Penegasan bahwa Muhammad Al Imam Mubtadi’ Sesat & Bencana Watsiqah Kufur-Dzalim-Jahat-Bid’ah-Batil Lagi Dusta

Bismillahirrohmanirrohim. o

Muhammad al Imam Mubtadi' sesat

Penegasan bahwa Muhammad Al Imam Mubtadi’ Sesat & Bencana Watsiqah Kufur-Dzalim-Jahat-Bid’ah-Batil Lagi Dusta

Syaikh Abul Khaththab Al Libi hafizhahullah

Muhammad bin Abdillah ar Raimy al Yamani yang dijuluki dengan al Imam adalah seorang mubtadi’ yang menyesatkan.

Anda  jangan membaca kitab-kitabnya, jangan mendengarkan kaset-kasetnya, jangan menyebarkan kalamnya dalam berbagai forum, dan tindakan-tindakan lainnya hingga dia bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla dari Watsiqoh yang jahat dan zhalim itu, dan kesalahan-kesalahan yang lain.

Sesungguhnya Watsiqoh (Perjanjian) untuk saling hidup damai yang disahkan oleh Muhammad bin Abdillah al Imam bersama kelompok Hutsy yang hina, sungguh Watsiqoh tersebut telah sampai pada kekufuran, kebid’ahan, kejahatan, dan bencana yang besar yang sungguh para ulama dan masyayikh yang mulia telah menjelaskan hal itu, mereka telah membantahnya dan menjelaskannya dengan sebaik-baik penjelasan.

Maka wajib atas Muhammad alImam untuk bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla dari watsiqoh itu dengan segera tanpa menunda-nunda, dan tidak terus-menerus serta bersikukuh terhadap kebatilan dan kedustaan karena itu adalah tanda yang jelek dan ancaman hukuman.
Kami memohon kepada Allah keselamatan dari ditelantarkan dan dari mengatakan atau melakukan sesuatu yang membuat murka Sang Pembuat Perhitungan/Pembalasan.

Penegasan Syaikh Abul Khaththab al Libi

teks arabic:

ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﻳﻤﻲ ﺍﻟﻴﻤﻨﻲ ﺍﻟﻤﻠﻘﺐ ﺑﺎﻹﻣﺎﻡ ﻣﺒﺘﺪﻉ ﺿﺎﻝ ﻻ
ﺗﻘﺮﺃ ﻛﺘﺒﻪ ﻭﻻ ﺗﺴﺘﻤﻊ ﺃﺷﺮﻃﺘﻪ ﻭﻻ ﻳﻨﺸﺮ ﻛﻼﻣﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺘﺪﻳﺎﺕ
ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ ﺣﺘﻰ ﻳﺘﻮﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻮﺛﻴﻘﺔ ﺍﻟﻔﺎﺟﺮﺓ
ﺍﻟﻈﺎﻟﻤﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ ﻣﻦ ﺍﻷﺧﻄﺎﺀ .

ﺇﻥ ﻭﺛﻴﻘﺔ ﺍﻟﺘﻌﺎﻳﺶ ﺍﻟﺘﻲ ﺃﺑﺮﻣﻬﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻣﻊ
ﺍﻟﺤﻮﺛﻴﺔ ﺍﻟﻠﺌﺎﻡ ﻗﺪ ﺍﺣﺘﻮﺕ ﻋﻠﻰ ﻛﻔﺮ ﻭﺑﺪﻉ ﻭﻓﺠﻮﺭ ﻭﻓﻮﺍﻗﺮ ﻋﻈﺎﻡ
ﻗﺪ ﺑﻴﻦ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻭﺍﻟﻤﺸﺎﻳﺦ ﺍﻟﻜﺮﺍﻡ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺭﺩﻭﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺑﻴﻨﻮﺍ
ﺑﺄﺣﺴﻦ ﺑﻴﺎﻥ ﻓﻴﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ
ﻣﻨﻬﺎ ﻓﻮﺭﺍ ﺑﻐﻴﺮ ﺗﻮﺍﻥٍ ﻭﻋﺪﻡ ﺍﻟﺘﻤﺎﺩﻱ ﻭﺍﻹﺻﺮﺍﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ
ﻭﺍﻟﺒﻬﺘﺎﻥ ﻓﺈﻥ ﺫﻟﻚ ﻧﺬﻳﺮ ﺷﺮ ﻭﻋﻘﻮﺑﺔ ﻧﺴﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﺎﻓﻴﺔ ﻣﻦ
ﺍﻟﺨﺬﻻﻥ ﻭﺃﻥ ﻧﻘﻮﻝ ﺃﻭ ﻧﻔﻌﻞ ﻣﺎ ﻳﻐﻀﺐ ﺍﻟﺪﻳﺎﻥ

hm

 

Artikel terkait:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *