Tahdzir Asy Syaikh Abdullah Bukhari Terhadap Abdul Malik Ramadhani

bismillah

tahdzir asy syaikh abdullah bukhari terhadap abdul malik ramadhani

Tahdzir Asy Syaikh Abdullah Bukhari Terhadap Abdul Malik Ramadhani

Pengantar

Telah datang masanya tatkala berpegang dengan bimbingan Masyaikh Ahlussunnah semisal tahdziran Asy Syaikh Rabi’ bin Hady Al Madkhaly, Asy Syaikh Muhammad bin Hady Al Madkhaly dan Asy Syaikh Abdullah Al Bukhary hafizhahumullah maka beramai-ramailah para penggembos dakwah dari kalangan MLM menghukuminya sebagai sebuah tahdziran yang salah alamat, dibangun di atas informasi dan berita dusta. Wallahul musta’an.

Maka ketika ada yang menyatakan rujuk mengikuti bimbingan para masyaikh Ahlussunnah tersebut berdirilah panglima-panglima MLM mereka semisal Abul Fadl Abdul Qadir Abu Faizah dan Abu Imron Nashrul Haq segera berteriak melalui tulisan untuk menghujatnya sebagai tindakan kesesatan, khuruj ‘anil Haq!!!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Rujuk kepada bimbingan Ulama Kibar divonis di majelis khususnya dedengkot MLM

Gambar 1. Rujuk kepada bimbingan Ulama Kibar divonis di majelis khususnya dedengkot MLM sebagai sebuah tindakan batil/sesat, khuruj ‘anil haq.

Dan tatkala Ahlussunnah meminta bimbingan para ulamanya semisal Asy Syaikh Rabi’ Al Madkhali, Asy Syaikh Ubaid Al Jabiri, Asy Syaikh Muhammad bin Hady Al Madkhali dan Asy Syaikh Abdullah Al Bukhary dan masyaikh lainnya terkait kegiatan daurah Masyaikh yang diadakan oleh barisan para pembangkang dan penggembos dakwah tersebut maka merekapun menskenario hal itu sebagai sebuah tindakar makar, ambisi untuk menjadikan diri sebagai rujukan dakwah di Indonesia, anak durhaka terhadap dakwah Salaf dan kelancangan, gelaran-gelaran bagi pelaku tindak kejahatan terhadap salafiyin dan dakwahnya. Allahul musta’an

Sesaat mereka merasa lega, berpesta gembira dan menyebarluaskan “kemenangan fatamorgana” tersebut tanpa perlu untuk bercermin bahwa di balik “kemenangan babak belur tersebut” mereka sebarluaskan pula begitu polosnya makar khabits, kedhaliman, kedustaan dan tipu daya mereka terhadap Syaikhnya…..Masya Allah.

MSG tatkala berpesta gembira dari hasil mengelabui Syaikh Abdul Hadi

Gambar 2. Screenshot MSG tatkala berpesta gembira dari hasil mengelabui Syaikh Abdul Hadi

Walhasil MLM telah berhasil meletakkan stempel Asy Syaikh Abdul Hadi Al Umairi bahwa tindakan meminta bimbingan para masyaikh dalam menyikapi kegiatan yang dilakukan oleh para penggembos dakwah, pengusung bendera ishlah dengan Halabiyun, para pembangkang bimbingan ulama adalah sebuah tindakan kejahatan terhadap salafiyun dan dakwahnya. Wallahul musta’an.

Maka di sini kami akan tambahkan lagi satu bimbingan Asy Syaikh Abdullah Al Bukhary hafizhahullah yang sebelum ini tahdziran beliau juga termasuk yang ditentang oleh MLM dan telah pula beliau dimintai bimbingan terkait daurah yang diselenggarakan oleh MLM yang akhirnya membuahkan kemurkaan yang sangat hebat dari pihak MLM sehingga merekapun menyusun makar dengan meminjang tangan Masyaikh yang mereka datangkan dan sungguh kami tidak takut jika dengan mengikuti dan mempublikasikan bimbingan beliau ini maka kita dicap sebagai anak yang durhaka terhadap dakwah Salaf, meletakkan diri pada kedudukan para ulama dan berambisi menjadi rujukan dakwah di Indonesia.

Dan kita katakan:

قل موتوا بغيظكم…

Katakanlah, ‘Matilah kalian dengan kemarahan kalian!!”

Sesungguhnya bahaya dan makarnya para penggembos dakwah tidak hanya dirasakan di negeri ini saja..

TAHDZIR ASY-SYAIKH ABDULLAH AL-BUKHARY TERHADAP ABDUL MALIK RAMADHANY

Pertanyaan: Diantara ucapan mereka: “Saya menghadiri Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad, Abdur Razzaq Al-Badr, dan Sulaiman Ar-Ruhaily, dan saya mencukupkan dengan ini. Apakah untuk saya menjadi seorang salafy saya harus menghadiri majelis Asy-Syaikh Ubaid Al-Jabiry, Muhammad bin Hady, dan Abdullah Al-Bukhary?”

Jawaban: Siapa yang membatasi harus, siapa yang mengatakan engkau harus menghadiri majelis si ini dan jangan menghadiri majelis si itu?! Siapa yang mengatakan kepadamu bahwa Salafiyah dibatasi pada Abdur Razzaq, Asy-Syaikh Abdul Muhsin, dan Sulaiman (Ar-Ruhaily –pent)?! Siapa yang mengatakan bahwa Masayikh yang di atas As-Sunnah telah mentahdzir mereka, maksudnya dengan mengatakan: “Jangan menghadiri majelis si ini, jangan menghadiri majelis si ini, dan jangan menghadiri majelis si ini!”

Ini adalah ucapan para pengekor hawa nafsu, persis ucapan para penggembos. Kalian ingin tahu siapa para penggembos itu?! Mereka adalah orang-orang yang suka mengatakan ucapan-ucapan semacam ini. Para penggembos mereka termasuk manusia yang paling berbahaya terhadap dakwah Salafiyah sekarang ini, termasuk manusia yang paling membahayakan dakwah. Mereka mengenakan baju Salafiyah, padahal Salafiyah berlepas diri dari mereka, baarakallahu fiik. Baiklah, sekarang kita balik ucapan tersebut. Baliklah ucapan tersebut kepada mereka! Seandainya kalian mengatakan kepada mereka: “Kami menghadiri majelis Asy-Syaikh Ubaid, Asy-Syaikh Muhammad Hady, dan Abdullah Al-Bukhary, dan kami tidak akan menghadiri majelis Abdur Razzaq Al-Abbad, tidak pula Asy-Syaikh Abdul Muhsin, dan tidak pula majelis Sulaiman (Ar-Ruhaily –pent), apakah seseorang untuk menjadi seorang salafy harus menghadiri majelis mereka?!” Baliklah pertanyaannya! Paham? Mereka tidak akan bisa menjawab, baarakallahu fiik.

Kami mengatakan: hadirilah majelis Asy-Syaikh Abdul Muhsin, hadirilah majelis Asy-Syaikh Ubaid, hadirilah majelis Masayaikh yang berada di atas As-Sunnah yang murni. Tentunya dengan syarat, yaitu ketika saya mengatakan kepadamu: “Hadirilah majelis Asy-Syaikh Abdul Muhsin!” Ini tidak berarti bahwa semua yang dikatakan oleh Asy-Syaikh Abdul Muhsin benar. Demikian juga ketika kami mengatakan: “Hadirilah majelis Asy-Syaikh Ubaid!” Ini tidak berarti bahwa semua yang dikatakan oleh Asy-Syaikh Ubaid adalah benar. Jadi ulama yang ini mengatakan kebenaran dan terkadang dia salah, demikian juga ulama yang ini mengatakan kebenaran dan terkadang dia salah, demikian seterusnya. Benarkan? Ini yang wajib untuk kalian ketahui. Saya menunjukkan kepadamu agar menghadiri majelis Asy-Syaikh Abdul Muhsin bukan berarti engkau harus menerima semua yang beliau katakan. Beliau mengatakan kebenaran dan terkadang beliau mengatakan yang salah. Demikian juga Asy-Syaikh Ubaid, demikian juga Asy-Syaikh Rabi’, demikian juga Mufti (Asy-Syaikh Abdul Aziz Alus Syaikh –pent), demikian juga Al-Fauzan, mereka semua. Jadi kita menerima kebenaran dan kita katakan: Al-Imam Ahmad bisa benar dan bisa salah, Malik pun bisa bisa benar dan bisa salah. Bukankah demikian?! Kalau begitu kenapa ada yang mengatakan bahwa para ulama tadi benar terus dan tidak pernah salah?!

Hanya saja mereka –baarakallahu fiikum– merasakan sesak dada karena Masayikh Ahlus Sunnah, sehingga kerongkongan mereka pun terasa tersumbat. Hal ini seperti yang dikatakan oleh salah seorang penggembos yang sedang sakit hatinya, yaitu Abdul Malik Ramadhany. Dia mengatakan: “Mereka (Salafiyun –pent) memeras atau menyaring Masayikh, seakan-akan kita berada di tempat yang dicuci. Mereka memeras lalu tidak mengeluarkan kecuali 3 Masayikh.”

Dia ini seorang pendusta, dia telah berdusta dan berbuat jahat, dan mulut si pendusta ini telah dibungkam dengan batu. Kalian dengar Abdul Malik Ramadhany yang hatinya sakit dan menyimpang ini?! Dialah yang mengucapkannya, baarakallahu fiik.

Dialah yang mengatakan: “Saya sepakat dengan Al-Halaby dalam kitabnya yang berjudul Manhajus Salaf.” Kitab yang busuk dan kitab yang buruk. Dia mengatakan: “Saya sepakat dengannya, hanya saja saya tidak sependapat dengannya dalam menentukan waktu diterbitkannya yang tepat.” Jadi cuma masalah waktu. Kita memohon keselamatan kepada Allah. Dia ini orang yang hatinya sakit, dan dia mensifati Masayikh Ahlus Sunnah sebagai hizbiyun. Semoga Allah memotong lidah orang yang mengatakan ucapan ini, baarakallahu fiik. Bencana lain masih banyak, hanya saja bukan sekarang waktunya untuk menjelaskan.

Jadi mereka ini tersumbat dan sesak kerongkongannya, baarakallahu fiik. Mereka suka mengulang-ulang ucapan ini. Ini diucapkan oleh sebagian orang-orang rendahan di majelis-majelis khusus, lalu mereka menyemburkannya kepada para penuntut ilmu kemudian menghilang. Agar kisah penggembosan yang mereka lakukan menjadi lengkap dan agar pemikiran penggembosan dan para penggembos juga bisa tersebar. Mereka menginginkan untuk membentuk para pemuda Salafiyun menjadi demikian, yaitu tidak menjadi penolong As-Sunnah, condong kepada bid’ah, menggembosi kebenaran dan orang-orang yang berpegang teguh dengannya, membela para pengekor hawa nafsu, dan mencela Ahlus Sunnah. Ada pemuda berjalan bersamamu dan setelah itu dia mengatakan: “Saya salafy.” Padahal dia seperti orang yang terkena penyakit ayan, atau seperti orang yang memaksa hewan tunggangan agar terus berjalan, akhirnya dia tidak bisa menempuh perjalanan dan tidak juga bisa meluruskan punggungnya (istirahat). Kita memohon keselamatan kepada Allah. Juga seperti yang dikatakan: “Ini adalah kebiasaan yang aku ketahui dari ular jantan.” (permisalan bagi orang yang meniru nenek moyangnya dalam perkara yang buruk –pent). Maksudnya hal ini mereka katakan sejak lama. Allahul musta’an.

Simak audionya:

atau download di sini

Sumber audio dan transkripnya:

http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=51310

Baca artikel terkait:

One thought on “Tahdzir Asy Syaikh Abdullah Bukhari Terhadap Abdul Malik Ramadhani

  1. Bismillah.
    ‘afwan, apakah ‘abdul malik ramadhani yg ditahdzir adalah penulis Madarikun Nazhar fis Siyasah?

    Comments:
    Na’am beliau adalah penulis kitab Madarikun Nazhar fis Siyasah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *