بسم الله الرحمن الرحيم
Berdusta Ala Ustadz Sururi (BAUS)
16/05/08
Pengantar redaksi
Bismillah. Mohon maaf, mungkin judul ini teramat janggal, demi memplesetkan buku Belajar dari Akhlak Ustadz Salafi (BAUS), lantas diambil judul Berdusta Ala Ustadz Sururi. Memang yang hendak dikritik disini lebih tepat disebut “Ust. Ikhwani” menjadi BAU… Ikh (Sururi adalah cabang dari paham Ikhwani, pen). Tapi tak apalah, dalam bahasa ilmu komunikasi, judul dibuat sedemikian rupa agar menarik untuk dibaca isinya.
Darah dan kehormatan umat Islam masih belumlah kering. Sejarah Ikhwanul Muslimin masih berlumuran darah kaum Muslimin sebagian kecilnya telah diungkap dalam artikel terdahulu:
http://fakta.blogsome.com/2007/12/16/demokrasi-ikhwan-bersimbah-darah-umat-islam-1/ atau http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2007/12/23/demokrasi-ikhwan-bersimbah-darah-umat-islam-1/
http://fakta.blogsome.com/2008/01/11/demokrasi-ikhwan-bersimbah-darah-umat-islam-2/ atau http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2008/01/15/demokrasi-ikhwan-bersimbah-darah-umat-islam-2/
Upaya untuk memperbaiki wajah dan tampilan yang begitu “sangar” dan “mengerikan” tentulah menjadi suatu keniscayaan. Mengubur dan menyembunyikan dalam-dalam sejarah kelam masa lalu, mempercantik dan me-make-up wajah seram agar tampil cantik menipu pirsawan. Bahasa dan akhlaq santun yang dikibar-kibarkan seolah sejarah hanya mereka sendirilah yang memegang kunci rahasia. Kenyataannya? Tuding sana, tuding sini, bak penasehat bijaksana nan penuh kelembutan, padahal tangan masih berlumuran darah umat Islam yang menjadi tumbal ambisi duniawi dan kedudukan. Siapa yang melakukan bombing dan kekacauan? Teror dan peledakan? Kudeta dan penggulingan kekuasaan? Upaya menegakkan ambisi menguasai negeri walau darah, air mata dan kehormatan saudara sendiri yang menjadi taruhan. Dengan entengnya mereka (menghargai nyawa dan kehormatan umat Islam) menjawab: “Setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan!” Na’am, di Poso sedemikian sadis membunuh dan memutilasi beberapa pelajar wanita atas nama bendera jihad!
Ya Subhanallah, adakah Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang menjadi uswah dan teladan kalian dalam berjihad? Sementara wanita dan anak-anak tidaklah boleh untuk disembelih dan dikaparkan! Demikianlah jika Iblis yang menjadi teladan sehingga mengubah sosok “santun dan bijak” menjadi bengis tak berperasaan tanpa aturan. Bahkan pohonpun dilarang untuk dibakar dalam peperangan. Demikianlah rahmat dan kesejukan Islam menaungi seluruh penghuni alam dan mereka menampilkannya sebagai drakula-drakula bengis tak mau aturan! Jangankan wanita dan anak-anak kafir yang terlarang untuk dibunuh, bahkan ketika di wilayah Ambon (tepatnya di Loki, Pulau Seram) para “Mujahidin” itu dengan speedboat melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan di pantai, Allah takdirkan salah satu penyerang itu mati/sekarat.
Tahukah para pembaca sekalian bagaimana cara mereka menghilangkan jejak sebelum melarikan diri? Wajah kawan seperjuangan sendiri yang telah meninggal, diberondong peluru tajam untuk menghilangkan jejak. Mereka mengira dengan praktek kekejaman terhadap kawan sendiri akan terhapus jejak pelaku penyerangan, tetapi Allah Maha Pembuat Makar. Lihatlah wahai saudaraku aksi kebiadaban ini! Anda tentu telah mengetahui sejarah kekejaman PKI yang menyiksa dan membunuh para Jenderal TNI yang menjadi musuh mereka. tetapi, di sini anda sedang dihadapkan dengan fakta kebiadaban para Ikhwani terhadap saudara-saudara mereka sendiri! Yang dihancurkan wajahnya bukanlah musuh mereka sebagaimana aksi kekejaman PKI terhadap para Jenderal kita!! Sungguh Allah tidak ridha dengan semua aksi kebiadaban dan kekejaman ini, dan aparat-pun berhasil mengidentifikasi dan membekuk para penyerang. Walhamdulillah.
Ngeri, ngeri, bau anyir darah di mana-mana menghiasi sejarah kelam Ikhwanul Muslimin dan orang-orang yang teracuni oleh fikrah takfiri para dedengkot Ikhwanul Muslimin. Benar, wajah keji dan kejam sedemikian rupa tidaklah menguntungkan untuk menggaet dan mencari mangsa. Bedah plastik, bedah silikon murah dan instan dengan dokter gadungan menjadi solusi. Sok berlagak menjadi orang santun penuh pengertian dan toleransi pada sesama.
Dan artikel di bawah ini adalah salah satu “infeksi” akibat bedah plastik dengan silikon murah dari para “dokter gadungan” Ikhwanul Muslimin. Silakan pembaca menyimak bahwa mereka marah semata-mata karena tabir kejahatannya dipublikasikan kepada umat! Bisa bangkrut dakwah IM kalau semua umat mengetahui…” (selamat menyimak,red).
Selengkapnya…
BUTAK SUTAK, “keadilan” ala Partai Politik Ikhwanul Muslimin
BUTAK (Baik Untukmu Tidak bAik untukKu), SUTAK (Sopan Untukku Tidak sopAn untuKmu). Sungguh BUTAK SUTAK Ikhwanul Muslimin adalah jual beli yang tidak adil!
Abduh dan Pustaka Al Kautsar meradang dengan pengungkapan kejahatan dan kesesatan Ikhwanul Muslimin, menuduh pengungkapnya telah melakukan ghibah yang diharamkan, kasar, tidak santun dan tak beretika:
“…Apalagi menjadikannya sebagai dalil bolehnya membantah dan mengkritik dengan cara yang kasar, tidak santun, serta tidak memperdulikan etika” kemudian Abduh ZA memberikan contoh pernyataan di atas dengan sebutan Syaikh Muqbil rahimahullah terhadap gembong IM yang dielu-elukan kesesatannya oleh Abduh, yakni Yusuf Qaradhawi “sebagai anjing yang menggonggong” (BAUS, hal. 276).
Demikianlah orang-orang yang teracuni fikrah Ikhwanul Muflishin/bangkrut dan para pembelanya. Mereka menetapkan kaidah-kaidah kesopanan bagi diri-diri mereka yakni kudeta, gerakan pengkafiran kepada penguasa-penguasa Muslim sebelum menetapkan penghalalan darah mereka dan “anterk-antek” mereka, pembunuhan, terror bombing dan peledakan di tanah air, perampokan harta orang-orang kafir untuk biaya “jihad”, menghancurkan wajah temannya sendiri dengan berondongan senapan demi menghilangkan jejak penyerangan, memenggal kepala pelajar Nasrani di Poso. Itulah kesopanan dan kelembutan dakwah mereka! Dan itulah yang dibela-bela oleh Abduh, Tohir Bawazir dan Pustaka “Lady Di Conspiracy” Dusta Al Kautsar dengan slogannya “Kami berdiri untuk semua umat Islam, kami independen. Kami bukan milik suatu kelompok/golongan/aliran tertentu, dan tidak berafiliasi ke mana pun. Kami tidak disponsori juga tidak menjadi sponsor ataupun mewakili satu kelompok/golongan/aliran tertentu.” Semua ini nonsense, bukti fakta telah mendustakan omong kosong mereka. Sungguh Allah adalah sebaik-baik saksi, walhamdilillah.
Adapun orang-orang yang membongkar segala kepalsuan dan “kesopanan” kebiadaban Ikhwanul Muslimin di atas? Siap-siaplah menerima gelar sebagai orang kasar, tidak santun serta tidak mempedulikan etika!
Berbicara tentang “kesopanan” dan “kesantunan” Ikhwanul Muslimin, alangkah afdhalnya jika kita langsung mempertontonkan bukti kelembutan dan kejujuran dakwah mereka. Inilah 100 Pelajaran dari Para Pemimpin Ikhwanul Muflishin:
http://img362.imageshack.us/img362/8949/sampulbukuimhv5.jpg
Mursyidul ‘Am Ikhwanul Muslimin, Hasan Hudhaibi juga mengajarkan kesopanannya dalam meng”anjing-anjingkan” penguasa. Tidak percaya? Silakan klik fakta di bawah ini:
http://img216.imageshack.us/img216/5154/imvonisanjingjugaxa3.jpg
Cukuplah bermanis muka ketika Mursyidul ‘Am bertemu dengan “utusan anjing” itu, kemudian memasang “foto anjing” tersebut di toilet rumahnya!
http://img216.imageshack.us/img216/6701/kesopananimas7.jpg
Gerakan bawah tanah haruslah menggunakan “ssssst…perintah rahasia” agar bisa mengelabui dan mengecoh pemerintah “thaghut”:
http://img59.imageshack.us/img59/2943/albannaperintahrahasiaak4.jpg
Demi apa semua itu dilakukan? Demi ambisi dan kerakusan kekuasaan untuk menggenggam dunia! Walau organisasi telah dibubarkan. Akulah Khalifah Pemimpi Negara Khayalan:
http://img219.imageshack.us/img219/4845/imrakuskkuasaanxt2.jpg
Seperti kita ketahui, para pendusta, para pelaku teror suka memiliki beberapa nama, banyak nama, itulah ciri khasnya. Bagi pembaca yang sempat membaca rilis nama-nama terkenal ‘teroris’ takfiri. Misal, Imam Samudra alias ABDUL AZIZ alias ABU OMAR alias BIN SIHABUDIN alias FATIH alias HENDRI alias HERI alias KUDAMA alias Faiz YUNSHAR. Sebagian nama di atas diakui sendiri oleh pemiliknya di buku (katanya) AMT (Aku Melawan Teroris!), buku yang berisi dalil-dalil (baca:dalih-dalih) pembelaan untuk menjustifikasi terhadap aksi bombing yang dilakukannya. Itulah terpidana mati pelaku teror di Bali, yang sempat menulis buku dari balik jeruji penjara berjudul (asli) AMT (baca: Akulah Manusia Teroris!) lantas dibantah dengan mantap oleh Al Ustadz Luqman Ba’abduh hafidhahullah dengan buku berjudul Mereka Adalah Teroris! (MAT).
Rupanya tak tahan dibantah habis-habisan lewat buku MAT, karena tidak hanya buku Imam Samudra, sebab ustadz Luqman juga membantah pemikiran yang mendasari perilaku si “demen yang ribut-ribut dan berbau kematian”. Muncullah relawan “bergaji” yang berposisi sebagai manajer redaksi Pustaka Al Kautsar, Abduh Zulfidar Akaha, Lc, membuat buku berjudul STSK (baca : Saya [Bela] Teroris? Saya [Bela] Khawarij?)”. Tentu saja, pertarungan al haq dan al bathil akan terus berlanjut ila yaumil akhir. Bantahan demi bantahan disusun ulang dengan sekian koreksi oleh al Ustadz Luqman Ba’abduh menjadi buku Menebar Dusta, Membela Teroris-Khawarij (MDMTK).
Rupanya pembelaan atas Imam Samudra dan inspirator pikirannya dari kalangan Ikhwanul Muslimin tersebut terus berlanjut. Belajar dari Akhlak Ustadz Salafi yang disingkat BAUS, itulah besutan terbaru karya Abduh. Grup penerbit Pustaka Al Kautsar yang diberi nama Hujjah Press juga tak tinggal diam dalam pertarungan pena ini. Pustaka Al Kautsar berkenan mengangkat prajuritnya yang setia menjadi penulis disana, yang bernama Joko Waskito. Dipilihlah nama samaran Abu Abdirrahman Al Thalibi untuk si JW ini saat membuat buku Dakwah Salafiyah Dakwah (DSDB), Meluruskan Sikap Keras Dai Salafi, sampai berturut-turut dua edisi.
Siapa yang tidak kenal buku DSSB dan nama penulisnya? Tapi siapakah yang kenal nama aslinya? Demi mengobati penasaran pembaca, sebagian user forum myQuran yang berkata “jd penasaran wajah org yg menebar talbis dan penyesatan opini umat?“, “Iya nih bikin penasaran aja, mungkin banyak yg berdebar-debar ingin melihat wajahnya“. Maka perkenankan penulis melakukan hal-hal seperlunya di artikel Siapakah Abu Abdirrahman Al Thalibi – Lelaki (?) di balik cadar yang ditulis tanggal 16 Januari 2007. [1]
Memiliki Banyak Nama Samaran
Perilaku memiliki banyak nama samaran baik sekedar untuk kamuflase, agar tidak mudah terlacak, untuk alasan keamanan, rupanya menjadi kegemaran rekan Abduh ini. Sebenarnya lebih tepat karena takut setelah berbuat salah, keras, kasar, dia mencoba tidak bertanggung-jawab, lari dan sembunyi. Lempar batu, sembunyi tangan, kata pepatah.
Walhamdulillah, atas taufik dan hidayah dari Allah Ta’ala, yang menggerakkan hati hamba-Nya, upaya penulis mendapatkan titik terang, ybs ternyata berinisial JW dan tinggal di kota B, belakangan diralat di kota C. Siapa sih ikhwan Salafi yang tidak marah dengan ulah ‘kurang kerjaan’ si JW ini ? Walaupun dijamin tidak ada satu ustadzpun dari kalangan Salafi yang menghalalkan darah, harta, seorang muslimin bernama JW. Tidak seperti yang disangka oleh JW sendiri saat menyembunyikan diri setelah lempar batu ke asatidz Salafy, ikhwan Salafy bahkan ke ulama Salafy !
Demi mengetahui ‘belang’ dustanya terbongkar, meluncurlah kata-kata marah, bahkan membongkar aib ikhwan kita di tempat terbuka. Pembaca forum Myquran jadi saksi tingkah kekanak-kanakan si JW.
Si JW ini memiliki kepribadian yang labil, emosional dan mudah ketakutan dengan ulah tingkahnya sendiri. Suka membikin sensasi tetapi ngeri jika terkenal dan diketahui biodata pribadinya. Dilihat dari sekadar menulis nama saja sudah suka bergonta-ganti, berikut hal yang perlu dilakukan untuk mengecek siapakah Abu Abdirrahman Al Thalibi lewat sekedar masalah kecil yakni menulis nama sbb. Baiklah, mari kita lakukan searching lewat Internet, karena dari sanalah informasi berikut bisa kita dapatkan sbb:
a. Berawal dari nickname Hak Jawab yang dipakai Abu Abdirrahman Al Thalibi di Myquran, maka didapatkan informasi sbb :
– Nama Abu Abdurrahman At Thalibi [2] tanggal 2 Oktober 2006, 4 Desember 2006
– Nama Abu Abdirrahman Al Jawiy tanggal 2 Februari 2007
– Nama Abu Abdurrahman (min thulabil ilmi) tanggal 29 November 2006, 4 Desember 2007, 13 Juni 2007
– Nama Abu Abdurrahman An Nusantari (Joko Waskito) tanggal 4 Juni 2007
– Nama Abu Abdurrahman tanggal 9 Juni 2007
– Nick name yang dipakai ‘Hak Jawab’ tanggal 2 Oktober 2006 – 13 Juni 2007 [3]
– Email [email protected] [4]
– Email [email protected] [5]
Kesimpulan, jelas nama aslinya Joko Waskito dengan beragam nama alias Abu Abdirrahman Al Thalibi alias Abu Abdurrahman At Thalibi alias Abu Abdirrahman Al Jawiy alias Abu Abdurrahman alias Abu Abdurrahman An Nusantari alias Hak Jawab
b. Tambahan dari thread di myQuran [6] alamatnya : “…yang beralamat di Pondok Mutiara VI No. 4, Cibabat, Cimahi”.
c. Berbekal identitas email [email protected] didapatkan dari myQuran di atas, maka didapatkan sbb :
– Nick name yang dipakai ‘AM Waskito’ [7] tanggal 23 Juni 2007 – 21 Juli 2007
– Nama Abu Muhammad Waskito dari forum myQuran tanggal 23 Juni 2007 [8]
– Lokasi yang sering diakui, Bandung 13 Juni 2007, 11 November 2007 [9], [10], [11]
d. Berbekal nama “Abu Muhammad Waskito” yang muncul di poin c, ditemukan buku karyanya selain DSDB 1 dan 2, berjudul “Muslimah Wedding” diterbitkan Pustaka Al Kautsar, “Hidup itu Mudah” diterbitkan oleh Khalifa – Pustaka Al Kautsar Grup. Terbitan Khalifa lainnya adalah Retorika Islam karya Yusuf Al-Qaradhawi.[12] Jelas sudah siapa penerbit Khalifa ini.
e. Apa jadinya bila kita tulis kata kunci “joko waskito” cimahi di google ? Ternyata muncullah data pribadi yang diekspos oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. Siapakah Joko Waskito suami dari seorang istri yang namanya tercantum disana, yang menghuni rumah Pondok Mutiara VI no 04 RT 05 RW 23, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat. Mudah-mudahan penulis disini tidak dicap dhalim, karena informasi yang diambil dari tempat umum, internet, yang diserahkan kepada Dinas Pendidikan tersebut yang sangat detail. [13]
f. Berbekal nama yang muncul dari poin a “Abu Abdurrahman an Nusantari” dengan menghilangkan ‘an’, maka ditemukan karya Joko Waskito lainnya. Menepis Godaan Pornografi ditulis dengan nama samaran Abu Abdurrahman Nusantari, penerbit Darul Falah, tahun terbit 2005.[14] Tanpa memakai kata Abu, ternyata juga menemukan karya Joko Waskito lainnya berjudul Life Is Beautiful, ditulis dengan nama samaran Abdurrahman Nusantari Hidup Tanpa Tekanan Stres, penerbit PT. Pena Pundi Aksara, Jakarta, tahun terbit 2006. [15]
g. Berbekal informasi nama “Abdurrahman Nusantari” seperti di poin f, ternyata ditemukan situsnya ada di http://nusantari.blogspot.com dengan profil ditulis di
http://www.blogger.com/profile/02199208706121103051 memakai nama Abdurrahman Nusantari, tertulis posting tanggal 7 Oktober 2006. Lokasi yang disebut sama seperti poin c yakni Bandung, Jawa Barat. Juga ditemukan karya lainnya di Pustaka Al Kautsar berjudul “21 Risiko Buruk Busana Seksi” dan “Ummat Menggugat Gusdur”
h. Berangkat dari nama putranya yang kedua, M ABDURRAHMAN QOWIY yang dipampangkan di publik [16] serta nama alias Joko Waskito lainnya yakni “Aa Qowiy” yang cocok dengan nama anaknya.[17] Maka kita coba searching di Google kembali. Maka kita temukan karya Joko Waskito dengan nama alias lainnya yakni berjudul 10 SIKAP POSITIF MENGHADAPI KESULITAN HIDUP, tahun terbit 2001 penerbit Remaja Rosdakarya. Penerbit Remaja Rosdakarya, siapa yang tidak mengenalnya sebagai penerbit milik Syi’ah ? Buku berjudul “Catatan kang Jalal” yang mendokumentasikan ucapan Jalaludin Rahmat pentolan Syi’ah, juga diterbitkan oleh penerbit ini. Berikut link rekomendasi dari situs milik Syi’ah terkenal di Indonesia yakni fatimah yang menyertakan nama-nama penerbit yang mencocokinya.[18] Duhai, makin nampak saja kekacauan manhaj dari ustadz Sururi bin Ikhwani ini! Manhaj fulus tentunya mudah terendus oleh siapapun.
i. Berbekal info tentang nama aslinya Joko Waskito, dapat kita kombinasikan dengan data awal alamat rumahnya di kota Cimahi di poin b. Misal ditulis di google waskito+cimahi. Apabila tekun melihat hasilnya, pada halaman ke 5 dari google, maka kita dapat lihat hal yang sangat mencengangkan. Ternyata Waskito pernah menulis proporsal kerjasama pada tanggal 4 September 2006 di forumnya orang kafir kristen milik Gereja Toraja (di
http://gerejatoraja.com/phpBB2/viewtopic.php?p=710&sid=e201df6701f4c09a7d9ab20680b02be3)
Berikut informasi selengkapnya :
“Posted: Tue Sep 05, 2006 9:45 am Post subject: seputar kenaskahan (text), misalnya merancang surat, menyus.”
Kutipan : Tulisan :
“Bapak, Ibu, Saudara, Saudari…
yang saya hormati.
Mohon maaf bila surat (e-mail) ini mengganggu kesibukan yang sedang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari jalani. Nama saya Waskito, saya seorang pekerja freelance, kini tinggal di Cimahi Bandung. Saat ini saya sangat membutuhkan **** untuk membiayai sekolah anak-anak kami. Melalui surat ini saya ingin menawarkan diri untuk mengerjakan ****-**** tertentu yang ada di perusahaan/lembaga Bapak/Ibu/Saudara/Saudari.
Nah, silakan pembaca menyimpulkan sendiri **** (baca: fulus) siapakah yang dikejar oleh calon pembedah buku BAUS di masjid PUSDAI ini?
Bidang kerja saya ialah seputar kenaskahan (text), misalnya merancang surat, menyusun proposal, membuat publikasi (seperti buletin), membuat naskah promosi, mengedit naskah, mencari data, dan menyusun analisis berdasarkan informasi. Semua ini dikerjakan secara individu dan freelance, sehingga tidak membebani anggaran sebuah perusahaan/lembaga.
Jika Bapak/Ibu/Saudara/Saudari memiliki **** seperti di atas, atau ****-**** lain yang kira-kira bisa saya kerjakan, silakan mengirimkan e-mail balasan. Sebutkan pekerjaan yang harus dikerjakan, sebutkan target waktunya, dan jangan lupa kirimkan data-data atau sample yang dibutuhkan. Adapun soal pembiayaan, hal itu disesuaikan anggaran yang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari sediakan untuk pekerjaan tersebut.
Cara seperti ini akan sangat membantu perusahaan/lembaga Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk menutup kekurangan-kekurangan yang ada. Biaya sesuai anggaran yang disediakan. Namun komitmen kerjasama yang baik dalam hal ini juga berarti akan meringankan beban keluarga kami. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemurahan kepada Bapak/Ibu/Saudara/Saudari karena kemurahan hati Anda kepada sesama.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara/Saudari. Semoga kita bisa saling membantu!
Bandung, 4 September 2006
( Waskito ).
Alamat surat: Jl. Jati Serut, Pondok Mutiara VI, No. 4 Cibabat, Cimahi, Bandung (40513).”
Lintas Manhaj, Lintas Agama
Begitulah prajurit Pustaka Al Kautsar ini bersikap, benci kepada Salafy dan Ulama Salafy, sayang kepada hizbi dan pentolannya. Bahkan demi materi semata, karena hendak mencari nafkah untuk anak-anaknya, tak segan melintas ke penerbit Syiah (Pemuda Rosdakarya) serta berupaya menjaring fulus ke situs gereja Tana Toraja. Inilah ciri khas hizbiyyah, mengutamakan hawa nafsu belaka yang melekat pada Joko Waskito.
Simak buktinya yang telah penulis simpan agar menjadi bukti, siapa tahu Waskito dkk mengupayakan dihapusnya bukti tersebut.
http://img150.imageshack.us/img150/579/jokowaskitotanatorajajq4.jpg
Lihat bahasa yang dipakai yang ditebalkan di forum gereja Tana Toraja tersebut. “Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemurahan kepada Bapak/Ibu/Saudara/Saudari karena kemurahan hati Anda kepada sesama.” Nampak sekali Waskito berharap diterima oleh komunitas kafir di forum gereja Tana Toraja ini dengan memakai kata ‘Tuhan’ dan ‘sesama‘. Bukankah engkau wahai pak Joko sudah menjadi penulis buku Islam yang menghasilkan sekian rupiah royalti sejak tahun 2001? Sebenarnya siapakah Joko Waskito ini? Apakah dia agen agama Syi’ah, agen Ikhwanul Muslimin ataukah agen Gereja Tana Toraja? Terus agen siapa lagi mengingat tidak semua hal bisa penulis ketahui.
Dan Subhanallah, inilah “sebagian” kunci jawaban mengapa Joko Waskito begitu ketakutan ketika nama dan identitas lengkap pribadinya sedikit dikuak oleh situs ini pada artikel yang lalu.
Kalaulah dirinya menulis karya-karya tersebut berdasarkan keyakinan kebenaran yang benar-benar terpatri di dalam hatinya, tentulah dirinya tidak perlu sampai ketakutan sedemikian rupa. Salafiyyin bukanlah segerombolan preman yang siap menghalalkan darah muslim lainnya. Salafiyyin diajari betapa berharganya nilai darah seorang muslim. Haram untuk ditumpahkan dan dialirkan tanpa haq! Adapun para takfiri yang menjadi teman-temannya? Tentulah lebih layak baginya untuk takut kepada mereka! Sayang, tulisan karyanya berlatar belakang duniawi untuk mencari dan mengeruk fulus semata telah menjadikan dirinya ketakutan luar biasa. BBKB, Berani Berbuat Ketakutan Bertanggungjawab. Allahul Musta’aan.
Mencari Fulus dengan Berselubung Dakwah
Pembaca yang budiman, silakan periksa berapa banyak halaqah-halaqah, daurah, pengajian yang diisi oleh Al Ustadz Luqman Ba’abduh hafidhahullah? Alhamdulillah, al Ustadz Luqman Ba’abduh sehari-harinya mengasuh ma’had As Salafy, membina hubungan dengan asatidzah dan ulama Salafy, mengisi daurah, ta’lim di kotanya maupun di luar kota, tanpa dikait-kaitkan dengan sekadar jualan buku. Jauh sekali beliau dari dakwah untuk materi ala Abduh Zulfidar Akaha, apatah lagi ala Joko Waskito.
Mungkin pembaca bisa melihat, tren yang berkembang di kalangan Turotsi, Ikhwani, dimana penerbit buku mempromosikan buku barunya dengan bedah buku, sambil menjajakan dagangannya di arena bedah buku tersebut dengan harga khusus tentunya. Bila tidak berjualan buku di lokasi, terkadang dibagikan voucher diskon di toko buku tertentu yang menjadi sponsornya.
Nama Abduh hampir tidak ditemukan dimanakah halaqah pengajian rutin seperti umumnya seorang ustadz. Maklum, gelar ustadz dari Pustaka Al Kautsar pada Abduh dan Joko Waskito ini baru muncul setiap ada bedah buku saja. Publikasi pengikut setianya di forum myQuran hanya berkisar bedah buku belaka, jelas untuk promosi bukunya. Baik sejak terbitnya buku STSK sampai buku barunya BAUS. Sehingga dapat disimpulkan, ketika Abduh ini datang berceramah, Abduh selalu membawa misi yakni menjajakan bukunya dan pemikiran anehnya, biar laris-manis bak kacang goreng.
Menurut situs penerbit Pustaka Kautsar, sebentar lagi tanggal 27 April 2008 di masjid PUSDAI, Bandung akan diadakan acara menjajakan buku, disebutkan “Ust. Abduh Zulfidar Akaha, Lc (Penulis)” dan “Ust. Abu Muhammad Waskito (Penulis & Pemerhati Gerakan Islam)”. Pembaca dapat mengetahui bahwa bedah buku Belajar dari Akhlaq Ustadz Salafi pertama dilangsungkan ‘kurang sukses’ di kota Bekasi tanggal 13 April 2008 yang silam.
Lihatlah dalam bedah buku Pustaka Al Kautsar itu, selalu ada wakil dari komunitas Imam Samudra, sebab bagaimanapun MMI terpukul dengan buku-buku ustadz Luqman mulai MAT dan MDMTK. Maka dari itu, tak salah bila Halawi Makmun (MMI) hadir disana untuk membela keduanya, membela Imam Samudra dan membela ‘si pembela’ Imam Samudra, Abduh Zulfidar Akaha, Lc. Tentu saja dengan judul “Kajian dan Bedah Buku”, sambil menyelam minum air.
Belum lama ini, Halawi menjadi penceramah bersama Ganna Pryadharizal Lc (wartawan SABILI) di acara yang judulnya sangat buas “Tabligh Akbar Membongkar kekeliruan dan kebohongan Dakwah Salafy” tanggal 6 April yang silam di Bekasi yang diadakan Komunitas Penegak Syari’at Islam Bekasi (CP Ibnu Yasin : 94215251, Syamsudin Uba : 0815 1438 7470). User myQuran dengan nickname “Abu Hafizh” yang kebetulan menghadiri acara tersebut dan merekam ceramah disana, tergopoh-gopoh mengedit terlebih dahulu sebelum dibagikan ke rekannya sendiri di myQuran.[20] Maklum, ucapan Halawi Makmun si takpiri (maaf, beliau tidak fasih dalam mengucapkan takfiri, red) disana sangat kasar, tidak cocok dengan bendera ‘santun’ yang dikibarkan rekan dakwahnya, Abduh.
Pustaka Al Kautsar kini hendak menggarap kota Bandung dan sekitarnya untuk menjajakan bukunya. Dipilihlah Abu Muhammad Waskito bersama Abduh dalam kegiatan promosi buku berjudul “Kajian dan Bedah Buku …”, inilah bukti kegiatan-kegiatannya hanyalah mengeruk materi semata. Mereka tentu berharap dengan bedah buku keliling Indonesia tersebut, bukunya laris-manis seperti kacang goreng, menjadi best seller, naik cetak berkali-kali, semuanya bakal kecipratan fulus dari bapak Tohir Bawazir sang pemilik Pustaka Al-Kautsar. Termasuk acara bedah buku dengan di VCD-kan, akan mengalir fulus lagi. Di situs Pustaka Al-Kautsar, VCD Bedah Buku STSK dibandrol Rp. 25.000, dengan modal CD blank sekitar tiga ribuan!! [21] Duit lagi, lagi lagi ujung-ujungnya duit.
Berdusta sebagai Pekerjaan dan Menuduh Dusta
Melihat data yang masuk dapat disimpulkan bahwa nama Joko Waskito memiliki nama alias sampai sekian nama diantaranya sbb :
1. Abu Abdirrahman Al Thalibi
2. Abu Abdurrahman At Thalibi
3. Abu Abdirrahman Al Jawiy
4. Abu Abdurrahman
5. Abu Abdurrahman An Nusantari
6. Abu Muhammad Waskito
7. Abu Abdurrahman Nusantari
8. Abdurrahman Nusantari
9. Aa Qowiy
10. Abu Abdurrahman Qowiy
11. Abu Abdurrahman Al Qowiy
12. Anwar Shiddiq [19]
Lihatlah bahkan Imam Samudra saja kalah dalam jumlah nama aliasnya, kalaupun dikurangi karena ada kemiripan, yang benar-benar beda adalah nomor 1, 3, 5, 6, 8, 9 dan 12. Bisa dibayangkan betapa licinnya si Joko apabila nama-nama ini benar-benar tertulis di dokumen paspor maupun KTP, satu orang dengan sekian nama !
Kalau Joko Waskito berdusta dengan banyaknya nama aliasnya diantaranya Abu Abdirrahman Al Thalibi alias Abu Abdurrahman At Thalibi alias Abu Abdirrahman Al Jawiy alias Abu Abdurrahman alias Abu Abdurrahman An Nusantari alias Hak Jawab alias Abu Muhammad Waskito. Inilah kenyataan yang ada penulis top dari buku best seller pujaan yang dielu-elukan Abduh ZA dan penerbit Hujjah Press, grup Pustaka Al Kautsar.
Sementara Pustaka Al Kautsar dengan terbitannya juga tak lepas dari kedustaan, seperti buku yang berjudul “The Lady Di Conspiracy” karangan Indra Aidil. Komentarnya : “Buku semi-fiksi ini mengambil latar belakang kematian Lady Di dan Dodi Al-Fayed. Layaknya buku semi-fiksi, batasan antara realita dan ceritanya cenderung samar, membuat kita tidak bisa membedakan mana info yang nyata dan mana yang fiksi.” “Alur logiknya sangat cerdas, dan mampu menggiring kita untuk mempercayai bahwa skenario pembunuhan Putri Diana takkan berbeda jauh dari cerita semi fiksi yang dikarang oleh Indra Aidil.” (Taufiq Ismail, Pujangga Angkatan 66)” [22] Apa kesimpulan pembaca tentang buku ini ? Jelas buku yang sarat dengan kedustaan, yang kedustaan “yang nyaris sempurna” yang dibuat untuk menipu dan mengelabui pembacanya, bahkan mana fakta, mana yang fiksi susah dibedakan! Sungguh suatu kejahatan yang luar biasa. Jelas bukan dienul Islam dan akhlaq Islam yang hendak dijajakan, tetapi tipu daya kedustaan untuk mengeruk fulus dan kekayaan. Benar-benar terobosan “pekerjaan” bagi Abduh dan Tohir Bawazir yang mengaku sebagai Ahlu Sunnah!! Berdusta sebagai lapangan pekerjaan!! Na’udzubillahi min dzalik.
Simak tulisan al Akh Abu Amr Ahmad Alfian “Dalam buku barunya yang berjudul Belajar Dari Akhlaq Ustadz Salafi (BAUS), saudara Abduh Zulfidar Akaha masih pada kebiasaan lamanya, yaitu senantiasa menggiring pembaca untuk sampai pada kesimpulan-kesimpulan yang dia maukan, seperti : menuduh Al-Ustadz Luqman berdusta, beliau menuduh tanpa bukti dan fakta, menjatuhkan kredibilitas beliau, atau meragukan keabsahan data dan bukti yang ditampilkan oleh beliau, yang itu semua dilakukan dengan gaya bahasa dan cara-caranya yang penuh jebakan dan permainan. Maka kami ingin mencoba menampilkan beberapa contoh kecil yang akan membantu para pembaca mengetahui gaya dan cara saudara Abduh yang penuh jebakan tersebut. Insya Allah kami akan bawakannya dalam beberapa tulisan/artikel. Semoga bermanfaat.
1.Keabsahan Penegasan Asy-Syaikh ‘Abdul Muhsin Al-’Abbad hafizhahullah yang diragukan
[ http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=40 ]
2. Cara Abduh Zulfidar Akaha Mengabaikan Kemanusiaan Seorang Manusia
[ http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=42 ]
3. Benarkah Pustaka Qaulan Sadida Mengkritik Pustaka Al-Kautsar??
[ http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=43 ]
Untuk memudahkan para pembaca berikut tulisan berseri dalam arsip catatan baus kami buat dalam format pdf sekelumit catatan untuk Abduh Zulfidar Akaha
[ http://www.merekaadalahteroris.com/catatanabduh.pdf ]
4. Masih Membahas Masalah-Masalah Sepele (1)
[ http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=44 ]
5. Masih Membahas Masalah-Masalah Sepele (2)
[ http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=45 ]
6. Masih Membahas Masalah-Masalah Sepele (3)
[ http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=46 ]
7. Masih Membahas Masalah-Masalah Sepele (4)
[ http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?p=47 ] “.
(Dikutip dari http://www.merekaadalahteroris.com/mat/ )
Tambahan ringan, entah ini telah menjadi sifat lantas kebiasaan berdusta. Di iklan yang diposting tanggal 14 Maret 2008 tersebut untuk acara Kajian dan Bedah Buku “Belajar dari Akhlaq Ustadz Salafi”, tertulis: “Pembicara: Abduh Zulfidar Akaha (Penulis Buku) & Lukman Ba’abduh (dalam konfirmasi)*.” [23]
Sama persis ketika bedah buku STSK di Jogjakarta, banyak ikhwah yang tertipu gara-gara tertulis: “Ust. Luqman bin Muhammad Ba’abduh* “. [24]
Akhirnya Ibnu Abdul Muis webmaster situs ihwansalafy menambahkan pada tanggal 17 Maret 2008 agar tidak tertipu, nama Lukman Ba’abduh dibuang saja, “Sorry lupa, tadinya ana fikir dari pada mengecewakan hadirin, khan mending nggak usah di tampilin ajha ghitu loch”. Sudah tahu tidak bakalan hadir dalam acara bercampur-baur dengan orang MMI, Ikhwani, karena beliau jelas bukan seperti Abdullah Hadrami itu [25]?
Demikianlah sekelumit yang bisa penulis haturkan pada pembaca. Lebih kurangnya mohon maaf, kebenaran itu datangnya dari Allah Ta’ala dan kesalahan semata-mata dari penulis. Wallahu ta’ala a’lam.
Abu Abdillah Ibrahim
Catatan tambahan :
Penulis menyusun artikel Siapakah Abu Abdirrahman Al Thalibi – Lelaki (?) di balik cadar pada tanggal 16 Januari 2007 sesuai tanggal posting. Artinya penulis sama sekali blank sebelumnya tentang nama Abu Abdirrahman Al Thalibi. Ada postingan dengan nick AMW yang mengakui bahwa orang yang menamakan dirinya AM Waskito alias Joko Waskito (JW) memang mengirimkan penawaran itu, namun dia mengingkari posting di forum gereja Tana Toraja. Malah JW menuduh penulis justru merekayasa bukti di http://gerejatoraja.com/phpBB2/viewtopic.php?p=710&sid=e201df6701f4c09a7d9ab20680b02be3 yang diposting tanggal 4 September 2006. Wallahi, penulis tidak berkepentingan dengan nama Joko Waskito di September 2006, apalagi merekayasa bukti, karena belum dapat informasi siapakah sebenarnya jati diri si Abu Abdirrahman Al Thalibi. Rentang waktu 4 September 2006 – 16 Januari 2007 sampai 4 bulan lebih. Barulah Allah Ta’ala singkapkan siapakah Abu Abdirrahman Al Thalibi lewat al Akh Irfan Bastian, juga lewat forum myQuran. Padahal menurut nickname “Hak Jawab”, si JW sudah pamit dari myQuran dengan posting “Saya Undur Diri” pada 13 Juni 2007. Hak Jawab : “Saya Bangga Sebagai Alumni Forum MyQuran…” Dan ini bukti dua kedustaan JW dan kelabilan emosinya sekali lagi. Wallahul musta’an.
Footnote:
[1] Artikel ini baru diposting tgl 16 Januari 2007 di http://fakta.blogsome.com/2007/01/16/siapakah-abu-abdirrahman-al-thalibi-lelaki-dibalik-cadar/ .
[2] http://myquran.org/forum/index.php?topic=21772.0
[3] http://myquran.org/forum/index.php?topic=21772.0
[4] http://myquran.org/forum/index.php?action=profile;u=8018;sa=showPosts
[5] http://myquran.org/forum/index.php?action=profile;u=8018;sa=showPosts
[6] http://myquran.org/forum/index.php/topic,21248.msg472246.html#msg472246
[7] http://myquran.org/forum/index.php?action=profile;u=27306;sa=showPosts
[8] http://myquran.org/forum/index.php?action=profile;u=27306;sa=showPosts
[9] http://donowidiatmoko.wordpress.com/2007/06/23/harta-di-jalan-allah/
[10] http://bunda-thousand-word.blogspot.com/2007/11/sms-satu-kata.html
[11] http://fitrirama.blogspot.com/2006/11/hari-hari-di-mekkah-al-mukaromah-14-29.html
[12] http://rumahbukuislam.com/index.php?id=5&kode=16
[13]http://www.simdik.disdikkotabandung.com/direktori_sekolah_guru_detail.php?kode_sekolah=50161&id_pegawai=50161_501610002&nip=501610002
[14] http://www.palasarionline.com/detail.php?kode=DRF0167
[15] http://www.palasarionline.com/detail.php?kode=PEN0014
[16]http://www.simdik.disdikkotabandung.com/direktori_sekolah_guru_detail.php?kode_sekolah=50161&id_pegawai=50161_501610002&nip=501610002
[17] http://myquran.org/forum/index.php/topic,21727.0.html
[18] www.fatimah.org/pustaka/judul_qrs.htm
[19] Kontribusi akh Irfan Bastian, keluarlah nama Anwar Shiddiq. Lebih lengkapnya simak disini http://www.electronicfiles.net/files/10312/joko_waskito.rtf
[20] http://myquran.org/forum/index.php/topic,37089.30.html . Simak hasil cuplikan alias editan Abu Hafizh di http://www.fileflyer.com/view/pYA4kAx dan http://www.fileflyer.com/view/akMGNB3
[21] http://www.kautsar.co.id/vcd.php
[22] http://www.kautsar.co.id/detail_LadyDi.php
[23] http://ihwansalafy.wordpress.com/2008/03/14/kajian-dan-bedah-buku-belajar-dari-akhlaq-ustadz-salafi/
[24] http://img205.imageshack.us/img205/8348/abduhkautsar2ru4.jpg
[25] http://fakta.blogsome.com/2006/11/21/bedah-buku-siapa-khawarij-siapa-teroris-di-malang/ atau http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2007/03/12/bedah-buku-siapa-teroris-siapa-khawarij-bantahan/
Baca artikel selanjutnya:
BAUS Buas? (2) Konspirasi untuk Mengelabui Kebuasan Dakwah IM
BAUS Buas? (3) Konspirasi untuk Mengelabui Kebuasan Dakwah IM
BAUS Buas? (4) Konspirasi untuk Mengelabui Kebuasan Dakwah IM