Inilah Manhaj Aqidah Dokter Zakir Naik (01): JANGAN TERTIPU PUJIAN ORANG YANG MEMUJI & MEMBELANYA

Bismillahirrohmanirrohim. o

INILAH MANHAJ AQIDAH DOKTER ZAKIR NAIK
(JANGAN TERTIPU PUJIAN ORANG YANG MEMUJI & MEMBELANYA)

 

Diantara kejujuran manhaj Sururi Ikhwani Firanda, sebagaimana dia mengahlussunnahkan dedengkot Ikhwanul Muslimin Muhammad al Arifi, demikian pula sokongan dan pembelaannya pada Zakir Naik. Dan demikian pula Jafar Salih…

Para pembela Zakir Naik 1

Para pembela Zakir Naik 2

Para pembela Zakir Naik 3

Gambar 1. Para pembela Zakir Naik

Berikut akan kami sampaikan beberapa bukti nyata manhaj aqidah Zakir Naik (sebagian video bantahannnya telah disebarluaskan oleh group Majmu’ah AlFawaaid -jazahumullahu khairan-) dari apa yang disampaikannya sendiri berikut komentar ulama dan asatidzah teriring doa dan harapan agar sadarlah orang-orang yang tertipu serta tersingkaplah wajah para penipu.

⚠️?“CERDASNYA” ZAKIR NAIK::
[Dr. ZAKIR NAIK TOLAK SEBUTAN SALAFI, SUNNI, SYIAH SERTA MENYAMARATAKAN ANTARA FIRQAH SESAT QUTHBIYAH, SURURIYAH DENGAN MADKHALIYAH -EJEKAN KEPADA DAKWAH SYAIKH RABI’ AL-MADKHALY- YANG GIGIH MEMBONGKAR KESESATAN KELOMPOK-KELOMPOK RADIKAL SESAT YANG MENYIMPANG YANG SECARA DUSTA DILABELINYA SEBAGAI MODEL² SALAFY]

Dr. Zakir Naik mengatakan, “Tidak Untuk Salafi”

Pada masa dalam sejarah Nabi tidak ada di dalam Hadits, maupun di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan dan memberikan label Salafi kepada suatu kelompok daripada ummat Muhammad [Shahabat]

Bila kita merujuk sejarah Nabi. Ada Hipokrit, orang munafik. Akan tetapi para sahabat tidak melabelkan mereka selain daripada label muslim.

Dulu ada Khawarij. Mereka menjuluki diri mereka sebagai Khawarij. Dan juga orang-orang memanggilnya sebagai Khawarij. Namun para sahabat masih memanggil mereka sebagai muslim, demikian juga Mu’tazilah dan lain sebaginya. Pada masa itu sudah nampak banyak perpecahan dan perbedaan.

(INTINYA SEBUTAN ‘SALAFI’ ADALAH BID’AH KARENA TIDAK ADA PADA ZAMAN NABI)

Kembali kepada Pertanyaan!

Syekh Nashir (al-Albani rahimahullah, ed.) memberi tahu kepada kita. “Seharusnya kita memanggil diri kita sebagai Salafi!”

Dr. Zakir Naik: Pertanyaanku kepadanya Salafi yang mana?
Ada banyak kelompok dan nama-nama Salafi.

Apakah Salafi Quthubi???
Atau Salafi Sururi???
Salafi Madkhali???
Dan masih banyak lagi nama sebutan dan aliran/sektenya yang bisa saya sampaikan!

Saya tidak bermaksud menjatuhkan kalangan mereka [Salafi].

Tapi dalam Salafi sendiri ada berbagai banyak kelompok yang berbeda-beda.

Dan jika engkau pergi ke UK. Masyallah Subhanallah Allahu akbar. Terlalu banyak kelompok di UK . Satu sama lain tidak akur, masing-masing saling mengkafirkan. Naudzubillah.

Jadi intinya! Engkau berada dalam salafi yang mana???

Lebel apa saja yang engkau berikan pasti akan menuai perpecahan.

Seperti halnya Sunni dan Syiah. Dan berbagai perbedaan diantara madzhab. Dan termasuk diantaranya adalah Salafi.

Apabila nama itu di labelkan oleh manusia sendiri pasti akan menuai perpecahan.

Allah sendiri sudah mengetahui akan ada perpecahan didalam ummat. Nabi Muhammad sendiri memprediksi akan ada perpecahan namun baginda Nabi tidak memberi tahu bahwa yang benar adalah Salafi.

Jadi pada Intinya. Bagi saya, jika saya harus memberikan label kepada sebuah kelompok. Alangkah lebih baiknya menggelarkan mereka itu sebagai Muslim, dari awal sampai akhir. Bukan sebagai Salafi, ataupun yang lain…

⚠️Peringatan keras:
[Jangan tertipu dengan pembelaan Sururi Halabiy Rodjai Firanda serta tudingan bahwa Dr. Zakir Naik adalah Wahabi karena dia justru menolak sebutan Salafi yang ditegaskan keabsahannya oleh Ahlussunnah serta memandang bahwa perbedaan Sunni dan Syiah hanyalah perbedaan madzhab]

URL: https://youtu.be/YBTryvPmVYk

“DR Zakir Naik says NO to salafis” di YouTube

Memangnya ulama dan asatidzah yang mentahdzir Zakir Naik tidak punya kebaikan wahai Hizbi Turatsi Halabiy Firanda? Bahkan ORANG KAFIR-pun punya kebaikan!!! Lalu kenapa engkau tidak mentazkiyahnya juga?!??

ZAKIR NAIK MENGATAKAN: “SETIAP MUSLIM HARUS MENJADI TERORIS!!”?
???????????????
(PEMBELAAN ZAKIR NAIK TERHADAP TERORIS KHAWARIJ TAKFIRI USAMAH BIN LADEN)

Zakir Naik berkata:

So here the muslims are saying that Usaamah bin Laaden is either wrong. I reject them!
But if you ask my view… If He (Usaamah bin Laaden) is on the truth.. if he’s fighting the enemies of Islam. I’m for him.

“Sebagian Muslimin mengatakan bahwa Usamah bin Laaden keliru. Saya menolak (perkataan sebagian Muslimin tersebut)!”
“Jika anda tanya pendapat saya… bahwa Usamah Bin Laden benar… bahwa dia berjihad melawan musuh-musuh Islam. Saya mendukungnya.”

If he’s terrorising the terrorists… if he’s terrorising America the terrorist… the biggest terrorist I am with him.
Every Muslim should be terrorist! The thing is that if he is terrorising the terrorist he is following Islam.

“Jika dia menteror teroris-teroris … Jika dia menteror Teroris Amerika (Teroris terbesar), maka saya mendukung dia.”
“Setiap muslim harus menjadi teroris! Karena jika seseorang menteror Teroris, maka orang tersebut adalah muslim”.

?http://www.youtube.com/watch?v=Bxk5AAA5FbI

Bukti: ?????KESESATAN DAHSYAT ZAKIR NAIK::
PEMBELAAN TERHADAP TERORIS AL-QAIDAH USAMAH BIN LADEN DAN MEMPROVOKASI UMAT ISLAM AGAR MENJADI TERORIS!!

He said this in front of hundreds if not thousands of Muslims and non-Muslims!!!
Laa hawla wala quwwata illa billaah!

Zakir Naik mengatakan itu semua dihadapan ratusan atau ribuan umat Muslim dan non Muslim!!!
Laa hawla wala quwwata illa billaah!

?http://www.salafitalk.net/st/viewmessages.cfm?Forum=9&Topic=5928

Dan berikut ini kami sertakan fatwa tahdzir para ulama Ahlussunnah terhadap Usamah bin Laden:

Usamah bin Laden Adalah Setan Yang Buruk, Seorang Khawarij, Tidak Boleh Seorangpun Memujinya

(Asy Syaikh Ahmad Najmy rahimahullah)

قال السائل : يدعي بعض الناس أن ابن لادن هو المهدي المنتظر , ويلقبونه بأمير المؤمنين فما توجيهكم لذلك ؟؟

Pertanyaan: “Sebagian manusia menganggap bahwa Ibnu Ladin adalah Al-Mahdy yang ditunggu-tunggu dan mereka menggelarinya sebagai amirul mu’minin, bagaimana bimbingan Anda?”

فأجاب رحمه الله : هذوله هم الشياطين , هذوله هم الشياطين , ابن لادن شيطان خبيث , ابن لادن شيطان خبيث , خارجي , لا يجوز لأحد أن يثني عليه , ومن أثنى عليه فهذا دليل على أنه خارجي مثله , من أثنى عليه فهذا دليل على أنه خارجي مثله , ويجب أن يعاقب ويؤخذ , نعم .

Jawab: “Mereka adalah syetan (dari jenis manusia –pent), mereka adalah syetan, Ibnu Laden adalah syetan yang buruk, Ibnu Laden adalah syetan yang buruk, seorang Khawarij, tidak boleh seorangpun memujinya dan barangsiapa memujinya maka ini menunjukkan bahwa dia adalah seorang Khawarij seperti dia, barangsiapa memujinya maka ini menunjukkan bahwa dia adalah seorang Khawarij seperti dia, dia wajib untuk dihukum dan ditangkap, na’am.”

?http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=93851

?Link suara beliau: http://goo.gl/nVytu

?http://tukpencarialhaq.com/2016/02/06/awas-bahaya-halabiyun-sururiyun-turotsiyun-rodjai-pun-menjadi-corong-tandzim-teroris-takfiri-al-qaidah-di-suriah/

Link terkait:

?http://tukpencarialhaq.com/2013/06/18/parodi-rodja-bagian-8-pujian-syaikh-besar-rodja-kepada-dedengkot-teroris-khawarij-usamah-bin-laden/

Dan inilah fakta realisasi dari pernyataan Zakir Naik, ” … Jika dia menteror Teroris Amerika (Teroris terbesar), maka saya mendukung dia.”
“Setiap muslim harus menjadi teroris! Karena jika seseorang menteror Teroris, maka orang tersebut adalah muslim”.
??????
?http://tukpencarialhaq.com/2016/03/22/persengkongkolan-osama-bin-laden-hizbullah-dan-iran-pada-peristiwa-11-september-2001/

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

ZAKIR NAIK TEGASKAN BAHWA TERORIS TAKFIRI USAMAH BIN LADEN BUKANLAH MUSUHNYA SERTA MENYATAKAN TIDAK ADA BUKTI KETERLIBATAN USAMAH BIN LADEN/AL-QAIDAH DALAM TEROR WTC 9 SEPTEMBER?

?Inilah salah satu sesi penampilan Zakir Naik tatkala ditanya tentang Usamah bin Laden, seorang teroris atau bukan.

Didalamnya dia menampakkan kepiawaiannya dalam bermain kata-kata dan berkelit menghindar (yang mengundang tepuk tangan riuh para pemirsanya) untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan alasan bahwa dirinya tidak pernah kenal dengan Usamah bin Laden pun juga bukan kawannya!! Suatu alasan yang luar biasa aneh untuk sosok yang dielu-elukan dan dibela oleh para pendekar salafi(kir) dalam keadaan di depan umat telah bertebaran fatwa ulama Ahlussunnah yang menyingkap dan membongkar bahayanya pemikiran sesat Takfiri Usamah bin Laden dan jaringan teror Al Qaidahnya.

Dan bahkan Zakir Naik menegaskan bahwa Usamah bin Laden bukanlah musuhnya!!!

Simak kepiawaian Zakir Naik dalam berhilah dan berkelit dari menjawab pertanyaan tentang Usamah, kemudian mengalihkan pada isyu lainnya tentang kejahatan George Bush dan Blair lalu menggiring pemirsanya untuk berkesimpulan bahwa Bush dan Blair adalah teroris (dan bukan Usamah bin Laden!).

“Osama bin Laden, saya tidak boleh katakan, sama ada dia pengganas atau tidak, dia bukan kawan dan juga BUKAN MUSUH SAYA. Saya tidak pernah mengenalinya.

Tetapi yang boleh saya nyatakan ialah kita harus mencari bukti, daripada media yang sama dikawal oleh mereka seperti BBC… CNN. Kita tahu beribu-ribu rakyat Afghanistan yang tidak bersalah dibunuh di Afghanistan. Beribu-ribu rakyat Iraq yang tidak bersalah telah dibunuh di Iraq.

Walaupun anda tidak setuju, mereka katakan peristiwa 9 September dilakukan oleh Osama bin Laden. TIADA BUKTI.”

URL: https://m.youtube.com/watch?v=VjS5jOk9vxQ

Benarkah pernyataan Zakir Naik, Tidak Ada Bukti Keterlibatan Usamah bin Laden Dalam Teror WTC?!

Sesungguhnya, tidak kenalnya kita dengan Usamah bin Laden bukanlah udzur bagi kita untuk meyakini betapa berbahaya dan sesatnya pemikiran yang diusung Usamah bin Laden bersama jaringan teroris Al Qaidahnya.

Tanpa harus kenal dan berteman dahulu dengan Usamah bin Laden (sebagaimana dalih Zakir Naik), cukuplah fatwa para ulama Ahlussunnah Salafiyun yang memperingatkan umat dari bahaya kesesatan pemikiran Usamah bin Laden sebagai rujukan.

Lalu bagaimana lagi jika sang pelaku, dalang besar teror WTC tersebut bersama-sama jaringan komplotan terornya justru mengaku dan menyebarkan dengan penuh kebanggaan dan kegembiraan atas “keberhasilan” melancarkan teror tersebut?!

Berikut akan kami paparkan beberapa persaksian dari kalangan corong-corong pembela Usamah bin Laden sendiri untuk membantah pernyataan Zakir Naik dan tentu saja tidak bersumber dari CNN dan BBC!

وشهد شاهد من أهلها

1⃣Pertama,
http://m.arrahmah.com/read/2007/12/06/1341-sekali-lagi-tentang-wtc.html

Bahkan ada seorang yang bernama H. Ahmad Sarwat, pemberi jawaban di sebuah situs milik suatu partai dalam sesi tanya jawab mengatakan bahkan peristiwa tersebut adalah rekayasa Amerika dan Zionis. Lebih dari itu dia kemudian menghujat Syaikh Usamah Bin Ladin dan menuduhnya sebagai agen Amerika. Sungguh tuduhan si penjawab tersebut jauh dari realita dan dia tidak punya bukti untuk menunjukkan kebenaran tuduhannya tersebut. Sungguh dia akan dimintai pertanggungjawaban atas kelancangan ucapannya tersebut.

Kaum muslimin yang masih suci, terutama mereka yang memiliki keyakinan kuat akan adanya pertolongan Allah SWT dalam setiap hal dan menginginkan Islam mendominasi dunia, merasa yakin bahwa peristiwa 11 September yang mubarok tersebut adalah jihad terbesar abad ini yang dilakukan oleh 19 pemuda pilihan umat. Itulah sikap yang masih sesuai fitrahnya lalu Allah SWT memberikan kemudahan untuk bisa membedakan antara yang haq dan yang batil dan dimudahkan untuk mengikutinya minimal menyetujuinya dan mendoakannya.

Mengapa meledakkan WTC ? Dalam video 19 Martyrs, Syekh Mujahid Usamah bin Ladin berkomentar : “Ketika kita berbicara tentang serangan ke New York dan Washington, kita berbicara tentang para lelaki yang mengubah perjalanan sejarah dan membersihkan ummat dari kekotoran pengkhianatan para penguasa dan pengikutnya, tanpa menyebut-nyebut nama dan jabatan mereka.

Kami berbicara tentang para lelaki yang tidak hanya meluluhlantahkan Menara Kembar dan Pentagon, tetapi mereka menghancurkan berhala abad ini beserta nilai-nilainya. Mereka menghancurkan Fir’aun abad ini yang hadir dalam tampilan terburuknya, dan tidak ada perbedaan antara dia dan Fir’aun Mesir kecuali kelebihan kekafiran dan kesalahannya.

Fir’aun abad modern itu membunuhi anak-anak kita di Palestina, Afghanistan, Iraq, Libanon, Khasmir, dan negeri kaum Muslimin lainnya. Mereka, para pejuang Islam tersebut telah berjuang dari hati orang-orang beriman, menitik beratkan syahadat untuk kaum muslimin, terutama masalah al wala wal bara’ dan memburu rencana-rencana pasukan Salib dan penguasa-penguasa boneka di wilayah mereka.

Peristiwa ini tidak hanya harus kita kenang, bahkan pena tidak akan mampu untuk merinci satu persatu kebaikan dan kualitas mereka, atau danpak-dampak penyerangan mulia mereka.”

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan wartawan Al Jazeera, Tayseer Allouni, 21 Oktober 2001, Syekh Usamah bin Ladin ditanya apakah terlibat dalam peristiwa New York dan Washington ? Beliau lalu menjawab, Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga kedamaian dan rahmat-Nya tertuju pada Muhammad, keluarganya dan sahabat-sahabatnya. Jika dikatakan aksi-aksi tersebut sebagai aksi teroris maka penggambaran itu adalah sebuah kesalahan.

Pemuda-pemuda tersebut telah jelas berjuang di jalan Allah, mereka menggeser perang menuju jantung kota AS dan mereka menghancurkan bangunan yang terkenal yang melambangkan kekuatan militer dan dan perekonomian AS, itulah kehendak Allah. Dari apa yang kita pahami bahwa mereka melakukan aksi ini supaya kita terdorong untuk bangkit dari tidur yang panjang sebelumnya, dan bisa mempertahankan diri sendiri, mempertahankan saudara-saudara kita, anak-anak yang di Palestina dan untuk membebaskan tempat suci kita.

Dan jika dorongan untuk melakukan aksi ini adalah terorisme dan jika membunuh orang yang telah membunuh anak-anak kita adalah teroris, maka biarlah sejarah menyaksikan bahwa kita adalah teroris. Kami telah mendorong untuk melakukan aksi ini selama bertahun-tahun. Kami melakukan apa yang telah diperbolehkan dalam syari’ah dan banyak dokumen-dokumen mengenai persoalan ini dan seruan dari yang lain untuk mendorong aksi inipun bahkan telah dipublikasikan dan disiarkan keberbagai media. Lalu jika mereka mengartikannya demikian atau jika andapun juga memaknai bahwa ada hubungannya maka itu adalah benar. Kamilah yang mendorongnya dan dorongan inilah yang dibutuhkan saat ini, Allah telah memerintahkan akan hal ini kepada manusia terbaik yaitu Nabi SAW.

Begitu mendengar serangan ini berhasil, diceritakan bahwa Syaikh Usamah langsung mengacungkan senapan AK 47 nya ke langit dan menembakkan beberapa rentetan peluru, sembari berteriak bahagia,”Ini adalah pembalasan untuk darahmu, wahai Mihdhar…” Mihdhar adalah Syaikh Abul Hasan Al-Mihdar rhm., yang dibunuh oleh fihak Amerika melalui tangan bonekanya di penguasa sekuler Yaman, Presiden sekuler Ali Abdulloh Sholeh.

2⃣Kedua,
http://m.arrahmah.com/news/2014/10/17/al-qaeda-terkait-peringatan-serangan-wtc-dan-sesungguhnya-kita-telah-melakukan-hal-hal-yang-menimbulkan-amarah-mereka.html

Arrahmah.com) – Media resmi Al-Qaeda, Yayasan Media As-Sahab, telah merilis sebuah video dalam rangka memperingati serangan penuh barokah 11 September 2001 di Gedung WTC, Amerika Serikat.

Pembicara utama dalam video ini adalah seorang ulama senior Al-Qaeda, Syaikh Hussam Abdur Rauf. Permasalahan utama yang dibahas dalam video berdurasi 49 menit 26 detik ini menunjukkan kepada umat tentang keberhasilan Al-Qaeda dalam perang melawan hegemoni Amerika, membongkar kebohongan klaim-klaim Amerika terhadap Al-Qaeda, serta mengkritik berbagai media yang tidak seimbang dalam memberitakan perihal operasi-operasi mujahidin terhadap Amerika.

Selain menyampaikan perkataan Syaikh Hussam, video ini juga menampilkan beberapa pesan dari Syaikh Ayman Azh-Zhawahiri dan Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah.

Berikut isi kandungan video yang dirilis sekitar sebulan lalu ini, yang diterjemahkan oleh Tim Muqawamah Media pada Kamis (16/10/214).

***

DAN SESUNGGUHNYA KITA TELAH MELAKUKAN HAL-HAL YANG MENIMBULKAN AMARAH MEREKA
Oleh: Syaikh Hussam Abdur Rauf – hafizhahullah –

Syaikh Ayman Azh Zhawahiri Hafizhahullah:

“Kepada umat Islam secara umum dan pergerakan jihad secara khusus, terjunlah ke dalam perang media sebagaimana kalian terjun ke dalam perang fisik. Kebutuhan umat ini akan perang media lebih besar daripada kebutuhan umat lain terhadapnya, karena ia lebih cermat terhadap kemungkinan-kemungkinan berbahaya, ia adalah perang yang setiap hari umat hadapi dan terpampang di hadapannya. Perang ini lebih mampu mengabarkan akan karakter musuh yang ganas dan keji, ia lebih mampu menghadapi upaya pencemaran nama baik dan pendustaan, perang ini lebih mengetahui bahwa serangan terhadap umat itu tidaklah dimaksudkan kecuali upaya untuk menyerang Islam dan memberantas syariat, perang ini juga mampu membicarakan kebenaran dan menampakkannya secara lebih lantang, umat telah membayar harga untuk kebebasannya, keterbukaannya dan keberaniannya dengan diusir dan ditawan, dengan ribath dan perang, dengan perpisahan dengan keluarga, tanah air dan harta, dengan kesabaran dalam berperang dan pada saat tertangkap.”

3⃣Ketiga,
Nama-nama dan foto pelaku teror WTC diposting sendiri oleh situs takfiri ba’asyiri ini.

http://m.arrahmah.com/read/2007/09/09/939-mengenang-the-magnificent-19-the-true-story-of-11-9.html

Menyerang adalah Cara Bertahan Terbaik Mengapa meledakkan WTC ?

