SERANGAN BRUTAL PENGGEMBOS JIHAD TERHADAP MUJAHIDUN (02):
INILAH BUKTI SURAT JAMINAN DI ATAS KESEPAKATAN DENGAN HUTSY PEMBERONTAK SEHINGGA ABDURRAHMAN MUGHAFFAL AMAN MELEWATI SATU DEMI SATU POS-POS HUTSI DARI MARKAS FIYUSY HINGGA HADRAMAUT
Firman Allah Ta’ala:
إِنَّ اللهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari kaum mukminin jiwa dan harta mereka dengan surga bagi mereka. Mereka berjihad di jalan Allah, mereka membunuh dan dibunuh. Itulah janji yang benar dari Allah dalam kitab Taurat Injil dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janji daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. at Taubah: 111)
Demikian pula firmanNya:
المر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ وَالَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يُؤْمِنُونَ (١)
“Alif laam miim raa. Ini adalah ayat-ayat Al Kitab (Al-Qur’an). Dan Kitab yang diturunkan kepadamu daripada Tuhanmu itu adalah benar. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (kepadanya).” (QS. Ar Ra’d: 1)
Pembaca rahimakumullah,
Si centeng Mughaffal, Adam hadahullah tatkala menuliskan serangan brutalnya terhadap bendera Jihad Syar’i dan tikaman khabitsnya yang melecehkan Mujahidin menyatakan:
“tuduhan bahwa syaikh Abdurrahman keluar dari markiz Al-Fiyusy dengan mendapat jaminan, merupakan suatu tuduhan besar yang menuntut adanya burhan qothi’, menuntut bukti konkrit yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, bukan hanya sekedar berprasangka dan menduga-duga, maka yang demikian itu merupakan sebuah kedholiman dan sedusta-dusta perkataan yang menunjukkan pengucapnya jauh dari memiliki sikap adil dan inshof serta rasa takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Gambar 1. Memangnya tuduhan besar kalian kepada Mujahidin dengan langgam keji Tragedi Konyol, tikaman terhadap Presiden Yaman dan Menteri Pertahanan Yaman yang dicap sebagai PENGKHIANAT tidak menuntut adanya burhan qathi’, bukti konkrit dari kalian wahai penikam jihad????!!!!!
tidak tersamarkan bagi penuntut ilmu bahwa prasangka yang kosong dari suatu qorinah dan bukti tidaklah dibenarkan dalam syariat bahkan merupakan suatu dosa yang Allah ta’ala memerintahkan untuk menjauh darinya, Allah berfirman :
{ يا أيها الذين ءامنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم }
” wahai orang-orang yang beriman jauhilah oleh kalian kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu merupakan suatu dosa ” (QS. Al-Hujurat)
{ إن يتبعون إلا الظن وما تهوى الأنفس }
” mereka tidaklah mengikuti melainkan prasangka semata dan apa yang menjadi hawa nafsu mereka ” (QS. An-Najm)
dan dalam hadits Abu Huroiroh, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda :
» إياكم و الظن فإن الظن أكذب الحديث »
” berhati-hatilah kalian dari berprasangka, karena yang demikian itu merupakan sedusta-dusta perkataan “……… -selesai penukilan-
Gambar 2. Tikaman brutal barisan pendukung Masyaikh Watsiqah terhadap Mujahidun
Kita katakan:
Tidaklah perlu menjadi seorang dukun atau berprasangka dengan sesuatu yang tidak ada kenyataannya untuk menyatakan bahwa lulusnya “Ulama Kibar Yaman” Al Mughaffal melarikan diri kabur (dari fatwanya sendiri yang memerintahkan untuk tetap tinggal di rumah serta menuding adanya konspirasi dan memerintahkan agar tidak ikut campur dalam perang perebutan kekuasaan ini) melewati pos-pos Hutsy dalam perjalanannya dari Markas Fuyusy sampai Hadramaut memang merupakan REALISASI KONKRIT dari BENAR-BENAR ADAnya surat jaminan dari sebuah hasil kesepakatan dengan Rafidhah.
Kalau Adam menggertaknya bahwa ini adalah sebuah tuduhan besar yang membutuhkan burhan yang qathi’ dan bukti yang konkrit yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiyah maka itu tak lebih dari permainan bahasa si Kura-Kura dalam Perahu. Adakah artinya akting orang yang berlagak buta sembari berteriak bahwa hari ini matahari tidak terbit dari arah timur sementara surat jaminan itulah yang membuat dirinya merasa tenang dan tentram tinggal di Markiz Fuyusy sembari menggerakkan jari-jemarinya menuliskan serangan brutal untuk menjelek-jelekkan jihad syar’i dan mencerca Mujahidin ?
Bagaimana mungkin dia berlagak pilon dengan cara menghujat kehormatan Mujahidin serta menuntut Ahlussunnah untuk membawakan bukti konkrit dan burhan yang qathi’ sementara bukti yang dia tuntut tersebut, surat jaminan di atas kesepakatan dengan pemberontak Hutsy dukungan Iran telah tersebar ke berbagai penjuru ufuk dan dia sendiri mngakui kemanfaatannya bagi markiz Fuyusy sehingga dirinya bisa leluasa melakukan serangan brutal terhadap Mujahidin tanpa merasa takut markaznya secara tiba-tiba diserbu atau dihujani mortir oleh Hutsiyin Rafidhah pemberontak sebagaimana saat ini telah terjadi di Aden maupun Lahj?!
Fatwa Al Mughaffal yang MENGGEMBOSI JIHAD MELAWAN RAFIDHAH HUTSY PEMBERONTAK, PENENTANGANNYA TERHADAP FATWA JIHAD, TERORNYA DENGAN CARA MENAKUT-NAKUTI AHLUSSUNNAH TENTANG KEKUATAN RAFIDHAH SERTA TIKAMAN KEJINYA TERHADAP PRESIDEN YAMAN DAN MENTERI PERTAHANAN YAMAN (YANG SAAT INI MASIH DITANGKAP OLEH HUTSY PEMBERONTAK) YANG DICAPNYA SEBAGAI PENGKHIANAT bukankah bukti tandas adanya kesepakatan dengan pemberontak Hutsy Rafidhah itu sendiri?
Bacalah wahai centeng Mughaffal surat jaminan di atas sebuah kesepakatan dengan Rafidhah Hutsy pemberontak di bawah ini agar tidak lagi bergaya Kura-Kura Dalam Perahu tatkala berupaya menipu umat dengan tipuan murahanmu:
http://www.manhajul-anbiya.net/inilah-isi-perjanjian-jahat-zhalim/
Bersandarkan kepada hal ini, maka TERJADILAH KESEPAKATAN antara kelompok Ansharullaah yang diwakili oleh (as-Sayyid Abdul Malik Badruddiin al Hutsy) dengan Salafiyin di Markiz an-Nuur di Ma’bar DAN MARKIZ-MARKIZ LAINNYA yang mengikutinya diwakili oleh (asy-Syaikh Muhammad bin Abdillah al Imam) pada poin-poin sebagai berikut:
1. HIDUP DAMAI ANTARA KEDUA BELAH PIHAK. TIDAK SALING BERGESEKAN, TIDAK SALING BERBENTURAN, TIDAK SALING BERPERANG, DAN TIDAK SALING MEMFITNAH WALAU BAGAIMANAPUN KONDISI DAN KEADAANNYA.
KEBEBASAN BERPIKIR DAN BERWAWASAN TERJAMIN UNTUK SEMUA PIHAK.
2. Menghentikan pembicaraan yang berisi provokasi dan kebencian dari kedua belah pihak terhadap satu sama lain melalui berbagai media dan dalam kesempatan apapun. Sebaliknya MENANAMKAN RUH PERSAUDARAAN DAN KERJASAMA dengan semua.
Gambar 3. Surat jaminan keamanan (baca: perdamainan) mutlak tanpa batas pihak PENGGEMBOS Jihad di atas kesepakatan bersama Rafidhah pemberontak yang tetap berlaku WALAU BAGAIMANAPUN KONDISI DAN KEADAANNYA dimana TETAP MENJAGA HUBUNGAN BAIK ANTARA KEDUA BELAH PIHAK DALAM MENGHADAPI KONDISI ATAU KEJADIAN APAPUN ATAU PROBLEM APAPUN !!!).
3. TETAP MENJAGA HUBUNGAN BAIK ANTARA KEDUA BELAH PIHAK DALAM MENGHADAPI KONDISI ATAU KEJADIAN APAPUN ATAU PROBLEM APAPUN, atau tindakan pribadi, atau upaya apapun dari pihak lain yang disusupkan untuk mengobarkan antara kedua belah pihak dan menghentikan perjanjian.
Inilah kesepakatan yang dibuat. Allah mengetahui segala maksud di balik ini.
Disepakati pada 28 Sya’ban 1435 H/26 Juni 2014 M
Pihak Pertama,
as-Sayyid ‘Abdul Malik Badru ad-Din al-Hutsi
Pihak Kedua,
asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdillah al-Imam
Apakah bukti konkrit ini bukan surat jaminan bagi Mughaffal untuk lolos melenggang kangkung lancar jaya melewati satu demi satu pos-pos sekutu Watsiqahnya di atas sebuah kesepakatan dengan Hutsy Rafidhah pemberontak wahai Adam untuk kemudian sesampainya di tempat tujuan (Hadramaut) membuktikan realisasi kesepakatan dengan sekutunya tersebut, Rafidhah dengan menggembosi Jihad dan menuduh Presiden serta Menteri Pertahanan Yaman sebagai pengkhianat?!
Bukankah tuduhan itu adalah tuduhan yang sangat luarbiasa dahsyat yang menuntut adanya bukti yang konkrit yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiyah wahai Mughaffalin?! Ataukah tudhan tersebut adalah bukti untuk ke sekian kalinya makar Mughaffal yang Allah Ta’ala singkapkan ke hadapan umat dengan langgam baju kebesarannya yang menipu sebagai Al Faqih Al Mughaffal Abdurrahman Al Mar’i?!
Kenapa engkau -wahai Adam- tidak membantu majikan Mughaffalmu memenuhi kewajiban ilmiyahnya untuk menyodorkan bukti atas tikaman pengkhianatannya terhadap Presiden Yaman panglima tertinggi angkatan bersenjata Yaman selaku pemegang komando tertinggi pertempuran jihad melawan sekutu kalian, Rafidhah pemberontak najis dukungan negara Khumaini al Mal’un?!
Ataukah itu justru bentuk dendam dan sakit hatinya Al Mughaffal Abdurrahman karena PRESIDEN YAMAN & MENTERI PERTAHANANNYA “TELAH MENGKHIANATI WATSIQAH KUFRIYAH YANG TELAH KALIAN TANDA TANGANI” dengan meminta bantuan negeri Tauhid untuk membombardir sekutu najis kalian Rafidhah pemberontak?
Bagaimana mungkin engkau masih menuntut bukti konkrit surat jaminan di atas sebuah kesepakatan sementara dakwahmu dan dakwah al Mughaffal benar -benar terbukti sepakat seiring seirama dengan Rafidhah Pemberontak dalam memerangi musuh yang sama yang tidak mau tunduk kepada Rafidhah pemberontak yakni kaum Muslimin di wilayah selatan, Mujahidin berikut Presiden Yaman?!
Gambar 4. Musuh kita satu, musuh bersama Penggembos dan sekutunya, Rafidhah Hutsiyun
Untuk menghadapi musuh yang sama, sebuah sinergi yang ciamik diantara dua pihak yang telah menandatangani nota kesepahaman, Rafidhah Hutsy bersama penggembos. Rafidhah bertugas membombardir secara brutal dengan senjata mortir, roket dan senjata otomatisnya, adapun penggembos melakukan serangan brutal dengan senjata lisan dan tulisan.
Jika demikian kenyataan konkritnya, lalu siapakah sebenarnya yang menuduh dengan berlandaskan dzan, berprasangka kosong dari bukti dan qarinah serta bergaya Dukun yang menebak-nebak isi dada orang lain ? Allahu yahdikum.
Betapa compang-campingnya makar orang ini dalam upayanya untuk menutupi kejahatannya dan kejahatan Mughaffalnya yang berdiri sebarisan bersama Rafidhah dalam memerangi Mujahidun bersama orang-orang yang ribath di medan jihad.
Apakah akal yang kuat lagi sehat akan menerima parodi satirnya bahwa diri si penggembos jihad, penghina jihad dan peleceh mujahidun ini malah menikmati perannya sebagai seorang pecundang pengecut yang berceloteh dengan langgam Maling Teriak Maling menuding ustadz Abu Ali Abdul Hakam sebagai pendusta fajir?!?!
Gambar 5. Membutababi membela Rafidhah Hutsiyun Pemberontak, terpaksa juga?!
Sejak kapan syariat yang mulia ini mengajarkan untuk memuliakan sekutu Rafidhah najis pengKafir Shahabat Nabi dan pencerca ummahatul mukminin?!
Sejak kapan syariat Islam memuliakan penghina jihad dan mujahidun?!
Siapakah yang sesungguhnya menempuh jalan kefajiran sebagai PENGKHIANAT negeri Yaman?! Abdurrahman Mughaffal, Muhammad Al Imam Al Ikhwany beserta Adam yang sebarisan dengan Rafidhah Pemberontak yang memuntahkan serangan brutalnya terhadap Jihad, Mujahidun dan Presiden Yaman selaku pemegang komando Mujahidun ataukah Presiden Yaman beserta segenap Mujahidun dan yang ribath di dalamnya?!
Sungguh aneh dan betapa tumpangtindihnya akal serta fajirnya jalan kedustaan yang ditempuh oleh Adam centeng penggembos jihad penghina Mujahidin ini!!!
Benar kata pepatah :
حبك لشيئ يعمي ويصم.
Kecintaanmu terhadap sesuatu,
Membuat engkau menjadi buta dan tuli.
من جهل شيئاً عاداه ، ومن أحب شيئاً استعبده
Barangsiapa yang tidak mengetahui sesuatu, maka dia memusuhinya.
Dan barangsiapa yang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak olehnya.
Na’am,
Walau bukti ada di depan mata namun kecintaanmu terhadap al Mughaffal telah membuatmu buta dan tuli wahai Adam.
Setelah pada episode pertama kita tampilkan bukti pelecehan dan penghinaannya terhadap Mujahidun Yaman tersebab meninggalnya 42 Mujahidin dalam satu pertempuran melawan Pemberontak Rafidhah (sekutu Wasiqah Muhammad Al Imam- Abdurrahman Mughaffal) sebagai TRAGEDI KONYOL (Lihatlah tarian hinaannya yang sungguh sangat dingin tanpa perasaan, sadis lagi kotor menjijikkan di atas kucuran dan genangan darah 42 Mujahidun yang wafat pada pertempuran tersebut dan ditambah lagi yang terluka, semoga Allah Ta’ala menyegerakan balasan atasnya dan atas kaum yang bersoraksorai menyambut gembira tulisannya, amien).
Mari sekarang kita simak satu demi satu langgam aksi kebohongannya untuk membuktikan betapa fajirnya jalan yang dilaluinya tatkala mempertontonkan kebrutalannya dalam merobek-robek kehormatan Masyaikh dan Mujahidun yang mempertaruhkan nyawa mereka demi membela dienul Islam, membela negerinya, membela aqidah dan kehormatan umat, melindungi anak-anak dan istri serta keluarga mereka, dari penindasan, kekejaman dan kebrutalan kaum agresor penjajah pengkafir Shahabat Nabi, penghina Ummahatul Mukminin dan pembantai kaum muslimin.
Lihatlah bagaimana Adam menyemburkan kebohongannya tatkala menyerang Syaikh Hani, salah seorang Mujahidin, demi mempersembahkan pembelaannya kepada Abdurrahman Mughaffal sang Pengkhianat untuk menggembirakan nafsu para pembela Watsiqah Kufriyah:
“1. bagaimanakah seorang Hani bin Buraik dapat sampai di Aden ?, bukankah perjalanan darat dari kota Syaruroh Saudi kemudian melintasi Hadramaut hingga sampai di kota Mudia lalu masuk ke kota Aden melalui perjalanan yang dipenuhi pos-pos hutsi ?! tidakkah juga pantas untuk dikatakan bahwa Hani bin Buraik menjalin kesepakatan di atas sebuah jaminan ?” –selesai penukilan–
Komentar:
Gambar 6. Bualan kadzdzabun Mughaffalun, Seorang Hani Buraik lolos lancar jaya (sebagaimana Syaikh Penggembosnya Mughaffal) melewati pos-pos Hutsy melalui perjalanan darat
Ini adalah bualan dus tuduhan kejinya kepada salah satu Mujahidun untuk menutupi fakta jaminan keamanan Persekutuan Watsiqah yang diwakili penstempelannya oleh Mubtadi’ Ikhwani Muhammad al Imam bagi salah satu dedengkotnya, Abdurrahman Mughaffal!
Rusaknya pengqiyasannya atas dua keadaan yang saling bertolak belakang menunjukkan makar kelicikan dan tipuannya ataukah bukti telah rusaknya akal sehatnya atau bahkan kombinasi diantara dua kehinaan tersebut?!
Asy Syaikh Hani hafizhahullah berada di barisan Lijan, Mujahidun, pejuang Selatan sebarisan dengan pemerintah Yaman, pemerintah Saudi dan pasukan koalisi. Bahkan beliaulah salah satu tokoh yang mengobarkan jihad melawan Rafidhah di Yaman.
Jika seorang anak kecil saja dibom oleh Hutsy, sopir angkot dilindas bersama angkotnya oleh tank Hutsy, kakek-kakek dan wanita ditembak mati oleh sniper Hutsy maka akal sehat yang mana yang bisa menerima tuduhan Adam di atas kelemahan akal bulusnya sehingga seorang tokoh pengobar jihad melawan Hutsy pantas dikatakan lolos melewati pos-pos Hutsy sampai ke Aden berdasarkan kesepakatan dengan Hutsy di atas sebuah jaminan lalu (setelah Hutsy meloloskannya) sesampainya beliau di Aden beliaupun naik mimbar berkhutbah Juma’ah membakar semangat jihad para Mujahidin?!!! Haihata….
Adapun Mughaffal Abdurrahman maka posisi dirinya dalam barisan Watsiqah, sekutu damai Rafidhah sehingga pantas baginya lolos lulus lancar jaya melewati satu demi satu pos-pos Hutsy sekutu Watsiqahnya sendiri.
Gambar 7. Allah Ta’ala tampakkan hakekat sebenar dari pengecut dan pecundang
Sehingga mengqiyaskan kedua keadaan orang yang posisinya saling berseberangan di medan tempur tersebut lalu menyamakannya tidak akan dilakukan kecuali oleh orang yang lemah akalnya atau seorang Makir pendusta yang sedang melancarkan tipu dayanya untuk menjelek-jelekkan Mujahidin Yaman dengan menghalalkan segala cara.
Itu yang pertama.
Kedua,
Kita lihat bagaimana Hutsy (dalam skenario Adam Malang) mempertontonkan kedunguannya dengan membiarkan saja Syaikh Hani, salah satu pengobar fatwa Jihad Ulama Kibar (yang digelari oleh pembela Watsiqah Al Imam sebagai tukang kompor yang tidak berani berjihad) untuk memerangi mereka lolos via jalur darat melewati pos-pos Hutsy bergabung dengan Mujahidun di Aden untuk kemudian di Aden naik mimbar berkhutbah Jum’at menyemangati Ahlussunnah untuk menyambut amalan mulia ini, Jihad fi Sabilillah.
Inilah kisah “kedunguan” Hutsy yang membiarkan lolos begitu saja salah satu pengobar Jihad Yaman, musuh nomor wahid para Masyaikh Watsiqah bersama Rafidhah…
Saudaraku rahimani wa rahimakumullah,
Perjalanan Syaikh Hani dari Syarurah sampai jabhah Mudiah di saat Hutsi belum masuk. Jalan dari Syarurah sampai Abyan masih aman dalam kendali Mujahidun.
Nah bagaimana kisah Syaikh Hani bisa sampai masuk ke Aden?? Apakah beliau memang pantas memegang surat jaminan keamanan di atas sebuah kesepakatan bersama Hutsy pemberontak sebagaimana Abdurrahman Mughaffal berjalan melenggang kangkung lancar jaya melewati satu demi satu pos-pos Hutsy dibawah naungan Watsiqah Kufriyah (baca: Pengarahan-Pengarahan dari Syaithan!!) bersama pemberontak Hutsy?
Karena dari Mudiah untuk ke Aden ada pos Hutsy sehingga Syaikh Hani pun berjihad bersama Mujahidun di jabhah yang ada di Mudiah.
Setelah sekian waktu berjihad di medan tempur Mudiah maka akhirnya Syaikh Hani menempuh jalur alternatif untuk bisa sampai ke Aden dengan jalur laut untuk menghindari pos Hutsy.
Jadi Syaikh Hani ke Aden dengan memakai kapal laut dan beliau turun di Buraiqah.
Bukan melakukan perjalanan darat sebagaimana yang digambarkan secara dusta lagi licik oleh si fajir pendusta Adam al Kadzdzab!!!!
Firman Allah Ta’ala:
هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ (٢٢١)تَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ (٢٢٢)يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ (٢٢٣)
Apakah akan aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa.
Mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta (QS. Asy Syu’araa:221-223)
Dan sungguh sebelum tulisan Adam al Kadzdzab yang mengisahkan bualan perjalanan darat Syaikh Hani melewati pos-pos Hutsy menuju Aden ini keluar (yang dengannya beliau pantas dikatakan Adam al Kadzdzab menjalin kesepakatan dengan pihak Hutsy di atas jaminan keamanan!!!), kami telah terlebih dahulu mendustakan dan menelanjangi kebohongan tulisannya (sebelum dia menulisnya!!) dengan memposting kisah bagaimana Syaikh Hani mendarat di Aden melalui jalur laut!!!
Gambar 8. Syaikh Hani masuk ke Aden tanpa ada jaminan lolos dari pos Hutsy, karena itulah beliau masuk Aden melalui jalur laut.
Bukti yang membongkar tipuan Adam dan mendustakan tuduhan kejinya terhadap salah seorang Mujahidin, Syaikh Hani, telah kami posting pada tanggal 18 April 2014.
Iya, kedustaan Adam itu ALHAMDULILLAH TELAH KAMI BONGKAR (baca: Posting) LEBIH DARI SATU BULAN YANG LALU SEBELUM DIA MENULISKAN SERANGAN BRUTALNYA TERHADAP MUJAHIDIN.
Jika komunitas MLM – Ahlu Watsiqah menganggap screenshot dan pernyataan di atas hanyalah rekayasa semata maka silakan lihat redaksional dan url bukti yang membungkam kedustaannya di sini :
Nukilan:
“Kamis 16 April 2015
Alhamdulillah Syaikhuna Hani bin Braik hafizhahullah dalam keadaan sehat.
Semalam beliau telah sampai di pantai Aden dengan menggunakan perahu.
Beliau berangkat dari jabhah Mudiah propinsi Abyan menuju Aden lewat jalur laut, dikarenakan jalan darat menuju Aden masih ada satu pos Hutsi lengkap dengan persenjataan berat mereka.”
Url bukti:
http://tukpencarialhaq.com/2015/04/18/khutbah-jumat-syaikh-hani-di-medan-jihad-aden/
Jika beliau memegang surat jaminan di atas kesepakatan untuk lolos dari pos Hutsy, mengapa beliau harus bersusah payah menempuh jalur laut demi menghindari pos Hutsy?!
Jika memang jaminan keamanan itu ada dan terealisasi di alam nyata, bukankah tidak perlu bagi Adam untuk membalik fakta dengan mengeluarkan langgam tipudaya dengan jurus dusta tentang kisah perjalanan darat Syaikh Hani melewati pos Hutsy yang aman-aman saja??!
Tetapi demikianlah makar pengkhianatan Mughaffalun Ahlu Watsiqah Kadzdzabun Sekutu Rafidhah terhadap Mujahidun, mereka memberikan gambaran dusta, buruk lagi jahat terhadap syari’at Jihad yang mulia dengan memberikan gambaran-gambaran dusta perbuatan lacur yang dilakukan Mujahidun bahwa Mujahidun pun diqiyaskan sama seperti keadaan hina mereka, menikmati jaminan keamanan di atas kesepakatan Watsiqah Kufriyah bersama sekutu najisnya, Rafidhah. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Dulu mereka mencerca Syaikh Hani sebagai pengecut, menunggu kehadirannya di medan jihad (dalam keadaan mereka sendiri bisa tidur nyenyak di rumahnya tanpa kuatir mati dibidik sniper atau diberi hadiah mortir / roket Katyusa oleh sekutunya, Hutsy Rafidhah yang dengan ketentramannya ini mereka leluasa tanpa rasa malu sedikitpun berterangmuka mempersembahkan wala’nya kepada Rafidhah dengan cara menggembosi jihad, melecehkan Mujahidin serta membela dan memuliakan terjadinya penandatanganan Watsiqah Kufur sebagai bukti kebijaksanaan dan kefaqihan ulama Wasiat).
Gambar 9. Syaikh Hani setelah membakar ummat untuk berjihad, meninggalkan mereka, pulang ke rumahnya bersenang-senang dengan istrinya di ruangan berAC
Gambar 10. Syaikh Rabi’ yang memfatwakan jihad hendak kau katakan pengecut wahai…?!
Rahasia hujatan itu…..
Gambar 11. Seiring dengan waktu, makar kamu ketahuan wahai kadzdzabun, siapa yang pengecut dan siapa yang berkhianat terhadap umat?!
Gambar 12. Multaqa Cabang Indonesia secara resmi menyebarkan tahdzir terhadap Syaikh Hani
Ohhh…Hujatan-hujatan barisan pembela Watsiqah Kufriyah Thaghutiyah Al Ma’bary penggembos dan penentang jihad melawan Rafidhah itu tak menjadi halangan untuk bermuka dua di depan Masyaikh, tiada rasa malu berbangga dengan memamerkan tulisan tangan Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhaly hafizhahullah:
Gambar 13. Walhamdulillah ulama tak mengajari kita untuk bermuka dua dan tak pula mendidik kita untuk bergaya bunglon.
Sekarang setelah Syaikh Hani terbukti memang terjun di medan jihad maka cercaan lain dan kedustaan tanpa rasa malu yang digunakan untuk melempari kehormatan Mujahidun. Asal Kambing bisa terbang. Allahul musta’an.
Jika Syaikh Hani hanyalah tukang kompor yang tidak berani berjihad di negerinya sendiri, hanya berani mengobarkan jihad untuk kemudian kabur tinggal di rumah berAC bersama anak istrinya (padahal Subhanallah, si pencercalah yang keadaannya demikian!!) lalu mengapa sekarang melemparkan bahan bualan bahwa Syaikh Hani melakukan perjalanan darat sampai ke Aden melewati pos-pos Hutsy atas jaminan keamanan di atas kesspakatan di sisi Hutsy?!
Sungguh akal-akal yang sakit telah semakin menjadi-jadi parah sakitnya.
Nas’alullahas salamah wal ‘afiyah.
Hutsynya yang Dungu ataukah Suporter Adam Yang Kelewat Dungu?
Jika menggunakan Gaya dukun dan riang gembira suporternya menyambut tulisan Adam tentulah mereka akan merasa kenyang dengan tulisan skenario Adam dengan langgam “kedunguan Hutsy” yang meloloskan begitu saja salah satu pengobar jihad di Yaman untuk bergabung bersama Mujahidun Aden agar bisa meneruskan untuk mengobarkan Jihad dalam memerangi pemberontak Hutsy dukungan Iran itu sendiri.
Jika demikian halnya, lalu siapakah sebenarnya yang dungu? Skenario hoax Hutsy Dungu atau pembuat skenario dan para suporternya yang membikin makar dengan penuh keMughaffalan? Allahul musta’an.
Si pendusta fajir Adam melanjutkan gaya dukunnya dalam mencabik-cabik kehormatan Mujahidin:
“2. telah mutawatir tragedi pengepungan para tentara hutsi di kota Kures serta pelucutan persenjataan terhadap komandan perang Hasyim dan Ali Al-Hudzaifi dan beberapa ikhwah lainnya, kemudian mereka dilepaskan dengan pulang berjalan kaki, lalu bagaimanakah mereka bisa kembali dengan selamat sampai kota Aden ? apakah mungkin juga untuk dikatakan bahwa mereka telah mendapat jaminan ?” -selesai penukilan-
Komentar:
Kita katakan: Hadza buhtanun ‘adzim. Benar-benar kedustaan yang sangat besar!! Tuduhan dusta lagi brutal dari si fajir Adam.
Inilah untuk ke sekian kalian serangan brutal yang dilancarkan oleh pihak Ahlu Watsiqah centeng Abdurrahman Mughaffal terhadap Mujahidin Yaman!
Perhatikanlah baik-baik wahai saudara sekalian yang semoga Allah Ta’ala merahmati anda semuanya,
Adam menceritakan kepada kita semuanya bahwa komandan perang Syaikh Hasyim dan Masyaikh Aden serta Mujahidin dilucuti persenjataannya oleh Hutsy Rafidhah di kota Kures, itu yang pertama.
Kemudian yang kedua (betapa menakjubkan kisahnya ini) setelah dilucuti persenjataan maka komandan perang Mujahidin bersama pasukannya, Syaikh Hasyim dan kawan-kawannya dilepas Hutsy begitu saja……
Oohh …..alangkah baiknya Hutsy Rafidhah kepada Sekutunya, barisan Ahlu Watsiqah Ma’bary. Namun kenapa Mujahidin yang dijadikan sebagai kambing hitam kebaikan Rafidhah?!
(Agar anda sekalian yang tertipu oleh bualan dahsyat si pendusta fajir ini tersadar) Maka bandingkan kisah di atas dengan kisah dua orangnya Mughaffal sendiri yang ditangkap Hutsy tatkala MENCARI SEMBAKO sehingga harus mendekam dipenjara Hutsy di pangkalan militef Inad Lahj beberapa minggu sebelum akhirnya dilepas begitu saja sehingga dapat kembali ke markaz Fuyusy, markas tempat Adam melancarkan serangan brutalnya terhadap Mujahidin, iya, markas yang tegak di bawah naungan Watsiqah yang sampai saat ini tidak disentuh oleh Hutsy.
Hanya karena mencari sembako (!!!) ya ikhwah orang-orangnya Mughaffal (sendiri!!) baru sampai Shabir (10 menit dari Fuyusy) sudah ditangkap dan dijebloskan Hutsy ke penjara beberapa minggu sebelum akhirnya dibebaskan.
Lalu datang si fajir Adam pendusta penggembos jihad pengkhianat perjuangan Mujahidun membawa bualan dahsyat bahwa komandan perang Mujahidin bersama anggota Mujahidin lainnya dilucuti persenjataannya oleh Hutsy kemudian disuruh pergi begitu saja!!!!
Sebuah ambigu yang timpang tindih tak beraturan yang menunjukkan betapa lemahnya kualitas keagamaan dan bobot keintelektualan seorang Adam Al-Kadzub dalam upayanya menipu pembaca tulisannya.
Jika yang menerima kebaikan Hutsy adalah kalian sendiri dan syaikh Mughaffal kalian yang notabene adalah sekutu Hutsy itu sendiri lalu kenapa kalian tiba-tiba menjadi sosok pengecut lagi minder untuk mengakuinya di depan umat sehingga memilih jalan lacur lagi fajir dengan menimpukkan kebaikan Hutsy itu kepada Mujahidin dan menuding al ustadz Abu Ali yang kadzub dan fajir?!? Dimana kegagahan kalian seperti tatkala menggagahi kehormatan Mujahidin dan menghinadinakannya?!
Belum selesai perhitungan kita setelah kalian puas dan riang gembira menginjak-injak dan melecehkan kehormatan Mujahidun……
Sejak kapan mereka, Syaikh Hashim dan Mujahidin ditangkap?????!!!!
Siapa yang membisikimu wahai pendusta fajir?! Sekutu Watsiqahmu, Rafidhah Najis ataukah Setannya Rafidhah atau siapa?!
Faktanya….itu hanyalan bualan dahsyat sang pengkhianat yang berupaya merobek-robek kemuliaan jihad dan pengembannya!!!
Mujahidun, Syaikh Hasyim, Syaikh Ali dan Masyaikh lainnya hafizhamullah ketika sampai di Mukairos melihat tanda-tanda adanya pengkhianatan sehingga mereka pun segera mundur dari jabhah. Mereka mundur dengan berjalan kaki.
Dan sekali lagi, tuduhan dustanya terhadap Mujahidun itu apakah karena ketidaktahuan Adam atau pura-pura tidak tahu atau bahkan sok tahu (bergaya dukun?) atau dari bisikan Rafidhah atau setannya Rafidhah atau siapa?
Bahwa masyayikh hafizhahumullah sebagiannya menempuh jalur lewat jalur laut dan sebagian lagi lewat darat, dibagi beberapa kelompok agar tidak tampak.
Bandingkan!! Di Aden saja, asal melihat orang berjenggot maka langsung diturunkan dan ditawan di pos Hutsy.
Jika sedemikian keras sikap Hutsy, lalu jaminan model apa yang dipegang oleh Ahlussunnah komandan perang dan Masyaikh Aden yang gigih menyerukan jihad sehingga bisa diloloskan begitu saja setelah dilucuti persenjataannya melenggang melewati pos-pos Hutsy untuk melanjutkan jihad melawan Rafidhah yang telah melepaskan mereka wahai Adam?! Jawablah dengan akal sehat, bukti dan burhan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiyah!
Gambar 14. Ahlu Watsiqah Kufriyah menggambarkan secara dusta lagi hina bahwa Mujahidin juga seperti keadaan mereka, sama-sama mendapatkan fasilitas kebaikan dari Hutsy Rafidhi pemberontak najis dukungan negeri Khumainy Al Mal’un.
Ohh alangkah baik hatinya Pemberontak Rafidhah itu……tetapi baik kepada siapa sebenarnya?
Sekali lagi, tidak usah jauh jauh, lihatlah saudara kalian sendiri, penggembos Muhamad Khudsi baru lewat Shabir saja sudah diciduk dan dipenjara beberapa minggu.
Bahkan Shaleh Sulaimani pun tidak luput untuk diciduk.
Lihat kisahnya di sini:
Sungguh keadaan yang bertolak belakang antara keadaan para Mujahidun, Masyaikh Aden yang harus bersusah payah mempertaruhkan nyawa melewati jalur laut dan daratan menghindar dari penangkapan Hutsy dengan keadaan al Mughaffal yang lulus lancar jaya melakukan perjalanan ke Hadramaut mendatangi pos Hutsy, melewati satu demi satu pos-pos Hutsy pemberontak dengan menempuh perjalanan selama 8 jam menuju Hadramaut.
Jadi Syaikh Hasyim dan masyaikh lainnya naik kapal jalur laut untuk kembali menuju Aden.
Adapun syaikh Ali Hudzaify sendiri beliau melalui jalan darat, semobil bersama orang (xxxx). Detail Teknis pelolosannya di dalam mobil tentulah tidak akan kami ceritakan disini karena kami sangat kuatir barisan Watsiqah pengkhianat dan mata-mata Rafidhah akan membocorkan kepada majikan Rafidhahnya. Bagaimana tidak kuatir sementara Presiden Yaman saja sudah dicapnya sebagai Pengkhianat!!! Walhasil beliaupun Allah mudahkan lolos melewati pos Hutsy. Alhamdulillah.
Lalu dimana jaminan keamanan di atas kesepakatan Mujahidin bersama Rafidhah itu bisa didapatkan bukti konkritnya sementara itu semua tak lebih hanyalah tulisan bualan fajir si pendusta khabits Adam untuk menghancurkan kemuliaaan jihad syar’i dan Mujahidun yang mengembannya demi menutupi kejahatan pengkhianatan gurunya, Abdurrahman Mughaffal?!
Adam melanjutkan serangan brutalnya terhadap Mujahidun:
“3. kisah Abbas Al-Jaunah pasca tragedi konyol yang menewaskan 42 jiwa kaum muslimin, Abbas bisa selamat kembali ke markiz Al-Fiyusy kemudian pergi ke Aden, sementara jalan masuk-keluar markiz hingga mendekati jaulah safinah penuh dengan hutsi beserta bala tentaranya ? surat jaminan apakah yang dipakai ?” -selesai penukilan-
Komentar:
Dan PENISTAANNYA INI atas KEMATIAN “KONYOL” MUJAHIDUN sudah cukup sebagai bukti kejinya ucapannya -tanpa rasa sedih- , penggembosannya terhadap Jihad dan memberikan gambaran yang buruk sekali terhadap Jihad Syar’i serta penghinaan orang ini terhadap Mujahidun dan meninggalnya 42 Mujahidun -seperti yang dia nyatakan- dalam pertempuran melawan Rafidhah sekutu Mughaffal-Al Imam tersebut dikatakannya sebagai TRAGEDI KONYOL !!!!!)
Gambar 15. Serangan brutal barisan Watsiqah Kufriyah dari faksi penggembos, tandem ciamik Rafidhah Hutsiyun dalam menghadapi musuh yang sama, Mujahidun Yaman.
Jihad fi sabilillah adalah amalan yang utama. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengibaratkan orang yang berjihad di jalan-Nya seperti orang yang sedang melakukan jual beli dengan-Nya dimana surga sebagai imbalan pembayarannya.
إِنَّ اللهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
“Sesungguh Allah telah membeli dari kaum mukminin jiwa dan harta mereka dengan surga bagi mereka. Mereka berjihad di jalan Allah, mereka membunuh dan dibunuh. Itulah janji yang benar dari Allah dalam kitab Taurat Injil dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janji daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah: 111)
Itulah keutamaan orang-orang yang berjihad, jual beli dengan Allah dengan janji surga-Nya yang telah disifati terbunuhnya 42 Mujahidun sebagai TRAGEDI KONYOL!!!
Ini jawaban pertama untuk menyingkap kekejian tulisan Adam yang menghinadinakan Mujahidun yang kemudian dielu-elukan dan disambut gegap gempita oleh MLM- Ahlu Watsiqah Ma’bary Rafidhi di negeri ini.
Selengkapnya silakan buka pada makalah bagian pertama pada link:
Adapun jawaban kedua bagi bualannya yang mempertanyakan jaminan apa yang dipakai oleh Syaikh Abbas Jauna hafizhahullah untuk balik ke Aden sementara jalur keluar-masuk markiz Fuyusy hingga jaulah Safinah penuh dengan Hutsy beserta balatentaranya maka kita katakan sebagaimana yang disampaikan oleh Syaikh Zakariya bahwa Syaikh Abbas Jauna hafizhahumallah TIDAK MELEWATI POS-POS HUTSY (sebagaimana Abdurrahman Mughaffal mendatangi dan lolos manis karena dia memang bukan target Hutsy untuk ditangkap sebagaimana diakui sendiri oleh Adam) !!!
Sehingga dengan jawaban ini TIDAKLAH ADA ALASAN SECUILPUN BAGI ADAM AL KADZDZAB beserta penggembira tulisan brutalnya terhadap Mujahidun untuk mempertanyakan jaminan apa yang dipakai oleh Syaikh Abbas untuk bisa lolos melewati pos-pos Hutsy yang notabene adalah sekutu Watsiqah Mughaffal itu sendiri.
Mengqiyaskan dua keadaan yang berbeda antara “kaburnya” Syaikh Abbas Jauna dari pos Hutsy dengan “kaburnya” Abdurrahman Mughaffal melewati pos-pos Hutsy adalah qiyas yang rusak, lemahnya akal, tumpang tindihnya pemahaman atau malah makar hebat sang pendusta dalam upayanya untuk mengelabui umat.
Pembaca rahimani wa rahimakumullah,
Sangat penting untuk antum ketahui bahwa perjalanan dari Fuyusy sampai ke jaulah Safinah hanyalah membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Adapun operasi Mujahidin untuk mengeluarkan Syaikh Abbas dari Fuyusy membutuhkan waktu berjam-jam!!!
Adapun detail dan teknisnya pelolosannya tentulah bukan hal yang penting untuk dibeber di sini (bahkan harus dirahasiakan!!) karena Hutsy Rafidhah dukungan Iran dan sekutunya serta barisan penggembos dan anti jihad serta pengkhianat bisa saja memanfaatkan dan membocorkan kepada sekutu Watsiqahnya terkait teknis pelolosan tersebut untuk melancarkan makar terhadap Mujahidun.
Maka inilah jawaban bagi jaminan keamanan yang dimiliki Syaikh Abbas Jauna hafizhahullah yang engkau curigai wahai penggembos dan penghina Jihad dan Mujahidun!!!
Adam melanjutkan penghinaannya terhadap Mujahidun:
“4. bukankah Abul Khottob pun saat ini pun “kabur” meninggalkan medan “jihad”, begitu pula Ali Hudzaifi dan Yasin sang pencela nabi yang memilih kabur ke daerah aman dari kontak senjata berjihad menyerang ulama Yaman dari dalam kamar tidur.” -selesai penukilan-
Komentar:
Gambar 16. Abul Khottob “kabur”, Ali Hudzaifi dan Yasin kabur juga ke daerah aman.
Terkait tuduhan khabits lagi kadzdzabnya terhadap salah seorang Mujahidin, Syaikh Ali Hudzaify telah berlalu jawaban yang menelanjangi makar kedustaannya dan akan kita lanjutkan lagi setelah selesai perhitungan kita dengannya terkait hujatan brutalnya yang memuntahkan amunisi kebohongan untuk membidik seorang Mujahidin, Syaikh Abul Khaththab Al Liby hafizhahullah..
Lihatlah bagaimana si fajir pendusta ini menghina Mujahidun, melecehkan Syaikh Abul Khaththab Al Libi yang dicapnya “kabur” meninggalkan medan jihad.
Inilah serial kedustaan Adam yang lainnya tatkala mempertontonkan kegagahannya (baca:kebrutalannya) di jabhah DAPUR BELAKANG WATSIQAH HUTSIYUN dengan menginjak-injak satu persatu kehormatan Mujahidun, musuh bersama Ahli Watsiqah dan sekutunya, Rafidhah.
Dari awal peperangan bahkan sebelum Hutsi masuk ke Aden, Syaikh Abul Khaththab sudah berada di medan tempur, jabhah Mudiah di kota Abyan.
Kemudian beliau balik ke Aden bersama Syaikh Hasyim, Syaikh Nasir Zaydi melewati jalur laut dan bukan melenggang melewati pos Hutsy dibawah naungan jaminan keamanan surat kesepakatan antara Mujahidin dengan Rafidhah!
Ketika di Adenpun beliau selalu berada di jabhah bersama masyaikh kita dan lengkap dengan senjatanya. Ini berjalan lebih dari satu bulan. Maka logika sehat yang bagaimana setelah semua itu tiba-tiba beliau mendadak berubah menjadi pengecut dari kabur dari medan “jihad”.
Perhatikanlah ya ikhwah bahwa pecundang pengecut penggembos ini memberi dua tanda petik diantara kata “jihad” yang menjadi bukti nyata untuk semakin membongkar kebusukan makarnya bahwa dirinya benar-benar tidak meyakininya sebagai jihad sebagaimana keyakinan Masyaikh Watsiqah! Iya, Adam telah membuka topengnya bahwa dia tidak sebarisan dengan Mujahidin, berseberangan dengan bimbingan para ulama kibar, menentang seruan pemerintah Yaman untuk berjihad, tidak sebarisan dengan pemerintah Saudi. Walhamdulillah, topeng itu telah dikoyak sendiri olehnya, menampakkan seringai wajahnya, seringai sekutu Rafidhah!!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Adapun tentang Syaikh Abul Khaththab Al Libi hafizhahullah maka beliau adalah orang asing yang berasal dari Libia. Sedangkan ulama telah menjawab soalan ini:
Lalu bagaimana bisa pendusta fajir penggembos jihad penghina Mujahidin yang hidup di bawah naungan Watsiqah ini menuding beliau kabur dari medan jihad sementara beliau memang diagendakan untuk pulang ke negerinya karena dibutuhkan Salafiyun Libia yang mengharapkan bimbingan ilmu dan dakwah beliau pun beliau telah disediakan markaz ilmu di sana?!?!?! Perhatikanlah! Itupun setelah sekian waktunya beliau berjihad di Yaman!!!
Apakah kalian wahai Mughaffalin MLM Ahli Watsiqah Penggembos Jihad masih juga menuntut bukti surat jaminan keamanan bagi Abdurrahman Mughaffal sementara kalian tidak mengingkari berada di bawah naungan Watsiqah bersama Hutsy bagaimanapun keadaannya ????? Allahul musta’an.
(Lagi) Adam Membongkar Sisi “Positif” di Bawah Naungan Watsiqah
Dari tulisan Adam sendiri menjelaskan bahwa Fuyusy aman dan tidak pernah didatangi Hutsy, bahkan jika Hutsy ingin menyerbu Fuyusy atau lebih dari itu(!!!!!!!) berkeinginan menangkap Abdurrahman Mughaffal tentulah telah mereka lakukan! (dan kami tambahkan, atau jika ada udzur yang menghalangi Hutsy untuk menangkap Mughaffal di dalam markasnya sendiri, tentulah udzur itu terhapus dengan kedatangan Abdurrahman Mar’i yang secara sukarela melewati pos-pos Hutsy dalam perjalanannya menuju Hadramaut).
Tetapi Adam memang ingin mempersaksikan kepada kita semuanya bahwa Abdurrahman Mughaffal bukanlah buruan Hutsiyun !! Yassalam.
Efek Jaminan Keamanan dari Watsiqahnya yang diwakili oleh Muhammad Al Imam itu menjadi semacam Free Pass yang memang benar-benar ada kenyataannya bagi para sekutu di sisi Rafidhah!
Bagaimana akan dijadikan target penangkapan oleh pihak Hutsy Pemberontak sementara Abdurrahman Mughaffal adalah pengompor gerakan Anti Jihad melawan Hutsy?
Maka bukanlah Masyaikh Aden, Mujahidin penyeru Jihad yang pelolosan mereka dari pos-pos pemeriksaan Hutsy yang dituding memiliki Surat jaminan keamanan untuk lolos dari penangkapan Hutsy tetapi inilah yang justru menjadi pertanyaan besar….
Lahj hancur sebagaimana Aden juga hancur, lalu kenapa Fuyusy tidak diserang sedangkan daerah sebelum dan sesudah Fuyusy diserang oleh Hutsy?? Apakah kalian mampu untuk mendustakan isi jaminan keamanan di dalam Watsiqah Kufriyah wahai Mughaffalin!!???
Adapun tuduhan Adam bahwa Syaikh Yasin menghina Nabi Musa (lihat poin 4) maka beliau sendiri telah berlepas diri dari kesalahan lafadznya dari sejak lama namun rujuk dan taubatnya beliau ini takkan menggembirakan para penggembos jihad.
Ketika akal menjadi Thoisy…!!
Kesalahan lafadz-pun digelembungkn dan disebarluaskan.
Adapun pengakuan bersalah & rujuk yang mengiringinya maka itupun ditilap & ditutup rapat oleh mereka, para fanatikus Al Mughoffal..
Namun,..bersamaan dengan itu, iya….
WATSIQAH THAGHUTIYYAH
Penyimpangan Aqidah, pembangkangan terhadap syari’at, TAZKIYAH & PEMBELAAN terhadap HUTSIYUN RAFIDHAH KHAWARIJ yang dipertontonkan oleh Muhammad al-Imam dibela-bela serta dipuji-puji dengan penuh kesombongan, bahkan telah sampai (tubir) pada jurang kekufuran,…
Mereka sodorkan hilah udzur (baca: PEMBELAAN) yang SANGAT MEMALUKAN….
Kenapa SANGAT MEMALUKAN Karena Pembelaan ini TELAH DITOLAK & DIDUSTAKAN SENDIRI oleh Muhammad al-Imam di dalam Khutbah Iednya!!!! Dan bahkan membeberkan besarnya kemanfaatan yang akan mereka rasakan dengan meneken perjanjian kesepakatan bersama pemberontak Rafidhah.
Gambar 17…. JADI TIDAK ADA SEORANGPUN YANG BISA MEMAKSA SAYA!!! (lha kok malah umat dikibuli dengan berteriak-teriak bahwa Muhammad Al Imam TERPAKSA)
Silakan simak jawaban Syaikh Yasin atas tuduhan tersebut pada artikel yang telah lama kami posting. Kami tidak menyangka bahwa Adam akan memilih jalur khianat untuk membela lolos lancar jayanya Mughaffal melewati pos-pos Hutsy dengan menilap rujuknya Syaikh Yasin dalam permasalahan ini:
Bagaimana dia mencerca Syaikh Yasin sebagai penghina Nabi padahal beliau tanpa membutuhkan waktu lama telah bersegera rujuk dari kesalahan lafadz tersebut dalam keadaan yang dibelanya, al Mughaffal bersama Al Imam dan lain-lainnya terus memilih membangkang dari tuntutan rujuk ulama Kibar dari Watsiqahnya Kufriyahnya bersama Rafidhah Hutsy PengKafir Shahabat, penghina Nabi Muhammad dan Ummahatul Mukminin????!
Adam Malang masih belum menghentikan cercaannya terhadap Mujahidun yang dia terus saja memamerkan gaya dzannya dalam keadaan dia sendiri menuduh orang lain kadzdzab dan mendasarkan tuduhan pada dzan/prasangka….
Gambar 18. Ali Hudzaifi dan Yasin kabur dari medan jihad!!
Lihatlah bagaimana dia menuduh bahwa Syaikh Ali Hudzaify kabur dari medan jihad dan Syaikh Yasin di dalam kamar tidur yang aman.
Inilah Adam al Kadzdzab!!! Benar-benar tanpa rasa malu dan menggunakan berbagai cara yang keji lagi fajir untuk menghina-dinakan dan mencoreng-moreng kehormatan Masyaikh sekaligus Mujahidin. Allahul musta’an.
Syaikh Ali Hudzaify posisinya di jabhah al Mansurah. Sampai-sampai keluarga beliau ditaruh di daerah lain karena sibuknya beliau di jabhah Mansurah. Beliau juga sering berkunjung ke jabhah [zi] dan jabhah [zii], sengaja nama jabhahnya kami rahasiakan.
Beliau juga diembani amanah khutbah dan imam di masjid Shahabah karena takmir masjid Shahabah memegang jabhah di Arisy bandara Aden.
Adapun Syaikh Yasin maka beliau pindah dari jaulah Safinah karena tandon air rumah beliau ditembak oleh Hutsy. Inilah bentuk kejahatan terror lainnya dari Hutsiyun (sekutu Watsiqah Al Mughaffal-al Imam) agar kaum muslimin di Aden tidak memiliki kebutuhan penting dalam kehidupannya, air. QATALAHUMULLAH.
Walaupun beliau telah pindah tetapi hal itu tidak menghalangi beliau untuk selalu datang ke jabhah [xi], jabhah [xii] dan jabhah [xiii] (sengaja nama-nama jabhah yang beliau kunjungi kami samarkan untuk menghindari makar para pengkhianat).
Ya ikhwah barakallahufikum, perlu antum ketahui Syaikh Yasin ini faqir miskin, senjata saja beliau tidak punya tetapi itu semua tidak menghalangi beliau untuk datang ke jabhah.
Maka setan dari jenis apa yang telah membisiki Adam sehingga melemparkan kedustaan dahsyat lagi tuduhan keji bahwa kedua Masyaikh Mujahidun telah kabur dari medan jihad sehingga virus rabies ini menjangkiti suporternya semacam Abu Amira anggota inti Multaqa Salafy Indonesia yang kemudian “menari-nari” riang gembira turut memuntahkan cercaannya terhadap Mujahidun?!?!?!?!
Bagaimana mungkin kita akan tetap tenang tertidur nyenyak bersama keluarga tak tergerak sedikitpun kecemburuan untuk melakukan pembelaan terhadap kehormatan mereka sementara di depan mata para Mujahidun baik yang sudah meninggal maupun yang terus berjuang diinjak-injak kehormatan mereka dan difitnah sedemikian dahsyat sementara para Mujahidun di medan tempur tersebut terus melakukan ribath dan pertempuran melawan Rafidhah najis?!
Adapun sang penghina Mujahidun itu, Ya Adamlah sejatinya yang cuma di kamar, menikmati keamanan hidup di bawah naungan Watsiqah Kufriyah dari Hutsi di Fuyusy sembari menggoreskan penanya menggembosi jihad, membela Mughaffalnya seraya mencerca dan melecehkan para Mujahidun Aden (termasuk masyaikhnya) sembari “menari-nari” dengan langgam hinaan dan kebohongan dus hati yang dingin di atas gelimang darah kematian 42 Mujahidun dan yang terluka pada pertempuran melawan sekutu penggembos, Hutsy Rafidhah dukungan Iran sebagai TRAGEDI KONYOL!!!!!!!!!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
ADAM MENGGALI LUBANG KUBURNYA SENDIRI
Betapa memalukannya tingkah laku gembel ini (apakah masih tersisa kehormatan dirinya setelah dia menuding dan mencerca perang jihad syar’i dan kejadian meninggalnya 42 mujahidin sebagai TRAGEDI KONYOL)?
Bagaimana dia bisa bergaya tanpa malu dengan coreng-moreng guratan aib yang dipamerkan di wajahnya sendiri tatkala menuding ustadz Abu Ali sebagai pendusta yang lemah akalnya, tumpangtindih pemahamannya padahal dia sendirilah sebenarnya yang layak mendapatkan semua tudingan itu.
Perhatikan lagi bagaimana telah kita bongkar satu per satu tuduhan dustanya terhadap Masyaikh Aden. Qiyasnya yang rusak tatkala mengqiyaskan Abdurrahman Mar’i sang sekutu Rafidhah yang bebas melenggang melewati pos-pos Hutsy di bawah naungan Watsiqah Kufriyah dengan Mujahidin Masyaikh Aden yang harus bersusah payah mencari jalur alternatif menghindari pos-pos Hutsy atau melewatinya dengan “cara” tertentu untuk menghindari penangkapan.
Betapa jelasnya si Gembel Angkuh ini mempertontonkan makar dan keMughaffalannya dari sejak awal kali melangkahkan tulisannya. Bergaya membawa kalam Syaikh Rabi’ untuk melandasi gambaran kepada pembaca tulisannya betapa adil dan kokohnya tikaman-tikaman kejinya terhadap Mujahidin untuk membela Syaikhnya yang Mughaffal. Padahal syaikh Rabi’ hafizhahullah inilah yang telah menjarh Syaikh Mughaffal yang dia bela!!
Gambar 19. Makar Mughaffalun Adam yang kedodoran akalnya, ambigu, tumpang tindih.
Nukilan:
“Maka aku katakan –dengan memohon kepada Rabb-ku agar menganugrahiku kelurusan dan kebenaran– : Engkau, wahai Abdurrahman bin Mar’i, para ulama kibar telah men-jarah-mu. Asy-Syaikh Ubaid al-Jabiri telah mensifatimu:
- Mughaffal (bodoh)
- Dha-i’ (terlantar)
- Tidak pantas untuk berdakwah.
Asy-Syaikh Rabi’ pun berkata tentangmu bahwa engkau:
- Makir (pembuat makar)
- Lebih buruk ketimbang al-Hajuri
Sebagaimana hal tersebut didengarkan oleh para masyayikh dan ikhwah yang mulia. Mereka adalah: ‘Arafat al-Mahammadi, Hani bin Buraik, Abbas Jaunah, Abdurrahman bin Ubbad, Sholah Kantusy, Munir as-Sa’di, Abdullah bin Sa’id, Jamaluddin al-Yamani, dan Yasin al-‘Adeny.
Asy-Syaikh Rabi’ juga berkata:
- Wajib atas Abdurrahman bin Mar’i untuk bertaubat dan rujuk.
Dan ucapan beliau tersebut dihadiri oleh saudaraku asy-Syaikh Zakariya bin Syu’aib.
Sungguh, wahai Abdurrahman, para ulama telah men-jarah-mu. Adapun aku, tidak ada seorang ulama pun yang men-jarah-ku, Alhamdulillah.
Hanya saja yang men-jarah-ku adalah si Mughaffal, Makir, Dha-i’ … Abdurrahman bin Mar’i.
Sehingga, ucapanmu, wahai Abdurrahman, bahwa diriku mirip seperti al-Hajuri dan seorang pendusta kembali kepadamu sendiri. Alhamdulillah.” –selesai penukilan–
Dengan cara Mughaffal (baca:bodoh) inilah Adam membela gurunya! Iya membawa kalam Ulama yang menjarh Mughaffal untuk membela Mughaffal. Yassalam.
Sungguh sangat ironis, tragis dan tumpang tindih.
Apakah engkau masih hendak bergaya maling teriak maling wahai Adam?
FUYUSY, RIWAYATMU KINI
Adampun mengaku…..
“kondisi markiz saat ini begitu sepi, mayoritas penghuninya telah pulang ke daerah asal masing-masing sebagiannya ikut terlibat dalam perang melawan hutsi di beberapa daerah seperti Aden dan Dholi’, bahkan sholat jum’at masjid hanya terisi sepertiganya, separuhnya merupakan penghuni baru yang datang dari Aden dan Lahj untuk mengungsi di markiz Al-Fiyusy, tidak ada persenjataan hanya satu-dua ikhwah tampak menenteng senapan AK-47, tidak ada kekuatan bahkan sebagian hurots di gerbang masjid hanya bersenjatakan tongkat, seandainya hutsi memang ingin memasuki markiz dan menangkap syaikh kami, tentulah sudah dilakukan jauh-jauh hari tanpa perlu menunggu beliau “kabur”.” –selesai penukilan–
Perhatikanlah tulisan Adam di atas:
Kondisi markiz saat ini begitu sepi
Mayoritas penghuninya telah pulang
Sebagiannya ikut (bersama fatwa ulama kibar, pen.) berperang jihad Melawan Rafidhah (mencampakkan fatwa anti-jihad Mughaffal, pen.)
Bahkan shalat Jum’at masjid hanya terisi sepertiga
Markiz Fuyusy dan Ulama Kibar Watsiqah Abdurrahman Mar’i bukanlah target incaran oleh pemberontak Hutsy (padahal anak-anak, wanita dan kakek-kakek di Aden menjadi target pembantaian pengeboman pihak Hutsy).
Gambar 20. Kondisi markiz saat ini begitu sepi….
Apakah keadaan semacam ini adalah dampak positif dari hidup aman di bawah naungan Watsiqah Thaghut Abdul Malik Al Hutsy bersama Ikhwani Ma’bary disisimu ataukah pengakuan tanpa sadarmu atas kehinaan yang terjadi wahai Adam?!?
Komentar:
Inilah kehinaan bagi kalian yang menyelisihi ulama kibar, menyelisihi dan menentang jihad yang diserukan oleh pemerintah Yaman, pemerintah Saudi Arabia untuk melawan pemberontak Rafidhah pengKafir Shahabat Nabi Pencerca Ibunda Kaum Mukminin dan pembantai kaum Muslimin dan bahkan berbalik menuding bahwa Presiden Yaman sebagai Pengkhianat!) dan kehinaan bagi kalian wahai orang-orang yang telah meninggalkan jihad bahkan secara brutal melecehkan perang jihad dan Mujahidin sebagai Tragedi Konyol!
Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرَعِ وَتَرَكْتُمُ الْجِهَادَ، سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَ يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوْا إِلَى دِيْنِكُمْ
“Apabila kalian telah berjual beli dgn cara ‘inah dan kalian telah disibukkan memegang ekor-ekor sapi dan telah senang dengan bercocok tanam dan juga kalian telah meninggalkan jihad niscaya Allah akan kuasakan/timpakan kehinaan kepada kalian tdk akan dicabut/ dihilangkan kehinaan tersebut hingga kalian kembali kepada agama kalian.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud no. 3003 di dalam kitab Al Buyu’ pada bab An-Nahyu ‘anil ‘Inah dan diriwayatkan pula oleh Al-Imam Ahmad.
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah menshahihkan hadits ini dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah nomor 11.
Si Kibir lagi fajir menceritakan lagi:
“….ditambah lagi wabah demam berdarah yang saat ini menyebar di markiz dan telah menimpa hampir sekitar separuh penghuni markiz…. -selesai penukilan –
Gambar 21…termasuk istri beliau dan anak-anak beliau.
Komentar:
Maka inilah suatu hukuman bagi kalian yang meninggalkan jihad bahkan menggembosinya! Dan yang lebih parah lagi, menghina perang jihad dan melecehkan para mujahidun serta membela Watsiqah hidup rukun bersama kaum Rafidhah dukungan Iran al Anjas.
روى أبو داود (2503) عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( مَنْ لَمْ يَغْزُ ، أَوْ يُجَهِّزْ غَازِيًا ، أَوْ يَخْلُفْ غَازِيًا فِي أَهْلِهِ بِخَيْرٍ ، أَصَابَهُ اللَّهُ بِقَارِعَةٍ قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ) . حسنه الألباني في صحيح أبي داود .
“Barangsiapa yang tidak berperang atau tidak menyiapkan peperangan atau tidak memberi wasiat untuk berperang kepada keluarganya dengan kebaikan, maka Allah akan menimpakan padanya dengan al Qari’ah sebelum hari kiamat.”
(Hadits riwayat Abu Dawud (2503) dan dihasankan oleh al-Imam al-Albani rahimahumallah)
والقارعة هي الدَاهِيَة المُهْلِكَة التي تأتي فجأة , يقال : قَرَعَهُ أَمْرٌ إِذَا أَتَاهُ فَجْأَة
Al-Qari’ah adalah bencana dan malapetaka membinasakan yang datangnya tiba-tiba.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وقال الله تعالى : (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمْ انفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنْ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلا قَلِيلٌ (38) إِلا تَنفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيْئًا وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ) التوبة/38-39 .
“Wahai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepada kamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepadaNya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. At-Taubah: 38-39)
Itu adalah ancaman bagi orang-orang yang enggan, merasa berat untuk berjihad. Lalu bagaimana halnya jika mereka ini ternyata bukan saja enggan/ tidak mau berjihad malah menggembosi jihad, menghina dan melecehkan jihad serta Mujahidin, memberikan terror betapa kuatnya sekutu Watsiqahnya (Hutsy) dan sebaliknya menancapkan gambaran-gambaran yang jelek tentang jihad serta menuduh Presiden Yaman (yang meminta pertolongan kepada negara tauhid Saudi Arabia agar menolong negeri Yaman beserta segenap kaum muslimin Yaman dari kudeta dan serbuan aggressor pemberontak bersenjata Hutsy Rafidhah dukungan Iran beserta Menteri Pertahanan Yaman (yang saat ini dalam tawanan Pemberontak Husty setelah diculik di daerah Lahj) yang berujung pada pencopotan Gubernur Lahj (teman Abdurrahman Mughaffal) sebagai pengkhianat. Iya, mengkhianati Rafidhah, mengkhianati penggembos bersama Watsiqah Kufriyahnya karena memilih mengumandangkan Jihad dan tidak mau tunduk menyerahkan Yaman ke tangan Rafidhah!! Allahul musta’an.
Semoga Allah menyegerakan hancurnya Rafidhah, menjadikan amalan para Mujahidin ikhlas semata karenaNya dan menjadikan mereka yang telah meninggal sebagai syuhada dan melindungi serta menyelamatkan segenap saudara-saudara seaqidah kita di Yaman dari makar Rafidhah dan sekutunya, para penggembos jihad, aaamiin.