Kal-Ankabut

KAL-ANKABUT!

Bismillahirrahmanirrahim
Ahlan wa sahlan wa marhaban…KAL ANGKABUT.
Dia (sampai sekarang ternyata MASIH memiliki hobi memelototi tulisan-tulisan yang berbau sampah serta lalat-lalat busuk nan berpenyakit!! Walaupun telah menghinanya sedemikian rendah dan telah beberapa kali pula ber’azzam untuk tidak menjilat ludahnya kembali tetapi apa mau di kata? Sibuk pula dia sampai berkeringat-keringat menjilat LAGI ludahnya dengan mencari helah “apa adanya”!) menyebut bukti-bukti –makar hizbiyyah- dari komunitasnya sendiri (pernyataan ini harus digaris atasi!) yang kami publikasikan di website ini sebagai : “bukti mereka hanyalah ankabut [sarang laba2]”.


Bagi Abu Salma yang lembut dan alim di mana pandangannya tentang uang CUKUP PENTING dalam hidupnya (sebagaimana pula ketika dia mengumumkan di websitenya dengan CALON ISTRINYA –ketika itu- menyusun bersama buku souvenir pernikahannya; hati-hati kalau anda ditanya:”Saya tanya kepada mereka yang mempermasalahkan, adakah yang mengharamkan hal ini? silakan tunjukan argumentasi anda…”) serta anti hadadi si ricky yang menunjukkan kepada kita semua kelihaiannya dalam berbahasa arab akan membaca secara fasih dengan lafadz :”kal ankabut” dan bagi kita-kita yang dicapnya jahil dalam berbahasa arab sehingga tidak begitu fasih maka akhirnya terbaca sebagai KAL ANGKABUT!!
Benar-benar kalangkabut dengan bukti-bukti yang mereka buat sendiri yang sekarang makar jahatnya telah diketahui oleh umat!! Iya, bukti dan FAKTA yang mereka publikasikan sendiri yang ternyata anakanak ingusan itu- Allah taqdirkan sempat men-save-nya untuk umat!! Dan ini sama sekali BUKANLAH PEKERJAAN YANG MENGHASILKAN UANG YANG DILAKUKAN ORANG-ORANG PENGANGGURAN!! Berkelit dari sisi mana “lha wong” bukti dan FAKTA itu mereka sendiri yang meracik dan menghidangkannya kepada kita umat Islam!!
Apakah karena mereka untuk sekian waktu berhasil membikin umat terlena dengan bukti-bukti makar hizbiyyah yang berhasil dipropagandakan dan dipublikasikannya sehingga makar jahat seperti ini layak dinyatakan sebagai sebuah “pekerjaan” yang “menghasilkan”?  Dan ketika makar itu “dikembalikan” lagi kepada umat oleh anak-anak yang masih ingusan dengan sedikit tambahan pertanyaan “apa ya begini ini yang katanya ngaku da’i dari komunitas salafy?” maka menyebut mereka sebagai pekerjaan para pengangguran yang “tidak menghasilkan pendapatan”?!!
Haihata, haihata…anda “bekerja” dan mendapatkan uang maka itulah yang namanya pekerjaan!! Dan jika anda “bekerja” tetapi tidak ada uang yang anda dapatkan maka anda tidak lebih dari seorang blo’on dan pengangguran!! Allahumma…
Anak-anak Ingusan!! Jangan coba-coba kalian meluruskan kebengkokan sejarah Al-Irsyad kalau kalian tidak ingin mendapat gelar (salah alamat) sebagai “pengangguran” dan “orang-orang berhati syaithan”!!
Anak-anak Ingusan!! Jangan coba-coba kalian membongkar keutamaan Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi agen rahasia Yahudi Freemasonry di sisi As-Surkati As-Sudani kalau tidak ingin kami lempar dengan pangkat “pemakan daging ulama” kami yang “mereka ini mulutnya busuk”!!
Anak-anak Ingusan!! Jangan coba-coba menyingkap makar keji Majelis Tarjih dan Ifta’ Al-Irsyad terhadap para ulama pewaris para nabi kalau kalian tidak sanggup menerima gelar dari kami sebagai “sumpah serapah dan sampah busuk dari mulut-mulut para pendengki
lagi pengangguran”!!
Anak-anak ingusan!! Jangan coba-coba menyingkap kejahatan keji dan politik uang pecah belah Ihya’at Turats kalau kalian tidak ingin kami beri gelar “Haddadiyun meronta-ronta khawatir belangnya terbuka”!! Anak-anak ingusan!! Jangan coba-coba menyingkap konpirasi da’i-dai “Salafy” dengan saudaranya yang Ikhwani dan Takfiri kalau kalian tidak siap kami anugrahi gelar “Munaffirin yang rusak manhajnya” serta “pendusta dan seorang “banci kaleng” yang kosong namun nyaring bunyinya“!!
Silakan kalian semua duduk manis menjadi “setan bisu”,  maka inilah gelar “punya pekerjaan dan bukan pengangguran” telah saya sodorkan!!
Adakah kaum muslimin yang masih ada keimanan di dadanya yang mau menerima “pekerjaan” yang “menjanjikan” ini?! Allahul Musta’an.

ANAK TANGGA KEDUSTAAN.
Iya, hanyalah “setan bisu” yang sanggup menaikinya ‘tuk menggapai puncak nistanya.

TANGGA DUSTA PERTAMA:
Ada yang berkata di salah satu slogan sillaturrahimnya:” Imam Muslim meriiwayatkan lagi dalam shohihnya, hadits (2564) dari Abu Hurairah dalam sebuah hadits yang cukup panjang, yang pada akhir hadits tersebut diungkapkan:
‘Cukuplah untuk seseorang sebuah kejahatan bahwa ia menghina saudaranya sesama muslim, segala sesuatu antara muslim terhadap muslim lainnya haram; darahnya, hartanya dan kehormatannya’.
Tanggapan: bagaimana dengan 50 FAKTA “kelembutan dan kealiman” anda yang dicontohkan? Apakah karena menghimpun kelembutan (baca:kejahatan) anda seperti ini (agar umat terhindar dari makar keji anda) tidak menghasilkan imbalan materi apalagi “proyek” fulus yang cukup penting bagi kehidupan anda sehingga anda cukup berkelit sebagai sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh pengangguran? Tidak adakah helah yang “sedikit” lebih canggih?

TANGGA DUSTA KEDUA:
Ada yang berkata di salah satu slogan sillaturrahimnya:” Imam Muslim meriiwayatkan dalam shohihnya, hadits no (2674) dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: ‘Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, ia akan mendapat pahala sebanyak pahala orang yang mengikutinya tampa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka, barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan, ia akan menanggung dosa sebanyak dosa orang yang mengikutinya tampa mengurangi sedikitpun dari dosa mereka‘
Tanggapan: bagaimana dengan FAKTA ucapan anda yang menunjukkan tetap eksisnya Al-Irsyad LIAR/ILLEGAL pembangkang penguasa muslim di negeri ini: “Saya saja selaku ketua lajnah Dakwah Al-Irsyad PC Surabaya…” ?
Iya, tidaklah anda “berjuang” (baca: berdakwah) kecuali dengan membawa FAKTA “misi” sebagai salah seorang anggota sebuah organisasi yang telah dinyatakan secara sah dan meyakinkan sebagai organisasi Al-Irsyad LIAR oleh pemerintah Indonesia!!
Haihata, haihata sadarkah bahwa anda sedang mempertontonkan dan mendemonstrasikan gaya-gaya pemberontak Khawarij kepada seluruh kaum muslimin yang membaca website anda? Anda telah berhasil menggiring sebagian kaum muslimin untuk mendukung semangat-semangat pemberontakan yang telah anda kibarkan dan kobarkan di bawah panji dan  eksistensi Al-Irsyad LIAR anda ini! Lihatlah dukungan Laila :
” Assalamu’alaikum…Keep istiqomah my brother… tidaklah membahayakan awan gonggongan anjing yang menyalak, tidaklah bakal sampai panah-panah pendek itu ke bulan…Teruslah beramal, berdakwah dan berbagi ilmu. Salafiyun itu jelas manhaj dan metodenya. Walau semua mengaku-ngaku punya hubungan dengan Laila, tapi Laila jijik dengan pengaku-ngakuan mereka…”
Benar, Salafiyyun itu jelas manhaj dan metodenya, dan setitikpun gaya-gaya pembangkangan dan  pemberontakan tidaklah pernah dipamerkan apalagi dikobarkannya!! Laila yang bermanhaj Salafi tidak akan pernah tergiur untuk mendukung para pembangkang pemerintah muslim!! Laila yang salafi tidak akan pernah jijik dengan bukti dan FAKTA yang benar-benar NYATA!

TANGGA DUSTA KETIGA:
Ada yang berkata:”Adapun Curiculum Vitae yang sempat sebelumnya ana masukkan ke sana, adalah CV yang ana susun untuk melamar kerja.”
Tanggapan:” Alhamdulillah, ikhwanuna al-muflishun (saudara-saudara kita yang bangkrut) tersebut telah mengambil bagian dari dosa-dosa kami dan semoga Alloh saja yang membalas atas upaya makar, fitnah dan kedustaan mereka. Sebagai pembelaan terhadap al-Haq, maka ana jelaskan apa itu tangga-tangga dusta yang dibuatnya sendiri dan dia sendiri pula yang akhirnya jatuh dan tertimpa tangga kedustaannya berkali-kali!!
Bisa jadi sebagiannya dia susun ketika melamar pekerjaan, tetapi sungguh sebuah kedustaan yang bertingkat-tingkat jika dia menyebutkan bahwa CV yang ditulisnya sendiri untuk kemudian dipublikasikan dan dipamerkannya di websitenya itu “adalah CV yang ana susun untuk melamar kerja!”
Bahwa CV tersebut benar-benar didedikasikannya untuk para pengunjung website pribadinya!! Semoga saja Allah masih memberikan kasih sayang kepada orang-orang yang terlanjur begitu kagumnya dengan kelicikan helah yang dia eksploitasi selama ini.
Bagaimana mungkin orang “secerdas” ini begitu bodohnya berhelah ria yang sedemikian gegabah?
a.Walaupun memang masih begitu miskinnya anak-anak ingusan ini tentang ilmu dien, tapi bagaimana dia percaya bahwa CV tersebut anda susun untuk melamar kerja sementara di CV itu sendiri tertulis pekerjaan anda “Supervisor QA (Quality Assurance) Canning Process of Mushroom (Agaricus bisporus) di PT Eka Timur Raya, Purwodadi, Pasuruan 2005-2006”.
b.Anak-anak ingusan ini berkata: “Wahai orang yang “cerdas”, CV tersebut anda tulis ketika anda bekerja di PT MISWAK!! Anda minta bukti?
Masak kami-kami ini yang anda katakan secara hina dina sebagai lalat-lalat busuk sampai bisa membuktikan “kebusukan” helah baginda raja yang tidak “canggih”? Ma’af-ma’af saja bukti itu bukan kami yang membuatnya apalagi hadiah dari CIA, tetapi anda sendiri yang mendustakan tangga kedustaan yang anda buat sendiri!!
Baiklah baca tulisan pengalaman kerja anda:”Laboratory Analyst and Quality Assurance Chief di PT MISWAK UTAMA Bangil, Pasuruan 2006 – SEKARANG (sengaja kami jadikan huruf kapital agar bapak-bapak atau ibu-ibu yang terkena rabun Al-Haq baik jauh maupun dekat bisa membacanya dengan mudah dan jelas!!)
Ini adalah FAKTA yang anda tulis sendiri yang menunjukkan bahwa anda membuatnya ketika anda  “SEKARANG bekerja” di PT MISWAK!!
Entah, anda harus tertawa ataukah menangis menyaksikan porak-porandanya kedustaan tangga-tangga dusta yang anda buat sendiri!! Allahu yahdik.
“Lha iya”, “lha wong” anda sendiri yang berbuat makar dusta kepada kaum muslimin “lha kok” kami-kami yang tidak ikut-ikut membikin tangga dusta anda kok diminta menanggung beban dusta dan makar yang anda lakukan! “Lha kok” enak?
Ya begini ini gaya-gayanya aqidah nashrani dosa waris seperti yang anda sendiri ucapkan!! Anda yang berbuat tetapi orang lain yang disuruh bertanggung jawab. Ma’af-ma’af saja, “lha kok” enak? Setahu saya yang masih bodoh dan ingusan ini, orang-orang CIA itu bukankah mayoritasnya beraqidah nashrani?
c.Sampai disinipun anda tetap mengakui FAKTA yang anda ungkapkan sendiri bahwa anda benar-benar jebolan kursus C-TPAT teroris terbesar Amerika (lihat tulisan anda sendiri: CTPAT (Custom Trade Protecting Against Terrorism) –2006) “terlebih pasca hancurnya WTC. Mereka (AS) ketakutan apabila produk yang mereka impor tidak safety atau disabotase, dengan pemberian virus anthrax misalnya, atau selainnya. Nah, basic CTPAT itu adalah upaya penanggulangan “semacam ini”.
Bukankah “semacam ini” bisa lebih diperjelas sebagai “semacam serangan teroris (baca tulisannya sendiri:Protecting Againts Terrorism)”? Yakni agar “virus anthrax atau selainnya” tidak sampai dimasukkan oleh para “teroris” ke Amerika pasca runtuhnya WTC? Bukan asal comot, asal ada kata “amerika” atau asal ada kata “teroris” lalu dipakai untuk menjelek-jelekkan orang lain! “Lha wong” baginda raja sendiri yang menjelaskan bahwa kursusnya itu adalah salah satu program “Protecting Against Terrorism” perlindungan negara Amerika dalam melawan teroris. Ya tentu saja “teroris” menurut kamus istilah teroris terbesar Amerika itu sendiri!! Jadi kenapa kami-kami ini yang anda tuntut membawa dalil larangannya?
Waduh tampaknya harus terjadi “pagar (Abu Salma) makan tanaman (ustadz Muhammad Arifin dan Firanda)!!” Tetapi…bukankah istilah “teroris”nya ustadz Muhammad Arifin dan ustadz Firanda sudah lebih dulu babak belur sehingga babak ke-10nya sampai saat ini belum selesai-selesai direparasi pak Assurance Chief di PT MISWAK UTAMA Bangil, Pasuruan 2006 – SEKARANG?
“Lha wong” jelas-jelas mengaku sudah bekerja di PT MISWAK UTAMA  di Bangil 2006 sampai SEKARANG kok ngakunya CV dibuat “untuk melamar kerja”!!
Haihata, haihata sudah jatuh dari tangga dusta Custom Trade Protecting Against Terrorism –nya Amerika eh tertimpa lagi balok-balok tangga dusta lainnya yang dibuat sendiri.
d.Saudaraku, kedustaan anda “untuk melamar kerja” terlalu kentara karena didustakan oleh tulisan anda lainnya:”Green Giant Low Acid Canned Food & Thermal Process Training tahun 2006”. Bukankah pelatihan ini anda lakukan ketika anda “sudah tidak melamar pekerjaan” karena posisi anda ketika itu sudah bekerja di perusahaan jamur kancingnya gubernur Al-Irsyad LIAR bapak Chalid Bawazeer? Inilah tulisan anda sendiri bahwa CV tersebut anda buat setelah anda “tidak menjadi pengangguran” : ”..di bawah perusahaan jamur terbesar di AS yaitu “Green Giant”. KARENA ANA BERTUGAS SEBAGAI SUPERVISOR QA (QUALITY ASSURANCE) maka ana harus faham apa itu CTPAT dan haruslah mengikuti pelatihan CTPAT
“Lha wong” jelas jelas bekerja, “lha kok” tega-teganya membohongi dirinya sendiri dan umat bahwa dirinya menulis ketika masih menjadi “pengangguran”! Haihata, haihata…
e. Untuk mempersingkat waktu dan agar tidak terlalu bertele-tele maka inilah 4 (empat) FAKTA anak buah tangga dusta yang anda susun sendiri yang beramai-ramai menjatuhi kepala dan badan anda bahwa CV tersebut (yang anda publikasikan di website anda sendiri) ternyata anda tulis ketika sudah bekerja (perhatikan tahunnya, beliau ini tidak lagi menjadi “pengangguran” mulai tahun 2005).
Proyek penelitian dan Karya ilmiah:
-“Pengendalian Kontaminasi Bakteri Listeria monocytogens Pada Industri Penanaman dan Pengalengan Jamur.” (Jurnal Ilmiah, 2006)-
-“Analisa & Uji Sensitivitas Antimikrobial Pada Preservative Agent Bahan Pasta Gigi di PT MISWAK UTAMA.” (Laporan, 2006)
Revisi CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik) untuk Prosedur Analisa Mikrobial, Inspeksi Bahan Baku, Bahan Ruahan, Bahan Setengah Jadi dan Bahan Jadi di PT MISWAK UTAMA. (CPKB, 2006)
-“Prosedur Analisa Mikrobiologi Rutin untuk Industri Kosmetika – PT MISWAK UTAMA” (Buku Panduan, 2006)
Ibnu Burhan, anda harus mensyukuri nikmat Allah. Berapa banyak saudara
saudara kita yang membutuhkan pekerjaan sementara sampai saat ini masih belum mendapatkannya. Sekarang lihat diri anda, sudah bekerja di perusahaan besar dan bonafid walau milik seorang pejabat Jawa Timur AlIrsyad pembangkang- tetapi betapa teganya anda “melecehkan” beliau sehingga mengaku-ngaku masih jadi “pengangguran” ketika menulis CV!!
“Lha kok” orang gini-gini yang mengaku (tanpa dipaksa) jadi “pengangguran”malah menuduh orang lain yang “pengangguran”.
Aneh tetapi FAKTA dusta yang tidak patut ditiru sama sekali, sudah berhelah eh kurang “canggih” hanya untuk memuaskan bang Zacharia dan Laila…
Tidak adakah kejujuran yang tersisa?
Ibnu Burhan, ingatlah dan takutlah dengan Sabda Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang anda nukil sendiri: “Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, ia akan mendapat pahala sebanyak pahala orang yang mengikutinya tampa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka, barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan, ia akan menanggung dosa sebanyak dosa orang yang mengikutinya tampa mengurangi sedikitpun dari dosa mereka

TANGGA DUSTA KEEMPAT:
Sebuah tangga pengkhianatan! Ada yang berkata: “Dan adalah, dengan diadakannya “Daurah Syar’iyyah tentang Aqidah dan Manhaj” oleh Ma’had kami, Ma’had Ali Al-Irsyad Al-Islami yang bekerjasama dengan Markaz yang mulia ini, mempunyai dampak positif yang nyata/produktif dalam menyebarkan dakwah salafiyyah dan memahamkan aqidah yang benar kepada manusia, dan juga “manhaj” (metode) yang benar serta berdakwah dengan hikmah dan cara yang baik, jauh dari sikap “ghuluw” (berlebih-lebihan) dan melampaui batas…”(Pidato ustadz Abdurrahman Tamimi pada Muktamar Markas Al-Albani Yordania 13-15 Jumadil Akhir 1425H, Adz-Dzakhiirah ed.10/Th.II/2004/1425H)
Tanggapan: benarkah mereka telah berdakwah begitu hikmahnya dan tidak ghuluw di mana daurah yang telah berlangsung sekian kali tersebut memiliki dampak positif yang nyata? Berikut kami hadirkan sebuah tantangan (walaupun bukan tantangan mubahalah sumpah laknat) –kepada seluruh peserta Daurah terakhir MA’HAD AL IRSYAD  10 – 13 Juli 2006 di Agrowisata Wonosari Lawang yang mendatangkan Masyayikh dari Madinah:
FAKTA pertama: Apakah anda sekalian berani mendustakan pernyataan anak-anak ingusan ini bahwa “tangan-tangan LIAR” Al-Irsyad pembangkang juga turut serta dalam permainan ini yang menyeret-nyeret Masyayikh Madinah dalam pusaran Al-Irsyad LIAR? Lebih jelas lagi….
Ustadz Abdurrahman Tamimi (orang terdepan yang diterimakasihi oleh Abu Salma), apakah anda berani mendustakan FAKTA kami akan orang-orang Al-Irsyad LIAR yang anda libatkan sendiri seperti:
Farouk Bajabir dari PP al-Irsyad Jl. Kramat Raya 25 , Jakarta (Ketua umum Al-Irsyad LIAR-lihatlah wahai saudaraku sekalian yang semoga dirahmati Allah bahwa orang inilah yang menjadi ‘aktor intelektual’ penerjemahan dan penyebaran buku Himpunan Tiga Risalah penghina serta peleceh para ulama pewaris para nabi)?
Faried Okbah dari PP al-Irsyad Jl. Kramat Raya 25 ,  Jakarta (Ketua Lajnah Dakwah Pusat Al-Irsyad LIAR dan orang inilah atasan pejabat rendahan Lajnah Dakwah PC Surabaya yang berani open house kayak selebritis itu) ?
Yusuf Utsman Baisa (Wakil Ketua Lajnah Dakwah PP Al-Irsyad LIAR)?
Fuad Baswedan dari al-Irsyad al-Islamiyyah Jl. Sultan Iskandar Muda 46 Surabaya?
Adil Tharmum dari P.C. al-Irsyad Pamekasan?
Khairuddin dari P.C. al-Irsyad Pamekasan
Direktur PP Al-Irsyad Salatiga (Nizar Jabal) dan beberapa da’inya?
Dan tidak lupa bapak Chalid Bawazeer selaku “motor” dan pejabat PW AlIrsyad LIAR Jawa Timur?
Beranikah anda mendustakan kami? Bersumpahlah atas nama Allah yang dengannya timbangan kebenaran dan kedustaan tidak akan bisa lagi ditutup-tutupi di hadapan Allah Ta’ala kelak!! Umat Islam di dunia bisa saja tertipu oleh makar dusta manusia akan tetapi mereka akan dibangkitkan untuk menjadi saksi orang-orang Al-Irsyad LIAR pembangkang penguasa muslim Indonesia yang telah anda (bersama mahasiswa Jami’ah seperti Abdullah Taslim, Abdullah Zaen, Firanda dan Fauzan) libatkan dengan menyeret-nyeret para ulama Madinah dalam permainan Al-Irsyad LIAR ini!! Gini-gini kok ngakunya mengajarkan kewajiban taat kepada penguasa Muslim!! Eh dibelakang kita yang mengumumkan bahwa undangannya terbatas ternyata malah bersama-sama orang-orang PP, PW dan PC Al-Irsyad ILLEGAL malah bermain-main “keliaran dan pembangkangan” atas nama Sillaturrahim Akbar bersama Masyayikh Ahlussunnah!! Di mana “si taat” dan “si jujur” itu melarikan diri?

TANGGA DUSTA KELIMA:
Bapak ustadz Abdurrahman Tamimi berkata:”dan sesungguhnya kami menantang untuk bermubahalah dengan pendusta ini, atau dua pendusta atau tiga!! yaitu agar Allah yang memiliki keperkasaan dan kekuasaan, melaknat mereka jika mereka dusta, atau melaknat kami jika mereka benar… mereka telah mengatakan tentang kami dan tentang ma’had kami bahwasanya kami mempunyai hubungan dengan yayasan al sofwah di Jakarta dan AT TUROTS, dan bahwasanya kami mempermainkan para masayikh di yordania…” (surabaya, ma’had ali al irsyad, 27 ramadhan 1424)
Tanggapan: mengenai bukti-bukti “permainan dusta” beliau –walhamdulillah- telah ditulis FAKTAnya oleh saudara kita di bundel artikel Badai Fitnah. Adapun pengingkarannya memiliki kaitan dengan At-Turats, maka silakan sekarang anda bersumpah atas nama Allah!! Beranikah anda mendustakan pernyataan kami di bawah ini:
Ustadz besar, anda di acara daurah yang terakhir (Masyayikh Madinah-Juli 2006) benar-benar telah melibatkan (baca:mengundang) orang resmi Ihya’ at Turats !! Bukan hanya mempunyai hubungan tetapi bahkan anda-lah yang mengundang orang resmi At-Turots!!
Kita perjelas…
Anda telah mengundang Asas el-Izzi Makhis dari Ihya’ Turots yang beralamat di Jl. Basuki Rahmat 8 B Jatinegara Jaktim!!
Kita perjelas lebih jelas dan lebih jelas lagi…
Inilah nomor HP yang dimilikinya: 081-59777449 (semoga saja beliau tidak tergesa-gesa mengganti nomornya!)
Maka katakanlah dengan sumpah laknat “mengerikan” yang anda teriakkan sendiri: ”yaitu agar Allah yang memiliki keperkasaan dan kekuasaan, melaknat mereka jika mereka dusta, Atau Melaknat Kami Jika Mereka Benar…!!”
Allahu Akbar!!
Walhamdulillah bahwa kami wallahi tidak pernah dikursus oleh C-TPAT-nya teroris terbesar Amerika dengan metode CIA-nya untuk menjadi teroris pendusta bagi umat Islam sendiri!! Kewajiban tertuduh dengan bersumpah atas nama Allah Ta’ala sudah kami tunaikan dan sekarang kewajiban anda sebagai penuduh untuk menghadirkan saksi ataupun membawa bukti ilmiyah keterkaitan antara metode CIA anda dengan kami! Hat burhanakum inkuntum shadiqun!
Janganlah anda membual dan berdusta kepada umat Islam demi mencari segenggam kenikmatan dan ketenaran dunia!! Karena itu tidaklah heran kalau “tim sukses” khilafiyah ijtihadiyah Ihya’ At-Turats baik yang resmi maupun yang partikelir sampai-sampai mengucapkan terima kasihnya kepada DAKWAH BIJAKSANA anda sekalian seperti FAKTA di bawah ini:
“Andi Muhammad Arief:
Ba’da Tahmid, Tsana’ wa Sholah, saya adalah muwadhof di Jam’iyah Ihya Turots Islamy (JITI) Maktab Indonesia dan silahkan anda-anda semua membaca AD/ART nya sehingga akan tahu bagaimana itu JITI. Jazakumullah ya Ustadz Abdullah Taslim atas perjuangan menegakkan islam diatas manhaj yang benar. Saya berani bersumpah atas nama Allah bahwa Manhaj SALAF / Ahlussunnah adalah manhaj yang benar dan selamat.
(Tanggapan Andi Muhammad Arief Terhadap Artikel Abdullah Taslim cs, Musxxx.or.xx, April 12th, 2006 10:31)
Makanya setali tiga uang yang saling bersahut-sahutan “lha wong” memang FAKTAnya diajak kerjasama…

TANGGA DUSTA KEENAM:
Ada yang menulis slogan di websitenya sendiri: “Imam Bukhari meriwayatkan dalam shohihnya, hadits no (6502) dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah berkata: Barangsiapa yang memusuhi para waliku, maka sesungguhnya Aku menyatakan perperangan terhadapnya
Tanggapan : Masya Allah, tetapi siapakah yang terbukti memusuhi wali-wali Allah? Inilah rekaman ulang kejahatan mereka:
“Ya Allahu Ya Rabbi
Mudahkan hamba menyusun bukti
Tikaman-tikaman keji Hizbul Irsyadi
Pada ulama pewaris para Nabi

Kita akan nukilkan isi buku Himpunan Tiga Risalah Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang diterjemahkan oleh Agus Hasan Bashari (Hizbiyyin-Sururiyyin-Surkatiyyin-Cumlaude LIPIA) agar nampak jelas kualitas Kemelut-nya. Dibawah bab “PENETAPAN HILAL (AWAL BULAN) BERDASARKAN HISAB ADALAH HAK, SAMA DENGAN MENETAPKANNYA BERDASARKAN RU’YAH1)), buku ini menyemburkan berbagai tuduhan, celaan, penghinaan dan kejahatan keji tiada tara kepada para ulama, pewaris para Nabi!! Semuanya tanpa kecuali! Kalau mereka berkilah bahwa tulisannya hanyalah ditujukan kepada ulama-ulama su’/jahat, maka penegasan mereka sendiri bahwa arah tikamannya hanya kepada “ULAMA PEWARIS PARA NABI” cukup untuk mendustakan kilah tersebut! Adakah ulama su’ termasuk “pewaris para Nabi”? Dan puncaknya (tentu saja) adalah tikaman terhadap orang yang telah mewariskan ilmunya (sunnahnya) kepada para ulama tersebut, Rasulullah !!
Kami berlindung diri kepada Allah atas apa yang kami nukilkan, sungguh ini adalah sikap yang terpaksa ditempuh demi memenuhi amanah dan tanggung jawab ilmiah, perhatikan:
“Sesungguhnya yang menyayat hati setiap muslim adalah adanya perbedaan yang tidak kunjung selesai antara kaum Muslimin yang terjadi pada setiap tahun antara pembela ru’yah dan pendukung hisab….PERBEDAAN YANG TERCELA TADI SELALU MEMECAH UMAT ISLAM setiap tahun MENJADI DUA KUBU YANG BERSEBERANGAN, DUA KELOMPOK YANG BERMUSUHAN, MASING-MASING MENGKLAIM KEBENARAN, MASING-MASING BANGGA DENGAN APA YANG ADA PADA KELOMPOKNYA2)) (hal. 103).
Apakah solusi yang ditawarkan oleh Hizbiyyin-Surkatiyyin? Apakah mengembalikan semua perselisihan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagaimana firman Allah :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً ﴿٥۹﴾ [النساء: ٥۹]
[59] Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [QS An Nisa’: 59]

Ternyata tidak!! Mereka memerankan diri sebagai “pemersatu dan pengayom”, ya sebagai pahlawan kesiangan!! .
Langkah pertama yang mereka lancarkan adalah menghancurkan dan mencampakkan kehormatan ulama pewaris para Nabi (tidak ada yang berhak disebut demikian kecuali ulama Salafiyyah-Ahlus Sunnah) yang berpegang dengan nash-nash shahih ru’yatul hilal!! Seluruh kaum Muslimin menjadi saksi bagaimana kelompok Hizbiyyah ini terjebak oleh fatamorgana sehingga mengira lebih mengetahui agama daripada ulama, pembawa panji-panji kebenaran, orang-orang yang ikhlas dalam menjalankan dan memperjuangkan agama Allah ini.
Lihatlah bagaimana mereka hantam agamaNya dan ulamaNya dari kiri dan kanan, dari depan dan belakang dengan ‘anggapan’ sedang menyelamatkan umat dari kejumudan  para ulama dan kesempitan pandangan yang menyebabkan umat berpecah belah (Naudzubillah)! Apa katanya :
SEBENARNYA YANG BERTANGGUNG JAWAB TENTANG PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN YANG MEMALUKAN INI (ANTARA RU’YAH DAN HISAB-PEN) ADALAH ULAMA. PARA ULAMA SENDIRILAH YANG MEMIKUL BEBAN DOSANYA, bukan umat yang awam. KARENA ULAMA YANG BERSTATUS SEBAGAI PEWARIS PARA NABI, TELAH LENGAH DALAM MENGEMBAN TUGAS YANG DIPIKULNYA.. PARA ULAMA TIDAK MENGULURKAN KEPADA UMAT APA YANG WAJIB UNTUK DIULURKAN, SEPERTI NASEHAT YANG SEMESTINYA, AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR DAN MEMPERBAIKI HUBUNGAN ANTAR UMAT. Sesungguhnya agama itu adalah nasehat, JUSTRU MEREKA DIAM TIDAK MENGAMBIL TINDAKAN PENYELAMATAN, ironisnya lagi kebanyakan orang yang menulis dalam masalah ini semakin menambah keruhnya masalah dan memperluas perbedaan di masyarakat” (hal. 104).
Sudah berhentikah muntahan keji yang tiada taranya ini?! Belum, perhatikan lagi:
”SEANDAINYA MEREKA BEKERJA UNTUK ALLAH DALAM MENDAMAIKAN UMAT INI DAN MENGERAHKAN POTENSI MEREKA UNTUK MENGATASI KEADAAN INI serta melakukan usahanya untuk mempertemukan antara kedua kubu yang berseteru ini dengan cara menggabungkan nash-nash (dalil-dalil) yang datang dalam masalah ru’yah dan hisab dan mengkompromikan antara keduanya (inilah sebenarnya tujuan akhir dari penistaan mereka terhadap para ulama-pen),……AKAN TETAPI SANGAT DISAYANGKAN, MEREKA TIDAK MENDAPATKAN TAUFIQ UNTUK ITU, DAN INI BENAR-BENAR NASIB SIAL BAGI UMAT ISLAM DAN KAUM MUSLIMIN.” (Himpunan Tiga Risalah, Majelis Ifta’ dan Tarjih Jam’iyyah Al-Irsyad, Diterjemahkan oleh Agus Hasan Bashari, Lc, Sya’ban 1425H/Oktober 2004M, hal.104-105).
Demikianlah mereka telah memandang sebelah mata, menghancurkan dan meniadakan perjuangan para ulama Ahlus Sunnah yang menulis hadits-hadits tentang ru’yatul hilal, lebih khusus lagi para a’immah ahlul hadits yang seluruh hidupnya dipersembahkan untuk mencari, mencatat dan menyeleksi riwayat-riwayat hadits Nabi Shalallahu “alaihi wa Salam sehingga dapat dibedakan antara ucapan palsu yang disandarkan kepada Nabi Shalallahu “alaihi wa Salam dengan riwayat Beliau yang shahih, yang kemudian dihimpunlah dalam kitab-kitab hadits sebagaimana kita saksikan dan diambil manfaatnya oleh seluruh kaum Muslimin sampai sekarang ini. Sampai datangnya sekelompok manusia yang ingin agar hasil PERENUNGANNYA tentang sahnya hisab diterima oleh umat dengan jalan menghancurkan hasil perjuangan para ulama-pewaris para Nabi yang telah menghimpun hadits-hadits shahih dalam permasalahan ini 3)). Betapa umat pada setiap masa telah diseru dan didakwahi oleh para ulama Ahlus Sunnah agar berpegang teguh kepada riwayat-riwayat dan sunnah yang shahih (termasuk ru’yatul hilal), ittiba’ kepada Rasulullah .
Kita katakan:
Pertama,  kami mohon ma’af atas kecemasan dan kemarahan pembaca yang mulia dengan pembicaraan yang mengandung teror dan kedzaliman penulisnya (Majelis Ifta’ dan Tarjih Jam’iyyah Al-Irsyad) dan penerjemahnya (Agus Hasan Bashari, serdadu bayaran Al-Muntada Al-Sofwa) dan tidaklah dituangkan ke dalam lembaran-lembaran tulisan itu kecuali berasal dari orang-orang yang telah hilang rasa takutnya kepada Allah  ketika mereka menulis, menerjemahkan, mencetak dan menyebarluaskan buku tersebut dengan penuh suka cita ke tengah-tengah kaum Muslimin.
Kedua, kita katakan kepada Hizbiyyin-Sururiyyin-Surkatiyyin sebagaimana yang telah dikatakan oleh Syaikh Zaid Al-Madkhali Hafidhahullah ketika membantah Teror Muhammad Surur yang ditujukan kepada Masyayikh Salafiyyin di Saudi Arabia:
“Sesungguhnya keadaan orang ini –dengan ucapannya yang dusta dan bohong- sesuai dengan firman Allah  :

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا ﴿٥۸﴾ [الأحزاب: ٥۸]
[58] Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. [QS Al Ahzab: 58]

Demikian pula keadaannya sesuai dengan firman Allah  dalam sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Nabi  dari hadits Abu Hurairah :

“Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, sungguh Aku akan mengumumkan peperangan dengannya” (Dikeluarkan oleh Bukhari dalam Kitab Raqa-iq, Bab: Tawadhu’ dan ada lafadz yang lain baginya)

Dan sabda Rasul :

“Barangsiapa menghina penguasa, Allah akan hinakan dia” (Dikeluarkan oleh Tirmidzi dalam Bab: Al-Fitan no.2225, dan ia berkata Hasan Gharib dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’)

Dalam riwayat lain:
“Barangsiapa menghina penguasa Allah di muka bumi, Allah akan hinakan dia”
Dan nash yang semakna dengan ini banyak sekali….(Al-Irhab, hal.77-78)

Ketiga, apa salah mereka yang berupaya untuk menggigit sunnah yang shahih  dan menyeru kepada umat agar berpegang teguh dengannya sehingga dikatakan memelihara perselisihan yang memalukan?! Apakah berpegang teguh kepada sunnah adalah hal yang memalukan? Bukankah orang yang menyimpang dari petunjuk dan teladan Rasul Shalallahu “alaihi wa Salam justru sebenarnya yang memalukan dan menanggung dosanya?! Kenapa para ulama yang harus dibebani dosanya? Mereka yang lebih memilih untuk mengikuti jalan perenungan-lah (baca:hawa nafsunya!) yang harus memikul dosanya Sejak kapan umat Islam mengenal bahwa menyeru untuk memegang sunnah yang shahih adalah perbuatan dosa?! Betapa mereka ini telah melecehkan dan merampas hak dan kehormatan para ulama sebagai pewaris para Nabi
Lengah dari segi apa para ulama kita yang telah berjuang untuk mencari riwayat-riwayat yang shahih kemudian memegang teguh dan mengamalkannya?!
Mereka lecehkan para ulama dengan pernyataannya: “Betapa para ulama tidak mengulurkan kepada umat apa yang wajib diulurkan!!” Apalagi yang harus diulurkan kepada umat selain sunnah NabiNya ?! Sungguh mereka ini adalah orang-orang yang tidak merasa cukup dengan apa yang dibawa oleh Rasulullah !! Kalau para ulama yang berpegang teguh dengan sunnah yang shahih mereka lecehkan sedemikian rupa, bukankah ini ikrar peperangan terhadap  NabiNya  yang mengucapkannya?!!
Bukankah berdakwah kepada sunnah Rasul  adalah bagian dari amar ma’ruf?! Dan memperingatkan umat dari bahaya ajaran “perenungan secara mendalam” adalah nahi munkar?!
Bukankah perjuangan para ahli hadits yang berusaha memisahkan antara sunnah-sunnah yang suci dengan riwayat-riwayat hasil perenungan adalah tindakan penyelamatan terhadap umat?!
Demi Allah!! Mereka telah menyatakan peperangan besar-besaran kepada para ulama-pewaris para Nabi ketika menuliskan kekejian yang sangat dan sangat jahat: “SEANDAINYA MEREKA BEKERJA UNTUK ALLAH…..AKAN TETAPI SANGAT DISAYANGKAN, MEREKA TIDAK MENDAPATKAN TAUFIQ UNTUK ITU, DAN INI BENAR-BENAR NASIB SIAL BAGI UMAT ISLAM DAN KAUM MUSLIMIN”. Akankah kaum Muslimin mendiamkan kejahatan keji yang dilancarkan oleh Hizbiyyin-Sururiyyin-Surkatiyyin terhadap seluruh ulama kaum Muslimin?! Hanya karena ingin diterima oleh umat bahwa hisab adalah sah (menurut hasil perenungan mereka) maka para ulama telah menjadi korban kebiadaban tulisannya!! Bagaimana kita kaum Muslimin bisa dengan ikhlas menerima hasil kompromi antara sunnah yang shahih dengan hasil perenungan yang mendalam ?! Adakah sama antara mutiara keselamatan dari lisan NabiNya  yang tidak berbicara kecuali dari wahyu yang diwahyukan oleh Allah  dengan hasil perenungan pikiran yang mengembara ke sana ke mari tanpa merasa terikat dengan petunjuk NabiNya?! Sungguh celaka orang-orang yang memilih hawa nafsu “perenungan” daripada ayat-ayat Allah dan petunjuk NabiNya !!

Firman Allah:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا ﴿۳٦﴾ [الأحزاب: ۳٦]
[36] Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. [QS Al Ahzab: 36]

Juga firman Allah:
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٦۳﴾ [النور: ٦۳]
maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. [QS An Nur: 63]

Apakah kaum Muslimin akan mengorbankan ayat-ayat Allah ini demi sebuah hasil perenungan?! Pasti jawabannya adalah TIDAK!!
Ketika buku ini masih dalam bentuk aslinya (bahasa Arab) mungkin saja termasuk risalah yang berdebu, teronggok di salah satu raknya, tidak ada seorangpun yang menyentuh dan membacanya sampai setelah diterjemahkan oleh Cumlaude LIPIA ini! Semua orang dapat membacanya, pintu kebinasaan dan penistaan terhadap hak dan kehormatan para ulama, pelecehan terhadap sunnah dan NabiNya  telah dibukanya lebar-lebar, jauh lebih luas, lebih dahsyat, tersebar dan disebarkan kemana-mana, umat mereka buat untuk leluasa mengambil dan “meminum” telaga kesesatan di dalamnya!! Akankah kaum Muslimin berdiam diri dari kekejian dan kebiadaban ini?! Para ulama pewaris para Nabi tersebut dikatakan:”Seandainya mereka bekerja untuk Allah…”, kepada siapa –wahai Hizbul Irsyad!!- para ulama itu mempersembahkan amalannya kalau tidak kepada Allah ?! Demi Allah, adakah kejahatan yang paling jahat, kekejian yang paling keji, kemungkaran yang paling mungkar daripada tuduhan  seperti di atas?! Dan di atas pondasi bangunan kekejian inilah Al-Irsyad dengan dipelopori oleh Abdurrahman At-Tamimi Al-Kadzab, Farouk Badjabir, Chalid Bawazir, Farid Okbah Takfiri 4)), Yusuf Utsman Baisa Sururi,mendakwakannya sebagai organisasi Salafy! Ya, lebih lengkapnya adalah Organisasi Salafy Demokrasi! Bahkan pendirinya, Ahmad Surkati As-Sudani yang memba’iat pengikutnya telah diberikan gelar “Honoris Causa” sebagai As-Salafy, bal Syaikhus Salafy !! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Tentu saja mereka akan melarikan diri dari kaidah pembuktian secara ilmiah dengan berkilah:”Apakah ente merasa lebih ‘alim dari Syaikh Prof. Muhammad Abdul Wahhab al-Aqil yang menyatakan keahlussunnahan Asy-Syurkati?? Ataukah ente merasa lebih ‘alim ketimbang Syaikh Ali Hasan yg menyatakan bahwa Syaikh Syurkati adalah Salafy, bal Syaikhus salafy…?!” Allahul Musta’an. Apalah arti sebuah bahkan bertumpuk-tumpuk pujian dari siapapun yang mampu kalian hadirkan jika hal  tersebut merupakan hasil penipuan dan pembohongan yang kalian lancarkan kepada ulama-ulama kami?! Bahkan pujian tersebut merupakan barang bukti kejahatan kalian! Penipuan! Kedustaan! Manipulasi! Talbis dan Tadlis kalian wahai Hizbiyyun-Sururiyyun-Surkatiyyun Ahlul Bathil!! Adapun buktinya? Tentu kalian tidak usah kuatir karena sampai akhir halaman artikel ini, kalian masih akan mendapatkan bukti-bukti ilmiahnya! Insya Allah.
Demikianlah kejahatan dan kekejian yang telah disebarkan oleh Hizbul Irsyad dan diterjemahkan oleh Agus “Kemelut Manhaj” Bashari, Lc seorang Cumlaude LIPIA. Dan ini adalah bukti yang terang-benderang “MUNGKARNYA TAKHRIJ” pakar hadits Hizbiyyin, Abdul Hakim Abdat yang berkata:” LIPIA bagus…..dan dari lembaga ini keluar anak-anak murid yang ngerti bahasa arab dan manhajnya bagus…”(????!) (Kaset Ceramahnya di Riau).
Lihatlah bagaimana  dia duduk sebagai “Muhaddits” di rubrik Hadits Majalah As-Sunnah At-Turotsy Al-Kuwaity ketika sedang mentakhrij hadits :
“Saya berkata: ‘isnadnya shahih atas syarat Muslim saja tanpa Bukhari… ”(As-Sunnah, ed.11/VIII/2005, hal.12).
Adakah ahli hadits yang muncul dari hasil belajar otodidak? Merangkap sebagai serdadu Al-Sofwa Al-Muntada, Al-Haramain Al-Hizbiyyah dan Ihya’ut Turots?!
Wahai ustadz, sesungguhnya kaum Muslimin menunggu “kepakaranmu” untuk men-takhrij dan men-tahqiq buku “Kejam” yang diterbitkan oleh aliansi tuan sendiri, Al-Irsyad!! Alangkah serunya jika “sesama penjahit” saling gunting-menggunting dalam lipatan!? Allahul Musta’an.
Bagaimana kedudukan hadits-hadits shahih tentang ru’yah di sisi para penista dan pencela ulama ini?! Di bawah sub-bab “HIKMAH DIKAITKANNYA WAKTU DAN IBADAH DENGAN RU’YAH, BUKAN HISAB, ADALAH KARENA UMAT ISLAM SAAT ITU ADALAH BUTA HURUF, BUKAN SEMATA-MATA TA’ABBUD”, tertulis (perhatikan pengaruh kuat dari Mu’tazilah):
APABILA KITA RENUNGKAN SECARA MENDALAM dan kita terbebas dari hawa nafsu dan fanatisme madzab, maka akan kita dapati bahwa Nabi  adalah mengkaitkan waktu-waktu ibadah; shalat, puasa dan haji dengan ru’yah (melihat) hilal dengan mata kepala, karena umat Arab pada masanya adalah buta huruf, tidak bisa menulis dan tidak bisa berhitung, agar mudah bagi setiap individu untuk mengetahui waktu dengan sendirinya tanpa tergantung pada ilmu dan sains yang tidak diketahui oleh seorangpun diantara mereka kala itu.”
Pembaca dapat membuktikan betapa pikiran mereka telah tersesat di gurun pasir nan luas ketika menulis:
”Seandainya Beliau memerintahkan pada manusia saat itu untuk menggunakan hisab-dan mustahil Nabi memerintahkan yang demikian- tentu perintah Beliau termasuk perintah yang diluar kemampuan!” Setelah itu: “SESUNGGUHNYA SETELAH KAMI RENUNGKAN SECARA MENDALAM….” (hal.105-107)
“Maka apabila bangsa Arab dan umat Islam lainnya telah meningkat ke level bangsa-bangsa yang telah maju dalam sains dan teknologi dan telah banyak anggotanya yang menguasai ilmu dan sains tersebut terutama ilmu berhitung yang daripadanya muncul ilmu falak dan ilmu hisab. Lalu mengapa kita melarangnya untuk menggunakan ilmu hisab dalam menetapkan hilal untuk mewajibkan puasa dan hari raya serta wukuf di Arafah? MENGAPA KITA MELARANGNYA SEMENTARA KITA BAKUKAN DI ATAS RU’YAH? PADAHAL RU’YAH ITU SENDIRI BUKANLAH TA’ABUDIYAH (suatu ibadah) sebagaimana ibadah-badah lainnya, AKAN TETAPI SEKEDAR CARA…”(hal.111).
Dan kenapa harus sama antara perenungan mereka dan perenungan kita? Tentu beda antara orasng yang mencintai ulamanya dengan orang-orang yang membenci dan memusuhi ulama pewaris para Nabi!! Lihatlah betapa hasil perenungan mereka hanyalah menghasilkan dampak buruk berupa penghancuran, penistaan, penghinaan dan pelecehan terhadap kehormatan para ulama kita!
Maka kita katakan kepada mereka:”Tidaklah pantas bagi sekelompok orang yang mengaku dirinya sebagai Salafi (bahkan “organisasi Salafi Demokrasi” yang mendapatkan hujan pujian dari Masyayikh Yordan!), yang beriman kepada Allah dan RasulNya ternyata menulis, menerjemahkan dan menyebarluaskan hujatan-hujatan yang sangat brutal dan biadab (adakah kalimat yang lebih tepat?) kepada (seluruh!) para ulama pewaris para Nabi?! Kalau kita yang dihinakan, betapa miskinnya diri kita ini? Padahal yang mereka tikam adalah para ulama kita, bagaimana mungkin kaum Muslimin membiarkan kejahatan kelompok Hizbiyyun dan tidak bangkit amarahnya?
Demikianlah, kebohongan demi kebohongan tersingkap satu per satu dengan izin Allah. Penipuan, siasat licik, makar keji para Hizbiyyin yang selalu dan selalu berlindung di balik nama besar Masyayikh Yordan.” (Badai Fitnah, Sub Bab 9.2 Hizbiyyin-Sururiyyin-Surkatiyyin, Peperangan Mereka Terhadap Ulama Kaum Muslimin)
Maka sekarang tengoklah –wahai saudaraku sekalian yang semoga dirahmati Allah- dengan ucapan jebolan C-TPAT teroris terbesar Amerika itu:
”Karena saya tidak begitu memperdulikan apabila ada orang menghujat ataupun mencerca diri saya, karena itu adalah hak mereka, NAMUN KEMARAHAN SAYA AKAN TERBAKAR APABILA SUNNAH RASULULLAH DAN PARA ULAMANYA DICELA.” (Perisai Penuntut Ilmu dari Syubhat ath-Thalibi, bagian 1)
Kalau dirinya belum tahu (maka) telah sekian lama bukti dan FAKTA kejahatan Hizbul Irsyad (Majelis Ifta’ dan Tarjih) terhadap sunnah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (baca: ru’yatul hilal) serta para ulamanya dicela (baca: Pewaris Para Nabi) ini kita ulang-ulang tanpa rasa bosan sedikitpun!!
Untuk orang sekaliber Abu Abdirrahman Ath-Thalibi (Joko Waskito) dia bisa terbakar “kemarahannya” karena Allah!! Untuk Al-Irsyadnya, jabatannya di Al-Irsyad LIARnya serta Ihya’nya dan Surkatinya-pun sedemikian menggelegak panah-panah kebnecian yang diarahkannya kepada kami (karena Allah?)!!
Sungguh sangat patut bagi kami untuk mempertanyakan “jenis kemarahannya”, benarkah karena Allah sementara slogannya di atas sama sekali tidak ada bukti SEHURUFPUN KEMARAHAN-pun KARENA ALLAH  ketika organisasi Irsyadnya sendiri yang selama ini dibelanya mati-matian yang telah melakukan penistaan terhadap Sunnah rasulNya dan melakukan pula pelecehan terhadap wali-wali Allah yang dimuliakanNya!! Dustanya sebuah tangga-tangga kedustaan hanya akan menistakan dan menghinakan orang-orang yang menitinya.

Cukuplah enam tangga kedustaan yang membikin dirinya –yang menaikinya- babak belur terjatuh ke bawah sebelum pada akhirnya tangga dusta itu sendiri yang roboh menimpa kepalanya. Secanggih apapun dan sebanyak apapun helah-helah yang dilemparkannya tetapi Ahlul Haq hanya akan dikenal karena kebenaran yang dibawanya, demikian pula Ahlul Bathil tidaklah dikenal kecuali karena kebatilan yang dibawanya.

Catatan kaki:
1)) Penamaan judul ini sendiri jelas-jelas merupakan serangan terhadap Ahlus Sunnah!!
2)) Tidakkah anda merasa berkewajiban  wahai saudaraku kaum Muslimin untuk “sedikit” berkorban dalam membela dan menjaga sunnah Rasulullah dari serangan dan tikaman para pengusung bid’ahnya hisab?! Bagaimana mungkin upaya pengamalan sunnah ru’yatul hilal dan pembelaan terhadap  bid’ahnya hisab dinyatakan oleh Hizbul Irsyad sebagai perbedaan yang tercela?! Bahkan adalah wajib untuk berbeda dan berpecah antara pembela sunnah dengan pengusung bid’ah!!
3)) Bahkan lebih luas lagi, mereka tikam dan hinakan kehormatan para ulama pewaris para nabi yang telah mengumpulkan, menjaga dan mendakwahkan warisan kenabian ini!!
4)) Berdasarkan kesaksian salah satu ustadz yang diundang dalam Daurah Masyayikh ke 4 di Wisma Erni Lawang, Takfiri Farid Okbah juga tampil di acara penutupan Daurah setelah giliran Abdurrahman Tamimi berbicara!! Ini adalah acara resmi dan sangat kecil kemungkinannya Farid sendiri yang berinisiatif untuk tampil ke depan tanpa diketahui/diizinkan/diminta oleh pimpinan acara Daurah seperti Chalid Bawazer dan Abdurrahman Tamimi. Tampaknya –wallahu a’lam- jabatan dia sebagai Ketua Majelis Dakwah Al-Irsyad-lah yang mengharuskan dia untuk maju ke depan!! Allahul Musta’an, untuk suatu acara yang dikatakan sebagai Daurah para Da’i “Salafiyyin”, plus-plus!! Hanya kepada Allah kita mengadu.

catatan:   MISTERI SEBUAH ALAMAT
‘’L-DATA Pindah Alamat. Lembaga Dakwah dan Taklim (L_DATA), yang dulu beralamat di Jln Gudang Peluru Raya, sekarang pindah alamat ke : Jln Kebon Nanas Utara II, Rt 004/04 No.12, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. Tlp.021-8199992, fax.021-8517706.
Kami mohon kepada para relasi kami untuk menghubungi kami di alamat baru tersebut’’ (aldakwah.org/modules.php ?name=News&file=article&sid=489).
Fathurrahman Sardal Jl. Kebon Nanas Utara II/12 Rt. 04/04 Cipinang, Cimpedak, Jakarta Timur 13440, (021)8199992, 081385381860 yang diundang Ma’had Ali Al-Irsyad untuk hadir dalam acara daurah masyayikh Madinah.
PUSTAKA AL-KAUTSAR Jl. Kebon Nanas Utara II No.12 Jakarta Timur-13340 Phone:8199990
Saudaraku sekalian yang semoga dirahmati Allah, lihatlah betapa pentingnya peran Kebon Nanas Utara II no.12 RT.04/04 Jakarta Timur dalam peperangan ini. Satunya adalah alamat L-DATA Al-Ikhwani pimpinan Muhammad Yusuf Harun yang juga menjadi penerjemah Al-Sofwa Al- Muntada dan satunya lagi adalah alamat Pustaka Al-Kautsar, sebuah penerbit yang secara resmi telah mengikrarkan peperangannya terhadap Ahlus Sunnah!
Apapun jawaban ustadz Abdurrahman Tamimi, Abdurrahman Sardal yang diundangnya dalam acra daurah Masyayikh Madinah tersebut, baik ia sebagai wakil L-DATA ataupun sebagai utusan Pustaka Al-Kautsar, tetaplah kita menjadi semakin tahu bahwa “musuh-musuh” yang “berkeliaran” selama ini berada di “rumah” yang sama. Hanya beda “kamar”? Allahu ‘alam.

Apakah kami lebih cinta kaum kuffar? Haihata, haihata…karena hal itu hanyalah sebuah “pertanyaan” maka kamipun akan menjawabnya dengan “pertanyaan”. Dimanakah anda wahai penanya ketika Masjid Al-Fattah di bumi Ambon siang malam mengumandangkan takbir terus-menerus dan di saat yang sama gereja Maranatha Ambon menyanyikan lagu-lagu gerejawi untuk memberikan semangat kepada pasukan laskar Kristus RMS pemberontak ketika bertempur lima hari lima malam melawan kekuatan kaum Muslimin Ambon? Bsa jadi anda sedang tertidur lelap ketika itu! (Sekali lagi) Haihata, haihata kami lebih mencintai kaum kuffar?

Bukankah “jawaban” ini yang ingin anda dapatkan? Semoga Allah Ta’ala mengampuni dosa-dosa kami dan dosa kaum muslimin. Amin.

FAKTA, Fahit diKata tetapi benar-benar nyaTA!

Hamba Allah yang selalu mengharap ampunanNya,
Abdul Hadi