Menghancurkan Benteng Reot Lagi Rapuh dari Para Pembela Al Imam & Watsiqah Kufurnya Bersama Pemberontak Najis Khawarij Hutsiyun Rafidhah Yaman (1) – (Bantahan Terhadap Nuruddin As Suda’iy)

Bismillahirrohmanirrohim. o

menghancurkan benteng reot lagi rapuh dari para pembela al imam dan watsiqoh kufurnya

MENGHANCURKAN BENTENG REOT LAGI RAPUH DARI PARA PEMBELA AL IMAM & WATSIQAH KUFURNYA BERSAMA PEMBERONTAK NAJIS KHAWARIJ HUTSIYUN RAFIDHAH YAMAN (1)

(BANTAHAN TERHADAP NURUDDIN AS-SUDA’IY)

 BAGIAN PERTAMA

Asy-Syaikh Abu Ammar Ali Al-Hudzaify hafizhahullah

الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، وبعد:

Saya telah menjumpai kritikan-kritikan yang ditulis oleh Nuruddin As-Suda’iy yang di dalamnya dia membantah kritikan-kritikan saya terhadap Al-Bura’iy dan Al-Imam, dan dengan sangat menyedihkan saya katakan bahwa dia telah berbicara jauh padanya tanpa ilmu.

MENGHANCURKAN BENTENG REOT LAGI RAPUH DARI PARA PEMBELA AL IMAM & WATSIQAH KUFURNYA

Gambar 1. Pihak Mahad Cileunyi yang Kontra Ulama Kibar memecat Pengajar yang mauqifnya bersama Ulama Kibar, dasar hukumnya tulisan rapuh lagi reot Nuruddin.

Dan siapa saja yang mengetahui realita yang terjadi dari kalangan ikhwah qudama’ (ikhwah lama atau senior), bahkan siapa yang memperhatikan ucapannya dia sendiri mengetahui bahwa dia berdusta dengan mengorbankan kebenaran demi membela syaikhnya.

Jadi dia ingin menetapkan bahwa Muhammad Al-Imam berlepas diri dari semua yang dikatakan terhadapnya dan bahwasanya dia tidak disentuh oleh kotoran Al-Ikhwan Al-Muslimun sehari pun, dan siapa yang menyebutkan hal itu darinya maka dia telah menuduhnya secara dusta dan mengada-ada. [1]

Tujuan mereka pada akhirnya adalah agar menyimpulkan bahwa perkataan Asy-Syaikh Ubaid sangat jauh sekali dari Muhammad Al-Imam seperti jauhnya antara barat dan timur.

Saya mengetahui dengan baik sosok Nuruddin, jadi dia masih muda dan tidak menyaksikan banyak peristiwa yang saya sebutkan. Maka saya berangan-angan seandainya dia menyerahkan bantahan kepada orang lain yang termasuk yang mengalami langsung peristiwa-peristiwa itu dan bukan dia sendiri yang tampil membantah, terlebih lagi dia menjadi tawanan kebaikan pihak-pihak yang dia bela.

Oleh karena itulah maka jangan heran terhadap sikapnya yang berlebih-lebihan.

Benteng reot lagi rapuh dimajukan para pembela Watsiqah kufur Al Imam bersama Pemberontak Najis Rafidhah

Gambar 2. Benteng reot lagi rapuh dimajukan para pembela Watsiqah kufur Al Imam bersama Pemberontak Najis Rafidhah

Dan terpaksa saya harus membantah Nuruddin dan bantahan-bantahan yang ringkas, untuk menjelaskan apa yang terdapat dalam kritikan-kritikannya berupa kelemahan dan penolakan terhadap kebenaran dengan cara yang bathil. Dan seandainya bukan karena saya tersibukkan dengan sesuatu yang lebih penting, tentu saya akan memperpanjang nafas dalam membantahnya. Oleh karena itu saya terpaksa menulis secara ringkas saja.

Bantahan pertama:

Nuruddin mengatakan:

syubhat nuruddin 1

في هذا الوقت الحرج خرج مقالان أحدهما لهاني بن بريك العدني، والآخر لأبي عمار علي الحذيفي، يتهجمان فيهما على علماء أهل السنة في اليمن ويحقران من شأنهم ويقدحان فيهم بأشياء قد أكل عليها الدهر وشرب، وقد جاء عن المشايخ ما ينسخها تماما، والعبرة عند أهل العلم بكمال النهايات لا بنقص البدايات.

 

“Pada waktu yang sulit ini telah keluar dua makalah yang salah satunya ditulis oleh Hani bin Buraik Al-Adany dan yang lainnya ditulis oleh Abu Ammar Al-Hudzaify, yang mana keduanya dalam dua makalah tersebut menyerang ulama Ahlus Sunnah di Yaman dan merendahkan kedudukan mereka serta mencela mereka dengan perkara-perkara yang telah habis dimakan dan ditelan oleh masa serta telah datang dari masayikh yang menghapus perkara-perkara tersebut secara keseluruhan. Dan penilaian di sisi para ulama adalah dengan kesempurnaan pada kesudahan, bukan dengan kekurangan yang terjadi pada permulaan.”

Tanggapan:

Pertama:

Engkau telah menggambarkan kepada manusia bahwa kasus Muhammad Al-Imam hanyalah terjadi dengan kami saja, padahal sebenarnya kasus Muhammad Al-Imam tidak bersama kami, tetapi bersama ulama dakwah Salafiyah di dunia Islam yang mereka marah karena Allah Ta’ala karena surat perjanjian yang ditandatangani oleh Muhammad Al-Imam, dan mereka juga marah terhadap sikap masayikh Yaman yang tidak mewajibkan Muhammad Al-Imam untuk mengeluarkan taubat yang jelas dan tegas agar mengakhiri perselisihan (bahkan membela dan membenarkannya!-pent.).

Kedua:

Muhammad Al-Imam membantah tahdzir Asy-Syaikh Ubaid dengan mengatakan:

“إننا في هذا المركز محسودون ومحاربون”

“Sesungguhnya kita di markiz ini didengki dan diperangi.”

Dan yang lain ada yang membantah dengan mengatakan:

“أمس كان محمد الإمام سنيا واليوم هو إخواني”

“Kemarin Muhammad Al-Imam masih Sunni, namun hari ini telah dianggap sebagai seorang pengikut Al-Ikhwan Al-Muslimun.”

Maka Asy-Syaikh Hani marah terhadap sikap melecehkan fatwa ulama semacam ini. Jadi perkaranya sangat berbahaya, namun bersamaan ini dia menghadapinya dengan tindakan memutar balikkan fakta dan mengada-adakan kedustaan.

Dan pengusung kebathilan pun mendapati orang yang membelanya dengan kebathilan sehingga dia berbicara demi perkara ini.

Dan dahulu perkataan Asy-Syaikh Hani berkaitan dengan permasalahan ini. Seandainya engkau memperhatikan perkataan beliau di Indonesia tentu engkau mengetahui hal tersebut, sedangkan perkataan beliau yang terakhir merupakan bantahan terhadap siapa saja yang menuduh masayikh Mamlakah (Kerajaan Arab Saudi –pent) dengan tindakan intelijen dan mata-mata, dan engkau tahu siapa mereka itu.

Jadi apakah semacam ini merupakan serangan terhadap para ulama ataukah pembelaan terhadap ulama?!

Ketiga:

Asy-Syaikh Ubaid Al-Jabiry telah mensifati Muhammad Al-Imam sebagai seorang pengikut Al-Ikhwan Al-Muslimun, maka bangkitlah Abdul Aziz Al-Bura’iy untuk membantah Asy-Syaikh Ubaid dan menyebutkan perkara-perkara yang mengesankan bahwa Asy-Syaikh Ubaid berbicara karena kepentingan-kepentingan pribadi dan beliau terburu-buru dalam memvonis.

Situs hizbi fimadani-gema irsyad dan Gelar  mulia bagi dedengkot Ikhwanul Muslimin Yaman, Al Walid Abdul Majid Az Zindani

Gambar 3. Situs hizbi fimadani-gema irsyad dan Gelar  mulia bagi dedengkot Ikhwanul Muslimin Yaman, Al Walid Abdul Majid Az Zindani

Lalu saya pun menulis untuk menjelaskan bahwa perkataan Asy-Syaikh Ubaid lurus karena sangat cermat dan datang setelah kesabaran dalam rentang waktu yang panjang, dan saya telah menulis sebagian sejarah Muhammad Al-Imam yang menunjukkan firasat Asy-Syaikh Ubaid dan tajamnya bashirah beliau.

Maka apakah saya menulis makalah saya dalam rangka membela para ulama atau sebagai celaan terhadap mereka?!

Keempat:

Ucapanmu:

syubhat nuruddin 2

يتهجمان فيهما على علماء أهل السنة في اليمن ويحقران من شأنهم ويقدحان فيهم بأشياء قد أكل عليها الدهر وشرب”

“Keduanya dalam dua makalah tersebut menyerang ulama Ahlus Sunnah di Yaman dan merendahkan kedudukan mereka serta mencela mereka dengan perkara-perkara yang telah habis dimakan dan ditelan oleh masa.”

Ini merupakan kedustaan juga, semoga Allah memberimu hidayah.

Jadi Asy-Syaikh Hani keras perkataannya terhadap masayikh (Yaman) KARENA SEBAGIAN MEREKA ADA YANG TELAH MENUDUH SECARA DUSTA TERHADAP ULAMA DAKWAH SALAFIYAH DI MAMLAKAH (KERAJAAN ARAB SAUDI) BAHWA DI KALANGAN MEREKA ADA MATA-MATA DAN INTELIJEN.

Maka kenapa engkau menyembunyikan hakekat yang sebenarnya dari para pembaca wahai Nuruddin?!

APAKAH PADA DIRIMU TERDAPAT KECEMBURUAN UNTUK MEMBELA SELURUH ULAMA, ATAUKAH HANYA KEPADA YANG DISERANG OLEH HANI BIN BURAIK SAJA?!

Kelima:

Ucapanmu:

syubhat nuruddin 3

“وقد جاء عن المشايخ ما ينسخها تماما”

“Padahal telah datang dari masyayikh yang menghapus perkara-perkara tersebut secara keseluruhan.”

Saya katakan: Mana perkara yang menghapusnya?! Perjanjian damai tersebut keluar dalam keadaan mengandung syi’ar Al-Ikhwan Al-Muslimun yang berkaitan dengan upaya pendekatan dengan Syi’ah, yaitu pernyataan: “Rabb kita satu, Nabi kita satu, dan agama kita satu.”

Jadi mana perkara yang telah menghapusnya, SEMENTARA FAKTANYA PARA PEMUDA MASIH TERUS MENGELUHKAN ADANYA TINDAKAN YANG MENYUSAHKAN MEREKA AKIBAT BERBICARA TENTANG MASALAH-MASALAH MANHAJ DI MA’BAR?!

Jadi apa sebenarnya rahasia dari sikap kalian yang mencari-cari tahu tentang pembicaraan tentang manhaj Salaf?!

Keenam:

Ucapanmu:

syubhat nuruddin 4

 

“العبرة عند أهل العلم بكمال النهايات لا بنقص البدايات”

“Penilaian di sisi para ulama adalah dengan kesempurnaan pada kesudahan, bukan dengan kekurangan yang terjadi pada permulaan.”

Saya katakan: Engkau telah mengakui sendiri bahwa permulaan mereka penuh kekurangan, padahal ucapanmu dalam kritikanmu semuanya merupakan upaya membela dengan cara yang bathil, engkau tidak mengakui bagi pihak-pihak yang mengkritik walaupun satu poin saja!!

Dan tanyalah Kibar Ulama dakwah Salafiyah di dunia Islam: apakah orang yang keadaan awalnya ruwet –semacam Muhammad Al-Imam– dan masih terus muncul darinya berbagai tindakan ngawur satu demi satu, maka apakah orang semacam dia itu bisa dipercaya untuk urusan dakwah besar untuk level Yaman setelah apa yang kita lihat darinya?!

Catatan kaki:

[1] Diantara yang disebutkan oleh Nuruddin adalah bahwasanya siapa yang mengkritik masayikh Yaman 20 tahun yang lalu, berarti ketika itu dia masih pada usia anak-anak atau pada permulaan usia pemuda. Ucapan semacam ini dia ulang-ulang di beberapa tempat.

Jadi Nuruddin yang perlu dikasihani ini menyangka bahwa saya sebaya dengan dia!!

(BERSAMBUNG INSYA ALLAH)

Ditulis oleh:

Abu Ammar Ali Al-Hudzaify hafizhahullah

Sabtu, 14 Shafar 1436 H bertepatan dengan 6 Desember 1436 H

Aden – Yaman

Sumber:

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=149051

Artikel terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *