Inilah Manhaj Aqidah Dokter Zakir Naik (02): AKAL BULUS ZAKIR NAIK-HALABIYUN FIRANDA YANG TAK MULUS:: “JENIUSNYA” (BACA: DAHSYATNYA) KELANCANGAN DOKTER ZAKIR NAIK, MENAMAKAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA DENGAN (NAMA-NAMA BERHALA SESEMBAHAN ORANG HINDU) BRAHMA ATAU VISHNU!!!

Bismillahirrohmanirrohim. o

⚠️INILAH MANHAJ AQIDAH DOKTER ZAKIR NAIK (02)⚠️

AKAL BULUS ZAKIR NAIK-HALABIYUN FIRANDA YANG TAK MULUS::
“JENIUSNYA” (BACA: DAHSYATNYA) KELANCANGAN DOKTER ZAKIR NAIK, MENAMAKAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA DENGAN (NAMA-NAMA BERHALA SESEMBAHAN ORANG HINDU) BRAHMA ATAU VISHNU!!!

 

Pembaca rahimakumullah,
Tulisan ini sengaja kami dedikasikan untuk menyambut hangat atas terbentuknya nampan persekongkolan baru antara kubu Dzulqarnain “Karma Islami” dengan kubu Halabiyun Turatsiyun Irsyadiyun Rodjaiyun “Brahma-Wisnu Islami” dalam menghadapi Salafiyun Ahlussunnah dengan Doktor Palsu Abdul Hadi Umairi sebagai perekatnya.

Sebelum kami menukil ucapan Zakir Naik dan memaparkan bantahannya untuk menelanjangi syubhat-syubhat aqidahnya, carut marut dan centang perenangnya berbagai statemennya -hanya demi meyakinkan para musyrikin penyembah berhala dan juga meyakinakan kaum muslimin bahwa ada sisi-sisi kesamaan simbol keyakinan diantara kedua kitab yang disucikan oleh pemeluk agama yang berbeda- kami sengaja membalik metodologinya dalam menyatakan/menjawab pertanyaan dimana akan kami dahulukan apa yang dia akhirkan dan kami akhirkan hal-hal yang dia dahulukan agar tersingkap bagaimana racun² aqidah yang berusaha dia suntikkan -sadar ataupun tidak- kepada kaum muslimin.

Bagaimana upaya keras dokter Zakir Naik (yang kemudian statemen kontroversial tersebut dibela dan ditafsirkan oleh Firanda dengan membawa beberapa istilah yang dipakai di kalangan ulama agar tidak nampak sebagai suatu ucapan sesat) dengan memanfaatkan beberapa teks kata atau kalimat yang terdapat dalam kitab² agama musyrikin para penyembah berhala -yang tentunya Allah Ta’ala tidak menurunkan kewajiban kepada kita kaum Muslimin untuk meyakini dan mengimani kebenarannya- yang kemudian oleh Zakir Naik dibawa kepada definisi/arti/makna sekehendak dirinya (dengan cara memanipulasi/mengorupsi/mendistorsi keyakinan para pemilik agama itu sendiri) agar bisa dicocok-cocokkan dengan apa yang diyakini oleh kaum muslimin di dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shalalllahu ‘alaihi was sallam.

⚠️Perhatikan bahwa pembicaraan yang dimaukan Zakir Naik adalah ???semata pembahasan Asma’ wa Shifat ALLAH Subhanahu wa Ta’ala

Zakir Naik says:

“It is mentioned ??? IN RIQ VED (One of the religious books of hindus) SAGES CALL ONE GOD BY MANY NAMES that means there are various names given to this One God???. And Rig Ved alone gives no less than 33 different attributes of Almighty God most of which are mentioned in Rig Ved, Book no. 2, Hymn no. 1. And One of the beautiful attribute which is mentioned in Rig Ved of Almighty God is Brahma….. Brahma means ‘The Creator’ . If you translate into Arabic it means Khaliq WE MUSLIMS HAVE GOT NO OBJECTION IF ANYONE CALLS ALMIGHTY GOD ALLAH SUB’HANAHU WA TA’ALA AS “KHALIQ” OR “CREATOR” OR “BRAHMA”.

But if someone says “Brahma”, is Almighty God, who has got four heads, on each head is a crown and he has got four arms we muslims take a strong objection to it……………

Another beautiful attribute which is given in Rig Ved, Book no. 2, Hymn no. 1 Verse no. 3, is Vishnu. Vishnu means “The Sustainer”. If you translate into Arabic it means ‘Rab’. WE MUSLIMS HAVE GOT NO OBJECTION IF ANYONE CALLS ALMIGHTY GOD AS RAB OR CHERISHER SUSTAINER OR VISHNU. But if someone calls Vishnu, is Almighty God, who has four hands and one of his hands holds a chakra(disc)…. and one of his left hands holds the..(unclear)… and he is riding on a bird, by reclining on a couch of snake we muslims take a strong objection to it……………

http://www.salafitalk.net/st/uploads/Zakir-CallingAllahBrahmaOrVishnu.rm
https://archive.org/download/ZakirNaikCallingAllahAsBrahmaVishnu_201607/Zakir%20Naik%20Calling%20Allah%20As%20Brahma%20Vishnu.mp3
???

Zakir Naik berkata :

Disebutkan di dalam Rig Veda (salah satu kitab agama Hindu) ???para pendeta MEMANGGIL TUHAN YANG SATU dengan banyak nama???, bermakna IANYA (tuhan yang satu) MEMPUNYAI PELBAGAI NAMA yang diberikan kepada Tuhan yang satu.
Dan di dalam Rig Veda sahaja sudah mencatatkan tidak kurang 33 jenis sifat yang berlainan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kebanyakannya disebut di Rig Veda, buku no. 2, puisi no. 1. Salah satu daripada sifat yang indah yang disebutkan di dalam Rig Veda kepada Tuhan Yang Maha Kuasa adalah BRAHMA. BRAHMA bermaksud ‘Pencipta’. Jika kamu menterjemahkannya ke bahasa Arab ianya bermakna Khaliq. Kita orang Islam tidak ada bantahan jika sesiapa yang MEMANGGIL ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA tuhan Yang Maha Kuasa sebagai Khaliq atau Pencipta atau BRAHMA.

Tetapi jika seseorang mengatakan BRAHMA adalah Tuhan Yang Maha Kuasa yang mempunyai 4 kepala, di atas setiap kepalanya mempunyai mahkota dan dia mempunyai 4 tangan, kita sebagai orang Islam akan menentang keras kepada sesiapa yang mengatakan sedemikian.

Satu lagi sifat yang indah yang diberi di dalam Rig Veda, buku no. 2, puisi no. 1, ayat no. 3 adalah VISHNU. VISHNU bermakna ‘Yang memberi rezeki’. Jika kamu terjemahkannya ke bahasa Arab ia bermakna Rabb. Kita sebagai orang Islam tidak ada bantahan jika sesiapa yang memanggil Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai Rabb atau Penyayang yang memberi rezeki atau VISHNU.

Tetapi jika seseorang memanggil VISHNU adalah Tuhan Yang Maha Kuasa yang mempunyai 4 tangan dan salah satu tangannya memegang Chakra (piring) dan salah satu dari tangan kirinya memegang… (tidak jelas) dan dia menunggang burung dan bersandar pada kerusi daripada ular. Kita sebagai orang Islam akan menentang keras kepada sesiapa yang mengatakan sedemikian.

Perhatikanlah pernyataannya di atas:
1. Zakir Naik berupaya meyakinkan kita bahwa Riq Weda (Kitab “suci” agama Hindu) mengandung ajaran monoteisme murni, penyembahan kepada Tuhan Yang Esa semata.
2. Zakir Naik berupaya menggiring halus audiens untuk meyakini bahwa (sebagaimana di dalam Islam ada Asmaaul Husna) di dalam Riq Weda-pun juga terdapat yang semisal yang dia sebutkan 33 jenis sifat yang indah untuk Tuhan Yang Satu, yang kemudian dia contohkan adalah Brahma/Wisnu/Allah Subhanahu wa Ta’ala.
3. Untuk menyempurnakan tujuannya dalam mendekatkan (baca: mengIslamisasi) makna Brahma/Wisnu adalah juga Allah Ta’ala maka Zakir Naik menegasikan wujud sosok Brahma & Wisnu sebagaimana yang diyakini oleh pemiliknya, umat Hindu.

Pembaca rahimani wa rahimakumullah.
Sesungguhnya salah satu tujuan kami menampilkan bukti ini adalah untuk mengetuk hati setiap orang yang beriman bahwa tidaklah kepandaian berdebat, hafalan yang banyak serta gelar yang mentereng secara otomatis menjadikan pemiliknya memiliki kelurusan pemahaman agama. Berapa banyak manusia merasa takjub dengan kemampuan dirinya dalam mendatangkan applaus kekaguman tepuk tangan sekian banyak manusia sehingga tidak lagi merasa butuh untuk merujuk pada bimbingan para ulama tatkala dia berbicara tentang dien, tentang perkara yang sangat besar terkait Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka yang muncul adalah kelancangan-kelancangan, keberanian dan kedurhakaan, sesuatu yang disisi Ahlussunnah akan terdengar sebagai keanehan dan keganjilan yang mengerikan tanpa ada rujukan dan pendahulunya, salafush shalih mana yang menjadi pendahulunya yang telah berani berbicara semacam itu?!

Padahal Allah telah mengharamkan bagi segenap kaum muslimin untuk berbicara tentang Allah tanpa ilmu. FirmanNya:

وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

“…dan (mengharamkan) kalian mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui. (QS. Al-A’raf: 33)

Yaitu berupa perbuatan dusta dan hal-hal yang diada-adakan tentang Allah.

1⃣Bantahan pertama,
PENYELIDIKAN TERHADAP MAKNA HARFIAH DARI ‘BRAHMA’ DALAM BAHASA SANSKERTA PADA OXFORD SANSKERTA-KAMUS BAHASA INGGRIS DAN KAMUS LAINNYA

: penyelidikan ini murni ditujukan untuk mengklarifikasi makna ‘Brahma’ dalam bahasa Sanskerta sebagai bantahan terhadap pernyataan umat Hndu yang menganggap penyembahan Brahma. Hal ini untuk memperjelas bahwa ada dasar dan makna asli dari kata Brahma yg berbeda dari keumuman makna yg dipahami oleh umat Hindu dan yang selainnya. Selanjutnya, hal ini akan menggarisbawahi ketidakpedulian dan petunjuk yang salah yang dianut oleh Zakir Naik.

Brahma
(Makna Asli)
(Secara harfiah berarti ‘tumbuh’, ‘meluas’, ‘evolusi’, ‘berkembang’, ‘pengembangan jiwa atau roh) pencurahan iman atau ungkapan hati dalam menyembah tuhan. Brahma atau satu jiwa impersonal yang hidup, satu jiwa universal (atau satu Illahi esensi dan sumber asal muasal penciptaan muncul atau dari mana mereka berasal dan kemana mereka akan kembali).

Yang esa, yang absolut, yang kekal (tidak berarti sebuah objek penyembahan) tapi lebih pada perantara dan pengetahuan.

Brahma atau satu jiwa impersonal universal diwujudkan sebagai Pencipta tunggal dan sebagai oknum yang pertama dari Tiga Tuhan.

1. Brahma, m. Seorang pendeta; noun-satu jiwa yang hidup, yang absolut.
2. Brahma, kata Brahma digunakan untuk jiwa impersonal dan tuhan yang satu.

Oxford Sansekerta-Kamus Bahasa Inggris melalui perantara: https://zakirnaikaqeedah.wordpress.com/hindu-mushrikeen/literal-meaning-of-brahma/

Teks asli:
INVESTIGATION INTO THE LITERAL MEANING OF ‘BRAHMA’ IN SANSKRIT LANGUAGE ACCORDING TO OXFORD SANSKRIT – ENGLISH DICTIONARY AND OTHER DICTIONARIES

Note:- This investigation is purely directed towards clarifying the meaning of ‘Brahma’ in the Sanskrit-language as opposed to what the hindus regard the diety they worship (‘Brahma’) as. This is to make clear that there is a base and original meaning to this word (‘Brahma’) which is other than what it is commonly used for or understood as by Hindus and others besides them. This will further highlight the ignorance and misguidance being espoused by Mr. Naik.

On Brahma

[literally(means) ‘growth’, ‘expansion’, ‘evolution’, ‘development’, ‘Swelling of spirit or soul‘] pious effusion or utterance of the heart in worshipping the gods.The Brahma or one self-existent impersonal spirit, the one universal soul (or one divine essence & source from which all created things emanate or with which they are identified and to which they return).

The self existent, the absolute, the eternal (not generally an object of worship)but rather of mediation and knowledge;

Brahma or the one impersonal universal spirit manifested as a personal creator and as the first of the triad of personal gods

1. Brahma, m. a priest (see asura-, kn-, mata-br0); n. the one self existent spirit, the absolute, R
2. Brahma, in comp. for brahman. – observe that in the following derivatives the nom. m. (Brahma) is used for impersonal spirit and the nom. m. (Brahma) for the personal god.

Oxford Sanskrit-English Dictionary

⬆️⛵️Bisa juga disimak di sini⬇️ :

ब्रह्मन् (Sanskrit)
Origin & history
Literally “growth”, “expansion”, “evolution”, “development”, “swelling of the spirit or soul”, from the verbal root √bṛh (“to increase, grow, expand”).
Noun
ब्रह्मन् (neut.) (bráhman)
pious effusion or utterance, outpouring of the heart in worshipping the gods, prayer
the sacred word (as opp. to वाच् (vāc), the word of man), the Veda, a sacred text, a text or mantra used as a spell
the Brahmana portion of the Veda
the sacred syllable Om
religious or spiritual knowledge
holy life (especially continence, chastity)
the class of men who are the repositories and communicators of sacred knowledge, the Brahminical caste as a body (rarely an individual Brahmin)
food
wealth
final emancipation

Noun
ब्रह्मन् (masc.) (bráhman)
one who prays, a devout or religious man, a Brahmin who is a knower of Vedic texts or spells, one versed in sacred knowledge
one of the 4 principal priests or ritvijs
an inhabitant of Brahma’s heaven
the sun
the Veda
the intellect
name of a star
name of the 9th Muhurta

Proper noun
ब्रह्मन् (masc.) (bráhman)
Brahma or the one impersonal universal Spirit manifested as a personal Creator and as the first of the triad of personal gods.

Proper noun
ब्रह्मन् (neut.) (bráhman)
Brahma or one self-existent impersonal Spirit, the one universal Soul.
http://www.wordsense.eu/ब्रह्मन्/

Dari literatur di atas nampaklah bahwa makna asli/asal dari Brahma dalam kamus bahasa Sanskerta bukanlah “Pencipta” seperti yang diklaim oleh Zakir Naik dan Halabiyun Firanda dalam upayanya untuk mengakomodasi salah satu simbol Trimurti dalam agama Hindu dan mendekatkan serta mencocok-cocokkannya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Islam. Wallahul musta’an.
(Bersambung, in sya Allah)

🔆👣🔆👣🔆👣🔆👣🔆
⚔️🛡Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
📇 Klik ➡️JOIN⬅️ Channel Telegram:
🌎 http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *