[SYUBHAT] SALAFIYYIN YANG MENGIKUTI NASEHAT DAN BIMBINGAN SYAIKH RABI DALAM MENYIKAPI SYAIKH MUHAMMAD BIN HADI, MERUPAKAN SIKAP KURANG AJAR – DZUL AKMAL
Abul Mundzir Dzul Akmal berkata:
Kalau kita dilarang kepada mengambil ilmu daripada Syaikh Muhammad, …
JANGAN DIIKUTKAN KEPADA ORANG TUA KITA YA, SYAIKH RABI’ para jama’ah rahimakumullah, KALAU KALAMNYA ITU BENAR ADALAH ITU HAK DIA … yang kita tidak menolak di sini toh.
Orang yang tidak pantas berbicara, itu yang kita kritisi di sini.
— Siapakah yang tidak pantas berbicara ya ustadz..?? Para asatidzah sekadar menyebarkan bayanat yang sudah dibaca dan diizinkan penyebarannya oleh Syaikh Rabi, Syaikh Ubaid al-Jabiri, Syaikh Hasan Marzuq hafizhamullah, apakah ini yang antum katakan tidak pantas ya ustadz..??
Pada hakekatnya lisan antum ini sedang mengkitisi Syaikh Rabi, karena beliaulah yang telah mengizinkan dan ridha kalau bayanat tersebut tersebar di tengah-tengah Salafiyyin, dan antum memperlihatkan kebencian terhadap perkara ini yang menjelaskan sikap pengingkaran terhadap apa yang dimaukan oleh orang tua kita, Syaikh Rabi hafizhahullah…
// •• // •• // •• //
Abul Mundzir Dzul Akmal melanjutkan:
Kalau Syaikh Rabi’, SESUAI DENGAN ORANG TUA KEPADA ANAK, NASEHAT KEPADA ANAKNYA DAN SEBAGAINYA … ITU BIARKAN DIA.
— Lha kalau antum membenarkan fitnah sha’afiqah yang telah dibantah dan divonis salah oleh orang tua kita Syaikh Rabi hafizhahullah, malah antum tidak mempedulikannya dan lebih mendahulukan (menerima dan menyebarkan) kalam Syaikh Muhammad bin Hadi waffaqahullah, ada apa dengan antum ya ustadz sampai-sampai membikin kaidah standar ganda jelek seperti ini..??
// •• // •• // •• //
Abul Mundzir Dzul Akmal melanjutkan:
Yang kurang ajar itu adalah kita!!
~ YANG BUKAN BIDANG KITA!!
~ YANG BUKAN POSISI KITA!!
~ TAPI MEMPOSISIKAN DIRI KITA SETARAF DENGAN SYAIKH RABI’, masyaallah …
= Nah ini Syaikh Rabi’ Imam jarh wat ta’dil, saya Imam jarh wat ta’dil juga.
— Nah ini yang kita saksikan pada diri antum ya ustadz.. Antum sendiri memangnya sedang memposisikan diri sebagai Imam Jarh wa ta’dil.. Buktinya antum berbicara seperti di atas … Ketika Syaikh Rabi telah berbicara tentang Syaikh Muhammad bin Hadi, antum menggembosinya dengan mengatakan “itu sekedar ucapan orang tua kepada anak” .. itu biarkan dia seolah-olah antum mengatakan Salafiyyin tidak harus mengikuti sikap yang telah ditunjukkan oleh sang ayah … jadi, siapa yang berbicara seperti antum ini ya ustadz? Apakah ini kalam imam al-Jarah wa ta’dil yang hidup di zaman kita ya ustadz..?? Kalau bukan ini kalamnya siapa.. Bukankah ini dari kantong antum sendiri ya ustadz..??
// •• // •• // •• //
Abul Mundzir Dzul Akmal melanjutkan:
Itu syabab yang kita tidak setuju, dan itu yang tidak benar. Syaikh Rabi Alhamdulillah, YA QAULNYA (Syaikh Rabi’, ed) SILAKAN FADHOL, KITA HORMATI, KITA MULIAKAN BELIAU. YAA…
— Ittaqillah ya ustadz … Apa gunanya ucapan seperti ini ustadz.. Kala ulama kibar, orang tua kita, Syaikh kita mengarahkan dan menasehati kita, namun kita tidak mengikutinya dan menolaknya tanpa memiliki hujjah yang bisa diterima, apakah ini sikap penghormatan dan pemuliaan kapada ulama ya ustadz..??
// •• // •• // •• //
Abul Mundzir Dzul Akmal melanjutkan:
Jangan digiring nanti ucapan kita, perkataan kita itu mencela Syaikh Rabi’. WALLAH … WALLAH WATALLAHI WABILLAH kalian menjadi saksi ndak pernah kita mencela beliau.
— Apa yang keluar dari lisanmu wahai ustadz sedang mempertontonkan kepada ummat ini bahwa antum sedang berbicara seperti lisannya ulama al-Jarh wa ta’dil.. Tidak benar yang seperti ini ya ustadz. Sudah sewajarnya antum bersikap tawadlu dan rendah hati untuk menerima dengan lapang dada bimbingan dan nasehat dari ulama kibar, orang tua kita, asy-Syaikh Rabi bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah.. Tidak lain bimbingan dan arahkan beliau ini adalah untuk kebaikan Syaikh Muhammad bin Hadi dan untuk kita seluruhnya, anak-anak beliau dari kalangan Salafiyyin.. Allahul musta’aan.
Abul Mundzir Dzul Akmal melanjutkan:
Tapi kita yang tidak senang dan tidak setuju adalah ORANG-ORANG YANG INGUSAN, ANAK-ANAK MUDA YAA.. YANG BARU KEMARIN UMURNYA MENCELA BELIAU (Syaikh Muhammad bin Hadi, ed), itu yang tidak setuju kita.
— Syaikh Muhammad bin Hadi adalah ulama kita, dan kita ambil faidah dari beliau waffaqahullah selama ini. Namun sikap-sikap beliau kepada saudaranya dari kalangan beberapa masyayikh yang ma’ruf dengan Salafiyyahnya diingkari dan telah dibantah oleh orang tua kita, al-walid asy-Syaikh Rabi hafizhahullah. Beliau sampai detik ini masih tetap menuntut Syaikh Muhammad bin Hadi untuk mendatangkan bukti-bukti yang bisa diterima. Dan yang terakhir al-walid Rabi hafizhahullah, melarang untuk menghadiri majelisnya Syaikh Muhammad bin Hadi sampai beliau bertaubat dan meminta maaf kepada orang-orang yang beliau zhalimi.
_ Jika Salafiyin membacakan, menyebarkan bantahan dan bayanat Salafiyin dunia yang telah direstui dan diijinkan penyebarannya serta menyebarkan kalam beliau yang menegaskan zhalimnya tuduhan Sha’afiqah dari Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi hadahullah sebagaimana isinya juga terkandung di dalam berbagai bayanat Salafiyin yang telah beliau baca dan ijinkan penyebarannya maka darimana ini disebut sebagai sikap kurang ajar dan celaan?
Apakah ini yang antum anggap celaan kepada Syaikh Muhammad bin Hadi wahai ustadz..?? Bahkan inilah sikap Salafy yang berjalan di atas bimbingan ulama kibar!
Jika demikian keyakinan antum, maka jelaslah bahwa manhaj antum sudah terkenai penyakit. Tidak benar ya ustadz, nasehat-nasehat al-walid adalah obat mujarrab biidznillah dan orang-orang yang menolaknya dan menganggapnya sebagai celaan, maka dialah orang-orang yang berpenyakit.
Bahkan andapun berani bersumpah atas nama Allah untuk sebuah kedustaan dan kebatilan wahai ustadz. Jadi, sumpah yang anda ulang-ulang itu, tidaklah bermanfaat sedikitpun untuk menutupi hakekat penentangan anda, penghinaan dan cercaan anda terhadap Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi hafizhahullah dan bimbingan beliau karena tidaklah tersamar bagi Salafiyin atas pembelaan membabibuta anda terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi serta sokongan anda dan multaqa binaan anda untuk menyebarluaskan vonis zhalim tuduhan Sha’afiqah yang dikobarkan oleh Doktor Muhammad bin Hadi hadahumallah.
Tuntutan Imam Rabi’ jelas bahwa bagi para penghujat yang melemparkan tuduhan zhalim dan dusta Sha’afiqah kepada Ahlusunnah dituntut oleh beliau untuk rujuk dan bertaubat sebagaimana jelasnya bukti bagi Salafiyin bahwa anda dan chanel Multaqa anda bahu membahu menyebarkan pula tuduhan zhalim tersebut dalam keadaan kalian sama sekali tidak menggubris peringatan dan tuntutan beliau!!
Maka apakah ini yang anda sebut sebagai menghormati dan memuliakan Asy-Syaikh Rabi’?!
Nyatalah bahwa sikap kurang ajar yang anda tuduhkan kepada Salafiyin yang mengikuti bimbingan Kibar Ulama tidaklah tertuju kecuali kepada diri anda sendiri!!
Nas alullah as-Salaamah wal ‘aafiyah
📚[Cuplikan audio dari Dauroh Bulanan Masjid Fatahillah, Depok, Tema: Ajwibah Mufidah – Syaikh Shalih Fauzan // Sabtu, 29-30 Rajab 1439H ~ 14-15 April 2018M]
من هم الصعافقة ؟!
Siapa yang Sha’afiqah kalau begitu?
#akmal_askari #shaafiqah #sudah_jelas_yang_kobarkan_tuduhan_shaafiqah_dituntut_imam_rabi_minta_maaf_taubat
🔆👣🔆👣🔆👣🔆👣🔆
⚔️🛡Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
📠 Channel Telegram: http://telegram.me/tp_alhaq
🌎 http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com
•┈┈•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•┈┈••