Salaf Menilai Seseorang Berdasarkan Teman Dekatnya

bismillah

salaf menilai seseorang dari teman dekatnya

Salaf Menilai Seseorang Berdasarkan Teman Dekatnya

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الأرواح جنود مجندة، فما تعارف منها ائتلف، وما تناكر منها اختلف

“Ruh-ruh itu adalah tentara yang berbaris. Yang saling kenal (cocok/sesuai), mereka akan saling bersatu; adapun yang tidak saling kenal (tidak cocok/tidak sesuai) akan berselisih (berpisah).” [ HR. al-Bukhari 3158, Muslim 2638 ]

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

“Ukurlah manusia itu berdasarkan teman dekatnya. Seorang muslim itu akan mengikuti muslim, sedangkan orang fajir juga akan mengikuti orang fajir.” [al-Ibanah : 502 ]

Abu Hatim rahimahullah berkata,

Musa bin ‘Uqbah ash-Shuri datang ke Baghdad. Maka disampaikan (berita tersebut) kepada Ahmad bin Hanbal, beliau pun berkata, “Lihat kepada siapa turun (singgah) dan kepada siapa dia berlindung.”  [ al-Ibanah : 514 ]

Yahya bin Sa’id al-Qaththan rahimahullah berkata,

Ketika Sufyan ats-Tsauri datang ke Bashrah, beliau melihat kondisa ar-Rabi’ bin Shubaih dan kedudukannya di hadapan manusia. Maka Sufyan bertanya, “Apa madzhabnya?” Mereka menjawab, ‘Tidak lain madzhabnya adalah Sunnah.’

Sufyan bertanya lagi, “Siapakah teman-teman dekatnya?”

Mereka menjawab, “Pengingkar Takdir”

Sufyan menegaskan, “Kalau begitu dia adalah Qadari (pengingkar takdir)!” [al-Ibanah : 421 ]

Ibnu Baththah al-’Ukbari rahimahullah menanggapi sikap Sufyan ats-Tsauri tersebut mengatakan,

“Semoga rahmat Allah terhadap Sufyan ats-Tsauri. Sungguh dia telah berucap berdasarkan hikmah, sehingga dia pun benar. Berucap berdasarkan ilmu, sehingga sesuai dengan al-Kitab dan as-Sunnah, serta berucap berdasarkan hikmah, apa yang dilihat mata, dan diketahui oleh orang-orang yang memiliki bashirah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan orang yang di luar kalangan kalian sebagai teman-teman dekat (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu.”(Ali ‘Imran : 118) [al-Ibanah : 421 ]

Ibnu ‘Aun rahimahullah berkata, “Orang yang duduk dengan ahlul bid’ah lebih berat atas kami dibandingkan ahlul bid’ahnya itu sendiri!!” [ al-Ibanah : 486 ]

[ Sumber : Lammu ad-Durri al-Mantsur min al-Qaul al-Ma’tsur 176-177 ]

Sumber: http://miratsul-anbiya.net/2014/06/03/salaf-menilai-seseorang-berdasarkan-teman-dekatnya/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *