﺘﻼﻑ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﻫﻮ
ﻣﻦ ﻗﺒﻴﻞ ﺍﻻﺧﺘﻼﻑ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺮﻭﻉ ﻻﻓﻲ ﺍﻷﺻﻮﻝ !، ﻭﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﺇﻟﻰﺍﻟﺘﻌﺎﻭﻥ ﻭﺍﻟﺘﻮﺍﺻﻞ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻄﺮﻓﻴﻦﻟﻤﻮﺍﺟﻬﺔ ﺍﻷﺧﻄﺎﺭ ﻭﺍﻟﺤﻮﺍﺩﺙ
ﻭﺍﻟﻔﺘﻦ !، ﻭﺍﻟﻌﻤﻞ ﻋﻠﻰ ﺯﺭﻉ ﺭﻭﺡﺍﻹﺧﺎﺀ ﻭﺍﻟﺘﻮﺍﺻﻞ ﺑﻴﻨﻬﻢ، ﻭﺃﻥَّﺣﺮﻳﺔ ﺍﻟﻔﻜﺮ ﻭﺍﻟﺮﺃﻱ ﻣﻜﻔﻮﻟﺔﻟﻠﺠﻤﻴﻊ !، ﻓﻬﺬﻩ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ
ﻳﺤﻠﻒ ﺑﺴﻮﺍﻩ ﻫﻲ ﺩﻋﻮﺓ ﺍﻹﺧﻮﺍﻥﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻋَﻠِﻢَ ﻣﻦ ﻋﻠﻢ ﻭﺟَﻬِﻞَ ﻣﻦﺟﻬﻞ، ﻭﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺍﻟﺴﻜﻮﺕ ﻋﻠﻰﻣﻦ ﻳﺪﻋﻮ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﻛﺎﺋﻨﺎً ﻣﻦ ﻛﺎﻥ .
ﻓﺎﻟﻮﺍﺟﺐ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢﻭﻣﺸﺎﻳﺦ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺃﺧﺬ ﺍﻟﻠﻪﻋﺰَّ ﻭﺟﻞَّ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺍﻟﻤﻴﺜﺎﻕ ﺑﺒﻴﺎﻥﺍﻟﺤﻖ ﻭﺍﻟﺘﺤﺬﻳﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﺃﻥ
ﻳﺼﺪﻋﻮﺍ ﺑﺈﻧﻜﺎﺭ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻮﺛﻴﻘﺔﻭﺍﻟﺘﺤﺬﻳﺮ ﻣﻤﻦ ﺃﺻﺮَّ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻭﺟﺎﺩﻝﻋﻨﻬﺎ، ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻜﺘﻤﻮﺍ ﺫﻟﻚ، ﻭﻻﻳﻠﺒﺴﻮﺍ ﺍﻟﺤﻖ ﺑﺎﻟﺒﺎﻃﻞ، ﻭﻻ
ﻳﺴﻮِّﻏﻮﺍ ﻣﺎ ﺟﺎﺀ ﻓﻴﻬﺎ ﻛﻤﺎ ﻓﻌﻞﻋﻠﻲ ﺍﻟﺤﻠﺒﻲ ﻭﺣﺰﺑﻪ ﻓﻲ ﺩﻓﺎﻋﻬﻢﻋﻦ ﺭﺳﺎﻟﺔ ﻋﻤﺎﻥ ﺍﻟﺪﺍﻋﻴﺔ ﺇﻟﻰﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﻭﺍﻟﻀﻼﻝ، ﻭﻗﺪ ﺣﺬَّﺭ ﻛﺒﺎﺭ
ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻭﺍﻟﻤﺸﺎﻳﺦ ﻣﻦ ﺭﺳﺎﻟﺔﻋﻤﺎﻥ ﻭﻭﺛﻴﻘﺔ ﺍﻹﺧﺎﺀ ﻭﺍﻟﺘﻌﺎﻳﺶﺑﻤﺎ ﻳﻘﻄﻊ ﺍﻟﻌﺬﺭ ﻭﺍﻻﻋﺘﺬﺍﺭ،ﻭﺍﻟﺮﺟﻮﻉ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺤﻖ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ
ﺍﻟﺘﻤﺎﺩﻱ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ . ﻓﺸﻜﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻠﺸﻴﺨﻴﻦ ﺍﻟﻔﺎﺿﻠﻴﻦ(ﻋﻠﻲ ﺍﻟﺤﺬﻳﻔﻲ ﻭﻫﺎﻧﻲ ﺑﺮﻳﻚ ) ﻭﺑﺎﻗﻲ ﺍﻟﻤﺸﺎﻳﺦ ﻭﻃﻠﺒﺔ ﺍﻟﻌﻠﻢﺍﻟﺴﻠﻔﻴﻴﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﻤﻦ ﻋﻠﻰ ﻭﻗﻔﺘﻬﻢﺍﻟﻤﺸﺮﻓﺔ ﻓﻲ ﺍﻻﻧﺘﺼﺎﺭ ﻟﻠﺤﻖﻭﺃﻫﻠﻪ ﻭﻛﺸﻒ ﺍﻟﺰﺍﺋﻐﻴﻦﻭﺍﻟﻤﺘﺨﺎﺫﻟﻴﻦ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺃﺛﻘﻠﻮﺍ ﻛﺎﻫﻞﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﺳﻨﻴﻦ ﻃﻮﺍﻝ ﺑﺴﻜﻮﺗﻬﻢ
ﻭﺗﺮﺩﺩﻫﻢ ﺗﺎﺭﺓ ﻭﺇﺭﺟﺎﻓﻬﻢﻭﺧﺬﻻﻧﻬﻢ ﺗﺎﺭﺓ ﺃﺧﺮﻯ، ﻭﻧﺴﺄﻝﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰَّ ﻭﺟﻞَّ ﺃﻥ ﻳﺤﻔﻆ ﺍﻟﺸﻴﺨﻴﻦﻭﺇﺧﻮﺍﻧﻬﻢ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴﻴﻦ ﻣﻦ ﻛﻴﺪ
ﺍﻟﻤﺨﺬﻟﻴﻦ ﻭﻋﺪﻭﺍﻥ ﺍﻟﺰﺍﺋﻐﻴﻦ،ﻭﻧﺪﻋﻮﻫﻢ ﺃﻥ ﻳﺼﺒﺮﻭﺍ ﻛﻤﺎ ﺻﺒﺮﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﻭﺇﻥﻋﺎﻧﻮﺍ ﻣﺎ ﻋﺎﻧﻮﻩ ﻣﻦ ﻧﺸﺮ ﺍﻟﻜﺬﺏ
ﻭﺍﻟﺒﻬﺘﺎﻥ ﻭﺍﻟﺘﻨﻔﻴﺮ ﻭﺍﻟﺘﺤﺬﻳﺮﻭﺍﻟﺘﻠﻘﻴﺐ ﺑﺄﻭﺻﺎﻑ ﺍﻟﺴﻮﺀﻭﺍﻟﺘﺤﺮﻳﺶ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺴﺆﻭﻟﻴﻦﺑﺎﻟﻮﺷﺎﻳﺎﺕ ﺍﻟﻜﺎﺫﺑﺔ، ﻓﺎﻟﺴﻠﻔﻴﻮﻥ
ﻟﻬﻢ ﻋﻘﻮﻝ ﻭﻟﻬﻢ ﺃﺻﻮﻝ ﻻﻳﺨﺪﻋﻬﻢ ﺃﻣﺜﺎﻝ ﺃﻭﻟﺌﻚ ﻭﻻ ﻳﺘﺄﺛﺮﻭﺍﺑﻤﺜﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺑﺎﻃﻴﻞ ﺍﻟﺘﻲ ﻳﺘﻬﻤﻮﻥﺑﻬﺎ ﻣﺸﺎﻳﺦ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴﻴﻦ ﻭﻃﻼﺑﻬﻢ،
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ ﺃﺷﺒﺎﻩﺃﻭﻟﺌﻚ :)) ﺍﺳْﺘِﻜْﺒَﺎﺭًﺍ ﻓِﻲ ﺍﻷَﺭْﺽِﻭَﻣَﻜْﺮَ ﺍﻟﺴَّﻴِّﺊِ ﻭَﻻ ﻳَﺤِﻴﻖُ ﺍﻟْﻤَﻜْﺮُﺍﻟﺴَّﻴِّﺊُ ﺇِﻻَّ ﺑِﺄَﻫْﻠِﻪِ((، ﻭﻳﻘﻮﻝ :
))ﻟَﻘَﺪِ ﺍﺑْﺘَﻐَﻮُﺍْ ﺍﻟْﻔِﺘْﻨَﺔَ ﻣِﻦ ﻗَﺒْﻞُﻭَﻗَﻠَّﺒُﻮﺍْ ﻟَﻚَ ﺍﻷُﻣُﻮﺭَ ﺣَﺘَّﻰ ﺟَﺎﺀ ﺍﻟْﺤَﻖُّﻭَﻇَﻬَﺮَ ﺃَﻣْﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻫُﻢْ ﻛَﺎﺭِﻫُﻮﻥَ .((
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﻮﻓِّﻖ
ﻭﻛﺘﺒﻪ
ﺃﺑﻮ ﻣﻌﺎﺫ ﺭﺍﺋﺪ ﺁﻝ ﻃﺎﻫﺮ
ﺍﻟﺘﺎﺳﻊ ﻣﻦ ﺷﻬﺮ ﺻﻔﺮ 1436ﻫـ
ومن نافلة القول أقول:
سمعتُ الصوتية أعلاه التي كشف فيها الشيخ علي الحذيفي نفع الله به بعض شبهات أهل التخذيل المجادلين عن الوثيقة وشيخها، وكان موفقاً في الجواب عنها بكلمات يسيرة تحمل دلالات كبيرة، وهذا من فقه الرجل وبصيرته، نسأل الله أن يثبتنا وإياه وإخواننا السلفيين على الهدى والحق.
ومن باب الإضافة في مسألة دعوى أنَّ شيخنا الشيخ ربيعاً حفظه الله يجيز التنازل عن أصول الدِّين في باب الصلح كما ثرثر به فالح وحزبه من قبل وتلقفها منه حزب المأربي والحلبي في حربهم الشعواء ثم غلاة الحدادية والتكفيرية ثم المخذِّلون المدافعون عن وثيقة التعايش والإخاء الفاجرة، وقد لاحظتُ أنَّ الكلام في الصوتية أعلاه قد انقطع من غير إيضاح أنَّ هذه التهمة مفبركة، فأقول:
إنَّ شيخنا العلامة الشيخ ربيعاً حفظه الله لم يقل يوماً قط بجواز التنازل عن أصول الدِّين على وجه الإطلاق، وإنما كان كلامه رداً على تأصيلات فالح الحربي التي سعى من خلالها إلى إسقاط باب مراعاة المصالح والمفاسد، وإلى إسقاط كبار العلماء الذين سكتوا عن موافقته وتأييده في جملة من الفتن التي أثارها هو وحزبه في ذلك الوقت، فكان فالح يشنِّع ويغلِّظ القول على هؤلاء العلماء وينفِّر الشباب عنهم لأنهم حفظهم الله يراعون المصالح والمفاسد في باب الإنكار والنصيحة، وفالح الأهوج وحزبه الأعوج يزعمون أنَّ مراعاتها لا يكون إلا في المستحبات ولا يكون في الواجبات والقطعيات والحتميات، فردَّ عليهم الشيخ ربيع حفظه الله بأنَّ النبي ﷺ تسامح في بعض المسائل الأصولية والفرعية لما يترتب عليه من جلب مصلحة عظيمة أو لدرأ مفسدة جسيمة، وكذلك الصحابة، ونقل حفظه الله عن أهل العلم ما يبرهن ذلك، فضرب الشيخ ربيع حفظه الله مثلاً بصلح الحديبية وأنه ﷺ تسامح في كتابة “الرحمن الرحيم” في البسملة، وفي كتابة “رسول الله” في قوله “محمد رسول الله”، وعدَّ الشيخ ربيع هذه من الأصول وبيَّن ذلك في ردود تبعت النصيحة الأولى لفالح.
فماذا فعل فالح وحزبه ومن تبعهم من مميعة وحدادية؟!
زعم هؤلاء أنَّ الشيخ ربيعاً يجيز التنازل عن أصول الدين هكذا على وجه الإطلاق!، وأنه يزعم أنَّ النبي ﷺ تنازل عن الإيمان بالاسمين “الرحمن الرحيم” وما دلا عليه من صفة الرحمة!، وتنازل عن “الرسالة”!!، وهذا كذب ظاهر لا يمكن لهم إثباته بأدنى عبارة، ومفاده القول بكفر الشيخ ربيع حفظه الله!.
وإنما كلام الشيخ ربيع حفظه الله من باب ترك واجب لما هو أوجب منه عند التزاحم أو في ترك بعض الأمور المهمة التي تعد من مسائل الأصول والعقائد لما هو أعظم منها مصلحة أو لدرأ مفسدة أكبر منها، فهذا يعدُّ من باب السياسة الشرعية وليس من باب التهوين من الواجبات والأصول كما صوَّره المبطلون المفترون.
ومن أراد التوسع في معرفة قول الشيخ ربيع حفظه الله في الجواب عن هذه التهمة فليراجع مقالات الشيخ نفسه [نصيحة أخوية إلى الأخ الشيخ فالح الحربي الأولى والثانية]، و [رَدُّ الصَّارمِ المصقُولِ إلى نَحْرِ شاهره المخذُولِ الجاهلِ العابثِ بالأصولِ] و [هل يجوز التنازل عن الواجبات مراعاة للمصالح والمفاسد وعند الحاجات والضرورات؟]، وكذا فليراجع مقال أخينا الشيخ عبدالباسط المشهداني وفقه الله بعنوان [البيان والتوضيح لما اشتمل عليه مقال الفارسي من التدليس والكذب الصريح[
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=44841
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=62434
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=54107
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=131870
والله الموفِّق
[بيان] تعليق الشيخ رائد ال طاهر حفظه الله تعالى على ما يحدث في اليمن من باب الذَّب عن الحق وأهله – http://www.alwaraqat.net/
Artikel terkait:
- Membongkar Sandiwara Besar Al Halaby & Polytikus Halabiyun: Kesesatan Syi’ah !!!
- Final… Mubtadi’ !!! Itulah kesimpulan Syaikh Rabi’ atas Ali Hasan
- Risalah ‘Amman, disanjung Ali Hasan tapi difatwa sesat oleh Syaikh Shalih Al-Fauzan Hafizahullah
- Lajnah Daimah Telah Bicara Ali Hasan sejak 10 tahun lalu !
- Keberkahan Bersama Ulama Kibar (Pembelaan Terhadap Asy Syaikh Hani’ bin Braik Hafizhahullah)
- Keberkahan Bersama Ulama Kibar (Pembelaan Terhadap Asy Syaikh Hani’ bin Braik Hafizhahullah)
- Benarkah Ulama Ada Yang kibar dan Ada Juga Yang Selain Kibar
- Apakah Syaikh Utsman As Salimi Menyimpang?
- Asap Hitam Fitnah Yaman
- Salafiyun Tidak Terkejut dengan Tahdzir 7 Masyaikh Yaman Terhadap Syaikh Hani Hafizhahullah
- Menjawab Alasan & Syubhat Muhammad Al-Imam’ dalam “IZALATU AL-ISYKAL”
- Sejenak Membedah Kedunguan Mughoffal Lokal Makir (MLM): Ternyata Masyaikh Fiyusy Adalah “LUQMANIYUN”!!!
- Kepalsuan Abdul Hadi al Umairi
- Kritik Ilmiah Terhadap Muhammad Al Imam: “KITA TIDAK AKAN BERPERANG KECUALI APABILA DIUTUS NABI dan MENGUCAPKAN NASH (TEKS DALIL YANG PASTI) UNTUK MEMERANGINYA”
- Sejenak Membedah Kedunguan MLM, Menyaksikan Jejak-jejak Teror & Kedzaliman Al Mughoffal Abdurrahman Al Mar’i Terhadap “Luqmaniyun” dari Berbagai Negara
- Membedah Syubhat “JIHAD” Dalam Keyakinan Syaikh Muhammad al Imam
- Bantahan Syubhat al Imam: “Kami tidak akan berperang hingga diutus seorang Nabi mengatakan kepada kami, ‘Berperanglah’!”
- Bantahan Al Allamah As Syaikh Al Luhaidan Hafizhahullah Terhadap Syubhat Syaikh Muhammad Al Imam
- Sandiwara Fiyusy: Tuduhan Keji Al Mughoffal Abdurrahman Al Mar’i Terhadap Ghuraba Sebagai Jihadi (Al Qaidah)
- Tragedi Fuyusy, Bukti Nyata Makar & Terror Al Mughoffal Abdurrahman Al Mar’i Terhadap Para Ghuraba dari Berbagai Negara Yang Membuat Ahlussunnah Menangis
- MLM Mencabik-cabik Kejujuran Di Siang Bolong Konspirasi Tanpa Malu Untuk Menipu Dunia (Haram Ditiru!!!)
- Jeritan Ahlussunnah Di Fiyusy (02): Menyumbat Mulut Kotor Kadzdzabun MLM Yang Menari-nari Di Atas Penderitaan Para Ghuroba Dari Berbagai Negara Yang Sedang Diteror Oleh Si Lalim Mughoffal Abdurrahman Al Mar’i
- Catatan Terhadap Tulisan Abbul Abbas Muhammad Jibril Asy-Syihry
- Sikap Ahlussunnah Dalam Menyikapi Tahdzir Asy-Syaikh ‘Ubaid Al-Jabiri Hafizhahullah Terhadap Asy-Syaikh ‘Abdurrahman Al-Adany Hadaahullah
- Benarkah Asy-Syaikh Rabi’ Al-Madkhali Setuju Dan Mendukung Kitab “Al-Ibanah” Karya Al-Imam??
- Jawaban Syaikh Hani bin Buraik Atas Tazkiyah Syaikh Washiyullah Abbas Terhadap Muhammad Al Imam
- Nasehat Emas Syaikh Ubaid Kepada Anak-anaknya atas Fitnah Syaikh Abdurrahman
- Jeritan Ahlussunnah dari Fiyusy Atas Kezhaliman Al Mughaffal Abdurrahman Al Adany (Bag. 1)
- Benarkah Para ‘Ulama Kibar Di Saudi Tidak Berjihad Melawan Rafidhah??!
- Kritik Ilmiah Terhadap Al-Bura’i dan Al-Imam
- Menyingkap Hakekat Syaikh Al Bura’i Sang Penggembos
- Tahdzir Syaikh Ubaid Al-Jabiry hafizhahullah terhadap Muhammad Al-Imam dan Abdurrahman Al-Mar’ie
- Dakwah Kita Dakwah Taklim Saja, Benarkah??
- Awas Racun Syubhat!!: Demi Alasan “Maslahat” Dakwah Akhirnya Mendiamkan Kebathilan & Membungkam Mulut Para Ulama Yang Menyampaikan Al Haq!!
- FATWA Asy-Syaikh al-Muhaddits al-Mujahid Rabi’ bin Hadi al-Madkhali Hafizhahullah Bagi Penduduk Yaman Untuk BERJIHAD MELAWAN MUSUH-MUSUH ISLAM : HUTSIYYIN (RAFIDHAH)
- Klarifikasi & Jawaban Asy Syaikh Muhammad Ghalib Hafizhahullah Atas Penyebaran Audio Beliau Oleh Pembela Al Ustadz Dzulqarnain Yang Digunakan Untuk Menghantam Asatidzah Ahlussunnah Yang Menyebarkan Fatawa Ulama Yang Membantah Asy Syaikh Muhammad Al Imam
- Tanggapan Yang Lurus Asy Syaikh Muhammad bin Rabi’ Atas Tuntutan Syaikh Hani’ Agar Asy Syaikh Al Bura’i Membuktikan Tuduhannya (Persaksian Ulama Untuk Membungkam Hujatan Halabiyun & Pembela Fanatik Al Ustadz Dzulqarnain Terhadap Asy Syaikh Hani’)
- Sejarah MLM dan Kondisi Terakhir “Taubatnya” Dzulqarnain
- Kompilasi Tanya Jawab Manhajiyah
- Pembelaan & Dukungan Masyaikh Kibar Terhadap Dakwah Asy Syaikh Hani [Jawaban Yang Membungkam & Bukti Kegagalan Makar-Penggembosan Yang Dilancarkan Oleh MLM & Advokat Pembelanya]
- Benarkah Syaikh Hani’ bin ‘Ali bin Buraik Mencaci Maki Markiz-Markiz Dakwah Dan Para Ulama’???
- Membereskan Perusuh/Penggembos (Yang Menggerogoti Agama dari Dalam) Lebih Penting & Didahulukan!!
- Mengapa Penggembos Dakwah Ditahdzir dan Dihajr Serta Dijauhi Majelis Ilmunya?!
- Engkau Menerima Jarh wa Ta’dil Ketika Membeli Tomat, Namun Menolak Dalam Urusan Agama
- Sambaran Petir Bagi Hizbiyyun: Syaikh Shalih Fauzan Mendustakan Berita Bahwa Beliau Mentahdzir Syaikh Rabi’ dan Aqidahnya
- Mereka Yang Diberi Kebaikan Dalam Menghadapi Fitnah
- Tetaplah Bersama Ulama Kibar Dalam Menghadapi Fitnah (Syaikh Al-Imam)
- Salafiyun Semangat Menuntut Ilmu dan Tidak Meremehkan Kitab Rudud
- Jawaban Mantab Nan Terbimbing Untuk Membungkam Alasan “TERPAKSA” Para Pembela Isi Perjanjian Syaikh Al Imam Dengan Rafidhah Yaman (Bag. 3)
- Bukti Yang Terang Benderang Akan Kedustaan Si Pendusta Khabits MLM Farhan Aceh a.k.a Armusalli
- Jawaban Yang Mantab Atas Tahdzir Asy Syaikh Utsman As Salimi dan Komunitas MLM (Mutalawwin La’aab Makir)
- Mengenal Lebih Dekat Farhan Aceh Yang Mentahdzir Asy Syaikh Hani’ Bin Buraik Hafizhahullah
- Jawaban Mantap Nan Terbimbing Untuk Membungkam Alasan Para Pembela Isi Perjanjian Syaikh Al Imam dengan Rafidhah Yaman Oleh Para “Ahli Hikmah & Mashlahat” (Bag. 2)
- Menjawab Tahdziran Farhan Aceh Terhadap Asy Syaikh Hani’ Bin Buraik & Ustadz Luqman Ba’abduh
- Penegasan Syaikh Hani Tentang Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi al Makassari
- Jawaban Mantap Nan Terbimbing Untuk Membungkam Alasan Para Pembela Isi Perjanjian Syaikh Al Imam dengan Rafidhah Yaman Oleh Para “Ahli Hikmah & Mashlahat”
- Bimbingan Dan Harapan Terkait Fitnah Isi Perjanjian Asy Syaikh Al Imam Dengan Pentolan Hutsiyun
- Lagi-lagi Fatwa Palsu: Asy Syaikh Rabi’ Melarang Menyebarkan Vonis Asy Syaikh Ubaid Al Jabiri!!
- Bantahan Para Ulama Ahlussunnah Terhadap Isi Perjanjian Asy Syaikh Al Imam dengan Pentolan Rafidhah Hutsiyun (Bag. 4)
- Bantahan Para Ulama Ahlussunnah Terhadap Isi Perjanjian Asy Syaikh Al Imam dengan Pentolan Rafidhah Hutsiyun (Bag. 3)
- Bantahan Para Ulama Ahlussunnah Terhadap Isi Perjanjian Asy Syaikh Al Imam dengan Pentolan Rafidhah Hutsiyun (Bag. 2)
- Bantahan Para Ulama Ahlussunnah Terhadap Isi Perjanjian Asy Syaikh Al Imam dengan Pentolan Rafidhah Hutsiyun (Bag. 1)
- Sekarang di Medan Dakwah Terdapat Orang-orang Yang Memakai Baju Salafiyah untuk Memerangi Ahlus Sunnah