Benarkah Para Ulama Kibar Tidak Pernah Membicarakan Bantahan Di Majelis-Majelis Mereka? Bag.1

Bismillahirrohmanirrohim. o

Benarkah para ulama kibar tdk pernah membicarakan bantahan di majelis mereka

Al Ustadz Muhammad Barmim hadahullah berceramah (dengan penuh emosional) seusai berlangsungnya daurah masyayikh Yaman:

“Sebagian orang, sebagian kelompok, sebagian asatidz, mungkin dia menyibukkan diri dengan membuat daurah khas dalam perkara manhaj. Faidahnya apa? Daurah Manhajiyyah..yaum yaumain tsalatsa ayyam, sedangkan Syaikh Muqbil rahimahullah tidak pernah sedikitpun mengkhususkan dars dalam perkara manhaj. Ya..nggak ada..kata Syaikh rahimahullah. Dan ini sering kita dengar di dars beliau….kita sambil membaca kitab sambil dars kita ‘alath thariq sambil jalan, tidak menjadikan bab khusus atau kemudian jalsah khusus untuk membantah kelompok fulaniyah atau membicarakan si fulan nggak pernah Syaikh Muqbil seperti itu. Belum pernah ana yang pernah hidup dengan Syaikh Muqbil, yang pernah mengikuti darsnya Syaikh Muqbil nggak pernah…..Syaikh tidak pernah membicarakan  ketika mereka…dakwah membicarakan masalah manhaj…tidak pernah. …faidahnya apa? Apa kemudian kita keluar dari tempat ini menjadi orang alim sekelas Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah… ”

Link audio:

atau download di sini 

Betapa memilukannya bahwa ceramah beliau (sesaat saja seusai berlangsungnya daurah masyayikh Yaman) yang penuh emosional tersebut bukannya diarahkan kepada hizbiyyun Halabiyun Rojaiyun serta balatentaranya serta dukungan dari kalangan  Mumayyi’un yang gencar-gencarnya menebarkan syubhat dan kesesatan tetapi diarahkannya serangan frontal tersebut kepada para asatidzah yang berupaya keras membentengi umat dari serbuan syubhat dan tipu daya mereka!!  Tetapi demikianlah, akibat fitnah Halabiyyah telah merenggut sekian banyak orang yang sebelumnya memiliki ketegasan dan kekokohan….

Dari paparan beliau di atas, ada beberapa poin yang bisa kita petik :

1. Adanya ustadz yang mengadakan daurah “manhajiyah” sampai 3 hari lamanya..

Komentar:

Nah ini yang tidak beliau sertakan bukti pendukung tuduhannya agar laporan yang disampaikan kepada ulama tidak tampak dusta lagi  mengada-ada, karena yang kita tahu, justru yang ada adalah daurah fiqih yang bisa berlangsung sampai 10 hari lamanya!

Kalau saja pertanyaannya dibalik, apa manfaatnya daurah fiqih sampai 10 hari lamanya?! Apakah dengan mengikuti daurah ini lantas keluar dari tempat itu menjadi seorang Imam Syafi’iy (ahli fiqih)? Atau apakah tujuannya mengikuti daurah fiqih selama 10 hari agar menjadi Imam Syafi’iy? Silakan para ikhwah yang pernah mengikutinya menjawabnya di dalam hati.

Tetapi tentu saja pertanyaan semacam ini tidak selayaknya untuk dilontarkan karena bagaimanapun, mempelajari ilmu dien dengan berbagai cabangnya bukanlah sesuatu yang pantas untuk dicibir apalagi direndahkan!! Sangatlah aneh jika dari lisan beliau sampai tega keluar celaan bahwa tujuannya mengikuti daurah agar menjadi Syaikhul Islam atau yang lainnya. Bukankah terangkatnya kebodohan diri setelah mengetahui ilmunya adalah karunia melimpah yang sudah sangat patut untuk disyukuri? Kami benar-benar tidak yakin bahwa datangnya para ikhwah dalam daurah-daurah yang diisi oleh para asatidzah Ahlussunnah, mereka bertujuan agar ingin menjadi seorang Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah seperti yang dipertanyakan oleh Al Ustadz Muhammad Barmim!! Hadahullah.

2. Syaikh Muqbil rahimahullah tidak pernah sedikitpun mengkhususkan dars dalam perkara manhaj, atau kemudian jalsah khusus untuk membantah kelompok fulaniyah atau membicarakan si fulan, tidak pernah Syaikh Muqbil seperti itu dan ini dikuatkan dengan persaksian Al Ustadz Muhammad Barmim yang pernah hidup dengan Syaikh Muqbil.

Pernyataan di atas dikuatkan dengan status facebook Sofyan Ruray tertanggal 30 Mei 2013 berupa keputusan untuk membatasi pembicaraan terhadap kelompok-kelompok menyimpang selama seperempat jam (tanpa dalil tentunya).

Beberapa bukti file kalam ulama terhadap ahlul bathil – khusus “manhaj”

Benarkah Asy Syaikh Muqbil rahimahullah tidak pernah secara khusus membicarakan manhaj? Tidak pula secara khusus membikin dars atau jalsah untuk membantah kelompok fulaniyah atau membicarakan fulan seperti yang ditegaskan berulang-ulang dengan sepenuh keyakinan oleh Al ustadz Muhammad Barmim? Cukupkah para ulama membatasinya selama seperempat jam saja?

Berikut langsung saja kami sertakan beberapa contoh nama file ceramah para ulama beserta durasinya untuk menjawab klaim sepihak Al ustadz Muhammad Barmim serta Sofyan Ruray  dan silakan pembaca sendiri yang menghukumi sejauh mana kebenaran apa yang mereka ucapkan. Semua file ada pada kami.

syaikh muqbilsyaikh salimysyaikh muhammad bin hadi

Kesimpulan:

  1. Syaikh Muqbil  rahimahullah secara khusus pernah membicarakan kelompok fulaniyah atau membahas si fulan, bukti file-file beliau di atas mematahkan pernyataan bohong Al Ustadz Muhammad Barmim atas nama Asy Syaikh Muqbil rahimahullah dan kami menyeru dalam kesempatan ini sebagaimana beliau berbicara secara terbuka di depan jama’ahnya agar beliau segera rujuk dan bertaubat atas pernyataan dustanya tersebut.
  2. Asy Syaikh As Salimy memiliki pembahasan khusus manhaj tentang Bahayanya Fremasonry dengan durasi rekaman 48 :08 (lebih dari seperempat jam!)
  3. Terakhir, jika kita menyaksikan isi sebuah akun facebook bernickname https://www.facebook.com/moh.bayusuf tahulah kita dengan yakin bahwa beliaulah yang nyata-nyata tidak mengikuti thariqah Asy Syaikh Muqbil rahimahullah!!!

(Bersambung Insya Allah)

One thought on “Benarkah Para Ulama Kibar Tidak Pernah Membicarakan Bantahan Di Majelis-Majelis Mereka? Bag.1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *