بسم الله الرحمن الرحيم
DSDB ‘n DSDB (Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak ‘n Dakwah Sururiyyah Dakwah Buas)
Bismillah…
Dalam sebuah mukadimah buku yang ditulis oleh Faishal bin Abdah bin Qa’id (mantan anggota Ikhwanul Muslimin), Syaikh Abdul ‘Aziz Al Bura’i hafidhahullah berkenan memberikan kata pengantarnya, sebagian nukilannya:
“…Ikhwanul Muslimin adalah sebuah jama’ah yang perjalanannya bermula dan kemudian tersebar ke seluruh penjuru dunia semenjak kurang lebih tujuh puluh tahun yang lalu. Segala sesuatu yang baru tentu ada kelezatannya, tetapi sekarang…. telah datang waktunya bagi jama’ah ini untuk hengkang sebab telah jelas kedustaanya dan telah diketahui pula apa yang mereka tutupi dengan “cat”. Betapa indahnya ucapan orang yang berkata :
Setiap orang di suatu hari akan terlihat wataknya
Meski ia berhias dengan akhlak hingga sekarang
Yang lain mengatakan :
Bagaimanapun engkau berakhlak di hadapan seseorang
Meski kejelekan tersembunyi dari manusia
Tetapi, engkau tetap akan diketahui.
Inilah saudara kami, Faishal… beliau adalah salah satu dari ratusan, ribuan bahkan lebih, diantara orang-orang yang sebelumnya menjadi anggota Ikhwanul Muslimin yang kemudian meninggalkannya setelah tampak tipuan mereka yang batil. Mereka menjadi Ikhwani sebab menyangka Ikhwanul Muslimin berada di atas kebenaran. Andaikan Ikhwanul Muslimin mengetahui bahwa saudara kami, Faishal termasuk orang yang dapat dibeli dengan harta, niscaya mereka akan membelinya sebagaimana kebiasaan mereka membeli para pemilik jiwa yang lemah yang berperang dengan menggadaikan jiwa-jiwa mereka di pasar tukang tembaga. Tetapi saudara kami Faishal ini merupakan barang yang diwakafkan kepada Allah Ta’ala yang tidaklah halal kepemilikannya kecuali untuk Allah Ta’ala, Yang Maha Tinggi berfirman (artinya):
“Katakanlah! Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku serta matiku adalah untuk Allah Ta’ala Rabb bagi seluruh alam” (QS. Al An’am: 162)
Kemudian… jika anda ingin memastikan bahwa telah datang waktunya bagi Ikhwanul Muslimin untuk bersungguh-sungguh dalam rihlahnya (dan mereka telah mengupayakannya) maka aku menantang agar berdiri salah seorang dari mereka seraya berbicara kepada manusia: “Wahai manusia! Wajib atas kalian menjadi Ikhwanul Muslimin! ”
Ya, aku tantang agar ada di antara mereka yang (berani) melakukan hal itu. Andaikan salah seorang dari mereka berani mengerjakannya niscaya manusia akan meneriakinya.
Akan tetapi seorang dari kalangan Ahlussunnah dengan segenap kemampuannya ia akan mampu—dan sungguh kita telah dan sedang melakukannya—berbicara di dalam khutbahnya: “Wahai manusia! Sesungguhnya wajib atas kalian menjadi Ahlussunnah!” Karena dia mengajak manusia kepada sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, karena dia mengajak kepada kebenaran sedang kebenaran itu lebih berhak untuk diikuti.”
Di buku yang sama, Syaikh Ali bin Muhammad Al-A’ruqi juga berkenan memberikan komentarnya. Sebagian nukilannya:
“…Sungguh beliau (Faishal bin Abdah bin Qa’id—peny) telah menukil ucapan dari sumber rujukannya yaitu kaum yang menceritakan kebobrokan akidah serta manhaj Ikhwanul Muslimin. Tidak diragukan lagi bahwa pemilik rumah pasti lebih mengetahui isi rumahnya dari pada orang lain, demikian pula saudara kami Abu Abdillah—sang penulis risalah ini sekaligus pengirimnya—kepada generasi umat ini. Sungguh dahulu beliau telah menghabiskan perjalanan hidup beliau bersama jama’ah Ikhwanul Muslimin Si Hizbiyah Mubtadi’ah ini dan melewati usia beliau beberapa waktu bersama mereka hingga tatkala jelas bagi beliau kebenaran maka beliaupun rujuk kepada kebenaran tersebut. Sungguh demi Allah Ta’ala, agama adalah sebagaimana dinyatakan oleh Imam Asy-Syafi’i rahimahullah keberadaannya:
“Kaum muslimin telah sepakat, barangsiapa telah jelas sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam baginya, maka tidak halal dia meninggalkan sunnah tersebut karena pendapat seseorang.”
Kami tidak mengingkari bahwa ada orang yang ikhlas di dalam kafilah Ikhwani, akan tetapi karena pondasi manhaj yang ditempuh oleh kelompok ini adalah sesat maka wajib bagi seseorang untuk meninggalkan serta membuangnya kemudian berhukum dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, Allah Ta’ala berfirman (artinya):
“Maka jika kalian berselisih dalam satu perkara kembalikanlah kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya jika kalian beriman kepada Allah Ta’ala dan Hari Akhir hal itu lebih baik serta lebih bagus akibatnya” (QS. An Nisa’: 59)
Dalam hal ini ditambahkan pula, hendaklah di atas pemahaman Salafush Shalih sesuai dengan FirmanNya (artinya):
“Jika mereka beriman seperti apa yang kalian beriman kepadanya maka sungguh mereka telah mendapat hidayah sedang jika mereka berpaling maka hanyalah mereka itu dalam kesengsaraan” (QS. Al Baqarah: 137)
Dalam beberapa hari yang lalu, setelah penulis menyaksikan aksi duet pembenci dakwah Salafiyah, pembenci ikhwan Salafy, ustadznya bahkan Ulama Salafy. Buktinya sampai sekarang ini, buku Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak (DSDB) dan penulisnya terus mengobarkan peperangan pena ini, bahkan hendak menyeretnya ke ranah meja hijau.
Saudaraku sekalian rahimani wa rahimakumullah, bukankah anda sekalian telah menyaksikan bukti bahwa berbagai elemen sempalan telah bersatu-padu memerangi dakwah Salaf? Ya, kita tidak akan tertipu walaupun mereka (yang sangat alergi dengan istilah Salafi tersebut) juga mengakui dirinya sebagai pengikut Salafush Shalih. Alergi adalah suatu penyakit, dan merupakan kewajiban bagi kita untuk berikhtiar mencarikan obatnya
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&idartikel=106Al-Kautsarke18
dan http://yasirmaqosid.multiply.com/photos/album/27/MiladAl-Kautsarke182)
Abdullah Hadrami yang selama ini bersatu di bawah panji Al Sofwa Al Muntada, Al Irsyad dan At Turots serta Ikhwanul Muslimin, di Malang telah berkolaborasi dengan kelompok takfiri NII yang diwakili oleh “pendekar bengis” Halawi Makmun (yang memprovokasi masyarakat untuk menebas leher Lukman Ba’abduh, ucapan ini direkam dalam bentuk VCD bedah buku Abduh ZA di Jakarta yang berjudul “Siapa Teroris? Siapa Khawarij?” dan disebarluaskan oleh penerbit komersial Pustaka “bid’ah milad” Al Kautsar Jakarta milik Tohir Bawazir. Milad ini sudah 18 kali, yang terakhir diadakan hari Sabtu tanggal 21 Juli 2007 dan dilaporkan oleh Yasir Maqosid, staff Al Kautsar sendiri di situs pribadinya (http://yasirmaqosid.multiply.com/photos/album/26/Milad
Disamping dipromo-jualkan melalui situs resmi Pustaka Al Kautsar, Abduh ZA juga mempromosikan produk komersil VCD bedah bukunya bersama Halawi Makmun yang menjabat ketua Penerapan Syari’at MMI alias Khawarij NII di buku BAUSnya hal.2.
Tak ketinggalan da’i-dai “resmi” partai Ikhwanul Muslimin ikut meramaikan pula koalisi ini di Al Sofwa Al Muntada, di At Turots Indonesia – LBIA, L-DATA Jakarta dan cabangnya di Jogjakarta (Taruna Al Qur’an), Qiblati dan di Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Mereka, Sururi-Turotsi juga bergabung dengan KOMPAK DDII elemen-elemen Ngruki NII. Bahkan di acara Daurah Masyayikhpun, Salaf-i tak lupa mengundang saudara senasib seperjuangan dari jaringan teroris Khawarij!! Tergres, di Jogjakarta, Wahdah Islamiyah dan Turotsiyun “berasyik ria” demi mewujudkan kehadiran mahasiswa Universitas Islam Madinah Internasional cabang Indonesia!
http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2008/02/08/turatsi-wadah-ikhwaniyyah-keceplosan/
Berbeda-beda, tetapi akhirnya tetap asyik jua.
Ose Ikhwani…
Beta Turotsi…
Katong basodara
Luar biasa [yang di luar kebiasaan]. Ini semua adalah fakta yang telah kami sertakan pula bukti dan datanya.
Model Salaf-i (sebagaimana muslim.or.id) seperti itulah yang beberapa kali dipuji, disanjung dan dielu-elukan oleh Abduh ZA dan orang-orang yang sefikrah dengannya sebagai “benar-benar salafi yang sebenarnya” (BAUS, hal.3)!!
“Salafi Moderat” adalah sanjungan lainnya dari Ikhwani ini:
”Contoh mudah saja, Ustadz Hartono Ahmad Jaiz yang dikenal sebagai seorang salafi moderat dan aktif di Yayasan Al Sofwa, dikarenakan beliau mempunyai perhatian terhadap dunia politik; sudah dijauhi dan dianggap sebagai sururi quthbi” (Saya [Bela] Teroris? Saya [Bela] Khawarij?, footnote no.709, hal.356-356). Amboi, betapa rifqan dan mesranya…
Akhirnya kolaborasi dua penulis buku best seller di kalangan Ikhwani terbuka sudah, Joko Waskito penulis buku DSDB, serta penulis buku STSK, BAUS, Abduh Zulfidar Akaha, Lc. Tentunya hal ini amat menyesakkan dada bagi orang-orang yang meniti jejak ajaran Salafush Shalih. Dua pembenci Salafy bergabung, membikin hati ini tidak akan nyenyak tertidur, mata susah terpejam, hampir dapat dipastikan Salafy di’bantai’ lagi di bedah buku BAUS yang di Bandung itu. Sehingga penulis perlu menurunkan tulisan seadanya guna membantah semampunya yang akhirnya menuai ancaman, kecaman yang tidak sedikit, do’a laknat dst. Wallahul musta’an.
Dalam mendidik anak, terkadang kita seakan menyakiti si anak tersebut, baik dengan pandangan tajam, atau pukulan ringan. Tega larane, ora tega patine, demikian diucapkan orang Jawa yang artinya tega sakitnya, tapi tidak tega meninggalnya. Orang tua yang normal tidak mungkin sampai hati membunuh si anak saat mengingatkan kesalahannya, justru itulah wujud kasih-sayang agar si anak tidak terus berkubang dalam kesalahan. Sekeras-kerasnya kritikan dari Salafy, apabila benar-benar meniti jejak Salafush Shalih, hampir dipastikan tak terbetik sedikitpun untuk menumpahkan darahnya bahkan membunuh lawan debatnya.
Demikian itulah perbedaan yang sangat jauh antara ciri khas dakwah Salafiyah dengan kebuasan dakwah yang menjadi “trade mark” gerakan Ikhwanul Muslimin beserta para pengekor dakwahnya sebagaimana Joko Waskito yang dakwahnya “tidak lagi bijak” seperti apa yang ditulisnya. Joko Waskito kini semakin nyata kekeliruannya, selain menggelari Salafy dengan Khawarij sejati, mencela sana-sini, namun serba paradoks. Joko Waskito juga membela terpidana mati Imam Samudra, pemberontak negara syah alias Khawarij seperti Kartosoewiryo, pun Kompak DDII yang dibina oleh mantan napi Abu Bakar Ba’asyir. Joko juga menginginkan adanya konfrontasi alias tindakan frontal atas kemusyrikan sebagai ganti dakwah Tauhid, loh bukannya ini gaya-gaya Khawarij pak? Main hakim sendiri ?
Para pembaca yang jarang mengikuti forum myQuran mungkin semakin penasaran untuk segera menyaksikan bukti kesantunan, kelembutan dakwah bijak ust. Abu Muhammad Waskito. Silakan simak si penjejak dakwah Ikhwaniyyah yang sedang mempertontonkan aksi kebuasannya di hadapan forum myQuran pada salafiyyin dan asatidznya bahkan ulamanya, perhatikan yang telah penulis tebalkan sbb:
1. Ucapan nan indah dari AMW, Abu Muhammad Waskito alias Joko Waskito dari a sampai z:
a. Memvonis bahwa Salafy = Khawarij
Di bawah topik “Salafi Ekstrem Kalian Harus Terimakasih Ke Google”, ada postingan dari AMW 28 April 2008, 09:21:53 : “Saya sungguh heran dengan semangat TAJASSUS orang-orang Khawarij yang menamakan dirinya “Salafi” itu. Baik salafy.or.id, fakta.blogsome, atau tuk pencari kebenaran (benar begini ya, saya lupa-lupa ingat).” “Ya Allah ya Rabbi, setiap mereka (Abu Ibrahim Cs.) menyakiti Ummat Islam, dengan segala cara yang mereka lakukan, timpakan kekalahan, sengsara, dan kehinaan yang semakin bertambah kepada mereka. ” [1]
b. Lagi, Salafy = Khawarij tanpa bukti
Di bawah topik “Menjawab Fitnah Abu Abdillah Ibrahim”, AMW 30 April 2008 10:03:04 : “Definisi Salafy ekstrem, kurang lebih: Orang-orang yang menyebut dirinya Salafi, pemangku paling absah manhaj Salafus Shalih, tetapi kelakuannya sangat jauh dari akhlak dan adab Salafus Shalih. Mereka menghalalkan penghinaan, pencemaran nama baik, melanggar kehormatan kaum Muslimin, berbahagia dengan memakan fitnah demi fitnah, bekerja mempromosikan aib-aib Muslim (termasuk hal-hal yang sebenarnya sangat privacy),…dan lain-lain tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran Salafus Shalih. Mereka hendak menghina manhaj Salaf dengan kelakuannya yang sangat zholim itu, sepertimana orang-orang Rafidhah menghina Alhul Bait dengan perbuatan dan keyakinan hina. Kalau disini dipakai nama “Salafy” sebenarnya lebih untuk memudahkan mengenal mereka, sebab nama itu telah menjadi “trade mark” mereka. Adapun para pengikut Salafus Shalih sejati mustahil akan berbuat begitu. Mereka juga tidak bisa disebut cuma “oknum”. Oknum kok banyakan, modelnya sama, dari dulu sampai sekarang, tetap saja begitu. Sifat-sifat mereka lebih mirip dengan kaum Khawarij di Nahrawan.” [2]
c. Kembali menuduh Khawarij
Bahkan tak segan mengatakan yang berikut ini, di bawah topik “Inilah Kelompok KBS (Khawarij Berbaju Salafi)”, diposting : “AWM 02 Mei 2008, 10:00:01 : “Sungguh menakjubkan, jari telunjuk mereka mengarah ke orang lain, sisa jari lainnya mengarah ke dirinya sendiri. Menuduh Khawarij, padahal dirinya sendiri justru Khawarij ‘ala haqiqah (Khawarij sejati). ” [3]
d. Kembali menuduh Khawarij dan mencela tanpa bukti
Di bawah topik “Inilah Kelompok KBS (Khawarij Berbaju Salafi)”, diposting AWM 02 Mei 2008, 10:00:01 : “Si Fasid bin Dhalal, Luqman Ba’abduh itu, juga mencela habis-habisan Safar Hawali yang mengambil berita-berita dari orang kafir. Sementara Luqman sendiri dalam buku MAT juga mengambil berita dari CNN dan lainnya. Darimana dia tahu istilah “Attack” dari peristiwa WTC 11 September 2001 kalau tidak dari CNN? Banyak contoh lain. Ya begitulah Khawarij sejati, seperti para pendahulunya.” [4]
e. Asbun lagi, Salafy saudara kembar LDII katanya
Di bawah topik “Antara Salafy Ektrem dan LDII (Kesamaan Manhaj Mereka)”, diposting AWM 29 April 2008, 08:39:26 : “Sampai disini saya simpulkan: “Salafy ekstrem sama plek dengan LDII“. Sama persis, seperti saudara kembar. Dalam pengajian2 LDII mengikat hati-hati manusia dengan mengajarkan hadits-hadits dari Kutubus Sittah (kitab hadits yang 6). Mereka selalu beralasan, “Disini kami diajari hadits2 Nabi.” Maka itu mereka dulu disebut “Darul Hadits”. Nama Darul Hadits sama dengan nama pesantren Syaikh Muqbil di Dammaj Yaman.” [5]
e. Doa yang penuh kemarahan
Dibawah topik “Menjawab Fitnah Abu Abdillah Ibrahim”, ada postingan : “AMW 30 April 2008 08:41:49 : Begitu wahai “alien”. Moga-moga hidup kalian tambah sesak, tambah susah, tambah terhina. Allahumma amin.” [6]
f. Siap mendholimi sesama muslimin secara fisik
Di bawah topik “Abul Fitan atau Abu Google (pemilik blog Fakta) Itu Bisa Dimeja Hijaukan”, ada postingan : “AMW 30 April 2008, 09:52:40 : Saya sendiri bermaksud ingin membuat perhitungan dengan Irfan Bastian, sebab dia telah menyebarkan identitas privasi keluarga kami di seantero dunia maya. Jangan istirahat dulu wahai “pemuda konflik”, ada urusan-urusan hukum yang akan kami susun berkaitan dengan pelanggaran hak-hak kami.” [7]
Komentar:
Setelah anda menyusun buku, menulis dan berbicara semaunya tentang dakwah Salafiyah dengan menggunakan data-data yang absurd, menuduh Salafy sama dengan aliran sesat LDII, menuduh ma’had Darul Hadits Syaikh Muqbil / Syaikh Yahya al Hajuri = LDII, menuduh Khawarij apakah ini semua juga bukan urusan hukum wahai AMW? Kami belum pernah menyaksikan ada seorang yang terpelajar, penulis buku terkenal, best seller yang berakal melancarkan tuduhan hanya karena kesamaan nama kecuali AMW!!
Seberapa tahu anda tentang LDII sehingga berani menvonis Salafy sama plek dengan LDII? Kami tidak bermaksud untuk menggurui tetapi sebagai sebuah penekanan agar AMW menginstall ulang pemikirannya dengan pemahaman yang lebih sehat, lebih bersih, lebih ilmiah dan lebih selamat.
Tahukah anda bahwa LDII menerapkan bai’at? Adapun Salafiyin? Tentulah tidak mengenal syariat bai’at bid’ah sebagaimana amalan LDII dan para sufi. Bukan bermaksud menyamakan jika kami menjelaskan ulang bahwa Ahmad Surkati juga telah membaiat para Irsyadiyyin, dan tentu saja Ikhwanul Muslimin yang dilandasi Hasan Al Banna oleh thariqah Hasyafiyah telah menerapkan hal yang sama pula.
“Siapa yang tidak mau berbai’at maka silahkan mencari jama’ah selain Ikhwanul Muslimin” (100 Pelajaran dari Para Pemimpin Ikhwanul Muslimin, hal.105, Robbani Press, Jakarta, 2001)
AMW dan MyIM menepuk air di dulang, basah kuyup tersiram muka AMW dan MyIM sendiri
g. Asal bunyi tanpa bukti, mana bukti pengkafiran oleh Ustadz Luqman itu?
Di bawah topik “Inilah Kelompok KBS (Khawarij Berbaju Salafi)”, diposting AWM 02 Mei 2008, 10:00:01 : “Tetapi ketika menuduh “ahli bid’ah”, mengkafirkan Ahlul Islam (seperti Luqman Ba’abduh), membongkar aib para dai, memecah belah Ummat, menyebarkan kebencian, bahkan mengintimidasi Muslim, justru atas semua itu mereka sangat menikmati.” [8]
h. Kembali asal bunyi
Di bawah topik “Inilah Kelompok KBS (Khawarij Berbaju Salafi)”, diposting oleh AWM 02 Mei 2008, 10:00:01 : “Luqman Ba’abduh sendiri dalam buku MAT mengkafirkan kaum Muslimin, khususnya Daulah Utsmaniyyah dan kaum Muslimin Mesir. Ya, Khawarij dulu juga seperti itu. Bahkan lebih terang-terangan”.[9]
i. Menuduh tanpa bukti, pernahkah Joko Waskito wawancara langsung dengan mantan petinggi Laskar Jihad ?
Di bawah topik “Inilah Kelompok KBS (Khawarij Berbaju Salafi)”, diposting AWM 02 Mei 2008, 10:00:01 : “Tetapi lihatlah, apakah mereka pernah merugikan orang kafir seperti itu? Tidak sama sekali. Mereka bikin Laskar Jihad (LJ) karena memang ada “pesanan” untuk menangkal RMS; selain itu, mereka ingin menjadi “pahlawan” biar dakwahnya sukses di Indonesia. Saya bersyukur kepada Allah, Laskar Jihad hancur lebur. Kalau tidak, Ummat Islam akan mengangkat mereka sebagai “pahlawan”. Sama saja dengan Ba’abduh, dia serang semua organisasi Islam di Indonesia yang tidak sesuai syahwatnya, adapun dia tidak tampak kontribusinya dalam mendakwahi orang-orang Hindu di Bali. Jember tempat Si Luqman Al Fasid ini kan sangat dekat dengan Bali.” [10]
Komentar:
Kalau bukan asmuni (asal bunyi, muni- bhs. Jawa Waskito) dan masih tersisa sisa-sisa dari kehormatan dan harga diri) tentulah AMW “mewajibkan kehormatannya” untuk menyertakan bukti tuduhannya bahwa LJ merupakan pesanan untuk menangkal RMS (Republik Maluku Sarani). Tetapi, apa mau dikata, tidak lagi tersisa dari sisa-sisa …yang ada kecuali lisan yang hanya bisa bicara dan tangan yang bisa menulis.
Kalau engkau tidak punya rasa malu
Berbuatlah semaumu
Dan mustahil bahwa orang-orang kafir dari kalangan Yahudi dan Nasrani yang “memesan” untuk melakukan penumpasan terhadap RMS! Siapa yang tersisa dari tudinganmu wahai AMWay? Umat Islam Ambon!! Jeritan derita merekalah yang menggerakkan saudara-saudaranya, kaum muslimin di daerah lainnya untuk membantu meringankan penderitaannya! Bukankah dirimu—wahai AMW—tidak tergerak sedikitpun untuk menerima “pesanan” derita dan jeritan umat Islam Ambon dan sekitarnya ketika mereka dibantai orang-orang Sarani, Nasrani? Kenapa? Jangan-jangan karena anda lebih “asyik” mencari fulus dengan mengajukan “pesanan” order dari gereja Tana Toraja ?
Kedua, kami tidak tahu maksud dari ucapannya “…dia tidak tampak kontribusinya dalam mendakwahi orang-orang Hindu di Bali”, tetapi kalau yang anda maksudkan adalah dakwah bombing dan kekacauan di negeri ini? Tentu harus kami akui bahwa kalian memiliki kontribusi yang besar di negeri ini. Bukankah bom Bali 1 dan 2 adalah bukti kontribusi dakwah anda dan orang-orang yang sefikrah Ikhwani dengan anda dalam mendakwahi orang-orang Hindu di Bali!
Imam Samudra berkata: “Karenanya, Jihad Bom Bali adalah salah satu bentuk ukhuwah Islamiyah (baca: Ikhwaniyah—peny.)” (AMT, cetk.1, 2004, hal.161).
Dan jangan lupa wahai AMW, berapa banyak umat Islam yang meninggal hasil dari operasi dakwah bombing saudara-saudaramu!
Anda ingin tahu kontribusi lainnya dari dakwah bombing saudara-saudaramu? Pasca kejadian tersebut, umat Islam Bali mengalami trauma dan ketakutan, para pedagang dan penjual makanan dari Jawa dihina, diludahi dan diusir dari tempat-tempat mangkal mereka! Penjual bakso, gerobag dagangannya dibalik dan dihancurkan hanya karena dirinya seorang Muslim dari Lamongan! Inilah kontribusi dahsyat kalian terhadap umat Islam dalam mendakwahi umat Hindu di Bali!! Orang-orang kafir barat malah mendapatkan “makanan empuk” untuk menekan, membatasi aktivitas dan mengancam umat Islam di seluruh negeri-negeri yang muslimnya minoritas!! Berbangga-banggalah kalian YourQuran (bukan MyQuran) dengan hasil dakwah bijaksana ini yang ditegakkan di atas puing-puing penderitaan kaum muslimin!! Dan sungguh kami tidak merasa bangga dengan orang-orang Islam yang mencomot nama kitab suci Al-Quran untuk melariskan dagangan teror Ikhwanul Muslimin! Meja hijau? Ini sudah termasuk delik penodaan terhadap agama Islam!
j. Sepakat pada kedustaan yang keji…sangat keji
Di bawah topik “Antara Salafy Ektrem dan LDII (Kesamaan Manhaj Mereka)”, diposting AWM 29 April 2008, 08:39:26 : “Mereka begitu hebat dalam sikap fanatik kelompoknya. Mereka begitu hebat dalam “sami’na wa atha’na” dengan para ustadz-nya. Sampai ada sebagian orang yang berkelakar, “Mereka mengikuti nabi. Nabi mereka Muhammad. Maksudnya, Muhammad As Sewed.” Saya tertawa mendengar kelakar itu, tapi benar, sikap fanatik mereka luar biasa. Mereka menganggap ustadz-ustadz atau masyaikhnya seperti Nabi yang keluar dari lisannya seperti wahyu yang harus diterima tanpa reserve. Na’udzubillah min dzalik” [11]
k. Tuduhan berbau pengkafiran, padahal AMW sendiri sedang membela izzah ybs alias ?
Di bawah topik “Antara Salafy Ektrem dan LDII (Kesamaan Manhaj Mereka)”, diposting AWM 29 April 2008, 08:39:26 : “Mereka memiliki Izzah yang sangat tinggi. Sekali mereka dikenal sebagai pemangku manhaj paling shahih yang paling berhak mengadili seluruh manusia, selamanya mereka tidak mau kehilangan muka. Mereka tidak mau tunduk kepada kebenaran, sebab hatinya sudah menyembah Izzah (harga diri)” [12]
Bagaimana bisa seorang muslim tertawa dengan gurauan fitnah dusta yang nyata-nyata mengarah pada Syirkul Akbar? Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
l. Memvonis Khawarij, Nasehat yang menyesatkan sambil membawa-bawa nama orangtuanya
Di bawah topik “Jawaban Untuk @ Abu Zaid (Murid As Sewed)”, diposting AMW 01 Mei 2008, 07:38:56 : “Ya @ Aba Zaid, saya nasehatkan kepadamu, jika nasehat ini berguna bagimu. Tinggalkan kelompok sesat Khawarij itu. Mereka sangat berbahaya badi dunia dan akhiratmu. Sangat berbahaya bagi Umat Islam dan kehidupan manusia. Tinggalkanlah selagi engkau masih bisa meninggalkannya. Jika hatimu telah ditetapkan bersama kelompok mereka, alangkah malangnya ibumu yang telah melahirkanmu, atau ayahmu yang telah membesarkanmu dengan tetesan keringat dan kerja keras.”
m. Menolak bukti / ilmu karena kesombongan
abuzaid : “Demikian pertanyaan dari saya (Abu Zaid Abdurrahman), wa Insya Allah jika Anda tidak berkeberatan, akan saya kirimkan beberapa CD rekaman ceramah Ustadz Muhammad ‘Umar As Sewed kepada Anda. Semoga bermanfaat…(tolong disebutkan alamat Anda via PM) Baarakallaahufiikum”. [email protected] | 167.205.22.105 : ” Assalamu’alaikum…
Hai pemilik blog fakta, tukpencarialhaq, dasar BAJINGAN!!! Makin hari makin kurang ajar kalian!!! Blog kamu hanyalah blog fitnah sampah!!! Ana akan lacak keberadaan antum, mari kita bikin perhitungan!!!!!
2008/04/06 at 1:46 PM”
g. Bunuh lagi, bunuh lagi
Di bawah topik “Ane kesal ama SALAFY“, ada postingan salaf pada 03 Mei 2006, 14:07:17 : “ane ingin ngumpulin salafiyun trus tak sembelih satu-satu.
biar kapok. setuju nggak ente-ente?” (http://myquran.org/forum/index.php/topic,2418.msg35330/topicseen.html#msg35330)
Dijawab di bawah topik “Jawaban Untuk @ Abu Zaid (Murid As Sewed)”, diposting AMW 01 Mei 2008, 07:38:56 : “Tidak usah, tidak usah dikirim. Percuma! Saya sudah bara’ sama dia sebagaimana saya bara’ sama orang-orang JIL dan yang semisalnya. Mereka sama merusaknya terhadap Islam dan kaum Muslimin. Saya akan membela Islam sekuat kesanggupanku, termasuk seandainya untuk itu Allah Ta’ala harus memanggiku. Ya Rabbi, maafkanlah aku untuk semua kesalahanku. Semoga semua ini menjadi kaffarat atas dosa-dosaku kepada-Mu dan kepada Ummat Islam. Amin ya Karim.”
n. Memvonis semuanya sesat, ustadz maupun syaikh Salafy
Ditulis di bawah topik “Jawaban Untuk @ Abu Zaid (Murid As Sewed)”, diposting AMW 01 Mei 2008, 07:38:56 : “- Salafy ekstrem = orang-orang yang menunggangi nama Salafus Shalih untuk menghancurkan ajaran dan kehormatan Salafus Shalih itu sendiri. – Mereka semuanya saja yang ghuluw dengan manhaj sesat itu, tidak cuma ustadz, bahkan syaikhnya sekalipun.”
o. Ucapan indah yang mestinya hanya buat Ustadz Muhammad bin Umar as Sewed, tapi ditujukan kepada seluruh kabilah As Sewed ditambah tuduhan takfir
Ditulis di bawah topik “Jawaban Untuk @ Abu Zaid (Murid As Sewed)”, diposting AMW 01 Mei 2008, 07:38:56 : ” – Contoh penyimpangan As Sewed Ad Dholal ini sederhana saja. Dia tadinya bikin surat rujuk kepada kebenaran karena penyimpangan Laskar Jihad. Surat itu kan beredar luas di internet. Tapi kemudian, sekitar tahun 2005, dia nulis tentang “Sururiyyah Masih Melanda Indonesia.” Disana saya temukan bukti dia melakukan takfir. Nanti lah ini disebutkan, terlalu panjang Mr. Abu Zaid. Insya Allah bi nashrihil karim. – Hujjah Al Qur’an dan Sunnah ya… Sudah dari dulu mereka dinasehati dengan hal itu, tapi Antum tahu sendiri, Izzah mereka terlalu tinggi untuk tunduk kepada wahyu Allah. Mereka lebih takut kepada ustadz/syaikh daripada kepada Allah Ta’ala. Na’udzubillah min dzalik.”
p. Kembali asbun menuduh Salafy adalah muqallid
Ditulis di bawah topik “Jawaban Untuk @ Abu Zaid (Murid As Sewed)”, diposting AMW 01 Mei 2008, 07:38:56 : “- Antum dinasehati dengan wahyu yaitu Al Qur’an dan hadits shahih seperti tidak mempan. Kenapa itu? Karena ikut “pendapat ustadz”. Antum sadar tidak bahwa telah menempatkan “ucapan ustadz” lebih tinggi dari Al Qur’an dan Sunnah. Apa ada buktinya? Ya Ilahi, sangat banyak yang begini. Hujjah Al Qur’an dan Sunnah kalau dari luar kelompok mereka, seketika akan dihempaskan. Fahimtum, Aba Zaid?”
q. Memvonis Salafy = Khawarij sejati
Ditulis di bawah topik “Inilah Kelompok KBS (Khawarij Berbaju Salafi)” oleh AMW pada 02 Mei 2008, 10:00:01 : “Lucu memang. Orang-orang itu menyemprot orang lain dengan tuduhan Khawarij, mereka menyumpahi manusia dengan istilah “kilabun naar” (anjing-anjing neraka), mereka mengecam orang lain tanpa sedikit pun rasa bersalah. Sungguh menakjubkan, jari telunjuk mereka mengarah ke orang lain, sisa jari lainnya mengarah ke dirinya sendiri. Menuduh Khawarij, padahal dirinya sendiri justru Khawarij ‘ala haqiqah (Khawarij sejati). ”
r. Mengumpat bagian dari dakwah hikmahnya, kini giliran ustadz Luqman mendapatkan hadiah terindah
Ditulis di bawah topik “Inilah Kelompok KBS (Khawarij Berbaju Salafi)” oleh AMW pada 02 Mei 2008, 10:00:40 : “Bagaimanapun, orang-orang ini sangat bodoh. Ini juga ciri lain dari Khawarij. Kalau Anda membaca buku MAT karya Si Dhalal Luqman Ba’abduh, Anda akan ketawa melihat cara dia menulis buku. Satu bagian membantah bagian yang lain. Dia mencela orang-orang yang menentang Dinasti Saud dengan celaan yang sangat sangat hebat, katanya memberontak kepada Ulil Amri. Tetapi saat yang sama dia menuduh Daulah Utsmani di Turki dengan perkataan “besi rongsokan yang jelek”. Padahal Daulah Utsmaniyyah adalah Ulil Amri kaum Muslimin, sebelum berdirinya Kerajaan Saudi. Si Fasid bin Dhalal, Luqman Ba’abduh itu, juga mencela habis-habisan Safar Hawali yang mengambil berita-berita dari orang kafir. Sementara Luqman sendiri dalam buku MAT juga mengambil berita dari CNN dan lainnya. Darimana dia tahu istilah “Attack” dari peristiwa WTC 11 September 2001 kalau tidak dari CNN? Banyak contoh lain. Ya begitulah Khawarij sejati, seperti para pendahulunya. Mereka tak mau makan korma yang ditemukan di jalan, takut syubhat; tetapi mereka berani membunuh putra Khabab bin ‘Arat (Ra) dan membunuh isterinya yang sedang hamil.”
s. Lagi-lagi ahli bid’ah, khawarij, hizbi sejati buat Salafy
Ditulis di bawah topik “Inilah Kelompok KBS (Khawarij Berbaju Salafi)” oleh AMW pada 02 Mei 2008, 10:00:40 : “Ya, kita semua sudah tahu bagaimana kelakuan orang-orang Khawarij yang mengatasnamakan Salafi ini. Mereka menuduh orang lain “ahli bid’ah”, padahal mereka itulah ahli bid’ah; mereka menuduh orang lain “hizbi”, padahal diri mereka sendiri a’zhamul hizbi minal ahzab (sebesar-besarnya hizbi sejati); mereka menuduh orang lain Khawarij, padahal tuduhan itu sejatinya lebih pantas mereka sandang sendiri. Dulu Khawarij menuduh Khalifah Ali (Ra) dan para Shahabat telah kafir, padahal kekafiran di pihak mereka sendiri.”
t. Al Ustadz Luqman Ba’abduh menghina orang yang pantas dihina seperti terpidana mati Imam Samudra, namun Joko terpanggil untuk membelanya dan menuduh semua klan Ba’abduh menghina Imam Samudra
Ditulis di bawah topik ” Jawaban Untuk @ Abu Zaid (Murid As Sewed)” oleh AMW pada 03 Mei 2008 11:21:10 : “Biasanya munculnya “kelakar” itu karena ada alasannya. Seperti ungkapan, “Tidak ada asap, bila tidak ada api.” Biasanya, ketika kejahilan seseorang atau sekelompok orang sudah sedemikian rupa, baru muncul joke2 sebagai hiburan untuk memperteguh sikap kita terhadap kaum seperti itu. Anda tidak percaya? Abdul Ghafur Al Malanji itu daklam tulisan-tulisannya ketika melecehkan orang lain, dia juga membuat kelakar-kelakar seperti itu. Teman-teman Antum itu sangat piawai dalam melecehkan orang lain. Ba’abduh sendiri maaf juga melecehkan Imam Samudra.”
u.Data disebar sendiri lewat perusahaan dan internet tetapi menyalahkan orang. Maaf, kami tidak kenal Joko Waskito sebelum Januari 2007. Bisa jadi Joko lupa pernah posting di forum Lowongan Kerja di gerejatoraja.com alias torajacoffee.com atau dia dibantu perusahaan yang dikirimi olehnya untuk posting disana. Tiada asap tanpa adanya api. Dan alamat lengkap Joko Waskito dipublikasikan oleh siapa ? Tanggal 14 Apr 2008 15:26:11 kok terpampang di www.simdik.disdikkotabandung.com ? Lantas kenapa Joko lupa bahwa DSDB 1 dan 2 (Dakwah Sururiyyah Dakwah Buas) telah menyakiti Salafy dan asatidznya ? Walhasil tiada asap…?
Ditulis di bawah Jawaban Untuk @ Abu Zaid (Murid As Sewed) pada 03 Mei 2008 11:38:41 oleh AMW : “Hai “orang”…kamu jangan memutar-balikkan fakta dong. Maaf, siapa yang memulai pertikaian ini? Siapa yang menyebarkan data-data pribadi kami di internet? Siapa yang memfitnah saya telah menjalin kerjasama dengan gereja?”
v.Membela Imam Samudra lebih baik daripada Salafy
Ditulis di bawah Jawaban Untuk @ Abu Zaid (Murid As Sewed) pada 03 Mei 2008 11:38:41 oleh AMW : “Sebenarnya, saya sudah lama menyadari bahwa kalian itu lebih mewakili gambaran Khawarij daripada Imam Samudra Cs. Saya sudah lama mengetahui hal ini, baru sekarang saja saya tampakkan secara terbuka.”
w.Istilah untuk Salafy = Khawarij pengikut Syaikh Rabi’ alias Rabi’iyun, sekaligus bonus sebagai “musuh-musuh Islam”. Mencap Khawarij tapi memprovokasi tidak hanya dakwah tauhid, tapi juga konfrontasi fisik dengan melangkahi pemerintah. Inilah justru pemikiran Khawarij dari si penuduh Khawarij!
Ditulis di bawah topik “Beda Salafus Shalih dengan Khawarij Modern” pada 03 Mei 2008 11:51:57 : “Tetapi kaum Khawarij Rabi’iyun ini amal “jihad akbar” mereka justru mematahkan Ukhuwwah Islamiyyah, menyuburkan pertikaian antara sesama Muslim, mengobral penghinaan, pelecehanan, membongkar aib-aib Muslim, merusak kehormatan para dai, menghancurkan nama baik lembaga-lembaga Islam. Kalau ditanya, siapakah mereka? Aku tak ragu untuk mengatakan, bahwa mereka adalah musuh-musuh Islam. Mereka bukan pengikut Salaf, tetapi penghina Salaf. “Lalu lihatlah para Khawarij ini! Mana dakwah tauhid mereka? Mana konfrontasi mereka terhadap kemusyrikan? Tidak ada, atau sangat sedikit sekali. Kalau hati mereka peka dengan tauhid, hidupnya tidak akan tenang melihat kemusyrikan merebak dimana-mana. Omong kosong mereka mendakwahkan tauhid. Jauh, jauh, jauh sekali. Dengan mengajarkan Kitabut Tauhid mereka merasa telah “segala-galanya” dalam dakwah tauhid. Kalian itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Tuanku Nan Renceh, Haji Miskin, Haji Piobang, Imam Bonjol, dll. rahimahumullah.”
x. Memvonis Khawarij, Menghina kesahajaan Ma’had Darul Hadits, Yaman dan pelajaran di sana
Ditulis di bawah topik “”Beda Salafus Shalih dengan Khawarij Modern” pada 03 Mei 2008 11:51:57 oleh AMW : “Namun di tangan Khawarij jaman modern, segalanya jadi berubah. Mereka membenci urusan dunia, mendoktrin pengikut-pengikutnya untuk “belajar din saja”, tidak mau tahu urusan masyarakat, membenci masalah politik, tidak tahu perkembangan ekonomi, informasi, budaya, dst. Bahkan di Ma’had Daarul Hadits Syaikh Muqbil di Yaman, disana tidak ada listrik, rumah-rumah dari tembok tanah, tidak tersentuh teknologi. Padahal Islam hancur justru ketika urusan-urusan dunia diserahkan kepada orang-orang fasik, zhalim, kafir, bahkan musyrik. ”
Komentar: Subhanallah, apakah rumahmu yang berlistrik dan bertembok kukuh kuat dengan sentuhan teknologi paling mutakhir sekalipun akan menjadikanmu jaminan hidup di atas ridha Allah Ta’ala dan menjadi garansi untuk masuk surga? Apakah engkau lupa wahai Joko bahwa demikianlah lingkungan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hidup bersama para shahabat radhiyallahu ‘anhum yang Allah ridha kepada mereka. Demikianlah para ‘aimmah yang nama-nama mereka banyak dijadikan “rujukan” oleh saudaramu Abduh ZA di buku BAUSnya. Mereka belum tersentuh teknologi wahai Joko yang tak Waskito dengan sejarah kemuliaan para shahabat dan para ulama. Dan engkau bangga dengan teknologi. Apakah engkau lupa bahwa salah satu fitnah terbesar bagi umat ini adalah harta? Ya Allahu Ya Rabbi telah nyata apa yang selama ini dikejarnya…dunia…dunia..dunia. Dan demi mengejar ambisi rumah bertembok dan berlistrik dengan sentuhan teknologi engkau merasa bangga mengemis pekerjaan ke gereja Tana Toraja? Si miskin itu masih punya harga diri dan “si kaya” ini telah menjual harga dirinya kepada kuffar. Ini adalah kehinaan wahai saudaraku…
y. Membela perjuangan pemberontak Kartosoewiryo sambil memastikan Kartosoerwiryo telah dirahmati Allah Ta’ala dengan gelar almarhum, membela aksi pengeboman (jihad defensif) yang dilakukan teman-teman sefikrah
Ditulis di bawah topik “”Beda Salafus Shalih dengan Khawarij Modern” pada 03 Mei 2008 11:51:57 oleh AMW : “Lalu bagaimana dengan para Khawarij ini? Na’udzubillah wa na’udzubillah. Mereka benar-benar telah sesat dari jalan lurus. Seluruh amal-amal jihad yang dilakukan kaum Muslimin di jaman ini, meskipun sifatnya jihad defensif, mereka kecam habis-habisan. Dalam buku MAT itu Luqman Ba’abduh mencela habis-habisan jihad Ummat Islam. Perjuangan almarhum Kartosoewiryo, Relawan Kompak Dewan Dakwah di Ambon, Komandan Ibnul Khattab di Chechnya, mujahidin Afghanistan, sampai-sampai Hamas, Syaikh Yasin, dst. tidak selamat dari lidah api mereka.”
z. Hendak menuntut penulis ke meja hijau ‘yang katanya’ di bawah regim sekuler yang tidak Islami, menghina pemerintah SBY tapi butuh “mejahijau” mereka! Mungkin ini…mungkin itu..
Ditulis di bawah topik “Beda Salafus Shalih dengan Khawarij Modern” pada 03 Mei 2008 11:51:57 oleh AMW : “Adapun para Khawarij ini justru bermesraan, memuji-muji, bahkan mendoakan regim sekuler yang sebenarnya tidak Islami. Alasannya, taat kepada ulil amri. Mungkin, para Khawarij di Amerika sana juga menyerukan ketaatan murni kepada regim George Bush.”
2. Ucapan santun dari user myQuran dan email semodel AMW
a. Bunuh-membunuh, mengkafirkan, buas, itulah cirinya
Di bawah topik “”TELAH KAFIR BIN UTSAIMIN, BIN BAZ, DLL DALAM KACA MATA “SALAFY””, nick izzulIslam pada 06 Februari 2008, 21:28:57 memposting : “coba pikirkan ini: ada orang bodoh dalam Islam, kemudian dia berdiri bersama2 orang kafir dalam memerangi yg mereka sebut sebagai “teroris” kayak polisi irak itu tuh… kerjasama dengan amerika dalam menegakkan demokrasilah, nasionalisme arablah…
Mereka menghalangi tegaknya daulah Islam, bunuh saja…. khan gampang…..
matilah mereka sebagai orang kafir…. Kemudian tegaklah Daulah Islam dengan pertolongan Alloh. Gitu aja kalian kok susah mikir sih…” [13]
b. Doa laknat yang indah itu, beraroma takfir
Di bawah topik “SMS-SMS ‘salafy teroris’ itu…………”, ada postingan nick Seger pada 03 April 2008, 10:52:37 : “Sebab apa ? Lihat tuh maniac maniac salafy, mereka bikin blog2 yang isinya fitnah, kebohongan, kehinaan, kenajisan, permusuhan, de el el. SMS gituan gak ada apa apanya dibandingin isi blog Fakta milik Abu Ibrahim laknatullah ‘alaih. Moga2 orang itu cepat diazab oleh Alloh karena lancang memfitnah para dai & lembaga2 Islam. ” [14]
Komentar:
Kalaulah yang ditulis adalah fitnah, kebohongan, kenajisan, bukankah akan sangat mudah bagi penulis doa laknat adzab di atas untuk membuktikannya? Dimana fitnah dan kebohongannya? Di artikel apa fitnah dan kenajisan itu? Adapun sekadar berbicara? Bukankah anak kecilpun mampu melakukannya?
c. Menuduh antek Yahudi, beraroma takfir
Ada postingan nick kipli pada 29 April 2008, 09:05:18 : “so, bwat TS.. ndak perlu sedih pak. sesungguhnya mereka berdampingan dengan syetan laknatullah, dan syetan sedang tertawa terbahak2 atas abu ibrahim pd antum. sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tingkah polah org gila macam abu ibrahim dan dedengkotnya. dan ane yakin dia bukan dari kalangan salafi, melainkan antek2 yahudi..!! [15] ”
Komentar:
Tahukah anda bahwa Hasan Al Banna terinspirasi oleh dakwah Jamaluddin Al Afghani Ar Rafidhi Al Masuni Al Yahudi? Bacalah artikel artikel sebelumnya jika anda belum sempat membacanya.
“Sesungguhnya, Al-Banna hanyalah mengambil ide Pan-Islamisme yang digulirkan Al-Afghani” (Al-Ikhwanul Muslimun Mendhalimi…, Farid Nu’man, Pustaka Nauka, Depok, 2003, hal.100).
“Sebenarnya, Pan-Islamisme adalah kewajiban agama dan memiliki landasan yang kuat di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah” (ibid, hal.97). Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Tahukah anda bahwa “jihad politik” hanyalah istilah bid’ah munkarah untuk memanipulasi demi menghiasi berhala demoskratos dari negeri kafir Yunani penyembah berhala dan berhali? Siapa yang gigih menjalani dan menikmatinya? Ikhwanul Muslimin.
Baiklah, inilah satu nukilan pengakuan jujur orientalis tentang jasa-jasa Jamaluddin Al Afghani dari artikel Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya Turots di Indonesia/ Badai Fitnah Dakwah Ihya Turots.
“Al-Afghani, Jamal Al-Din (1254-1314/1838-1897). Tokoh Modernis, reformer, dan penggerak politik. Ia lahir di Iran tetapi besar di Afghanistan……Selama beberapa tahun ia bersekutu dengan Muhammad Abduh di Paris dalam penyebaran ide pembaharuan Islam (mendirikan organisasi Urwatul Wutsqa, keduanya adalah idola Ahmad Surkati—lihat situs Surkatiyyin), namun akhirnya Abduh berpisah dengannya. Semenjak itu sampai wafatnya Al-Afghani melanjutkan kegiatan politik yang pesonanya mengungguli segala kekuasaan. Menjelang kematiannya pada tahun 1897, ia menerima tunjangan dan sebuah rumah dari Sultan Utsmani yang bernama Abd Al-Hamid, seorang autokrat yang seharusnya menentang rencana revolusioner Al-Afghani.
“POLITIK BUNGLON” ini melibatkan dirinya dalam permusuhan yang lama, dimana ia selalu memainkan dirinya sebagai penjahat. Daya tariknya sebagai politikus berpangkal dari keahliannya dalam memadukan dan memanipulasi antara agama dengan kekacauan kondisi, antara kelompok konservatif dan kelompok radikal liberalis” (Ensiklopedia Islam/The Concise Encyclopaedia of Islam, Cyril Glasse, hal.13, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999).
Demikianlah, Cyril Glasse tak hanya mengungkap peran Jamaluddin dalam menghancurkan Islam atas nama Islam, tetapi juga peran salah seorang Sultan Utsmani yang bekerjasama dengannya. Entah, apakah ini berita gembira ataukah berita sedih bagi para pemimpi gerakan yang baru bangun sehingga memunculkan istilah shahwah Islamiyah dan harakah Islamiyah.
Dakwah Islam tidak pernah berhenti sehingga mengharuskan mereka memunculkan istilah bid’ah harakah Islamiyah. Dan dakwah Islam pun tidak pernah tidur sehingga mengharuskan muncul istilah bid’ah Shahwah Islamiyah.
d. Ancaman pembunuhan, Sangkur Poso alias pembunuhan
Di bawah topik “Abul Fitan atau Abu Google (pemilik blog Fakta) Itu Bisa Dimeja Hijaukan”, ada postingan nickname kipli pada 30 April 2008, 12:52:04 : “ketika nabi pernah mengatakan (kurang lebih begini), jika kau di pukul bagian tubuhmu balas lah dengan memukul di bagian yg sama. Fair..!! dan ketika ane temukan jasad pem-fitnah ini yg memfitnah ane dan meresahkan keluarga ane, hmmm…urusannya sama sangkur Poso..!” [16]
e. Menyakiti seseorang secara fisik sudah biasa
Di bawah topik “Siapa yang Menaungi Manhaj ‘Killer’ ?”, ada postingan tuingtuing pada 29 April 2008, 16:51:12 : “wah, di-hajr masih mending pak. DI HAJAR AJA SEKALIAN yang namanya penipu khan bisa dimasukin delik PIDANA tuh. Kita bawa aja tulisan-tulisan Yamani ini, kemudian kita ajukan bantahannya. Kita SERET KE PENGADILAN PARA YAMANI PENIPU INI.
Bisa koq!” [17]
f. Menyakiti, buas secara ucapan dan perbuatan, sudah biasa
Selain itu juga berupa pesan yang dikirimkan pengelola website tukpencarialhaq sbb :
Mr X Bro | cyber
Demikianlah pesan-pesan indah nan penuh tuah dari JW dkk yang waskito, cerdas, cermat, hikmah yang amat sangat beda dengan teori-teori yang dilontarkan oleh rekannya yang berbenderakan santun itu, Ust. Abduh Zulfidar Akaha, Lc. Ya, teori-teori kosong untuk membela kebengisan, kebuasan dan kebrutalan aksi bombing para Ikhwani. Sehingga mulai sekarang, amat tidak pantas apabila menyebut Salafy suka bersuudzan, kasar, mendzalimi orang seenaknya, keras, dst. Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.
Kalaulah ulama Salaf, juga ulama Salafy, asatidzah, ikhwah menggelari seseorang dengan gelar jelek karena kekeliruannya, tak lebih agar ummat lari dari mereka. Namun tidak pernah terbetik untuk menghalalkan darah lawannya. Maka tuduhan Salafy = LDII = Khawarij amat jauh dari kenyataan.[18] Bahkan kajian nasional yang diadakan Salafiyyin di Indonesia selalu melibatkan pihak yang berwajib untuk mendapatkan izin, terkadang sampai tingkat Mabes Polri. Tentu berbeda dengan para penduduk gerakan bawah tanah dengan negara bawah tanahnya, termasuk At Tilmisani yang pernah menjabat sebagai menteri keuangan bawah tanah. (100 Pelajaran dari Para Pemimpin Ikhwanul Muslimin, hal.134, Robbani Press, Jakarta, 2001)
Selalu lewat perintah rahasia, kucing-kucingan, licin-licinan, kecoh-mengecoh terhadap pemerintah menjadi salah satu pelajaran sopan santunnya. Hasan Al Banna mengajarkan:
“Tetapi Imam Syahid menyampaikan perintah rahasia….Rencana ini terlaksana dengan tepat dan polisi pun tidak mampu melarangnya” (100 Pelajaran dari Para Pemimpin Ikhwanul Muslimin, hal.50, Robbani Press, Jakarta, 2001).
Tampaknya Joko Waskito sedang emosi yang amat sangat, sampai perlu tebar pesona dengan untaian kata nan indah menyejukkan hati demi menutupi kebuasan dan kelicikan serta kelicinan dakwah para Ikhwani. Wallahul musta’an.
Jadi wahai saudara-saudaraku sekalian rahimani rahimakumullah, difasilitasi oleh siapa semua kebuasan teror dan ancaman itu disebarkan? Difasilitasi oleh MyQur’an!! Wallahi ini adalah penghinaan terhadap Islam dan umat Islam. Kalaulah mereka merasa tersinggung, marah dan emosi kepada kita dengan pengungkapan berbagai bukti kejahatan mereka, tokoh-tokoh kesesatan yang mereka promosikan sebagai Asy-Syahid, para ulama besar serta para mujahid, maka lebih pantas bagi kita—seluruh kaum muslimin—untuk marah kepada mereka karena mereka telah menggunakan nama Kitab suci umat Islam (Quran) sebagai nama websitenya untuk menyebarkan tuduhan-tuduhan keji tanpa secuilpun bukti, vonis-vonis pengkafiran, terror dan ancaman pembunuhan! Bukankah semua bukti-bukti di atas sudah jauh melebihi kepantasan untuk dimeja hijaukan?
Adalah hal yang sangat memalukan bahwa mereka masih juga punya harga diri untuk bicara tentang “meja hijau”, bukankah orang-orang yang mereka bela telah menvonis bahwa hukum negeri ini adalah hukum jahiliyyah? Hukum neo Ilyasiq sebagaimana tulisan Imam Samudra dan negeri jahiliyah sebagaimana vonis pembesar kalian di negeri ini (yang masih menikmati tinggal di negeri jahiliyah)?
http://img220.imageshack.us/img220/4728/bhaserye9.jpg
Imam Samudra menulis: “Memohon grasi berarti pula membenarkan hukum kafir, KUHP adalah jelas produk kafir, mengakui ada “kebenaran” di luar Islam adalah suatu sikap yang membatalkan syahadat. Tsumma na’udzubillahi min dzalik!” (AMT, cetk.1, September 2004, hal.199)
Apa bedanya dengan pengajuan PK (Peninjauan Kembali) berkali-kali yang gagal sampai saat ini? Bukankah PK juga merupakan bagian dari KUHP produk ‘kafir’?
Itulah tulisan orang-orang yang kalian pahlawankan! Para “mujahid” Ikhwanul Muslimin, bukankah “seharusnya” kalian mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Samudra di atas? Ataukah demi taktik dan strategi masa depan kalian akan “merangkul” hukum ‘kafir’ ?
“Memeja-hijaukan berarti pula membenarkan hukum ‘kafir’, KUHP adalah jelas produk ‘kafir’, mengakui ada “kebenaran” di luar Islam adalah suatu sikap yang membatalkan syahadat. Tsumma na’udzubillahi min dzalik!”
Penulis sebagaimana manusia biasa memiliki kengerian, takut, seperti pembaca yang mungkin pernah mendapatkan ancaman dibunuh, ditodong ‘sangkur Poso’, diberondong peluru bahkan dibombardir dalam jarak dekat, ancaman penjara sekian tahun, hukuman mati, atau ancaman pisau operasi, diserang penyakit mematikan seperti kanker. Namun menanggapi secara emosional tidaklah membuahkan kebaikan.
Para ikhwah sekalian, dengan sedikit pemaparan bukti-bukti kebuasan Dakwah Buas di atas, semoga anda sekalian dapat memahami kenapa mereka marah sedemikian rupa, karena Allah-kah? Karena Islam dihina? Karena Al Qur’an dilecehkan? Tidak sekali-kali tidak. Mereka marah karena kejahatannya diungkap, mereka benci kepada kita karena kejahatan para tokoh-tokoh hizbi serta Ikhwanul Muslimin dibeberkan kepada umat. Asy-Syahid sudah terlanjur disematkan kepada umat, gelar ulama besar sudah keburu ditampilkan untuk menyanjung-nyanjung para penyesat dan mujahid dianugerahkan kepada para pengacau dan peneror masyarakat. Tetapi kemudian datang orang-orang yang tidak tega Islam dilecehkan, kemuliaan Al Qur’an para shahabat Rasulullah dihinakan, Sunnah-sunnah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diingkari dan dicampakkan ajaran, berupaya memadukan antara kemuliaan Islam dengan kenajisan ajaran-ajaran kuffar…. Mereka membongkar kejahatan para “ulama besar, mujahid dan syuhada’ Ikhwanul Muslimin. Inilah sebagian kecil bukti kejahatannya….
(bersambung ke BAUS BUAS (3) Konspirasi untuk Mengelabui Dakwah Ikhwani)
Baca juga artikel sebelumnya:
BAUS Buas? (1) Konspirasi untuk Mengelabui Kebuasan Dakwah IM