Parodi Rodja 18: Jawaban Seorang Murid Ulama Kibar, Benarkah Salafiyun Menyelisihi Manhaj Ibnu Baz dan Ibnu Utsaimin??! (Membungkam Tuduhan Halabiyun Rodja, Si Fajir Pendusta Besar Firanda Andirja)

Bismillahirrohmanirrohim. o

benarkah salafiyun menyelisihi manhaj ibnu bazz dan ibnu utsaimin

PARODI RODJA 18:

Jawaban Seorang Murid Ulama Kibar,

Benarkah Salafiyun Menyelisihi Manhaj Ibnu Baz dan Ibnu Utsaimin??!

(Membungkam Tuduhan Halabiyun Rodja, Si Fajir Pendusta Besar Firanda Andirja)

updated 28 Dzulqa’idah 1435 H/ 23 September 2014

Telah berlalu keterangannya pada artikel yang lampau bagaimana Asy Syaikh Abdullah Al Bukhary hafizhahullah menyingkap dan mentahdzir kejahatan Firanda Andirja – yang dibangga-banggakan oleh para Halabiyun karena bisa mengisi di Masjid Nabawi- sebagai seorang pendusta besar, fajir yang berjalan-jalan di kota Madinah:

…..ﻋﻨﺪﻛﻢ ﻓﺘﻨﺔ ﻭﻋﻨﺪﻧﺎ ﻣﺎ ﻓﻴﻪ ﻓﺘﻨﺔ ﺃﻳﻀﺎ ﻋﻨﺪﻧﺎ ﻓﺘﻨﺔ ﻧﺤﻦ ﺃﻳﻀﺎ ﻭﻓﺘﻦ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻲ ﻋﻨﺪﻛﻢ ﺇﺫﺍ ﻧﺒﻐﻰ ﻧﻤﺸﻲ ﻭﺭﺍﺀ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﻫﺆﻻ‌ﺀ ﻛﻠﻤﺎ ﺗﻔﻮﻩ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﻫﺆﻻ‌ﺀ ﺍﻟﻤﺠﺮﻣﻮﻥ ﻣﺎ ﺃﻛﺜﺮﻫﻢ ﻻ‌ ﻛﺜﺮﻫﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻧﺪﺭﺱ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻻ‌ ﻧﺆﻟﻒ ﻭﻻ‌ ﻧﻜﺘﺐ ﻭﻻ‌ ﻧﻌﻠﻢ ﻭﻻ‌ ﻧﻨﺸﺮ ﺩﻳﻨﺎ

ﻣﻦ ﺃﻓﺠﺮﻫﻢ ﺍﻻ‌ﻥ ﻭﺃﺧﺒﺜﻬﻢ ﻭﺃﻛﺬﺑﻬﻢ ﺍﻵ‌ﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺨﺒﻴﺚ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺴﻤﻰ ﻓﻴﺮﻧﺪﺍ ﺍﻷ‌ﻧﺪﻭﻧﻴﺴﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺨﺒﻴﺚ, ﺃﻳﻮﻯ ﺍﻟﻜﺬﺍﺏ ﻫﺬﺍ ﺍﻷ‌ﺷﺮ ﻳﻤﺸﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻋﻨﺪ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻄﻠﺒﺔ ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻳﺸﻮﺵ ﻭﺃﻥ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻢ ﻳﺒﻖ ﺃﺣﺪﺍ ﻳﺘﻜﻠﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻤﻴﻊ ﻭﻳﺘﻜﻠﻢ ﻓﻲ ﻛﺬﺍ ﻭﻳﺘﻜﻠﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﻭﺍﺑﻨﻪ ﻭﻣﺎ ﺃﺩﺭﻱ ﻣﻦ, ﻷ‌ﻧﻪ ﻟﻤﺎ ﺟﺎﺅﻭﻧﻲ ﻫﻨﺎ ﻭﻣﻦ ﻣﻌﻪ ﻣﻦ ﺃﺗﺒﺎﻉ ﻋﻠﻲ ﻣﺼﺮﻱ ﻭﺗﻜﻠﻤﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻋﻠﻰ ﺳﻔﻬﻬﻢ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺴﻔﻴﻪ ﺍﻷ‌ﺭﻋﻦ ﻋﻠﻲ ﻣﺼﺮﻱ ﻭﻣﻮﻗﻔﻪ ﺍﻟﻌﺎﻡ ﺍﻟﻤﺎﺿﻲ ﺍﻟﺬﻱ ﻛﺎﻥ ﻭﻟﻤﺖ ﻫﺬﺍ ﻓﻴﺮﻧﺪﺍ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﺎﺑﻪ ﻋﻦ ﺇﺣﻴﺎﺀ ﺍﻟﺘﺮﺍﺙ ﻭﺧﺒﺚ ﺇﺣﻴﺎﺀ ﺍﻟﺘﺮﺍﺙ ﻭﺑﻴﻨﺖ ﻟﻬﻢ ﻣﻦ ﻫﻲ ﺇﺣﻴﺎﺀ ﺍﻟﺘﺮﺍﺙ

ﻗﺎﻟﻮﺍ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻳﺎ ﺷﻴﺦ ﻣﺎ ﻧﺪﺭﻱ ﻣﺎ ﻧﺪﺭﻱ ﺃﻳﺶ ﺟﺰﺍﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮﺍ ﻗﺪ ﺑﻴﻨﺖ ﻗﻠﺖ: ﻫﺎ ﺍﻵ‌ﻥ ﺑﻴﻨﺖ ﻣﺎﺫﺍ ﺳﺘﻔﻌﻞ ﺍﻵ‌ﻥ؟ ﻃﺒﻌﺎ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺧﺮﺝ ﻣﻦ ﻋﻨﺪﻱ ﻭﺧﻼ‌ﺹ ﻣﺎ ﻫﻮ ﻋﺎﺭﻑ ﻛﻴﻒ

ﻳﻔﻌﻞ ﻳﺘﺼﺮﻑ , ﺑﺪﺃ ﻳﺸﻴﻊ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﻔﺠﻮﺭ ﻭﺍﻟﺨﺒﺚ, ﺑﻞ ﺇﺧﻮﺍﻧﻪ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻣﻌﻪ ﻣﻨﻬﻢ ﻧﻮﺭ ﺇﺣﺴﺎﻥ ﻭﻣﻦ ﻣﻌﻪ ﻗﺎﻟﻮﺍ: ﻳﺎ ﺷﻴﺦ ﻣﺎ ﻓﻬﻤﻨﺎ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﻼ‌ﻡ ﻣﻨﻚ ﻭﺃﻧﺖ ﺗﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺧﺒﻴﺚ ﻛﺬﺍﺏ ﻓﺎﺟﺮ ﻳﻔﺠﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻛﻤﺎﻥ ﻓﻨﺤﻦ ﺑﺎﺭﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻚ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻧﺤﻦ ﻋﻨﺪﻧﺎ ﻓﺘﺔ ﻭﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻋﻨﺪﻧﺎ ﻃﻼ‌ﺏ ﻓﺘﻨﺔ ﻟﻮ ﺃﻧﻨﺎ ﻧﻨﺸﻐﻞ ﺑﻬﺆﻻ‌ﺀ ﻣﺎ ﺩﻋﻮﻧﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻣﺎ ﺩﺭﺳﻨﺎ ﻭﻣﺎ ﻋﻠﻤﻨﺎ ﻳﺎ ﺃﺧﻲ ﺍﺗﺮﻛﻮﻩ….

)ﺷﺮﻳﻂ ﻣﻔﺮﻍ(

“Ditempat kalian terjadi fitnah, apakah ditempat kami tidak terjadi fitnah? Kami juga mengalami fitnah, bahkan fitnah yang lebih banyak dibanding kalian, kalau kita terus berjalan dibelakang setiap mereka, yakni setiap orang dari mereka para pelaku kejahatan berbicara, dan jumlah mereka sungguh banyak –semoga Allah tidak menambah lagi jumlah mereka menyebabkan kita tidak lagi mengajar manusia, tidak lagi membuat karya ilmiah, tidak lagi menulis, tidak lagi mengajar dan menyebarkan agama.

TERMASUK ORANG YANG PALING FAJIR DIANTARA MEREKA (AHLI FITNAH). PALING BURUK DAN PENDUSTA SEKARANG INI ADALAH SI JAHAT YANG DIKENAL DENGAN NAMA FIRANDA YANG BERASAL DARI INDONESIA. SI JAHAT DAN PENDUSTA BESAR INI berjalan di kota Madinah mendatangi sebagian para pelajar dan sebagian orang, dan membuat kisruh bahwa Syaikh Abdullah (al-Bukhari) tidak menyisakan satupun, semuanya dikritik, dia mengkritisi si fulan, mengkritisi Syaikh al-Abbad dan anaknya dan saya tidak tahu siapa lagi, sebab ketika mereka datang kepadaku, dia bersama yang lain dari pengikutnya Ali Musri dan aku membicarakan mereka dan kebodohan mereka, si bodoh yang ngawur Ali Musri dan sikap dia pada tahun yang lalu. Dan aku mencela Firanda atas bukunya yang berbicara tentang Ihya At-Turats, Aku jelaskan kebobrokan Ihya At-Turats dan memaparkan kepada mereka siapa itu Ihya At-Turats. mereka berkata: Demi Allah wahai Syekh, kami benar-benar tidak tahu, jazakallah khaer engkau telah menjelaskannya. Maka saya berkata : nah, sekarang aku telah menjelaskan, apa yang akan kamu lakukan sekarang?Tentunya orang ini (maksudnya Firanda,pen) dia keluar dari kediamanku dalam keadaan dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan dan perbuat setelah menyebarkan kedustaan, kefajiran dan kejahatan ini. Bahkan teman-temannya yang ketika itu bersamanya, diantara mereka Nur Ihsan dan yang bersamanya, mereka berkata: wahai syaikh, kami tidak memahami ucapanmu ini dengan pemahaman itu, dan engkau telah mengetahui bahwa orang ini (maksud mereka Firanda,pen) jahat dan pendusta,fajir, bahkan kelewat batas dalam berdusta pula. Maka kita semoga Allah memberkatimu- setiap hari kami menghadapi fitnah, dan setiap hari kami menghadapi para pencari fitnah. Kalau sekiranya kita menyibukkan diri dengan mereka, kita tidak akan mendakwahi manusia, tidak mengajar lagi, ya akhi, tinggalkan mereka…

http://www.salafybpp.com/index.php/manhaj-salaf/124-dusta-firanda-ditengah-badai-fitnah-yang-sedang-melanda-bag-3

Simak audionya di sini:

atau download di sini

Telah berlalu pula bagaimana si pendusta ini membela seorang gembong besar dunia dari Firqah Ikhwanul Muslimin, Muhammad Al Arify yang sesat dan menyesatkan serta menegaskan pula kesalafiyahannya dan bagaimana satu demi satu bukti-bukti anak tangga kedustaannya terbongkar!!

http://tukpencarialhaq.com/2013/11/05/parodi-rodja-bagian-14-firanda-rodja-tu-khang-bo-hong/

http://tukpencarialhaq.com/2013/11/16/parodi-rodja-17-ouwhlidah-si-tu-khang-bo-hong-firanda-bercabang/

Duduknya di salah satu kursi di Masjid Nabawi bukan jaminan bahwa dirinya adalah orang yang lurus agamanya

Gambar 1. Duduknya di salah satu kursi di Masjid Nabawi bukan jaminan bahwa dirinya adalah orang yang lurus agamanya, bahkan ternyata dia adalah seorang fajir lagi pendusta besar pembela gembong Ikhwanul Muslimin

Bahkan setelah itu kejahatannya terus berlanjut, Firanda inilah yang menghasung kaum muslimin Indonesia untuk mendukung dan mencoblos Partai iKhwanul muSlimin dalam arena pesta demokrasi yang lalu!

Screenshot Manhaj Mutasyaddid dalam Menta’dil

Gambar 2. Screenshot Manhaj Mutasyaddid dalam Menta’dil. Sururi kelas kakap sedang membela dan membeber kebaikan Ikhwani kelas kakap

Ya, Partai yang berafiliasi kepada dakwah Hasan Al Banna, Sayyid Quthub, Al Qaradhawy yang telah diputuskan oleh pemerintah Saudi Arabia (negara tempat si pengkhianat dakwah ini belajar dan mendapatkan beasiswa serta uang saku!!) sebagai organisasi teroris malah didukung dan dihasungnya bersama para dedengkot Halabiyun Rodja lainnya agar sukses memenangkan pemilu demokrasi:

http://tukpencarialhaq.com/2014/04/09/kala-halabykrasi-kembali-pada-habitat-asli-ikhwani-01-modus-mendaruratkan-nkri-hasungan-tak-bisa-dipertanggungjawabkan/

http://tukpencarialhaq.com/2014/04/13/kerajaan-arab-saudi-telah-mengumumkan-im-ikhwanul-muslimin-termasuk-kelompok-teroris/

Dan bukan hanya itu, sebagai konsekwensi terjunnya Halabiyun Rodjaiyun Turatsiyun ke arena demoskratos demi untuk memenangkan jago politik yang diusungnya bersama Hizbul Ikhwanul Muslimin maka para polytikus tersebut giat sekali menebarkan rasa permusuhan dan memupuk rasa kebencian masyarakat kepada lawan politiknya yang saat itu adalah salah satu pejabat pemerintah, seorang Gubernur serta memberinya julukan ejekan sebagai Ojokuwi seperti yang dilontarkan oleh salah satu dedengkotnya, doktor Muhammad Arifin Badri serta dilapisi hilah pembenarannya oleh para punakawannya semisal Sofyan Basweidan, Muhammad Abdul Tuasikal dan kawan-kawannya.

http://tukpencarialhaq.com/2014/04/22/inilah-hakekat-manhaj-dua-doktor-halabiyun-rodja/

http://tukpencarialhaq.com/2014/05/12/syubhat-manhaj-bolehnya-mencerca-pemerintahpenguasa-di-wilayah-lain-1-dai-halabiyun-rodja-melegalisasi-provokasi-antar-wilayah/

http://tukpencarialhaq.com/2014/05/12/syubhat-manhaj-bolehnya-mencerca-pemerintahpenguasa-di-wilayah-lain-2-dai-halabiyun-rodja-melegalisasi-provokasi-antar-wilayah/

http://tukpencarialhaq.com/2014/05/22/syubhat-manhaj-bolehnya-mencerca-pemerintahpenguasa-di-wilayah-lain-3-dai-halabiyun-rodja-melegalisasi-provokasi-antar-wilayah/

Jejaring sosial media semisal facebook benar-benar mereka maksimalkan untuk terus mengkampanyekan kebencian dan permusuhan, walhamdulillah bau manhaj Ikhwani tak bisa lagi dipungkiri walaupun mereka berupaya menutup rapat dengan baju kepalsuannya dengan pengakuan sebagai Salafy untuk menipu daya umat.

Dan buah dari dakwah sayyi’ah Ikhwaniyah Turatsiyah yang mereka (Halabiyun Rodjaiyun) ajarkan untuk mencerca para penguasa pemerintah, telah dipanen dan ditindaklanjuti oleh para pengekornya:

Hizbiyun tetaplah akan menampakkan wajah dan taring-taring hizbiyyah Ikhwaniyah Sururiyahnya

Gambar 3. Hizbiyun tetaplah akan menampakkan wajah dan taring-taring hizbiyyah Ikhwaniyah Sururiyahnya walaupun berupaya menyembunyikan hakekatnya dengan berkamuflase sebagai Salafy. Lihatlah fakta wajahnya yang asli, dakwah Ikhwaniyah Sururiyahnya!!

Bahkan kedudukan para mantan ahli music, bagi mereka ini lebih mulia dan lebih layak dielu-elukan tatkala bisa bergabung bersama para dainya daripada mendoakan kebaikan bagi para pemimpin negara!

Mantan ahli music dimuliakan

Gambar 4. Mantan ahli music dimuliakan tatkala bisa bergabung dengan dakwah Halabiyah daripada memuliakan dan mendoakan kebaikan pemimpinnya dan mencera Salafiyun (yang bersemangat untuk membongkar kedok kejahatan dakwah hizbiyah mereka).

Bahkan bualan berbau pertumpahan darahpun diteriakkan hanya untuk memaksakan keingginan agar kaum muslimin benar-benar yakin harus ikut mencoblos jago dan partai politik yang didukungnya!

Bualan dahsyat seorang kandidat doktor

Gambar 5. Bualan dahsyat seorang kandidat doktor, tiga kelompok berperang saling bunuh!!!

Dan alhamdulillah kita bisa membuktikan secara ilmiyah bahwa bahwa isyu bahaya Syi’ah yang digembar-gemborkan oleh para polytikus Halabiyun Rodjaiyun hanyalah komoditas politik semata untuk memenangkan jago pilitik dan partai yang mereka dukung!! Tidak lebih! Jika tidak tentulah teriakan bahaya Syiah tersebut juga tertuju ada gembong mereka sendiri, Ali Hasan Al Halaby!

http://tukpencarialhaq.com/2014/07/08/membongkar-sandiwara-besar-al-halaby-dan-politikus-halabiyun-kesesatan-syiah/

Demikianlah, sepak terjang si pendusta besar ini (yang dalam acara Halabiyun Rodja dan Irsyadiyun menjadi pendamping utama Syaikh besarnya mubtadi’ Ali Hasan Al Halaby dan Syaikh Abdurrazzaq Al Abbad) bersama kawan-kawannya dalam mendukung hizbiyun Ikhwanul Muslimin dan ahlu dhalal dengan bendera manhaj muwazanah sururinya.

Screenshot kekerabatan manhaj Salman Al Audah – Al Arify dan Firanda

Gambar 6. Screenshot kekerabatan manhaj Salman Al Audah – Al Arify dan Firanda

Pada sisi yang lain, si Halabiyun Rodja Pendusta ini melemparkan fitnahan dan tuduhan-tuduhan buruk terhadap Ahlussunnah dan para ulamanya, menyifati mereka sebagai mutasyaddid yang manhajnya berbeda dengan manhaj para ulama Kibar lainnya. Allahul musta’an

Manhaj Syaikh Rabi, Syaikh Muhammad bin Hadi dan lain-lain berbeda dengan manhaj Kibar ulama

Gambar 7. Manhaj Syaikh Rabi, Syaikh Muhammad bin Hadi dan lain-lain berbeda dengan manhaj Kibar ulama, demikian klaim dan tuduhan keji yang dilontarkan oleh Halabiyun Rodjaiyun Firanda.

Yang tak kalah licik dan mengerikannya, untuk melindungi dan membatalkan bukti-bukti pemikiran Takfir (pengkafiran) yang disebarkan oleh gembong besar Ikhwanul Muslimin, Sayyid Quthb yang dibongkar oleh Asy Syaikh Rabi’, Halabiyun Firanda tak segan-segan berlindung di balik ucapan Syaikh Al Albany rahimahullah dengan menutup mata dari pernyataan beliau lainnya. Dengan akal bulusnya yang penuh kelicikan, berlindung dibalik nama besar Asy Syaikh Al Albany rahimahullah dia memvonis MANHAJ MUTASYADDID pada diri Asy Syaikh Rabi’ tetapi dengan ucapan beliau USLUB SYIDDAH pada Asy Syaikh Rabi’ hafizhahullah!!

Akal bulus dedengkot Rodja Firanda

Gambar 8. Akal bulus dedengkot Rodja Firanda, berupaya membela Sayyid Quthb dedengkot dunia Ikhwanul Muslimin, dengan tujuan untuk membatalkan bukti-bukti nyata pemikiran pengkafiran yang disebarkan oleh bapak terorisme masa kini, Sayyid Quthb dengan berlindung di belakang nama besar Syaikh Al Albani untuk menipu umat!

Adakah seorang yang dibangga-banggakan oleh Halabiyun Rodjaiyun sebagai calon doktor Universitas Madinah, murid dari Syaikh Profesor Doktor Abdrrazaq Al Abbad, tandem mubtadi’ Ali Hasan Al Halaby, pandai berbahasa arab [[bukankah demikian wahai MLM Haris Aceh? Yang tatkala dia ini menampakkan pembelaaan terhadap Jafar Salih, ternyata dedengkot MLM Haris Aceh ini ketahuan berteman dengan Halabiyun Firanda dalam keadaan Firanda sudah terkenal kiprahnya dalam membela Ihya’ut Turats dan memerangi Ahlussunnah. Inikah buah dari tamat pelajaran Ushul Fiqih 2 tahun yang engkau bangga-banggakan untuk melecehkan Al ustadz Muhammad As Sewed hafizhahullah?!!]] sampai tidak tahu beda antara MANHAJ dengan USLUB???

Dan jawaban atas tuduhan keji tersebut telah dibeberkan oleh Al ustadz Luqman Ba’abduh hafizhahullah wa jazahullah khairan.

Maka sekarang kita simak jawaban Asy-Syaikh Muhammad bin Hady hafizhahullah. Iya, murid langsung dari kibar ulama yang menjawab dan membungkam tuduhan khabits dari si pendusta besar Halabiyun Firanda tersebut. Benarkah para Masyaikh Ahlussunnah berbeda manhajnya dengan para ulama Kibar lainnya??

Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi Al madkhaly hafizhahullah berkata:

“Sebagian mereka ketika engkau bicara dengannya ada yang mengatakan: “Ini menyelisihi manhaj Ibnu Baz dan Ibnu Utsaimin.”

Masya Allah, ENGKAU MEMIKULKAN KESALAHAN-KESALAHANMU KEPADA IBNU BAZ DAN IBNU UTSAIMIN RAHIMAHUMALLAH.

SEANDAINYA BELIAU BERDUA MASIH HIDUP, PASTI MEREKA PERTAMA KALI YANG AKAN MENGINGKARIMU JIKA UCAPANMU INI SAMPAI KEPADA MEREKA.

Tetapi memang manusia terus mengulang-ulang ungkapan ini: “Ibnu Baz, Ibnu Utsaimin, Al-Albany, An-Najmy dan yang lainnya.” Tidak ada seorang pun dari kita kecuali bisa menolak dan ditolak. Ini merupakan prinsip yang dipegangi oleh para ulama Ahlus Sunnah, walhamdulillah. Ibnu Baz sendiri tidak pernah mengklaim manhaj tersendiri, Ibnu Utsaimin juga tidak pernah mengklaim manhaj tersendiri. Beliau berdua masing-masing mengatakan: “Jalan yang saya tempuh adalah jalan Al-Kitab dan As-Sunnah serta yang ditempuh oleh Salaful ummah.” Al-Albany demikian juga, An-Najmy demikian juga, Zaid (bin Muhammad Al-Madkhaly rahimahullah –pent), dan selain mereka. Demikian juga para imam dakwah sebelum mereka hingga generasi awal ulama Islam semuanya, mereka semua mengatakan seperti ini.

BAGI MEREKA AGAMA INI SEAKAN-AKAN HANYA IBNU BAZ DAN IBNU UTSAIMIN SAJA.

MEREKA MENGGAMBARKAN KEPADA MANUSIA BAHWA AHLI TAUHID DAN AHLI HADITS ADALAH ORANG-ORANG YANG MENYELISIHI IBNU BAZ DAN IBNU UTSAIMIN.

Asy-Syaikh Ibnu Baz menegakkan agama Allah dan Allah memuliakan beliau dengan hal itu, semoga merahmati dan meridhai beliau.

SAYA TERMASUK SALAH SATU MURID BELIAU, SAYA MENGETAHUI MANHAJ BELIAU BERDASARKAN APA YANG SAYA SAKSIKAN, SAYA LIHAT, SAYA HADIRI, SAYA DENGARKAN, DAN YANG SAYA BACA JUGA DARI KITAB-KITAB BELIAU (adapun kalian wahai Halabiyun pendusta???! -pent).

BELIAU TIDAKLAH MEMBIARKAN SEORANG PUN KECUALI BELIAU INGKARI JIKA MUNCUL KEMUNGKARAN DARINYA DI HADAPAN BELIAU, DAN BELIAU MENYIKAPI MASING-MASING KEADAAN YANG SESUAI DENGANNYA.

Jadi Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah, Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah, dan Asy-Syaikh Al-Albany rahimahullah jangan dikesankan dengan kesan yang buruk dengan ucapan semacam ini.

Mereka –semoga Allah merahmati semuanya– dalam berdakwah selalu menggunakan dua keadaan ini secara bersamaan –sebagaimana yang telah saya katakan kepada kalian– yaitu dengan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Jadi dengan menggunakan sikap keras pada tempatnya dan sikap lembut juga pada tempatnya.

MEREKA MENERIMA KEBENARAN DAN DI MASA HIDUPNYA MEREKA MEMINTA UNTUK MEMBANTAH ORANG YANG MEMBAWA KEBATHILAN DAN MEMBANTAH ORANG YANG SALAH.

HAL INI YANG KAMI DENGAR LANGSUNG DARI MEREKA.

MAKA ANEH JIKA SEKARANG DILEMPARKAN TUDUHAN DUSTA YANG MEMBERI KESAN SEAKAN-AKAN KAMI TIDAK PERNAH HIDUP BERSAMA MEREKA. INI SATU HAL.

YANG LEBIH PARAH DARI ITU ADALAH TUDUHAN SEAKAN-AKAN KITA SEGENAP SALAFIYUN ADALAH ORANG-ORANG YANG MENYELISIHI IBNU BAZ, IBNU UTSAIMIN, DAN AL-ALBANY. DAN SEAKAN-AKAN IBNU BAZ, IBNU UTSAIMIN, DAN AL-ALBANY HANYA GURU DARI PARA HIZBIYUN DAN ORANG-ORANG YANG HANYA MENDIAMKAN KEBATHILAN.

Alangkah jauhnya anggapan mereka terhadap para ulama tersebut yang semoga Ta’ala merahmati dan meridhai mereka.

Mereka para ulama itu adalah termasuk hamba-hamba Allah yang paling terdepan di dalam menyampaikan upaya nasehat bagi hamba-hamba Allah di masa ini, termasuk yang paling lembut dan paling penyayang. Namun mereka juga termasuk paling berani terang-terangan menyampaikan kebenaran dan paling kokoh di atas kebenaran.

MAKA JANGAN SAMPAI PARA ULAMA AHLUS SUNNAH JANGAN SAMPAI DIGAMBARKAN SECARA DUSTA SEMACAM INI.

JADI KITA LEBIH BERHAK TERHADAP PARA ULAMA AHLUS SUNNAH DIBANDINGKAN KLAIM PARA HIZBIYUN ITU, WALHAMDULILLAH.

DAN AHLUS SUNNAH WAL HADITS SEBAGIAN MEREKA ADALAH PENOLONG BAGI SEBAGIAN YANG LAIN. JADI BUKAN ORANG-ORANG YANG SUKA HIZBIYAH DAN MELAKUKAN BERBAGAI KEBID’AHAN.

MAKA JANGANLAH KALIAN DIBUAT GENTAR OLEH UNGKAPAN YANG DILEMPARKAN OLEH PARA HIZBIYUN DAN PENGEKOR HAWA NAFSU ITU.

DENGANNYA MEREKA HANYALAH INGIN MENGAKU-NGAKU KEPADA MANUSIA SECARA DUSTA BAHWA MEREKA ADALAH MURID-MURID KHUSUS DARI ASY-SYAIKH IBNU BAZ DAN ASY-SYAIKH IBNU UTSAIMIN, SERTA MURID KHUSUS ASY-SYAIKH AL-ALBANY, SEMOGA ALLAH MERAHMATI MEREKA SEMUA.

Jadi mereka yang saya sebutkan ini yaitu Masayikh yang tiga tersebut mereka menempuh jalan As-Sunnah sehingga Allah memuliakan mereka dengannya.

فَإِذَا أَرَدْتَ رُقِيًّا نَحْوَ رُتْبَتِهِمْ

وَرمْتَ مَجْدًا رَفِيْعًا مِثْلَ مَجْدِهِمْ

فَاعْمَدْ إِلَى سُلَّمِ التَّقْوَى الَّذِيْ

نَصَبُوْا وَاصْعَدْ بِجِدٍّ وَعَزْمٍ مِثْلَ عَزْمِهِمْ

Jika engkau ingin mulia seperti kedudukan mereka

Dan ingin meraih kemuliaan yang tinggi seperti kemuliaan mereka

Maka datangilah tangga takwa yang mereka letakkan

Dan naikilah tangga tersebut dengan kesungguhan dan tekat seperti tekat mereka

Jadi jika engkau berjalan sebagaimana mereka berjalan, maka dengan seizin Allah Tabaaraka wa Ta’ala engkau akan meraih kemuliaan seperti yang telah mereka dapatkan.

وَتَشَبَّـهُوْا إِنْ لَــمْ تَكُـوْنُوْا مِثْـلَهُمْ

إِنَّ التَّشَــبُّهَ بِالْكِـــرَامِ فَــلَاحٌ

Contohlah mereka jika kalian tidak bisa seperti mereka

Sesungguhnya mencontoh orang-orang yang mulia adalah keberuntungan

JADI KITA LEBIH BERHAK TERHADAP PARA MASAYIKH DIBANDINGKAN ORANG-ORANG YANG SUKA BERDUSTA DAN MENIPU MANUSIA ITU.

MAKA HAL ITU TIDAK AKAN MERUGIKAN KALIAN DAN KALIAN JANGAN DIBUAT GENTAR OLEHNYA.

Teruslah kalian mendakwahi manusia kepada al-haq dan As-Sunnah serta petunjuk, jelaskan kepada mereka, pahamkan mereka dan ajarkan kepada mereka agama Allah yang telah diajarkan kepada kalian oleh Allah Tabaaraka wa Ta’ala.”

Simak Audionya di sini:

atau download di sini

Artikel terkait:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

One thought on “Parodi Rodja 18: Jawaban Seorang Murid Ulama Kibar, Benarkah Salafiyun Menyelisihi Manhaj Ibnu Baz dan Ibnu Utsaimin??! (Membungkam Tuduhan Halabiyun Rodja, Si Fajir Pendusta Besar Firanda Andirja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *