Diantara bukti betapa hebatnya kelicikan dan kelicinan Sang Calon Doktor ini dalam berjidal, dia memiliki elastisitas daya tahan yang lentur sekali untuk mempertahankan eksistensi dan performanya. Tak peduli walaupun harus ada kambing hitam yang dia terbangkan, dia jadikan sebagai obyek penderita untuk menerima getah akibat perbuatannya demi mempertahankan popularitasnya setelah terkuak bopeng-bopeng penyimpangan manhajnya yang nyata serta kedustaannya.
Kru Rodja, Kambing Hitam Muwazanah Sururiyah & Mutasyaddidnya Firanda dalam Menta’dil
Telah kita ungkapkan pada Parodi Rodja yang terdahulu bagaimana dia menegaskan keAhlussunnahan Gembong Besar Sekte Ikhwanul Muslimin Muhammad Al Arify sembari menebar pesona kebaikan dan jasa-jasanya kepada umat.
Gambar 1. Screenshot Manhaj Mutasyaddid dalam Menta’dil. Sururi kelas kakap sedang membela dan membeber kebaikan Ikhwani kelas kakap
Jelas dari pernyataannya pada tulisan seri ke-2 Pembelaan terhadap Rodja di atas menunjukkan:
- Muhammad Al Arify memiliki kesalahan tetapi apakah kesalahan tersebut mengeluarkan beliau dari Ahlussunnah?
- Firanda benar-benar mengetahui kesalahan-kesalahan Al Arify
- Firanda menegaskan keAhlussunnahannya serta membelanya secara sengit
- Muhammad Al Arify memiliki kebaikan yang banyak seperti membantah Syi’ah dan Liberal, bahkan menegaskan jika Al Arify getol membantah pemahaman dan kaum liberal di mimbar-mimbar dan podium-podium (mana fakta kegetolannya dalam melakukan agitasi dan memprovokasi masyarakat terhadap pemerintah padahal dalam keadaan engkau mengetahui kesalahannya wahai Sururi!!)
- Cuplikan Al Arify diputar sebelum ada tahdziran tentang kesalahan Al Arify
Dan sekarang lihatlah fase berikutnya, tulisannya pada seri ke-10 bagaimana Sang Syaikh Halabiyun yang terkenal ini lari terbirit-birit dari bentuk tanggungjawab ilmiyahnya setelah dibongkar kedok kebohongan dan kebatilan prinsip Sururiyah Ikhwaniyahnya dalam membela dan mengAhlussunnahkan Al Arify (sebagaimana bukti di atas) berikut paparan buktinya pada makalah http://tukpencarialhaq.com/2013/11/05/parodi-rodja-bagian-14-firanda-rodja-tu-khang-bo-hong/ dan berbalik menjadikan kru Rodja semata sebagai kambing hitam husnudzan Ahlussunnahnya Al Arify Al Ikhwany.
Gambar 2. Screenshot si Tu Khang Bo Hong berkelit dan memilih menjadikan kru Rodja sebagai kambing hitamnya
Lihatlah bukti di atas ya ikhwah bagaimana Firanda lari terbirit-birit dari fatwa Mutasyaddidnya yang terdahulu sembari berupaya menimpukkan dosa dan kesalahan tersebut semata kepada kru Rodja dengan alasan “Berangkat dari husnudzon kru tersebut bahwa syaikh adalah adalah para dai ahlus sunnah karena tidak ada tabdi’ atau tahdzir yang masyhur sebelumnya”
Kita katakan:
Sesungguhnya dzon kru Rodja tersebut adalah satu permasalahan dan penetapan keAhlussunnahan serta pembelaan Firanda terhadap Al Arify Al Ikhwany (yang ini bukanlah dzan!!!!) adalah persoalan yang lainnya. Maka perhatikanlah bagaimana orang ini secara licik berupaya cuci tangan dan menipu daya pembacanya dari pernyataannya yang terdahulu.
Bukankah pada seri ke-2 tulisanmu (gambar 1) engkau sendiri –Wahai Syaikh Halabiyun yang terkenal – dengan tegas dan gamblang menegaskan keAhlussunahannya dan kebaikannya yang banyak?
“Tentunya beliau memiliki kesalahan –dan sayapun mengetahui kesalahan beliau-, akan tetapi apakah kesalahan tersebut mengeluarkan beliau dari Ahlus Sunnah dan menjadi mubtadi??. ..Kita sangat membutuhkan keterangan dari ustadz Dzulqornai tentang mentabdi’ Syaikh Muhammad al-‘Arifi, mengingat beliau juga memiliki kebaikan yang banyak, seperti membantah kaum syi’ah dan juga kaum liberal. Bahkan beberapa tahun silam pernah pemilik koran-koran di Riyadh –yang menyokong faham Liberal- meminta pemerintah untuk menyikapi Syaikh Muhammad al-‘Arifi yang getol membantah pemahaman dan kaum Liberal di mimbar-mimbar dan podium-podium..
Cuplikan-cuplikan video Syaikh Muhammad al-‘Arifi yang ditampilkan oleh TV Rodja apakah isinya kesesatan??, ataukah kebaikan??.
Cuplikan tersebut diputar oleh Rodja sebelum ada tahdziran tentang kesalahan al-‘Ariifi
Lagi pula setelah saya bertanya kepada kru Rodja, ternyata hanya dua cuplikan video, itupun diputar di RodjaTV bukan karena saran dari para ustadz, akan tetapi hasil ijtihad sebagian kru Rodja !!!”
Bukankah engkau sendiri – wahai Syaikh Halabiyun yang terkenal – yang menetapkan keAhlussunnahan Al Arify Al Ikhwany tanpa melibatkan dzan-dzan dan prasangka kru Rodja??!
Dan untuk semakin meyakinkan pembacamu akan keAhlussunnahan Al Arify Al Ikhwany, tak lupa engkau tegaskan betapa pahamnya dirimu dengan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Al Arify Al Ikhwany? Dan inipun bukanlah berangkat dari dzan seorang kru Rodja! Tetapi bahkan penetapan dengan yakin dari seorang dedengkot Rodja pengajar di masjid Nabawi!
Dan untuk semakin dan semakin meyakinkan pembacamu agar pembelaanmu benar-benar tampak (menipu umat) sebagai pembelaan seorang Ahlussunnah kepada ahlussunnah yang lainnya maka tak lupa engkau beber muwazanah kebaikan dan jasa-jasanya sampaipun aksi kebaikannya di mimbar-mimbar dan podium-podium benar-benar engkau pahami.
Bukankah engkau sendiri yang menegaskan dengan yakin (jauh dari dzan/prasangka tentunya!) bahwa “Cuplikan tersebut diputar oleh Rodja sebelum ada tahdziran tentang kesalahan al-‘Ariifi” yang kedustaanmu ini walhamdulillah telah disingkap lengkap dengan 19 buktinya pada makalah terdahulu.
Ya Subhanallah, lalu kenapa setelah semua pernyataanmu di atas engkau sebarluaskan (yang disebarluaskan pula oleh pengikut Halabiyunnya) ke seluruh penjuru dunia dan terbongkar sudah kedustaan serta pembelaan ekstrim seorang Sururi terhadap saudaranya yang Ikhwany maka engkaupun nekat melakukan tindakan tercela, lari dari tanggungjawab fatwa Mutasyaddidmu yang sesat dalam Menta’dil (menetapkan seorang dedengkot dunia Ikhwanul Muslimin sebagai Syaikh Ahlussunnah dan membelanya) kemudian menjadikannya hanya sebagai semacam husnudzan dari seorang kru Rodja akan keAhlussunnahan Al Arify karena tidak ada tabdi’ atau tahdzir yang masyhur sebelumnya dalam keadaan seluruh umat bisa dengan mudah menyaksikan bukti-bukti kelicikan, kebohongan dan hilah dari seorang pengecut Halabiyun yang tak tahu malu?
Bahkan tanpa ragu engkau mempertontonkan keangkuhan dan kesombonganmu dalam menentangi kebenaran dengan bersikap syiddah/keras terhadap manhaj Ahlussunnah dalam menghukumi ahlul bathil wal hizbiyah!
Ar-Rafi’ bin Asyras rahimahullah berkata:
مِنْ عُقُوْبَةِ الْفَاسِقِ الْمُبْتَدِع ، اَنْ لاَ تُذْكَرْ مَحَاسِنَهُ
“Hukuman orang fasiq yang (juga) mubtadi’ adalah jangan menyebut kebaikan-kebaikannya.”
Inikah manhaj mulia kebohongan, tipu daya serta kelicikan nan lembut (menyesatkan dan membinasakan) atas nama dakwah Salafiyah yang sedang engkau jajakan sebagai modal untuk menikam dan merendahkan kehormatan para ulama Ahlussunnah yang gigih menentang kebatilan dan ahlul batil melawan wahai Halabiyun??!
Maka pembelaanmu terhadap dedengkot Ikhwanul Muslimin dunia serta pembeberan kebaikan-kebaikan Al Arify Al Ikhwany menjadi bukti yang sangat nyata bahwa itulah hakekat manhaj Sururiyahmu –wahai caldok – yang diteriakkan oleh Syaikhnya Al Arifymu yakni Salman Al Audah dedengkot besar Sururiyun berdasarkan persaksian kawan-kawanmu sendiri!!
وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا … (٢٦)
“…dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya” (QS. Yusuf 26)
Gambar 3. Screenshot Muwazanah Sururiyah, kamu menyebut sudut keburukannya sedangkan melupakan sudut kebaikannya..
Sungguh engkau jajarpun ijazah S1, S2 atau bahkan S3mu yang sedang engkau kejar – wahai Syaikh Firanda yang terkenal- tak akan mampu menutupi bukti-bukti kelicikan, kedustakan dan tipudayamu yang mendunia! Maka berbanggalah kalian wahai Halabiyun!!
Gambar 4. Screenshot kekerabatan manhaj Salman Al Audah – Al Arify dan Firanda
Dari Manhaj Lari ke Uslub
Diantara contoh lain betapa jahat dan liciknya orang ini yakni vonisnya terhadap Asy Syaikh Rabi’ sebagai bermanhaj Mutasyaddid dengan bersandar pada kalam Asy Syaikh Al-Albany rahimahullah terhadap Sayyid Quthb dan Alhamdulillah telah dipaparkan oleh Al ustadz Luqman hafizhahullah dalam satu makalah khusus bantahan dan buktinya yang sesungguhnya bukan hanya isi buku-buku Sayyid Quthb sendiri yang menjadi saksi kebenaran pernyataan Asy Syaikh Rabi’ bahkan kalangan dedengkot Ikhwanul Muslimin sendiri telah mempersaksikan kebenaran pemikiran takfir yang dimuntahkan oleh Sayyid Quthb. Walaupun pada akhirnya Firanda lebih memilih lari dari medan pembuktian secara ilmiyah untuk kemudian berlindung di balik kalimat: “Jika sang narasumber (al-Ustadz Luqman Ba’abduh) tidak setuju dengan pernyataan Syaikh Al-Albani bahwa pada seluruh buku Syaikh Robi’ ada syiddah/kekerasan, maka itu hak sang narasumber. Jika narasumber tidak setuju dengan penafsiran “jahiliyah” sebagaimana yang dipahami oleh Syaikh Al-Albani maka itu terserah nara sumber.”
Allahul musta’an.
Gambar 5. Screenshot vonis Manhaj mutasyaddid Syaikh Rabi’
Setelah pemaparan bukti-bukti nyata yang mendukung hal tersebut dan membantah tudingan ekstrim yang dilontarkan oleh Syaikh Halabiyun yang terkenal Firanda, maka ada penampakan berbeda yang sesungguhnya menjadi bukti kegoncangan hebat pijakan Sang Calon Doktor serta betapa lemahnya sarang laba-laba yang menjadi dasar pegangan Firanda untuk menghukumi manhaj mutasyaddid Asy Syaikh Rabi’.
Gambar 6. Screenshot Uslub mutasyaddid Syaikh Rabi’
Diakui ataupun tidak, pernyataan baru “uslub Syaikh Robi’” di atas merupakan bukti pengakuan Firanda atas benarnya bantahan terhadapnya bahwa konteks pembicaraan Syaikh Al Albany tidaklah memaksudkan pada manhaj Asy Syaikh Rabi’ tetapi lebih kepada uslub beliau dan ini adalah bukti lain dari kegagalan Firanda untuk terus bertahan dalam memanipulasi pernyataan Asy Syaikh rahimahullah.
Gambar 7. Screenshot persaksian mereka sendiri,
“Kalaulah Imam Ahmad rahimahullah masih hidup, pasti dia tidak akan terlepas dari tuduhan sebagai ulama keras (متشدد), atau nama-nama yang sepertinya, yang biasa dilontarkan oleh orang-orang ahli bid’ah seperti golongan hizbi dan haraki setelah mereka diserang dengan hujah-hujah qati’ah قاطعة “Hujah Pemutus”. Ini adalah kerana beliau tidak pernah bertolak ansur, tidak pernah berkompromi, bertoleransi dan kerana beliau tidak pernah memberi muka atau bermanis muka kepada ahli bid’ah dan ahli ahwa”
Tentu wajar jika muncul pertanyaan mungkinkah Firanda tidak bisa membedakan antara uslub dengan manhaj? Dan tentu saja ini kemungkinan yang amat sangat kecil dengan strata pendidikan program doctoral yang sedang ditempuhnya. Yang nampak adalah kelicikan dan kebrutalan hawa nafsunya yang membuatnya menyimpangkan ucapan Syaikh Al Albany rahimahullah demi menipu daya pembacanya.
Kami tidak akan menjelaskan definisi uslub ataupun manhaj karena kami lebih memilih biarlah Al Halaby sendiri yang menjelaskannya agar nampak bahwa hujjah kebenaran tersebut dari persaksian ucapan diantara mereka sendiri yang menyingkapnya.
Gambar 8. Screenshot beda manhaj dengan uslub/cara dalam pandangan Al Halaby
Dan kami tambahkan bukti lainnya agar mudah contoh aplikasinya dari keterangan Al Halaby (juga) agar pembaca bisa menghukumi Firanda dari kacamata Syaikhnya yang dia bela-bela.
Bukti ini kami bawakan dari kesimpulan Al Halaby bahwa kritikan pendahulu Firanda (Abu Nida’ cs) terhadap Ja’far Umar Thalib (ketika itu) berkisar pada kesalahan dalam cara menerapkan manhaj bukan dalam hal manhaj:
Gambar 9. Foto transkrip ucapan Al Halaby
“Aku melihat kemarin kita duduk bersama saudara-saudara dan kita duduk bersama Abu Nida’ dan teman-temannya, nampak jelas bagi kita bahwa mayoritas urusan atau aku tidak mengatakan mayoritas bahkan aku katakan,”Sesungguhnya seluruh urusan yang diperingatkan oleh para ikhwah terhadap Ja’far hanya merupakan urusan-urusan dalam hal cara menerapkan manhaj dan bukan dalam hal manhaj, dalam hal cara menerapkan manhaj dan bukan dalam hal manhaj. Jika permasalahannya demikian maka sesungguhnya menurutku 20 kesalahan dalam penerapan manhaj tidaklah lebih berbahaya dari satu kesalahan dalam hal manhaj.
Selanjutnya kita mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam, (ketika) Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam mengajak bicara para shahabatnya, yaitu orang-orang yang mereka itu lebih taqwa kepada Allah, lebih mengetahui tentang Al haq dan lebih mengikuti Al Haq daripada kita, beliau bersabda (artinya): “Sesungguhnya diantara kalian ada orang yang membuat (orang lain) lari.” Ini adalah kesalahan dalam menerapkan manhaj, akan tetapi kesalahan ini bukan perkara kesalahan manhaj dimana ditolak padanya Al Haq yang ada bersama orang ini dan kebenaran yang ada pada orang itu….” (Buku Putih II, hal.26-29)
Setelah kami hadirkan bukti penjelasan Al Halaby sendiri yang menjelaskan perbedaan antara uslub/cara dalam penerapan manhaj dengan manhaj itu serta konsekwensinya yang berbeda pula, maka bagaimana dan dengan cara apa kalian menghukumi Manhaj Plintat Plintutnya si Tu Khang Bo Hong Halabiyun Firanda wahai Halabiyun?!
Baca artikel terkait:
Parodi Rodja Bag.15: Pembelaan & Jawaban Mantap Atas Tuduhan: Salafiyyun Mutasyaddid/Keras!!!
Parodi Rodja Bag.14: Firanda & Rodja : Tu Khang Bo Hong
Merontokkan Syubhat-syubhat Manhaj Al-Halaby (& Halabiyun) Bag. 1
Menepis Tipu Daya Firanda, Membela Ulama Sunnah Bag.6
Perjuangan Salafiyyah Meruntuhkan Kaidah-Kaidah Bid’ah al-Halabi
Membekuk Hizby Yang Bersembunyi di Belakang Syaikh Al Abbad (Bag.6)
Membekuk Hizby Yang Bersembunyi di Belakang Syaikh Al Abbad (Bag.5)
Membekuk Hizby Yang Bersembunyi di Belakang Syaikh Al Abbad (Bag.4)
Menepis Tipu Daya Firanda, Membela Ulama Sunnah Bag.5
Tanya Jawab Terkait: Muhammad Al Arify, Syaikh Abdurrazzaq Dan Ali Hasan Al Halaby
Menepis Tipu Daya Firanda, Membela Ulama Sunnah Bag.4
Benarkah Salafiyun Mutasyaddid??! (Bantahan Atas Tudingan si Pendusta Hizby Firanda)
Hadiah Manhaj Teruntuk Aktivis Yang Alergi (& Penggembos) Manhaj (2)
Hadiah Manhaj Teruntuk Aktivis Yang Alergi (& Penggembos) Manhaj (1)
Merontokkan Syubhat Hizbiyyun-Mumayyi’un
Al-Halabi Tempo Dulu Membantah Perbuatan Situsnya Sendiri (2)
Dukungan Asy Syaikh Al Luhaidan Mendustakan Klaim Si Hizbi Khabits Firanda
Al-Halabi Tempo Dulu Membantah Perbuatan Situsnya Sendiri (1)
Menepis Tipu Daya Firanda, Membela Ulama Sunnah Bag.2
Menepis Tipu Daya Firanda, Membela Ulama Sunnah Bag.1
Pentingnya Bantahan terhadap Penyelisih/Penentang (Mukhalif)
Parodi Rodja Bag.13: Menjawab Tantangan Halabiyyun (Dokter dan Guru Besar Beladiri)
Parodi Rodja Bag.12: Hubungan Syaikh Rodja Dengan Syi’ah dan Ahlul Bid’ah
Parodi Rodja Bag.11: Syaikh Rodja Dijebloskan Ke Penjara Saudi?!!
Parodi Rodja Bag.10: Beking Dakwah Halabiyun Firanda Adalah Pendusta Besar
Download Menjadi Salafy Sejati
Parodi Rodja (Bagian 9): Syaikh Rodja Memperbaharui Baiatnya Kepada Mursyidul ‘Amm Ikhwanul Muslimin
(AADe NoR) Ada Apa Dengar & Nonton Rodja?!
Parodi Rodja (Bagian 7): Ada Apa Dengan Rodja TV?
Asy Syaikh Muhammad bin Hadi al Madkhali Menjawab Fitnah dan Tuduhan Halabiyyun
Parodi Rodja (Bagian 6): Caldok Firanda (Dedengkot Halabiyun Rodja) Lindungi ‘Ar’ur yang Sesat
Download Kupas Tuntas Fitnah Sururiyyah Hajuriyyah
Parodi Rodja (Bagian 5): Situs Tukpencarialhaq di Tahdzir Syaikh Shalih As Suhaimy!
Parodi Rodja (Bagian 4): Loker Team Keroyokan
Parodi Rodja (Bagian 3): Wallahi Kamu Adalah Pendusta Licik Wahai Firanda!!!
Hukum Gambar Sebagai Alat Bukti
Parodi Rodja (Bagian 2) Al Lajnah Ad Daimah Tidak Mencabut Bantahannya Terhadap Al Halaby
Parodi Rodja Go.Liat Cs Geli.At
Menjadi Murid Ulama Bukan Ukuran
Sandiwara Telah Usai, Al Albani Tidak Punya Murid di Yordania!!!
Mereka Lebih Berbahaya daripada Ahlu Bid’ah Itu Sendiri!!
Penyimpangan Al Halaby, Yazid Jawas, dan Rodja
Jika Ada Ustadz Salafy Mulai ‘Menyimpang’…
Untukmu Yang Menganggap Ringan Rekomendasi Ali Syubbana Terhadap Yusuf Qardhaawi
Tahdzir Asy Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhali atas Prof. DR. Ibrahim Ar Ruhaili
Fatwa Asy Syaikh Ubaid Al Jabiri Tentang Radio Rodja
Bantahan Asy Syaikh Ubaid Al Jabiri atas Prof. DR. Ibrahim Ar Ruhaili
Kenapa Sururi Bisa Mengundang Masyayikh Ahlussunnah?
Untukmu Yang Masih Bertanya Tentang Radio Rodja
Audio Bimbingan Ulama dan Asatidzah Dalam Menghadapi Fitnah Manhaj di Jakarta dan Sekitarnya
Al Halabi dan Keyakinan Barunya Bag 3
Al Halabi dan Keyakinan Barunya Bag 2
Al Halabi dan Keyakinan Barunya Bag 1
Membekuk Hizbi yang Bersembunyi di belakang Syaikh Al Abbad Hafizhahullah (Bag.2)
Membekuk Hizbi yang Bersembunyi di belakang Syaikh Al Abbad Hafizhahullah (Bag.1)
Catatan Kecil Untuk Seorang Calon Doktor
Markaz Al Albani Bangkroet (bag.2)
Dusta Firanda Ditengah Badai Fitnah Yang Sedang Melanda (Bag:3)
Markaz Al Albani Bangkroet (Bag.1)
Dusta Firanda Ditengah Badai Fitnah Yang Sedang Melanda (Bag:2)
Dusta Firanda Ditengah Badai Fitnah Yang Sedang Melanda (Bag:1)
Software: Bantahan Khusus untuk Muhammad Hassan Al-Mishri dan Abu Ishaq Al-Huwaini
Final… Mubtadi’ !!! Itulah kesimpulan Syaikh Rabi’ atas Ali Hasan
Risalah ‘Amman, disanjung Ali Hasan tapi difatwa sesat oleh Syaikh Shalih Al-Fauzan Hafizahullah
Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi Rahimahullah Berbicara Tentang Ali Hasan Al Halabi
Lajnah Daimah Telah Bicara Ali Hasan sejak 10 tahun lalu !
Fatwa Syaikh Muhammad Umar Bazmul: Waspadalah dari penyimpangan manhaj Ali Hasan Al-Halabi cs
Sikap Yang Benar Terhadap Kutub Syaikh Ali Hasan Al Halabiy
Penghinaan Al Huwainy Kepada Imam Jarh Wa Ta’dil
Tahdzir Ulama atas Ali Hasan : Tanggapan Syaikh Rabi’ ibn Haadi al Madkhali
Tahdzir atas Ali Hasan : Bukan Pertikaian Syaikh Ahmad Bazmul vs Ali Hasan
Tahdzir Ulama atas Ali Hasan Al Halabi yang Menyimpang !