AKSI TEAM GABUNGAN
SURURIYAH TURATSIYAH-HALABIYAH RODJAIYAH-HAJURIYAH HADADIYAH
MEMBURU PENGGELAP DANA UMAT
(Antara Fiksi dan “Harakiri”)
Figur Khayalan Penggelap Dana Umat
Setelah pertemuan ketua kelas Halabiyah, Ali Hasan Al Halabi dengan ketua kelas Hadadiyah, Yahya Al Hajuri di Saudi, http://miratsul-anbiya.net/2014/02/24/ada-apa-dengan-al-hajuri-1-al-hajuri-dengan-abul-hasan-dan-ali-hasan/. Sebuah kerjasama, koalisi dari ujung rambut sampai ke ujung kaki yang ciamik telah dilakoni oleh kelompok bid’ah gabungan ini di Indonesia, mereka bersatupadu mengejar, menjarh dan berupaya keras “membekuk”, mencorengmoreng kehormatan buruannya serta mengumumkan buronannya kepada umat yang ditengarai telah menggelapkan dana bantuan umat yang dihimpunnya pada krisis Yaman karena peperangan antara Ahlussunnah dengan Houtsi-Syi’ah.
Disaat berpromosi kepada umat akan bantuan-bantuan kemanusiaan yang mereka salurkan ke Dammaj
Gambar 1. Screenshot Halabiyun Rodja mempromosikan bantuannya ke Dammaj
Halabiyun tak lupa juga mengumumkan manusia buruannya yang menggelapkan dana umat:
Gambar 2. Pemburu Penggelap Dana Umat, Abu Abdurrahman Fawwaz dengan gambar Cangkir Halabiyun Rodja bersama senjatanya, audio Hajuriyun Hadadiyun Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al Limboriy
Dan Abu Abdurrahman Fawwaz ini adalah seorang dedengkot Halabiyun Rodja:
Gambar 3. Screenshot Pemburu penggelap dana umat itu bernama Abu Abdurrahman Fawwaz (Kang Fawwas Radio Rodja) a/n Manajemen Abu Abdurrahman Fawwaz
Gambar 4. Screenshot dedengkot Rodja Abu Abdurrahman Fawwaz bersama dedengkot Turatsiyun Halabiyun Khalid Syamhudi
Berikutnya, situs Sururi Yusuf Utsman Bai’sa (gema Islam) juga memposting tuduhan tersebut dan menyebarluaskannya pula melalui akun facebook reporternya, Budi Marta Saudin:
Gambar 5. Akun reporter gema Islam yang dikendalikan oleh Sururi Yusuf Ba’isa sebarkan tuduhan penggelapan dana umat
Berikutnya adalah tampilan situs Gema Islam yang memuat berita tersebut:
Gambar 6. Situs Gema Islam bersama Hajuriyun Hadadiyun publikasikan dana yang digelapkan…
Demikianlah opini yang berupaya mereka bangun bersama untuk bisa menjarah dan menangkap buruannya sembari menceritakan telah menerima bantuan dari Halabiyun Rodja. Dan memang Hadadiyun Hajuriyun bukan hanya merilis pengakuan “berterima kasih” kepada Rodja saja, tetapi sebelum itu mereka juga mengucapkan terima kasih kepada jaringan Takfiriyun Irhabiyun Al Qaidah seperti yang telah kita ungkap pada makalah yang telah lalu:
Gambar 7. Screenshot ucapan resmi Aloloom. Corong utama Hajuriyah Hadadiyah kepada jaringan teroris takfiri Al Qaidah
Jaringan teroris yang juga menebar teror dan ancaman di negeri kita, Indonesia raya merdeka:
Gambar 8. Screenshot Al Qaidah Asia Tenggara, dukungannya terhadap teror pengeboman masjid yang distempelnya sebagai rumah ibadah para Anshor Thoghut Indonesia
Dan kepada jaringan teroris takfiri sesat seperti itulah mereka mengumumkan kepada dunia ucapan terimakasihnya sembari di saat yang sama melancarkan peperangan, cercaan dan makian kepada Ahlussunnah dan ulamanya. Wallahul musta’an.
Dan tak luput pula situs Sururi Yusuf Ba’isa mempromosikan aksi kemanusiaan induk semangnya, Ihya’ut Turats Kuwait:
Gambar 9. Memamerkan aksi sosial Ihya’ut Turats
Situs Sururi Yusuf Ba’isa Unjuk Gigi
Kita lihat sejenak, dengan modal gigi seperti apa Sururi Turatsi Irsyadi menyerang Ahlussunnah sembari memamerkan kebaikan bantuan Ihya’ut Turatsnya ke Dammaj?
Gigi Pertama,
Dukungannya terhadap unjuk rasa pro Mursi & Ikhwanul Muslimin serta mencerca pemerintah baru Mesir sebagai Terorisme
Gigi Kedua,
Ratapan gema ikhwani setelah pemerintah Mesir menjadikan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.
Gigi ketiga,
Igauannya tentang format Islamisasi Demokrasi dan tuntutannya agar Salafiyun memandang Demokrasi dengan hikmah!!
Na’am, dengan cara apa engkau wahai Gema Ikhwani Sururi Turatsi & Yusuf Ba’isa mengIslamisasi demokrasimu yang mempersamakan kedudukan suara seorang Yusuf Ba’isa atau suara seorang caldok Firanda (yang dibanggakan oleh Halabiyun Rodjaiyun sebagai pengisi rutin di Masjid Nabawi) atau bahkan suara seorang Doktor Muhammad Arifin Badri yang menjabat sebagai Rektor STDI Imam Syafi’i Jember DENGAN SUARA SEORANG WANITA TUNA SUSILA??! Sungguh ini adalah murni pandangan “hikmahnya” demokrasimu dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan kewajiban seorang muslim seperti yang sedang kalian gembar-gemborkan!! Allahu yahdikum.
Gigi ke empat,
Lihatlah bagaimana rusaknya fikrah Sururi ini, bukannya mentahdzir umat dari bahayanya tetapi bahkan menutup mata dari kesesatan manhaj Ikhwanul Muslimin dengan memilih menyarankan agar Ikhwanul Muslimin memperbaiki sistem kepemimpinannya.
Gigi kelima,
Menyuarakan aksi gerakan HAMAS, “Jika Sekjen Liga Arab Nabil Arabi dan Ketua OKI Iyad Madani tetap diam atas blokade Mesir terhadap perlintasan Rafah dan Gaza dari seluruh penjuru, maka suara rakyat Palestina akan tetap mengudara,” tulis juru bicara Hamas Fawzi Barhoum di halaman facebook miliknya yang dikutip dari islammemo, Kamis (20/3/2014). “Kami tidak akan diam dengan kejahatan ini” tegas Barhoum.
Adapun tentang kelompok hizbi HAMAS, silakan Hajuriyun Hadadiyun membantu menjawabnya…(senyum)
Cukuplah bukti lima gigi yang mereka unjukkan untuk menggambarkan hakekat manhaj Ikhwani yang sedang diusung oleh situs gema Ikhwani, dan tulisan dari pimpinan Perhimpunan Al Irsyad ini. Allahul musta’an.
Adapun terkait tuduhan penggelapan dana di atas maka berikut ini dana muslimin yang berhasil dihimpun, silakan lihat laporan dan slip bukti-bukti pengiriman dananya ke Yaman pada link situs Salafy.or.id berikut ini yang menunjukkan bahwa asatidzah tidak menggelapkan dana apapun seperti kampanye hitam yang mereka lakukan:
Gambar 10. Ucapan terima kasih Donasi Jihad Yaman
Laporan berikut bukti lengkapnya telah diposting dari sejak bulan Januari yang lalu:
http://salafy.or.id/blog/2014/01/21/laporan-pengiriman-donasi-ke-yaman-upadate/
Demikianlah kenyataannya, maka nampaklah kegagalan kampanye hitam Sururiyun Halabiyun Hadadiyun dalam menciptakan figure khayalan penggelap dana umat… dan selayaknya “borgol” yang disiapkan untuk mengikat buronannya sekarang digunakan untuk mengunci mulut dan kaki mereka, walhamdulillah.
Figur Kenyataan Maling Penggelap Dana Umat
Setelah team gabungan sekte Sururiyun Halabiyun Hadadiyun Hajuriyun tersebut gagal melaksanakan tugasnya menangkap buruan koruptornya karena bukti-bukti otentik pengiriman dananya sudah terpublikasikan sejak beberapa bulan sebelum mereka melontarkan tuduhannya, maka bagaimana sebenarnya kenyataan yang terjadi terkait tugas tim Pemburu Gabungan tersebut yang sudah terlanjur beraksi agar tidak terus menggigit jari dalam mengungkap dan menangkap Penggelap Dana Umat? Dimana sesungguhnya Koruptor itu berada? Apakah Koruptor Dana Umat itu hanya khayalan belaka ataukah ada sosok bukti dan kenyataannya? Suatu pertanyaan bertubi-tubi yang menggelitik untuk mendapatkan jawabannya.
Sungguh sangat tidak menarik menyaksikan aksi mereka dalam memburu buruan khayalnya dan menggigit jari sebagai akhir episodenya….
Maka selayaknya kita berupaya untuk membantu mereka untuk menyelesaikan tugasnya, “membekuk dan menangkap” pelaku yang sebenarnya..
Adakah indikasi keberadaanya? Jika ada…tapi dimana gerangan?
Oooooh ternyata alhamdulillah…“Titik koordinat lokasi pelakunya” bisa dicari di gogel dan di gudang arsip kita…
“Koordinat pertama”
Nampak keberadaan pelakunya resmi melintang bersama facebook Rodja dan membujur bersama Badrusalam
“Koordinat kedua”
Nampak keberadaan pelaku resmi melintang bersama Halabiyun radio Rodja dan membujur di tengah kehangatan para dai resminya:
“Koordinat ketiga”
Nampak keberadaan si pelaku resmi melintang bersama tweeter Halabiyun Rodja
“Koordinat keempat”
Nampak keberadaan si pelaku resmi melintang bersama Al Hajuri dan membujur ditengah-tengah kehangatan sekte Hajuriyun Hadadiyun:
“Koordinat kelima”
Nampak keberadaan pelakunya resmi bersama kawan-kawannya sendiri:
“Koordinat keenam”
Nampak keberadaannya resmi membujur dan sekaligus melintang bersama tulisan Al Imam Al Albany rahimahullah yang dijiplak dan dicurinya:
“Koordinat ketujuh”
Contoh lainnya tentang jiplakan atas karya Asy Syaikh Al Albani rahimahullah:
“Koordinat kedelapan”
Nampak contoh lain lagi, Al Hilali juga menjiplak pembahasan Asy Syaikh Al Albani rahimahullah:
“Koordinat kesembilan”
Nampak keberadaan pelakunya resmi melintang bersama Hajuriyun Hadadiyun Abu Fairuz dan Abu Turob dan membujur dengan Apel Busuk Manalaginya yang berulat dahsyat:
“Koordinat kesepuluh”
Nampak keberadaannya membujur bersama Hajuriyun Hadadiyun yang menjadi adpokatnya dan melintang bersama kawan-kawannya yang diqiyaskan sebagai istri yang gemar mengobral uang:
“Koordinat kesebelas”
Nampak keberadaannya membujur dengan scan dokumen Permohonan Pengiriman Uang melalui BCA dengan nama SALIM EID AL HILALI AMMAN YORDANIA berstempel merah bertuliskan TELAH DIBAYAR dan melintang bersama tulisan tangan senilai 5000 dollar dengan tertanda si pengirim Irsyadiyun Surkatiyun Cholid Bawazir
“Koordinat keduabelas”
Nampak keberadaannya membujur bersama Kop Surat Palsu Markas Al Albani dan melintang tulisan tangan si pelaku:
“Koordinat ketigabelas”
Nampak keberadaannya membujur dengan tanda tangan palsu yang dus membujur dengan tulisan plagiat yang tidak rapi
“Koordinat keempatbelas”
Nampak keberadaan pelaku membujur bersama korupsi mark-up dana laptop yang fantastis (untuk ukuran tahun tersebut) dan membujur bersama gelapnya nasib dana yang dikirim Ahmad Jawas dengan saksi Turatsi Aris Sugiyantoro Mahad Ukhuwah Sukoharjo:
“Koordinat kelimabelas”
Nampak keberadaannya membujur bersama kepemilikan properti tanah yang amat sangat luas yang melintang atas nama Pak Salim, Bu Salim dan Nak Salim:
Sungguh sangat menjemukan bahwa dari sekian banyak titik koordinat-koordinat pemburuan yang berbeda-beda untuk membantu membekuk Pelaku Maling Koruptor Penggelap Dana Umat yang sebenarnya demi menyelesaikan tugas Tim Pemburu Koruptor Gabungan SURURIYAH TURATSIYAH-HALABIYAH RODJAIYAH-HAJURIYAH HADADIYAH (agar mereka tidak menggigit jari karena menangkap pelaku khayalan) ternyata dari pemburuan Koruptor Dana Umat tersebut yang kita dapatkan bukti-buktinya selalu saja berpulang pada tokoh Halabiyun Turatsiyun Sururiyun dan Hajuriyun Hadadiyun sendiri, Salim Al Hilaly. Maka sebagai koordinat pemburuan yang terakhir…
“Koordinat keenambelas” …
Selengkapnya (file pdf) lihat atau download di sini atau
Nah…setelah kita membaca yang menyaksikan tahdziran Asy Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhaly dan Asy Syaikh Rabi’ hafizhahumallah terhadap Salim Al Hilali As Sarik ini maka apakah juga sekonyong-konyong akan muncul para pahlawan kesiangan MLM dengan berdiri memakai topeng wajah PELITA SUNNAHnya sembari berteriak:
“Imam siapa dulu?…Berita dan hukum yang ia sampaikan…dan orang yang ia jarh..Tidak segampangan itu!!”
Atau ucapan lainnya: “Tapi berkaitan dengan siapa yang lebih berhak, iki (ini-Jawa) masalah. Dan apa yang berhak menurut antum belum tentu berhak menurut saya. Kan begitu iya kan? Karena masing-masing kita tidak seilham.
Kecuali kalau kamu dapat wahyu, “Oh iki (ini) si A begini, wahyu dari Allah, oke.”
Tapi kalau masalah ini khan masalah ilmu. Apa yang ilmu itu sharih kepada anda belum tentu sharih kepada saya. Ilmu yang sharih kepada saya belum tentu sharih kepada anda.
Antum maksa saya untuk seperti kamu? Ya nggak iso (bisa).”
Bukankah Asy Syaikh Rabi’ dan Asy Syaikh Muhammad bin Hadi hafizhahumallah ketika menjarh Salim Al Hilaly juga tidak membawakan bukti-buktinya?? Dan bukti-bukti tersebut adalah keterangan dari orang lain selain beliau berdua?? Bukankah ucapan beliau berdua bukan wahyu??? Ini adalah masalah ijtihadiyah!! Apakah hanya karena masalah MALING ini kita saling bermusuhan?!
Bagaimana bisa kalian menolak jarh/tahdziran beliau yang ini dan menerima jarh/tahdziran yang itu padahal dalam kedua kasus tersebut beliau sama-sama tidak membawakan buktinya seperti yang kalian tuntut?! Ataukah hawa nafsu yang membuat kalian menutup mata dari bukti-bukti tulisan dan audio yang telah tersebar di tengah-tengah umat?! Allahul musta’an.
Jadi selesailah kita tugas membantu Tim Pemburu Koruptor Gabungan SURURIYAH TURATSIYAH-HALABIYAH RODJAIYAH-HAJURIYAH HADADIYAH untuk membekuk Maling dan Koruptor Penggelap Dana Umat yang ternyata ada di dalam barisan Tim Gabungan SURURIYAH TURATSIYAH-HALABIYAH RODJAIYAH-HAJURIYAH HADADIYAH itu sendiri, walhamdulillah.
Dan kita semua tinggal menyaksikan apakah mereka akan bersikap “Harakiri” tanpa pandang bulu untuk “menangkap”, mempublikasikan dan menjarh pelaku sebenarnya ataukah lebih memilih berdiam diri bergaya banci serta terus memupuk kepuasan pengikutnya dengan kisah-kisah fiksi setelah umat menyaksikan bukti-bukti yang membongkar kedoknya yang ternyata adalah orang dalam mereka sendiri, Salim Al Hilali yang mencuri. Allahu a’lam.
sungguh bejat kelakuan halabiyun , rodjaiyun , hajuriyun , maling teriak maling naudzubilah
Ajiib, biasanya, orang yang terusir dari negerinya paska perang dengan terpaksa, kondisinya adalah sangat susah. Namun aneh, si makhdzul mubtadi’ Yahya al-Hajuri ini keluar dari perang Dammaj dalam kondisi dia termasuk orang terkaya dalam perang tersebut. sehingga dia mampu membeli villa-villa dan berbagai kemegahan dunia lainnya dalam tempo yang sangat singkat sekali paska terusirnya dia. … pertanyaannya : Apakah jutaan harta yang ada di tangan sang hartawan al-Hajuri ini merupakan harga jual dari sesuatu? Ataukah memang al-Hajuri terhitung dalam jajaran para Milyuner??! baca: http://tukpencarialhaq.com/2014/02/25/beberapa-kejanggalan-sikap-sikap-al-hajuri-pada-perang-dammaj/
Belum selesai, coba telusuri dari mana dan kemana uang jutaan, atau mungkin ratusan juta atau milyaran yang diterima Hajuri. Jangan jangan setali tiga uang antara Al Hajuri dan Al Hilali..
capek deh…lihat tuh…yahya hajury malah sudah dapet losmen bertingkat…kalah perang kok tambah kaya…