?Persengkongkolan Osama Bin Laden, Hizbullah dan Iran Pada Peristiwa 11 September 2001?
Telah terbit beberapa dokumen pengadilan yang berkaitan dengan kejadian serangan WTC 11 September 2001 dari Pengadilan Federal New York Amerika Serikat. Dokumen-dokumen tersebut yang berjumlah enam, yang diterbitkan Surat Kabar Sharq Ausath, menunjukkan bukti kuat bahwa Iran memfasilitasi perpindahan agen-agen al Qaeda ke kamp-kamp pelatihan di Afghanistan, yang diperlukan untuk keberhasilan Peristiwa 11 September.
Dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa Imad Mughniyah -seorang tokoh Hizbullah Lebanon- mengunjungi para pelaku pada Oktober 2000 dan mengkoordinasikan perjalanan mereka ke Iran dengan visa perjalanan baru untuk mengamankan mereka pelaksanaan rencana tersebut. Juga membuktikan bahwa pemerintah Iran telah mengeluarkan perintah untuk penjaga perbatasannya untuk tidak memberikan cap pada visa para pelaku, untuk memudahkan aktifitas perpindahan mereka.
Iran terus memberikan dukungan dana kepada al Qaeda, menurut dokumen tersebut, setelah Peristiwa 11 September 2001, sebagaimana juga menyediakan tempat perlindungan yang aman bagi para pemimpin organisasi al Qaeda.
Dokumen ini juga menunjukkan bahwa sebuah pertemuan diadakan di Khartoum pada tahun 1993 yang mempertemukan antara Osama bin Laden pemimpin organisasi teroris Al Qaeda sebelumnya, Ayman al-Zawahiri, pemimpin saat ini dengan Imad Mughniyah -tokoh Hizbullah Lebanon- dan pejabat Iran untuk membangun aliansi saling kerjasama dan mendukung terorisme.
Koran Sharq Ausath juga menukil sumber pengadilan, tanpa menyebutkan namanya, bahwa kasus yang diangkat terhadap Iran, menuduh Ayatollah Ali Khamenei, Menteri Intelijen dan Keamanan Ali Fallahian, Wakil Komandan Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Mohammad Baqer Zolqadr, ditambah tiga pihak: Kementerian Intelijen Iran, Garda Revolusi Iran, dan Korps Quds Iran.
Pada saat Osama bin Laden dan Al Qaeda bermarkas di Sudan di awal tahun sembilan puluhan, Hasan at Turabi -tokoh Ikhwanul Muslimin Sudan- mendirikan sebuah lembaga dan aliansi yang menggabungkan oposisi ‘Sunni’ dan Syiah Amerika Serikat dan Barat termasuk Hizbullah Lebanon, – dalam sebuah upaya yang disetujui oleh dan bergabung dengan mereka Osama bin Laden, Ayman Al-Zawahiri, serta para pemimpin Iran.
Meskipun Iran dan Hizbullah beraliran Syiah dan Al Qaeda dianggap dari kelompok non Syiah, hubungan antara Al Qaeda dan Iran telah menunjukkan bahwa perbedaan antara kedua komunitas tidaklah menjadi penghalang untuk kerjasama dalam operasi teror, dimana para agen Al-Qaeda terkemuka pergi ke Iran untuk menerima pelatihan dalam penggunaan bahan peledak.
Pada tahun 1993 secara khusus, Osama bin Laden dan Ayman al-Zawahiri bertemu dengan Imad Mughniyah –Hizbullah Lebanon- dan pejabat Iran di Sudan untuk membangun aliansi saling kerjasama dan mendukung terorisme. Pertemuan yang diadakan di Khartoum diiringi dengan serangkaian komunikasi dan pelatihan dan operasi yang dilanjutkan yang dikumpulkan antara Iran, Hizbullah dan Al-Qaeda.
Osama bin Laden mengirim lebih banyak para agen teroris, termasuk Saif al-Adel, (yang kemudian menjadi orang ketiga dalam Al-Qaeda dan komandan sayap militer), ke melatih “Partai Allah” kamp-kamp yang dipimpin oleh Imad Mughniyah dan Pengawal Revolusi Islam di Lebanon dan Iran.
Dokumen itu juga mengungkapkan hal lain, Hizbullah melatih Al Qaeda untuk meledakkan bangunan besar, serta memberi mereka pelatihan khusus dalam intelijen dan keamanan. Dan pelatihan teroris antara Al-Qaeda, Iran dan Hizbullah berlanjut selama tahun sembilan puluhan. Iran telah memberikan bantuan dana dan dukungan langsung untuk proses transportasi para teroris yang melaksanakan peristiwa 11 September 2001. yaitu memfasilitasi pindahnya para teroris Al Qaeda ke kamp-kamp pelatihan di Afghanistan yang sangat penting untuk keberhasilan serangan teroris.
Sumber Peradilan juga menambahkan bahwa banyak dari para pembajak 11 September telah melakukan perjalanan melalui Iran dalam perjalanan mereka ke dan dari Afghanistan, dan Iran juga memudahkan perpindahan anggota Al-Qaeda pergi ke dan keluar dari Afghanistan sebelum peristiwa 11 September. Di antara mereka ini, adalah para pembajak yang melaksanakan operasi 11 September operasi nantinya.
Iran juga memberikan dukungan materi dan dukungan langsung pada operasi 11 September, menurut dokumen tersebut. Iran juga terus memberikan dukungan material kepada Al Qaeda setelah peristiwa 11 September 2001. Di antaranya menawarkan tempat perlindungan yang aman bagi para pemimpin Al-Qaeda dan anggotanya, dan untuk melindungi mereka dari pembalasan yang dilakukan oleh pasukan AS yang menginvasi Afghanistan. (Arabiya)
⬆️⬆️⬆️
?COPY-AN 6 DOKUMEN KETERLIBATAN HIZBULLAH & IRAN PIMPINAN RAHBAR WILAYATUL FAQIH AYATOLLAH ALI KHAMANEI (BERSAMA AL QAEDA) DALAM PERISTIWA TEROR WTC 11 SEPTEMBER 2001?
6 وثائق تكشف تورط إيران وحزب الله في 11 سبتمبر . (الشرق الأوسط)
#إيران #الإرهاب #حزب_الله
Url sumber:
?
?Tri? Dedengkot Teror Wilayatul Faqih Syiah?
Hasan Nasrullah (Hizbullah) * Ali Khamanei * Khomeini
⬆️⬆️
?Pemimpin kamp pelatihan Syiah Hizbullah yang mentraining anggota teroris Al Qaeda?
Imad Fayez Mughniyeh, Alias al-Hajj Radwan, was a senior member of Lebanon’s Islamic Jihad Organization and Hezbollah. Wikipedia
Born: December 7, 1962, Tyre, Lebanon
Died: February 12, 2008, Kafr Sousa, Syria
?Telah kita ketahui keterlibatan Syiah Hizbullah Lebanon dalam teror di Suriah untuk mendukung Bassar Assad
?????????
⚔?Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
? Klik ➡️JOIN⬅️ Channel Telegram:
? http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com