BANTAHAN TERHADAP MUKTAMAR (SHUFI) CHECHNYA YANG MENTAHDZIR “WAHABI” (Propaganda Manipulatif Shufi Dalam Memutus Mata Rantainya Dengan Gerakan Teroris Radikal Shufi Ikhwani Quthbi Takfiri)

Bismillahirrohmanirrohim. o

bantahan-terhadap-muktamar-shufi-chechnya-yang-mentahdzir-wahabi

?BANTAHAN TERHADAP MUKTAMAR (SHUFI) CHECHNYA YANG MENTAHDZIR “WAHABI”?
(PROPAGANDA MANIPULATIF SHUFI DALAM MEMUTUS MATA RANTAINYA DENGAN GERAKAN TERORIS RADIKAL SHUFI IKHWANI QUTHBI TAKFIRI)

 

Pendahuluan

MENGAPA SHUFI MEMILIH KAMBING HITAM BERNAMA “WAHABI”.

Penting untuk diketahui oleh para pembaca bahwa Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah adalah termasuk ulama senior Salafiyun (dimana orang-orang dari sekte Takfiri Syi’ah pengkafir para shahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum Shufi mencibirnya sebagai kaum Wahabi) yang berkedudukan di Saudi Arabia. Kiprah para ulama Salafiyun dan pemerintah negeri Saudi Arabia sangatlah nyata di dalam membendung dan melawan sekte-sekte teroris Takfiriyun semisal Quthbiyun, Al-Qaeda, ISIS, Jabhah Nusrah yang merupakan sempalan dari kelompok induknya yakni Ikhwanul Muslimin Ash-Shufi yang didirikan oleh Hasan Al Banna Ash Shufi.

Nukilan:
“Maka Hasan Al-Banna adalah seorang yang berakidah Asy’ari yang sesat dan juga seorang sufi sebagaimana dia akui sendiri dalam kitabnya “Mudzakirat Dai’yah”. Dia menghadiri wirid-wirid dan dzikir-dzikir shufiyah, membai’at tarekat Al-Hashafiyah Asy-Syadziliyah. Ia kagum pada kitab-kitab sufi dan ia sebutkan dalam bukunya beberapa judul kitab-kitab sufi tersebut, antara lain “Al-Mawahib Al-Laduniyah” (Pemberian-Pemberian Langsung dari Allah) karya Al-Qisthilani. Orang-orang yang bergabung bersamanya mengikuti prinsipnya. Ia membentuk Yayasan Al-Hashafiyah yang kemudian diketuai oleh Ahmad Askari atau As-Sukri. Di dalam buku “Mudzakirat” di atas, Hasan Al-Banna menyebutkan bahwa Yayasan Al-Hashafiyah yang dibentuknya berubah bentuk yang baru yaitu menjadi Ikhwanul Muslimin.

Ketika membentuk jama’ah baru ia masih dalam akidah sebelumnya. Setelah itu ia menulis dzikir-dzikir, wirid-wirid dan lain sebagainya supaya Ikhwanul Muslimin punya dzikir khusus sebagaimana tarekat-tarekat yang lain. Ia juga membuka kesempatan bagi tarekat-tarekat sufi yang lain untuk bergabung dan membai’at Ikhwanul Muslimin.

Di dalam kitab “Mudzakirat Dai’yah” Hasan Al-Banna memuji kalangan shufiyah, pertemuan-pertemuan mereka, dzikir berjama’ah, maulud Nabi, sima’ (mendengar) nyanyian. Pada akhir hayatnya ia sempat membagi-bagikan kitab-kitab sufi kepada teman-temannya. Demikian juga dalam risalah-risalahnya ia membahas asma wash shifat. Hasan Al-Banna telah menerangkan akidahnya dan menulis untuk pengikut-pengikutnya.” –selesai penukilan–
?Url sumber: http://salafy.or.id/blog/2003/11/14/membongkar-pikiran-hasan-al-banna-ikhwanul-muslimin-ii/

Kaum Shufi-pun tak bisa menutupi rasa bangganya tatkala menceritakan bagaimana sayap militer Ikhwanul Muslimin Ash-Shufi yakni HAMAS tokoh pendirinya adalah juga orang yang beraqidah Shufi:

Gambar 1. Ikhwanul Muslimin, Hamas dan thariqat Shufi

?Url bukti: http://www.nugarislurus.com/2015/12/syaikh-izzuddin-al-qassam-panutan-pejuang-palestina-mursyid-thoriqoh-qodiriyah.html

?http://up09.s-oman.net/snYOZ9M.jpg

Sepantasnyalah jika kaum Shufi berbangga dengan Ikhwanul Muslimin Ash-Shufi yang didirikan oleh Hasan Al Banna yang telah berbaiat kepada tarekat Al-Hashafiyah Asy-Syadziliyah.

?http://tukpencarialhaq.com/2014/08/04/hakekat-sebenar-dari-hamas-ikhwanul-muslimin-sebagai-boneka-rafidhah-yahudi-dan-amerika/

Tetapi ternyata pemerintah Saudi Arabia tidaklah ragu untuk menegaskan sikapnya didalam memerangi dan menumpas akar-akar terorisme radikalisme yang ternyata menginduk kepada Ikhwanul Muslimin Ash-Shufi.

?http://tukpencarialhaq.com/2014/04/13/kerajaan-arab-saudi-telah-mengumumkan-im-ikhwanul-muslimin-termasuk-kelompok-teroris/

Maka bergolaklah amarah kaum Shufi tatkala kedok kelompok teroris dan pemahaman pengkafiran terhadap para penguasa muslimin itu dibongkar yang ternyata berinduk kepada kelompok Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Hasan Al Banna Ash-Shufi dengan para dedengkot pengkafiran semisal Sayyid Quthbnya.

?http://tukpencarialhaq.com/2015/12/09/berita-gembira-paham-ikhwanul-muslimin-paham-terlarang-di-negeri-saudi-arabia-pembreidelan-buku-buku-berpaham-ikhwanul-muslimin-dilarangnya-para-pembawa-paham-ikhwani-untuk-mengajar/

Ini adalah sikap nyata Salafiyun dalam melawan gerakan teroris radikal sampaipun nyawa yang menjadi taruhannya. Salafiyun dan para ulamanya-lah yang paling lantang memperingatkan umat dari bahaya kelompok takfiri teroris Shufi Ikhwani dan sempalannya sehingga tidaklah heran jika ulama Salafy yang akhirnya dibidik sebagai target utama untuk dibunuh oleh para teroris Shufi tersebut:

?http://tukpencarialhaq.com/2014/08/20/ulama-salafy-menjadi-target-utama-pembunuhan-oleh-isis-akan-kita-penggal-leher-shaleh-al-fauzan/

Oleh karena itulah maka mereka, kaum Shufi mulai melancarkan propaganda manipulasi untuk menutupi keterkaitannya dengan jaringan teroris radikal takfiri Ikhwanul Muslimin Ash-Shufi, Quthbiyun dan semua sekte sempalannya. Dijadikanlah “Wahabi” Salafi sebagai kambing hitamnya untuk menutupi kekerabatan manhaj kelompok teroris takfiri radikalis tersebut dengan kaum Shufi.

Mulailah Wahabi, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dibidik sebagai biang keroknya.

Namun demikian, dibalik gencarnya kaum Shufi untuk menghapus dan menghilangkan jejak keterkaitan manhaj aqidah kelompok kaum teroris radikal ternyata dedengkot Ikhwanul Muslimin Ash-Shufi akhirnyapun mengaku bahwa kelompok teroris radikal ISIS adalah “janin” hasil dari kelahiran induknya, Ikhwanul Muslimin Ash-Shufi.

?http://tukpencarialhaq.com/2016/07/25/dedengkot-ikhwanul-muslimin-yusuf-al-qaradhawi-akhirnya-mengaku-bahwa-gembong-teroris-isis-abubakar-al-baghdadi-berasal-dari-ikhwanul-muslimin-terbongkarnya-secara-tragis-kampanye-busuk-syiah-r/

Subhanallah, lihatlah tipu daya dan kelicikan para kaum Shufi penuduh dalam upayanya mengelabui umat dan berupaya keras menyembunyikan hubungan kekerabatan manhaj-aqidahnya dengan firqah Ikhwanul Muslimin Sururiyin –yang merupakan cikal bakal penyebar pemikiran teror dan takfir di era modern- yang memilih melemparkan kejahatan saudara mereka sendiri, yakni para Sururi Ikhwani (yang menyamar sebagai Salafi) sebagai kejahatan Salafiyin yang mereka identifikasikan kepada umat sebagai Wahabi ternyata telah dibongkar sendiri kebohongannya oleh Yusuf Qaradhawi yang memilih secara jujur menyatakan bahwa gembong nomor 1 Teroris ISIS adalah anak kandung dari “janin” yang dilahirkan hasil hubungan Ikhwanul Muslimin Ash-Shufi.

Maka itu adalah bukti lain bahwa sebenarnya orang-orang Shufi tidak ridha tatkala saudara semanhaj Shufinya (Ikhwanul Muslimin Sururiyin) disingkap dan ditelanjangi kesesatan dan keterkaitannya dengan jaringan teroris radikal Khawarij.

Dan tatkala Salafiyin bangkit menyingkap dan membongkar kesesatan Sururiyin Ikhwaniyin serta hubungan mereka dengan jaringan teroris khawarij Ikhwani (yang notabene juga menginduk kepada kelompok besar mereka sekaligus saudara semanhajnya, Ikhwanul Muslimin) maka merekapun melemparkan tuduhan berikutnya bahwa “sesama salafi takfiri” saling menghujat!! Allahul musta’an.

Ini adalah tipuan dan pengelabuan yang nyata, Hasan al Banna adalah seorang Shufi-Asy’ari, sayap militer Hamaspun terinspirasi seorang Shufi dan Ikhwanul Muslimin juga didirikan di atas aqidah Shufinya. Ikhwanul Muslimin pula yang menyebarkan virus pengkafiran sementara Sururiyin adalah Ikhwani yang menyamar sebagai Salafi untuk menikam dari dalam dakwah Salafiyah dan Salafiyin.

Sehingga sepakatlah mereka untuk memanipulasi fakta kenyataan bahwa dari kelompok Shufi sendirilah sebenarnya yang menjadi sumber pemikiran dan gerakan terorisme radikalisme dengan menciptakan kambing hitam yang bernama Salafi Wahabi sembari saudara kandung mereka dari kelompok Takfiri (sempalan) Ikhwani Ash-Shufi terus melancarkan teror bombing dan ancaman pembunuhan terhadap para ulama Salafiyun serta mengkafirkan penguasa dan negeri “Wahabi” Saudi.

Maka akal sehat yang mana yang bisa memahami bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mengajarkan dan menghasung kepada para “Wahabi” untuk mengkafirkan penguasa “Wahabi” sendiri dan negeri “Wahabi”nya sendiri serta menghalalkan darah mereka sendiri?!?!
Ataukah senyata-nyatanya bahwa itu semua hanyalah tipu daya Shufi bagi orang-orang bodoh yang tercerabut akal sehatnya dan bersedia bak kerbau dicocok hidungnya?

Bagaimana akal sehat akan bisa menerima bualan kaum Shufi sementara kotoran (TAHI/FAECES) mursyid Shufi-pun akan dimakan oleh kaum Shufi dengan penuh kebanggaan dan kemuliaan?!.!?

Gambar 2. Video Kemuliaan disisi kaum Shufi, makan tahi (faeces) Mursyid/gurunya

Bagaimana mungkin ajaran khabits Shufi macam ini dikaitkan dengan Dienullah ataukah setan benar-benar telah memperdaya mereka?!.!

Lalu dengan cara apakah kaum Shufi akan memberantas paham sesat teroris radikalis dalam keadaan merekapun melancarkan teror aqidah yang sangat menjijikkan terhadap kaum Muslimin?! Meneror umat Islam dari peribadahan terhadap Allah semata menjadi peribadahan terhadap manusia dan kuburan? Memakan harta manusia dengan cara batil? Menghinakan kemuliaan bersuci dari kenajisan dan memalingkannya dengan memakan kenajisan itu sendiri?!

Iya, demikianlah akal sehat tidak akan bisa (dan tidak akan mungkin) menerima akal bulus kaum Shufi dalam upayanya untuk memutus mata rantai kekerabatannya dengan induk kelompok teroris takfiri radikal Ikhwanul Muslimin Ash Shufi (beserta segenap sempalannya) dengan menjadikan “Wahabi” sebagai kambing hitamnya.

⭐️BANTAHAN TERHADAP MUKTAMAR SHUFI DI CHECHNYA YANG MENTAHDZIR “WAHABI”⭐️

(Asy-Syaikh Al-Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah)

Pertanyaan: Ada orang yang mengatakan dan memperingatkan dengan mengatakan, “Jangan mendengar dan jangan membaca perkataan dari kelompok Wahabiyah!”

Jawaban: Apa itu yang dimaksud Wahhabiyah? Kami tidak mengenal Wahhabiyah, adapun dakwah Syaikh Muhammmad bin Abdul Wahhab padanya tidak terdapat perkara yang menyelisihi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga tidak boleh dinamakan dengan kelompok Wahhabiyah.

Dakwah beliau adalah dakwah yang dibawa Rasul, beliau mendakwahkan tauhid dan melarang kesyirikan. Inilah yang didakwahkan oleh asy-Syaikh Muhammad rahimahullah. Beliau mendakwahkan tauhid dan melarang kesyirikan pula serta menyuruh untuk beribadah kepada Allah saja tanpa menyekutukannya.
Ini adalah jalannya Rasul bukan Wahabiyah.

Jika Rasul adalah Wahhabi maka inilah jalan Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Sebuah dakwah tidak boleh dinamakan dengan pembawanya kecuali orang yang membawa itu menyelisihi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, seperti Jahmiyah, Mu’tazilah dan Shufiyah.

Jadi perkara-perkara yang diada-adakan disandarkan kepada orang yang membawanya yang telah mengada-adakannya.

Adapun perkara-perkara yang berdasarkan Sunnah Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam maka disandarkan kepada Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengatakan ini adalah Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab tidak membawa ajaran yang menyelisihi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Jelaskan kepada kami mana buktinya kalau beliau menyelisihi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, kami mengikuti Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak mengikuti Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, kami mengikuti Sunnah, kami menyampaikan hal ini terang-terangan dan kami persaksikan bahwa kami mengikuti Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Maka jika kalian menunjukkan bukti bahwa asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab telah menyelisihi Rasul, maka kami akan mengikuti Rasul. Tetapi Alhamdulillah dakwah beliau masih ada, kitab-kitab para murid beliau masih ada, tidak ada padanya -walillahilhamd- kecuali dakwah kepada As-Sunnah.

Maka tinggalkanlah ucapan semacam ini, gelar-gelar buruk, dan hal-hal yang padanya terdapat upaya membuat orang lari dari menerima kebenaran!

Tujuan kami adalah kebenaran dan mengikuti Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam, melarang kesyirikan, memerintahkan untuk beribadah kepada Allah saja tanpa sekutu bagi-Nya, menghidupkan as-Sunnah dan mematikan bid’ah. Inilah jalan kami dan inilah dakwah kami.

Jika kalian mendapati ada kesalahan pada kami, jelaskan kepada kami jazakumullahu khairan, adapun hanya dengan melemparkan julukan-julukan buruk dan hanya berupaya membuat orang lari/benci, ini tidak boleh karena itu hanya mengikuti hawa nafsu.

Jangan dengarkan para penyeru kesesatan! Jika mereka mengatakan Wahhabi maka katakanlah, “Apa itu Wahabi? Jelaskan kepada saya, jika itu kebenaran maka kami akan mengikutinya, namun jika itu batil maka kami akan meninggalkannya. Tolong jelaskan kepada saya dan terangkan kepada saya!” Ini kitab-kitab beliau masih ada, tunjukkan kepada kami, kami akan membacanya, jika kami melihat ada penyelisihan maka kami akan tinggalkan hal yang menyelisihi kebenaran tersebut. Namun jika kami menjumpai kebenaran padanya maka kami memang orang yang mencari kebenaran. Sama saja apakah kebenaran itu dibawa oleh Wahhabiyah atau selain mereka.

Ini yang wajib dilakukan bagi orang yang memang menginginkan kebenaran. Adapun orang yang mengekor hawa nafsu maka tidak ada alasan untuk berkelit.

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلا تَذَكَّرُونَ.

“Maka pernahkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya dan Allah membiarkannya sesat dalam keadaan dia mengetahuinya, dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan di atas penglihatannya, maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkan­nya sesat). Maka tidakkah kalian mengambil pelajaran?” (QS. Al-Jatsiyah: 23)

Orang yang memang mencari kebenaran dia tidak akan mendapatkan pada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -Insya Allah- selain kebenaran. Saya tidak mengatakan kalau asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab itu makshum, beliau bisa saja salah. Jika beliau salah, kita tinggalkan kesalahannya. Beliau memang tidak ma’shum dan beliau juga tidak mengatakan, “Ikutilah semua pendapat saya!” Tapi beliau mengatakan, “Ikutilah kebenaran!”

Jadi jika seorang ulama salah maka kita menghindari kesalahannya dan kita mengambil yang benar. Inilah yang dituntut.

Gambar 3. Video Apa itu Wahabiyah? Bantahan terhadap Muktamar Shufi di Chechnya oleh Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah.

?????????
⚔?Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
? Klik ➡️JOIN⬅️ Channel Telegram:
? http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com

 

Baca:

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *