MEMBUNGKAM TUDUHAN DUSTA BAHWA SALAFIYUN TIDAK MENYISAKAN SEORANGPUN KECUALI MENCELANYA!!!
Asy-Syaikh Muhammad bin Hady hafizhahullah
Termasuk yang juga yang didengung-dengungkan oleh mereka (hizbiyun) di waktu-waktu ini dan digunakan untuk menyerang Ahlus Sunnah wal Haq wal Huda dengan tujuan agar manusia lari dari Ahlus Sunnah dan untuk MENTAHDZIR AHLUS SUNNAH AGAR MANUSIA MENJAUHI MEREKA adalah tuduhan bahwa mereka tidak menyisakan seorang pun kecuali mereka mencelanya.
Demi Allah, INILAH ADALAH KEDUSTAAN BESAR. Kita katakan kepada yang mengatakan ucapan ini: “Tunjukkan siapa yang cela!! Sebutkan namanya, sebutkan!!” Kalau si fulan memang dicela maka dengan sebab apa dia dicela dan siapa yang mencelanya?!! Di sinilah keadaan dia akan seperti yang dikatakan dalam pepatah Arab:
وَقَفَ حِمَارُ الشَّيْخِ فِيْ الْعَقَبَةِ.
“Keledai Syaikh berhenti di tanjakan.”
(Maksudnya di sini orang yang mengatakan tadi akan terbungkam tidak bisa menjawab –pent)
Hal itu karena dengan pertanyaan ini akan tersingkaplah segala keburukan, akan nampak berbagai bencana, dan akan menjadi jelas berbagai musibah itu bagi orang-orang yang berakal yang mengikuti kebenaran dan petunjuk, dan akan kembali diketahui bahwa Ahlus Sunnah wal Atsar adalah orang yang jujur.
Tetapi kalau ucapannya samar atau tidak jelas maka tidak perlu digubris.
Jadi kalau muncul ucapan: “Tidak ada seorang pun yang selamat dari celaan!”
Maka kita tantang: “Sebutkan siapa orangnya!!”
CELAAN TERHADAP MANUSIA SUDAH ADA SEJAK ZAMAN DULU KALA –WALHAMDULILLAH– DAN HAL ITU DIKENAL DALAM SYARI’AT UNTUK TUJUAN-TUJUAN YANG MEMANG DIBENARKAN OLEH SYARI’AT, BUKAN UNTUK MELAMPIASKAN KEMARAHAN DAN HAWA NAFSU.
Lihat buktinya dengan adanya berbagai kitab jarh wa ta’dil yang penuh dengan celaan yang berkaitan dengan riwayat dan juga yang berkaitan dengan keadilan. Dan hingga hari ini terus ada celaan terhadap para saksi yang memang layak untuk dicela. Seperti dengan mengatakan: “Orang ini fasik, orang ini adil, orang ini adil dan diridhai, sedangkan yang ini fasik, tercela karena kefasikan sehingga ditolak dan tidak diterima persaksiannya.”
Jika celaan semacam ini boleh dilakukan demi dinar dan dirham serta menjaga darah, maka bagaimana dengan agama Allah?! Jelas agama Allah lebih mulia dan lebih berharga. Tetapi dengan ungkapan semacam ini para hizbiyun itu memang bermaksud membuat manusia lari dan ketakutan dengan pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki mereka. Maka jangan sekali-kali kalian dibuat gentar oleh semua itu!
Jika ada yang mengatakan: “Ahlus Sunnah tidak menyisakan seorang pun kecuali mereka cela!” maka bungkamlah dia dengan mengatakan: “Sebutkan siapa orangnya, mana!!”
Jika dia menyebut seseorang maka tanyalah lagi:
Apa celaan Ahlus Sunnah terhadapnya?!
Kenapa mereka mencelanya?!
Seperti apa mereka mencelanya dan kenapa?!
Mana tunjukkan buktinya!!
Dengan pertanyaan-pertanyaan semacam ini –biidznillah– dia akan terbungkam dan hujjahmu akan menang. Karena Ahlus Sunnah memang tidak pernah mencela kecuali dengan alasan yang benar dan mereka tidak melampaui batas.
Maka jangan sekali-kali kalian dibuat gentar oleh ungkapan-ungkapan dan berbagai terror semacam ini!! Kalian jangan takut. Jadi ini juga termasuk yang mereka dengung-dengungkan untuk menyerang Ahlus Sunnah wal Hadits atau Salafiyun di masa ini. Maka jangan sekali-kali kalian dibuat gentar oleh berbagai terror ini! Teruslah lanjutkan perjalanan kalian!!!
Simak audionya:
atau download di sini