Syubhat Manhaj Mutalawwin Dzulqarnain Cs Atas Nama Kepentingan Orang Awam
Adalah Syubhat Dr. Ibrahim Ar Ruhaily
Pengantar
Sesungguhnya jika kita membaca bimbingan para ulama Ahlussunnah maka tampaklah dengan jelas bahwa syubhat-syubhat yang dilontarkan oleh jaringan Mutalawwin La’aab Makir atau yang lebih popular dengan julukan MLM dengan dedengkot besarnya yang bernama Dzulqarnain yang menghasung propaganda penggembosan terhadap salah satu dari prinsip-prinsip penting Ahlussunnah yakni Tahdzir terhadap orang-orang yang menyimpang dan penggambaran-penggambaran buruk terhadapnya sedikit banyak merupakan kepanjangan lidah dari syubuhat yang berkeliaran di luar negeri sana semisal yang dilontarkan oleh Syaikh Ibrahim Ar Ruhaily hadahullah. Tengok saja makalah-makalah yang telah lalu, syubhat pertanyaan alam kubur yang digeber oleh Jafar Salih ternyata merupakan syubhat yang sama sebagaimana yang disebarkan oleh Doktor Ibrahim Ar Ruhaily, hadahumallah.
Link di atas adalah penegakan hujjah Al ‘Allamah ‘Ubaid Al Jabiri hafizhahullah pada daurah Bantul yang mana beliau di akhir jawabannya menegaskan… MAKA BERHATI-HATILAH DARI UCAPAN TERSEBUT DAN BERHATI-HATILAH DARI ORANG-ORANG YANG MENGATAKANNYA. KALAU MEREKA MASIH TERUS MEMBANGKANG, MEMBELA UCAPAN TERSEBUT MAKA MEREKA BERARTI PARA MUBTADI’AH YANG SESAT.- selesai-
Setelah dauroh tersebut, apakah Dzulqarnain dkk menjaga jarak apalagi menjauhinya?? Tidak ya ikhwah, bahkan Jafar Salih adalah salah satu jajaran ustadz yang menjadi panitia daurah Syaikh Abdullah Mar’i dan Syaikh Utsman As Salimi!!!
Gambar 1. Screenshot Jafar Salih panitia dauroh Masyaikh Yaman
Itu semua (kemesraan) terus terjalin dalam keadaan bukti-bukti kejahatan manhaj Ja’far Salih telah terbentang di depan mata jejaring MLM!!
- Jafar Shalih Menggali Lubang (Fitnah) Kuburnya Sendiri Bag.1
- Jafar Shalih Menggali Lubang (Fitnah) Kuburnya Sendiri Bag.2
- Jafar Shalih Menggali Lubang (Fitnah) Kuburnya Sendiri Bag.3
- Jafar Shalih Menggali Lubang (Fitnah) Kuburnya Sendiri Bag.4
- Jafar Shalih Menggali Lubang (Fitnah) Kuburnya Sendiri Bag.5
- Peringatan Ulama Ahlussunnah Dari Bahayanya Ja’far Salih
Demikian pula syubhat orang awam yang direkomendasikan kebolehannya oleh jaringan MLM (Dzulqarnain, asatidzah Jakarta, Sofyan Ruray) untuk mengambil ilmu dari Rodja (yang merupakan salah satu sumber fitnah Halabiyun Turatsiyun terbesar di Indonesia) yang mengesankan mereka ini berbicara demikian seolah-olah demi kepentingan orang awam tersebut, melindungi mereka dari bahaya yang mengancam agamanya yang sesungguhnya prinsip yang mereka suarakan tersebut adalah bukti dari terbolak-baliknya pemahaman mereka dari prinsip pemahaman Salaful Ummah sebagaimana telah diuraikan kebatilan prinsipnya Dzulqarnain cs pada makalah terdahulu:
- Orang Awam Lebih Mudah Tersesat Wahai Ustadz! (Bag.1)
- Orang Awam Lebih Mudah Tersesat Wahai Ustadz! (Bag. 2)
- Orang Awam Lebih Mudah Tersesat Wahai Ustadz! (Bag. 3)
Sekarang saatnya kita menyimak benang merah syubhat yang dilontarkan oleh jaringan MLM dengan syubhat Doktor Ibrahim Ar Ruhaily di bawah ini:
Ibrahim Ar-Ruhaily berkata sebagaimana yang dikutip oleh Asy-Syaikh Rabi bin Hady hafizhahullah ketika membantahnya di dalam kitab beliau yang berjudul Bayaan Maa Fii Nashiihati Ibrahim Ar-Ruhaily Minal Khalal wal Ikhlaal hal. 60-61:
6- الرد على المخالف من فروض الكفايات، فإذا قام به أحد العلماء وتحقق المقصود الشرعي برده على المخالف وتحذير الأمة، فقد برئت ذمم العلماء بذلك على ما هو مقرر عند العلماء في سائر فروض الكفايات.
ومن الأخطاء الشائعة عندما يصدر رد من عالم على مخالف، أو فتوى بالتحذير من خطأ، مطالبة كثير من الطلبة المنتسبين للسنة العلماء وطلبة العلم بيان موقفهم من ذلك الرد، أو تلك الفتوى، بل وصل الأمر إلى أن يطالب من طلبة العلم الصغار، بل العوام تحديد موقفهم من الراد والمردود عليه، ثم يعقدون على ضوء ذلك الولاء والبراء ويتهاجر الناس بسبب ذلك، حتى لربما هجر بعض الطلبة بعض شيوخهم الذين استفادوا منهم العلم والعقيدة الصحيحة سنين طويلة بسبب ذلك، ولربما عمت الفتنة البيوت فتجد الأخ يهجر أخاه والابن يجفو والديه، ولربما طلقت الزوجة وفرق الأطفال بسبب ذلك.
وأما إذا ما نظرت إلى المجتمع فتجد أنه انقسم إلى طائفتين أو أكثر، كل طائفة تكيل للأخرى التهم وتوجب الهجر لها، وكل هذا بين المنتسبين للسنة ممن لا تستطيع طائفة أن تقدح في عقيدة الطائفة الأخرى وفي سلامة منهجها قبل أن ينشأ هذا الخلاف، وهذا مرجعه إما إلى الجهل المفرط بالسنة وقواعد الإنكار عند أهل السنة أو إلى الهوى، نسأل الله العافية والسلامة.
“6. Bantahan terhadap orang yang menyelisihi kebenaran termasuk amal yang hukumnya fardhu kifayah, jadi jika salah seorang ulama telah melakukannya dan tujuannya yang dimaksud oleh syariat telah tercapai dengan adanya bantahan seorang ulama tersebut terhadap orang yang menyelisihi kebenaran dan dengan mentahdzirnya agar umat mewaspadainya, maka dengan hal itu telah gugur kewajiban ulama yang lain berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh para ulama pada semua amal yang sifatnya fardhu kifayah.
Dan termasuk kesalahan yang telah menyebar adalah ketika muncul sebuah bantahan dari seorang ulama terhadap seseorang yang menyelisihi kebenaran, atau muncul sebuah fatwa yang mentahdzir sebuah kesalahan, ada permintaan dari banyak para penuntut ilmu yang mengaku sebagai Ahlus Sunnah kepada para ulama dan para penuntut ilmu untuk menjelaskan sikap mereka terhadap bantahan atau fatwa tersebut. Bahkan perkaranya hingga menuntut kepada para penuntut ilmu yang masih baru belajar, bahkan hingga menuntut orang-orang awam untuk memperbarui sikap mereka terhadap pihak yang membantah dan pihak yang dibantah. Kemudian setelah itu mereka menjadikannya sebagai dasar untuk membangun sikap loyalitas dan permusuhan, akhirnya manusia pun saling menghajr (memutus hubungan atau memboikot –pent) karenanya. Sampai terkadang sebagian penuntut ilmu menghajr sebagian masayikh (guru-guru –pent) mereka yang darinya mereka menimba ilmu dan akidah yang benar selama sekian tahun lamanya dengan sebab itu. Dan terkadang pula fitnah tersebut merembet ke rumah-rumah sehingga engkau menjumpai ada seorang saudara memutus hubungan dengan saudaranya dan seorang anak bersikap kasar kepada kedua orang tuanya, dan bahkan terkadang seorang istri dicerai dan anak-anak dipisahkan gara-gara hal tersebut.
Adapun jika engkau memperhatikan masyarakat maka engkau akan menjumpai mereka terbagi menjadi dua kelompok atau lebih. Masing-masing kelompok melemparkan berbagai tuduhan buruk kepada kelompok yang lain dan mengharuskan untuk menghajr kelompok yang lain tersebut. Semua ini terjadi diantara orang-orang yang mengaku sebagai Ahlus Sunnah yang salah satu kelompok tidak mampu untuk membuktikan bahwa kelompok yang lain telah melakukan kesalahan dalam masalah akidah dan manhaj sebelum munculnya perselisihan semacam ini. Dan hal sebabnya bisa jadi karena kebodohan yang keterlaluan terhadap As-Sunnah dan terhadap kaidah-kaidah Ahlus Sunnah dalam mengingkari kemungkaran, atau karena hawa nafsu. Kita memohon keselamatan kepada Allah.” –selesai kutipan perkataan Ar-Ruhaily–
Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady hafizhahullah membantahnya dengan mengatakan:
“Saya katakan:
Ucapanmu: Bantahan terhadap orang yang menyelisihi kebenaran termasuk amal yang hukumnya fardhu kifayah, jadi jika salah seorang ulama telah melakukannya dan tujuannya yang dimaksud oleh syariat telah tercapai dengan adanya bantahan seorang ulama tersebut terhadap orang yang menyelisihi kebenaran dan dengan mentahdzirnya agar umat mewaspadainya, maka dengan hal itu telah gugur kewajiban ulama yang lain berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh para ulama pada semua amal yang sifatnya fardhu kifayah.
Saya katakan: memang, jika tujuan yang dimaksud oleh syariat telah tercapai maka telah gugur kewajiban kaum Muslimin yang lain. Tetapi jika tujuan yang dimaksud oleh syariat belum tercapai dengan bantahan yang hanya dilakukan oleh satu orang tersebut terhadap pihak yang menyelisihi kebenaran, yaitu dengan munculnya sikap penentangan dari mubtadi’ yang dibantah, dan di medan dakwah masih dijumpai orang-orang yang mengaku punya ilmu yang mendukung orang yang dibantah tersebut dan mereka merasa senang dengan bantahan-bantahannya yang zhalim dan bathil terhadap ulama yang membantah berbagai bid’ah dan kebathilan itu. Dan juga masih ada ulama lain yang diam tidak menjelaskan kesalahan dan kebathilan orang yang dibantah tadi. BAHKAN ORANG YANG DIBANTAH TERSEBUT BERUSAHA MENGGUNAKAN SIKAP DIAM DARI PARA ULAMA YANG LAIN INI SEBAGAI SENJATA DAN BERUSAHA MENGESANKAN KEPADA MANUSIA BAHWA PARA ULAMA YANG DIAM ITU BERSAMANYA DAN MENDUKUNGNYA. DIA JUGA MENGESANKAN KEPADA MANUSIA BAHWA JIKA DIA DI ATAS KEBATHILAN, TENTU PARA ULAMA ITU AKAN MENJATUHKANNYA. MAKA SUNGGUH KETIKA ITU TERJADI, WAJIB ATAS PARA ULAMA YANG DIAM ITU UNTUK MENJELASKAN KEBENARAN KEPADA MANUSIA, sebagai bentuk nasehat bagi Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum Muslimin serta mereka semuanya. Juga dalam rangka membela kebenaran dan menghancurkan sumber-sumber fitnah dan perselisihan yang muncul karena sikap diam atau dukungan terselubung kepada pembawa kebathilan yang kedua hal ini menyebabkan tidak tercapainya tujuan yang dengannya baru bisa menggugurkan dosa pihak yang lain.
Gambar 2. Screenshot Manhaj jejaring MLM Dzulqarnain. Siapa yang bermasalah?
DAN TIDAK BOLEH MENGATAKAN BAHWA TELAH GUGUR KEWAJIBAN PARA ULAMA YANG LAIN.
Jadi jika tujuan belum tercapai dengan bantahan yang dilakukan oleh satu orang atau sepuluh orang ulama, maka belum gugur kewajiban ulama yang lain hingga mereka bangkit atau sebagian mereka bangkit yang dengannya tercapai tujuan dan fitnah pun padam dan SAMPAI KEBENARAN NAMPAK JELAS DIKETAHUI OLEH MANUSIA YAITU PARA PENUNTUT ILMU DAN ORANG-ORANG AWAM, SEBAGAIMANA KEBATHILAN NAMPAK JELAS BAGI MEREKA.
Jadi mengatakan bahwa tujuan telah tercapai sementara keadaan sebenarnya seperti ini, kekacauan serta kegoncangan masih terjadi, jelas ini merupakan perkara yang aneh, dan yang lebih aneh lagi adalah ucapan orang yang mengatakan: “KEWAJIBAN ULAMA YANG LAIN TELAH GUGUR.”
Wajib atas Dr. Ibrahim dan para ulama yang diam serta yang lainnya untuk bergerak menghadang fitnah atau fitnah-fitnah yang jerat-jeratnya telah memakan korban, dan hendaknya fakta yang memilukan ini menjadi pendorong bagi mereka untuk bangkit melakukan kewajiban yang sifatnya fardhu kifayah ini.
Gambar 3. Screenshot Serdadu MLMnya Dzulqarnain bangkit membela Ibrahim Ar Ruhaily
Dan bukan mustahil yang menjadi sebab dari fitnah yang besar ini serta dampak buruknya adalah sikap diam orang-orang yang diam yang menolak untuk melakukan kewajiban yang sifatnya fardhu kifayah ini yang tujuannya tidak tercapai hanya dengan satu orang saja yang melakukannya. Dan perhatikan bagaimana fikih Ahlus Sunnah terdahulu dan usaha mereka yang melakukan kewajiban besar ini secara bersama-sama.
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata di dalam Madaarijus Saalikiin (1/372) ketika menjelaskan pengingkaran beliau terhadap ahli bid’ah: “Dan oleh karena inilah pengingkaran salaf dan para imam sangat keras terhadap bid’ah, dan mereka lantang menyebutkan para pengusung bid’ah tersebut dari berbagai belahan bumi dan mereka memperingatkan ummat dari bahaya kesesatan mereka dengan sekeras-kerasnya dan bersungguh-sungguh melakukannya yang semisal itu tidak mereka lakukan ketika mengingkari perbuatan-perbuatan keji, kezhaliman dan permusuhan. Karena bahaya bid’ah dan pengaruhnya dalam menghancurkan dan merusak agama lebih besar.”
Gambar 4. Screenshot serdadu MLM tersengat dengan bantahan Ahlussunnah, bangkit membela Ibrahim Ar Ruhaily dan ketua kelas Hajawuroh, Yahya Al Hajury.
Dan saya bertanya kepada Dr. Ibrahim sebagai contoh misalnya jihad fi sabilillah termasuk amal yang sifatnya fardhu kifayah; jika ada satu orang pergi untuk berjihad melawan sebuah negara kafir yang mengancam keselamatan Islam dan kaum Muslimin, apakah akan tercapai tujuan yang dimaksudkan oleh syariat dengan kepergian satu orang ini saja?! Atau ratusan orang yang pergi, tetapi dengan kepergian sejumlah itu belum tercapai tujuan yang dimaksudkan oleh syariat dan jumlah mereka yang sebanyak itu belum bisa menghilangkan ancaman ini?! Maka apakah dalam keadaan seperti ini boleh bagi para ulama untuk bersikap diam, ataukah wajib atas mereka untuk membangkitkan semangat manusia untuk berjihad agar mereka melaksanakan kewajiban yang sifatnya fardhu kifayah ini?! Ataukah harus terpenuhi jumlah yang mencukupi untuk melaksanakan kewajiban ini dan untuk menggugurkan kewajiban kaum Muslimin yang lainnya?! Dan jika mereka tidak memenuhi jumlah yang mencukupi ini maka sesungguhnya kaum Muslimin dalam keadaan seperti ini mereka berdosa dan mereka memikul tanggung jawab jika muncul bahaya yang menimpa Islam dan kaum Muslimin.
Dan katakan yang semisal itu dalam perkara amar ma’ruf nahi mungkar; yaitu harus terpenuhi jumlah yang mencukupi untuk memadamkan fitnah jika fitnah itu tidak bisa dipadamkan dengan satu atau sepuluh atau dua puluh orang.
Maka jelaslah dengan pemaparan ini bahwa permintaan dari para penuntut ilmu yang menyatakan sebagai Ahlus Sunnah kepada para ulama agar menjelaskan sikap mereka, maka ini merupakan hal yang benar dan bukan termasuk kesalahan, jika permintaan semacam ini memang benar-benar ada. Yang salah justru pihak yang menyalahkan mereka. Dan sungguh sikap diamnya para ulama ketika dibutuhkan atau ketika darurat untuk menjelaskan kebenaran, ini termasuk sikap menyembunyikan kebenaran dan termasuk kesalahan besar yang akan mengakibatkan berbagai kerusakan dan fitnah serta terpecahnya manusia menjadi dua kelompok atau beberapa kelompok yang saling bermusuhan dan saling menjauh dan seterusnya…
Gambar 5. Screenshot yang masih hangat (syubhat) Syaikh Ibrahim Ruhaili yang engkau bela, bukankah demikian wahai JS?
Terakhir, maka wajib atas dirimu untuk menjelaskan pihak yang zhalim dan membangkang yang menjadi sumber fitnah yang mengerikan ini yang telah mencapai batas yang telah engkau gambarkan. AGAR MANUSIA –TERKHUSUS ORANG-ORANG AWAM– MENGETAHUI URUSAN AGAMA MEREKA DENGAN JELAS SEHINGGA MEREKA BISA MENGAMBIL KEBENARAN DAN MENOLAK KEBATHILAN, DAN JUGA AGAR LOYALITAS SERTA PERMUSUHAN MEREKA BERDASARKAN ILMU. Dan ini termasuk kewajiban atas penulis kitab An-Nashiihah ini (Ar-Ruhaily –pent).” –selesai kutipan perkataan Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady hafizhahullah–
Setelah kita mengetahui syubhat Ar-Ruhaily dan bantahan Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady hafizhahullah, maka mari kita bandingkan dengan ucapan dan syubhat yang dilontarkan oleh Dzulqarnain Al-Makassary, apakah ucapannya haq ataukah bathil?! Alangkah serupanya malam ini dengan malam kemarin!!!
Dzulqarnain mengatakan:
02:06 “…Jadi sebenarnya permasalahan Ihyaut Turats ini hanya dimunculkan oleh sebagian orang, oleh Salafiyin sendiri sudah lama selesai dari Ihyaut Turats. Ya…sudah lama selesainya bahwa mereka ini yayasan hizbiyyah, ya..memecahbelah dan seterusnya itu sudah lama selesainya tapi ada sebagian orang yang… apa namanya…ingin menjadi pahlawan kesiangan ..ya… bahwa dia memunculkan masalah-masalah yang seperti ini, menyibukkan Salafiyin dari ilmu.
Dan sebagian orang lain seakan-akan seluruh ushul Ahlussunnah itu adalah mentahdzir Ihyaut Turats. Dimana-mana kerjanya hanya itu saja atau kebanyakan pembicaraan adalah itu …yang kadang menyebabkan berbalik sangka pada sebagian orang …iya ..disebabkan karena masalah sikap terhadap Ihyaut Turats…”
Audio buktinya simak di sini:
atau download di sini
Syubhat di atas dijawab dengan sanggahan dari Asy Syaikh Rabi’:
“memang, jika tujuan yang dimaksud oleh syariat telah tercapai maka telah gugur kewajiban kaum Muslimin yang lain. …Jadi jika tujuan belum tercapai dengan bantahan yang dilakukan oleh satu orang atau sepuluh orang ulama, maka belum gugur kewajiban ulama yang lain hingga mereka bangkit atau sebagian mereka bangkit yang dengannya tercapai tujuan dan fitnah pun padam dan SAMPAI KEBENARAN NAMPAK JELAS DIKETAHUI OLEH MANUSIA YAITU PARA PENUNTUT ILMU DAN ORANG-ORANG AWAM, SEBAGAIMANA KEBATHILAN NAMPAK JELAS BAGI MEREKA.
Jadi mengatakan bahwa tujuan telah tercapai sementara keadaan sebenarnya seperti ini, kekacauan serta kegoncangan masih terjadi, jelas ini merupakan perkara yang aneh…”
Kita katakan:
Maka bagaimana dengan ulama Indonesia yang sampai menyatakan bahwa perkara Ihya’ut Turats SUDAH SELESAI (karena sudah divonis sebagai yayasan Hizbiyah memecah belah umat) padahal para ulama yang jauh lebih kokoh dan lebih diakui keilmuannya, bukan ulama “Salafy” Karma Goncang –setelah Al Mukarram Asy Syaikh Dzulqarnain mengucapkan yang demikian- masih terus dan terus memperingatkan umat dari bahaya dan kejahatannya dan para duat Hizbiyun dan MLM dengan kecerdasan mereka masih terus membela dan menjajakan dagangan fulus Hizbiyah Turatsiyah yang banyak membantu tersebarnya dakwah Salafiyyah ala mereka?
La haula wala quwwata illa billah.
Gambar 6. Screenshot di satu memperingatkan kejahatan Ihyaut Turats dicibir dan dilecehkan di sisi lain semangat besar dan hasungan Orang cerdas jejaring MLMnya untuk mengambil dana IT
Simak lebih lengkap pada makalah:
- Ketika Ahlussunnah Dipaksa Jafar Shalih Untuk Memilih..
- Ketika Ahlussunnah Dipaksa Jafar Shalih Untuk Memilih.. (Bag. 2)
Dan tidak cukup itu, bahkan Syaikh Al Mukarram Dzulqarnain mencibir orang-orang yang memperingatkan dari bahaya Ihya’ut Turats sebagai Pahlawan Kesiangan, menyibukkan Salafiyin dari ilmu, kerjanya hanya itu saja (mentahdzir Ihya’ut Turats) dan ucapan-ucapan buruk lagi rusak yang hanya akan menggembirakan Hizbiyyun Turatsiyun Halabiyun!!
Sungguh ini adalah tawaran jual beli dari dedengkot MLM yang sangat buruk lagi rusak!!
Subhanallah, memperingatkan umat dari kejahatan Ihya’ut Turats dia gambarkan sebagai pekerjaan orang-orang yang tidak punya kerjaan kecuali itu?!!!!
Maka perhatikanlah bagaimana Dzulqarnain merasa terganggu dengan pembahasan tentang kejahatan dan kesesatan Ihya’ut Turats di satu sisi dan pada sisi yang lain berupaya keras memberikan gambaran-gambaran yang jelek terhadap Ahlussunnah yang memperingatkan kejahatannya!!!
Dan ini adalah sikap kontradiktif (baca: Bu Nglon) yang sangat aneh (jika saja kita tidak mengetahui vonis La’aab Mutalawwin dari Syaikh Rabi’) karena Dzulqarnain sendiri termasuk jenis Pahlawan Kesiangan yang mentahdzir Ihya’ut Turats!!!
Bukankah hakekat sebenarnya dari Pahlawan Kesiangan adalah orang-orang yang membela Kebatilan dan Ahlul Batil serta menyerang Ahlul Haq di saat hujjah telah nampak jelas diantara keduanya?
Maka bandingkanlah dengan gaya hikmahnya sebagai sesama dai Ahlussunnah ketika berselisih dengan Firanda Andirja yang getol membela keras Ihya’ut Turats pada makalah:
Bahkan ini semestinya adalah kewajibanmu (bukan pekejaanmu!) Ya Syaikh Dzulqarnain dalam keadaan engkau masih bisa terbang menemui Halabiyun Rodjaiyun Maududi, ke Jepangnya dan ke Koreanya!!! Bukankah engkau seorang ulama??!
Dan tidak boleh bagi siapapun untuk merendahkan dan menghinakan orang-orang yang memperingatkan umat dari kejelekan Ihya’ut Turats bahkan selayaknya bagi dirimu untuk bersyukur ada Ahlussunnah yang berani menyuarakan kebenaran yang diiringi cercaan dan cacian bahkan ancaman terror dari orang-orang yang menyimpang di saat mayoritas manusia tidak mengetahui dan dari yang sedikit tahu itu sebagiannya malah mendemonstrasikan santap malam dengan dedengkot Halabiyun, menggembosi dan menikam Ahlussunnah dari belakang dengan melaporkannya pada para ulama walaupun dengan cara berdusta!!
Simak suara MAKAR KEBOHONGANmu sendiri (!!) dari hasil rekamanmu sendiri (!!) pada jalsah bandara bersama Asy Syaikh Abdullah Al Mar’i dan Asy Syaikh Ustman As Salami hafizhahumallah:
atau download di sini
(Lagi) dan tidak cukup berhenti sampai di situ, di saat jaringan MLM ini melancarkan makar penggembosan dan penggambarannya kepada umat dan kepada ulama betapa jeleknya Salafiyun yang berupaya berpegang tegus di atas manhajnya, di saat yang sama mereka membuka pintu lebar-lebar, menggiring kaum muslimin yang awam memasuki lobang-lobang fitnah Hizbiyyah Turatsiyah Halabiyah Rodjaiyah!!!
Kita katakan lagi dengan pernyataan dari Asy Syaikh Rabi:
“Jadi jika tujuan belum tercapai dengan bantahan yang dilakukan oleh satu orang atau sepuluh orang ulama, maka belum gugur kewajiban ulama yang lain hingga mereka bangkit atau sebagian mereka bangkit yang dengannya tercapai tujuan dan fitnah pun padam dan SAMPAI KEBENARAN NAMPAK JELAS DIKETAHUI OLEH MANUSIA YAITU PARA PENUNTUT ILMU DAN ORANG-ORANG AWAM, SEBAGAIMANA KEBATHILAN NAMPAK JELAS BAGI MEREKA.”
Terakhir, maka wajib atas dirimu untuk menjelaskan pihak yang zhalim dan membangkang yang menjadi sumber fitnah yang mengerikan ini (dan bukannya menyerang Ahlussunnah yg berupaya memperingatkan umat dari kejahatan mereka dan jaringannya) yang telah mencapai batas yang telah engkau gambarkan AGAR MANUSIA –TERKHUSUS ORANG-ORANG AWAM– MENGETAHUI URUSAN AGAMA MEREKA DENGAN JELAS SEHINGGA MEREKA BISA MENGAMBIL KEBENARAN DAN MENOLAK KEBATHILAN, DAN JUGA AGAR LOYALITAS SERTA PERMUSUHAN MEREKA BERDASARKAN ILMU. Dan ini termasuk kewajiban atas Syaikh Al Mukarram Dzulqarnain ini yang memang orang-orang dekatnya juga ikut melakukan proses pendekatan dan persatuan dengan Halabiyun Turatsiyun.” –selesai-
Lihatlah bahwa orang-orang awam bukanlah merupakan obyek penderita untuk digiring ke lobang-lobang fitnah Hizbiyyah dengan dalih demi kebaikan agama mereka dan bahkan kenyataannya yang paling banyak terfitnah bahkan membela dan tertipu anggapan bahwa mereka mendakwahkan dakwah Salafiyah adalah orang-orang awam!!! Allahul musta’an.
Catatan:
Sengaja kami menambahkan bukti gambar Screenshot di sela-sela makalah untuk lebih mendekatkan pembaca pada realita di lapangan bahwa pembela Doktor Ibrahim Ar Ruhaily dari kalangan jaringan MLM di Indonesia benar-benar ada, bukan semata opini tanpa bukti.
jazaakallaahu khoiron
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIYM
Assalaamu’alaykum Bang Dzul, mo tanya nih Bang, kan Abang bilang: “….. Jadi sebenarnya permasalahan IT ini …..oleh Salafiyin sendiri sudah lama selesai …..”
IT SUDAH LAMA SELESAI itu menurut Abang & temen2 Abang (di BBG As-Sunnah, di sekolah An-Nash, di Kajian I’tishom Jakarta, dsb) atau menurut para ulama’ Ahlussunnah seperti Syaikh Robi, Syaikh Muhammad bin Hadi & yang bersama dengan beliau???
Kalo menurut Abang & temen2 Abang permasalahan IT SUDAH LAMA SELESAI sehingga ngga perlu lagi adain dauroh tentang bahaya IT, bagaimana dengan bahaya Khawarij, Syi’ah, Mu’tazilah, dsb. LEBIH LAMA MANA SELESAINYA dibandingkan dengan IT ???
Bukankah masalah Khawarij, Syi’ah, Mu’tazilah, Sufi, lebih lamaaa sekali dibandingkan dengan IT. Bahkan sebelum abang lahir para ulama terus menerus mengingatkan dan memperingatkan akan kesesatan-kesesatan ini! Bahkan sampai hari ini!
Jadi ngga perlu lagi dong Bang, adain dauroh tentang bahaya Khawarij, Syi’ah, Mu’tazilah, dsb???
Abang ngga sedang MAIN-MAIN kan???
Panteeeeesan Abang udah lama ngga adain dauroh lagi di I’tishom atau di Makassar atau di Depok atau di mana aja. Udah luaama Bang ngga nongol lagi jadi pembicara???
Wassalaamu’alaykum Bang Dzul.
Dari peserta kajian Slipi yang SUDAH LAMA SELESAI ta’lim di I’tishom.
Allahul musta’an, kalau sudah mengedepankan syahwat maka “matdu” alias mata duitan dianggap cerdas. ya..itulah cerdasnya para penyebar syubhat dan syahwat, alias pakar makar!. satu sisi mencibir sudah hizbiyah tapi dimanfaatkan untuk urusan hartanya. bukankah syaikh Muqbil rahimahullah mengatakan “hartanya ahlul bid’ah tidak barokah”??. lihatlah bagaimana kelompok MLM akhirnya tidaklah bertambah lurus manhajnya, justru semakin berbelok jauh kesana kemari. Nassalulloha salamah wal afiyah.hati-hatilah duhai umat Islam, jangan tertipu dengan para penipu berbaju salafy yang salahy.