BUALAN TERPAKSA ADALAH AWAL DARI TERSINGKAPNYA KESESATAN BERTUBI-TUBI MUBTADI’ IKHWANI MUHAMMAD AL-IMAM
(TATKALA MURID AL IMAM BERLEPAS DIRI DARI BELENGGU DOKTRIN BUALAN TERPAKSA DEMI MELINDUNGI PENYIMPANGAN DAN KESESATAN GURUNYA)
Pengantar
Terus saja barisan penggembos pembela fanatik Mubtadi’ Ikhwani Muhammad al-Imam hadahumullah mengulang-ulang mendendangkan lagu terpaksa menandatangani Watsiqah Kufriyah untuk menutupi kejahatan gurunya…
Hanya tema penandatanganan Watsiqah itu saja pengulangan demi pengulangannya untuk menyanyikan keterpaksaannya.
Sungguh sangatlah aneh bahwa rangkaian kejadian demi kejadian berikutnya setelah penandatanganan itu yang justru menghancurleburkan hilah terpaksa yang dinyanyikan oleh para pembebek fanatiknya berupaya mereka jauhkan dan kaburkan.
Pertama,
Pidato khutbah Iednya yang lantang dan penuh heroikisme yang kemudian disebarluaskan secara resmi keseantero mayapada menekankan tiadanya yang memaksa dirinya untuk menandatangani Watsiqah Kufriyah, apakah ini menguatkan alasan terpaksa yang diteriakkan oleh para pelindung kesesatannya ataukah justru menghancurluluhkan hilah terpaksa?!
Bukankah orang yang dibela-bela yakni Muhammad Al Imam sendiri (setelah dikritik keras oleh ulama) di khutbah Iednya ini justru menegaskan dan melantangkan sikap ketidakterpaksaannya dan bahkan membela perjanjian kufriyahnya bersama Rafidhah Hutsy serta MEMBEBERKAN KEMANFAATANNYA bagi rakyat Yaman & Islam???????
Nukilan:
“..Dan telah terjadi kesepakatan antara saya dan Sayyid Abdul Malik Al-Hutsy untuk menandatangani surat perjanjian damai. Dan perjanjian ini yang mendorong kami untuk melakukannya adalah untuk menjaga Islam, terjaganya kehormatan, menjaga agar darah tidak tertumpah, dan melindungi harta.
Jadi perjanjian yang berlangsung ini –sebagaimana yang kalian dengar– demi berbagai maslahat yang besar dan berbagai manfaat yang banyak bagi hamba-hamba Allah dan negeri ini (Yaman), bihamdillahi rabbil alamin.
KETAHUILAH, SESUNGGUHNYA URUSAN SAYA MASIH BERADA DI TANGAN SAYA BIHAMDILLAH.
JADI TIDAK ADA SEORANGPUN YANG BISA MEMAKSA SAYA, kecuali dengan kebenaran.
Dan kapan saja kebenaran datang, maka kita semua tunduk di bawah kebenaran.
Kita semua berada di bawah kebenaran. Kita semua adalah hamba Allah dan kita bukan budak bagi seorang pun.
Jadi apa yang kita lakukan tidak ada tujuannya selain UNTUK MENEGAKKAN AGAMA KITA, memperbaiki urusan dunia kita.
UNTUK MENEGAKKAN AGAMA KITA dan untuk memperbaiki urusan dunia kita.” -selesai-
atau download di sini
Adakah pembelaannya -terhadap perjanjian kufriyah yang telah dilakukannya- di khutbah Ied itu disebut sebagai tindakan terpaksa?!
Adakah penegasan ketidakterpaksaannya di Khutbah Ied tersebut juga merupakan wujud keterpaksaan?!
Adakah penegasan Al Imam atas kemanfaatan perjanjian kufriyahnya bersama Rafidhah bagi rakyat dan bagi dienul Islam adalah keterpaksaan pula?!
http://tukpencarialhaq.com/
http://tukpencarialhaq.com/
Kedua,
Sehingga….menyaksikan makar dan bahaya besar Rafidhah Hutsiyun di Yaman dukungan Iran maka pada tanggal 14 Muharam 1436 H Syaikh Rabi’pun memperingatkan keras dari bahaya Rafidhah serta berfatwa menyerukan jihad untuk melawan pemberontak najis tersebut….
http://www.sahab.net/forums/
Lalu apa yang dilakukan oleh orang yang “terpaksa ini”, Muhammad Al Imam terhadap seruan jihad ulama kibar?? Apakah dia meneriakkan keterpaksaannya atau justru menghancurkan, mendustakan hilah terpaksa yang diteriak-teriakkan berulang-ulang oleh para pembebeknya?!
Dua hari setelah fatwa jihad melawan Rafidhah dikumandangkan, maka berdirilah Muhammad Al Imam pada tanggal 16 Muharam 1436 H berpidato menentang seruan jihad tersebut, dan mencerca ulama kibar yang menyerukannya yang disusul pula pidato anti-jihad Al Wushabi rahimahullah, penggembosan dan cercaan serta tuduhan-tuduhan jahatnya terhadap ulama kibar…..
Nukilan:
>> Perang yang terjadi sekarang karena untuk meraih kekuasaan, karena dunia, karena fanatisme, karena kepartaian atau kelompok.
>> Bagaimana seorang muslim akan memerangi saudaranya sesama muslim?!
>> Bagaimana dia akan mengatakan pada hari kiamat nanti kepada Rabbnya ketika dikatakan kepadanya: “Wahai hamba-Ku, kenapa engkau memerangi hamba-Ku yang lain?!”
>> Perang yang terjadi sekarang ini, betapapun dihias-hiasi oleh orang-orang yang menghiasinya dan ditampakkan indah oleh orang-orang yang memperindahnya bahwa dia demikian dan demikian, kita tidak mampu untuk menerimanya, selama perang tersebut antara sesama muslim dan perang diantara kaum Muslimin.
Ahlus Sunnah adalah manusia yang paling bersih dalam hal-hal yang berkaitan dengan darah, manusia yang paling jauh dari pertumpahan darah, paling bersih dan paling bertakwa dalam urusan darah. Ini adalah yang diyakini oleh Ahlus Sunnah sepanjang sejarah.
>> Waspadailah ucapan yang cuma modal semangat yang menyeret kepada fitnah –sebagaimana yang engkau dengar– dengan model tertentu dan yang lain, dengan bentuk tertentu dan yang lain!
Seandainya Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam dibangkitkan dan beliau bersabda kepada kita: “PERANGILAH SEKELOMPOK KAUM MUSLIMIN!” Maka kita akan berperang DAN KITA TIDAK AKAN MENGUBAH KEPUTUSAN TERSEBUT.
ADAPUN –SEBAGAIMANA YANG ENGKAU DENGAR– BARANGSIAPA DATANG UNTUK MENEGAKKAN FRONT PERANG DAN MENYERET KAUM MUSLIMIN KEPADA PEPERANGAN, ATAU MEMBENTUK KELOMPOK UNTUK TUJUAN ITU DAN MENYERET KAUM MUSLIMIN KEPADA PERANG DAN SETERUSNYA,
MAKA INI ADALAH CARA-CARA YANG TIDAK KITA TERIMA DAN TIDAK DITERIMA DI SISI ALLAH, BAHKAN ITU TERMASUK FITNAH BESAR DAN PENYIMPANGAN YANG PARAH.
DAN ALANGKAH BANYAK DI BELAKANGNYA TANGAN-TANGAN PENUH MAKAR, JAHAT, MENJADIKANNYA SEBAGAI KOMODITAS DAGANGAN (MEMPERJUALBELIKANNYA), DAN BERKONSPIRASI TERHADAP KAUM MUSLIMIN.
http://www.sh-emam.com/show_
Apakah pidato penentangan jihad melawan Rafidhah sekutunya ini disebut pula sebagai tindakan terpaksa?!
Apakah cercaan-cercaan kejinya dan penggembosan yang dilakukan Al Imam terhadap seruan jihad ulama kibar dan teriakan lantang lagi berapi-apinya bahwa fatwa jihad tersebut adalah perang sesama muslimin, fitnah yang besar dan penyimpangan yang parah juga dilakukannya karena terpaksa??????
Bukankah hal yang wajar jika sedemikian parah keyakinannya terhadap jihad melawan Husty pemberontak lalu menyifati kemenangan mujahidin sebagai kemenangan menuju jahannam?! Lalu apa artinya dia berkelit dan mengelak?!
Duhai hilah (ketagihan) terpaksa untuk menutupi kejahatan besarnya bersama sekutu Rafidhahnya atas nama dakwah Salafiyah yang sangat memalukan!!!!
Ketiga,
Disebarluaskannya dengan penuh riang gembira ke berbagai penjuru mata angin Tahdzir Masyaikh Watsiqah al-Imam cs terhadap Syaikh Hani yang menyerukan fatwa jihad ulama kibar yang berpotensi besar untuk merusak dan menghancurkan persekutuan Muhammad al-Imam dan yang bersamanya dengan Rafidhah bukankah bagian dari bukti tiadanya keterpaksaan?!
Gambar 1. Seruan jihad melawan Rafidhah Khawarij Pemberontak adalah menggiring manusia ke neraka Hawiyah
Lihat dan bacalah Teks tahdzir tersebut pasca penandatanganan Watsiqah Kufriyah, adakah tanda-tanda keterpaksaan? Ataukah justru penguatan dan proteksi total terhadap Watsiqah dari bahaya kehancurannya karena dikumandangkannya oleh Syaikh Hani seruan fatwa jihad sampaipun divonis hal ini sebagai menggiring manusia kepada NERAKA HAWIYAH?!
Gambar 2. Barisan penggembos bersukacita menyebarluaskan tahdzir terhadap Syaikh Hani karena menyerukan jihad melawan pemberontak
Teks tahdzir Masyaikh Watsiqah terhadap Syaikh Hani ini (yang mengumandangkan fatwa ulama kibar untuk berjihad melawan Rafidhah Hutsy Khawarij Pemberontak) adalah bukti tak terbantahkan TENTANG KEYAKINAN MASYAIKH WATSIQAH TERHADAP JIHAD MELAWAN HUTSY ADALAH SERUAN UNTUK MENGGIRING MANUSIA KE NERAKA HAWIYAH.
Catat (!!!) dan Lihatlah keyakinan mereka terhadap seruan jihad melawan Rafidhah sekutu Watsiqahnya tersebut
Ini adalah bukti valid yang menelanjangi kedustaan Muhammad al-Imam tatkala berkelit bahwa ucapan(nya) kemenangan menuju (neraka) jahannam adalah nasehat umum, tidaklah tertuju pada pasukan Mujahidin pemerintah Yaman dan sekutunya yang berjihad melawan sekutu Rafidhahnya dalam keadaan Muhammad al-Imam dkk. menegaskan bahwa peperangan yang terjadi di Yaman adalah perang sesama muslim, perang fitnah, meraih kekuasaan, duniawi, kepartaian dan kelompok (lihat poin pertama pidatonya).
Perhatikanlah ucapan kejinya tersebut, demi melanggengkan persekutuannya dengan Rafidhah . Bagaimana mungkin dia berucap demikian dan memanipulasi kenyataan? Bukankah kejadiannya adalah upaya pemberontak Rafidhah dukungan Iran untuk melakukan revolusi bersenjata, kudeta pemberontakan terhadap pemerintah Yaman yang sah?!?!?!
Gambar 3. Baliho besar gambar Khumainy dinaikkan pasca pemberontak Hutsy Rafidhah dukungan Iran berhasil menguasai ibukota Shan’a
Bukankah dengan satu fakta pemberontakan ini saja sudah cukup bagi pemerintah Yaman untuk memobilisasi masyarakat berjihad memerangi pemberontak (walaupun mereka muslim!)?
Lalu bagaimana jika mereka bukan hanya gerombolan Khawarij pemberontak saja tetapi sekaligus Rafidhah Pengkafir Sahabat Nabi dan Ummahatul mukminin dukungan Iran?!
Gambar 4. Teheran ikut menyambut gembira & mendukung penuh revolusi Yaman yang dilancarkan oleh boneka mereka, Rafidhah Hutsiyun pimpinan Abdul Malik al-Hutsy
Keempat,
Ucapan kejinya tatkala menyifati kemenangan kaum muslimin melawan pemberontak Rafidhah Khawarij :
القتل الذي هو أعظم جرم وأكبر ذنب بعد الكفر بالله عزوجل وهو من الذنوب التي تجلب الوصص في الدنيا والاخرة والتي تجلب الذل والهوان والتي تجلب أنواعا من العذاب أيستهان بهاذا ؟ ويصير قتل المسلم عزة وكرامة وقتل المسلم نصرا وفتحا من قتل من المسلمين ذهبيا يظفر الانتصار ويظهر الإفتخار وأنه في نشرة الإنتصار أي إنتصار إلى جهنم ؟! إحذر يامسكين إحذر يامسكين لا تغتر بالفتن لا تغتر بالفتن
“Pembunuhan yang merupakan kejahatan terbesar dan dosa terbesar setelah kekafiran terhadap Allah Azza wa Jalla, dan dia termasuk dosa yang menyebabkan kesengsaraan di dunia dan akhirat, serta menyebabkan kehinaan dan kerendahan, serta menyebabkan berbagai macam adzab.”
Maka apakah yang seperti ini dianggap remeh dan membunuh seorang muslim dianggap menjadi kemuliaan dan karamah dan membunuh seorang muslim dianggap sebagai pertolongan dan kemenangan?!
Barangsiapa membunuh dari kalangan muslimin dengan wajah berseri-seri akan menghasilkan kemenangan dan menampakkan kebanggaan dan bahwasanya hal itu merupakan berita kemenangan yaitu kemenangan menuju neraka Jahannam?!
Berhati-hatilah wahai miskin, berhati-hatilah wahai miskin, jangan tertipu dengan fitnah, jangan tertipu dengan fitnah…”
Bukti suaranya menit 31:45 – 32:35 :
Short link:
http://tinyurl.com/pa3f9jx
Perhatikanlah lagi isi tahdzirnya terhadap seruan fatwa jihad Syaikh Hani sebagai menggiring kepada neraka Hawiyah, pidato penentangannya terhadap jihad dan menyifati Rafidhahnya sebagai muslimin, peperangan terhadap muslim yang lainnya, perang fitnah, penyimpangan yang parah sehingga tidak ada yang meragukan bahwa hujatan dia ini (kemenangan menuju neraka jahannam) benar-benar tertuju kepada kemenangan Ahlussunnah terhadap sekutu Al-Imam dan Masyaikh Waysiqahnya, Rafidhah pemberontak sehingga tidak ada artinya bagi dirinya untuk berkelit dan menghindar bahwa hujatannya itu tidak tertuju kepada kemenangan pejuang Selatan dan pemerintah Yaman serta pasukan koalisi.
Jika tidak, kemenangan apalagi yang sedang terjadi di planet bumi ini? Apakah al-Imam sedang mengomentari kemenangan di planet lainnya setelah dia menegaskan perang Yaman adalah perang sesama Muslim?!
Maka diantara kejahatannya yang nampak jelas adalah dia membela Khawarij Rafidhah pemberontak!
Lalu mubtadi’ Ikhwani ini menambah lagi rentetan daftar kejahatan beratnya dengan melakukan: penggembosan terhadap jihad syar’i (!!!),
menghiasi perang menumpas pemberontak tersebut sebagai perang sesama muslim (!!!),
perang fitnah (!!!),
penyimpangan yang parah (!!!),
perang untuk meraih kekuasaan (padahal perang melawan pemberontak Rafidhah!!!)
tangan-tangan penuh makar, jahat, komoditas dagangan, konspirasi terhadap kaum muslimin (!!!)
Dan terbaru (!) menyifati kemenangan jihad syar’i terhadap pemberontak rafidhah sebagai kemenangan menuju jahannam (!!!)
Laa hawla walaa quwwata illa billah.
Padahal hanya dengan alasan satu kejahatan ini saja (memberontak kepada pemerintah Yaman) maka sudah cukup alasan syar’i bagi pemerintah untuk menyerukan jihad dalam memerangi Khawarij pemberontak (walaupun muslim).
Lalu bagaimana jika mereka bukan hanya Khawarij (dan bukan muslim!) tetapi Rafidhah dukungan Iran dengan membawa aqidah yang rusak?!?!?!?!
http://tukpencarialhaq.com/
http://tukpencarialhaq.com/
Maka dengan berbagai fakta yang menguatkan ketidakterpaksaannya pasca penandatangan Watsiqah Kufriyah oleh Masyaikh Watsiqah yang diwakili oleh Muhammad al-Imam tersebut sehingga memunculkan kesadaran bagi orang-orang yang selama ini membelanya untuk mengambil kesimpulan bahwa alasan terpaksa yang diteriakkan berulangkali oleh para pembebeknya hanyalah upaya licik untuk menggarami lautan terpaksa saja.
Diantara mereka yang tersadar adalah muridnya al-Imam sendiri yang kemudian menuliskan surat terbuka untuknya.
Silakan disimak surat berikut ini:
Dari: Abu Muhammad al-Barmaky
Kepada: Ustadzku Muhammad al-Imaam al-Ma’bary
Syaikhku dan ustadzku…
Apa yang telah dan sedang anda lakukan sekarang ini adalah sebab munculnya kebingungan kami disisi orang yang kami membelamu dihadapannya, di kota Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Sungguh kami MENYANGKA bahwa anda terpaksa tatkala menanda-tangani Watsiqah yang penuh dengan musibah, bencana dan kekufuran itu. Namun PERKARA YANG NAMPAK MENYELISIHI PERSANGKAAN KAMI tersebut.
Anda ma’ruf dikenal dengan keberanian dan pengaruh anda, bahkan anda “berani” mencela para raja dan pemerintah dari atas mimbar dan mengkafirkan negara Islamiyah dengan cara yang professional yang anda ambil dari al-Ikhwan al-Muslimin.
Lalu bagaimana bisa anda gemetar karena takut dari sekelompok kecil dari kalangan Rafidhah dan anda memberikan dunia ke dalam agamamu?
Sungguh anda telah berani mengkritik (dengan terang-terangan) Raja Abdullah bin Abdul ‘Aziz rahimahullah, bahkan menuntut beliau bertaubat, dari atas mimbarmu. Dan anda menerbitkan kritikan ini dalam sebuah buku. Maka dalam halaman 76 dari bukumu “Ghawa-ilu Da’wati Hiwaril Adyan”, anda menuntut Raja Abdullah dan orang yang bersamanya untuk bertaubat.
Gambar 5. sampul bukunya yang diterbitkan oleh Daar Adhwaus Salaf dan cercaan Muhammad al Imam secara terang-terangan kepada pemimpin Saudi Arabia padahal belum mengetahui gambaran sebenarnya dari pertemuan itu, namun dia telah menilainya secara mutlak sebagai persatuan agama!! Diapun tidak akan bisa mendatangkan satu kalimat pun yang terlontar dalam muktamar tersebut yang mengandung sedikit saja sikap mengalah dalam urusan agama kita atau pada salah satu dari dasar-dasar pokok agama kita.
Dan dalam bukumu “al-Muaamiratul Kubra ‘alal Mar-ah” halaman 41, anda menghukumi negara Su’udiyah bahwasanya negara tersebut berhukum dengan undang-undang yang dalam lipatan-lipatannya terdapat kekufuran. Anda mengatakan: “Tidaklah ada sebuah negara Islam kecuali dalam keadaan negara tersebut memiliki undang-undang yang dalam lipatan-lipatannya mengandung kekufuran”.
Dan Syaikh kami, al-Ushuuly al-Faqiih Sulaiman ar-Ruhaily telah membantah masalah ini dalam sebuah rekaman suara yang akan kami sebarkan yang pertama kali sebentar lagi.
رد فضيلة الشيخ د. سليمان الرحيلي حفظه الله على مقولة محمد الإمام :” لا توجد دولة إسلامية إلا وعندها دستور يحمل في طياته الكفر ” – المنبر الإسلامي – شبكة سحاب السلفية
–http://www.sahab.net/forums/
Ya Syaikh…
Apakah anda ingin agar kami membenarkan apa yang dituduhkan oleh lawan debatmu bahwa anda adalah pengikut Presiden yang telah lengser (yakni: Ali Abdullah Saleh)?? Tatkala dia memerangi Rafidhah, anda menulis sejumlah kitab tentang kejelekan mereka, namun tatkala dia berdamai dan bersekutu dengan Rafidhah, maka anda menulis Watsiqah yang kufur dan membawa bencana, anda mengingkari peledakan masjid-masjid mereka, anda mengingkari operasi ‘Ashifatul Hazm dan serta-merta anda menyerukan untuk bersikap rahmah. Lalu mengapa anda tidak menyerukan bersikap rahmah tatkala Presiden yang telah lengser itu memerangi mereka??!
Ini adalah hal-hal yang aku sukai untuk aku sampaikan kepadamu.
Anda telah sangat membingungkan kami, dan anda membingungkan orang yang memberikan banyak informasi, seperti al-akh Rabi’ al-Maqalih dan al-akh ‘Ali al-Masy’ariy! Hingga kami malas untuk membelamu dikarenakan saling bertentangannya sikap-sikapmu. Maka apa benar anda terpaksa?!
Para pemuda Yaman Selatan, Ma’rib, dan kampungku al-Baidha telah menorehkan kisah-kisah heroik dan militan, sedangkan anda sedemikian takutnya. Anda telah membingungkan kami dan anda menjadikan adanya orang-orang pengecut dan lemah di antara kami. Kami tidak mengenali apa-apa kecuali lari dan membelamu. Bahkan pembicaraan tentang jihad, kami tidak mampu menerangkannya lantaran dirimu dalam keadaan seluruh ulama di dunia memfatwakan berjihad dan memuji operasi ‘Ashifatul Hazm.
Sebagai penutup,
Maafkan aku, wahai Syaikh-ku, atas pernyataan terang-teranganku ini. Sungguh berbagai kebingungan ini membuatku sempit dan aku melihat adanya berbagai pertentangan dan kegoncangan dalam sikap-sikapmu.
Yang pertama, aku menemukan jalan keluar untukku disini.
Yang kedua, agar sikap fanatik/ta’asshub kepadamu tidak membelenggu diriku.
Semoga Allah memberi anda petunjuk kepada kebenaran dan menampakkan kepadamu pada jalanNya.
Abu Muhammad al-Barmakiy
24/6/1436
Teks arabic:
(من أبي محمدالبرمكي إلى أستاذي محمد الإمام المعبري)
شيخي وأستاذي لا أخفيك أن ما قمتَ به وتقوم به الآن كان سببا لإحراجنا عند من ندافع عنده عنك في مدينة النبي صلى الله عليه وسلم، فقد كنا نظن أنك مضطر حين وقّعت تلك الوثيقة المليئة بالمصائب والبلايا والكفريات، لكن ظهر الأمر خلاف ذلك، فأنت معروف بشجاعتك وسطوتك حتى إنك لتتكلم في ملوك وحكام من على المنبر وتكفر دول إسلامية بأسلوب احترافي استفدته من الإخوان المسلمين فكيف ترتعد خوفا من شرذمة قليلة من الروافض وتعطي الدنيا في دينك؟ لقد تكلمت عن الملك عبدالله بن عبدالعزيز رحمه الله، بل واستتيب من على منبرك وطبعت هذا في كتاب، ففي ص 76 من كتابك (غوائل دعوة حوار الأديان) طالبت الملك ومن معه بالتوبة، وفي كتابك (المؤامرة الكبرى على المرأة) ص 41 حكمت على السعودية أنه تحكم بدستور في طياته الكفر فقلت: (لا يوجد دولة إسلامية إلا وعندها دستور يحمل في طياته المكفر).
وقد رد على هذه الفرية شيخنا الأصولي الفقيه سليمان الرحيلي في مادة صوتية ستنشر لأول مرة قريبا.
يا شيخ هل تريد منا نصدق ما يدعيه خصومك من أنك ذنب للرئيس المخلوع فحين قاتل الرافضة كتبت عدة كتب فيهم، وحين صالحهم وحالفهم كتب وثيقة كفر وبلاء، واستنكرت تفجير مساجدهم، واستنكرت عاصفة الحزم، وصرت تدعو للرحمة، ولماذا ما دعوت للرحمة حين قاتلهم الرئيس المخلوع.
هذا ما أحببت أن أصارحك فيه فقد أحرجتنا جدا وأحرجتَ من يمدنا بالمعلومات كالأخ ربيع المقالح والأخ علي المشعري!
حتى عجزنا عن الدفاع عنك بسبب تناقض مواقفك، فهل حقا أنت مضطر؟ أبناء الجنوب ومأرب، وبلدي البيضاء سجلت أروع الملاحم والفداء وأنت تخاف هذا الخوف كله، أحرجتنا وجعلت منا جبناء وضعفاء لا نعرف إلا الفرار والدفاع عنك، حتى الكلام عن الجهاد لا نقدر نصرح فيه بسببك وعلماء الدنيا كلهم يفتون بالجهاد ويثنون على عاصفة الحزم.
وختاما:
اعذرني شيخي على صراحتي. فقد ضاقت بي الأوهام وأنا أرى التناقض والاضطراب في مواقفك.
فوجدت هنا متنفسا لي أولا.
وحتى لا يأخذني التعصب لك ثانيا.
هداك الله للحق وبصرك لسلوكه
أبو
أبو محمد البرمكي
1436/624
.
Allahu AKbar!!! Semoga Alloh membukakan pintu hati pintu hati mereka yang fanatik/ta’asshub kepada Al-Imam untuk kembali rujuk kepada Al-Haq. Amin. Dan semoga para pembebek Al-Imam bisa mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa yg ada dan dari sikap jantan Abu Muhammad al-Barmakiy.