MLM Mencabik-Cabik Kejujuran Di Siang Bolong
Konspirasi Tanpa Malu Untuk Menipu Dunia (Haram Ditiru!!!)
Tatkala Membutababi Melindungi & Membelanya, Membungkus Perjanjian Batil & Kufur Al Imam Bersama Rafidhah Dengan Kemasan Dusta, “Terpaksa!!”
Suara Al Imam dari potongan rekaman resmi yang disebarkan oleh Markas Ma’bar:
“Padanya Terdapat penjelasan kenapa Menandatangi Dokumen Perjanjian Perdamaian antara Kami (asy-Syaikh al-Imam, pen) dengan Hutsiyyin (Para Syi’ah Rafidhah di Yaman)”
—————————–
“Hendaknya kita saling menolong untuk melenyapkan fitnah-fitnah yang telah menjadi sangat genting dan telah mencabik-cabik, menghancurkan, dan menyambar siapa saja.
Dan hendaknya kita saling menolong untuk melenyapkan berbagai makar dan konspirasi yang telah direncanakan di malam hari.
Dan telah terjadi kesepakatan antara saya dan Sayyid Abdul Malik Al-Hutsy untuk menandatangani surat perjanjian damai.
Dan perjanjian ini yang mendorong kami untuk melakukannya adalah untuk menjaga Islam, terjaganya kehormatan, menjaga agar darah tidak tertumpah, dan melindungi harta.
Jadi perjanjian yang berlangsung ini sebagaimana yang kalian dengar demi berbagai maslahat yang besar dan berbagai manfaat yang banyak bagi hamba-hamba Allah dan negeri ini (Yaman), bihamdillahi rabbil alamin.
☀☀☀☀☀
KETAHUILAH, SESUNGGUHNYA URUSAN SAYA MASIH BERADA DI TANGAN SAYA BIHAMDILLAH.
JADI TIDAK ADA SEORANGPUN YANG BISA MEMAKSA SAYA, kecuali dengan kebenaran.
☀☀☀☀☀
Gambar 1. Jadi tidak ada seorangpun yang bisa memaksa saya!
Dan kapan saja kebenaran datang, maka kita semua tunduk di bawah kebenaran.
Kita semua berada di bawah kebenaran. Kita semua adalah hamba Allah dan …
kita bukan budak bagi seorang pun.
Jadi apa yang kita lakukan tidak ada tujuannya selain UNTUK MENEGAKKAN AGAMA KITA, memperbaiki urusan dunia kita.
UNTUK MENEGAKKAN AGAMA KITA dan untuk memperbaiki urusan dunia kita.”
Simak bukti potongan audio khutbah Ied 1435 H beliau di sini:
atau download di sini
Selengkapnya lihat makalah pada link:
Kita Bukan Budak Siapapun & Kita Juga Bukan Sapi!!
Jika Asy Syaikh Al Imam menyatakan bahwa beliau bukan budak bagi siapapun untuk menegaskan bahwa tidak ada siapapun yang memaksanya untuk meneken perjanjian kufur dan batil tersebut, maka kita bisa juga menyatakan bahwa kita bukanlah Sapi yang dicocokhidungnya bisa dibawa kemanapun tuannya pergi.
Islam mewajibkan muslimin dengan hujjah dan burhan…
Dan lihatlah bagaimana bukti pengakuan tegas di atas, kesepakatan yang berisi kebatilan lagi kekufuran yang diakui sendiri dilakukan tanpa ada paksaan dari siapapun bahkan dipuji-puji kebaikannya oleh Syaikh Al Imam sendiri yang bukti audi(((0)))-nya bak matahari di siang bolong ☀ tersebut berupaya dimanipulasi, ditutup-tutupi dan tanpa malu berdusta kepada dunia dengan melindunginya serta menyodorkan udzur bahwa perjanjian tersebut dilakukan karena TERPAKSA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Suara tegas tanpa ragu Syaikh Utsman dilantunkan kepada umat melalui dua corong gembong MLM Kadzdzabun Farhan Aceh dan Sofyan Ruray….
…PADA HAKIKATNYA KAMI ULAMA YAMAN (TIDAK MEMVVONIS BELIAU) SEBAGAIMANA YANG DIVONISKAN SEBAGIAN ULAMA BAHWASANYA DIA TELAH KELIRU, KARENA SYAIKH AL-IMAM MEMILIKI ‘UDZUR DIKARENAKAN BELIAU TERPAKSA HARUS MELAKUKANNYA
Gambar 2. Kami Ulama Yaman (tidak memvonis beliau) …karena syaikh al-imam memiliki ‘udzur dikarenakan beliau terpaksa harus melakukannya
Lihatlah wahai pembaca publikasi resmi yang mereka sebarluaskan sendiri, bacalah dengan kedua mata tetap di tempatnya dan dengarkan pula suara lantang Syaikh Al Imam sendiri dari rekaman resmi Markas Ma’bar dengan background suara takbir yang membahana telah mendustakan udzur yang mereka bawakan yang telah kami bawakan di bagian awal tulisan ini berikut terjemahannya dan hukumilah dengan ilmu yang telah kalian terima selama ini diantara suara Syaikh Al Imam dan Syaikh Ustman As Salimi!!
Kejujuran telah dicabik-cabik….
Dusta…
Khianat maju terdepan menjadi hilah untuk mengelabui umat….
Uswah Sayyiah menjadi senjata…
Tanpa takut murka Ar Rahman…
Na’udzubillah.
Gambar 3. Kami sama sekali tidak terbersit firasat beliau menjadikan dusta sebagai hakikat jalan mereka untuk membela dan melindungi perjanjian batil lagi kufur
Maka sungguh sangat pantas untuk menunjukkan bahwa udzur yang mereka bawakan adalah pembelaan sangat batil dan dusta untuk menutupi kebatilan dan kekufuran perjanjian Syaikh Al Imam dengan Rafidhah Yaman!!
Antara Tuntutan Ulama Kibar, Pembelaan Masyaikh Yaman dan Suara Lantang Syaikh Al Imam yang Mendustakan Para Pembelanya
Na’am, Syaikh Al Imam tanpa ragu mendustakan udzur masyaikh Yaman yang dibawakan oleh Syaikh Utsman As Salimi yang memang membelanya dan dengan terus terang menolak vonis dari para ulama yang mengritik keras perjanjian tersebut semisal Asy Asy Rabi’, Asy Syaikh Ubaid, Asay Syaikh Abdullah Al Bukhari, Asy Syaikh Arafat!!!
Jika UDZUR TERPAKSApun yang dibawakan oleh masyaikh Yaman tertolak tanpa ragu oleh pernyataan Syaikh Al Imam sendiri maka benarlah kritikan Masyaikh dan tuntutan Asy Syaikh Rabi’ kepadanya:
Gambar 4. Tuntutan Asy Syaikh Rabi’ kepada Muhammad Al Imam
TUNTUTAN ASY SYAIKH RABI’ AGAR MUHAMMAD AL IMAM SEGERA MENCABUT PERJANJIAN BATHILNYA YANG MENYAKITI SUNNAH & AHLUSSUNNAH
“Dan Muhammad al Imam sebenarnya mengetahui hal ini dengan pengetahuan yang sempurna, dan sungguh ia telah mendokumentasikannya dalam kitabnya yang menentang Rafidhah al Hutsiyyin yang diberi judul “an Nushroh al Yamaniyyah”. Dan dia banyak mengetahui kesesatan mereka dan aku yakin bahwa dia memahami kebatilan kesepakatan ini yang menyakitkan Sunnah dan Ahlus Sunnah, mereka menyesalinya dengan penyesalan yang sangat dan mengingkarinya dengan pengingkaran yang paling keras.
Dan musuh-musuh Salafiyyin bergembira dengan kesepakatan ini dan menjadikannya sebagai titik tolak untuk mencela Salafiyin secara umum, mencela aqidah dan manhaj mereka, lalu mulailah mereka menuduh Salafiyyin menjalin ukhuwah dengan orang-orang Rafidhah.
Dan sungguh mereka telah mengkafirkan Muhammad al Imam dengan kesepakatan ini dan memberi isyarat akan pengkafiran Salafiyyin dengan kesepakatan ini.
Maka yang dituntut dari Muhammad al Imam adalah pengumuman pencabutan/pembatalan kesepakatan yang bathil ini.
Dan yang membenarkan pembatalannya itu adalah sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam: “Persyaratan apapun yang tidak sesuai dengan Kitab Allah ‘Azza wa Jalla maka persyaratan itu adalah bathil, meskipun terdapat seratus syarat”.
Pengumuman inilah yang ditunggu-tunggu oleh Salafiyyun, yang diumumkan dengan tanpa paksaan.
Maka wajib atas al Imam untuk menyegerakan pengumuman ini yang diwajibkan oleh Islam dan mengeluarkannya dari pertanggung-jawaban dan dari kemarahan ar Rahman.”
وصلی الله علی نبينا محمد وعلی آله وصحبه وسلم.
Rabi’ bin Hadi Umair
hm
-selesai penukilan-
Allahu Akbar!!!
Maka kebenaran itu lebih besar dari siapapun dan lebih wajib bagi kita untuk berpegang teguh dengannya dan mencampakkan hilah-hilah batil lagi dusta para pembelanya.
Bukankah Syaikh Imam sendiri yang dengan lantang berkata, “Semua berada di bawah kebenaran. Kita semua adalah hamba Allah dan kita bukan budak bagi seorang pun?”
Ataukah ini hanya ucapan omong kosong tanpa arti dan pembuktian?! Allahul musta’an.