Dalam video 19 Martyrs, Syekh Mujahid Usamah bin Ladin berkomentar :

“Ketika kita berbicara tentang serangan ke New York dan Washington, kita berbicara tentang para lelaki yang mengubah perjalanan sejarah dan membersihkan ummat dari kekotoran pengkhianatan para penguasa dan pengikutnya, tanpa menyebut-nyebut nama dan jabatan mereka. Kami berbicara tentang para lelaki yang tidak hanya meluluhlantahkan Menara Kembar dan Pentagon, tetapi mereka menghancurkan berhala abad ini beserta nilai-nilainya. Mereka menghancurkan Fir’aun abad ini yang hadir dalam tampilan terburuknya, dan tidak ada perbedaan antara dia dan Fir’aun Mesir kecuali kelebihan kekafiran dan kesalahannya. Fir’aun abad modern itu membunuhi anak-anak kita di Palestina, Afghanistan, Iraq, Libanon, Khasmir, dan negeri kaum Muslimin lainnya. Mereka, para pejuang Islam tersebut telah berjuang dari hati orang-orang beriman, menitik beratkan syahadat untuk kaum muslimin, terutama masalah al wala wal bara’ dan memburu rencana-rencana pasukan Salib dan penguasa-penguasa boneka di wilayah mereka. Peristiwa ini tidak hanya harus kita kenang, bahkan pena tidak akan mampu untuk merinci satu persatu kebaikan dan kualitas mereka, atau danpak-dampak penyerangan mulia mereka.”

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan wartawan Al Jazeera, Tayseer Allouni, 21 Oktober 2001, Syekh Usamah bin Ladin ditanya apakah terlibat dalam peristiwa New York dan Washington ? Beliau lalu menjawab, Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga kedamaian dan rahmat-Nya tertuju pada Muhammad, keluarganya dan sahabat-sahabatnya. Jika dikatakan aksi-aksi tersebut sebagai aksi teroris maka penggambaran itu adalah sebuah kesalahan.

Pemuda-pemuda tersebut telah jelas berjuang di jalan Allah, mereka menggeser perang menuju jantung kota AS dan mereka menghancurkan bangunan yang terkenal yang melambangkan kekuatan militer dan dan perekonomian AS, itulah kehendak Allah. Dari apa yang kita pahami bahwa mereka melakukan aksi ini supaya kita terdorong untuk bangkit dari tidur yang panjang sebelumnya, dan bisa mempertahankan diri sendiri, mempertahankan saudara-saudara kita, anak-anak yang di Palestina dan untuk membebaskan tempat suci kita.

Dan jika dorongan untuk melakukan aksi ini adalah terorisme dan jika membunuh orang yang telah membunuh anak-anak kita adalah teroris, maka biarlah sejarah menyaksikan bahwa kami adalah teroris. Kami telah mendorong untuk melakukan aksi ini selama bertahun-tahun. Kami melakukan apa yang telah diperbolehkan dalam syari’ah dan banyak dokumen-dokumen mengenai persoalan ini dan seruan dari yang lain untuk mendorong aksi inipun bahkan telah dipublikasikan dan disiarkan keberbagai media.

Lalu jika mereka mengartikannya demikian atau jika Anda pun juga memaknai bahwa ada hubungannya maka itu adalah benar. Kamilah yang mendorongnya dan dorongan inilah yang dibutuhkan saat ini, Allah telah memerintahkan akan hal ini kepada manusia terbaik yaitu Nabi SAW.

4⃣Keempat,
http://m.arrahmah.com/read/2012/09/11/23046-11th-serangan-911-serangan-11-september-awal-perang-terbesar-abad-ini.html

(Arrahmah.com) – Mengenang serangan 11 September yang penuh berkah, situs Anshar Al-Mujahidin menurunkan sebuah artikel berjudul Ghazwatu Sabtimbar Malhamah Al-‘Ashr. Artikel itu sejumlah pesan sukses disampaikan oleh mujahidin Al-Qaeda kepada masyarakat dunia. Artikel itu juga mengupas hasil “sementara” yang diraih oleh blok aliansi salibis internasional dan blok mujahidin Islam dari peperangan besar yang dinamakan “perang global melawan terorisme” ini. Berikut ini terjemahannya dengan tambahan beberapa catatan kaki.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Serangan 11 September, awal perang besar abad ini
Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarga, sahabat dan setiap orang yang setia mengikutinya. Amma ba’du…

Kekuatan kafir internasional dan antek-anteknya telah bekerja keras untuk memalingkan dunia internasional dari hakekat serangan 11 September dan pesan yang hendak dikirimkan oleh kelompok mujahidin Al-Qaeda lewat serangan terhadap simbol-simbol kekuatan AS tersebut. Meski demikian, kekuatan kafir internasional tetap saja tidak mampu menyembunyikan sebuah hakekat bahwa serangan 11 September merupakan sebuah deklarasi tentang dimulainya satu fase baru dalam pertarungan dengan kekuatan kafir internasional yang dipimpin oleh AS.

Selama ini AS menjadi super power dunia yang menguasai sepenuhnya dunia dari segala aspeknya, sampai akhirnya terjadi serangan 11 September yang penuh berkah untuk merubah bentuk pertarungan dan memulai sebuah fase baru di mana mujahidin menjadi sebuah kekuatan yang sangat sulit ditaklukkan.

Jika kita menengok kembali serangan 11 September yang penuh berkah itu, sesungguhnya kelompok mujahidin Al-Qaeda melakukan serangan itu untuk menyampaikan sejumlah pesan. Bukan pesan kepada AS semata, namun juga kepada seluruh dunia, termasuk di dalamnya dunia Islam meskipun target utamanya tetaplah AS. Sejumlah pesan tersebut adalah:

Pesan pertama:

Menghancurkan berhala yang berwujud patung Hubal modern, yaitu AS, di mana banyak umat manusia mengangkat AS sebagai berhala yang mereka sembah selain Allah.

Ternyata benar, keinginan Al-Qaeda itu terealisasi. “Patung” AS itu telah hancur, berhala Hubal itu telah runtuh, sehingga seluruh dunia terkejut dan bertanya-tanya: “Siapa orang yang berani melawan AS, sang super power yang sekedar namanya disebut saja membuat negara-negara lain gemetar ketakutan, negara yang sangat diperhitungkan dalam skala internasional dan regional?”

5⃣Kelima,
http://m.arrahmah.com/read/2011/09/11/15148-mengenang-10-tahun-serangan-11-september-amerika-kalah-perang.html

Hari ini, 11 September, 10 tahun yang lalu, pukul 8.46 pagi, dan pukul 9.03 pagi. Pesawat American Airlines Flight 11 menabrak WTC menara utara dan pesawat United Airlines Flight 175 menabrak WTC menara selatan. Kedua gedung kembar WTC lambang kedigdayaan Amerika Serikat itupun meleleh hanya dalam waktu kurang dari 60 menit. Dahsyat!

Presiden AS, George W Bush langsung menyatakan bahwa serangan tersebut adalah perang salib (This is Crusade) dan membagi dunia kepada dua camp (kelompok) saja, yakni bersama Amerika atau bersama teroris! Kini, 10 tahun telah berlalu dari peristiwa yang tidak akan pernah dilupakan umat manusia tersebut, dan perang salib atas nama “perang melawan terorisme” terus dilancarkan oleh Amerika Serikat. Berhasilkan Amerika dalam perang salib tersebut? atau kekalahan telak yang mereka alami?

19 Pemuda Muslim Pemberani Hancurkan Arogansi AS

Portland Airport, Selasa, 9/11/01, 5.45.am. Dua orang laki-laki muda nampak santai memasuki bandara. Keduanya sebagaimana orang yang hendak berpergian, melewati keamanan bandara untuk memastikan mereka tidak ketinggalan penerbangan paling pagi. Pria yang satu memakai kemeja kuning dengan celana panjang coklat terang dan satunya lagi dengan kemeja berwarna biru dipadu celana panjang hitam. Tidak seorang pun menyangka, 3 jam berikutnya, tepat pukul 8.45 am, Muhammad Atta dan Abdul Aziz Al Umary, kedua pemuda yang terekam kamera keamanan di bandara ME, Portland tersebut meluluhlantahkan gedung kembar WTC di New York, Manhattan, Amerika. Subhanallah!

Muhammad Atta, dan Abdul Aziz Al-Umari adalah dua orang dari 19 pejuang revolusioner abad ini, dimana mereka berhasil menyerang Amerika di pusat bisnis mereka, WTC, dan pusat militer mereka, Pentagon, 11 September 2001. Menurut keterangan pihak berwenang Amerika, mereka berdua, Muhammad Atta dan Abdul Aziz Al-Umari, bermaksud melakukan perjalanan dengan pesawat udara Amerika dari Boston menuju Los Angeles, dimana mereka dan tiga orang lainnya kemudian berhasil menguasai Pesawat Amerika American Airlines dengan nomor penerbangan 11 dan kemudian menabrakkannya ke Menara Utara WTC di New York, jantung kota Amerika. Allahu Akbar.

Mereka adalah 19 orang pemuda Muslim pemberani, datang dari tempat berbeda, satu visi satu misi, membuktikan kepada dunia bahwa umat ini masih ada. Ke 19 pemuda pemberani tersebut melakukan sebuah tindakan yang tidak pernah dibayangkan siapa pun sebelumnya, untuk akhirnya tidak pernah terlupakan sepanjang sejarah umat manusia. Di jantung kota Amerika, Gedung WTC di New York dan di jantung pertahanan militer Amerika, Pentagon di Washington, dengan menggunakan pesawat-pesawat kebanggan mereka, teknologi mereka, ke 19 pemuda yang lebih mencintai akhirat ini, melakukan aksi isytisyhadah, menjemput kematian, menggapai kemuliaan. Benar perkataan seorang sahabat, ‘Sepanjang aku mati sebagai seorang muslim aku tidak khawatir seperti apa aku akan terbunuh’.

Betulkan WTC diledakkan oleh kaum muslimin ? Sayangnya, hingga saat ini, 10 tahun setelah peristiwa bersejarah serangan 11 September, kaum Muslimin masih tidak satu pandangan terhadap peristiwa tersebut. Sebagian besar menolak dan tidak percaya bahwa peristiwa mulia tersebut dilakukan oleh pahlawan-pahlawan muslim pemberani, The 19 Magnificent. Mereka menganggap kejadian tersebut adalah hasil rekayasa dan konspirasi musuh Islam yakni Israel dan juga Amerika sendiri untuk menstigma buruk Islam dan kaum muslimin dan untuk memberikan justifikasi penyerangan mereka ke dunia Islam.v

6⃣Keenam,
http://m.arrahmah.com/read/2011/09/11/15150-as-sahab-media-membantah-teori-konspirasi-9-11.html

Bagaimana kita tahu dengan pasti bahwa Syekh Usamah bin Ladin berada di belakang serangan 9/11? Bagaimana kita menjawab teori konspirasi Alex Jones dan yang lainnya yang mengatakan bahwa serangan 9/11 pekerjaan orang dalam ataukah itu dilaksanakan oleh Mossad Israel?

Berikut hal-hal yang harus diingat untuk hal di atas.

a) Ingatkan setiap orang akan keaslian Media As Sahab dan video-video yang berkaitan dengan serangan 9/11 sebagaimana strategi mereka menyiarkan video-video tersebut.

b) Pernyaatan resmi Syekh Usamah bin Ladin mengenai serangan 9/11.

c) Mengenai teori konspirasi (penggunaan) bom-bom pada (serangan) Menara Kembar dan tidak ada pesawat yang menabrak Pentagon.

d) Mengenai isu bahwa FBI mengambil potongan gambar kamera keamanan dari hotel/pompa bensin lokal setelah serangan terhadap Pentagon.

e) Mengenai orang-orang Yahudi yang bergembira ketika melihat Menara Kembar diserang.

f) Mengenai peringatan-peringatan bahwa Amerika telah menerimanya sebelum serangan.

g) Mengenai surat yang dikirim Amerika kepada Mullah Umar sebelum 9/11

a) Mengingatkan semua orang tentang keaslian Media As-Sahab dan video-video mereka berkaitan dengan 9/11 dan strategi mereka dalam menayangkan video-video terebut.

Sebelum kita sampai pada kesimpulan tentang siapa yang melakukan 9/11, perlu diingatkan kepada saudara-saudara semua tentang satu hal yaitu bahwa kita telah buktikan bahwa As-Sahab Media (atau Al Qaeda) adalah asli dan bukan buatan CIA. As-Sahab Media telah membicarakan 9/11 dan mengapa mereka melakukannya. Untuk menyangkal apa yang mereka katakan tentunya kita akan kembali pada isu tentang keaslian As-Sahab. Dan tidak ada bukti yang kredibel untuk menyangkal keaslian As-Sahab, dan kita juga harus takut terhadap Allah SWT (jika menuduh tanpa bukti).

Memberikan label kepada para sahabat kalian, umat Muslim (As Sahab Media) sebagai agen CIA atau sejenisnya adalah sama hanya dengan menyatakan Takfeer (permutadan); dan jika anda tidak memiliki bukti bahwa mereka buatan CIA, kemudian pada kenyataannya kalian membuat Takfeer terhadap para sahabat kalian kaum Muslim tanpa bukti. Jadi takutlah kepada Allah dan laksanakan apa yang menjadi maksud perkataan (pernyataan yang dibuat oleh) anda.

Berikut link ke situs-situs internet yang menayangkan peristiwa berkaitan dengan 9/11 yang dikeluarkan oleh As Sahab Media :

1. The Last Will of Abu al-‘Abbas Al-Janubi:
http://www.archive.org/details/hijackers1

2. The Last Will of Al-‘Umari:
http://www.archive.org/details/wasiyat-shaheed-alumari

3. The Last Will of Sa’eed al-Ghamdi:
http://www.archive.org/details/motaz

4. Knowledge is for acting upon Part 1:
http://www.archive.org/details/high-hopes1

5. Knowledge is for acting upon Part 2:
http://www.archive.org/details/high-hopes

6. The Power of Truth:
http://www.archive.org/details/Power-Truth

7. Message from Shaykh Usaamah & The Last Will of Abu Mus’ab Waleed Al-Shihree:
http://al-boraq.info/showthread.php?t=53835

8. Shaykh Usaamah refuting that there was a 20th hijacker involved:
//www.youtube.com/watch?v=rGTKBDqnpIM

9. Shaykh Usaamah’s message to Europe; declaring that he did 9/11:
//www.youtube.com/watch?v=zM0VdyhtQKo

10. The message of the Imaam’s of Jihaad after the Ghazwah: Shaykh Usaamah bin Laadin, Dr. Ayman al-Zawahiri, Shaykh Abu Hafs al-Misri and Shaykh Sulayman al-Ghayth:
http://www.archive.org/details/LaDeN7

11. Shaykh Usaamah bin Laadin’s Tora Bora Speech:3
//youtube.com/watch?v=dls5JTD-uG0&fmt=18

12. State of the Ummah Part 1:
http://www.archive.org/details/stateoftheummah1

13. State of the Ummah Part 2:
http://www.archive.org/details/stateoftheummah2

14. Shaykh Usaamah’s message to the American people:4
http://www.archive.org/details/laden_new_29_10_2004

Ada cukup banyak video berkaitan dengan peristiwa 11 September yang dikeluarkan oleh As-Sahab. Kebanyakan video-video tersebut telah diberi teks dalam bahasa Inggris. Jika anda belum menyaksikannya, maka saksikanlah untuk memperluas pengetahuan anda tentang Media As-Sahab.

Saat ini Media As-Sahab tidak menayangkan tuntutan para pelaku aksi 11 September dengan segera. Kelihatannya, mereka tidak melakukan itu untuk tujuan tertentu. Jika benar estimasinya soal waktu penayangan, paling tidak Media As-Sahab telah mengeluarkan video tuntutan pelaku aksi yang terakhir hanya sekali dalam satu tahun (mungkin dua kali). Dengan anggapan bahwa semua video tuntutan ke 19-Plaku aksi telah ditayangkan As-Sahab satu per satu sampai terakhir kalinya memang bertujuan untuk “menciptakan rasa sakit tanpa akhir” begitu disebutkan. Mereka menayangkannya untuk membuat kaum Kuffar (Pengingkar) tidak pernah lupa akan hari itu dan membesar-besarkan cerita tentang kebencian para Pengingkar terhadap Islam yang mana mereka coba sembunyikan, atau sedemikian rupa sehingga para Pengingkar itu menjadi marah dan selanjutnya mengambil keputusan-keputusan bodoh (seperti misalnya menginvasi Irak) yang akhirnya membebani mereka dengan biaya yang sangat tinggi, atau terus mengajak orang-orang Muslim – untuk beberapa tahun mendatang – untuk mengikuti jalan para Syuhada (orang yang berjihad di jalan Allah), atau secara sederhana membuat masyarakat mengingat para Syuhada untuk waktu yang lama. Barangkali ini bukan alasannya, tapi ini sesungguhnya terlihat seperti sebuah strategi yang sedang dijalankan oleh mereka. Wallahu ‘Alam.

b) Pernyataan resmi Syekh Usamah Bin Ladin mengenai serangan 9/11.

Ada cukup banyak bukti dari As-Sahab Media bahwa Syekh Usamah Bin Ladin berada di balik serangan 9/11. Berikut ini adalah salah satu pernyataannya yang berjudul: “Pesan untuk masyarakat Eropa” yang dengan gamblang menjelaskan keterlibatannya.

“Dan sebelum luka-luka mereka mengering dan kesedihan mereka berakhir, mereka diserang secara tidak adil oleh pemerintah kalian, tanpa henti sebagai refleksi atas pernyataan Bush bahwa invasi ini merupakan jawaban atas peristiwa 9/11, walaupun –seperti yang saya sebutkan sebelumnya– peristiwa Manhattan adalah merupakan jawaban terhadap koalisi Amerika-Israel atas pembunuhan orang-orang Palestina dan Lebanon.

Dan kepada siapa saya harus bertanggungjawab atas peristiwa 9/11, saya tekankan bahwa semua orang di Afghanistan –baik pemerintahannya maupun rakyatnya– tidak mengetahui peristiwa tersebut dan Amerika mengetahuinya, karena itu beberapa menteri Taliban jatuh ke tangannya sebagai tawanan, kemudian mereka diinterogasi dan dinyatakan mengetahuinya. Oleh karena itu pemerintahan Taliban meminta Amerika untuk membuktikan kebenaran atas invansi mereka tersebut, namun mereka tidak dapat membuktikannya, bahkan semakin ngotot menginvasi; dan Eropa berbaris di belakangnya dalam invasi itu, tanpa memiliki pilihan lain kecuali menjadi pengikutnya.”

Mengingat Media As-Sahab adalah asli, jadi pesan ini tentu saja asli. Oleh karena itu, Al Qaeda berada di balik penyerangan 9/11. Kita tidak akan menyangkal pernyataan ini hanya karena ini terlampau besar atau terlalu sukar untuk dipercaya; tidak kecuali kita memiliki bukti yang dapat dipertanggung-jawabkan bahwa dia (Syekh Usamah) tidak berada di belakang peristiwa itu dan saya akan tetap tidak menyangkal pernyataan ini sampai kontradiksi ini dapat dibuktikan. Dengan kontradiksi apapun yang ada dalam benak kita (seperti pengeboman Gedung Kembar dan bahwa tidak ada pesawat yang menyerang Pentagon dan sebagainya, yang akan kita bicarakan kemudian,Insya Allah).

Ada yang mengatakan bahwa Syekh Usamah bin Ladin dulu pernah menyangkal keterlibatannya dalam 9/11. Siapapun yang mengatakan itu, saya minta mereka membuktikannya. Cukup banyak desas-desus tentang hal ini sehingga cara untuk menjelaskannya adalah dengan mendapatkan bukti yang dapat dipertanggung-jawabkan sehingga kita dapat melihat dia atau mendengar dia menyangkal keterlibatannya. Beberapa mengatakan bahwa dia (Syekh Usamah) mengatakannya dalam pidatonya di Tora Bora. Sebenarnya, kalau kita saksikan dan dengarkan pidatonya itu di Tora Bora, dia tidak pernah menyangkal keterlibatannya. Malah dia memberi pujian yang tinggi kepada para Pelaku aksi yang turut serta dalam serangan 9/11. Mengapa dia harus memuji mereka jika dia tidak punya keterlibatan dalam peristiwa itu?

7⃣Ketujuh,
http://m.arrahmah.com/news/2014/03/27/pengadilan-as-menyatakan-menantu-syaikh-usamah-bin-ladin-bersalah-atas-serangan-wtc.html

NEW YORK (Arrahmah.com) – Pengadilan Amerika Serikat di New York pada hari Rabu (26/3/2014) menyatakan menantu Syaikh Usamah bin Ladin dan sekaligus juru bicara Al-Qaeda, Syaikh Sulaiman Abu Ghaits hafizhahullah bersalah atas tiga tindakan terkait kejahatan terorisme, Al-Quds Al-Araby melaporkan.

Keputusan Pengadilan New York pada hari Rabu muncul setelah para juri pengadilan mengadakan pembicaraan sekitar lima jam dalam kasus melawan Syaikh Sulaiman Abu Ghaits, tokoh tertinggi tanzhim Al-Qaeda yang diadili di tanah AS sejak serangan 11 September 2001.
Juri Pengadilan New York memutuskan Syaikh Abu Ghaits terbukti bersalah atas tiga tuduhan yang dilayangkan kepadanya; bersekongkol untuk membunuh penduduk Amerika Serikat, memberikan bantuan kepada organisasi “teroris” Al-Qaeda dan bersekongkol untuk memberikan bantuan kepada Al-Qaeda.
“Dia lebih dari sekedar menteri propaganda Usamah bin Laden,” kata pengacara AS Preet Bharara.
“Dalam beberapa jam setelah serangan menghancurkan 11 September, Abu Ghaits menggunakan posisinya dalam hirarki pembunuh Al-Qaeda untuk membujuk orang lain untuk berjanji kepada Al-Qaeda untuk membunuh lebih banyak orang Amerika.”
Pengacara Pertahanan Stanley Cohen muncul dari pengadilan menjanjikan untuk mengajukan banding.
Ditanya tentang kliennya, ia berkata: “Dia tabah. Dia santai. Dia memiliki keyakinan ini bukan akhir tapi awal. “
Syaikh Sulaiman Abu Ghaits muncul dalam video yang dirilis oleh Yayasan Media As-Sahab, sayap media Al-Qaeda Pusat, pasca serangan 11 September 2001. Dalam video tersebut Syaikh Abu Ghaits memuji para pelaku serangan brilian tersebut. Beliau antara lain menyatakan, “Badai serangan [terhadap Amerika] tidak akan pernah berhenti, khususnya serangan dengan pesawat.”

?Dengan memaparkan 7 bukti persaksian dari pihak Usamah bin Laden sendiri lalu bagaimana mungkin ada celah bagi Zakir Naik untuk berkelit bahwa tidak ada bukti keterlibatan Usamah bin Laden?!?! Jika Usamah bin Laden sendiri bersama jaringannya tidak merasa minder tuk mengakui tindakan teror WTC dilakukan oleh kelompoknya lalu mengapa Zakir Naik sampai terseok-seok bermain kata-kata, menghindar, memutus dan menutupi keterlibatan Usamah dengan dalih tidak ada bukti?!

?Bukankah teror terhadap teroris Amerika adalah sikap yang didukung oleh Zakir Naik dan bahkan setiap muslim harus menjadi teroris?!?!?! Na’udzubilahi min dzalik.
Maka waspadalah kepada setiap orang yang terang-terangan memproklamirkan pembelaan dan mentahbiskan dirinya sebagai centeng-centeng provokator kesesatan Zakir Naik ini.

Namun demikian, apakah Salafiyun harus terkejut tatkala mereka membela Zakir Naik si pembela Teroris Takfiri Usamah bin Laden sementara guru besar mereka, Mubtadi’ Ali Hasan Al Halaby telah memberikan contohnya terlebih dahulu? Na’udzubilahi min dzalik.

Guru kencing berdiri, murid berlomba-lomba kencing bersama Takfiri

 

URL: http://tukpencarialhaq.com/2013/06/18/parodi-rodja-bagian-8-pujian-syaikh-besar-rodja-kepada-dedengkot-teroris-khawarij-usamah-bin-laden/

 

MENOLAK FITNAH KEJI & KEDUSTAAN ANTI-SALAFY ZAKIR NAIK?

MENGAPA KITA MEMAKAI NAMA SALAFY?

Oleh: Asy-Syaikh Abu Abdirrahman Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rahimahullah

Soal:Mengapa kita memakai nama Salafy ? apakah penamaan itu bukan termasuk ajakan kepada hizbiyah atau thaifiyah (seruan untuk berfanatik kepada kelompok tertentu) ataukah merupakan kelompok baru dalam Islam?

Jawab:Sesungguhnya istilah Salaf sudah dikenal dalam bahasa Arab maupun dalam syariat Islam. Namun yang kita utamakan disini adalah pembahasan nama tersebut dari segi syariat.

Dalam hadits yang shahih disebutkan bahwa ketika Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam ditimpa penyakit yang menyebabkan kematiannya, beliau berkata kepada Fathimah Radhiallahu anha: “Bertakwalah kepada Allah (wahai Fathimah) dan bersabarlah. Dan aku adalah sebaik-baik salaf (pendahulu) bagimu.”

Dan para ulama pun sangat sering menggunakan istilah salaf sehingga terlalu banyak untuk dihitung. Dan cukuplah salah satu contoh yang biasa mereka gunakan sebagai hujjah untuk memerangi bid’ah: ‘Segala kebaikan adalah dengan mengikuti jejak Salaf. Dan segala kejelekan ada pada bid’ahnya kaum khalaf ‘. Tetapi ada sebagian orang yang mengaku ulama (ahlul ilmi) menolak penisbatan (penyandaran) diri kepada Salafi ini. Mereka menganggap penisbatan ini tidak ada asalnya sama sekali! Menurut mereka, seorang muslim tidak boleh mengucapkan : “Saya pengikut para Salafus Shalih dalam segala apa yang ada pada mereka baik dalam beraqidah, ibadah maupun berakhlak.”

Tidak diragukan lagi bahwa pengingkaran seperti ini, kalau memang demikian yang mereka maksudkan, menunjukkan adanya tindakan untuk melepaskan diri dari pemahaman Islam yang shahih (benar) sebagaimana yang dipahami dan dijalani oleh salafus shalih dan pemimpin mereka Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam.

Seperti tersebut dalam hadits mutawatir yang terdapat dalam shahihain (Bukhari-Muslim) dan lain-lain bahwa Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para Shahabatku), kemudian yang sesudahnya (Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (Tabi’ut Tabi’in)”.

Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh melepaskan diri dari penisbatan kepada Salafus Shalih. Sebab tidak mungkin para ulama akan menisbatkan istilah salaf kepada kekafiran maupun kefasikan. Sementara orang-orang yang menolak penamaan itu sendiri, apakah mereka tidak menisbatkan dirinya kepada salah satu madzhab yang ada? Baik madzhab yang berhubungan dengan aqidah maupun fiqih? Mereka ini kadang-kadang ada yang menisbatkan dirinya kepada madzhab Asy’ariyah atau Maturudiyah.

Ada pula yang menisbatkan dirinya kepada para ahlul hadits seperti Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah, atau Hambaliyah yang (kelima madzhab yang terakhir ini) masih termasuk dalam lingkup Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Padahal orang-orang yang menisbatkan dirinya kepada madzhab Asy’ariyah atau madzhab imam yang empat (al-Aimmah al-Arba’ah) tidak diragukan lagi bahwa mereka itu menisbatkan diri kepada person atau orang-orang yang tidak ma’shum (terpelihara dari kesalahan), meskipun diantara mereka terdapat ulama yang benar.

Alangkah lebih baik kalau sekiranya mereka mengingkari penisbatan kepada orang-orang yang tidak ma’shum tersebut. Adapun orang yang menisbatkan diri kepada salafus shalih, sesungguhnya dia telah menisbatkan dirinya kepada yang ma’shum (yakni Ijma’ para shahabat secara umum). Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam telah menyebutkan ciri-ciri Al-Firqah An-Najiyah (golongan yang selamat), yaitu mereka yang senantiasa berpegang kepada sunnah Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam dan sunnah para Shahabatnya Ridhwanullah ‘alaihim ‘ajma’in.

Barangsiapa berpegang teguh kepada sunnah mereka, maka dia pasti akan mendapat petunjuk dari Rabbnya.

Penisbatan kepada salaf ini akan memuliakan orang-orang yang menisbatkan dirinya kepada mereka dan akan menuntunnya dalam menempuh jalan Al-Firqah An-Najiyah. Sedangkan orang yang menisbatkan dirinya kepada selain mereka, tidaklah demikian keadaannya. Karena dalam hal ini dia hanya mempunyai dua alternatif.

Pertama, boleh jadi dia menisbatkan diri kepada seseorang yang tidak ma’shum.
Kedua, dia menisbatkan dirinya kepada orang-orang yang mengikuti madzab tersebut yang tentu saja tidak ada kema’shuman sama sekali.

Sebaliknya para shahabat Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam secara keseluruhan merupakan orang-orang yang terpelihara dari kesalahan. Dan kita telah diperintahkan untuk berpegang teguh kepada sunnahnya salallahu ‘alaihi wa sallam dan sunnah para shahabatnya. Hendaklah kita senantiasa konsisten terhadap pemahaman Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan manhaj (metode pemahaman) para shahabat. Agar kita tetap berada di dalam “al-’ishmah” (terlindung dari kesesatan) dan tidak menyimpang dari manhaj mereka, dengan memakai pemahaman sendiri yang sama sekali tidak didukung oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Kemudian, mengapa tidak cukup bagi kita dengan hanya menisbatkan diri kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah saja, tanpa pemahaman Salafus Shalih? Maka dalam hal ini ada dua sebab :

Pertama, sebab yang berhubungan dengan nash-nash syar’iah.

Kedua, sebab yang berhubungan dengan kenyataan yang ada pada kelompok-kelompok Islam.

Penjelasan.
1. Yang berhubungan dengan sebab pertama:

Kita temukan dalam nash-nash syar’iah, perintah untuk mentaati segala sesuatu yang disandarkan kepada Al-Kitab dan As-Sunnah sebagaimana firman Allah Ta’ala :“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya serta ulil amri (ulama dan umara) di antara kamu. Kemudian jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah hal itu kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (As-Sunnah), bila kamu benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Akhir. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An-Nisa:59)

Seandainya ada seorang Waliyul Amri (pemimpin kaum muslimin) yang telah dibaiat oleh kaum muslimin maka kita wajib taat kepadanya, sebagaimana kita wajib taat kepada Al-Kitab dan As-Sunnah. Meskipun dia dan para pengikutnya kadang-kadang berbuat salah. Kita wajib taat kepadanya untuk mencegah kerusakan yang ditimbulkan karena perselisihan tersebut, tetapi ketaatan itu harus dengan syarat yang sudah dikenal, yaitu:

“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam maksiat kepada Allah.” (HR Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah, hadits no.197)

Dan Allah Azza wa Jalla juga berfirman : “Barang siapa menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti selain jalannya Sabilil Mukminin (para shahabat), maka kami biarkan dia tenggelam dalam kesesatan (berpalingnya dia dari kebenaran) dan kami masukkan ke neraka Jahannam. Dan itu merupakan seburuk-buruk tempat kembali.” (An-Nisa’:115)

Sungguh, Allah Azza wa Jalla adalah Dzat yang Maha Tinggi sehingga tidak mungkin Dia berkata tanpa faedah dan hikmah. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi bahwa penyebutan Sabilul Mukminin (jalannya orang-orang mukmin) dalam ayat ini mempunyai hikmah dan faedah yang sangat tinggi.

Penyebutan ini menunjukkan bahwa di sana ada suatu kewajiban yang sangat penting, yaitu : ittiba’ kita terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah harus sesuai dengan manhaj yang dipahami dan dijalankan oleh generasi awal kaum muslimin, para shahabat ridhwanullah alaihim kemudian generasi berikutnya (para tabi’in), kemudian generasi berikutnya (tabi’ut tabi’in). Dan seruan inilah yang senantiasa dikumandangkan oleh Da’wah Salafiyah sekaligus menjadi rujukan utama mereka, baik dalam asas dakwah maupun dalam manhaj tarbiyah.

Sesungguhnya dakwah Salafiyah pada hakekatnya hendak menyatukan umat Islam, sedangkan dakwah-dakwah yang lain justru sebaliknya memecah-belah umat. Allah Ta’ala berfirman : “Dan hendaklah kamu bersama-sama orang yang benar.” (At-Taubah:119)

Maka barang siapa yang ingin memisahkan Al-Kitab dan As-Sunnah di satu sisi dan para Salafus Shalih di sisi lain, dengan memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak sesuai dengan pemahaman mereka, maka selamanya dia tidak akan menjadi orang yang shadiq (benar).

2. Yang berhubungan dengan sebab kedua.

Kelompok-kelompok dan partai yang ada pada zaman ini tidak mau beralih secara total kepada Sabilul Mukminin yang tersebut pada ayat di atas, yang hal ini diperkuat oleh beberapa hadits. Antara lain hadits “Iftiraqul Ummah” (perpecahan umat) menjadi 73 firqah (golongan), semuanya masuk neraka kecuali satu golongan yang ciri-ciri mereka telah disebutkan oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam : “Golongan itu ialah yang mengikuti sunnahku dan sunnah para shahabatku hari ini.” (lihat : Silsilah Al-Hadits Ash-Shohihah, Syaikh Al-Albani no 203 & 1192)

Hadits ini serupa dengan ayat di atas (QS. An-Nisa: 115), dimana keduanya menyebutkan Sabilul Mukminin. Kemudian dalam hadits lain dari Irbadh bin Sariyah, Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :”Wajib bagi kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk sesudahku” (lihat: Irwa’ul Ghalil,Al-Albani no 2455)

Berdasarkan keterangan di atas, maka di sana ada sunnah yang harus kita pegang teguh yaitu sunnah Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam dan sunnah khulafaur Rasyidin. Oleh karena itu, kita wajib kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta Sabilul Mukminin (jalannya para shahabat). Tidak boleh kita mengatakan: “Kami memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman sendiri, tanpa memandang sedikitpun pada pemahaman Salafus Sholih.”

Pada zaman sekarang ini, kita harus melakukan bara’ (pemisahan diri) yang betul-betul bisa membedakan diri kita dengan golongan sesat lainnya. Tidak cukup bagi kita hanya dengan mengucapkan: “saya muslim” atau “madzhabku Islam”, sebab golongan-golongan yang sesatpun menyatakan demikian. Seperti kaum Syiah Rafidhah, Ibadhiyyah, Qadiyaniyyiah (Ahmadiyah) maupun golongan-golongan sesat lainnya. Sehingga apa bedanya kita dengan golongan sesat tersebut?

Bila kita mengatakan : “Saya seorang muslim yang mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah.” Ucapan ini masih belum cukup karena kelompok-kelompok (sesat) seperti Asy’ariyah, Maturudiyah, dan kaum Hizbiyah, mereka juga mengaku mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sehingga tidak diragukan lagi bahwa penamaan yang jelas dan gamblang serta dapat membedakan antara golongan yang selamat dengan golongan yang sesat ialah dengan mengatakan: “Saya seorang muslim yang mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan manhaj Salafus Shalih” atau lebih singkatnya: “Saya Salafi!”

Oleh sebab itu, sesungguhnya kebenaran yang tidak bisa disangsikan lagi ialah : tidak cukup kita hanya bersandar dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah tanpa tuntunan dari manhaj Salafus Shalih, baik dalam pemahaman dan pola pikir, dalam ilmu dan amal, maupun dalam dakwah dan jihad.

Kita semua mengetahui bahwa mereka semua (para Salafus Shalih ridhwanullah alaihim ajma’in) tidak fantaik terhadap satu madzhab atau kepada individu tertentu. Sehingga kita tidak pernah menemukan di antara mereka ada yang bersikap fanatik tergadap Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, ataupun Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhum.

Bahkan sebaliknya seorang diantara mereka jika memungkinkan untuk bertanya kepada Abu Bakar atau Umar atau Abu Hurairah, maka mereka akan bertanya kepadanya (tanpa memilih-milih). Semua itu mereka lakukan karena mereka meyakini bahwa tidak boleh seseorang memurnikan ittiba’nya kecuali kepada seorang yaitu Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab beliau salallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah berkata menurut hawa nafsunya, melainkan hanyalah berdasarkan wahyu yang diwahyukan kepadanya.

Kalaupun kita bisa menerima bantahan orang-orang yang mengkritik pemahaman salafi, sehingga kita cukup hanya menamakan diri dengan istilah muslim saja, tanpa menisbatkan diri kepada Salafus Shalih meskipun penisbatan tersebut merupakan penisbatan yang mulia dan shahih. Lantas apakah dengan demikian orang-orang yang mengkiritik itu bersedia melepaskan diri dari penamaan terhadap kelompok-kelompok, madzhab-madzhab, thariqat-thariqat mereka meskipun penisbatan itu semua tidak syar’i dan tidak shahih?

“Cukuplah bagimu perbedaan diantara kita ini. Dan setiap bejana akan memancarkan air yang ada di dalamnya.” Allahlah yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Dan Dialah tempat meminta pertolongan.

(Edisi Perdana Salafy/Syaban/1416/1995, Rubrik Mabhats, hal 8-10)

 

?????????
⚔?Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
? Klik ➡️JOIN⬅️ Channel Telegram:

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *