[Jas Merah] Membedah Logika Setengah Akal Sejarah Laskar Jihad Garapan Para Pengobar Fitnah Komando & Para Penghujat Sha’afiqah (2)

bismillahirrohmanirrohim

[Jas Merah]
MEMBEDAH LOGIKA SETENGAH AKAL SEJARAH LASKAR JIHAD GARAPAN PARA PENGOBAR FITNAH KOMANDO & PARA PENGHUJAT SHA’AFIQAH (2)

(Jawaban Teruntuk Propaganda #Admin_KPK_Gadungan_Zubair Sinjai_MuhammadArsyad_Amrullah_AbuDawudAnsi_AlGhuroba )

Bahkan kita semua telah dihukumi oleh Asy-Syaikh Rabi’ (ketika itu) telah terjatuh kepada Jihad Ikhwani!!
Maka pantaskah kalian merasa bersih dari vonis ini wahai para pengobar fitnah?!
Tulisan ini hanyalah untuk menggugah agar cara berfikir kalian menjadi utuh & normal kembali. Barakallahufikum.

Pengantar
Telah berlalu pada tulisan sebelumnya bahwa narasumber “tershahih” para pengikut Ustadz Dzul Akmal_Askari untuk melariskan dan mengobarkan dagangan fitnahnya adalah Adam Abu Hafsh yang dia ini adalah orangnya Jamarto, mantan Panglima Laskar Jihad yang dicopot paksa jabatan Panglimanya secara sepihak oleh asatidzah dengan peristiwa pembubaran LJ karena dia menolak melakukan pembubaran1.

Untuk memberikan gambaran lebih utuh modus mengapa peran Jamarto sebagai Panglima LJ ditilap, disembunyikan dan bahkan sehurufpun namanya tidak disebutkan (!!!!) oleh para pengusung fitnah Komando dan Sha’afiqah dan bahkan secuilpun para fattan ini tidak menuntut bukti ilmiyah Taubatnya Ustadz Abul Mundzir Dzul Akmal dan Dzulqarnain (yang ditegaskan sendiri oleh Ustadz Askari belum ada bukti pernyataan taubatnya!!) maka kami turunkan tulisan lama di bawah ini.

Tulisan lama tatkala membuncah fitnah Hajuriyah Haddadiyah yang mereka memutar ulang “lagu sumbang” seputar Laskar Jihad untuk melariskan dagangan fitnahnya sebagaimana saat ini juga diputar ulang dengan kemasan baru untuk melariskan dagangan fitnah komando dan tuduhan zhalim Sha’afiqah untuk menipu orang-orang bodoh.

Untuk mengupdate peristiwa fitnah Hajuriyah Hadddiyah dengan fitnah terkini, cukup pembaca mengganti nama tokoh-tokoh pelakunya dahulu dengan para tokoh pengobar fitnah di masa kini dari barisan al-ustadz Dzul Akmal dan Al-Ustadz Askari dan saksikanlah kenyataan “ajaib” bahwa fitnah sekarang ini hanyalah men-COPAS (Copy-Paste) lagu lama yang diteriakkan kembali, tidak lebih.
~~~~

Nukilan:

Mengurai Akal Kusut Sang Pembimbing ..Terbitlah Terang (baca: Kesiangan)

Kronologi Pembubaran Laskar Jihad dan FKAWJ dengan dasar fatwa dan nasehat dari Syaikh Rabi‟hafidhahullah karena penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Perintah ini kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan segenap asatidzah dengan sang panglima ketika itu (Jamarto) di Degolan Jogjakarta. Pertemuan berlangsung sangat tegang dan panas dan suara-suara bernada tinggi karena kedua pihak (asatidzah di satu sisi dan Jamarto di sisi lainnya) sama-sama bersikukuh dengan keputusannya.

Walhasil Jamarto diminta mengumumkan secara resmi pembubarannya, ketika itu nampak sikapnya meluluh namun kemudian berubah akal, FKAWJ bubar tetapi jihad jalan terus!!

Akhirnya secara de facto pihak asatidzah membubarkan LJ dan FKAWJ yang disusul dengan (secara de jure ) Press Rilis resmi Pembubaran pada pertengahan Oktober 2002!!

Baca: [Jas Merah] Laskar Jihad, Kronologis Pembubaran, Perjuangan Memulangkannya, Penentangan Keras Jamarto¹ & “Lagu Sumbang” Tuntutan Taubat Yang Diulang-Ulang Dalam Keadaan Si Pelaku Sendiri Mencuci Tangan Lari Dari Membuktikan Telah Mengumumkan Taubatnya (Peranan Dzulain Dalam Laskar Jihad)

⬆️⬆️⬆️
Suasana pembubaran.
Sepulang dari Jakarta, Sang Panglima (yang telah diBEKASpanglimakan secara sepihak oleh segenap ikhwah. Kenapa ya ustadz? Kenapa?) mendapati Degolan sepi tak ramai lagi. Segenap Salafiyyin menjauhi dirinya. Di Ambon dan di segenap kota-kota yang ada di situ LJ dan FKAWJ para ikhwah dikumpulkan oleh segenap asatidzah. Disampaikan pengumuman penting bahwa LJ dan FKAWJ dibubarkan. Tak lupa dibacakan (dan difotokopikan) pula nasehat dari Syaikh Robi‟ hafidhahullah. Tangis memecah suasana, linangan air mata, kepala-kepala menunduk tak sanggup lagi mendongakkan wajah ke atas.

Kenapa wahai Sang Pembimbing?
Apa mereka merasa sedih karena ditinggal oleh kekasih yang dicintai (LJ dan FKAWJ)? Apa karena mereka merasa dipaksa oleh Syaikh Rabi’ hafidhahullah untuk menceraikan kekasih yang disayangi (LJ dan FKAWJ)? Apakah mereka takut ketahuan?!

Tidak sekali-kali tidak!! Suasana tangisan, linangan air mata, tertunduknya kepala tanpa daya dari saudara-saudaraku itu (yang sekarang di tahun 1430H engkau CAP sebagai
PASUKAN SILUMAN) adalah karena membenarkan semua yang dinasehatkan oleh
Syaikh hafidhahullah, benar-benar tangisan penyesalan tanpa rekayasa, murni linangan air mata tanda kejujuran pengakuan kesalahan dan tubuh-tubuh lemas tanpa daya itu adalah kesadaran sepenuhnya betapa rendahnya diri ini yang penuh berlumur dosa dan penyimpangan. Ini adalah kesadaran sepenuhnya akan perbuatan dosa yang kita telah terjerumus kepadanya.

Bukankah rujuk kepada Al Haq adalah kemuliaan?

Kalau bisa mencari udzur untuk dirimu kenapa tidak memberi ampun kesalahan saudara-saudaramu yang telah lewat?
Apalagi mereka sudah bertaubat.
Kebencianmu terhadap suatu kaum tidak akan memberikan udzur bagimu untuk tetap harus bersikap adil.

Adil untuk dirimu, adil pula bagi saudaramu.

Kalau sang Pembimbing berupaya keras mencuci tangan keterlibatannya dari LJ dengan udzur-udzur yang dikemukakannya sehingga merasa memiliki alasan untuk terus mengeksploitasi permasalahan LJ, melebarkannya tanpa kendali dan tanpa ampun dengan menghukumi dan mengumbar kebencian terhadap segenap ikhwah yang DULU pernah terlibat dengan LJ (berapa banyak asatidzah yang terlibat ketika itu? Berapa banyak pula ikhwah yang terlibat ketika itu? Dan betapa adilnya bahwa semua penyimpangan yang terjadi selama LJ hanya SATU ORANG YANG DIJADIKANNYA SEBAGAI KAMBING HITAM IKHWANINYA!)

Semua keadilan itu dicarikan sandaran dengan fatwa firasat Syaikh Rabi‟ yang menyebutkan nama sang ustadz ketika itu tahun 1425H/2004 (sebagaimana SMS yang disebarkan) bahwa dia Ikhwany berpenampilan Salafy.

Tidak hanya itu! Bahkan kita semua dan LJ dihukumi oleh Syaikh Rabi‟ hafidhahullah telah terjatuh kepada Jihad Ikhwani!!

Maka sungguh kalau kita mau jujur dan menyadari, fatwa beliau tersebut juga ditujukan dan mengikat kita semuanya yang dulu pernah terlibat dalam LJ (sesuai dengan kadar keterlibatan dan kesalahannya masing-masing, apalagi fatwa beliau sebelumnya menyatakan bahwa kita telah terjatuh dari jihad yang salafy ke jihad hizbi (ikhwani).
Kamu, temanmu, Mushlih, Utsman, Abu Fairuz dan aku juga pernah terlibat wahai Al Mulkiy!

Masih pantaskah diri-diri kita merasa bersih dan bebas dari fatwa beliau tersebut sementara kita (yang pernah terlibat dengan LJ) memang telah terjerumus dari Jihad yang Salafy ke Jihad Hizbi/Ikhwani sebagaimana yang ditegaskan oleh Syaikh Robi‟ ketika itu?

Pantaskah seorang Sunni Salafy yang mengaku berjalan di atas bimbingan para ulama mengungkit-ungkit kesalahan LJ di masa lalu YANG ITUPUN TIDAK PERNAH DIUNGKIT-UNGKIT LAGI OLEH para ulama yang terlibat langsung dalam penyelesaian masalah tersebut? Apakah yang diinginkannya kalau bukan membangkitkan fitnah dan perpecahan?

Ataukah fitnah masa lalu hanya untuk dijadikan sebagai Kuda Tunggangan Fitnah Yaman yang tak lagi menarik untuk dipandang?
Kayu bakar fitnah telah mulai padam dan dibutuhkan kayu bakar baru “masa lalu LJ” agar fitnah Yaman kembali menggelora.
Tak ada guna mengungkit masa lalu yang kitapun tak sudi lagi menoleh dan mengulanginya.

Rujuk kepada Al Haq adalah kemuliaan
Lalu kenapa engkau hinakan?

Wajib bagi kita bersyukur kepada Allah bahwa timbulnya persoalan-persoalan yang terjadi sebagai dampak penyimpangan semasa LJ –terutama di kalangan asatidzah – telah dihadapkan kepada para ulama, duduk bersama dan terus diupayakan keras untuk diselesaikan dengan sebaik-baiknya diatas bimbingan Syaikh Rabi‟ Al Madkhaly, Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhaly dan para masyaikh lainnya turut pula terus memberikan bimbingan dan arahannya kepada kita semuanya – terkhusus asatidzah – semisal Syaikh Abdullah Bukhari, Syaikh Abdullah Shalfiq, Syaikh Khalid).

Penyelenggaraan Daurah Masyayikh yang alhamdulillah secara rutin setiap tahun diadakan juga merupakan bukti nyata kemauan baik dan wujud dari betapa butuhnya ummat akan bimbingan dan arahan dari para ulama yang terus berkesinambungan.
Hinaan, cercaan, makian, pemboikotan serta tudingan-tudingan miring terhadap penyelenggaraan Daurah Masyayikh ternyata terbukti tak menyurutkan segenap ikhwah dari Sabang sampai Merauke untuk tetap berduyun-duyun mendatanginya, ya datang untuk mendengarkan petuah dan mutiara nasehat para ulama kita. Betapa hausnya kita akan hal itu. Walhamdulillah.

Tidak ada diantara Masyaikh yang mulia yang mengungkit-ungkit penyimpangan LJ yang kita telah bertaubat dan berlepas diri darinya sampai kemudian datang generasi tak tahu diri yang tidak pernah duduk terlibat bersama Masyayikh dalam penyelesaian masalah LJ.

Sampai kemudian datanglah Khadir Al Mulkiy Sang Pembimbing Habis Terang Terbitlah Gelap yang bangun kelewat siang mengungkit-ungkit kembali persoalan LJ (YANG TELAH DIBUBARKAN TUJUH TAHUN LIMA BULAN YANG LALU)

Iya, generasi yang tidak tahu pula situasi yang sangat panas dan menegangkan ketika segenap asatidzah berkumpul mengadakan pertemuan dengan Jamarto di Jogjakarta demi merealisasikan nasehat dan perintah pembubaran dari Masyayikh hafidhahumallah (jazakumullahu khairan) sementara Jamarto bersikukuh untuk menolak pengumuman pembubarannya!!

Tidakkah Sang Pembimbing menyadari bahwa tuduhannya tersebut merupakan pelecehan terhadap para ulama yang telah bersungguh-sungguh berupaya memadamkan api fitnah yang pernah ditiupkan dan ditimbulkan oleh LJ?
Ya, masa lalu yang kita pernah terjatuh ke dalam penyimpangan di dalamnya. Allahummaghfirli.-selesai penukilan-

Kesimpulan
1⃣. Bukti bahwa para pengobar fitnah Komando dan fitnah Sha’afiqah hanyalah menCOPAS (Copy-Paste) bahan fitnah para fattan pendahulunya (baik kalangan Sururiyin, Hajuriyin Haddadiyin, MLM) dan telah melakukan kedustaan atas nama Asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah.

Pertama, khianat dan berdusta atas kalam beliau yang mengkhawatirkan bahwa Luqman adalah penyusup sementara mereka KPK Gadungan dengan dibackup total oleh para dedengkot al-Ghuroba yang dibina oleh Muhammad Arsyad menta’yin dengan kalimat VONIS PASTI bahwa ustadz Luqman adalah Penyusup.(Ikhwani). Lihat nama chanel yang mereka buat dan isinya yang bertebaran dengan vonis ini.
Itu adalah bukti yang sangat gamblang pengkhianatan dan kedustaan Muhammad Arsyad dkk atas nama Asy-Syaikh Rabi’.

Kedua, mereka juga khianat atas nama Asy-Syaikh Rabi’ dengan terus menerus menyegarkan vonis dan tuduhan ini dalam keadaan Asy-Syaikh Rabi’ telah mengklarifikasi ucapan beliau bahkan melalui lisan ustadz Askari sendiri! Lihat bukti nyatanya pada: 

2⃣. Sikap tidak sportif dan tidak bisa bercermin diri bahwa teguran keras Asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah tertuju kepada kita semuanya tanpa kecuali tatkala beliau telah mensifati jihad kita telah berubah menjadi jihad Ikhwani. Maka alangkah pengecutnya bahwa mereka para pengobar fitnah yang tidak tahu diri ini merasa bebas terlepas dari jarh beliau tersebut.

3⃣. Kesungguhan para ulama dan yang terdepan adalah Imam Rabi’ hafizhahullah untuk menyelesaikan problematika dakwah dan balasan sikap sok ulama orang-orang tak tahu diri.

4⃣. Isyu fitnah Laskar Jihad selalu diulang-ulang didengungkan kembali pada setiap gelombang fitnah yang menyerang Ahlussunnah di Indonesia. Dalam setiap fitnah tersebut modus yang mereka pakai sama persis kalau tidak mau disebut mirip:

A. Peran Jamarto ditilap, dihapus dari sejarah Laskar Jihad

B. Mengelabui korbannya dari fakta tidak adanya bukti pernyataan taubat secara resmi dari Dzul Akmal dan Dzulqarnain.

C. Menimpukkan penyimpangan Laskar Jihad seluruhnya ke pundak seorang Luqman.

5⃣. Dalam setiap gelombang fitnah yang menerpa Ahlussunnah itu pula yang wajib kita syukuri adalah sikap asatidzah yang selalu (baca: SELALU!!!) konsisten merujuk kepada bimbingan Ulama Kibar dan terkhusus adalah bimbingan Al-Allamah Rabi’ bin Hadi dan Asy-Syaikh Ubaid al-Jabiri hafizhahumallah.

6⃣. Para pengobar fitnah yang silih berganti ternyata memiliki rekam jejak sebagai pengobar fitnah pada masa-masa sebelumnya (akan datang bukti faktanya, insyaallah), hanya saja mereka mendapatkan asupan dari anggota tambahan yang baru bergabung dengannya. Wallahul musta’an.

من هم الصعافقة ؟!
Siapa yang Sha’afiqah kalau begitu?

Catatan kaki:

(1) Abu Hafsh Adam, (narasumber “tershahih” KPK Gadungan, Abu Muhammad Zubair Sinjai, Amrullah, Abu Dawud Ansi, Muhammad Arsyad dan Al-Ghuroba-nya) adalah salah satu fanatikus setia Jamarto al-Khariji penentang keras pembubaran Laskar Jihad sebelum akhirnya masuk menyusup bergabung dengan barisan pengikut Ust. Askari & Dzul Akmal hadahumullah memanfaatkan momen fitnah Komando & Tuduhan Zhalim Sha’afiqah setelah sebelumnya dia juga masuk bergabung sebagai pasukan al-Hajuri dalam Fitnah Haddadiyah Hajuriyah untuk mencabik-cabik barisan Ahlussunnah.

(2) Al-Burkan, Lahar Panas Menggelegak, Bingkisan Istimewa Buat Corong-Corong Penebar Fitnah, hal. 75-76

#akmal_askari #shaafiqah #kpk_gadungan_zubair_sinjai_Muhammad_arsyad_abudawudansi_amrullah_alghuroba #sudah_jelas_yang_kobarkan_tuduhan_shaafiqah_dituntut_imam_rabi_minta_maaf_taubat

🔆👣🔆👣🔆👣🔆👣🔆
⚔️🛡Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
📠 Channel Telegram: http://telegram.me/tp_alhaq
🌎 http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com
•┈┈•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•┈┈••

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *