HIKMAH DI BALIK MUSHIBAH DI TANAH SUCI, MASJIDIL HARAM MEKAH
انا لله وانا اليه راجعون
Semoga Allah merahmati para Jama’ah Haji yang menjadi korban kecelakaan jatuhnya Crane di Masjidil Haram, Jum’at 27 Dzulqa’dah 1436 H / 11 September 2015 M.
Sungguh terkumpul pada mereka keutamaan-keutamaan :
1. Wafat ketika sedang menjalankan ketaatan kepada Allah.
2. Wafat di negeri yang paling Allah cintai yaitu di Makkah, bahkan di Masjidil Haram, masjid pertama yang dibangun di muka bumi.
3. Wafat disebabkan reruntuhan, dan wafat dengan sebab reruntuhan adalah SYAHID.
4. Wafat dalam kondisi berpakaian ihram, sehingga dimakamkan dengan dikafani kain ihramnya, tanpa minyak wangi. Karena dia akan Allah bangkitkan pada hari Kiamat dalam keadaan berihram.
Ya Allah terimalah mereka sebagai para syuhada. Lindungilah mereka dari fitnah kubur. Ya Allah ampunilah mereka.
diterjemahkan dari akun :
@almadani_k
@Arafatbinhassan (dengan ada penambahan)
~~~~~~~~~~~~~~~
Adapun para Jama’ah Haji yang mengalami luka-luka pada peristiwa kecelakaan Jatuhnya Crane di Masjidil Haram :
▪ Semoga Allah berikan kesabaran kepada mereka.
▪ Semoga musibah ini menjadi penghapus dosa-dosa mereka.
▪ Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan uji dia dengan musibah.
▪ Semoga Allah mudahkan urusan penanganan dan pengobatan mereka.
Ya Allah, berilah Taufiq kepada Pemerintah Negeri Tauhid Saudi Arabia, terkhusus kepada Khadimul Haramain Raja Salman bin Abdul Aziz hafizhahullah, agar senantiasa isitqomah di atas dakwah Tauhid dan Sunnah. Semoga perjuangan besar dalam memberikan khidmah (pelayanan) terbaik kepada para Jama’ah Haji/Umrah dan perawatan terbaik terhadap Masjidil Haram selama ini diterima di sisi Allah.
Adapun kecelakaan yang terjadi, semata-mata taqdir dari Allah Ta’ala.
Shahabat Ubadah bin ash-Shamit berkata kepada putranya :
لن تجد طعم الإيمان حتى تعلم أن ما أصابك لم يكن ليخطئك، و ما أخطئك لم يكن ليصيبك
“Engkau tidak akan merasakan manisnya iman sampai kamu mengetahui/mengerti bahwa apa yang ditaqdirkan menimpamu tidak akan luput darimu. Dan apa yang ditaqdirkan luput darimu tidak akan menimpamu.” (HR. Abu Dawud)
••••••••••••••••••
Majmu’ah Manhajul Anbiya