Kala Halabykrasi Kembali Pada Habitat Asli (Ikhwani) (01): Modus Mendaruratkan NKRI & Hasungan Tak Bisa Dipertanggungjawabkan

kala halabykrasi kembali pada habitat asli

Tujuan penulisan:

Halabiyun sebagai gerbong Politik. Membuktikan bahwa permainan elite politik Halabiyun untuk menggiring gerbong massanya agar terjun dalam pesta demokrasi adalah hasungan membuta babi dan lepas tanggungjawab.

Nasehat Penting Menjelang Pesta Demokrasi

Pertama sekali penting bagi kita untuk mendengarkan dan membaca bimbingan dari hafizhahumullah

I. Bimbingan Ulama:

A. Asy Syaikh Badr bin Muhammad Al Badr:

II. Nasehat dan Peringatan asatidzah:

B.  Al Ustadz Muhammad As Sewed:

Apakah Ahlussunnah ikut mencoblos?

atau download di sini

Hakekat perjuangan politikus

atau download di sini

Menegakkan Syariat

atau download di sini

C. Al Ustadz Luqman Ba’abduh:

Bimbingan seputar Pemilu dan demokrasi

atau download di sini

D. Al Ustadz Mukhtar:

Halabiyun menyatakan Darurat mencoblos karena Syiah mengancam

atau download di sini

E. Al Ustadz Muhammad Afifuddin:

Bimbingan memilih

atau download di sini

Suatu penjelasan dan pemaparan yang cukup sebenarnya bagi yang menghendaki kebaikan bagi diri dan agamanya.

Pemanasan

Menjelang pemilu, bukan hanya partai politik yang panas dingin memanasi mesin-mesin politiknya, “partai” Halabiyunpun seperti ikut terkena syndrome lowongan kerja lima tahunan ini. Pada makalah yang terdahulu telah disingkap bagaimana massa Halabiyun telah secara terbuka menampakkan syahwat politiknya, mulai “ngiler” untuk menduduki jabatan-jabatan politis kabinet para du’at mereka.

Mungkinkah ini merupakan bagian dari efek kedekatan para elite Halabiyun dengan sebagian tokoh partai tertentu yang sudah terjalin sekian lama? Tentu ini bukanlah rahasia lagi.

Ataukah ini merupakan gejala dari kembalinya Sururi ke habitat asalnya (Ikhwanul Muslimin) sebagaimana yang terjadi pada saudara-saudara mereka yang berpolitik di Kuwait, Mesir, Malaysia dll dengan alasan darurat (ber)politik? Ataukah gejala ini merupakan perpaduan dari kedua sebab di atas dengan alasan (bacs: kemasan) darurat? Allahu a’lam.

Bahkan sekarang (walau belum terdaftar di KPU) Halabiyun tak merasa canggung lagi mengelus-elus jagonya sebagaimana partai resmi lainnya walaupun sebatas elusan fotonya di dunia facebook.

halabiyun elus-elus jago

Gambar 1. Screenshot kala Halabiyun mengelus-elus foto jagonya yang berpose bersama dedengkot-dedengkot besar Halabiyun Rodjaiyun

HALABIYUN – IKHWANIYUN & HUKUM DARURAT YANG TAK BERTANGGUNGJAWAB

Sejenak bersama Halabiyun di Beranda Demokrasinya. Kita tidak perlu membahas fatwa-fatwa para ulama yang membolehkannya dalam keadaan darurat tetapi yang terpenting justru apa dan bagaimana cara Halabiyun “mendaruratkan keadaan” untuk memuluskan ambisi mereka dalam menghasung para pengikutnya ikut meramaikan pesta demokrasi yang asalnya dari negeri para dewa dan dewi dan apakah hukum darurat wajibnya mencoblos yang mereka tetapkan tersebut bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiyah dus apakah mereka juga mau bertanggungjawab dengan apa yang telah mereka tetapkan?

fatwa ibrahim ruhaili

Gambar 2. Screenshot fatwa Doktor Ibrahim Ar Ruhaily, memilih mudharat yang paling ringan dari dua mudharat

Bahkan provokasi untuk mencoblospun diiringi dengan hasungan bahwa umat sudah cerdas untuk menentukan (partai mana dan siapa yang akan dicoblos!!) demi mengamalkan kaidah fikih menimbang mana yang mafsadatnya lebih ringan:

umat sudah cerdas...

Gambar 3. Screenshot umat sudah cerdas untuk mengamalkan kaidah fikih (??????!!)

Suatu ucapan yang jelas-jelas tidak cerdas dan nyata-nyata sangat ngawur untuk memprovokasi umat menjadi ahli-ahli fikih karbitan yang mampu menimbang dengan keilmuan mereka dalam keadaan dosis pemahaman diennya yang pas-pasan.

Tentu saja untuk memuluskan ambisi Muhammad Abduh yang tidak cerdas tersebut agar banyak yang tertarik dengan dagangan politisnya, mestilah diiringi dengan upaya mencari sandaran bahwa kandidat doktor Halabindo di Universitas Madinah-pun juga meWAJIBkan untuk mencoblos sembari memberikan tips untuk menakut-nakuti umat dengan hilah khas Partai-partai “Islami”: bila orang baik tidak mengisi posisi-posisi penting, maka tentu akan diisi oleh orang-orang selain mereka. Dan ini sesuatu yang tidak bisa dipungkiri oleh akal sehat.

bukan hanya kami..

Gambar 4. Screenshot bukan hanya kami yang berpendapat boleh nyoblos dalam Pemilu bahkan mewajibkannya (tapi tidak bertanggungjawab siapa dan dari partai mana yang wajib dicoblos)

Memprovokasi Wajib Mencoblos lalu Siapa & Partai apa yang wajib dicoblos?

Lihatlah ya ikhwah, dari yang awalnya darurat mencoblos dalam pesta demokrasi dengan menggunakan kaidah fikih memilih mudharat yang paling ringan dari dua mudharat, unsur demoskratos yang berasal dari negeri berhala Yunani telah naik mendadak menjadi mulia kedudukannya dan WAJIB untuk diikuti dengan diqiyaskan seperti halnya hukum-hukum syar’i rajam, potong tangan, qishosh, hajr, haramnya maisir dan khamr meskipun dalam syariat-syariat tersebut ada sisi negatifnya yang dari sisi asalnya saja sudah tidak mungkin untuk diperbandingkan!!! Subhanallah, bagaimana mungkin kandidat doktor mempersandingkan antara syariat yang datangnya dari Dzat Yang Maha Suci lagi Maha Mulia dengan pemilik keyakinan polytheisme dari para penyembah berhala??!

Perhatikanlah kecerdasan sang kandidat doktor Halabindo yang dielu-elukan oleh Muhammad Abduh untuk menopang pemikirannya yang rusak tersebut yang ternyata lebih rusak dari pemikiran Muhammad Abduh sendiri yang telah memprovokasi umat untuk mencoblos dengan memposisikan umat sebagai orang-orang cerdas bak ahli fiqih yang telah mampu memilih caleg dan partai tertentu untuk mengamalkan fikih menimbang mudharat yang lebih ringan dari dua kemudharatan yang ada!!

Bagaimana mungkin seorang Muslim (bahkan kandidat doktor Jami’ah!!!!) yang sehat akalnya (apakah ada akal sehat yang bisa memungkirinya?) mempersandingkan antara produk demoskratos Yunani warisan para penyembah banyak dewa dan dewi dengan syariat Islam yang mulia dari Dzat Yang Maha Suci lagi Maha Perkasa dan mengkiaskan diantara keduanya agar bisa menelorkan hukum wajibnya mencoblos dalam pemilu ini????!! La haula wa la quwwata illa billah.

Pernyataannya pada poin ke 4 : “bila orang-orang yang baik tidak mengisi posisi-posisi penting” nampak jelas padanya ada provokasi besar kepada umat untuk WAJIBnya mencoblos (lihat poin ke 2 kesimpulan) ORANG BAIK (DARI PARTAI BAIK YANG MANA?) namun tanpa diiringi dengan sikap dan rasa tanggung jawab sebagai orang yang (minimalnya merasa) berilmu untuk menunjukkan orang baik dan partai baik yang wajib dicoblos!!

Siapakah orang-orang baik tersebut (poin ke 4) yang memperjuangkan kepentingan kaum Muslimin dengan mengikuti Pemilu (poin ke 2) wahai Caldok??? Alangkah baiknya dia (?!!!), Partai mana gerangan yang baik sekali dalam memperjuangkan kepentingan kaum muslimin ini? Dan alangkah hebatnya bahwa dari sebuah partai/hizb yang dia maksud ternyata mampu menelurkan kader-kader yang baik yang memperjuangkan kepentingan umat Islam sehingga kaum Muslimin wajib untuk memilih dengan mencoblosnya!!

Maka kalian WAJIB untuk menjelaskan, membuktikan dan mempertanggungjawabkan pernyataan di atas sebagai bukti tanggungjawab kalian karena telah memprovokasi umat untuk menghasung dan MEWAJIBKAN mencoblos serta agar umat tidak menuding kalian sebagai PEMBUAL BESAR yang hanya bisa berbicara tanpa mampu membuktikan kebenaran adanya sosok dan partai baik tersebut!

Lihatlah sekarang akibat provokasi piala cerdasmu dan hukum wajibnya mencoblos pada saat ini sehingga memaksa pembacamu untuk memilih dan melakukan tindakan yang sesungguhnya di luar kemampuan mereka untuk memutuskannya, siapakah sesungguhnya yang cerdas, engkau, doktor kalian dan kandidat doktor jami’ahmu ataukah mad’umu??!

jangan cuci tangan dari tanggungjawab

Gambar 5. Screenshot jangan cuci tangan dari tanggungjawab! Kalau anda memprovokasi mencoblos, tunjukkan siapa yang harus dicoblos! Tidak semua murid anda orang pintar!!

Apakah bijaksana jika ada orang yang menyuruh, mewajibkan orang buta untuk menyeberang jalan dengan alasan pokoknya kamu harus menyeberang jalan agar selamat (!!) tanpa dia membimbing, mengarahkan tempatnya yang aman untuk menyeberang dan menuntunnya melewati jalan yang ramai tersebut sampai ke tujuannya??

Jangan engkau takut dan kuatir untuk menyebutkan sosok orang baiknya dari partai tertentu yang baik tersebut yang memperjuangkan kepentingan kaum muslimin akan dituding sebagai juru kampanye partai tertentu.

Tentu tidak perlu engkau kuatir hal yang demikian ini jika memang Al Haq yang engkau sampaikan dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiyah kebenaran pilihan kalian. Lain halnya jika engkau memang orang yang tidak bertanggungjawab (dan yang demikian ini yang kalian tampakkan sejauh ini) hanya mampu memprovokasi umat untuk WAJIB mencoblos tetapi kemudian bersikap banci, tidak mau bertanggungjawab untuk memberikan bimbingan siapa dan partai mana yang mudharatnya paling ringan dari partai-partai yang ada dalam kacamata orang-orang berilmu seperti Abduh caldok dan doktor Halabiyun.

Apakah masuk akal kalian memprovokasi bahkan mewajibkan untuk mencoblos sosok-sosok serta partai yang secara kaidah fiqih memenuhi syarat tetapi kemudian kalian melarikan diri dari tanggungjawab secara ilmiyah untuk menunjukkan siapa mereka dan dari partai mana? Inikah bimbingan kepada umat atau inikah yang teridentifikasi sebagai para provokator umat?

Tunjukkanlah sosok dan partainya agar umat bisa menguji sejauh mana kebenaran pernyataan kalian bahwa sosok dan partai yang kalian maksud benar-benar ada (dan bukan hanya bualan politik kalian saja!), bisa dipertanggungjawabkan secara syar’i dan kaidah fiqih yang kalian bawakan serta sebagai bukti tanggungjawab kalian atas pernyataan yang telah kalian sebarluaskan kepada umat!

Ujung-ujungnya Firanda

Gambar 6. Ujung-ujungnya Firanda menjustifikasi perbuatan kawan-kawannya yang memprovokasi umat untuk ikut pemilu berserta segenap orang yang mengikutinya dengan bingkai “hargailah ijtihad dan perjuangannya”.

Bagaimana mungkin engkau sampai carut marut dan centang perenang seperti ini? Bukankah engkau sendiri yang menyatakan betapa sulitnya menentukan calon terbaik (dari yang ada), bukan bebas memilih, untuk menentukan mana yang mudharatnya terkecil dimana hal ini butuh perjuangan dan kerja keras serta pandangan tajam dari para pakar yang membutuhkan riset khusus untuk kemudian mensosialisasikannya (yang ini semua tidak akan mungkin mampu dilakukan oleh MAYORITAS HALABIYUN apalagi mayoritas umat!!!!) yang itu semua belum dibuktikan keberadaan data dan hasil riset khususnya (apalagi sosialisasinya) oleh seorangpun dari Halabiyun tiba-tiba engkau wahai caldok menyuruh kaum muslimin untuk menghargai ijitihad dan perjuangan saudara anda yang BERSIKERAS mencoblos berdasarkan riset dan penelitiannya!! Riset yang mana? Penelitian seperti apa?!! Siapa dan dimana disosialisasikannya?

Lalu dimana letak perbedaan ucapanmu di paragraph terakhir dengan membebaskan umat untuk memilih sesuai dengan kadar pemahamannya masing-masing yang engkau ingkari?

Kita tantang orang-orang semacam ini agar tidak hanya berkutat pada teori-teori indah yang tidak bisa diaplikasikan! Apa bukti mereka telah melakukan riset khusus??! Data apa saja dan jenis parameter apa saja serta metode apa yang telah dipakainya serta siapa yang telah melakukan seperti yang engkau gambarkan dalam tulisanmu?!

Bukankah kalian sendiri (dan bukan ulama) yang menetapkan keadaan darurat saat ini??!!

Sungguh Pemilu tinggal dalam hitungan jari dan kalian jangan hanya bergaya sebagai banci-bancinya demokrasi tanpa bisa membawakan bukti!! Menghasung untuk memilih bahkan mewajibkannya, membawakan fatwa ulama untuk membenarkan daruratnya tetapi tidak berani menunjukkan calon-calon serta partai yang berhak atau wajib dicoblos karena telah memenuhi syarat kriteria riset khusus serta penelitian yang mendalam yang bisa dipertanggungjawabkan.

Jangan hanya cerdas membual, menyuruh umat untuk menghargai sebuah penilaian instan “bersikeras” sebagai hasil dari ijtihad & perjuangan yang dibingkai sebagai riset khusus dan penelitian ilmiyah serta dihiasi dengan sosialisasi omong kosong dan kaidah-kaidah fikiyah.

Dan yang kami yakini (dari ucapan kalian yang tanpa selebarpun data dan bukti caleg serta partai yang dimaksud dalam kaidah fiqih yang kalian majukan) hanyalah bukti bahwa yang memenuhi syarat untuk wajib dicoblos tersebut hanyalah Caleg Fiktif dari Partai Fiktif Bualan kalian yang tidak ada wujud kenyataannya apalagi untuk dipertanggungjawabkan kebenarannya di hadapan umat karena kalian saat ini memang tidak pernah melakukan riset khusus dan penelitian mendalam tentang Pemilu, calon-calon dan partai/koalisi partai yang memenuhi syarat wajib untuk dipilih!!

fatwa firanda al kadzdzab

Gambar 7. Orang terpelajar yang memang paham kaidah ushul fiqih akan berani mempertanggungjawabkan pernyataannya secara ilmiyah.

cara beda..

Gambar 8. Di alam demoskratos, Salafikir (Halabiyun) bersama HT dan PKS senada seirama sederajat..

Lihatlah ya ikhwah sikap berikutnya

Ketika menyuruh mencoblos

Gambar 9. Ketika menyuruh mencoblos, mendaruratkan keadaan lalu lari dari tanggungjawab membimbing, siapa yang mesti dicoblos, apa itu cerdas?

Tak merasa kuat dengan pertahanan pemilunya, status rekan-rekannyapun dibawa:

menyuruh mencoblos tetapi menetapkan kriteria memilih yang sangat berat

Gambar 10. Screenshot menyuruh mencoblos tetapi menetapkan kriteria memilih yang sangat berat yang tidak mungkin dijalankan oleh sebagian besar Halabiyun

Lihatlah ketika elite politis Halabiyun memberikan arahan simple yang semakin tidak terarah

Lalu siapa yang kita pilih

Gambar 11. Lalu siapa yang kita pilih? Ya caleg selain itu.

Ini nama lainnya apa kalau bukan membebaskan umat untuk memilih “caleg selain itu” yang banyak jumlahnya? Jika hanya demikian yang kalian maukan bukankah tidak perlu bagi kalian mendaruratkan keadaan dan menyodorkan kaidah-kaidah fiqih untuk menghiasi pendapat kalian? Toh kenyataannya kaum muslimin awam terkhusus mayoritas Halabiyun Rodjaiyun bukanlah PAKAR yang memiliki pandangan tajam dalam menganalisa permasalahan berikut parameter yang kompleks dari caleg dan partai yang akan mereka coblos!

Adalah suatu lelucon tak lucu jika mereka dibebani asesoris melakukan riset khusus, pandangan yang tajam serta penelitian mendalam untuk mengaplikasikan penerapkan kaidah-kaidah fikiyah yang ada untuk mencari calon dan partai yang kemudharatannya paling ringan untuk mereka coblos.

Membebaskan umat untuk memilih “caleg selain itu” yang banyak sekali jumlahnya tetaplah menjadi bukti tambahan bahwa Elite politis Halabiyun ternyata tidak bertanggungjawab dan saling kontradiktif dengan pernyataan mereka sendiri!

Sekilas bahasa simpelnya Abu Khaleed yang dimajukan oleh Muhammad Abduh Tuasikal memang tampaknya memecahkan keruwetan yang ditimbulkan oleh elite Halabiyun lainnya, dari yang berat seolah tampak menjadi ringan,  tetapi tetap saja kaidah fiqih yang mereka jadikan dasar hukum hanya bisa diterapkan secara bertanggungjawab dengan “membutuhkan perjuangan dan kerja keras, serta pandangan yang tajam dari para pakar” (bahasa kawan kalian sendiri) yang ini tidak mungkin dilakukan oleh sebagian besar Halabiyun (karena mereka bukanlah pakar) apalagi dalam skala yang lebih luas, umat!!!

Lihatlah…bualan demi bualan Halabiyun yang mereka sodorkan kepada umat.

Apakah kalian lupa dengan peringatan saudara kalian sendiri bahwa inti dari fatwa para ulama adalah ارتكاب أخف الضررين “Menempuh yang mudorotnya terkecil” BUKAN BEBAS MEMILIH…, maka butuh perjuangan untuk menentukan mana yang mudorotnya terkecil.

Lalu apakah Halabiyun model di bawah ini merupakan jenis pakar Halabiyun yang telah berjuang keras dengan riset khusus dan penelitian ilmiyahnya yang mendalam lagi bisa dipertanggungjawabkan pilihannya ataukah cuma pakar karbitan yang sok faqih dalam menimbang kemudharatan yang paling ringan dari hasil memilih seenaknya sebagai buah provokasi demokrasi para elite politisnya?

munculnya pakar-pakar Halabiyun Turatsiyun karbitan

Gambar 12. Screenshot munculnya pakar-pakar Halabiyun Turatsiyun karbitan. Hasil riset ilmiyah atau dasarnya cuma ;kenal, masih percaya, tidak ada yang menarik?

Tidak berhenti sampai disitu ulah tak bertanggungjawab elite politis Halabiyun, didatangkan lagi sang doktor kharismatik Halabiyun lainnya untuk menguatkan provokasi mereka yang memang tak bertanggungjawab

Caleg bagaikan barang rusak.

Gambar 13. Caleg bagaikan barang rusak, toh rusaknya sedikit. Jangan membual, siapa dan partai apa yang rusaknya sedikit wahai pak doktor?!

Jangan hanya bisa memprovokasi! Tunjukkan kecerdasan ana yang bertanggungjawab agar umat tidak salah pilih, siapa & partai apa yang harus mereka coblos wahai Pak Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta? Bukankah Syi’ah telah mengancam?

Hal yang sangat mencengangkan bahwa pendekatan “jangan golput” yang dihasungkan oleh sang doktor diibaratkannya sebagai sebuah barang rusak di rumah kita, daripada beli yang baru ini masih bisa diperbaiki, toh rusaknya sedikit, toh masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan yang lain!!!

Simak audionya di bawah ini

atau download di sini

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Munculnya Paradigma Halabiyun Menjilat Ludah Sendiri

Ramainya elite Halabiyun memprovokasi umat untuk berperan serta dalam pesta demoskratos telah membuat papan bawahnya bereaksi dengan berbagai ekspresi. Boro-boro mempresentasikan hasil riset dan penelitian ilmiyahnya kepada umat tentang caleg dan partai yang paling sedikit mudharatnya serta kemampuan untuk mempertahankan pilihan ilmiyahnya sebagai bentuk rasa tanggungjawab bimbingan kepada umat yang mayoritasnya adalah awam, sampaipun memperbanyak fatwa ulama yang mereka keluarkan (dengan maksud menunjukkan betapa kuatnya hujjah mereka) tetap saja tak menunjukkan bahwa mereka ini berani bertanggungjawab memberikan solusi pilihan tepatnya sebagaimana orang-orang cerdas yang mumpuni dalam mengamalkan fatwa ulama dan kaidah-kaidah fikih yang dibawakannya.

Kerisauan menyaksikan fenomena teman-teman an atasannya, Badrimin a.k.a Badi Bud Bud Bali a.k.a Ghuraba Bali (kawan jaringan MLM Ali Basuki, Hanan Bahanan, Abdul Mu’thi Al Maidani dan kawan-kawan MLM mereka di Bali) mengeluarkan keprihatinannya:

Badrimin menelan ludahnya elite politis Halabiyun dan kawan-kawannya sendiri

Gambar 14. Screenshot Badrimin menelan ludahnya elite politis Halabiyun dan kawan-kawannya sendiri.

Setelah Halabiyun beramai-ramai berbicara dan menampakkan sikap POLITIKnya dengan mengumumkan hasungan untuk ikut serta dalam pesta demoskratos bahkan mewajibkannya kok sekarang menyuruh diam & jangan menampakkan. Badrimin mission impossible.Kok bisa?

Virus Halabiyun juga menjalar tuntas ke petinggi divisi dakwah MLM

Gambar 15. Virus Halabiyun juga menjalar tuntas ke petinggi divisi dakwah MLM. Efek manhaj yang luas lagi lapang

Dan perhatikanlah ya ikhwah bagaimana BUALAN BESAR untuk mendaruratkan NKRI menjadi dasar hukum jatuhnya vonis wajibnya ikut demoskratos yang diusung oleh kandidat doktornya Muhammad Abduh Tuasikal ini:

2014_03_27_14.17.10

Gambar 16. Screenshot terbukanya mata hati kita adanya kandidat doktor yang mengigau (dalam keadaan sadar) kejadian darurat mengerikan di NKRI, perebutan kekuasaan, saling bunuh membunuh diantara 3 kelompok

Semoga ILUSTRASI ini bisa membuka HATI kita, dlm menyikapi PEMILU..

==========

Ada TIGA kelompok BERPERANG SALING BUNUH memperebutkan TAHTA KERAJAAN… Kelompok pertama: KAFIR, kelompok kedua: SYIAH, dan kelompok ketiga: MUSLIM SUNNI tapi banyak dosa.

——————

Mungkin diantara Kaum Muslimin ada yg bilang, saya GOLPUT aja… toh PERANG bukanlah cara yg sesuai SYARIAT dalam meraih TAHTA… dan dengan GOLPUT, berarti saya SELAMAT dari DOSA apapun… Lagian MUSLIM SUNNI nya juga banyak dosa, untuk apa dibela.

Mungkin sekilas, argumen di atas masuk akal… NAMUN, sebenarnya…

GOLPUT dlm keadaan seperti ini, SAMA DENGAN membiarkan kelompok MUSLIM SUNNI dibantai oleh kaum kafir dan syiah… Tidakkah ini perlakuan dosa.

GOLPUT dlm keadaan seperti ini, SAMA DENGAN meninggalkan tindakan menolong MUSLIM SUNNI, padahal dia sebenarnya MAMPU menolongnya… Tidakkah ini juga perbuatan dosa.

GOLPUT dlm keadaan seperti ini, SAMA DENGAN membiarkan kejahatan merajalela, padahal dia sebenarnya MAMPU melemahkannya… Tidakkah ini juga tindakan dosa.

——————

Sungguh, GOLPUT tidak selamanya berarti TIDAK melakukan sesuatu…

Tapi, seringkali GOLPUT adalah TINDAKAN dan USAHA -disengaja/tidak- dalam melemahkan KEBENARAN atau menguatkan KEBATILAN.

Oleh karenanya, Allah ta’ala menyebut DIAMNYA kaum yahudi dari mengingkari kemungkaran sebagai TINDAKAN… Renungkanlah firman-Nya:

كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

Mereka dahulu TIDAK SALING MENGINGKARI kemungkaran yg dilakukan mereka, sungguh sangat buruk TINDAKAN mereka itu! [Al Ma’idah: 79].

Sungguh indah perkataan Syeikh Al Abbad -hafizhohulloh- berikut ini, sebagai jawaban beliau tentang hukum mengikuti pemilu di NEGARA INDONESIA:

“Telah maklum, bahwa Allah menyebutkan dalam Alquran; kegembiraan Kaum Muslimin karena kemenangan ROMAWI atas PERSIA, padahal dua-duanya KAFIR, tapi mengapa Kaum Muslimin bergembira dengan menangnya Romawi atas Persia? Karena Persia adalah kaum majusi dan kekufuran mereka itu parah dan dahsyat”. [Syarah Sunan Tirmidzi, Kaset no: 64]

Kita katakan:

Benar-benar ilustrasi yang membuka mata, telinga dan hati kita bahwa kandidat PEMBUAL BESAR HALABIYUN telah nampak di depan kita.

Subhanallah….janganlah terlalu jauh membawa-bawa nama Syaikh Al Abbad untuk mendukung bualan besarmu dalam menjustufikasi wajibnya ikut pemilu karena jika (wal’iyadzubillah) Indonesia ini tergambar secara mengerikan sebagai suatu realita seperti di dalam kisah bualan besarmu tersebut tentulah tidak perlu lagi dibahas wajib tidaknya ikut pemilu bahkan itu adalah ucapan kandidat doktor yang sakit!! Bagaimana tidak? Negara yang kacau balau, terjadi perang hebat dan dahsyat, pembunuhan di sana sini lagi mengerikan seperti itu maka bagaimana mungkin engkau masih berpikir tentang wajibnya ikut pemilu???????????????????????????

Menganalogikan suasana yang aman dan damai di negera NKRI ini (walhamdulillah) dengan suasana perang hebat tiada terkira dan pembunuhan mengerikan tanpa kendali adalah bukti nyata dari errornya kandidat doktor Halabiyun ini!!

Bisa saja dia menyatakan bahwa orang tidur tidak tahu jika ia bermimpi kecuali setelah ia terbangun tetapi kita bisa juga nyatakan bahwa kandidat doktor yang sedang terbangunpun ternyata bisa bermimpi (baca: membual)!!

Orang lain bisa tahu bahwa dalam keadaan terjaga ia bisa membual

Gambar 17. Orang lain bisa tahu bahwa dalam keadaan terjaga ia bisa membual

Bahkan, belum pernah kami mendengar atau membaca, orang jahil ataupun pengamat politik yang berbicara tentang pemilu sampai-sampai tega untuk mendukung pendapatnya dengan melantunkan bualan besar semacam ilustrasi kandidat Doktor Error Halabiyun yang dilariskan oleh Muhammad Abduh Tuasikal pembesar muslim or id!! Duhai…belum lagi pemilu berlangsung apakah telah ada korban parah demoskratos yang berjatuhan? …tetapi jangan kuatir karena pemerintah telah mengantisipasinya.

Halabiyun mengakui kesetara annya dengan penderita sakit jiwa di alam demoskratos

Gambar 18. Apa boleh buat jika doktor, kandidat doktor, MSc Halabiyun mengakui kesetara annya dengan penderita sakit jiwa di alam demoskratos

Jadi sampai pada tataran ini, yang pemilu tinggal beberapa hari lagi kita masih menyaksikan bahwa para elite Halabiyun (Muhammad Abduh Tuasikal, kandidat doktor Ad Darini, doktor Muhammad Arifin Badri, Caldok Firanda yang membela dan menjustifikasi pencoblos di akhir tulisannya) yang sudah berkoar-koar kepada umat untuk mencoblos, jangan golput dan bahkan sampai pada tataran mewajibkan mencoblos MASIH BERGAYA KEBANCIAN-BANCIAN dengan DEMOKRASI yang mereka hasungkan. Hanya berani memprovokasi umat untuk memilih Caleg plus iming-iming gelar CERDAS dengan hiasan fatwa darurat para ulama serta kaidah fikih yang ada tanpa berani menunjukkan data valid dari hasil riset dan penelitian ilmiyah yang bisa dipertanggungjawabkan kepada umat bahwa memang benar-benar ada sosok caleg serta partai yang paling sedikit mudharatnya sebagaimana kaidah fikih yang mereka dengung-dengungkan sehingga jatuh hukum untuk dipilih!!

Kriteria yang ditetapkan oleh kandidat doktor yang telah menghukumi wajibnya memilih

Gambar 19. Kriteria yang ditetapkan oleh kandidat doktor yang telah menghukumi wajibnya memilih

Dan setelah meletakkan hukum wajibnya memilih an memasang kriteria idealnya ternyata…

persaksian dari pengikutnya sendiri

Gambar 20. Screenshot persaksian dari pengikutnya sendiri, ujung-ujungnya cuma figure fiktif yang disuruh pilih!! Tidak masuk akal!!!Kok bisa?

… وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا … (٢٦)

“Dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya… (QS. Yusuf: 26)

Jika masalahnya adalah pemimpin/caleg ideal yang dijajakannya kepada umat, bukankah tidak perlu lagi membawa-bawa kaidah fikih terpaksa/darurat untuk memilih mana yang lebih ringan mudharatnya? Lalu apa yang sebenarnya kalian bahas dengan semua kekacauan berfikir semacam ini yang lari dari satu masalah tanpa memberikan solusi pemecahannya sudah lari lagi ke masalah yang lainnya??

Bukankah ilmu itu sebelum berkata dan beramal? Bagaimana mungkin meletakkan hukum wajibnya mencoblos jika sosok yang dia sodorkan ternyata adalah figure dan partai fiktif yang tidak ada wujudnya untuk dicoblos? Lalu apa yang dicoblos?

Lihatlah kandidat doktor Halabiyun ini tanpa malu bergaya sebagai BANCINYA DEMOKRASI, memaksa umat memilih sendiri yang sebagian besarnya tidak mampu memilih-milih dan memilah-milah dengan parameter fiqih dan kecerdasannya! Bukankah ini namanya membebani umat dengan sesuatu yang tidak mampu mereka lakukan? Memprovokasi mereka untuk melakukan tindakan membuta babi yang akan mencelakakan diri mereka sendiri di saat sekian banyak partai menawarkan dan mempromosikan diri dengan berbagai asesoris untuk menarik hati?

Semestinya kandidat doktor inilah yang membuktikan kecerdasannya, tatkala dia menyuruh umat untuk memilih calon yang bisa mewakili mereka, dia juga membimbing mereka untuk memilih si fulan atau alan berikut data riset ilmiyah dan penelitian yang bisa diuji dan dipertanggungjawabkan secara syar’i kebenarannya, memberikan jaminan bahwa calon yang sesuai dengan kriteria yang disebutkannya itu benar-benar ada sosoknya bukan hanya figure khayalan yang tidak ada kenyataannya!

PENDURHAKA ITU BERNAMA HALABYKRASI FIRANDA DAN KAWAN-KAWANNYA

Pertama, sebelum kami mengungkapkan bukti rusaknya manhaj Salapilih yang diserukan oleh Firanda yang secara terbuka menggiring segenap kaum muslimin untuk terjun memilih salah satu partai untuk mencoblos Partai Ikhwanul Muslimin, kami akan membukanya dengan keterangan dari Asy Syaikh Abdullah Shalfiq hafizhahullah perihal status Ikhwanul Muslimin sebagai gerakan terlarang di negeri Saudi:

IKHWANUL MUSLIMIN ADALAH ORGANISASI TERLARANG DI SAUDI ARABIA

Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq azh-Zhafiri hafizhahullah

(ditulis dalam pesan-pesan singkat beliau)

====================

‏بعد قرار الملك بمنع حركة الإخوان المسلمون وتجريم الانتماء إليها فسيكون هذا بداية النهاية لهذه الفرقة المبتدعة التي أضعفت المسلمين على مدى،،،

Setelah Raja Saudi menegaskan pelarangan terhadap Harakah Ikhwanul Muslimin (IM), dan menyatakan  penisbatan diri kepada kelompok tersebut sebagai perbuatan pelanggaran .

Ini merupakan awal habisnya kelompok bid’ah ini, yang telah melemahkan kaum muslimin sepanjang …

〰〰〰〰〰〰〰〰

‏على مدى قرن من الزمان،وسيكون هذا القرار بداية العز والتمكين للمسلمين وقوة شوكتهم وإضعاف أعدائهم،،وهذا أمر معروف من سنن الله الكونية،،،،،،،

…dalam waktu satu kurun. Dan ketetapan ini, akan menjadi awal kemuliaan dan kekokohan kaum muslimin, dan kekuatan mereka, serta melemahkan musuh-musuh muslimin.

Ini merupakan perkara yang ma’ruf dari sunnatullah yang terjadi.

〰〰〰〰〰〰〰〰

‏وهذا أمر معروف من سنن الله الكونية أن المسلمين إذاتوحدت جبهتهم الداخلية وهزموا عدوهم الداخلي فإن عدوهم الخارجي يصيبه الرعب ثم تحل به الهزيمة

Bahwa kaum muslimin apabila telah bersatu kekuatan internal mereka, maka musuh-musuh mereka yang dari luar akan tertimpa perasaan gentar, berikutnya mereka akan mengalami kekalahan.

〰〰〰〰〰〰〰〰

‏فابشروا ياأهل الإسلام وياأهل السنة بالنصر القادم،

Maka BERGEMBIRALAH Wahai Ahlul Islam dan Wahai Ahlus Sunnah, AKAN KEMENANGAN yang segera MENYONGSONG

Sumber: WA Miratsul Anbiya Indonesia

Setelah datangnya berita gembira itu, bangkitlah ekor-ekornya Mubtadi Ali Hasan Al Halaby,  Firanda bersama-sama kawannya yang lain di Pasca sarjana Universitas Madinah bersekongkol bersama-sama dengan berlindung dibelakang fatwa pemilu beberapa ulama yakni menjadi penentang dan pembangkang durhaka yang tidak bisa mengenal balas budi kepada negeri tauhid dan para ulamanya yang selama ini telah memfasilitasinya untuk duduk bertahun-tahun belajar dari sejak menempuh jenjang S1 sampai menempuh program doctoral serta mencukupi segenap kebutuhan hidupnya.

Na’am, dengan mengibarkan bendera kaidah fikih (ارْتِكَابُ أَخَفِّ الضَّرَرَيْنِ) “Menempuh mudhorot yang teringan” mereka menghasung kaum muslimin Indonesia untuk memilih dan mendukung perjuangan partai Ikhwanul Muslimin dalam meraih kekuasaan mereka!!!

Sungguh ini adalah bukti yang sangat nyata akan kedurhakaan dan pembangkangan serta penentangan Halabiyun itu terhadap dakwah salafiyah serta negara tauhid yang selama ini memuliakan dakwah salafiyah bersama para ulamanya setelah pemerintah negara Saudi menjadikan Ikhwanul Muslimin sebagai gerakan terlarang!

Maka bukti-bukti yang akan kami paparkan nantinya adalah suatu upaya untuk membongkar keterkaitan erat PKS dengan Ikhwanul Muslimin, kedurhakaan dan penentangan Halabiyun terhadap dakwah tauhid, kedurhakaan terhadap pemerintah Saudi yang selama ini menghidupi dan menyuapi mereka serta menelanjangi busuknya makar mereka yang bertamengkan kaidah fikih (ارْتِكَابُ أَخَفِّ الضَّرَرَيْنِ) “Menempuh mudhorot yang teringan” karena pada hakekatnya justru mereka sedang berupaya menjerumuskan kaum muslimin agar mendukung gerakan Ikhwanul Muslimin yang nyata-nyata menjadi bala’ besar bagi dakwah tauhid, bahkan ini merupakan salah satu kemudharatan yang paling ringan besar!!

Uji validitas. Pada situs resminya, Halabiyun Firanda bersama kawan-kawan pasca sarjananya di Madinah telah bermusyawarah dan shalat istikharah akhirnya memutuskan Partai iKhwanul muSlimin sebagai pilihan yang dibimbingkan kepada umat untuk dicoblos dengan pertimbangan:

firanda pilihliah pks

Gambar 21. Maka pilihlah PKS

Lalu dimana keberadaan data riset kalian dan pandangan tajam para pakar ketika memutuskan PKS sebagai pilihan? Kenapa kami tuntut hal ini? Karena di samping Firanda sendiri yang menyatakan perlunya riset khusus untuk yang demikian ini, yang kedua sejatinya Firanda sejak dahulu memang sudah jatuh hati kepada Partai iKhwanul muSlimin tersebut bahkan menghasung pengikutnya untuk mencoblos PK!!

firanda riwayatmu kini

Gambar 22. Screenshot Halabiyun ini mengaku sebagai pendukung IM sejak lama…ternyata

Pantas jika PKS yang dipilih.

Maka dalam sekejappun akhirnya Halabykrasi Firanda langsung dielu-elukan saudara nya dari kalangan partai Ikhwanul Muslimin dan wajahnya menghiasi situs mereka. Allahul musta’an.

Senyum Ikhwani Dukungan Firanda Halabiyun  dkk

Gambar 23. Senyum Ikhwani Dukungan Firanda Halabiyun  dkk.

Sungguh sangat menyedihkan bahwa akibat perbuatan Halabiyun yang menceburkan dan menggiring kaum muslimin untuk menjadi salah satu gerbong massa politis salah satu partai politik, maka nama salafy yang akhirnya dicatut untuk permainan politik dalam mendongkrak perolehan suaranya:

Dukungan total Salafikir Halabiyun menjadi dasar hukum Ikhwanul Muslimin untuk berpromosi ria

Gambar 24. Dukungan total Salafikir Halabiyun menjadi dasar hukum Ikhwanul Muslimin untuk berpromosi ria

Oleh karena itulah, kami akan membuktikan bahwa kaidah fiqih “memilih mudharat yang paling ringan” yang dibawa-bawa oleh Halabykrasi-Halabykrasi hanyalah kedok semata dari ambisi syahwat politik Halabiyun.

Lihatlah bahwa PKS merupakan personifikasi dari manhaj rusak Ikhwanul Muslimin beserta dedengkot-dedengkot kesesatannya.

Sayyid Quthub, Hasan Al Banna adalah sosok-sosok mulia yang dipuja-puja oleh PKS di berbagai penjuru daerah bahkan perwakilan PKS di luar negerinya.

Sayyid Quthub dan buku tafsirnya menjadi rujukan PKS Depok Sleman

Gambar 25. Sayyid Quthub dan buku tafsirnya menjadi rujukan PKS Depok Sleman.

Lihatlah Hasan Al Banna yang menjadi tokoh kharismatik PKS:

Hasan Al Banna bagi PKS adalah teladan utama

Gambar 26. Hasan Al Banna bagi PKS adalah teladan utama.

Sekarang perhatikanlah bagaimana kedudukan mulia Sayyid Quthub di mata PKS

Sayyid Quthub dielu-elukan sebagai Asy Syahid…

Gambar 27. Sayyid Quthub dielu-elukan sebagai Asy Syahid…

Di luar negeripun, Sayyid Quthub adalah teladan partai Ikhwanul Muslimin Indonesia

Kemuliaan dan teladan Sayyid Quthub bagi PKS Australia dan New Zealand

Gambar 28. Kemuliaan dan teladan Sayyid Quthub bagi PKS Australia dan New Zealand

Partai tanpa embel-embel atribut Islam mungkin sudah banyak kita saksikan/dengarkan campurbaurnya tatkala kampanye berlangsung. Tetapi kalau Partai iKhtilath Sejati bernuansa Islami?

Syariat biji mana yang diperjuangkan dengan kerusakan yang ditebarkan semacam ini

Gambar 29. Syariat biji mana yang diperjuangkan dengan kerusakan yang ditebarkan semacam ini?

Hasan Al Banna ada di hati Ikhwanul Muslimin:

Dimana-mana PKS elukan gembong dunia Ikhwanul Muflisin

Gambar 30. Dimana-mana PKS elukan gembong dunia Ikhwanul Muflisin, Hasan Al Banna

Asy Syahid adalah gelar yang begitu akrab di telinga dan terpatri di hati mereka:

PKS menjajakan Takfiri dan serangan brutalnya terhadap Salafiyun yang membongkar kedok kejahatan Sayyid Quthub

Gambar 31. PKS menjajakan Takfiri dan serangan brutalnya terhadap Salafiyun yang membongkar kedok kejahatan Sayyid Quthub

Dan lihatlah bagaimana situs berita PKS ini mempublikasikan tanya jawab bersama Abu Muhammad Al Maqdisi yang menyerang Salafiyun Ahlussunnah dengan serangan yang mengkafirkan!!

Berlomba menuju berhala…menyembelih Tauhid di pintu-pintu para thaghut dan menyerahkan diennya pada mereka

Gambar 32. Berlomba menuju berhala…menyembelih Tauhid di pintu-pintu para thaghut dan menyerahkan diennya pada mereka!!!

Allahu Akbar!!! Dimana kemudharatan yang paling ringan itu wahai para mahasiswa pasca sarjana di madinah yang selama ini disuapi segala kebutuhan kalian oleh pemerintah Saudi sementara pilihan kalian adalah Ikhwanul Muslimin yang memerangi dan memusuhi dakwah Tauhid dan ahlu Tauhid???

Bukankah Partai yang menjadi personifikasi firqah Ikhwanul Muslimin di Indonesia itu sejatinya memang sudah lama terpatri di hatimu wahai Halabiyun Durhaka Firanda ? Walaupun sebelumnya tanpa engkau mengajukan fatwa atau membahas atau bermusyawarah bersama-sama kawanmu seperti yang saat ini terjadi untuk menjustifikasi dalam memprovokasi umat memilih partai Ikhwanul Muslimin??!

Bagaimanapun (sambil menunggu mereka memaparkan data riset ilmiyahnya) elite Halabiyun telah memutuskan dengan mengatasnamakan sebagai nasehat memilih bagi segenap kaum muslimin. Tentu kita sebagai salah satu kaum muslimin tersebut yang telah dia seru agar kita memilih PKS berhak untuk menguji, seberapa kuat hujjah kalian wahai para mahasiswa pasca sarjana dalam menjatuhkan pilihan kepada PKS dan calegnya sebagai partai yang kemudharatannya ternyata sangatlah berat dalam memerangi Tauhid dan dakwahnya.

Untuk memuaskan kalian yang bertamengkan kaidah fikih mengambil kemudharatan yang paling ringan maka kami bawakan sekarang manhaj dakwah dari Presiden partai yang kalian pilih agar umat menjadi semakin yakin bahwa Halabiyun sedang menggiring umat ke jurang-jurang kerusakan agama mereka.

Tatkala Anis Matta menggelorakan semangat para kader PKS dengan tuntunan dari gembong -gembong besar Ikhwanul Muslimin, tali gantungan adalah karunia Ilahiyah.

Presiden PKS dan gembong-gembong kesesatan dunia dengan label Jihad

Gambar 33. Presiden PKS dan gembong-gembong kesesatan dunia dengan label Jihad!

Ucapnya:

Penjara dan tiang gantung. Inilah dua kata yang -barangkali- merupakan icon paling penting dalam sejarah tirani abad ke-20. Khususnya di dunia ketiga. Lebih khusus lagi di dunia Islam. Tapi di hadapan tirani itulah terbentang riwayat kepahlawanan yang agung: tradisi perlawanan.

 Seakan-akan pasangan sejarah memang harus selalu hadir begitu: ada diktator ada petarung, ada tirani ada perlawanan.Dalam sejarah tradisi perlawanan: penjara adalah sekolah yang membesarkan para pahlawan. Tapi tiang gantung adalah karunia Ilahiyah yang mengabadikan mereka.

 Para pemikir dan ulama besar dunia Islam saat ini, seperti Syekh Muhammad AI-Gazali, Syekh Yusuf Qordhowi, Muhammad Quthub, DR. Ali Juraisyah dan lainnya, memang tumbuh dalam tradisi perlawanan. Tapi mereka menjadi lebih kokoh setelah tamat dari sekolah penjara. Sementara itu mereka yang gugur di jalan perlawanan itu, baik oleh timah panas maupun di tiang gantung, seperti Hasan AI-Banna dan Sayyid Quthub, dengan bangga meraih medali Ilahiyah itu: menjadi bintang abadi di langit sejarah.

Ghuluwnya Presiden PKS Hasan Al Banna dan Sayyid Quthub telah meraih medali Ilahiyah

Gambar 34. Ghuluwnya Presiden PKS, Hasan Al Banna dan Sayyid Quthub telah meraih medali Ilahiyah!!

Bintang itu terus menerus menerangi jalan para petarung. Dalam tradisi perlawanan. Persis seperti kata Sayyid Quthub dalam sebait puisinya:

Saudaraku, kalau kau teteskan air matamu

kau basahi pula nisanku dalam sunyi

Nyalakan Jilin-Jilin dari tulang belulangku

jalanlah terus ke kemenangan abadi

Tradisi perlawanan selalu lahir dalam kesunyian. Ketika kekuasaan berubah jadi momok yang menyeramkan: tirani. Sementara semua mulut terbungkam ketakutan, sejarah menjadi milik para penguasa. Kamu hanya sedikit disini. Bahkan mung kin sendiri. Kamu mung kin disebut pengkhianat bangsa. Tak ada gemuruh tepuk tangan yang menyebutmu pahlawan. Sunyi. Sepi. Tapi kamu harus menyerahkan darahmu. Nyawamu.

Mungkin suatu saat perlawananmu jadi arus. Arus besar yang menumbangkan tirani. Tapi saat itu, mungkin kamu sudah tidak ada. Waktu kamu melakukannya pertama kali, kamu hanya sendiri. Sendiri. Tapi itulah yang membuatmu abadi. Abadi dalam kenangan manusia. Abadi bersama bidadari di surga. Kamu melakukan yang tidak dapat dilakukan orang lain. Kamu melakukan jihad. Bukan. Jihadnya jihad.

Melawan dalam sepi itulah susahnya. Melawan sendiri itulah kepahlawanannya. Memang apa yang kamu lawan? Kekuasaan. Kekuasaan yang memiliki semua. Semua orang. Semua uang. Semua simpati. Sementara kamu, kamu tidak punya apa-apa. Kamu hanya mewakili dirimu sendiri. Tekadmu sendiri.

Itu sebabnya, ketika Rasul kita ditanya: “Jihad apakah yang paling utama?” Katanya: “Menyatakan kebenaran di depan penguasa tiran.”

Muhammad Anis Matta

Presiden PKS

==selesai nukilan==

Lihatlah tulisan sang Presiden PKS pilihan Halabiyun Firanda! Nuansa Ikhwanul Muslimin, semangat gembong-gembong kesesatan mereka, menumbangkan tirani adalah gelora semangat perlawanan dan bukan gelora semangat berdakwah dan lihatlah pula dedengkot-dedengkot Ikhwanul Muflisin menjadi kiblat gerakannya. Maka tanyakan kepada para mahasiswa Halabiyun pasca sarjana di Madinah, inikah hasil riset kemudharatan yang paling ringan bahkan ini adalah bala’ yang tiada terkira?! Allahumma…

Dan lihatlah wahai saudaraku sekalian siapa saja idola Presiden Partai Quthbiyun Ikhwaniyun Tulen yang kemudharatannya paling ringan di sisi Halabiyun Firanda dan kawan-kawan mereka!

Dimana kami bisa menemukan mudharat yang paling ringan dari Ikhwaniyyun Quthbiyun pilihanmu itu wahai Halabiyun

Gambar 35. Dimana kami bisa menemukan mudharat yang paling ringan dari Ikhwaniyyun Quthbiyun pilihanmu itu wahai Halabiyun?

Berikutnya, yang tertuang dari isi kepalanya adalah Ikhwanul Muslimin dan dedengkotnya:

IM menjadi teladan sang Presiden IM

Gambar 36. IM menjadi teladan sang Presiden IM

Lalu siapa lagi yang menginspirasi ide-idenya? Gembong Freemasonry agen Yahudi Jamaluddin Al Afghani dan Muhammad Abduhpun tak luput darinya:

Menularkan teladan tokoh-tokoh yang menjadi inspirasinya

Gambar 37. Menularkan “teladan” tokoh-tokoh yang menjadi inspirasinya

Setelah kita uraikan keterkaitan tak terpisahkan antara gerakan Ikhwanul Muslimin (yang telah dilarang di Saudi) maka selanjutnya kita akan tunjukkan dari bukti-bukti mereka sendiri (pihak Sururiyun Halabiyun) bahwa pemikiran yang dibawa oleh tokoh-tokoh utama PKS yakni para dedengkot Ikhwanul Muslimin beserta segenap turunannya adalah membawa pemikiran rusak, sesat dan pengkafiran yang sangat berbahaya

Sururiyun Turatsiyun Ma’ribiyun Abu Ihsan telah membongkar dan menelanjangi dalih Halabiyun Firanda dan kawan-kawannya yang menyuruh umat untuk memilih Partai Ikhwanul Muslimin adalah “mengambil kemudharatan yang paling ringan” maksudnya adalah halabiyun tidak menjadikan aqidah sebagai pertimbangan

Ternyata mudharat yang paling ringan dari partai  Ikhwanul Muslimin

Gambar 38. Ternyata mudharat yang paling ringan dari partai  Ikhwanul Muslimin yang dimaksud Halabiyun adalah banyaknya anggota IM yang jatuh pada kesesatan dan kesyirikan!!!!!! wal ‘iyadzubillah.

Buktinya banyak jama’ah Ikhwanul Muslimin tidak memperhatikan perkara akidah dengan benar, banyaknya anggota-anggota yang jatuh dalam kesyirikan dan kesestan serta tidak memiliki konsep akidah yang jelas! Lalu dimana bukti riset ilmiyah kemudharatan Ikhwanul Muslimin adalah yang paling ringan wahai Halabiyun????

Adapun dedengkot utama PKS, yang menjadi sumber inspirasi mereka (partai yang paling ringan mudharatnya dalam kacamata Halabycrazy, berikut Abu Ihsan Al Hizbi (kawan mereka sendiri) ketika menelanjangi bala’ yang ditebarkannya:

Sayyid Quthub idola PKS dan bencana mengerikan

Gambar 39. Sayyid Quthub idola PKS dan bencana mengerikan “mudharat yang paling ringan”  yang ditebarkannya, wal ‘iyadzubillah.

Allah berfirman:

… وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا … (٢٦)

“Dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya… (QS. Yusuf: 26)

Jika demikian keadaannya -dan yang kami paparkan ini hanyalah sedikit dari sekian banyak bukti yang berserakan tentang kejahatan manhaj Ikhwanul Muslimin- maka bagaimana mungkin permasalah krusial sesatnya firqah tersebut yang sekian banyak ulama besar telah berbicara dan mentahdzirnya menjadi parameter “riset” dan pandangan tajam para pakar yang diabaikan begitu saja oleh Halabiyun mahasiswa pasca sarjana di Madinah hanya demi meloloskan ambisi politisnya untuk mengerjai kaum muslimin Indonesia dengan berlindung di belakang kaidah fikih (ارْتِكَابُ أَخَفِّ الضَّرَرَيْنِ) “Menempuh mudhorot yang teringan”!!! Sungguh suatu perbuatan amat sangat memalukan dan memilukan walaupun menjadi hikmah besar bagi ahlussunnah terbongkarnya makar besar Halabiyun untuk menjerumuskan kaum muslimin Indonesia ke dunia intrik perpolitikan. Allahul musta’an.

Dan kita sama sekali tidak membicarakan bagaimana para elite politis Halabiyun akan mempertanggungjawabkan di sisi kaum muslimin sebelum mempertanggungjawabkan di sisi Allah kelak terkait partai dan caleg pilihannya (PKS) jika pada tahap berikutnya berkoalisi dengan yang mereka istilahkan partai atau calon yang pro Liberalisme, Syiah-kuffar dan atau yang memusuhi muslimin terkhusus Ahlussunnah.

PKS pasti melakukan koalisi

Gambar 40. PKS pasti melakukan koalisi!!

IMG-20140409-WA0011

Gambar 41. “Pasti tiga besar”, ucap Luthfi. Dilihat dari bawah kakinya Sapi? Padahal sudah terlanjur bilang kalau hidup dan matinya untuk PKS!! Lihatlah rusaknya aqidah orang yang sudah mencapai puncak jabatan Presiden Partai Ikhwanul Muslimin. Kemudharatan yang paling ringan wahai Halabykrasi?

Namun demikian sebagai penghangat suasana agar tidak terlalu membuat tegang suasana, tentulah menjadi kabar gembira bagi segenap para elite ustadz Halabiyun baik yang bergelar Lc, kandidat doktor dan doktornya sekalipun setelah bertahun-tahun memeras keringat, pikiran dan tenaga duduk belajar sampai meraih gelar akademis di Jami’ah bahwa ternyata selain layak mendapatkan gelar DURHAKA dan TAK TAHU BALAS BUDI PADA PEMERINTAH SAUDI (yang telah melarang gerakan Ikhwanul Muslimin tetapi Halabiyun Firanda dkk. malah menyuruh umat Islam Indonesia memilih Partai Ikhwanul Muslimin) mereka bisa menyemangati diri mereka sendiri beserta segenap para pengikutnya untuk duduk sama rendah berdiri sama tinggi di depan demoskratos, bersama-sama mencoblos dengan saudaranya yang lainnya…

yang lebih gila siapa ya

Gambar 41. Screenshot berita KPU, para doktor dan kandidat doktor Halabiyun suara “darurat” mereka sederajat dengan {…} yang lebih gila siapa ya?

Sebagai sebuah konsekwensi penegas yang apa boleh buat mereka terima konsekuensinya bahwa para elit politis Halabiyun semisal Muhammad Abduh Tuasikal, kandidat doktor Ad Darini, Ustadz Abu Khaleed, Doktor Muhammad Arifin Badri, Firanda Andirja dan kawan-kawan mereka yang tidak kami sebutkan di sini telah mengaku dengan sengaja, meletakkan diri-diri mereka sejajar bersama-sama pemilih yang sakit jiwa di arena demoskratos!! Suara doktor dan kandidat doktor itu ternyata sebanding dengan suara pemilih yang sakit jiwa! Benar-benar kepekaan sosial yang mengagumkan.

Allahul musta’an.

(bersambung in sya Allah..)

BAHAYA SYI’AH SEBAGAI ISYU POLITIKUS HALABIYUN –IKHWANIYUN, ADAKAH BEDA DENGAN BAHAYA AL HALABY & HALABIYUN?

Baca artikel terkait:

5 thoughts on “Kala Halabykrasi Kembali Pada Habitat Asli (Ikhwani) (01): Modus Mendaruratkan NKRI & Hasungan Tak Bisa Dipertanggungjawabkan

  1. Entah sudah berapa kali ludah dan muntahan telah kalian telan. kenapa menyibukkan umat dengan politik yang tidak ada gunanya bagi akhirat mereka?! Bukankah menyibukkan umat dengan akidah dan ilmu syar’i itu lebih utama seperti yang kalian dengung2kan dulu?!! Bagi yang berakal akan tampak siapa sebenarnya yang menjadi duri dalam dakwah salafiyyah dan siapa yang jujur dalam membimbing ummat

  2. subhaanalloh, ngaku salafy, pada belajar sampai saudi kok bisa begitu yaa? Allohumma salimnaa. Allohuma salimna..

  3. BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIYM

    Ngga ada yang maksa saya untuk nyoblos tuh. Juga ngga ada yang sampai mengancam/mengintimidasi saya untuk tidak golput. Siapa ulama yang menyatakan bahwa pemilu caleg 2014 di Indonesia sifatnya darurat? Bang Fir bukan ulama, bukan juga ustadz Salafi/Ahlussunnah wal jama’ah.

  4. Alhamdulillah…..waktu terus berjalan sehingga tabir2 itu membuka siapa sosok orang yg mencela dan merendahkan asy syaikh Robi’ hafidzahullah. Firanda riwayatmu kini tlah terbongkar busuknya pikiranmu…yang nyata2 orang hizby tulen…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *