Pengantar:
Ini adalah bantahan ke-4 terhadap syubhat yang dilontarkan oleh orang-orang ALERGI MANHAJ semodel dengan Al Ustadz Muhammad Barmim dkk. yang berupaya menggembosi Ahlussunnah, merendahkan Ahlussunnah, bahkan mereka ini tak segan-segan melaporkan kepada para ulama semata karena sikap tegas saudara-saudara mereka terhadap Hizbiyyun dan centeng-centengnya!! Sementara di pihak hizbiyyun sendiri terlontar pula syubhat yang serupa dengan di atas, dedengkot besar mereka sekelas Yazid Jawas memamerkan gaya syubhatnya yang ALERGI TAHDZIR dalam keadaan dia sendiri mentahdzir Ahlussunnah.
Ingatkah anda pada seri pertama http://tukpencarialhaq.com/2013/10/1https://www.facebook.com/moh.bayusuf2/benarkah-para-ulama-kibar-tidak-pernah-membicarakan-bantahan-di-majelis-majelis-mereka-bag-1/ telah kita tampilkan bukti suaranya Al Ustadz Muhammad Barmim ketika dia mencibir dan merendahkan Ahlussunnah serta berdusta atas nama Asy Syaikh Muqbil rahimahullah:
“Belum pernah ana yang pernah hidup dengan Syaikh Muqbil, yang pernah mengikuti darsnya Syaikh Muqbil nggak pernah…..Syaikh tidak pernah membicarakan ketika mereka…dakwah membicarakan masalah manhaj…tidak pernah. …faidahnya apa? APA KEMUDIAN KITA KELUAR DARI TEMPAT INI MENJADI ORANG ALIM SEKELAS SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYAH… ”
Subhanallah dia masih bertanya ya ikhwah apa manfaatnya berbicara manhaj? Dalam keadaan teman-teman di sekelilingnya datang di jalsah Mekah memperjuangkan Rodja dan para da’inya, menetapkan dakwah mereka sebagai bermanhaj Salaf! Kemudian tak puas dengan tahdzir Asy Syaikh Rabi’, datang ke Asy Syaikh Al Imam (lagi-lagi) mempromosikan Rodja, dan teman-temannya itu pula yang menebarkan petaka syubuhat dan talbisat manhaj Halabiyun Rodja!! Maka bagaimana mungkin Firanda menuduh Al Ustadz Dzulqarnain tidak menyebutkan kebaikan Rodja dalam keadaan kafilah beliaulah yang gigih membela Rodja dan menyebutkan jasa kebaikannya di depan ulama kita??!
Begitu gilirannya Ahlussunnah menjawab syubuhat dan talbisat Kalajengking yang mereka promosikan di sana maupun di sini serta merta Muhammad Barmim dan yang semisal Sofyan Ruray bangkit berdiri hendak membungkam Ahlussunnah, membatasi berbicara tentang kelompok sesat selama seperempat jam saja sembari merendahkannya dengan berucap…faidahnya apa??! Hadahumullah.
Maka inilah wahai Al Ustadz Muhammad Barmim a.k.a https://www.facebook.com/moh.bayusuf hadiah istimewa untuk meluluhlantakkan syubhatmu langsung dari ulama Ahlussunnah wal Jama’ah:
Asy-Syaikh Muhammad bin Hady hafizhahullah berkata di dalam pelajaran Syarh Al-Ibanah As-Sughra karya Ibnu Baththah kaset ke-2:
“Seseorang ada yang bertanya kepada Al-Imam Ahmad – dan saya akan memaparkan masalahnya – seperti yang diriwayatkan oleh anak beliau yaitu Shalih bin Ahmad pada bab hukum memunculkan perkataan baru pada sebuah masalah jika para shahabat berbeda pendapat, yaitu di jilid 2 hal. 166: Shalih rahimahullah berkata: “Seseorang menulis surat kepada ayahku menanyakan tentang hukum berdebat dengan ahli kalam…” Ini yang pertama, yang kedua adalah “Hukum duduk bermajelis dengan mereka…” Yaitu duduk dan berdebat dengan orang-orang yang suka berdebat. “Maka ayahku mendiktekan jawabannya kepada…” Maksudnya beliau berkata kepada Shalih: “Tulislah jawabannya kepadanya!” Ahmad mendiktekan dan Shalih, alangkah bagusnya. Keselamatan insyaAllah dengan menempuh jalan beliau berdua ini serta siapa saja dari ulama salaf yang seperti keduanya dan para pewaris ilmu shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam.
Maka beliau menulis surat dengan mengatakan: “Semoga Allah memberimu kesudahan yang baik…” Lihatlah, beliau mendoakan untuk penanya agar mendapatkan kesudahan yang baik, yaitu meninggal dalam keadaan yang baik dan penutup yang indah. Beliau berkata:
أحسن الله عاقبتك ودفع عنك كلّ مكروه ومحذور، الذي كُنّا نسمع وأدركنا عليه من أدركنا من أهل العلم أنهم كانوا يكرهون الكلام والخوض مع أهل الزيغ.
“Semoga Allah memberimu kesudahan yang baik dan menghilangkan semua keburukan dan bahaya dari dirimu. Yang kami dengar dan yang kami jumpai dari para ulama adalah mereka membenci untuk berbicara dan berdebat dengan orang-orang yang menyimpang.”
Siapakah yang mengatakan ucapan ini?! Ahmad, dan di masa Ahmad terdapat seribuan imam yang mereka mengikuti beliau, menolongnya dan mendukungnya. ADAPUN DI MASA INI TERDAPAT SERIBU PENDUSTA, BELUM LAGI SERIBU ORANG YANG SUKA MERENDAHKAN YANG MENGKLAIM DI ATAS AS-SUNNAH NAMUN SUKA MERENDAHKAN AHLUS SUNNAH. Kira-kira apa yang akan menimpa kita di zaman ini?! Jadi kita lebih butuh untuk mengambil nasehat beliau ini.
Jika dahulu di masa Ahmad seandainya engkau menginginkan seribu imam untuk membela Ahmad niscaya engkau akan mendapatinya. Adapun di zaman kita ini yang ada adalah seribu orang yang suka merendahkan dan menggembosi orang yang ingin menempuh jalan Ahmad. Bahkan sangat disayangkan juga dengan mencela siapa saja yang menempuh cara Ahmad dan menggambarkan dengan buruk bahwa orang yang meneladani beliau adalah orang yang suka meniru-niru atau sok bergaya seperti Ahmad. Lihatlah Ahmad, beliau berwasiat kepada penanya. Tetapi menurut hizbiyyun orang mengambil wasiat Ahmad adalah orang yang sok bergaya seperti Ahmad, bukan dinilai sebagai orang yang mengikuti fatwa beliau.
Saya tanya kalian tolong dijawab, “dia mengikuti fatwa Ahmad ataukah orang yang sok bergaya seperti Ahmad?! Katakan hal ini kepada Doktor Ibrahim Ar-Ruhaily dan orang-orang yang semodel dengannya!”
Ditranskrip oleh Abu Usamah Abdurrahman
23 Syawwal 1433 H
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=132060