HIZBIYYAH-SURURIYYAH SEBAGAI GERAKAN KANIBALISME[1]
Firman Allah :
“Tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu”
(Hud:118-119)
23.1 AHMAS FAIZ AT-TUROTSY vs AS-SUNNAH AT-TUROTSY AL-HIZBY AL-KUWAITY
Inilah nukilan selengkapnya POLITIK BALAS BUDI berupa “pembelaan kaki tangan Ihya’ut Turots terhadap Abdurrahman At-Tamimi Al-Kadzab secara terbuka” setelah dinar Hizbiyyah mereka dibela dan dilegalkan oleh fatwa tuan Abdurrahman At-Tamimi di situs Hizbi, Salaf-i :
“Pada acara pembukaan Daurah Syar’iyyah IV bersama Masyayikh dari Yordania di Lawang-Malang, diantaranya Beliau-Beliau memberikan pembelaan secara terbuka kepada ustadz Abdurrahman At-Tamimi yang mendapat tuduhan keji serta kata-kata kotor dari sekelompok orang yang hampir kehilangan akal. Para Masyayikh menekankan agar ustadz Abdurrahman At-Tamimi tetap tabah dan sabar menghadapi semua itu (Ya Syaikh kami, orang ini telah lupa dengan kesabarannya, telah pergi ketabahannya! Do’a kematian telah meluncur dari lisannya! Tantangan sumpah laknat telah keluar dari lisannya!-pen)
Memang telah beredar di salah satu situs internet (kenapa tidak kalian katakan bahwa situs tersebut adalah Salafy.or.id? Apakah kalian takut bahwa umat akan mengetahui kedok Hizbiyyah kalian dengan berbagai bukti pendukungnya?-pen) berbagai cercaan dan cacian kepada du’at Salafiyyin di Indonesia yang hanya berdasarkan nafsu belaka. Ustadz Abdurrahman At-Tamimi termasuk yang menjadi obyek cercaannya. Dan para Masyayikh memberikan pembelaan secara terbuka di majelis pembukaan daurah tersebut.
Sebenarnya kami menganggap situs itu sebagai angin lalu saja karena banyak yang tidak ilmiah (ah yang bener? Kalau banyak yang tidak ilmiah tentu mudah sekali bagi kalian untuk membongkar kebohongan dan kedustaannya!?-pen), para pembaca hendaknya hati-hati terhadap berita yang datangnya dari internet (kita setuju, lihatlah situs-situs hizby jaringan ini terus bermunculan memamerkan kemegahan dan fasilitas “wah” lembaga-lembaga pendidikan dan pesantrennya dari hasil menadah dinarnya Hizbiyyah!-peny).”
(As-Sunnah, Ed.11/VIII/1425H/2005M, hal.35).
Apa jawaban kita terhadap statemen yang “sangat ilmiah” di atas yang dikotak hitam tebal dan diberi judul “MEMAHAMI KAIDAH-KAIDAH PENGKAFIRAN”?!!
Adalah hal yang sangat spesial bahwa kita akan menghadirkan Ahmas Faiz (agen besar Ihya’ut Turots Kuwait di Indonesia ini adalah salah satu da’i yang direkomendasikan –keabsahannya- oleh situs resmi Ma’had Al-Irsyad pimpinan Abdurrahman Tamimi) untuk membantah dan membungkam statemen majalahnya sendiri, berikut jawabannya:
“Ketika para pembela dakwah Salafiyah menyatakan bahwa kelompok-kelompok hizbiyah itu sesat, batil dan bid’ah, maka dinggapnya sebagai caci-makian terhadap sesama muslim. Mereka tidak bisa membedakan, antara peringatan supaya orang tidak terjerumus ke dalam kesesatan atau bid’ah Hizbiyyah dengan caci-makian terhadap pribadi muslim. Mereka juga tidak mengetahui atau lupa, bahwa para ulama Ahli Hadits banyak memiliki kitab yang berisi peringatan, agar orang JANGAN MENGAMBIL AGAMA atau mengambil riwayat dari Fulan, Fulan atau Fulan, SEBAB IA SEORANG PENDUSTA, atau sebagai ahli bid’ah, atau seorang yang tidak layak diambil perkataannya atau haditsnya. NAH APAKAH CACI-MAKIAN SEPERTI ITU TERTUJU KEPADA PRIBADI MUSLIM?TENTU BUKAN! SEBAB MAKSUDNYA IALAH UNTUK MENGINGATKAN UMAT DARI KEPALSUAN FULAN,PERBUATAN BID’AHNYA ATAU KEDUSTAANNYA. SEBAB PERSOALANNYA ADALAH PERSOALAN AGAMA. SUPAYA AGAMA INI TETAP TERJAGA KEUTUHANNYA. DENGAN DEMIKIAN, UMAT ISLAMPUN TETAP TERJAGA KEUTUHAN PERSATUANNYA. TIDAK DIKOTAK-KOTAK DENGAN BELENGGU-BELENGGU HIZBIYYAH” (As-Sunnah, Ed.03/VII/1424H/2003M, hal.17)
Bukankah uraian di atas merupakan jawaban yang seru, panas dan mantap? Ahmas Faiz At-Turotsy Al-Kuwaity Al-Hizby telah membungkam As-Sunnah At-Turotsy Al-Kuwaity Al-Hizby!!
Dan lihatlah wahai pembaca sekalian, semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita semuanya untuk menerima kebenaran, tidak satu kalimatpun, tidak pula satu katapun, bahkan satu hurufpun mereka membantah fakta-fakta ilmiyyah yang telah kita kemukakan berupa koalisi, konspirasi, kolonisasi, aliansi, simbiosis mutualisme dari berbagai faksi Hizbiyyah dari Hizbiyyin-Ikhwaniyyin-Sururiyyin-Turotsiyyin-Surkatiyyin-Ba’asyiriyyin yang bersatu padu saling berbelit dan bermain mata!
Bukankah tuan Abdurrahman At-Tamimi mesti berterima kasih atas pembelaan terbuka dari kaki tangan Ihya’ut Turots di atas? Dan jangan malu-malu kucing lagi untuk mengakui bahwa tuan Abdurrahman At-Tamimi dan Al-Irsyad memiliki hubungan dengan kaki tangan Al-Sofwa Jakarta dan Ihya’ut Turots!! Ingatlah bahwa kalimat mubahalah telah meluncur dari lisan tuan!! Semoga Tuan cepat-cepat bertaubat sebelum terlambat.
23.2 AHMAD SURKATI AS-SUDANI vs ABDURRAHMAN AT-TAMIMI AL-KADZAB AL-HIZBY
Telah berlalu bukti dan penjelasannya bagaimana Ahmad Surkati membantah dan mendustakan Abdurrahman Tamimi yang menuduhnya telah terpengaruh dakwah Tauhid Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah. Terhinalah semua pendusta umat! Amin.
23.3 ABU SALMA vs MUHAMMAD RACHDI PRATAMA
(SEBUAH KADO PERNIKAHAN)
‘Tlah lama ku membaca
Kasak-kusuk rencana pernikahan paduka di alam maya
Akhirnya…smakin dkat realisasinya di alam nyata
Bukanlah lambang cinta/love yang hendak hamba hadiahkan
Karena…’tlah banyak menghias cinderamata pernikahan tuan
Bukan pula dinar Hizbiyyah yang hendak hamba sodorkan
Karena…atsarnya ‘tlah bertebaran di singgasana (baca:Ma’had) megah di sekitar kalian
Hanyalah buah pena hasil coretan anak-anak ingusan yang hamba persembahkan
Teriring do’a…lepaskan dirimu dari kungkungan Hizbiyyah-Irsyadiyyah yang membinasakan
Ibnu Burhan….
Janganlah campakkan burhan ‘tuk kdepankan celaan apalagi umbar tantangan
Sodorkan bukti dan kebenaran kepada Syaikh Yordan
Bukanlah “pekerjaan” orang-orang blo’on dan pengangguran
Menjadikannya bahan tertawaan…
Bukti sikap…’tlah hilangnya rasa malu dan kehormatan tuan
Allahul Musta’an
Di bawah judul “Lama Tidak OL”, di situsnya sendiri, Abu Salma menulis:” Di sini saya akan memberikan cerita kejadian unik di Dauroh Masyayikh Yordania beberapa watu silam. Ketika saya hadir di majelis, Ustadzuna Al-Fadhil Abdurrahman Thayib, Lc dan Ustadz Imam Wahyudi, Lc menunjukkan kepada saya adanya risalah ‘bundelan’ yang cukup tebal yang dikirimkan kepada Syaikh Ali Hasan –hafizhahullahu- yang isinya tahdzir terhadap Al-Irsyad dan Lajnah yang melaksanakan Dauroh tersebut.
Risalah bundelan tersebut sepertinya berasal dari admin web site ahli fitan terbesar saat ini, yaitu www.talafi.or.id yang dimotori oleh seorang da’i terkenal dari Malang yang saat ini menjadi penasehat website tersebut, yang dia saat ini sedang ‘mencak-mencak’ kepanasan karena merasa al-haq yang dia klaim ditalbis dengan kebatilan dari ‘musuh’ yang dia hasadi dan benci.
Membaca risalah tersebut, membuat saya terheran-heran, kepengen tertawa karena tampak begitu ‘lugu’ dan ‘bloon’nya orang-orang pengangguran ini[2]. Sehingga melihat risalah tersebut menyebabkan Syaikh Ali Hasan tidak bergeming sedikitpun dan bahkan melihat bagaimana rusaknya manhaj kaum munaffirin ini. Sehingga di akhir Dauroh silam beliau sempat menyinggung hal ini, terutama masalah Syaikh Ahmad As-Surkati –rahimahullahu- (insya Allah akan dimuat di majalah Adz-Dzakhirah edisi terbaru)…Sekian tanggapan singkat saya. Perlu diketahui bahwa saya tidaklah memberikan jawaban ini dari diri saya pribadi. Namun saya dapatkan jawaban-jawaban ini dari masyayikh dan asatidzah yang saya formulasi agar lebih sederhana dan ringkas” (Abusalma.blogspot.htm)
Saudaraku kaum Muslimin, lihatlah pelecehan luar biasa yang dilakukan oleh Abu Salma kepada orang-orang yang dinyatakannya :”tampak begitu ‘lugu’ dan ‘bloon’nya orang-orang pengangguran ini”!! Padahal di tempat yang sama dia menuduh lawan-lawannya:”…kini dengan ‘tidak tahu malu’ pula mereka kotori lisan dan hati mereka dengan hasad, iri, dengki, cercaan, ejekan, makian dan semisalnya…” Ya Subhanallah, tidakkah dia sedang bermain-main dan berputar-putar dengan tulisannya sendiri? Menuduh orang lain mengotori lisan dan hati mereka dengan berbagai cercaan, ejekan dan makian sementara dirinya sendiri bebas menetapkan untuk mencerca, mengejek dan memaki orang-orang lain!! Itu yang pertama.
Kedua, Tahukah kamu wahai Abu Salma bahwa orang-orang yang :”tampak begitu ‘lugu’ dan ‘bloon’nya orang-orang pengangguran ini” tidaklah berinisiatif apapun untuk menyampaikan risalah ‘bundelan bukti’ yang cukup tebal yang membuatmu “terheran-heran, kepengen tertawa” tersebut kepada Masyayikh Yordan kecuali hanyalah menjalankan perintah Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali Hafidhahullah!! Ya, Syaikh Rabi’-lah yang memerintahkan orang-orang yang :”tampak begitu ‘lugu’ dan ‘bloon’nya orang-orang pengangguran ini” agar mengirimkan bundelan bukti tersebut ke Markaz Al-Albani di Yordania. Lalu apa pandanganmu sendiri terhadap Syaikh Rabi’ Hafidhahullah dengan “semua pujianmu” ini?! Jika demikian keadaannya, lalu siapa yang engkau maksudkan “bahkan melihat bagaimana rusaknya manhaj kaum munaffirin ini”?! Syaikh Rabi’-lah yang memerintahkan “kaum munaffirin yang rusak manhaj” ini!! Ini adalah celaan dan ini adalah pelecehan!!
Dan bukankah hal ini menunjukkan i’tiqat baik orang-orang yang engkau “puji” sebagai :”tampak begitu ‘lugu’ dan ‘bloon’nya orang-orang pengangguran ini”? Tidaklah mereka sebarkan kepada umat isi bundelan bukti tersebut kecuali hanyalah dikirimkan kepada Masyayikh Yordan!! Bukankah dirimu sendiri yang menyampaikan kepada umat betapa Masyayikh Yordan telah menerima bingkisan bukti yang cukup tebal dari orang-orang pengangguran yang lugu dan bloon itu?!
Perkataan tajam jika dilepas…
Ibarat beringin racun dan upas
Kalau mulut paduka tajam dan kasar…
Bolehlah ditimpa bahaya besar
Membuat perkara amatlah mudah
Jika terjadi… timbullah gundah
Ketiga, kenapa tidak engkau sebutkan satu-dua contoh saja risalah dan isi bundelan yang mampu membuat dirimu terheran-heran dan kepengen tertawa itu?! Bacakanlah satu-dua lembar saja risalah itu sehingga umat dapat engkau ajak untuk tertawa bersama-sama!! Adakah hal-hal yang lucu sehingga menjadi alasan bagimu untuk ‘kepengen tertawa’? Ataukah engkau sedang menertawakan bukti-bukti penyimpangan manhaj yang kalian lakukan sendiri? Allahu yahdik.
Sungguh, anak-anak ingusan ini tidak hanya sekali menyaksikan bukti betapa dirinya memiliki “hoby” menertawakan kebenaran ketika penyimpangan dan penyelewengan kelompoknya disampaikan sebagai suatu bentuk nasehat kepadanya, apa balasannya? Ketawa!! Saudaraku, perhatikan jawaban “tertawanya”:
Komentar
Kalo’ antum merasa sebagai salafiyun koq kenapa masih berlemah-lembut dengan hizbi Al Irsyad yang pro Demokrasi, pro Partai dan Penyimpangan lainnya?? Bahkan masih duduk di majelis mereka?? Allahu yahdik!!!
————–
Tanggapan
Dengan tertawa ana berkata : “la an Allaha an yahdiyakum”… sudah bosan ana ditanya demikian ini, dan terakhir kali ana katakan : Ma’as Salamah atas kejahilan dan kebodohan antum… semoga Allah menambah ilmu dan hikmah kepada antum…( Anti Sururi, July 5th 2005, 05:18:14 AM, Judul Komentar : Al-Irsyad, Asal : Jawa)
Wahai si Congkak! Tentu engkau lebih paham tentang makna Kibir daripada anak-anak ingusan ini!! Apakah isi komentar itu merupakan fitnah dan kebohongan sehingga pantas bagi dirimu untuk membalasnya dengan tertawa? Ataukah hal itu hanyalah secuil penyimpangan yang dilakukan oleh Hizbul Irsyad?
Kalau demikian keadaannya, maka tidaklah pantas sama sekali bagimu untuk menertawakan bukti-bukti penyimpangan itu! Dus apalagi merendahkan pembawanya!! Bahkan sepantasnya bagimu untuk menangis menyesali perbuatanmu!!
FANATIKUS ini melanjutkan lagi petualangan Hizbiyyah dan praktek Fanatiknya, ia berkata kepada Akh Abdurrahman Sarijan:” Adapun apa yg antum utarakan ttg Al-Irsyad dan ‘tetek bengek’nya plus menyebarnya Majalah as-Sunnah dll ke Kuwait, itu bukanlah hujjah ‘alaina
yang memudharatkan dakwah sama sekali…”
Itulah “BUNGKER Hizbiyyah” Abusalma yang selalu berlindung dibalik Rifqan dan Mawaddah ala Hizbinya sedang merealisasikan apa yang diperingatkan oleh “Syaikh Ali Hasan” yang dipampangkan di situsnya sendiri:
“…Kita semua ini adalah manusia dan kita semua berbuat kesalahan, namun menuduh seseorang tanpa ada bukti, maka tuduhan tak berdasar tidaklah diterima di dalam agama. Kami telah katakan berulang kali, supaya tidak (meniti) kepada jalan ini, manhaj ini dan orang yang mempraktekkan manhaj atau jalan ini, dia tidaklah menghancurkan seorangpun melainkan dirinya sendiri”, dia menulis:
“Adapun komentar admin salafy.or.id thd ana maupun website ana, tidaklah berguna apa-apa. Karena perkataan mereka bagaikan angin -busuk- yang tak berpengaruh apa-2 melainkan hanya menyebabkan mual. Ana tidak heran dengan sikap mereka, karena pada hakikatnya mereka ini tdk lebih dari juhala’ yang tdk berani diajak berkonfrontasi langsung sebagaimana Abdul Ghofur ar-Ruwibidhoh dari Malang yg layak dicap Dajjal wal Kadzdzab, seorang banci dan penakut…”
(Abusalma.bahaya.net, buku tamu)
Bagi Abusalma yang telah mencap anak ingusan ini (seperti ceramah tuannya di Yordan) sebagai juhala’, ruwaibidhoh, banci, tidak berani berkonfrontasi langsung dan penakut, seharusnya memiliki tanggung jawab secara ilmiyyah untuk membuktikan bahwa anak ingusan ini adalah Dajjal wal Kadzdzab (sebagaimana yang dia tuduhkan) agar terhindar dari jenis manusia yang hanya bisa menuduh tanpa disertai bukti-bukti ilmiyyah sebagaimana yang diperingatkan oleh “Syaikh Ali” dan dinyatakannya sendiri (bukti pertama bahwa dia memiliki watak auto-cannibal!!):
Jika para pendakwa tidak menopang dalilnya dengan teks dalil
Maka dia berada di atas selemah-lemahnya dalil
Adapun bukti kedua sifat auto-cannibalnya adalah tulisannya yang terpampang dengan “gagah” di situs Abdurrahman (Salafindo.com)[3] dan sungguh bukti ini –dengan izin dan kemurahan Allah akan menjadi nikmat yang besar bagi Salafiyyin karena:
1. Bukti nyata bahwa orang “besar” ini (yang berani menantang fatwa Masyayikh Salafiyyin sekaliber Syaikh Ubaid Al-Jabiri Hafidhahullah dan Syaikh Yahya Hajuri Hafidhahullah tanpa hujjah dan bukti ilmiyyah secuilpun (kecuali hanya mengumpulkan kilahnya orang licik!)) diakui dan dipercaya oleh Abdurrahman Tamimi dan kru situs/majalah ma’had Al-Irsyad Surabaya
2. Tulisan “si congkak” ini tidaklah menghantam dengan telak kecuali kepada Hizbul Irsyadnya sendiri!! Ya, menghinakan diri mereka sendiri! Dan justru membongkar dan menelanjangi kedok kecurangannya yang seolah menjadi pembela dan penolong dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah padahal merekapun termasuk kaum yang memerangi dakwah Tauhid Syaikh Rahimahullah!! Insya Allah akan “sedikit” kita paparkan ketika membahas tulisannya yang berjudul:”Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di Mata Para Penyesat Umat (Hizbut Tahrir dan Sufiyah), Salafindo.com
Berikut bukti ilmiyyah “beberapa” watak kanibalnya…
Tidaklah kami katakan Abdurrahman At-Tamimi seorang pendusta kecuali kami sertakan pula bukti-bukti ilmiyyahnya, lalu mana bukti kedustaan kami wahai lelaki (?) di balik cadar? Apakah engkau hanya berani mentahdzir dari balik hijab dan tembok wahai Abu Salma?!
23.3.1 Kedekatannya Dengan Si Pembesar Hizby Dan Situsnya (Salafindo.com)
Ketika dikirimkan kepadanya bukti suara Syaikh Salim Al-Hilaly yang mengisi daurah Ihya’ut Turots Kuwait cabang Jahra dan menyatakan pengakuan terhadap Jum’iyyah Hizbiyyah tersebut sebagai “Jam’iyyatuna Jam’iyyah Ihya’ut Turots” maka diapun (Abu Salma) menyetorkannya kepada si Pembesar Hizby:
Abu Muhammad Abdur Rahman
August 14th 2005
08:52:38 PM
Judul Komentar : Data MP3 Syaikh Salim Al-Hilaliy
Asal : Bumi Allah
Komentar:
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Alhamdulillah, mulai sekarang antum dapat men-download data MP3 Syaikh Salim Al-Hilaliy yang telah memberi “tazkiyah” kepada IT pada: www.anti.hizbi.com/mp3/turath.mp3.Semoga bermanfaat.
Selanjutkan kami akan tunggu hasil tabayun antum.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Tanggapan
Wa’alaikumus Salam waRahmatuLlahi waBarokatuH
Attachment antum ke email [email protected] telah ana terima dan telah ana dengarkan. Dan Insya Alloh akan ana konfirmasikan kepada Syaikh Salim bin Ied al-Hilaly. Juga apa yang antum informasikan tentang pernyataan Abu Abdillah Kholid azh-Zhufairi…
Dan insya Alloh akan segera ana beri jawaban dan klarifikasi secepatnya[4]. Terlebih lagi insya Alloh penghujung akhir tahun nanti atau awal tahun, Masyaikh Markaz al-Albany akan hadir ke Indonesia lagi…
AL-USTADZ AL-FADHIL ABDURRAHMAN BIN ABDILKARIM AT-TAMIMI TELAH MENDENGARKAN REKAMAN INI PULA, dan BELIAU TELAH MEMBERIKAN BEBERAPA KOMENTAR, TERUTAMA TTG TAHUN PELAKSANAAN DAN FIHAK PENGUNDANG MASYAIKH MARKAZ ALBANI ADALAH SYAIKH ABU MUHAMMAD.
Catatan:
Kalau Abdurrahman At-Tamimi menyatakan bahwa Syaikh Salim Al-Hilaly tidak mengetahui bahwa pengundang beliau di Kuwait adalah Jum’iyyah Hizbiyyah Ihya’ut Turots (atau kroni-kroninya) karena yang diketahui beliau bahwa Syaikh Abu Muhammad adalah Salafy, maka kita katakan:”Mungkin saja hal ini terjadi, tetapi tabir ini telah tersingkap ketika daurah itu berlangsung. Moderatornya jelas-jelas menyatakan bahwa daurah ini diselenggarakan oleh Jum’iyyah Hizbiyyah Ihya’ut Turots cabang Jahra!! Dan diperkuat lagi setelah giliran beliau (Syaikh Salim) berceramah, jelas-jelas beliau menyatakannya sebagai “Jam’iyyatuna Jam’iyyah Ihya’ut Turots”. Kepada siapa kalimat pengakuan ini kembali? Kepada Jam’iyyah yang telah disebutkan dengan jelas oleh si moderator dan disebutkan sendiri dengan jelas oleh Syaikh yakni Jam’iyyah Hizbiyyah Ihya’ut Turots cabang Jahra! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
23.3.2 Keakraban Itu, Kapan Nikahnya?[5]
Abu Salma
Dari:Surabaya
01/08/2005
12:21:09 WIB
Assalamu’alaykum Alhamdulillah,akhirnya website Ma’had Ali Al-Irsyad bisa online lagi. Pro Ustadz Arif dan pengelola website, kalo diizinkan ana usul, ana cuman mau bilang, kalo bisa forum tanya jawabnya dipending dan jawaban dimuat apabila telah dijawab dengan dalil-2 (kalo bisa lengkap). ‘Kan supaya lebih ilmiah dan tidak kalah dengan website-2 lainnya. Kalo’ tidak bisa, lebih ahsan ditutup sementara atau dilaksanakan pelan-2 aja. Maksudnya, kalo ada pertanyaan yg mampu (baca : ada waktu) dengan dalil lengkap baru dimuat. Afwan ya kalo ana usulnya di sini. Karena kalo usul langsung ana jadi sungkan… soale koq dari dulu yang diusulin cuman itu ajee… Ya wis, sekian dulu. Syukron ya. Jazzakumullahu khoyron katsiiron.
Tanggapan kami:
Wa alaikumussalam. Alhamdulillah bisa online lagi, setelah hampir dua-tiga bulan diganggu syaitan yang merusak situs kami ini. ANTUM KAPAN NIKAH SAMA ANAK JAKARTA YANG KULIAH DI UNBRA MALANG ?
(Salafindo.com)
Tentu kita semua memaklumi bahwa pertanyaan yang “sangat dalam dan RHS seperti ini” hanyalah diketahui oleh orang-orang yang mempunyai hubungan sangat spesial, ya antara si Abu Salma dengan nahkhoda-nakhoda kapal website Ma’had ‘Ali Abdurrahman At-Tamimi. Demikianlah kenyataannya, betapa hal yang sangat sensitif ini, pernikahan –yang belum terjadi (baca:bukan undangan pernikahan!)!!!- telah dilaunching terlebih dahulu oleh situs -yang katanya- Salafi yang mengaku dicintai oleh Masyayikh Yordan. Allahul Musta’an.
Kita lanjutkan, Abu Salma “soft-launching pernikahan” berkata “menasehati” Abu Muhammad Abdurrahman :
“…apakah tatkala antum dengan ‘bangga’nya mengklaim bahwa
antum ‘ala haqqin maka dengan demikian sikap ‘takabur’ akan menyelimuti
antum dan antum akan merendahkan org-2 lain?!!
Kita katakan:”Bukankah ucapanmu yang engkau tujukan kepada saudara kami -Abu Muhammad Abdurrahman- semestinya tertuju kepada dirimu sendiri wahai Abu Salma?! Apakah engkau lupa dengan gelar-gelar di atas yang telah engkau “anugerahkan” kepada kami?!”Ruwaibidhoh?! Dajjal wal Kadzdzab?!! Banci penakut?!
Pembaca sekalian Rahimakumullah, lihatlah bagaimana orang ini menasehati orang lain agar jangan bersikap takabur dan jangan merendahkan orang lain tetapi di tempat yang sama dia kembali menjilat ludahnya sendiri dengan berkata penuh kecongkakan:
“> Maa anta al-hakamit turdlo hukuumatuhu Wa laa al-ashiili wa laa dzir
> ra’yil jadali…
> Engkau bukanlah hakim yang dianggap keputusannya Dan bukan pula orang yang
> ahli dalam berdebat…!!!”(jawaban dari email Abu Salma <abu [email protected]> kepada Abdurrahman Sarijan)
Kita katakan:
”Kita tidak sedang dan tidak akan mau berjidal wahai Abu Salma! Kita sedang berbicara tentang bukti-bukti yang harus dikemukakan secara ilmiyyah! Dan engkau hendak berkelit dari kenyataan Hizbiyyah yang tidak terbantahkan ini dengan lari lintang pukang ke arena bersilat lidah? Sungguh kebenaran itu bersama dengan bukti dan hujjah!” Kenapa engkau tidak mau membuka mata dan kenyataan dihadapanmu? Saudara kami –Abdurrahman Sarijan- yang bermukim di Kuwait “hanyalah” mengungkapkan makar dan kebusukan Ihya’ut Turots Kuwait yang di situ pula PP.Al-Irsyad melalui cabangnya di Kuwait yang dibuka langsung oleh Farid Okbah Takfiri-Ba’asyry. Hubungan jahat antara Ihya’ut Turots dengan Syi’ah Rafidhah sebagai muhsininnya!! Persekongkolan Ihya’ut Turots dengan Ikhwanul Muslimin!! Bahkan dengan Takfiriyyun!! Dan lihatlah betapa eratnya hubungan antara pimpinan PP.Al-Irsyad Farouk Badjabir, Farid Okbah Takfiri dan Mudir Ma’had Tengaran, Nizar Jabal Sururi:
“Seperti tahun lalu, dalam upaya meningkatkan kerjasama dengan mitra organisasi dan lembaga terkait di luar negeri, Ketua Umum Ir. Farouk Zein Badjabir bersama Ketua Majelis Da’wah, Farid Achmad Okbah dan Mudir Pesantren Tengaran – Jawa Tengah, Nizar Saad Jabal melakukan kunjungan kerja ke Timur Tengah. Safari yang sukses itu dilaksanakan di penghujung tahun 2002 dan telah dilaporkan Ketua Umum dalam rapat pleno akhir Desember lalu. Kunjungan diawali dari Saudi Arabia, 2 Nopember 2002 dan berakhir di Kuwait, 26 Nopember 2002”.(infoalirsyad.com_edisi 53_index-8.htm)
Seperti telah kita ketahui bahwa PP.Al-Irsyad dan Yayasan As-Sunnah Cirebon pimpinan Ali Hijrah dan Yusuf Baisa Quthbiyyun-Turotsiyyun (ex-pimpinan Ma’had Tengaran) nyata-nyata menadah dinar Ihya’ut Turots Al-Kuwaity bahkan Yusuf Ba’isa sendiri yang datang ke sana atas undangan Al-Irsyad cabang Kuwait.
Abdurrahman menuturkan:
Assalamu alaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Berikut ini kami sampaikan kepada ikhwah dakwah salafiyah bukti koalisi yayasan dan perorangan dengan Jum’iyah hizbiyah Ihya’ At-Turots Al-Islamiy.Pernyataan ini kami berani mempertanggungjawabkannya di hadapan Rabb alam semesta. Hal yang kami maksudkan adalah sbb;
1) Majalah As-Sunnah —- IT Kuwait.
Keterangan:
Majalah As-Sunnah masuk ke negeri Kuwait melalui IT cabang Indonesia, kemudian dikirimkan ke IT Kuwait (Lajnah Junub Syarq Asia), dan dibagikan kepada masyarakat Indonesia di Kuwait. Bagan ringkasnya sbb:
Redaksi As-Sunnah —–IT cab.Indonesia —– IT Kuwait (Lajnah Junub Syarq Asia)—– Masyarakat Indonesia di Kuwait.
2) Yusuf Utsman Ba’isa —– IT Kuwait.
Keterangan:
Yusuf Utsman Ba’isa dalam kesempatannya ke Kuwait telah memohon bantuan untuk pengadaan stasiun radio di Cirebon-Jawa Barat kepada IT. Proposal tentang hal itu kami lihat sendiri.
3) PP. Al-Irsyad Al-Islamiyah —– IT Kuwait.
Keterangan:
IT Kuwait dan Majelis Ta’lim Al-Irsyad cabang Kuwait telah mengirimkan bantuan berupa uang kepada PP. Al-Irsyad dalam pengadaan hewan kurban tahun 1425H.Transfer uang kepada mereka kamilah yang melakukannya dulu sewaktu kami masih belajar dengan da’i IT.
4) Yayasan Islam As-Sunnah Cirebon —- IT Kuwait.
Keterangan:
Yayasan Islam As-Sunnah Cirebon telah menerima bantuan dari IT kuwait berupa uang dalam pengadaan hewan kurban tahun 1425H.Penyerahan uang kami sendirilah yang melakukannya dengan ketua yayasan tersebut.
Al-Irsyad dan Yayasan As-Sunnah Cirebon harus menyerahkan laporan kegiatan kurban tahun 1425H kepada IT Kuwait, hal ini sebagaimana keterangan dalam surat yang *********** oleh Majelis Ta’lim Al-Irsyad cabang Kuwait.
5) Majelis Ta’lim Al-Irsyad cab. Kuwait —- IT Kuwait.
Keterangan:
Majelis Ta’lim Al-Irsyad Kuwait bekerjasama dengan IT Kuwait (Lajnah Junub Syarq Asia) dalam daurah Syaikh Al-Albani I.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(email abdurrahman kpd abu Salma, lihat buku tamu abusalma.bahaya.net)
Abdurrahman melanjutkan:
“Ya akhi, kami di sini mengetahui dengan mata kepala akan seluk beluk
Ihya’ At-Turots, dari mulai bermajelis dengan Syi’ah sampai dengan
lainnya.Seorang kuwaitiy pernah bercerita kepada kami akan akrabnya IT
bermajelis dengan Syi’ah. Dan pernah ada seorang kuwaitiy datang ke
kantor Ihya’ At-Turots cab.Jahra (beliau datang langsung kepada Mudir
IT Cab.Jahra,Farhan ‘Ubaid) untuk menanyakan isi kaset dengan judul
“Aqwal ulama’us sunnah fii abdur rahman abdul khaliq”.apa
jawabnya:Dengan terang si Farhan ini membela Abdur Rahman Abdul
Khaliq. Kami beritahukan pula kepada antum bahwa ada seorang kuwaitiy
yang telah mengumpulkan data tentang Ihya’ At-Turots,Insya Allah
beliau akan memberikan copynya kepada kami setelah daurah Syaikh Rabi’
bin Hadi Al-Madkhali hafizahullah”.
(jawaban Abdurrahman Sarijan kepada email Abu Salma <abu [email protected]>
Demikianlah kalau kecongkakan telah membutakan mata maka saksi dan kebenaranpun hanyalah sampah semata, tiada guna. Tiada memudharatkan dakwah (Hizbiyyahnya!) sama sekali!! Inikah slogan orang yang mengaku cinta kepada kebenaran dan ahlinya?! Allahul Musta’an.
Dan tidakkah engkau punya sisa-sisa rasa malu betapa dirimu sendiri yang menyebarkan artikel nasehat Syaikh Rabi’ Hafidhahullah yang menasehati internet-internet yang dikelola oleh salafiyyin agar tidak memuat artikel-artikel yang ditulis oleh orang-orang yang hanya menggunakan nama samaran/kunyah saja wahai Abu Salma? Dan tidakkah engkau berkaca betapa dirimu selalu berlindung di balik nama kunyahmu?! Bahkan nama situs internetmu sendiri adalah saksi yang membungkam tulisanmu sendiri?!! Ibrah apa yang sebenarnya engkau inginkan kepada pembaca artikelmu sementara dirimu sendiri sedikitpun tiada mau mengambil faedahnya? Allahul Musta’an, alangkah sedikitnya rasa malu itu.
Dan janganlah engkau mengada-ada terhadap Salafiyyin ketika menulis:
Jika antum duduk di masjid Muhammadiyah, maka antum hizbi!!!
> jika antum duduk di masjid DDII, antum hizbi!!!
> jika antum mengucapkan salam kpd ustadznya NU, maka antum ahlul bid’ah!!!
> Jika antum duduk di masjid Al-Irsyad, hatta mbahas kitabnya syaikh Muqbil,
> HIZBI!!!
> Subhanalloh…
> Sungguh indah sekali ‘manhaj’ ini… sedikit-2 menvonnis hizbi mubtadi’…”
(email Abu Salma <abu [email protected]> kepada Abdurrahman Sarijan di Kuwait)
Betapa liciknya dirimu ketika menisbatkan pemikiran di atas yang sesungguhnya berasal dari “reka daya akalmu sendiri” kemudian engkau nisbatkan sebagai bagian dari sikap dan perbuatan Salafiyyin? Tidaklah terlintas sedikitpun di benak kita apalagi terucap keluar dari lisan kita apa yang engkau tuduhkan di atas! Apakah engkau sudah mulai menikmati dan meresapi taktik dusta dan kecurangan ilmiyyah dari “Asy-Syaikh” Abu Auf Abdurrahman At-Tamimi As-Salafy?! Inikah sikap gagah berani dan jantan? Inikah amanah dan kejujuran? Dan jangan engkau mencoba membakar emosi dan melibatkan kaum Muslimin yang telah kalian tipu mentah-mentah dengan jaringan dakwah Hizbiyyah-Dustaiyyah untuk melindungi para da’i petualang dinar dan pelancong manhaj wahai Abu Salma!? Tidakkah engkau amati secara cermat bahwa kita sedang berbicara tentang dedengkot-dedengkot Hizbiyyah penipu umat? Serdadu-serdadu bayaran muassasah Hizbiyyah dan para pembela dakwah mereka?! Kita sedang berbicara tentang Muhammad Khalaf As-Sururi Al-Hizbi, Yazid Jawaz, Aunur Rafiq, Abdul Hakim Abdat, Direktur Sururi Abubakar M Altway, Zainal Abidin, Muhammad Yusuf Harun, Agus Hasan Bashari, Abdullah Hadrami, Abdurrahman Pendusta, Mubarak Bamu’allim, Ainul Haris Nodai Fithrah, Ahmas Faiz A-Sunnah, Abu Nida’ pengekor Bida’ Ihya’ut Turots, Abu “ghaira” Ihsan, Abu Umar Basyir, Abu Haidar, Abu Qatadah si Pengkhianat, Abdurrahman Abdul Khaliq, Yusuf Baisa, Farid Okbah Takfiri-Ba’asyiry, Mudzakir Arif Al-Ikhwany, dan gembong-gembong Ikhwanul Muslimin kalian! Dan engkau hendak mengecoh umat bahwa mereka ini hanyalah orang-orang yang sedang duduk-duduk di masjid Muhammadiyah, duduk-duduk di masjid DDII, duduk-duduk di Masjid Al-Irsyad wahai Abu Salma? Bahkan lebih jauh dari itu, mereka ini adalah corong-corongnya kesesatan sebagaimana bukti-bukti yang kami ungkapkan! Dan jangan pula lupa bahwa dirimu adalah penyambung lidah mereka!! Corong dan Pembela mereka! Pembela Ahmad Surkati Sang Pengagum Al-Afghani Al-Ibrani Ar-Rafidhi agen rahasia Yahudi Freemasonry sebagaimana pengakuanmu sendiri:
>”Adapun kami mengatakan, bahwa mereka adalah ulama kami, ulama sunnah, ulama
> salafiy, namun mereka jatuh kpd kesalahan ini dan itu”.(ibid)
Bukti di bawah inikah -ya Hizby fanatik!- yang engkau katakan bahwa mereka hanya duduk-duduk di Masjid?
Program Diklat Tauhid Yang Ketiga, yang diadakan oleh ALSOFWA. Yaitu pada tanggal 07 – 12 Rabi’ul Awwal 1420H, bertepatan dengan tanggal 21 – 26 Juni 1999M di Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Makassar, Sulawesi Selatan (sekitar 2000 km dari Jakarta ke arah Timur laut).
Aunur Rofiq Ghufron (Alumni Univ. Malik Su’ud Riyadh, KSA dan sekaligus Mudir Ma’had Al-Furqan, Gresik), Agus Hasan Bashari, Lc., M.Ag.; Muttaqin Sa’id, Lc; Anwar Harum, Lc; Mudzakir Arif, Lc; Muhammad Shafwan, Lc; Muhammad Arif, Lc; Ust. Masrur Zainuddin, Lc (Mudir Yayasan Al-Muwahhidin, Makassar); Ainul Haris Umar Thayyib, Lc. Jangan engkau pura-pura tidak mengenal Aunur Rofiq Al-Furqah! Ainul Haris Nida’ul Fitnah ! Agus Hasan “Threefood” Bashari! Sedang apa mereka di Markas gembong Ikhwani ya Hizby?! Di Masjid besar dan megah yang berkapasitas 1000 orang hasil bantuan Ihya’ut Turots Al-Kuwaity melalui Al-Haramain Indonesia!! Hanya duduk-dudukkah?! Tidak! Mereka sedang mendidik saudara-saudara rifqan dan mawaddah kalian, kader-kader Hizbiyyun-Ikhwaniyyun! Kalau hanya ingin duduk-duduk seperti yang engkau katakan, buat apa mereka terbang sampai ke Maccopa nun jauh di sana? Adakah yang akan mempercayai akal bulusmu wahai Abu Salma?! Allahu yahdikum.
Belum selesai episode tragismu, selanjutnya engkau sejajarkan kesalahan ulama Salafy-mu ini sebagaimana kesalahan A’immah Ahlus Sunnah wal Jama’ah sekaliber Ibnu Hazm Rahimahullah, Imam Nawawi Rahimahullah, bahkan Al-Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah!! Kenapa Hasan Al-Banna tidak engkau berikan pula “amnesty” sebagaimana Surkati yang sedang engkau perjuangkan?! Bukankah dakwah keduanya sama persis?! Di lingkungan masyarakat yang nyaris sama, penuh dengan ke”sufi”an dan kesyirikan?! Sama-sama terobsesi dengan Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi Al-Masuny?! Tujuan dakwah yang sama?! Wihdatul firqah, Pan Islamisme, Khurafiyna! Syi’iyna! Kharijiyna! Adapun Wahhabi? …Musyaddid!!
Apakah dakwah Al-Hafidz, Ibnu Hazm, An-Nawawi Rahimahumullah memberikan wala’nya kepada Khurafiyyun-Syi’iyyun-Kharijiyyun dan menggelari Ulama Tauhid sebagai Musyaddid sebagaimana dakwah “kasih sayang” Syaikh Salafy Surkati?
Cobalah kalian bercermin, Ihya’ut Turots yang telah menyebarkan malapetaka telah kalian bela “mati-matian”!! Para da’inya serta orang-orang yang terlibat dengannya dalam memecahbelah umat ini kalian bela dan kalian promosikan kepada umat sebagai Du’at Salafiyyin! Adapun orang-orang yang mengungkap berbagai kejahatannya? ….Haddadiyyin adalah gelar yang tepat untuk mereka!! Kalian lupa bahwa para ulama besar Ahlussunnah yang sedang kalian sandingkan dengan Syaikh Salafy As-Sudani ini tidaklah pernah menjadi Syaikhnya para pejabat penjajah kafir!! Tidak pernah menjadikan firqah sesesat Syi’ah yang dikafirkan para ulama sebagai golongannya!! Tidak pernah memiliki anggapan bahwa Khurafiyyun sebagai anggota aliansi dakwahnya!! Tidak pernah menjadikan Anjing-Anjing Neraka sebagai patner dakwahnya!! Ini semua adalah malapetaka!! Ini semua telah menjungkirbalikkan, memporak-porandakan dan menghancurleburkan Al-Wala’ wal Bara’!! Tidaklah diserukan kecuali oleh orang yang sangat jahil[6] terhadap Islam kalaulah bukan orang yang sangat jahat terhadap Islam dan kaum Muslimin!! Padahal ketiga firqoh tersebut merupakan pokok-pokok kesesatan yang dipahami kesesatannya!! Lagipula, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, negeri beliau dijajah oleh orang-orang kafir. Apakah beliau mencari selamat dengan menjadi Syaikhnya penjajah? Bagaimana mungkin orang yang diberi gelar sebagai “Syaikh Salafy” sampai memiliki pemahaman sedemikian parahnya? Allahul Musta’an betapa Ibnu Hajar, An-Nawawi dan Ibnu Hazm harus dipaksa bersanding dengan orang yang seperti ini!! Sekali lagi, Allahul Musta’an.
Jika kail panjang sejengkal
Janganlah laut hendak diduga
Jika Khawarij hendak dipersaudarakan
Janganlah A’immah yang dipersandingkan
Hati-hati, jangan coba-coba menyingkap kesesatan Syaikh Salafi yang satu ini yang merangkap sebagai Syaikhnya penjajah kafir Belanda, kalau tidak ingin dicap sebagai….Muqallid dan Haddady. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Dan hal ini cukup sebagai bukti betapa diri kalian ternyata tidak mampu untuk mengukur tingginya gunung dan dalamnya lautan!! Ternyata kalian tidak mampu untuk membedakan mana gunung tinggi yang menjulang ke angkasa dan mana pula gundukan pasir yang menunggu tiupan angin untuk menyebarkannya berserakan kemana-mana!
Lalu apa yang melatarbelakangi keilmiyyahan kalian sehingga marah membabi buta ketika As-Surkati dan penyimpangan-penyimpangan dakwah Hizbul Irsyadnya diungkapkan kepada umat kemudian kalian menuduh pengungkapnya sebagai Haddadiyyin seolah-olah Syaikh As-Sudani memiliki kedudukan dan kehormatan yang sama sebagaimana Al-Hafidz dan ulama lainnya?[7]
Amboi…
Betapa tingginya mata kaki itu…
Alangkah rendahnya gunung yang menjulang di bawah telapak kakinya!
Abu Salma, sungguh kami tahu bahwa sebanyak apapun “cermin” Hizbiyyah kalian yang kami hadapkan kepadamu, tetapi tiada memiliki arti apapun bagimu (Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un) sebagaimana ucapanmu sendiri :
>Adapun apa yg antum utarakan ttg Al-Irsyad dan ‘tetek bengek’nya plus
> menyebarnya Majalah as-Sunnah dll ke Kuwait, itu bukanlah hujjah ‘alaina
> yang memudharatkan dakwah sama sekali[8], sebagaimana Syaikh Muhammad Khalifah
> At-Tamimi, dosen Univ. Islam Madinah, salah seorang teman dekat dan akrab
> Syaikh Abdur Razaq bin Abdil Muhsin al-Abbad al-Badr, mendirikan Mu’assasah
> Ta’limiyah Tarbawiyah di Universitas Islam Madinah, dengan websitenya
> www.mediu.org dimana pendanaan mayoritasnya adalah dari Ihya’ at-Turots, yg
> mana yayasan ini mencetak kitab-2 salafiyah sebanyak-2nya dan disebarkan ke
> thullab di sana. Apakah antum fatwakan haram dan antum katakan beliau atau
> yayasan ini adalah yayasan hizbiyah?!! (ibid)
Belum selesai “pertunjukan berkelit dan bersilat lidah” dari fanatikus Irsyadi ini. Saudaraku sekalian, antum semua telah membaca berbagai penyelewengan yang dilakukan oleh Surkati dan Hizbul Irsyadnya, di masa-masa yang lalu maupun masa sekarang ini, bahkan kami menyimpan bukti (berupa gambar/foto) bagaimana mereka mengekploitasi anak-anak di panggung pertunjukan sebagai “peragawati cilik”, ikhtilath, pemilihan Salafy Demokrasi Jawa Timur yang akhirnya dimenangkan oleh kepercayaan Masyayikh Yordan di negeri ini (Chalid Bawazer) sebagai pimpinan wilayah Al-Irsyad liar/illegal. Kita ingatkan lagi, sebagaimana bukti sebelumnya, pernah Abu Salma ditanya mengenai keanehan-keanehan komunitas Salafy-Irsyadi :
Anti Sururi
July 5th 2005
05:18:14 AM
Judul Komentar : Al-Irsyad
Asal : Jawa
Komentar: Kalo’ antum merasa sebagai salafiyun koq kenapa masih berlemah-lembut dengan hizbi Al Irsyad yang pro Demokrasi, pro Partai dan Penyimpangan lainnya?? Bahkan masih duduk di majelis mereka?? Allahu yahdik!!!
————–
Tanggapan
Dengan tertawa ana berkata : “la an Allaha an yahdiyakum”… sudah bosan ana ditanya demikian ini, dan terakhir kali ana katakan : Ma’as Salamah atas kejahilan dan kebodohan antum…[9] semoga Allah menambah ilmu dan hikmah kepada antum…
Nas’alullaha Salamah wa ‘Afiyah
Abu Salma,
Apabila banyak berhelah kata
Di situlah jalan masuknya dusta
Apabila banyak tertawa
Itulah tanda hampirkan duka
Perbuatan baik serta mulia
Lebih berharga dari harta dunia
Pikir dahulu sebelum berkata
Supaya terelak silang sengketa
Silang selisih jangan dicari
Jika bersua pantanglah kita untuk berlari
Apakah engkau hendak mengecoh kaum Muslimin dengan “dalil shahih”mu ini?! Dan bukankah alasan shahihmu ini merupakan hasil dari hakekat nyata keburukan dan kerusakan dakwah Hizbiyyah-Surkatiyyah?! Menutup mata dan membuta babi dari berbagai bukti kesesatan dan kejahatan koalisi dan kolonisasi Hizbiyyah!![10] Engkau hendak membenturkan Syaikh Muhammad Khalifah At-Tamimi seorang dengan puluhan Masyayikh Salafiyyin semisal Syaikh Bin Bazz Rahimahullah, Syaikh Al-Albani Rahimahullah, Syaikh Utsaimin Rahimahullah, Syaikh Muqbil Rahimahullah, Syaikh Shalih Fauzan Hafidhahullah, Syaikh Ahmad An-Najmi Hafidhahullah, Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad Hafidhahullah, Syaikh Rabi’ Hafidhahullah, Syaikh Muhammad bin Hadi Hafidhahullah, Syaikh Khalid Ar-Raddadi Hafidhahullah dan masih banyak lagi Masyayikh Salafiyyin lainnya yang telah bangkit menyingkap dan membungkam kesesatan gembong Ihya’ut Turots, Abdurrahman Abdul Khaliq dan kroni-kroninya secara ilmiyyah?! Apakah kedekatannya dengan Syaikh Abdurrazaq Hafidhahullah dapat menjadi hujjah di sisi Ahlus Sunnah bahwa kebenaran ada di pihaknya?! Dulu masih segar dalam ingatanmu (sebagaimana engkau semburkan fitnah terhadap orang yang engkau katakan mantan LJ lulusan Madinah yang ada di Malang yang gencar mentahdzir Ihya’ut Turots) ternyata dia mengirimkan kitab-kitabnya ke Indonesia dengan kontainer dari hasil mengambil dana dari Ihya’ut Turots[11]. KALAU MEMANG INGATANMU MASIH SEGAR, kenapa tidak engkau jelaskan kronologis kejadiannya sehingga umat dapat memahami secara utuh dan lengkap?! Ataukah ada kelicikan dan kecurangan dalam ingatanmu untuk mengecoh dan mengelabui kaum Muslimin wahai lelaki(?) bercadar?!
Kenapa tidak engkau sebutkan –dalam ingatanmu yang masih segar itu- bahwa Syaikh Muhammad Khalifah menawarkan langsung kepada Ustadz Dzul Akmal bahwa ada dana HANYA UNTUK SALAFIYYIN (Indonesia)?! Kenapa tidak engkau jelaskan kepada umat bahwa tawaran KHUSUS inilah yang membuat asatidzah ketika itu menerima bantuan tersebut dengan penuh syukur untuk mengirimkan kitab-kitab mereka ke Indonesia?!
Kenapa –dalam ingatanmu yang masih segar itu- tidak engkau jelaskan secara rinci bahwa “kitab-kitab” mantan LJ yang ada di Malang itu jumlahnya 3 karton?!
Kenapa –dalam ingatanmu yang masih segar itu- tidak engkau jelaskan bahwa setelah dari lantai 3 Asrama (Mahasiswa Madinah) mereka bersusah payah mengangkut kitab-kitab tersebut dan Salafiyyin telah selesai memasukkannya ke dalam kontainer barulah mereka dikagetkan oleh para Hizbiyyun yang berdatangan dan memasukkan pula kitab-kitab mereka kedalamnya?!
Kenapa –dalam ingatanmu yang masih segar itu- tidak engkau jelaskan bahwa –begitu mengetahui kejadian ini- Salafiyyin marah dan terjadi keributan dan pertengkaran dengan Hizbiyyun tersebut?!
Kenapa pula tidak engkau jelaskan bahwa Salafiyyin bergegas mendatangi Syaikh Muhammad Khalifah mengadukan persoalan ini?!
Apa tindakan beliau ketika mendapatkan pengaduan Salafiyyin?! Beliau justru memarahi Salafiyyin wahai Abu Salma!!
Kenapa engkau sembunyikan kebenaran ini dari ingatanmu yang masih segar itu?!
Bahkan di depan Hizbiyyun tersebut beliau (lagi-lagi) memarahi Salafiyyin wahai Abu Amman alias Ibnu Burhan alias Abu Salma alias alias Mad alias Die alias Muhammad alias Abu Hudzaifah alias Muhammad Rachdi Pratama dan alias apalagi dirimu ini?!
Kenapa –dalam ingatanmu yang masih segar itu- tidak engkau jelaskan bahwa setelah kejadian itu Salafiyyin mendatangi Syaikh Rabi’ dan Syaikh Muhammad bin Hadi Hafidhahumallah untuk mengadukan persoalan ini?! Benar-benar Salafiyyin dan mantan LJ yang ada di Malang ketika itu tidak tahu sama sekali bahwa dana itu berasal dari Ihya’ut Turots!![12] Dan bandingkan dengan ustadz-ustadz Salafy di sekelilingmu!! Bukankan mereka memiliki “kesadaran yang penuh” ketika meminta dan menerima dana dari yayasan hizbiyyah ini?! Bukankah perbedaan keduanya hanyalah “sedikit”, bainassama’ was sumur ya akhi?!
Engkau telah curang wahai Abu Salma! Mendistorsi dan memanipulasi kejadian ini untuk melegalisasi dinar Hizbiyyah Ihya’ut Turots yang bertahun-tahun ditadah oleh saudara-saudaramu! Bertahun-tahun digunakan untuk membeli orang-orang kerdil hati untuk meloloskan nafsu Hizbiyah mereka dalam memecahbelah dakwah Salafiyyah!! Bukankah wala’ mereka dengan Ihya’ut Turots selama ini hanyalah seputar masalah dinar dan dinar?![13] Tawaran dana Syaikh Muhammad Khalifah HANYA UNTUK SALAFIYYIN engkau semburkan menjadi “tidak syak lagi bahwa dia mengambilnya (dana-peny) dari Ihya’ut Turots”!! Semestinyalah ucapanmu ini tertuju kepada Yayasan At-Turots Jogja-nya Abu Nida’, Ahmas Fais, Abu Haidar, Ma’had Bukhari At-Turotsy[14], PP. Al-Irsyad dan seluruh jaringan mereka dari Merapi sampai Merauke yang dibelalegalkan oleh tuanmu Abdurrahman At-Tamimi!! Seharusnyalah tulisanmu ini tertuju kepada Al-Irsyad yang kalian bangga-banggakan ini!! Engkau arahkan kepada Yusuf Utsman Ba’isa anteknya Abdurrahman Abdul Khaliq!!
Dari mana datangnya lintah?
Dari sawah turun ke kali
Dari mana datangnya Hizbiyyah-Turotsiyyah?
Dari harta turun ke hati
Benar-benar tidak syak lagi bahwa kalian tahu benar bahwa dana tersebut berasal dari Ihya’ut Turots!! Dan jangan lupa, dengan segala cara kalian berupaya menutup mata atas berbagai politik pecah belah dinar Hizbiyyah yang mereka sebarkan di seluruh penjuru dunia -wahai Abu Salma- dengan dalihmu bahwa “mereka membantu kaum Muslimin yang kekurangan”?!
Dan harus kami katakan kepada seluruh kaum Muslimin sekalian –untuk menyingkap kesesatan atas pembelaan mereka –termasuk di dalamnya Ma’had Al-Irsyad terhadap dinar Hizbiyyah Ihya’ut Turots- bahwa salah satu sumber pendanaan Ihya’ut Turots yang difatwakan oleh Ma’had Abdurrahman At-Tamimi katanya berasal dari Muslimin ternyata maksudnya juga bersumber dari Syi’ah Rafidhah sebagaimana bukti yang –Alhamdulillah- dapat kita sodorkan!! Secara ilmiyyah!! Bahkan ada gambarnya!! Walaupun harus kita coret dan tip-ex muka-muka mereka!!
Di sini ada titik temu antara Surkati-nya, Hasan Al-Banna dengan Abdurrahman pendusta, bahwa keduanya (disadari atau tidak) menganggap Syi’ah Rafidhah sebagai Muslimin!! Ketika kalian menyatakan dananya berasal dari Muslimin bukankah kalian sudah memahami “Al-Ilmu Qabla Qaul wal ‘Amal”? Ataukah kalian sedang memfatwakan sesuatu yang tidak kalian ilmu-i?!
Adapun buktinya, tidaklah perlu kalian kuatirkan karena kami sertakan pula di lampiran 19 “Kemesraan Syi’ah dengan Ihya’ut Turots” (kami ingatkan pembaca dengan transkrip dialog dengan Syaikh Khalid Ar-Raddadiy di salafy.or.id ketika beliau bercerita tentang bagaimana Ihya’ut Turots mengundang Rafidhah untuk berceramah dan ini menguatkan bukti betapa Ihya’ut Turots benar-benar organisasi hizbiyyah yang sangat keras permusuhannya terhadap Ahlus Sunnah). Segala puji bagi Allah yang memudahkan tersingkapnya kejahatan ini.
Apalah artinya seratus masjid yang mereka dirikan jika dibandingkan persaudaraan kaum Muslimin yang mereka koyak-koyak dan mereka cabik-cabik wahai Abu Salma?! Lihatlah –dan jangan engkau dusta atas kenyataan ini!- betapa Salafiyyin yang dulunya bersatu dan bersaudara pada akhirnya harus bermusuhan karena mereka lebih memilih dan tergiur oleh dinar Hizbiyyah tersebut daripada berdiri istiqamah di atas dakwah ini! Ataukah engkau hendak mengatakan bahwa materi yang tercukupi oleh dinar Hizbiyyah tersebut jauh lebih berharga daripada persatuan dan persaudaraan diantara kaum Muslimin?! Hilangkan angan-angan dan impian kosongmu bahwa Salafiyyin dapat saling tersenyum dengan gembong-gembong penadah dinar Hizbiyyah dari Muassasah Hizbiyyah yang terlalu mutawatir kesesatannya di mata Masyayikh Salafiyyin!! Dan jangan palingkan kami dari ulama-ulama yang membimbing kami di atas manhaj yang mulia ini untuk kemudian engkau iming-imingi dengan gaya bahasa Missionarismu!![15]
Kalau engkau sedikit saja menggunakan akalmu yang cerdas itu, tentu engkau akan dengan mudah menyadari, kenapa Ihya’ut Turots sampai berani menghambur-hamburkan dinarnya di Madinah dan di seluruh penjuru muka bumi! Agar para penuntut ilmu dari seluruh penjuru dunia yang akan pulang ke negerinya, agar seluruh kaum Muslimin masing-masingnya dapat berdiam diri dan membungkam dari berbagai sepak terjang Hizbiyyah dan kesesatan mereka yang telah diperingatkan oleh puluhan Masyayikh Salafiyyin!! Ihya’ut Turots tahu benar bahwa tidaklah mungkin mereka menghadapi gempuran fatwa Masyayikh Salafiyyin yang menyingkap dan menelanjangi makar jahat dan keji mereka!! Dinar Hizbiyyah….dinar Hizbiyyah dan dinar Hizbiyyahlah satu-satunya cara untuk melawan para Masyayikh!! Godaan yang sungguh sangat sulit untuk ditampik kecuali bagi mereka yang Allah inginkan kemuliaan dan kebahagiaan baginya. Inilah cara mereka agar kaum Muslimin berpaling dari fatwa dan peringatan ulamanya!! Inilah taktik jahat mereka agar kaum Muslimin terpisah dari ulamanya!! Bukankah lebih mudah untuk menghancurkannya jika kaum Muslimin telah terpecah belah dan terpisah dari ulamanya wahai Abu Salma?! Dua orang dari sekian banyak orang yang dapat dibungkam oleh diplomasi Ihya’ut Turots itu telah engkau sebutkan sendiri secara suka rela yaitu Al-Ustadz Arifin Badri (Mahasiswa S-3) dan Al-Akh Anas Burhanuddin (mahasiswa S-2)!!
Alangkah sayangnya Syaikh Muqbil Rahimahullah kepada Salafiyyin ketika beliau memperingatkan :”Demi Allah saya membenci dia (Abdurrahman Abdul Khaliq-pen) karena Allah, karena dia telah membuat tipu daya kepada umat dan memecahbelah persatuan Ahlus Sunnah….Maka Yayasan Ihya’ut Turots di Kuwait pun menggalang dana. Kemudian diutuslah Abdurrahman Abdul Khaliq untuk menyesatkan muslimin dan memecah persatuan”
Sungguh Ihya’ut Turots telah memecah belah kaum Muslimin di seluruh dunia dengan dinarnya, dan engkau wahai Abu Salma masih tega pula untuk menulis:
“…walaupun hizbiyun ini mengumpulkan dananya dari kaum muslimin
> dan mereka tujukan utk kaum muslimin!!!” (ibid)
Kalau demikian keadaannya, maka berapapun jumlah Masyayikh Salafiyyin yang telah berfatwa dan akan terus memperingatkan bahaya dan kesesatan Muassasah-Muassasah Hizbiyyah itu, engkaupun akan tetap berkelit dan berkilah:” …walaupun hizbiyun ini mengumpulkan dananya dari kaum muslimin dan mereka tujukan utk kaum muslimin?!!! (ibid)
Dan tahukah pembaca sekalian profil “orang-orang baik” dari yayasan “Kebajikan” yang dikatakan oleh Abu Salma banyak membantu: “yatim, fuqoro wal masakin, pembangunan Masjid, lembaga ta’lim, kifalatud du’at, dll…”(ibid) ini?
Maka inilah Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi Hafidhahullah yang menerangkannya kepada kita semua agar kemantapan mengiringi kebenaran yang dengannya kita berpegang teguh:
“Abdurrahman Abdul Khaliq berkata dalam kitabnya Khuthuth Ra’isiyyah li Ba’tsil ‘Ummah Al-Islamiyyah[16] (Dia sendiri seorang ahli bid’ah sekalipun terkadang tidak sependapat dengan mereka, sebagaimana telah saya nukilkan darinya tentang kritikannya terhadap manhaj Al-Ikhwan tentang pembunuhan yang mereka lakukan):
((Sangat disayangkan pada hari ini! Kita mempunyai banyak Syaikh yang hanya memahami kulitnya Islam setingkat dengan pemahaman masa-masa silam, padahal tatanan kehidupan manusia dan jalan-jalan interaksi sosial mereka sudah berubah. Apakah nilainya seorang yang ahli membaca ayat-ayat tentang riba tanpa mengetahui sistem transaksi riba yang berjalan saat ini? Apakah nilainya seorang alim yang tidak sanggup membantah seorang komunis yang menyangka bahwa hukuman potong tangan atas tindak pencurian merupakan perbuatan kejam dan bahwa menikahi empat wanita adalah menimbulkan kekacauan dan merupakan kebiasaan lalu? Apakah nilainya seorang yang alim tentang syari’at namun dia menyangka bahwa politik bukanlah bagian dari Dien dan merupakan waqaf dari para politikus dan pencuri-pencurinya kepada batalion jahil ini? Apakah nilainya seorang yang alim tentang syari’at namun ketika dipanggil untuk berjihad dan memikul senjata, dia menjawab “Ini bukan urusan ahli syari’at, kami hanya mampu berfatwa tentang halal, haram, haidh dan nifas…… (Kemudian dia terus berbicara dan memberi berbagai contoh kelompok yang dia maksud (dengan ucapannya: “Syaikh yang jenius Al-Allamah, sosok yang jarang ditemukan semisalnya, beliau telah menafsirkan Kitabullah dengan tafsirnya yang agung bernama Adhwaul Bayan“. Sekalipun Abdurrahman memujinya, namun apalah gunanya karena dia telah membubuhkan racun ke dalam minyak. Dia menyatakan: “Namun laki-laki ini tidak masuk dalam level masanya. Dia tidak sanggup menjawab syubhat yang dilontarkan oleh musuh-musuh Allah bahkan tidak bersedia mendengarkan syubhat ini……… dan seterusnya lihat kitab ini.[17] ))
SAYA (SYAIKH AHMAD NAJMI-PEN) KATAKAN: SEMOGA ALLAH MEMBINASAKANMU HAI ABDURRAHMAN! Beginikah caramu membalas Syaikhmu dengan melemparkan kepadanya kedustaan ini. Engkau menyangka -walaupun demikian luas ilmunya- beliau Rahimahullah lemah di dalam membantah syubhat yang didatangkan oleh musuh-musuh Allah , padahal dia telah menafsirkan Kitabullah dengan penafsiran dengan metode yang belum pernah dilakukan oleh ulama-ulama sebelumnya, menghafal pendapat-pendapat fuqaha dan ahli ushul fiqh dalam setiap hukum, menghafal syair-syair Arab serta pendapat para ahli bahasa serta perselisihan mereka berikut dalilnya masing-masing .
Apakah engkau berpendapat bahwa beliau Rahimahullah menghafal Kitabullah, Sunnah Rasulullah dan pendapat para ahli ilmu, kemudian lemah di dalam membantah syubhat penyimpangan agama dari orang yang melenceng?! Sesungguhnya ini benar-benar tuduhan palsu, kedustaan dan kezhaliman. Andaikan saja engkau membuat contoh selain beliau Rahimahullah, mungkin ada orang yang akan membenarkanmu, namun Allah berkehendak untuk menampakkan kedok kezhalimanmu terhadap beliau Rahimahullah. Maka bertakwalah kepada Allah , taubat kepada-Nya dan hapus apa yang telah kamu tulis di halaman ini berupa tuduhanmu terhadap ulama bahwa mereka jahil dan lemah.
Apakah kamu menghendaki agar ulama duduk mempelajari sistem transaksi buatan Barat?! Padahal mereka telah mempelajari syari’at dan mengimani bahwa itulah yang benar sedangkan selainnya adalah bathil. Tidaklah dihadapkan kepada mereka sistem Jahiliyah melainkan mereka mengetahuinya dan akan menjelaskan kebathilannya dengan ilmu syari’at yang mereka miliki itu sebagai eksaminator (ilmu penguji) bagi semua ilmu lainnya.
Kemudian tunjukkanlah padaku satu ulama saja yang benar-benar ulama yang mengatakan “Sesungguhnya politik bukanlah bagian dari Dien” atau seorang yang benar-benar ulama yang diajak untuk berjihad di jalan Allah lalu dia enggan .
Terakhir, perlihatkan kepadaku (apakah yang kamu maksud) kulit yang ada dalam ajaran Islam, jelaskan padaku apa itu ?!
Sesungguhnya ajaran Islam semuanya haq tidak ada kebathilan di dalamnya, semuanya kejujuran tidak ada dusta di dalamnya, semuanya serius tidak ada lelucon padanya, semuanya inti tidak ada kulit padanya, saya mengkhawatirkan telah keluar dari Islam sebagai orang yang murtad siapa yang membual bahwa ada “kulit” di dalam Islam. Maka bertakwalah kepada Allah hai Abdurrahman dan bertaubatlah kepada-Nya, janganlah semangat hizbiyah dan ta’ashshub menjadikanmu melemparkan kotoran kepada Dien, padahal kotoran itu tidak ada padanya. Sementara engkau menyangka dirimu berdakwah mengajak kepada Dien ini. Dan janganlah hal itu membuatmu melemparkan tuduhan palsu kepada para ulama rabbani pengemban Dien ini, padahal aib itu tidak ada pada mereka. Taubat masih terbuka dan mungkin kamu lakukan sekarang !!
Terakhir: Inilah salah seorang pemeluk manhaj ini, walaupun mungkin ada yang mengatakan dia termasuk orang yang lurus di antara mereka. Dia menuduh ulama, menghinakan, melempari mereka dengan tuduhan palsu dan berprasangka buruk bahwa para ulama hanyalah memahami kulit Dien ini. Dia sejalan dengan Al-Ghazzali dan senada dengannya di dalam mengkritik Salafiyah kontemporer –seperti yang dia sebutkan-, dia menyangka keliru bahwa Salafiyah kontemporer adalah Salafiyah yang hanya mengenal kulit Islam saja dimana sebagiannya taqlid dengan sebagian lainnya. Coba mereka jelaskan kepada kita kulit Dien itu apa, agar kami mengetahuinya!! Akan tetapi taqlid buta adalah sebagaimana firman Allah :
أَتَوَاصَوْا بِهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ(53)
“Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas .” (QS. Adz-Dzariyat: 53)
(Al-Maurid, hal.233-236, Syaikh Ahmad An-Najmi Hafidhahullah, Maktabah Al-Furqan, 2000M)
Demikianlah sekilas profil kejahatan “orang yang suka menolong” dari yayasan “Kebajikan” yang dinarnya membikin mabuk kepayang para petualang manhaj.
Kalau demikian keadaannya, lalu apa yang sebenarnya yang sedang engkau cari –wahai Abu Salma- kalau bukti dan kebenaran tiada lagi berarti?!
Maka orang-orang sejenis dirimu inilah yang memang diperbanyak jumlahnya oleh Muassasah-Muassasah Hizbiyyah itu untuk melindungi dan mengamankan dakwah mereka!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Namun demikian, masih besar harapan kami bahwa saudara-saudara kami yang telah tertipu oleh penampilan palsu da’i-da’i yang mengaku Salafy untuk segera rujuk dan tersadar akan kenyataan Hizbiyyah yang sungguh sangat mengerikan ini…
Dan lihatlah wahai kaum Muslimin, betapa rojul ini hendak meninggikan dan menyejajarkan tokoh dan idolanya –Ahmad Surkati- dengan para aimmah Ahlus Sunnah ketika menyamakan antara kesesatan-kesesatan Ahmad Surkati dengan kekeliruan-kekeliruan A’immah tersebut :
“> mereka berkata :
> Asy-Syurkati adalah Mu’tazili Aqlaniy…
> Rasyid Ridha adalah aqlaniy mu’tazili…
> Subhanalloh…
> Atas dasar apa mereka dituduh sebagai ahlul bid’ah seperti ini??
> Adapun kami mengatakan, bahwa mereka adalah ulama kami, ulama sunnah, ulama
> salafiy, namun mereka jatuh kpd kesalahan ini dan itu. Di dalam pemahaman
> mereka ada pemahaman aqlani mu’tazili… dan semoga Alloh mengampuni
> mereka…
> Bukankah al-Izz bin Abdissalam juga memiliki kesalahan aqidah?? apakah ada
> yang membid’ahkan beliau??
> Bukankah Ibnu Hazm pendapatnya lebih sesat dari Asy-ariyah di dalam masalah
> Asma’ wa Shifat, namun adakah yang membid’ahkan beliau??
> Bukankah an-Nawawi, al-Asqolani dan semisalnya juga memiliki kesalahan
> aqidah, namun adakah yang membid’ahkan beliau-2??
> Ya ada… mereka adalah Haddadiyun!!!
> Dan Haddadiyun lebih bahaya manhajnya daripada manhaj hizbiyah!!! “(ibid)
Wahai Abu Salma dan Ma’had Al-Irsyad Abdurrahman At-Tamimi Al-Kadzab (email jawaban [email protected] terhadap [email protected]), bukankah alasan kalian sama? Ataukah kalian sudah saling membisikkan sehingga jawaban kalian serupa!? Walhamdulillah bahwa tidak ada Salafiyyin yang melecehkan al-Izz bin Abdissalam, tidak ada Salafiyyin yang menghancurkan martabat Ibnu Hazm, tidak ada Ahlus Sunnah yang menghinakan an-Nawawi dan membakar kitab Ibnu Hajar al-Asqolani sebagaimana sikap dan ciri-ciri dari Haddadiyyun yang kalian tuduhkan! Kenapa kalian menjadi murka sedemikian luarbiasa ketika kesesatan dan penyimpangan As-Surkati As-Sudani yang selama ini tersembunyi dari pandangan umat diungkapkan?[18] Takut kedok dan kepalsuan dakwahnya diketahui umat? Kalaulah karena mengungkapkan penyimpangan seorang As-Sudani telah membikin kalian murka dan melemparkan tuduhan bahwa Salafiyyin adalah Haddadiyyin, maka apa gelar dan julukan yang tepat –menurut kalian sendiri- bagi Majelis Ifta’ dan Tarjih Jum’iyyah Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang telah menikam dan menghinadinakan kehormatan para ulama pewaris para Nabi?!! Berapa banyak para ulama pewaris para Nabi yang mereka tikam wahai Hizbul Irsyad?! Jawablah dengan kalimat yang dengannya Allah menjadi saksi atas kejujuran iman kalian! Haddadi murakkab? Atau…
Sekarang tunjukkan secara ilmiyyah “Riyadlush Shalihin” buah pena Ahmad Surkati As-Sudani sehingga kalian menyejajarkannya dengan Imam Nawawi Rahimahullah!
Sodorkan kepada kaum Muslimin “Al-Muhalla” hasil karya As-Sudani sehingga kalian berani menyandingkannya dengan Imam Ibnu Hazm Rahimahullah!!
Berikan kepada umat “Fathul Bary Syarah Shahih Bukhari” buatan tangan As-Sudani sehingga kalian tega menyanjungnya bersama Al-Hafidz!! Apa hujjah ilmiyyah kalian –wahai Sururiyyin-Surkatiyyin- sehingga kalian “begitu percaya diri” untuk mensejajarkannya dengan A’immah Ahlus Sunnah?! Apakah karena kecintaannya terhadap gembong PKI-Semaun? Apakah karena keakrabannya dengan gembong Orientalis-Missionaris-Kolonialis kafir Snouck Hurgronje? Apakah karena semangatnya yang besar dalam menyebarkan paham Pan-Islamisme Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi yang merangkap menjadi agen Yahudi Fremasonry yang beberapa kali berkunjung ke tempat pelacuran umum? Apakah karena ajakan persatuannya dengan orang-orang Khurafat, Syi’ah dan Khawarij anjing-anjingnya neraka sebagaimana Al-Banna dan Ikhwanul Muflisin punya slogan?! Apakah karena keberaniannya ketika menjuluki dakwah Tauhid Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab sebagai dakwah MUSYADDID/EKSTRIM?! WAHABISME?! Ataukah halalnya lotre penjajah kafir Belanda yang dua kali dinikmati oleh Syaikh Salafiyyinmu dan Al-Irsyad yang kalian bangga-banggakan ini? Ataukah karena pujian dan sanjungan dari Masyayikh Yordan kepadanya (dari hasil tipu daya kalian) sehingga kalian memiliki modal untuk melambungkannya ke alam mimpi sejajar dengan A’immah Ahlus Sunnah?! Jika demikian kenyataannya, apa kesamaan derajat dan kemuliaan antara A’immah Ahlus Sunnah dengan Syaikh Salafimu wahai Surkatiyyin?
Apakah tidak pernah terbersit setitikpun di hati nurani kalian dari mana asal uang lotre penjajah kafir najis Belanda yang dinikmati oleh Surkati dan Al-Irsyad ketika itu?! Kalau kalian tidak mau menjawabnya, sungguh kami katakan bahwa tumpukan kekayaan penjajah kafir Belanda itu adalah hasil dari kerja paksa/rodi, perampokan dan perampasan hak serta kekayaan yang dipraktekkannya kepada kaum Muslimin Indonesia yang dijajahnya selama 350 tahun! Hasil dari regangan nyawa nenek-nenek kalian yang mati karena tidak kuat menahan sakit dan rasa lapar! Hasil dari pelor-pelor Kompeni Belanda yang bersarang di tubuh pendahulu kalian!! Hasil dari cucuran keringat, darah dan air mata kakek-nenek kalian wahai fanatikus!! Dari hasil bumi/tambang dan rempah-rempah negerimu ini yang telah mereka eksploitasi dan mereka angkut ke negerinya untuk membangun dam-dam yang membendung lautan dan memakmurkan negerinya!! Ya, kekayaan negeri ini yang mereka tumpuk dari hasil menjajah, membunuh, merampok, memperkosa Muslimin Indonesia!! Belum lagi korban yang timbul selama kerja paksa/rodi untuk mewujudkan ambisi “gila” Daendles berupa proyek ambisius pembuatan jalan sepanjang 1000 kilometer yang membentang mulai dari Anyer sampai Panarukan agar memudahkan pengangkutan berbagai hasil kekayaan negeri ini yang mereka rampok untuk dikirimkan ke negerinya, Belanda!! Linangan air mata, darah dan nyawa –wahai Hizbul Irsyad- yang menjadi “tumbal” ambisi gila para pejabat penjajah sahabat Surkati!! Para pejabat murid Syaikh Salafy As-Sudani!! Sementara begitu mudahnya “Syaikh Salafiyyin”mu dan Al-Irsyad mendapatkan lotre Dana Sosialnya!!
Kita tidak akan pernah terkejut, mengapa Surkati mudah mendapatkannya, karena pejabat Kolonial Belanda adalah sahabatnya! Telah bersaksi salah satu anggota Hizbul Irsyad sendiri:
“HUBUNGAN SURKATI DAN MANGGUSH[19] YANG BAIK DENGAN PARA PETINGGI PADA HET KANTOOR VOOR INLANDSCHE ZAKEN AKHIRNYA ACAPKALI MEMBUAT PARA PETINGGI BELANDA ITU IKUT CAMPUR ATAU TURUN TANGAN MENGATASI KESULITAN-KESULITAN YANG DIHADAPI ORANG-ORANG AL-IRSYAD ITU”(Al-Irsyad Mengisi Sejarah Bangsa, hal.111).
Apa mau dikata, tetapi inilah kenyataan pahit yang sesungguhnya ada di depan mata!
Kita tidak akan pernah terkejut, kenapa Surkati begitu mudah mendapatkannya! Karena Prof. Dr. Van Nieuwenhuise adalah murid Abdullah Badjerei yang menjadi murid kesayangan Surkati!! Bahkan penjajah Belanda kafir ini menggelari murid tersayang Surkati tersebut sebagai “Raja Bahasa Arab/King of Arabic”! Amboi alangkah tingginya kedudukan Abdullah Badjerei di sisi penjajah kafir. Karena CH.O.Van Der Plas adalah muridnya!! Karena Prof.Dr. G.F. Pijper yang selama tiga tahun terus-menerus belajar ilmu tafsir dan ilmu fikih kepadanya!! Karena Christian Snouck Hurgronje yang menyamar sebagai orang Islam bernama Abdul Ghaffar sehingga berhasil menikahi wanita Indonesia adalah teman karibnya!! can karena Dr.L.De Vries dari Kantoor voor Inlandsche Zaken sampai pernah menyatakan kepada Abdullah Badjerei (guru Prof. Dr. Van Nieuwenhuise) bahwa “Kalau Soerkati itu orang Belanda, maka jabatan Gubernur Jenderal masih terlalu rendah baginya karena kecerdasannya!”
Kalau kalian tanya, “Darimana semua “omongkosong” ini kalian ambil wahai penulis ingusan?!”
Kita katakan:”Dari sumber resmi kalian sendiri!! Ya dari Al-Irsyad Mengisi Sejarah Bangsa karya Hussein Badjerei bin Abdullah Badjerei -murid kesayangan Sang Al-Allamah As-Surkati As-Sudani- yang lahir dari ibu Betawi asli, Mak Pise pung nama!! Yang berstempelkan:”HADIAH PP.AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH JAKARTA!!”
Karena para pejabat Belanda kafir itu adalah sahabatnya! “BEBERAPA ORANG SAHABATNYA PADA HET KANTOOR VOOR INLANDSCHE ZAKEN juga menjanjikan bantuan dana satu bagian penuh dari prosentase satu periode penarikan lotre Dana Sosial“(ibid, hal.49).
Kemana lagi kalian akan berkelit wahai bapak-bapak?!
Ya Syaikh kami, inilah “secuil” kenyataan yang mereka sembunyikan dari pandangan antum sekalian (demikianlah prasangka baik kami) sehingga antum “tega” memberikan pujian setinggi gunung kepada Shahabat Penjajah Kolonial Belanda! Syaikh Penjajah Kolonial Belanda!! Namun Alhamdulillah mereka justru “menyebarkan buku persahabatan ini” yang sesungguhnya telah disempurnakan kehinaannya oleh Allah karena tanpa mereka sadari justru telah menguak bukti-bukti nyata kebengkokan Surkati dan Al-Irsyad Dalam Sejarah Bangsa. Syahida syahidun min ahliha, Allahu Akbar!
Dengan berbagai kebengkokan yang mereka sebarkan sendiri, yang bersumber dari media mereka sendiri, ditulis oleh orang-orang mereka sendiri, maka untuk menyikapi pujian yang telah dikeluarkan oleh Syaikh Ali bin Hasan Al-Halaby Al-Atsary terhadap “Syaikh Salafiyyin” yang bersahabat dan mengambil murid pejabat-pejabat Kolonial Belanda ketika menjajah negeri tercinta ini, alangkah tepatnya jika kita hadirkan komentar Syaikh Salim Al-Hilaly yang disebarkan oleh situs lelaki(?) di balik cadar, Abu Salma:” Padahal ada beberapa hal… ada banyak hal, yang KALIAN TIDAK BISA MEMBERIKAN FATWA YANG TEPAT KECUALI JIKA KALIAN BENAR-BENAR MEMAHAMI SITUASI DAN KONDISI YANG MELINGKUPI PERMASALAHAN INI, dan inilah sesuatu yang tidak mereka sampaikan… inilah sesuatu yang tidak mereka sampaikan (kepada masyaikh)…!!!” (Transkrip Ceramah Syaikh Salim Al-Hilaly, abusalma.bahaya.net)
Kita katakan:”Ya benar wahai Syaikh kami, ada banyak hal bahkan sangat banyak hal tentang bukti-bukti kesesatan Surkati yang tidak mereka –Hizbiyyun- sampaikan kepada antum sekalian! Ada banyak fakta betapa antum sekalian ternyata tidak mengetahui kemesraan Surkati dengan para pejabat penjajah kafir Belanda di saat orang-orang kafir itu menginjak-injak kehormatan Muslimin Indonesia selama 350 tahun!”
Setelah semua kenyataan di atas, justru kita menjadi terperangah ketika membaca usulan kalian kepada pemerintah agar menjadikan Syaikh Irsyadiyyin ini sebagai pahlawan nasional karena berperan dalam mempercepat kemerdekaan!?????
Negeri mana yang sedang kalian bicarakan kemerdekaannya wahai Irsyadiyyun?!
Kalau kedekatan Surkati dengan para pejabat Belanda kafir itu dimanfaatkannya benar-benar untuk “berjihad” sehingga Pijper terbunuh atau van der Plas terbunuh atau Gobee hanya terluka ”gores” sekalipun karena jihad yang dilakukan Surkati (sebagaimana cita-citanya ketika datang ke Indonesia!!) tentulah dia akan tercatat dalam sejarah bangsa sebagai salah satu tokoh pejuang Indonesia yang mengumandangkan perlawanan terhadap penjajah kafir Belanda. Maka mungkin “ada alasan” bagi pemerintah untuk menjadikannya sebagai Pahlawan Nasional.
Sayang disayang…..
pohon pisang bukanlah pohon pinang…
Si pecundang tentu berbeda dengan sang pejuang
Para pembesar penjajah kafir Belanda itu adalah murid-muridnya!!
Dan mereka sekaligus juga adalah sahabat-sahabatnya!!
Snouck Hurgronje (yang merekomendasikan:”Apabila terlihat adanya tanda-tanda agitasi yang mengancam, maka yang demikian direkomendir Snouck untuk dihadapi dengan kekerasan (AIMSB,hal.22)”) seorang gembong Missionaris sekaligus Kolonialis merangkap Orientalisten yang hidupnya telah berlumuran darah kaum Muslimin-pun telah menjadi orang istimewa di hatinya!!
Dana lotre penjajah kafir Belanda adalah bukti persahabatannya!!
Orang-orang dekatnyapun (kapten Arab) adalah antek-anteknya Belanda!!
Sehingga…..
“HUBUNGAN SURKATI DAN MANGGUSH YANG BAIK DENGAN PARA PETINGGI PADA HET KANTOOR VOOR INLANDSCHE ZAKEN AKHIRNYA ACAPKALI MEMBUAT PARA PETINGGI BELANDA ITU IKUT CAMPUR ATAU TURUN TANGAN MENGATASI KESULITAN-KESULITAN YANG DIHADAPI ORANG-ORANG AL-IRSYAD ITU”(Al-Irsyad Mengisi Sejarah Bangsa /AIMSB, hal.111). Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Tidakkah kalian malu -wahai Irsyadiyyun- betapa kalian menulis buku resmi sejarah Al-Irsyad yang di halaman-halaman awal tertulis:”Aqidah Islam yang ditempa secara fanatik, bukan saja merupakan tantangan bagi kaum abangan dan priyayi, tetapipun berkembang sebagai kekuatan agitasi yang mengancam kolonialis Belanda, yang tampil pula dalam bentuk pemberontakan-pemberontakan dengan bendera PERANG SABIL MELAWAN KEKUATAN KAFIR, seperti perang Cirebon (1802-1806), Jihad Cilegon (1888), Perang Diponegoro (1802-1830) (walaupun pada akhirnya DIKEBIRI hanya sebagai sebuah perang untuk merebut kembali sebidang tanah makam leluhur yang dicaplok Belanda!-peny), Perang Padri (1821-1838) dan Perang Sabil Aceh (1872-1908). Tidak terhitung pula jumlah pemberontakan dan perlawanan kecil para petani di bawah pimpinan para pemuka agama Islam (ibid, hal.7)
Dimana posisi Surkati wahai Irsyadiyyin ketika bertemunya kedua kekuatan di atas?!
Apakah dia berada di pihak Diponegoro Rahimahullah?! Ataukah di pihak Imam Bonjol Rahimahullah?! Ataukah dia berada sepihak dengan kaum Muslimin Aceh ketika mengumandangkan Perang Sabil melawan penjajah kafir Belanda?!
Atau…. dia sedang asyik mengajari para pejabat penjajah kolonial Belanda itu “tiga tahun terus menerus seminggu sekali mengajar ilmu tafsir dan ilmu fiqh”?! Atau dia sedang asyik berkorespondensi dengan gembong besar Orientalisten-Missionaristen dan sekaligus Kolonialisten yang memiliki prestasi besar dalam operasi intelijennya di Indonesia untuk menumpas Perang Sabil di Aceh?
Tentu saja kalian tidak boleh lupa (dari buku sejarah yang kalian tulis sendiri!!) bahwa Snouck Hurgronje yang merekomendasi untuk menumpas Perang Sabil di Aceh adalah orang dekat Surkati!! Snouck inilah yang langsung diterjunkan oleh penjajah kafir Belanda karena mereka menghadapi kesulitan yang luar biasa untuk menumpas dan memadamkan Perang Sabil di tanah Aceh!! Dialah yang mempelajari kelemahan-kelemahan dan berbagai aspek latar belakang ke Islaman untuk mengetahui titik lemah kekuatan kaum Muslimin!! Berbagai informasi dikoreknya untuk keberhasilan misi jahatnya itu dari kalangan umat Islam dan pemuka Islam yang mau didekatinya, salah satunya adalah Surkati, baik dia sadari ataupun tidak!! Dan biarlah Sururiyyin Aceh dan Sumatra terbelalak betapa mereka selama ini dipupuk untuk mengagumi, menghormati dan men”Syaikh Salafi”kan orang dekat Snouck Hurgronje, Ahmad Surkati!! Tentu saja kalau terlihat tanda-tanda Surkati akan “berjihad” melawan Belanda tentu secara otomatis akan berlaku rekomendasi Snouck untuk menumpasnya dengan kekerasan. Kenyataannya? Hubungan Surkati dan Snouck malah terlihat erat dan akrab. Justru yang terjadi malah sebaliknya, Surkati bahkan dipuji oleh Dr.L.de Vries bahwa kalau Surkati itu orang Belanda, maka jabatan Gubernur Jenderal masih terlalu rendah baginya!! Perhatikanlah pujian pejabat penjajah kafir Belanda ini wahai saudaraku. Tidak akan pernah keluar dari lisan penjajah kafir Belanda pujian semacam ini bagi orang-orang Islam yang berjiwa “pejuang” semacam Diponegoro dan Imam Bonjol! Lalu siapa sebenarnya Surkati ini?
Ittaqillah ya akhi, sesungguhnya kalian telah mengetahui bahwa kedua belah tangan Prof. Dr. Christian Snouck Hurgronje ini telah berlumuran darah kaum Muslimin dari rekomendasi politik yang dia berikan kepada Jenderal militer penjajah kafir Belanda!! Dan kalian hendak menelan bulat-bulat pengakuan dan pujian kepadanya sebagai “Syaikh Salafiyyin”??! Inikah ajaran Al-Wala’ dan Al-Bara’ dari seorang Syaikh Salafiyyin?! Berkasih sayang dengan penjajah kafir najis sementara disekelilingnya dia melihat saudaranya dijajah, disiksa, dipenjara, diperkosa, dibunuh dan…dan..
Inikah rifqan?! Demikiankah al-Hatstsu ‘alal mawaddah wahai Hizbiyyun-Irsyadiyyun? Sungguh anak ingusan ini masih ingin tahu, siapa orangnya yang masih merasa bangga dan sudi memiliki Syaikh Salafiyyin seperti dia?! Sebutkan nama kalian kalau kalian memang seorang lelaki! Dan katakan dengan lantang kepada umat bahwa :”Kami merasa bangga memiliki Syaikh Salafy semacam Surkati yang dekat dengan penjajah kafir Belanda yang menghimpun sekte-sekte sesat untuk melawan kekuatan kafir”, Kekuatan kafir mana ya hizby yang dia lawan sementara para pejabat kafir penjajah itu adalah murid-muridnya?! Merekapun adalah sahabat-sahabatnya?!
Allahul Musta’an,
Lidah memang tiada bertulang,
Jujur dan amanah telah menjadi barang rongsokan yang dibuang!!
Dan kalianpun masih pula merasa bangga untuk menulis di buku sejarah kalian bahwa Surkati pernah mengangkat pejabat-pejabat kolonial penjajah sebagai murid-muridnya?! Sekaligus sahabat-sahabatnya yang mengatasi kesulitan-kesulitan orang-orang Al-Irsyad?! Tentu saja kebanggaan kalian akan menjadi berlipat-lipat jika mereka dapat di-Islamkan oleh Surkati sehingga bangkit memimpin peperangan melawan negara asalnya sendiri (Belanda), hanya saja sampai akhir halaman buku ini tidak ada satu kata dan secuil kalimatpun yang menyinggung tentang ke Islaman para pejabat penjajah Belanda yang dijadikan murid dan sahabat oleh Surkati!!
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Dengan berbagai kenyataan di atas, kedekatan mereka dengan Kolonial Belanda maka Hussein Bedjerei menulis:”Surkati dikatakan fihak lawan sebagai agen Kristen (Belanda-peny)…(Al-Irsyad mengisi, hal.109). Padahal di halaman berikutnya Hussein Badjerei juga menulis tentang orang dekat Surkati:”Umar Yusuf Manggush tentunya lebih “setia” kepada Pemerintah Jajahan Belanda tempat ia tinggal dan memegang jabatan tinggi”(ibid, hal.110)
Tentu pembaca dapat memahami apakah tuduhan terhadap Surkati tersebut berlebih-lebihan dan mengada-ada bahkan fitnah?! Ketika rakyat negeri ini menderita dan para pemimpinnya menyusun dan menggerakkan kekuatannya untuk berupaya berjuang melawan penjajah Belanda eh si Surkati malah asyik mengajari para pejabat Kolonial!!
Jangan karena tuduhan tersebut berasal dari saingan mereka (Ba’alawi) maka kalian menyebutnya sebagai fitnah belaka!!
Allahu yahdikum.
Maka, sekarang tolong ajari anak ingusan ini sepatah dua patah kalimat kejujuran agar dia berkurang kejahilannya, hilang sikap penakutnya dan terangkat kebanciannya!?
Ataukah kalian hendak membangun mimpi di siang bolong? Merajut angan-angan ‘tuk membubungkan As-Sudani di awang-awang?!
Amboi…alangkah tingginya tuanku ini
Dan betapa rendahnya si awan itu!
Lalu kepada siapa tuduhan Haddadiyyun tersebut engkau arahkan wahai Abu Salma? Apakah engkau lupa bahwa salah satu ciri Haddadiyyun sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr Hafidhahullah adalah manhaj mubahalah? Apakah dirimu tiada kenal lagi dengan Ustadz Abdurrahman “Mubahalah” At-Tamimi wahai Abu Salma? Apakah kalian tidak kenal lagi –wahai Salafindo.com- dengan direktur kalian sendiri?! Dan jangan pula kalian “Kura-kura dalam perahu” bahwa salaf (pendahulu) Direktur Abdurrahman “Mubahalah” At-Tamimi adalah Syarif Hazza’ Dajjal dari Mesir kaki tangan Ihya’ut Turots yang dinarnya begitu nikmat?! Lalu gelar apa yang sepantasnya disematkan kepada orang yang menjalin persahabatan dengan penjajah kafir Belanda sementara saudara-saudaranya yang lain sibuk berjuang melawannya?? Snouck adalah musuh bangsa ini ketika itu dan ketika itu pula dia adalah sahabat Surkati!! Van der Plas adalah pejabat Kantor Penjajah Belanda yang memegang “policy utama” bagi negeri jajahan ini ketika itu dan ketika itu pula dia adalah sahabat sekaligus murid Surkati!! Pijper demikian pula!! Gobee adalah sahabat dan kawan diskusinya!! Allahul Musta’an.
Dengan semua kenyataan ini, apa maksud tulisan “Haddadiyyahmu” yang menyatakan:”Wahai webmaster salafy.or.id, pernahkah kalian membaca risalah-risalah Syaikh Ahmad As-Surkati?!! Semisal Ar-Rasa’il Ats-Tsalatsah yang membahas tentang Sunnah dan Bid’ah, wajibnya Shalat Ied di lapangan dan permasalahan seputar penentuan Ied. Atau Al-Masa’il Ats-Tsalatsah yang berisi masalah taqlid dan ijtihad, sunnah dan bid’ah dan ziarah kubur, tawassul dan syafa’at. Atau kumpulan fatwa-fatwa beliau di majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah?!!”(abusalma.bahaya.net)
Kita katakan: “Apakah engkau hendak menjejalkan berbagai kesesatan kepada umat wahai Abu Salma?! Engkau hendak mencekoki umat agar mereka berani bersikap jahat dan kurangajar terhadap para ulama pewaris para nabi sebagaimana rekomendasimu terhadap “permasalahan seputar penentuan Ied” yang telah diterjemahkan oleh Agus Hasan BosSururi?! Engkau hendak memberikan “uswah sayyi’ah” tentang “wajibnya shalat Ied di lapangan” tanpa menggunakan hijab dengan penafsiran yang sangat berani bahwa para sahabat dan Shahabiyah saling lihat”?!
Pembaca sekalian, lihatlah bagaimana Hizbul Irsyad berbicara tentang kehormatan dan akhlak para Shahabat Rasulullah yang kepada mereka Radhiyallahu ‘anhum Ajma’in turun ayat ghadlul bashar “Qul lilmu’minina yaghudl-dlu min absharihim wa yahfadhu furujahum (Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya..QS.24:30)” Bagaimana komentar Hizbul Irsyad terhadap manusia-manusia terbaik dari umat ini?
“…Manakah yang lebih utama untuk dipasang tabir antara laki-laki dan perempuan, di masjid atau lapangan shalat? Rasul Allah tidak memerintahkan yang demikian itu di masjidnya. Hanya saja Beliau memerintahkan agar wanita bubar sebelum disusul oleh kaum laki-laki, dan mereka dilarang mengangkat kepala mereka sebelum kaum laki-laki mengangkat kepala. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari Muslim. Adalah kaum wanita menghadiri shalat Jama’ah setiap hari, dan Mustahil Jika Mereka Tidak Terlihat Oleh Laki-Laki Dan Tidak Melihat Kaum Laki-Laki di saat menunggu shalat dan sesaat setelah selesai shalat. Yang mengingkari ini adalah keras Kepala” (Himpunan Tiga Risalah, hal.102). Allahul Musta’an.
Abu Salma!! Engkau hendak menjejali umat dengan “fatwa-fatwa Surkati di majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah” yang mengajarkan rifqan persaudaraan dengan penganut Khurafat?! Mawaddah dengan Syi’ah Ahlus Syirk yang meyakini Al-Qur’an kami berbeda dengan Al-Qur’an kalian, mengkafirkan para sahabat Rasulullah , zina sebagai syari’at kawin kontrak dan seabreg keyakinan-keyakinan rusak dan bejat yang dapat menyebabkan kafirnya umat Islam?! Engkau hendak mempromosikan upaya Surkati untuk merangkul Anjing-anjing Neraka dan mempersaudarakan Hizbul Irsyad dengannya?! Dengan mengorbankan harta dan jiwa wahai Abusalma?! Kenapa tidak engkau lengkapi literaturmu dengan ajakan kepada seluruh kaum Muslimin agar membaca buku resmi sejarah Al-Irsyad yang ditulis oleh Husein Badjerei yang berjudul “Al-Irsyad Mengisi Sejarah Bangsa” agar lebih utuh lagi gembaran umat betapa dekat dan mesranya Surkati dan Al-Irsyad dengan para penjajah kafir najis Belanda yang telah 350 tahun menjajah negeri ini?! I Dan jangan lupa pula untuk menyebutkan bahwa buku resmi ini diterbitkan oleh “Penerbit Presto Prima Utama”!! Benar-benar Sejarah Al-Irsyad telah di”presto” dengan kualitas “prima” bahkan yang paling “utama”!! Siap saji dan siap dikonsumsi habis tanpa sisa!! Kalau ini pertanyaanmu, maka anak-anak ingusan itu tentu akan menjawab:”Ya, kita telah membacanya!!
Dan kami balik bertanya kepadamu:”Apakah engkau telah membaca berbagai sepak terjang “mengerikan” dari buku-buku yang engkau sebutkan tadi wahai bemper-pecundang?”
Kalau engkau bersikap jujur tentu akan berkata:”Sesungguhnya saya belum membacanya apalagi mengetahui isinya, berbagai judul buku itu kami sebutkan hanyalah agar kami kelihatan menguasai permasalahan secara luas” maka ini adalah mushibah bagimu dan bagi umat atas kedustaan yang engkau lancarkan!!
Dan jika engkau menjawab:”Saya sudah tahu isinya, termasuk berbagai kesesatan yang kalian sebutkan dari isi buku itu!” Kalau demikian wahai Abu Salma, maka ini jelas-jelas merupakan pengkhianatan terhadap Islam dan kaum Muslimin!! Engkau telah berupaya menjejalkan berbagai kesesatan dan penyimpangan dan engkau kelabui umat dengan pujian dan tazkiyah yang engkau hiaskan kepada Syaikh Salafiyyinmu!! Ya, Syaikh Salafy satu-satunya di muka bumi yang memiliki sahabat dan bermuridkan para pejabat penjajah kafir najis Belanda!! Syaikh Salafiyyin satu-satunya yang memiliki MARS SURKATI YANG PERKASA!! Syaikh Salafiyyin satu-satunya yang menghalalkan lotre penjajah kafir Belanda!! Syaikh Salafiyyin satu-satunya yang berdakwah dengan mengikuti acara bid’ah Maulid Barzanji agar dakwahnya diterima!! Syaikh Salafiyyin satu-satunya yang membai’at para pengikutnya!! Syaikh Salafiyyin satu-satunya yang “mentazkiyah” murid kesayangannya dengan cara merokok di depannya!! Syaikh Salafiyyin satu-satunya yang menyukai gembong PKI!! Syaikh Salafiyyin satu-satunya yang terkagum-kagum dan meneruskan perjuangan Pan-Islamisme agen Yahudi, Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi yang beberapa kali masuk ke tempat pelacuran umum!! Syaikh Salafiyyin satu-satunya yang melecehkan dakwah tauhid Syaikh Salafy Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah sebagai Wahabi-Musyaddid!! Dan berbangga dirilah kalian dengan sebutan Surkati dengan Hizbul Irsyadnya!!
Wahai Abusalma!! Sesungguhnya engkau tidak tahu tentang Surkati dan Al-Irsyad kecuali sedikit!! Maka janganlah akalmu menjadikan dirimu merasa lebih besar daripada ilmumu!! Binasalah hawa nafsu!! Jangan engkau ikuti ilmu warisan Hizbul Irsyad yang disebarkan oleh Husein Badjerei ” DAN AKAL HARUSLAH MENJADI DASAR UTAMA IMAN SEUTUHNYA DILENGKAPI DENGAN TOPANGAN DALIL YANG SEKSAMA”!! Dalil hanya sebuah pelengkap wahai Abu Salma!! Tidakkah engkau menyadari bahwa untuk menjadi “bemper” seorang Hizby-Pendusta Besar macam Abdurrahman Al-Kadzab tidaklah cukup dengan “modal semangat” dan “rencana pernikahan dengan anak Jakarta yang kuliah di UNBRA” yang diobral di situs internet?!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Dengan berbagai sikap dan keyakinan yang “ghuluw” dan “ekstrim” tersebut, maka Abdurrahman Tamimi menegaskan DI DEPAN CERMIN HIZBYNYA tentang dakwah (Hizbul Irsyad)nya:”Sungguh mereka telah menjauhkan manusia dari dakwah Salafiyyah yang Haq ini, akibat perangai mereka yang buruk dan dakwah mereka yang kasar lagi jelek…Akan tetapi segala puji bagi Allah, kekuatan mereka hancur berkeping-keping sehingga lenyaplah kekuatan mereka. Tersingkaplah keburukan mereka…”(Neo Adz-Dzakhiirah/10/1425/hal.15). Walhamdulillah.
Demikianlah, alasan Hizbiyyun-Sururiyyun yang dikemukakan oleh Abu Salma dan Ma’had Al-Irsyad dalam melambungkan peran dan dakwah Surkati dalam kancah “penjajahan Belanda” di Indonesia namun –walhamdulillah- semua talbis itu telah di”Presto Prima Utama”kan oleh penerbit yang mencetak buku Al-Irsyad Mengisi Sejarah Bangsa!! Ya benar-benar “duri lunak, makan tanpa sisa” bagi para pembacanya untuk mengetahui dan menguak sejauh mana peran mereka dalam sejarah perjuangan bangsa!! Mereka-pun menerima dan membela dinar Hizbiyyah dengan menutup mata atas dampaknya, berbagai bencana perpecahan di seluruh dunia Islam yang disebarkannya. Bagaimana mungkin dia masih bisa mengatakan bahwa dinar Hizbiyyah tersebut untuk membantu kaum Muslimin padahal kaum Muslimin terpecah belah dibuatnya?! Inikah Jum’iyyah Al-Khairiyyah? Tidak, bahkan inilah hakekat nyata dari Jum’iyyah Hizbiyyah Sarriyyah!!? Walaupun kaki tangannya di negeri ini (Indonesia) berupaya sekuat tenaga menutupi berbagai makar dan tipu dayanya!! Berdirinya sebuah masjid adalah suatu hal yang patut untuk disyukuri, tetapi kalau dengan adanya masjid tersebut menjadikan kaum Muslimin tercabik-cabik persatuannya?! Apakah persatuan manhaj harus kita korbankan demi berdirinya sebuah masjid?! Kenapa tidak, itulah jawaban Hzibiyyun-Sururiyyun!! Money politik harus tetap jalan!! Ironis, keadaan yang sebelumnya saling berpadu dan berkasih sayang, saling bantu dalam berdakwah! Sungguh kaum Muslimin tidak boleh terkecoh dan tertipu oleh gerakan pemecahbelahan umat dengan dalih bantuan ini dan bantuan itu!! Ini adalah taktik dan strategi usang yang sudah terlalu sering diterapkan oleh musuh-musuh umat! Mereka tahu bahwa harta adalah fitnah yang sangat menggoda! Apalah artinya sebuah masjid yang berdiri tegak sementara kaum Muslimin tercabik-cabik persaudaraannya sebagai pondasinya? Tetapi, hal itu memang lebih bernilai dan lebih berharga bagi Hizbiyyin-Sururiyyin-Ikhwaniyyin daripada sebuah persatuan dan persaudaraan! Apa hendak dikata, tapi inilah kenyataannya. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Benar-benar mereka tidak mau peduli atas peringatan para Masyayikh Salafiyyin, khususnya Syaikh Muqbil Rahimahullah yang menyatakan bahwa Abdurrahman Abdul Khaliq adalah Ahlul Bid’ah dan Ihya’ut Turots telah memecah belah kaum Muslimin!! Kalau diantara pembaca bertanya:”Kenapa Sururiyyun begitu ngotot membela diri Jum’iyyah tersebut sebagai organisasi yang banyak membantu kaum Muslimin, membantu memenuhi dan menjamin materi para da’i “Salafy”?!
“Kalau melihat sebab yang memotivasi mereka berbuat demikian, tidak kita dapati kecuali yang satu berbicara kepada mereka sebagai orang dalam sedangkan satunya lagi berbicara kepada mereka sebagai orang luar. Kemudian apa yang datang dari kelompoknya itulah kebenaran bagi mereka tanpa ragu, yakni: ‘Wajib bagi kita untuk menutup mata dan menerima layaknya obat yang kita ambil dengan keyakinan bahwa di dalamnya ada manfaat (kesembuhan) walaupun pahit”. Demikianlah hizbiyyah menjadikan sesuatu yang pahit menjadi manis, bathil menjadi haq, serta inilah bukti terbesar bahwa hizbiyyah itu adalah sebenar-benar keburukan” (Al-Maurid, hal.128, Syaikh Ahmad An-Najmi Hafidhahullah)
23.3.3 Salafindo.com Publikasikan Tulisan Abu Salma (lelaki?) Di Balik Cadar
Berikut artikel yang dipublikasikannya:
Situs:Salafindo.com
Kategori: Rudud-Bantahan
Ditulis Oleh: Abu Salma Al-Atsari
Dimasukkan: 16 Nov 2005 | 10:29:17 WIB
Dibuka: 602 kali
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di Mata Para Penyesat Umat (Hizbut Tahrir dan Sufiyah)
”Dan katakanlah: Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (Al Isra : 81)
“Sebenarnya Kami melontarkan yang haq kepada yang batil lalu yang haq itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap.” (QS. Al-Anbiyaâ : 18).
Tidaklah setiap orang yang datang di dunia ini dengan membawa kebaikan, melainkan dia pasti memiliki musuh-musuh dari kalangan jin dan manusia, sampai-sampai para Nabi juga tidak lepas dari permusuhan ini. Allah berfirman :
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (al-An’am : 112)
Begitu juga permusuhan mereka terhadap para ulama pengibar panji dakwah al-Haq ini mereka lakukan dengan sengit dan dengan kedengkian yang luar biasa.
Diantaranya, apa yang mereka lakukan terhadap asy-Syaikh al-Imam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullahu, dimana musuh-musuh tauhid memerangi dakwah beliau dan menfitnah dengan tuduhan-tuduhan dusta dan fitnah, agar manusia menjauh dari dakwah yang diberkahi ini, dan juga agar manusia senantiasa “melanggengkan” kesyirikan dan kebid’ahan yang dipelihara oleh ulama-ulama suu’(jahat) yang mereka warisi dari kalangan shufiyun quburiyun (pengikut thariqat sufi dan penyembah/pengkultus kuburan) dan syi’ah rafidhah (aliran syi’ah yang mengkafirkan para sahabat Nabi) serta kaum ilmaniyyun (sekuler) dan para orientalis yang hasad terhadap Islam.
Diantara para pendengki yang membenci dakwah yang diberkahi ini adalah kelompok Hizbut Tahrir[1] dan Majalah Cahaya Nabawi[2], yang mencela dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan menuduh beliau sebagai agen Inggris, dan juga tuduhan-tuduhan dusta lainnya yang mereka kumpulkan dari musuh-musuh tauhid dari kalangan shufiyun dan syi’ah.
Yang sungguh aneh adalah, bukankah Hizbut Tahrir mengklaim bahwa mereka memerangi “pluralisme“ agama, namun mereka menukil dari ulama-ulama yang mengusung pemahaman “pluralisme”. Perhatikan ini wahai Abu Rifa’a, bahwa orang yang engkau nukil tulisannya itu adalah para pengusung faham “pluralisme”, maka apakah yang akan engkau koar-koarkan lagi?!!—Sampai di sini tulisan Abu Salma—
Kita katakan:
”Kenapa tulisan tersebut hanya kalian “hadiahkan” kepada Hizbut Tahrir dan Shufiyah” saja?! Kenapa Al-Irsyad kalian sembunyikan rapat-rapat dari “hadiah” ini?!” Minta bukti? Tentu saja ada…
>Kenapa tidak engkau terangkan pula bahwa Al-Irsyad juga termasuk yang “memerangi dakwah beliau dan memfitnah dengan tuduhan-tuduhan dusta dan fitnah, agar manusia menjauh dari dakwah yang diberkahi ini ?” Telah berlalu bukti ilmiyyahnya bagaimana mereka menjuluki dakwah Syaikh sebagai dakwah keras, Wahabisme, membentuk suku-suku yang fanatik, gerakan Musyaddid sebagaimana tulisan Surkati sendiri !!
>Kenapa tidak engkau jelaskan pula bahwa musuh-musuh Syaikh Rahimahullah dari kalangan Khurafiyyun dan dinyatakan oleh Surkati sebagai Khurafiyna ?!
>Kenapa engkau tidak terangkan dengan jujur bahwa musuh dakwah Tauhid Syaikh Rahimahullah dari kalangan Syi’ah itu oleh Surkati diyakini sebagai “Syi’iyna”?!
>Dan cukup kaum Ilmaniyyun (sekuler) yang engkau sebutkan itu juga diwakili oleh Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi yang beberapa kali ke tempat pelacuran umum yang menjadi idola Syaikh Salafy kalian, Surkati As-Sudani !
> Adapun musuh dakwah tauhid Syaikh Rahimahullah dari kalangan “para orientalis yang hasad terhadap Islam” kenapa tidak engkau sebutkan saja secara jantan bahwa peran Christian Snouck Hurgronje dalam dunia Orientalisten-Missionaris dan Kolonialis di negeri ini dan bukti “rifqannya” Surkati dengannya cukup sebagai bukti untuk membungkam semua kebohongan kalian ini ?!
>Bahkan ada yang tidak engkau singgung sama sekali, kedudukan Khawarij sebagai Kilabun Nar (Anjing-anjing Neraka!) yang permusuhannya terhadap dakwah Tauhid tidak kalah dahsyatnya daripada firqah yang telah engkau sebutkan !! Maka jawablah dengan lantang sebagaimana manhaj dakwah Syaikh Salahfiyyin yang kalian banggakan itu dengan ucapan : “Kharijiyna!!” Allahu yahdikum.
>Yang sungguh aneh adalah, bukankah Hizbut Tahrir (baca:Hizbul Irsyad) mengklaim bahwa mereka memerangi “pluralisme” agama, namun mereka (baca :Syaikh Irsyadiyyinnya) menukil dari ulama-ulama yang mengusung pemahaman “pluralisme” (bahkan Jamaluddin Al-Afghani Ar-Rafidhi pujaan Surkati adalah pencetus dan pelopor pertama paham pluralisme !! Dan bukankah sanad kalian lebih “’ali” daripada sanadnya Hizbut Tahrir ?). Perhatikan ini wahai Abu Rifa’â (baca:Abu Salma!), bahwa orang yang engkau nukil (baca:bela) tulisannya itu adalah para pengusung faham pluralisme, maka apakah yang akan engkau koar-koarkan lagi?!!
Maka semua ayat-ayat Allah yang engkau sebutkan di artikel tersebut, (kalau dirimu sedikit saja menggunakan kecerdasanmu yang melimpahruah itu) sebelum engkau arahkan kepada Hizbut Tahrir dan Shufiyyah tentu saja seharusnya engkau gunakan untuk menasehati dan menerangkan kepada umat akan bahaya Hizbul Irsyad dan manhaj dakwahnya!! Bacalah sekali lagi ayat-ayat Allah yang engkau tulis sendiri di artikelmu itu:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya.”(QS. Al-Israa’: 36)
Abu Salma! Kalau ENGKAU TIDAK TAHU hakekat kesesatan “Al-Irsyad dan tetek bengeknya” sementara sedemikian “jahat” semangat pembelaanmu terhadapnya sampai-sampai engkau katakan dengan kecongkakan luar biasa yang menembus angkasa :”tidaklah memudharatkan dakwah sama sekali” , maka sungguh hal ini adalah mushibah bagi dirimu!!
Jika engkau tahu kesesatannya (tetapi engkau sembunyikan!) dan engkau tetap membuta babi membelanya maka mushibahnya tentu saja lebih besar!! Ini jelas-jelas pengkhianatan terhadap Islam dan kaum Muslimin!! Pendusta agama!! Penyesat umat!!
Engkaupun menukil firman Allah :
”Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”(QS. Al-Ahzab:58)
Kita katakan:
Abu Salma!! Sedikit gunakan kecerdasanmu dan engkau akan menyadari benar bahwa Buku Himpunan Tiga Risalah buah karya Pembesar-pembesar “Salaf” Hizbul Irsyad adalah buku- yang sungguh-sungguh
“menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat”(QS. Al-Ahzab:58)
Ya menistakan kemuliaan dan kehormatan para ulama pewaris para Nabi!! Seluruhnya !! Tanpa kecuali !! Buku khabits dan kotor!! Kejahatan di atas kejahatan!! Kekejian di atas kekejian!!
“Maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”(QS. Al-Ahzab:58)
”Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian di tuduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan yang nyata.”(QS. An-Nisa:112)
Maha Benar Allah yang telah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mu’minin dan mu’minat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.”(QS. An-Nur:11-12)
Bukankah semua ayat Al-Qur’an di atas adalah gambaran “seutuhnya” keadaan kalian wahai Hizbiyyun?!
Terakhir, alangkah tepatnya jika nasehat Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi Hafidhahullah dibaca oleh Hizbiyyun-Sururiyyun semacam Abu Salma dan orang-orang yang sejenis dengannya:
“Saya sungguh heran dengan orang-orang yang membela mereka dan bergaul serta saling berkasih sayang bersama mereka padahal ia mengetahui sebagian penyimpangan mereka. Saya tidak berpendapat lain kecuali bahwa siapa saja yang melakukan seperti itu, tentulah dia berdosa sebagaimana dosanya seseorang yang melihat satu kaum yang memasang ranjau di jalan kaum muslimin untuk menghilangkan nyawa mereka tanpa alasan yang haq, lalu dia diam sehingga meledaklah ranjau itu dan membinasakan kaum muslimin .
Sesungguhnya berdiam diri dari seseorang yang merencanakan tindakan busuk terhadap kaum muslimin dan hendak menjerumuskan mereka di setiap waktu, merupakan pengkhianatan terbesar kepada kaum muslimin. Sedangkan nasehat bagi kaum muslimin di negara Islam maupun nasehat untuk para pemimpin mereka (yakni pemerintah dan ulama) ialah dengan memperingatkan mereka dari tempat-tempat berbahaya sebelum terjadinya. Tidak kita ragukan bahwa mereka juga mengetahui sebagian rencana yang disimpan oleh orang-orang durhaka itu. Hanya saja kita berpendapat bahwa termasuk suatu kewajiban atas kami adalah menunaikan apa yang kami ketahui agar tanggung jawab atas kami terlepas dan semakin jelas dan kuat kesimpulan saat bertemunya dua kabar, Allah Maha Mengetahui niat segala perbuatan.”(Al-Maurid, hal.42)
Masihkah engkau –wahai Hizby Khabits- mampu menggerakkan lisanmu untuk berucap atau memegang pena menuliskan kalimat:” :”anna Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi ahadun min masyaikhina salafiyin, yu’khadz wa yutrak kalamuhu. lianna kulla qowlin siwa an-Nabiy yu’khadz wa yutrak” sebagaimana ketika engkau membantah fatwa Syaikh Yahya Al-Hajuri (akan datang bukti dan bantahannya, Insya Allah) ketika mentahdzir gembong-gembong sururi lokal pujaan hatimu?!
Lamalah sudah ‘ku berperang
Melawan musuh di dalam diri
Kubujuk halus keras kuhantam
Amat sedikit ‘ku dapat menang
Kehizbiyyahan yang ‘tlah mendalam
Susah ditukar, susah disiangi
23.4 ABDURRAHMAN AL-KADZAB vs ABDUL HAKIM ABDAT AL-HIZBY
Setali pembeli kemenyan
Sekodi pembeli kebaya
Sekali lancung keujian
Seumur hidup takkan dipercaya
Tentu pembaca masih ingat dengan suara merdu Abdurrahman At-Tamimi Al-Kadzab ketika menceramahi lebih kurang 1000 penuntut ilmu dan para ulama dari berbagai negara di Yordania dalam mensifati lulusan LIPIA Jakarta:”kebanyakan mereka beraqidah salafiyyah…hanya saja manhaj mereka ikhwani…”(Neo-AdzDzakhiirah, Ed.10/Th.II/2004. hal.14).
Apa jawaban kita atas pernyataan Abdurrahman Al-Kadzab ini? Kita persilakan saja Abdul Hakim Abdat (yang dielu-elukan kalangan Sururiyyin lokal sebagai Ahli Hadits –Sururi- Indonesia) untuk melakukan pembelaan terhadap LIPIA DAN membantah secara telak (baca:bersikap kanibal) terhadap rekan seperjuangannya sendiri:
Ketika ditanya tentang LIPIA-Jakarta :”Banyak orang mengatakan bahwa ustadz-ustadz LIPIA berbau Ikhwani ?”
Abdul Hakim : “Tentu, di Jami’ah Islamiyah (Universitas Islam Madinah-pen) di sana banyak juga yang Ikhwani sebagiannya. Di Jami’ah, nggak kepalang tanggung ; LIPIA, ini Jami’ah, di (Ma’had-pen) Syaikh Muqbil juga banyak! Sekarang ini tidak ada yang mungkin, tapi asas LIPIA didirikan itu di atas manhaj Salaf. Saya kenal orang-perorangnya, karena mengontraknya pertama kali gedung dengan paman saya. Sayalah orang pertama yang ada di LIPIA itu!…. Nggak ada, nggak ada sekarang, semua dicampuri dengan itu, HATTA DI MAJELIS SYAIKH MUQBIL, SYAIKH UTSAIMIN, SYAIKH BIN BAZZ….sikap Masyayikh itu. MEMANG KENYATAANNYA SEPERTI ITU, SYAIKH RABI’.”
Dia juga menyatakan :“….Dan dari lembaga ini (LIPIA-pen) keluar anak murid yang ngerti bahasa Arab dan manhajnya bagus, tidak ada satupun pelajaran bahasa Arab yang terbaik di seluruh Indonesia ini selain di LIPIA yang saya tahu”(Kaset Bantahan Abu Mas’ud Terhadap Prinsip-Prinsip Sesat Abdul Hakim Abdat)
Kita katakan:
1.Apa bantahan ilmiyyahmu –wahai Abdurrahman Al-Kadzab- terhadap tahqiq dan takhrij “kanibal” Abdul Hakim Abdat tentang lulusan LIPIA tersebut? Tentu saja anak-anak ingusan itu akan berusaha menjadi penonton yang tertib dan pendengar yang baik melihat dua orang “penjahit” saling gunting-menggunting dalam lipatan kain “Hizbiyyahnya”!! Allahu yahdikum.
2.Demi Allah bahwa Abdul Hakim “Abdjat” ini tidaklah berbeda dengan rekan semanhajnya (Abdurrahman Tamimi Al-Kadzab!), dia tidak lebih dari seorang Pendusta Besar ketika menyatakan:”di (Ma’had-pen) Syaikh Muqbil juga banyak (hizbynya-pen)!” memang kenyataannya seperti itu, syaikh Rabi’!”
Mana bukti ilmiyyah dan saksi yang mendukung pernyataanmu ini wahai penipu umat?! Sebutkan orang-orang Hizby yang belajar kepada Syaikh Rabi” Hafidhahullah!! Camkan! Hizbiyyun semacam dirimu atau orang-orang sejenismu tidak akan bisa duduk bersama Syaikh Rabi’!! Salafiyyin telah siap untuk mengusir keluar orang-orang semacam dirimu dari majelis taklim beliau wahai Hizby!! Tunjukkan dan sebutkan nama-nama pengajar dan santri Syaikh Muqbil Rahimahullah yang berhaluan Hizby?! Abul Fitan Al-Ma’riby? Aha, dia lebih tertarik dengan hartanya Ihya’ut Turots dan fikrah Ikhwanul Muslimin daripada mengikuti manhaj Syaikh Muqbil!!
Atau “Sururi lokal” yang mengaku mantan murid Syaikh Muqbil Rahimahullah?! Dia tidak lebih dari seekor lalat yang hinggap di sepotong kue buatan Ihya’ut Turots!!
Tentu saja anak-anak ingusan itu tidaklah perlu mengajarimu untuk “mentakhrij” betapa shahihnya hadits-hadits Nabi yang mengancam seorang “pendusta”!! Orang yang sengaja menyebarkan fitnah dan kebohongan ke tengah-tengah umat Islam untuk melampiaskan nafsu hizbiyyahnya!!
23.5 MA’HAD ‘ALI AL-IRSYAD vs YAZID JAWAS AS-SURURI AL-HIZBY
Ketika mendefinisan Sururi, situs Ma’had Al-Irsyad pimpinan direktur Abdurrahman Tamimi Al-Kadzab menyatakan:
“Jawaban:
1. Sururiyyun adalah pengikut Muhammad Surur yang hidup di Birmingham Inggris. MANHAJ MEREKA HARAKI AQIDAHNYA SALAFI.
Ciri-ciri mereka :
– Mengkafirkan pemerintah.
– KOMPROMI/BEKERJASAMA DENGAN AHLI BID’AH, CONTOHNYA JAFAR UMAR THALIB DKK KERJASAMA DENGAN RIZIQ SIHAB, HUSSEIN UMAR DLL.
– Melecehkan ulama-ulama besar.
Kita katakan:
Wahai Hizbul Irsyad! Apakah kalian sadar dengan yang kalian tuliskan?! Husein Umar adalah dedengkot Dewan Dakwah!! Dan kalian nyatakan bahwa salah satu ciri dari Sururiyyun adalah mereka yang bekerjasama dengan ahlul bid’ah! Dan lebih terinci lagi kalian sebutkan dengan jelas nama HUSSEIN UMAR!!
Sekarang tengoklah saudara-saudara kalian Sururi Jabotabek!! Mereka taklim dan menimba ilmu kepada da’i-da’i kondang kalian di masjid Al-Furqan yang notabene adalah markas besar DDII!! Siapa yang mengisinya? Yazid Jawaz tiap Selasa jam 13.30 sampai Ashar!! Abu Qatadah “si pedang tumpul haus akan fulus”, Abdul Hakim yang kalian bangga-banggakan itupun kadangkala menjadi Khatib Jum’atnya !! Kesemuanya bukankah sedang bermesraan dan bersimbiosis mutualisme dengan organisasinya Hussein Umar yang kalian katakan sebagai Ahlu Bid’ah?! Allahu yahdik.
Wahai Yazid Jawaz!! Engkau berhubungan dengan Hussein Umar!! Maka engkau adalah Sururi menurut Ma’had Ali Al-Irsyad pimpinan Abdurrahman Tamimi!! Ya, engkau telah memenuhi salah satu syarat dari ciri-ciri Sururi!! Wahai Abu Qatadah! Abdul Hakim! Kalian adalah Sururi di sisi Abdurrahman Tamimi!!
Kita katakan pula kepada Sururi Jabotabek: Tidakkah kalian sadar bahwa kalian ditahdzir oleh saudara kalian sendiri (Ma’had Al-Irsyad Surabaya) yang mempromotori kedatangan Masyayikh Urdun bahwa kalian adalah Sururi?! Lalu apa bantahan ilmiyyah kalian terhadap mereka dan minta ustadz-ustadz pujaan hati itu untuk membantahnya!!
Adapun anak-anak ingusan itu? Tentu saja akan berusaha menjadi penonton yang baik dan sopan menyaksikan “perang saudara” ini.
Segala puji Hanyalah untuk Allah yang telah memberikan kemudahan menyingkap “keanehan” komunitas Hizbiyyun di negeri ini. Mestinya, sesama penjahit dilarang saling berebut mesin jahit! Allahul Musta’an.
23.6 KALAU SURURI MENDEFINISIKAN SURURI, APA YANG AKAN TERJADI?
23.6.1 APA ITU SURURI?
Ternyata suara merdu “keyakinan” Abdurrahman At-Tamimi Al-Kadzab ketika menceramahi para ulama di Yordania dalam mensifati lulusan LIPIA Jakarta:”kebanyakan mereka beraqidah salafiyyah…hanya saja manhaj mereka ikhwani…”(Neo-AdzDzakhiirah, Ed.10/Th.II/2004. hal.14) telah dinyatakan pula secara resmi oleh Ma’had Al-Irsyad.
Maka inilah –definisi sesat yang disebarkan- Ma’had Al-Irsyad pimpinan Abdurrahman Al-Kadzab tentang Sururi :
Judul Soal: Apa Itu Sururi?
Kategori Soal: Manhaj
Nama Penanya: Abu Abdillah / –
Dijawab Pada: 31/08/2004 | 07:13:22 WIB
Dibuka: 588 kali
Pertanyaan:
1. Siapa yang dimaksud dg Sururiyun ? Tolong jelaskan kepada kami. 2. Tolong jelaskan tentang Jafar Umar Thalib dan murid2nya, apakah mereka Salafi? Sebelumnya Ana ucapkan jazakallahu khairan.
Jawaban:
1. Sururiyyun adalah pengikut Muhammad Surur yang hidup di Birmingham Inggris. MANHAJ MEREKA HARAKI AQIDAHNYA SALAFI.
Ciri-ciri mereka :
– Mengkafirkan pemerintah.
– Kompromi/bekerjasama dengan ahli bid’ah, contohnya Jafar Umar Thalib dkk kerjasama dengan Riziq Sihab, Hussein Umar dll.
– Melecehkan ulama-ulama besar.
2. Jafar Umar Thalib dan murid-muridnya MUNGKIN AQIDAH MEREKA SALAFI, tetapi manhaj dakwah mereka jelas-jelas bukan salafi.
(www.Salafindo.com_viewsoal.php_ID_10.htm)
Tanggapan kita:
1. Saat mereka memberikan jawaban yang sangat krusial, tentang aqidah, apa katanya:” mungkin aqidah mereka salafi!! Sungguh ini adalah malapetaka dan kebinasaan yang luar biasa apalagi bagi situs yang dengan bangganya mengaku memiliki link dengan Masyayikh Yordan! Lebih dari itu mengaku dicintai Masyayikh Yordan! Ternyata ketika berbicara tentang aqidah sekelompok orang, kata “mungkin” yang menjadi jawabannya. Kenapa mereka tidak menjawab “Allahu A’lam” ketika merasa ragu dan atau tidak mengetahuinya? Apakah memaksakan diri untuk memberikan jawaban menjadi lebih mulia daripada berdiam diri dari sesuatu yang tidak diketahui?! Sungguh jawaban ini adalah tragedi yang memilukan en memalukan bagi organisasi yang mengaku dicintai oleh para ulama!!
2. Benarkah Sururiyyun memiliki manhaj Haraki dan aqidahnya Salafi?
Sungguh sikap yang tidak bijaksana jika kita menyerahkan definisi ini kepada komunitas Sururi sendiri untuk menjawabnya. Kita simak penjelasan Masyayikh dalam permasalahan ini dan kita bandingkan dengan definisi yang mereka buat…
a. Asy-Syaikh Zaid bin Muhammad mengatakan:
“Tidaklah bisa Quthbiyyun (sebuah manhaj yang dikembangkan mengikuti pemikiran Sayyid Quthb) dan Sururiyyun dikatakan sebagai Ahlus Sunnah karena banyaknya penyelewengan kedua kelompok ini dalam permasalahan-permasalahan yang sangat berbahaya, diantaranya memiliki manhaj takfir tanpa ada dalil pembolehan sedikitpun baik secara akal maupun nash. Memiliki kesalahan yang sangat keji dan fatal yang terkait dengan perkara yang paling besar permasalahannya di dalam agama yaitu permasalahan i’tiqad dan mengumumkan perang yang dahsyat kepada Ahlus Sunnah baik sebagai rakyat atau pemerintah dan mereka menuduh dan mencela dengan berbagai macam celaan. Sementara Ahlus Sunnah bara’ (berlepas diri) dari mereka” (As-Siraj Al-Waqqad fil Bayan Tash-hih Al-I’tiqad, hal.100 dalam Asy-Syari’ah no.12/1/1425, hal.21).
Bagaimana mungkin firqah yang (kata mereka) beraqidah salaf mengumumkan peperangan yang dahsyat terhadap Ahlus Sunnah Salafiyyah?!
b.Inilah penetapan Muhammad Surur mengenai manhajnya sebagaimana yang termaktub di dalam kitab Al-Maurid karya Al-Allamah Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi Hafidhahullah:
“Setelah saya memisahkan diri dari Jama’ah (al-Ikhwan), maka saya meletakkan untuk diriku hukum-hukum yang tsabit (tetap) dan titik-titik tolak yang tertentu, dimana saya tidak beralih darinya dan tidak menggantikan ia dengan selainnya. Inilah perjalananku di jalur baru yang telah berlalu lebih dari 20 tahun, sedangkan berlalunya hari-hari ini telah menambahkan bagiku keyakinan dan komitmen akan patokan-patokan tetap ini. Diantara patokan yang tsabit tersebut ialah sebagai berikut:
1- Saat ini asasku ialah komitmen pada aqidah dan manhaj Salafush Sholeh Ridwanullah ‘alaihim ajma’in.
2- Amal Islam bagiku sudah tidak lagi sebagai ‘Da’wah Salaf’ dan ‘Hakekat Shufi’, sebab percampuran seperti ini, tidak tepat untuk menjadi asas penyatuan amal Islami serta hanya berakibat timbulnya permusuhan, perpecahan, dan saling bunuh.
3- Amal Islami bagiku tidak lagi sebagaimana slogan yang dipropagandakan oleh mereka tanpa memahami benar maknanya, diantaranya perkataan mereka “Kita saling memberikan udzur dalam persoalan yang kita perselisihkan”. Saya tidak akan memberikan udzur kepada siapa yang berselisih denganku dalam bentuk perselisihan yang saling berlawanan .
4- Akal saya sudah bisa tidak lagi menggambarkan adanya satu jama’ah yang terdapat di dalamnya: Salafi, Shufi, Asy’ari, Khawarij (6), Mu’tazilah, dan selainnya dari aqidah dan pemikiran yang berbeda-beda…”
Footnoot no.6 (Khawarij):
Beginilah ucapannya!! Tapi Ya Allah alangkah mengherankannya, dimana dia mengkafirkan pemerintah secara umum seluruhnya tanpa pengecualian. Lihat dalam majalahnya as-Sunnah seri 26/1413 H, halaman 2-3 .Dia mengkafirkan semua pemerintah yang berasal dari keluarga Su’ud di seri 43/Jumadits Tsaniyah/1415 H (halaman 27-29). Ketika dia mengatakan dalam percakapannya dengan seorang sahabatnya: ((Seorang sahabatku berkata, “Bagaimana pendapatmu dengan perkataan ini “Andaikan anak keturunan ‘Abdul ‘Aziz terlepas dari para karib sekuler yang berada di sekeliling mereka , maka tentu segala urusan tidak akan seburuk ini ?
Maka Muhammad Surur berkata: Hai Abu….MEREKA ITU LEBIH BURUK DARIPADA TEMAN KARIBNYA YANG SEKULER ITU…….SEBAB SESUNGGUHNYA AQIDAH KEDUA BELAH FIHAK SAMA .
Lihatlah wahai pembaca saudaraku –semoga Allah memeliharamu dan memberimu taufiq kepada segala kebajikan- Bagaimana dia menjadikan keluarga Su’ud lebih buruk daripada kaum sekuler, ini menunjukkan bahwa mereka menurutnya (Muhammad Surur-pen) lebih kafir daripada orang-orang sekuler, sebab orang-orang sekuler ini kafir, maka orang yang lebih buruk daripada mereka tentu lebih kafir daripada mereka. Sementara WALAU DENGAN SEMUA (FAKTA) INI, NAMUN DAJJAL INI (MASIH) MENGATAKAN BAHWA DIRINYA BERAQIDAH SALAF!!! (Syaikh Muhammad bin Hadi)(Al-Maurid, hal. 241-242)
Insya Allah, dengan penjelasan dua Masyayikh kita di atas, terjawab sudah kebatilan definisi sururi yang dibuat oleh sururinya Ma’had Ali Al-Irsyad Surabaya pimpinan Abdurrahman At-Tamimi Al-Kadzab!!falhamdulillah.
Sebagaimana bantahan Ustadz Abu Hamzah Yusuf terhadap kesesatan teroris Takfiri Imam Samudra: “Saya yakin, dirimu tidak paham Salafy, tidak pula paham hakekat Murji’ah sehingga kamu gabungkan antara Salafy dengan Murji’ah” (Asy-Syari’ah, no.13/1426, hal.28)
Maka kita katakan kepada Abdurrahman At-Tamimi dan organisasi salafy Demokrasinya: “Saya yakin dirimu tidak paham Salafy, sehingga kamu gabungkan antara Salafy dengan Ikhwani!! Dan saya semakin yakin bahwa kalian benar-benar tidak paham Salafy sehingga kalian gabungkan antara Salafy dengan Haraki-Sururi!!”
Kalau demikian keadaannya, maka siapakah kalian ini sesungguhnya wahai kaum?
Jawablah dengan kemantapan yang sempurna: “Kami adalah Sururi-Haraki-Ikhwani yang berusaha mengaburkan makna Salafy sehingga kaum Muslimin dapat terkecoh dan mengira kami adalah Salafy!!” Allahul Musta’an.
23.6.2 SURURI ADALAH KHAWARIJ DI MASA KINI
Mungkinkah Ikhwani beraqidah Salafi? Mungkinkah Khawarij beraqidah Salaf?! Atau mungkinkah Tablighi beraqidah Salafi? Itulah pertanyaan selanjutnya dari definisi-definisi sesat yang mereka propagandakan. Kita sempurnakan pembahasan ini dengan penjelasan dari Al-‘Allamah Al-Muhaddits Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rahimahullah yang diberi tambahan keterangan oleh Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali Hafidhahullah. Al-Akh Abu Nusaibah Syamsu Muhajir Al-Malanji telah menerjemahkannya untuk kita –walhamdulillah-. Semoga bermanfaat untuk menumpas talbis yang disebarkan oleh Hizbiyyin-Sururiyyin-Ikhwaniyyin. Amin.
Asy-Syaikh Al-‘Allamah Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rahimahullah ditanya di waktu malam ke tujuh bulan Dzulhijjah 1418H, yang terekam dalam kaset ceramah beliau berjudul “As-Sururiyyah Kharijiyah ‘Ashriyyah” (Sururiyyah Khawarij Masa Kini),
bunyi pertanyaan:
“(Saya ingin bertanya) seputar kitab Al-Irjaa’, wahai Syaikh, yaitu kitab “Al-Irjaa’ fil Fikri” (yaitu kitab milik Safar Al-Hawali)”
Maka Syaikh menjawab:
“Aku tahu kitab itu”
Penanya bertanya:
“(Maksudnya) beberapa catatan kaki, wahai Syaikh, khususnya yang tercantum di jilid kedua dari kitab itu”
Syaikh Al-Albani menjawab:
“Saya pernah berpendapat suatu hari semenjak lebih dari tiga puluh tahun yang lalu, ketika itu saya berada di Jami’ah (Universitas) menyampaikan muhadharah. Di majelis yang penuh pengunjung tersebut saya ditanya pendapatku mengenai Jama’ah Tabligh, maka saat itu aku mengatakan:”Sufi Masa Kini”. Maka aku sekarang teringat kembali untuk mengatakan hal serupa kepada Jama’ah (As-Sururiyyah) yang muncul di masa ini yang banyak menyelisihi Salafush Shalih. Aku jawab di sini dengan meminjam ungkapan Al-Hafidz Adz-Dzahabi:”MEREKA BANYAK MENYELISIHI SALAF PADA SEBAGIAN BESAR MANHAJNYA”
Sehingga layak bagiku untuk menamai mereka (As-Sururiyyah) sebagai:”KHAWARIJ MASA KINI” karena mereka punya kemiripan dengan Khawarij dalam hal –yakni- seperti yang dapat kita baca dari ucapan-ucapan mereka, seperti pernyataannya, komentar-komentar mereka yang mengarah kepada pemikiran Khawarij yang mengkafirkan pelaku dosa besar.
Akan tetapi mereka –mudah-mudahan ini yang aku ketahui-:”merupakan kelalaian mereka atau merupakan makar mereka!!”
Aku katakan seperti ini sebagai bentuk pengamalan firman Allah :
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa” (QS. Al-Maidah:8)
Seperti yang aku ketahui, mereka tidak secara terang-terangan menyatakan bahwa setiap pelaku dosa besar adalah dikafirkan, akan tetapi mereka sering mempersoalkan sebagian dosa besar, sementara di sisi lain mereka berusaha mendiamkan atau tidak mempersoalkan dosa-dosa besar lainnya!!
Karena itulah aku tidak memutlakkan pendapat, akan tetapi aku mengatakan tentang mereka:
“MEREKA ADALAH KHAWARIJ PADA SEBAGIAN SEGI dan ini adalah sikap yang lebih adil sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah kepada kita…”
Asy-Syaikh Rabi’ Hafidhahullah memberi komentar berkaitan ceramah Syaikh Al-Albani di atas:
Sepantasnya bagi setiap pembaca atau pendengar untuk memperhatikan perkataan Syaikh tentang firqah Sururiyyah ini bahwa mereka:”TELAH MENYELISIHI SALAF DALAM BANYAK MANHAJ MEREKA”
Berbagai manhaj yang banyak menyelisihi salaf itu menunjukkan kepada satu kesimpulan: adanya penyimpangan yang besar pada mereka. Bahkan penyimpangan ini bisa jadi lebih berbahaya dan lebih berat dibandingkan Khawarij yang pernah disifati oleh Rasulullah sebagai makhluk terjelek dengan perangai terjelek pula. Bahwa mereka itulah anjing-anjing neraka. Mereka keluar dari agama secepat melesatnya anak panah keluar dari tubuh buruannya. Mereka membunuh kaum Muslimin dan membiarkan orang-orang musyrik.
Dan apa yang dikatakan oleh Syaikh Al-Albani Rahimahullah adalah BENAR adanya, bahwa mereka telah menyelisihi salaf dalam masalah-masalah ushul (pokok) yang banyak dan sangat berbahaya,diantaranya:
· Menampakkan loyalitas mereka kepada ahlul bid’ah dengan frekuensi dan intensitas yang tinggi
· Memberi pengakuan kepada manhaj ahlul bid’ah, padahal manhaj mereka sangatlah rusak
· Mengakui dan menyebarkan buku-buku ahlul bid’ah yang penuh dengan kesesatan dan melakukan pembelaan terhadap kitab-kitab tersebut
· Mencekoki para pemuda dengan kesesatan yang memberikan pengaruh sangat jelek terhadap umat dan para pemudanya berupa paham pengkafiran, penghancuran, peperangan yang tiada henti, pertumpahan darah dan pelanggaran kehormatan
· Hawa nafsu mereka telah menyeret diri-diri mereka dan para pengikutnya kepada kecenderungan Irja’ (paham Murji’ah) yang ekstrim yang meremehkan bahaya perkara-perkara bid’ah yang berat berupa bid’ah-bid’ah yang kufur sehingga dapat melemahkan kepekaan manhaj salafi dan menurunkan rasa cemburu terhadap agama Allah dan para pengembannya yaitu para Shahabat yang mulia dan orang-orang yang meneladani mereka secara ihsan. Lebih dari itu, mereka juga meremehkan perkara pencelaan terhadap sebagian Nabi Allah.
· Hawa nafsunya telah memaksa mereka untuk membangun manhaj yang rusak sebagai konsekuensi (dan kompensasi-pent) pembelaan mereka terhadap kebid’ahan dan pelakunya, seperti: manhaj Muwazanah (penyeimbangan antara kejelekan dan kebaikan ketika mengkritik). Mereka juga meletakkan kaidah-kaidah yang rusak yang bertolak belakang dengan syari’at yang telah ditetapkan oleh Kitabulllah dan Sunnah RasulNya yang pada akhirnya mereka menghancurkan Sunnah beserta cabang-cabang ilmunya terutama ilmu Jarh wat Ta’dil dimana kitab-kitab yang berbicara tentang hal itu telah memenuhi perpustakaan-perpustakaan. Dan hal itu menjadi penyebab kejelekan dan kesesatan yang berikutnya.
Kita memohon kepada Allah agar menyelamatkan para pemuda dari kejahatan, kecelakaan dan bahaya kelompok sempalan ini di dunia maupun di akhirat kelak.
Sebagai penutup: sangat layak bagi kita untuk mensifati kelompok Sururiyyah ini bahwa mereka adalah kelompok Murji’ah yang paling ekstrim di masa kini sebelum pada akhirnya kita menjatuhkan vonis:
“MEREKA ADALAH KHAWARIJ DI MASA INI”
Inilah akhir komentar dari Syaikh Rabi’ Hafidhahullah terhadap kaset tanya jawab Syaikh Al-Albani Rahimahullah teriring harapan agar jangan lagi ada korban yang tertipu dan terkecoh oleh definisi-definisi menyesatkan yang diproduksi dan terus akan diproduksi oleh Hizbiyyin-Sururiyyin-Ikhwaniyyin untuk melariskan dagangan Hizbiyyahnya.
23.7 AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH,
ANTARA PENGAKUAN SALAFY DENGAN FAKTA DEMOKRASI, AMBISI KEKUASAAN DAN PERTARUNGAN DI PENGADILAN
Inilah gambaran riil “Kanibalisme Irsyadiyyah” yang nyata-nyata terjadi di dalam tubuh Al-Irsyad dan tidak semata itu, bahkan berupaya untuk menyerang dakwah Salafiyyah Ahlus Sunnah! Salah seorang ustadz Ma’had Ali Alirsyad menukil ucapan Ketua Majelis Dakwah PP. Al-Irsyad legal (yang diistilahkan oleh Abdurrahman Thayyib –dari kubu Al-Irsyad illegal- sebagai Al-Irsyad-Baru: ”Diantara yang alergi dan phobi dengan salafi adalah majalah Mabadi’ edisi 4 tahun 2/2006 yang dikeluarkan oleh PP.Al-Irsyad Al-Islamiyah (terbaru). Mabadi’ dalam hal.2 mengatakan : “Kami khawatir lembaga Al-Irsyad telah digadaikan pada kelompok tertentu yang berkedok salafi. Al-Irsyad akan dijadikan kereta barang untuk memuat aqidah lain yang ongkos angkutnya telah diterima oleh mereka. Gerakan yang membahayakan Al-Irsyad secara keseluruhan.
Gerakan yang bekerja ala mafia dengan para sindikatnya yang menjual aqidah Al-Irsyad untuk memperkaya diri sendiri. Mereka tampil bagaikan Boss-Boss Besar berkeliling keseluruh cabang membagi-bagi hadiah dan memberi pekerjaan, seakan-akan uang dari kantong pribadinya. Padahal uang yang dibagi-bagikan itu dari hasil menjual lembaga Al-Irsyad untuk dijadikan kereta barang yang memuat misi dan aqidah lain yang berkedok salafi.”
Kyai ini pula yang berkata: “Pemahaman keislaman yang dianut Muhammad bin Abdul Wahhab tersebut, sama dengan yang dipahami oleh Ibnu Taimiyah dan Hasan Albanna”.
(Kenapa Alergi dengan Salafi ?!(Bantahan terhadap Majalah “Mabadi’” PP Al-Irsyad-Baru), Abu Abdirrahman Abdurrahman Thayyib, Lc., lulusan Universitas Islam Madinah, geocities.com_abu_amman_kyaijaidi.htm)
Saudaraku, itulah sedikit prolog tentang pertempuran dan aksi perebutan kekuasaan yang terjadi di dalam tubuh Al-Irsyad. Sekarang kita lihat bagaimana Abdurrahman At-Tamimi berkata ketika menceramahi para ulama dalam Muktamar Masyayikh Salafiyyin ke-1 di Yordania:
Sungguh mereka telah menjauhkan manusia dari dakwah Salafiyyah yang haq ini, akibat perangai mereka yang buruk dan dakwah mereka yang kasar lagi jelek. Tidaklah seorang menyelisihi mereka, sekalipun itu dari teman-teman mereka sendiri, melainkan mereka membid’ahkannya dan mengucilkannya dari pergaulan dengan mereka….
Akan tetapi segala puji bagi Allah, kekuatan mereka hancur berkeping-keping sehingga hilang dan lenyaplah kekuatan mereka. Tersingkaplah keburukan mereka, permusuhan diantara mereka sendiri sangat sengit, mereka bercerai-berai, dan ini adalah pelajaran bagi orang yang mau mengambil pelajaran. Sesungguhnya Allah tidak akan memperbaiki perbuatan orang-orang yang merusak.
Sekalipun mereka melakukan suatu perbuatan yang mereka inginkan untuk mengelabui manusia…dan sekalipun mereka merubah kulit-kulit (baju-baju) mereka untuk menjelekkan dan mengacaukan….dan sekalipun mereka membaguskan penampilan mereka, untuk menyembunyikan kejelekan mereka.
Semua itu –dan selainnya- sekali-kali tidak akan ada kelangsungannya atau perbaikannya, sekali-kali tidak akan berjalan bersamanya amal kebenaran yang jelas, justru ia akan hilang dan meleleh serta tidak akan kembali”[20]
Siapa sangka dibalik garangnya teriakan Abdurrahman At-Tamimi ketika berpidato di Yordania di atas, komunitasnya yang (katanya) Salafy ternyata menyimpan bara api permusuhan, trik dan intrik serta pertarungan dan perebutan kekuasaan yang tidak kalah serunya dibanding perseteruan di acara Pilkadal (Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung), Allahul Musta’an.
Oo itu fitnah! Tunggu dulu, tentu saja bukti ilmiyyah yang akan kami haturkan kepada kalian bahkan dari sumber resmi kalian sendiri wahai tuan!
23.7.1 SIAPAKAH PENGKHIANAT AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH?!
Inilah cuplikan sambutan Ketua Umum PP. Al-Irsyad Al-Islamiyyah (Farouk Zein Badjabir) pada Musyawarah Wilayah Al-Irsyad Jawa Timur yang dikomandani langsung oleh “Gubernur” Chalid Bawazir (“salafy” yang diundang menghadiri Muktamar Masyayikh Salafiyyin di Yordania bersama Pembesar Hizby Abdurrahman At-Tamimi Al-Kadzab sekaligus yang mendatangkan Msyayikh Yordan ke Indonesia) ketika “mentahdzir” Al-Irsyad kubu Hisyam Thalib dan Geys Amar yang dikatakannya sebagai PENGKHIANAT AL-IRSYAD:
“Insya Allah dengan tekat dan semangat yang terus kita bangkitkan, gagasan dan cita-cita Syaikh Ahmad As-Surkati sebagai pendiri perhimpunan dapat terwujud dan didukung oleh Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang.
Perkenankan saya dalam kesempatan ini menyampaikan beberapa perkembangan yang telah terjadi akhir-akhir ini dalam tubuh organisasi kita, baik di tingkat pusat, wilayah, atau cabang pasca Mu’tamar Cilacap.
Sebagaimana telah kita maklumi bersama, bahwa konflik yang terjadi dalam tubuh organisasi kita yang ditimbulkan oleh oknum-oknum yang tidak suka melihat Al Irsyad Al Islamiyyah maju. Keputusan Mu’tamar Cilacap yang telah memakan biaya dan tenaga yang besar itu, telah dinyatakan oleh seluruh peserta Mu’tamar, ternyata secara terang-terangan telah dikhianati oleh kelompok Hisyam Thalib, dan kawan-kawannya.
Saudara Hisyam Thalib menelan kembali ludahnya yang dalam pidato di depan peserta Mu’tamar Cilacap menyatakan mengundurkan diri dan tidak bersedia dipilih kembali, ternyata dengan disponsori oleh Geys Ammar sebagai pemicu konflik di Al Irsyad Al Islamiyyah menyatakan eksis kembali dengan dasar Mu’tamar Bandung yang telah dinyatakan demissioner dalam Mu’tamar Cilacap.
Mereka ini adalah pengkhianat Perhimpunan Al Irsyad Al Islamiyyah. Kejadian semacam ini belum pernah terjadi dalam sejarah Perhimpunan Al Irsyad Al Islamiyyah. Semoga Allah SWT. menyadarkan mereka akan perbuatan yang sangat merugikan warga Al Irsyad.” (www.infoalirsyad.com_edisi61_index-4.html).
Tahdzir di atas diperkuat lagi oleh Husen Maskati dengan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah tentang larangan berkhianat, dia nukilkan pula ijma’ ulama dalam permasalahan ini bahkan dalil aqli (akal) tentang larangan berkhianatpun tidak luput dari ulasannya, luar biasa. Dia tulis artikelnya dengan judul TABAYYUN yang dirilis oleh situs resmi PP. Al-Irsyad Kramat Raya pada Jul 11, 05 | 2:51 pm.
Adalah hal yang sangat dan sangat menarik bahwa pada komentar editorialnya mereka menulis :
“Inilah bukti al Irsyad adalah organisasi/hizbi/sempalan dalam Islam, yang didalamnya ada carut-marut perebutan kekuasaan, pimpinan, harta, tahta, wanita. Marilah kita menjadi Ahlusunnah wal Jama’ah, Salafy yang murni, jauh dari emosi organisasi sesaat, tinggalkan perpecahan, sambut persatuan diatas jalan Islam dgn manhaj Salaf yang haq. Barakallahu fiikum”.
Pengirim: abu abdillah on Jul 18, 05 | 5:17 pm
(PP.Al-Irsyad Al-Islamiyyah http://www.alirsyad.or.id/commets-editorial.php?id)
23.7.2 ANTARA AL-IRSYAD LEGAL DAN AL-IRSYAD LIAR
Pertarungan dan perebutan Organisasi (yang katanya) Salafy memasuki babak baru dengan diajukannya perkara ini oleh Faruk Badjabir cs ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur untuk menggugat kubu Hisyam Thalib cs dan hasilnya kubu Hisyam Thalib diputuskan oleh Pengadilan harus dibubarkan dan berbagai konsekwensi-konsekwensi hukum lainnya, lebih lengkapnya:
Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah terpaksa mengambil langkah tegas, setelah berkali-kali mengajukan peringatan kepada mereka. Dengan terpaksa mengajukan masalah ini lewat jalur hukum, dan alhamdulillah, setelah sidang berkali-kali yang cukup melelahkan akhirnya Pengadilan Negeri Jakarta Timur memutuskan hal-hal sebagai berikut :
1. Menyatakan sah Mu’tamar Cilacap, 22-23 Maret 2002 dan mempunyai kekuatan hukum.
2. Menyatakan semua keputusan Mu’tamar Cilacap sah dan mempunyai kekuatan hukum.
3. Menyatakan bahwa Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah di bawah Ketua Umum Ir. H. Farouk Zein Badjabir adalah Pimpinan Pusat masa bakti 2002-2007 berikut pimpinan lainnya dan semua tingkatan (Pusat, Wilayah dan Cabang). (www.infoalirsyad.com_edisi61_index-4.html).
4. Menyatakan bahwa Pimpinan Pusat hasil Mu’tamar Cilacap sebagai pemilik sah atas semua atribut organisasi seperti kop surat dan logo Al Irsyad.
5. Menyatakan Saudara Hisyam Thalib telah melakukan perbuatan melawan hukum.
6. Menyatakan Mu’tamar Bandung tahun 2000 dan semua hasil keputusan Mu’tamar ke-37 Bandung tidak berlaku lagi.
7. Menyatakan Pimpinan Pusat hasil Mu’tamar ke-37 Bandung berikut kelompoknya pada semua tingkatan mulai dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang, tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum.
8. Memerintahkan kepada Saudara Hisyam Thalib selaku PP Al Irsyad hasil keputusan Mu’tamar ke-37 Bandung dan kelompoknya pada semua tingkat kepengurusan untuk tidak lagi menggunakan kop surat dan logo Al Irsyad serta nama Al Irsyad dan tidak lagi melakukan perbuatan yang mengatas-namakan Pimpinan Pusat Al Irsyad.
Demikian keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, tanggal 16 Juli 2003, maka selaku Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah yang sah, kami menyerukan kepada seluruh jajaran
Al Irsyad tingkat Pusat, Wilayah dan Cabang yang belum bergabung dengan kami untuk segera :
1. Membubarkan diri dan melaksanakan semua keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur 16 Juli 2003.
2. Segera bergabung dengan Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang di bawah kepemimpinan Ir. H. Farouk Zein Badjabir.
3. Melakukan kegiatan dan program Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang yang telah berjalan.
4. Mengakhiri konflik serta mengadakan ishlah dengan Pimpinan Perhimpunan Al Irsyad yang sah dalam semua tingkatan Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang.
Apabila semua ini tidak diindahkan, maka akan menimbulkan konsekuensi serius, yaitu tidak lagi menganggap mereka sebagai bagian dari Jum’iyyah Al Irsyad Al Islamiyyah.
Saya atas nama Pimpinan Pusat Perhimpunan Al Irsyad Al Islamiyyah menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus, semoga Allah SWT. meridhoi usaha, perjuangan dan pengabdian kita bersama. Amin. (www.infoalirsyad.com_edisi61_index-5.html).
23.7.3 TRAGIS, AL-IRSYAD LEGAL ITU SECARA HUKUM BERUBAH MENJADI AL-IRSYAD LIAR!!
Tuesday, 31 May 2005. Kita yang sah, bung! Itulah judul artikel yang menggambarkan luapan kegembiraan kubu Hisyam Thalib dalam pertarungannya melawan kubu Farouk Bajabir. Isi berita selanjutnya adalah:
“Berita gembira itu diterima Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah pada Senin siang, 30 Mei 2005. Tepatnya berupa Relas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung RI, yang disampaikan Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Detil keputusan baru akan dikirimkan ke masing-masing yang berperkara pada minggu-minggu ini.
Menurut Relas itu, MA telah “MENOLAK permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Ir. Farouk Zein Bajabir dan Masdoen Pranoto.” MA juga menghukum keduanya untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi sebesar Rp500.000,-
Dengan penolakan gugatan kasasi itu, berarti keputusan Pengadilan Tinggi DKI yang berlaku, bahwa Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah yang sah dan legal adalah Pimpinan Pusat hasil Keputusan Muktamar ke-37 di Bandung, dibawah pimpinan ketua umum Ir. Hisyam Thalib. Dengan kata lain, keberadaan mereka yang menamakan diri “Pimpinan Pusat Al Irsyad dibawah ketua umum Farouk Zein Bajabir” adalah LIAR SECARA HUKUM.
Menyikapi keputusan Mahkamah Agung ini, sebagai lembaga tinggi negara dan institusi hukum tertinggi di negara ini, diharapkan seluruh warga Al Irsyad bisa segera menyesuaikan sikapnya. Jangan mau lagi mengikuti dusta dan fitnah yang terus disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung-jawab, yang hanya mengejar syahwat kekuasaan dan kepentingan pribadi semata. JANGAN Ada Lagi Dusta dan Fitnah Diantara Kita”(http://alirsyad.org/index.php?option=com_content&task=view&id=43&Itemid=2)
Adalah suatu kenyataan yang sangat-sangat pahit bagi kubu Farouk Badjabir cs (yang beberapa kali berhasil mendatangkan Masyayikh Yordan ke Indonesia dan bahkan dipuji sedemikian rupa, sampai-sampai Abdurrahman At-Tamimi memegang surat Kuasa penerjemahan berbagai karya tulis Masyayikh Yordan di Indonesia) diputuskan oleh lembaga peradilan di atasnya (Mahkamah Agung) antara lain :
5. Menyatakan menurut hukum bahwa Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah dengan Ketua Umum Ir. FAROUK ZEIN BAJABIR termasuk semua Personalia dan Fungsionarisnya yang diangkat dan Tawangmangu pada tanggal 16-17 Oktober 1999 maupun Muktamar Luar Biasa di Cilacap pada tanggal 03 sampai dengan Juli 2002 adalah cacat hukum, tidak sah dan batal demi hukum;
8. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan dalam keadaan baik, Kantor Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang didudukinya dengan segala peralatan investaris PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang terletak di Jl. Kramat Raya No. 25 Jakarta Pusat dan Asset Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah lainnya, selambat-lambatnya dua minggu setelah putusan Pengadilan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, apabila diperlukan dengan bantuan POLRI;
9. Menghukum Tergugat untuk tidak menggunakan logo, lambang, kop surat, dan atribut-atribut Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah dengan mengatasnamakan Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah untuk kepentingannya;
(http://www.alirsyad.org/index.php?option=com_content&task=view&id=45&Itemid=2)
Pembaca sekalian Rahimakumullah, sebenarnya keputusan MA di atas melengkapi kekalahan kubu Farouk Badjabir-Chalid Bawazir setelah sebelumnya di Pengadilan Tinggi Jakarta mereka juga di “KO” berdasarkan PUTUSAN PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA, NOMOR: 31/PDT/2004/PT. DKI
3. Menyatakan menurut hukum bahwa keberadaan Organisasi Pimpinan Pusat AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH berdasarkan MUKTAMAR AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH ke 37 di Bandung Cq. Ir. HISYAM THALIB sebagai Ketua Umum yang merupakan kesinambungan serta kelanjutan MUKTAMAR AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH ke-36 di Pekalongan adalah satu-satunya Pimpinan Pusat AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH yang sah.
4. Menyatakan menurut hukum bahwa Muktamar luar biasa yang diselenggarakan dengan meng-atas namakan Pimpinan Pusat AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH baik di Tawangmangu pada tanggal 16 s/d 17 Oktober 1999 maupun Muktamar luar biasa di Cilacap pada tanggal 22 s/d 23 Maret 2002 adalah cacat hukum, tidak sah, dan batal demi hukum dengan segala akibat hukumnya.
5. Menyatakan menurut hukum bahwa Pimpinan Pusat AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH dengan ketua umum Ir. FAROUK ZEIN BAJABIR termasuk semua Personalia dan Fungsionaris nya yang diangkat melalui Muktamar luar biasa di Tawangmangu pada tanggal 16 s/d 17 Oktober 1999 maupun Muktamar luar biasa di Cilacap pada tanggal 03 s/d Juli 2002 adalah cacat hukum, tidak sah, dan batal demi hukum;
(http://www.alirsyad.org/index.php?option=com_content&task=view&id=37&Itemid=2)
Putusan Kasasi MA Harus Jadi Rujukan Al Irsyad
Ditulis oleh Administrator
Thursday, 29 December 2005
JAKARTA — Keluarnya putusan kasasi Mahkamah Agung dinilai sebagai penentu akhir dari konflik yang terjadi di tubuh pengurus Al Irsyad Al Islamiyyah. Anggota Al Irsyad diminta untuk bertabayyun dan melihat ke depan menjelang Muktamar ke-38. ”Tapi, biasa kalau di keluarga ada yang tidak puas, tapi keputusan MA itu sudah jelas tentukan siapa yang benar dan salah,” kata Ketua Umum Al Irsyad, H Hisyam Thalib, kepada Republika, Selasa (27/12).
Pernyataan Hisyam ini diungkapkan untuk menanggapi langkah pengurus PP Al Irsyad kubu Farouk Badjabir dan Masdun Pranoto yang masih mempertanyakan putusan kasasi MA itu. Kasasi MA diputuskan akhir 2004 dengan menolak banding yang diajukan kubu Farouk. ”MA menganggap hasil Muktamar Luar Biasa (MLB) Cilacap cacat hukum,” kata Ketua Majelis Dakwah Al Irsyad, KH Abdullah Zaidi.
Mengenai pernyataan sikap yang diajukan kubu Farouk ke MA, Hisyam menganggap itu sebagai tindakan ilegal. Alasannya, Silaturahmi Nasional (Silatnas) yang diadakan kubu Farouk di Pekalongan baru-baru ini tidak diatur dalam AD ART organisasi. Lagi pula, lanjutnya, penyelenggaraan kegiatan itu atas undangan pribadi, bukan pengurus pusat. ”Dengan keputusan MA itu, kami mengimbau seluruh instansi pemerintah untuk mengamankannya secara hukum,” imbuhnya.
Saat memberikan penjelasan ini, Hisyam didampingi Sekjen Al Irsyad, Geys Ammar; Ketua Majelis Dakwah, KH Abdullah Zaidi; dan Sekretaris Hubungan Luar Negeri, Lutfi A Tamimi. Hisyam berpesan kepada seluruh warga Al Irsyad untuk saling bertabayyun dan melihat ke depan. ”Sebentar lagi akan ada musyawarah pimpinan untuk menentukan muktamar ke-38, insya Allah Al Irsyad kita bangkitkan lagi dari keterpurukan,” ujarnya. Geys menegaskan bahwa putusan MA sudah diambil sesuai dengan fakta hukum yang ada. Pihaknya sama sekali tidak mempengaruhi majelis hakim untuk memenangkan perkara ini. ”Tidak ada pihak ketiga yang mengintervensi MA,” tandasnya.
Dilihat dari substabsi masalahnya, Geys memandang kepengurusan Al Irsyad yang dipegangnya saat ini sudah benar. Karena Indonesia merupakan negara hukum maka ia meminta agar semua pihak menghormati keputusan MA itu. ”Kalau sudah ada keputusan hukum yang berlaku dari MA, tidak boleh ada lagi yang melanggarnya, kecuali keputusan MA ada yang cacat hukum,” sergahnya. (djo )
Sumber: Republika Online edisi Rabu, 28 Desember 2005.
Updated Terakhir ( Thursday, 02 February 2006 )
(www.alirsyad.org_index.php_option_com_content_task_view_id_52_Itemid_2.htm)
Setelah turunnya keputusan MA yang telah berkekuatan hukum tetap, bagaimana sikap kubu Farouk Badjabir-Chalid Bawazir ? Apakah sampai saat ini mereka masih menguasai aset-aset yang seharusnya mereka serahkan? Apakah mereka tetap menggunakan logo, atribut, kop surat perhimpunan Al-Irsyad yang seharusnya tidak boleh digunakan? Justru permasalahan ini menjadi rumit dan penting karena sikap dan pengakuan mereka sebagai organisasi Salafy! Taatkah mereka kepada keputusan pemerintah?
23.7.4 AL-IRSYAD LIAR MENENTANG & MENANTANG KEPUTUSAN PEMERINTAH (MAHKAMAH AGUNG RI)!!
Hal sangat penting yang harus digaris tebal adalah: bahwa kubu Farouk Zein Bajabir-lah yang berinisiatif menyelesaikan perkara ini di pengadilan!! Sebagaimana telah kita ajukan bukti:
“Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah terpaksa mengambil langkah tegas, setelah berkali-kali mengajukan peringatan kepada mereka. Dengan terpaksa mengajukan masalah ini lewat jalur hukum, dan alhamdulillah, setelah sidang berkali-kali yang cukup melelahkan akhirnya Pengadilan Negeri Jakarta Timur memutuskan…”
(www.infoalirsyad.com_edisi61_index-5.html).
Ketika Pengadilan Negeri Jakarta Timur memenangkan gugatannya, maka merekapun segera menyebarluaskan berita gembira ini melalui situs resminya, infoalirsyad.com!! Pemimpin redaksinya adalah Helmi Gana, sekretaris dari Chalid Bawazir si “Tangan Putih yang banyak menolong dakwah Salafiyyah”!!
Sebaliknya ketika Hisyam Thalib memenangkan perkara ini di tingkat Pengandilan Tinggi dan Mahkamah Agung (Lembaga Peradilan di atasnya) dan menyebarkan berita gembira ini melalui situs resminya (alirsyad.org), kenapa kubu Farouk sendiri justru balik melecehkan dan menghina Bagir Manan (Ketua Mahkamah Agung) dan Abdurrahman Saleh (Jaksa Agung)? Bukankah jalur Peradilan adalah hasil keputusan yang mereka pilih sendiri untuk menyelesaikan pertarungan dan perebutan kekuasaan ini?! Inilah tulisan penghinaan Husen Maskati yang dimuat oleh situs resmi PP. Al-Irsyad kubu Farouk Bajabir:
“Sebenarnya lebih afdhal lagi yang harus menjawab dan memberikan penilaian adalah Tim Mediator; Fuad Bawazier, Yusuf Thalib dan Sulaiman Ganis bukan Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung, sebab kita tahu siapa Bagirmanan dan siapa Abdurrahman Saleh serta bagaimana kondisi obyektif peradilan di Indonesia tercinta ini . “
Gara-gara (alirsyad.or.id/infoalirsyad.com) kalah tempur melawan alirsyad.org, jurus Khariji yang akhirnya dikeluarkan!! Wahai Hizbuyyun-Provokatorun ! Tunjukkan apa yang kalian ketahui tentang Bagirmanan yang ditunjuk oleh Pemerintah RI sebagai Ketua Mahkamah Agung ?! Apa yang kalian ketahui tentang Abdurrahman Saleh yang dipilih oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Jaksa Agung ?! Bukankah kalian bukan penakut dan tidak pula banci sebagaimana yang kalian tuduhkan kepada anak ingusan ini! Wahai Salafy Demokrasi!! Ya Chalid Bawazeer si Tangan Putih Demokrasi yang terpilih menjadi “Gubernur Al-Irsyad Liar” Jawa Timur di arena Demos dan Kratos warisan Yunani Negeri Seribu Dewa dan Dewi!! Dewi Fortuna telah lari dari haribaanmu!! Apakah kalian sedang mengajarkan kepada umat cara menantang dan menentang keputusan peradilan pemerintah ! Publikasi yang bagus untuk mengajari umat cara menentang pemerintah!! Di mana atsar kalian setelah mendatangkan Masyayikh Yordan sampai 5 kali wahai hizbiyyun?! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Kita akan menunggu bagaimana Masyayikh Yordan menyikapi kenyataan Khariji ini. Benar-benar kenyataan yang tidak bisa dipungkiri !! Nyata-nyata menentang!! Kaum Muslimin, jangan sampai para Masyayikh kita diseret (oleh orang-orang yang mendatangkannya ke Indonesia) ke dalam pertarungan dan perebutan kekuasaan tanpa disadari oleh beliau-beliau. Kalau ada diantara pembaca yang bertanya, kenapa sering kita hubungkan antara fakta Hizbiyyah-Ikhwaniyyah yang kita kemukakan dengan sikap Masyayikh Yordan jika mengetahui kenyataan tersebut, maka jawaban kita adalah : karena mereka (kelompok Hizbiyyin-Irhabiyyun-Sururiyyun-Ikhwaniyyun) selalu dan selalu berdalih dan berlindung tentang kesalafiyyahan mereka dengan rekomendasi dan pujian Masyayikh Yordan ! Bahkan dengan bangganya memamerkan surat kuasa yang mereka pegang ! Bukti kesalafiyyahannya adalah mampu menghadirkan Masyayikh Yordan berkali-kali ke Indonesia ! Bukti nyata bahwa Surkati As-Sudani adalah Salafy adalah pujian yang dikeluarkan oleh Masyayikh Yordan !! Kalau kami adalah hizby, bagaimana mungkin Masyayikh Yordan bersedia hadir memenuhi undangan kami ? Itulah kilah dan helah mereka!! Memamerkan undangan Masyayikh Yordan kepada Abdurrahman At-Tamimi dan Chalid Bawazir untuk datang menghadiri Muktamar Masyayikh Salafiyyin ke-2 di situs salafi.or.id/Salafindo.com dengan memberikan embel-embel keterangan sebagai bukti rasa cintanya Masyayikh Yordan terhadap Ma’had Al-Irsyad ! Demikianlah seabreg talbis iblis yang mereka lemparkan kepada umat untuk melindungi diri dari sepak terjang dan nafsu Hizbiyyah-Ikhwaniyyah yang selama ini mereka pertontonkan !! Tidak bisa tidak, mengembalikan semua fakta Hizbiyyah tersebut dengan sikap yang akan ditempuh oleh Masyayikh Yordan jika mengetahui kenyataan itu adalah jalan yang tidak terelakkan.
Dan lihatlah bagaimana cara Al-Irsyad Jawa Timur yang dikepalai oleh Chalid “si Tangan Putih” Bawazir (sekarang statusnya “illegal” atau liar secara hukum), orang yang berperan besar dalam mendatangkan Masyayikh Yordan (dan secara resmi mendapatkan undangan Masyayikh Yordan untuk hadir dalam peresmian Markaz Al-Albani serta 2 kali mendapatkan undangan untuk hadir dalam Muktamar Masyayikh Salafiyyin pertama dan kedua di Yordania !!) sekaligus menjadi penasehat majalah Neo-AdzDzakhiirah pimpinan Pembesar Hizbi Abdurrahman At-Tamimi, ternyata sepakat menentang dan menantang keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (dipublikasikan dan dipropagandakan oleh situs resmi PP. Al-Irsyad kubu Farouk, infoalirsyad.com) :
Info Al Irsyad Al Islamiyyah Jawa Timur :
PERYATAAN BERSAMA CABANG-CABANG
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH SE – JAWA TIMUR
DALAM MENYIKAPI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI NO. 1702
Kraksaan, Ahad 19 Juni 2005
Pada hari ini, Ahad 19 Juni 2005 bertempat di cabang Kraksaan, kami segenap Pimpinan Cabang Al-Irsyad Al-Islamiyyah Se- Jawa Timur bersama dengan Pimpinan Wilayah Jawa Timur menyatakan secara aklamasi dan menandatangani peryataan bersama sebagai berikut :
1. Bahwa Keputusan Mahkamah Agung RI No. 1702 tentang perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah tidak memenuhi rasa keadilan dan sangat bertentangan dengan fakta hukum yang ada, yaitu bahwa hasil MLB Cilacap adalah Muktamar yang kami hadiri yang diselenggarakan oleh dua kubu Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah baik yang dihasilkan Muktamar Tawangmangu – Solo maupun Bandung.
2. Bahwa kami menyaksikan PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah hasil MLB Tawangmangu dan Muktamar Bandung kedua-duanya telah dimesioner dalam MLB Cilacap, sehingga keberadaannya sudah tidak ada lagi, dan satu-satunya yang ada adalah PP hasil MLB Cilacap.
3. Bahwa Keputusan Mahkamah Agung RI No. 1702 pada dasarnya secara hukum tidak mengikat pihak-pihak selain yang berperkara (tidak mengikat wilayah-wilayah dan cabang-cabang), oleh karena itu kami menghimbau pada cabang cabang dan wilayah wilayah untuk tetap istiqomah dengan menjalankan amanah yang dihasilkan MLB Cilacap, karena sikap amanah akan dimintai tanggung jawab dihadapan Allah SWT.
4. Kami menghimbau PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah hasil MLB Cilacap tetap menjalankan roda organisasi sesuai aturan yang ada.
5. Apabila terjadi keadaan darurat yang secara hukum seluruh hasil produk MLB Cilacap tidak dapat dijalankan, maka kami cabang-cabang di Jawa Timur memberi kuasa khusus kepada :
1. Ir. H. As’ad Bin Nagib dari Cabang Banyuwangi
2. Humam Salim Baktir, ST dari Cabang Surabaya
3. Helmi Gana’ dari PW Jawa Timur
4. Ust. H. Ahmad Mubarak Banawir dari Cabang Kab. Probolinggo
5. H. Sjudjak Kuddah dari Cabang Malang
Untuk mewakili cabang-cabang yang ada menyelenggarakan Silaturahmi Nasional dengan mengundang seluruh cabang di Indonesia.
Demikian peryataan bersama ini kami buat untuk ditaati dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
1. PW AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH JAWA TIMUR – CHOLID A. BAWAZIR & HELMI GANA’
2. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH SURABAYA – Humam Baktir, ST
3. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH Kab. PASURUAN – Salim Basyaeb & Dhiyauddin
4. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH SIDOARJO – Miftakurohman
5. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH PAMEKASAN – Drs. Abubakar Basyarahil & Anis Amir Thalib
6. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH Kota PASURUAN – Drs. Ahmad Saleh
7. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH MALANG – ALI MUSALAM MAHRI & Nasir Bin Thalib
8. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH JEMBER – Drs. Faisal Bin Madhi, MA & Bambang Hermanto, SH
9. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH BANYUWANGI – Ir. As’ad Bin Nagib
10. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH KEDIRI – Drg. H. Ahmad Husni & Ust. Abd Karim
11. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH BONDOWOSO – Muhammad Thalib & Drs. Muhammad Salim Radjab
12. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH SITUBONDO – Novel At-Tamimi & Sardjono S.
13. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH BESUKI – Taufiq M. Bachamisah & Drs. Cholid Hasan
14. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH Kab. PROBOLINGGO – Yusuf Wibisono & Ahmad Mubarak Banawir
15. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH NGAWI – Drs. Toto Karyoto
16. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH TULUNG AGUNG – M. Rusli Ashari & M. Rudy Ernawan
17. PC AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH TUBAN – Ust. H. Ahmad Rifa’i, LC
(infoalirsyad.com/edisi82/index-9.html)
Siapakah Helmi Gana yang bersanding dan bersatu padu dalam berdakwah dengan bapak Chalid “As-Salafy” yang namanya harum semerbak sampai ke Yordan? Helmi Gana sendiri yang akan menuturkannya bagi kita dalam artikelnya yang berjudul “Selamatkan Indonesia dengan Syariat Islam” :”Pemred Infoalirsyad.com(edisi83/index-2.html); Penulis adalah sekretaris Pimpinan Wilayah Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jawa Timur dan Wakil Sekretaris Forum Ukhuwah Islamiyyah Jawa Timur, Deklarator dan Bendahara PBB Jawa Timur (ibid/index-6.html).
Ali Musalam Mahri yang tertera pada nomor 7 adalah pimpinan Partai Amanat Nasional (PAN) Kodya Malang, dia pula yang bekerjasama dengan Abdullah Hadrami dalam mendatangkan da’i kondang Yazid Jawaz ke kota Malang pada tanggal 23 September 2005 di Masjid An-Nur, Jagalan Malang. Pimpinan Al-Irsyad Malang merangkap sebagai Kepala Partai Politik PAN berduet dengan da’i Sururi yang sebelumnya memimpin do’a bagi Presiden Ikhwani Indonesia di kala itu. Mengaku lepas dan taubat dari Presiden Ikhwani ternyata berganti posisi berduet bersama Ketua parpol PAN mendatangkan dedengkot Sururiyyin, Yazid bin Abdul Qadir Jawaz. Inilah -wahai saudaraku- Salafy(?) Demokrasi di bawah kepemimpinan bapak Chalid Bawazir yang warna-warni!! Kita saling tolong-menolong terhadap apa yang kita sepakati dan kita saling memberi udzur terhadap “PARPOL” yang kita berselisih dengannya!!
Dan lihatlah -wahai saudaraku- tepat di bawah “unjuk politik terang-terangan” tersebut tertulis artikel lain :Info Ma’had Ali Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya yang ditulis oleh Muhammad bin Hamidi berjudul “Hakekat Keimanan”!!! Jangan terkesima dulu dengan link bukti terang-benderang ini karena mereka sudah “mengenakan sabuk pengaman”, telah mengantisipasi dengan strategi licik berikutnya:”
”Dan ketahuilah, penisbatan apa yang anda sampaikan itu kepada mahad Ali al-Irsyad Surabaya adalah tidak benar, dan sikap tidak adil dalam memusuhi seseorang atau lembaga”(Salafindo.com_com – Situs Resmi Mahad Ali Al-Irsyad Surabaya.htm).
Kita katakan: ”Siapakah yang menisbatkannya?! Bukankah kalian sendiri yang mempropagandakan berbagai manuver politik, Hizbiyyah, kesesatan dan pembangkangan ini?! Bukankah kami hanya mengambil dan menukil dari sumber-sumber resmi milik kalian sendiri?! Apakah bukti yang kita ajukan masih kurang wahai Hizbiyyun-Irsyadiyyun? Maka perhatikan baik-baik dan pastikan tidak ada kalimat yang terlewatkan dari informasi tentang Al-Irsyad jawa Timur pimpinan “Si Tangan Putih” Chalid Bawazeer yang telah menolong dakwah ini, dengan siapa saja dia bahu-membahu?
INFO Pimpinan Wilayah Al Irsyad Jawa Timur
Dialog Aktivis Islam Jawa Timur
Mendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia
Diadakan Kamis, 11 Agustus 2005 di Masjid Al Hilal Jalan Purwodadi Surabaya. Dihadiri oleh tokoh-tokoh dari berbagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), antara lain : Dewan Da’wah Islam Indonesia (DDII), Al Irsyad, Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), Korps Muballigh Bulan Bintang, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), GPI (Gerakan Pemuda Islam), ELDASI, YAPMI, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan FOSI. (HG)
(Info Al-Irsyad – edisi 84.htm)
Tentu pembaca sekalian telah mengetahui siapa itu GPI, gerakan yang begitu getolnya mendaftar dan mengumpulkan sukarelawan dengan tujuan untuk mengerahkan pasukan berani matinya ke Irak untuk membela Saddam Husein penganut Ba’ats Sosialis Komunis yang sudah sama kita kenal kebengisannya terhadap Muslimin Iraq, Kurdi dan Muslimin lainnya ketika menginvasi Kuwait. Ya, dia dan pasukan Neo-Tartar telah membantai kaum Muslimin ketika shalat Jum’ah, pasukan barbarnya telah membunuh dengan sadis dan kejam wanita dan anak-anak Muslimin dengan senjata kimia, senjata biologis/kuman maupun senjata otomatis, mengayun-ayunkan anak-anak balita untuk dibenturkan kepalanya sampai hancur di tank-tank pasukan barbar ini dengan disaksikan oleh orangtuanya masing-masing!! Dan kalian masih juga bernyali untuk mengatakan “betapa kejamnya Amerika?” Kejahatan Amerika terhadap kaum Muslimin sudah sama kita ketahui, tetapi membela Saddam Komunis-Sosialis dan pasukan barbarnya yang telah membantai sekian banyak kaum Muslimin?!
Membela kekuasaan Saddam dan partai Ba’ats yang didirikan di atas berbagai kepercayaan, tidak membedakan antara Sunni dengan Yahudi, Nasrani, Komunis dan lainnya. Mereka semua dianggap sama. Sebagaimana ”Syahadat” mereka yang berbunyi:
Amantu bil Ba’tsi Rabba la syarikalahu
Wa bil ’urubati diina maa lahu tsaniy
(Aku beriman kepada (kebenaran) Partai Ba’ats sebagai Rabb yang tiada sekutu baginya
Dan (aku beriman kepada) Nasionalisme Arab sebagai agama yang tiada tandingannya )
Dalam Syair lainnya mereka berkata:
Laa tas-al ’an millatiy au madzhabiy
Ana isytirakiy Ba’tsiy ’Arabiy
(Jangan engkau bertanya tentang agama dan madzhabku
Aku adalah seorang Sosialis, Ba’tsi dan berkebangsaan Arab)
Inilah agama mereka:Nasionalisme dan Hizbiyyah. Agama mereka sama sekali bukan Islam. Berdasarkan hal ini, sesungguhnya orang-orang yang berperang di bawah bendera pemerintah Iraq, maka ia berperang di jalan orang-orang yang tidak memiliki agama…(Mereka Adalah Teroris, hal.334)
”Mereka tidak memiliki agama!
Karena itu dengan tegas Asy-Syaikh Bin Bazz menyatakan tentang Saddam Husain:
Dia itu kafir meskipun menyatakan Laailaaha illallah, bahkan walaupun dia shalat dan puasa, selama dia tidak berlepas diri dari aqidah-aqidah Ba’tsiyyah yang kufur dan mengumumkan bahwa dirinya telah bertaubat kepada Allah dari aqidah-aqidah tersebut dan dari apa yang selama ini ia serukan”(Majmu’ Fatawa Samahatisy Syaikh Abdul Aziz bin Bazz IX/536-537 dalam Mereka Adalah Teroris, hal.435)
Maka tidak ada yang dibela oleh pasukan berani mati GPI kecuali kekafiran dan kejahatan pemerintahan Saddam Husain!! Dan….Innalillahi wa inna ilaihi raji’un bahwa organisasi semacam GPI ternyata dirangkul dengan mesra oleh
Al-Irsyad Surabaya selaku promotor daurah Masyayikh Yordan. Allahul Musta’an.
Adapun MMI (Majelis Mujahidin Indonesia) yang dirangkul oleh PW Al-Irsyad pimpinan “Si Tangan Putih” Chalid Bawazeer untuk mendukung fatwa MUI adalah sayap politik “resmi/di atas tanah” dari gerakan Khawarij pimpinan Ba’asyir yang telah malang-melintang dalam dunia perhizbiyyahan di Indonesia, gerakan “orong-orong/bawah tanahnya” adalah NII. Telah kita ungkapkan bagaimana aktifis-aktifisnya terlibat pertengkaran dengan salah satu ikhwah Salafiyyin di Bali yang kelak di kemudian hari ternyata terungkap bahwa mereka terlibat dalam kasus bom Bali I. Lihatlah situs-situs mereka, niscaya anda akan mendapatkan artikel-artikel pembelaan yang sangat heroik terhadap “Aku Melawan Teroris” milik Imam Samudra. Ada satu titik temu dakwah antara Surkati dan Chalid Bawazeer yaitu :” DAN KELOMPOK KHAWARIJ, MESKIPUN MEREKA EKSTRIM, DIA MASIH KHARIJIYNA (KELOMPOK KITA)… Masing-masing itu kaum Muslimin, orang-orang yang beriman dan orang-orang yang mencari ridha Allah.”
Hubungan MMI-Ba’asyiry dengan Dewan Dakwah tampak nyata dari keterkaitan dan dominansi mereka terhadap underbow DDII yaitu “sayap militernya”, KOMPAK, dimana Ba’asyir sendiri memiliki kedudukan yang terhormat sebagai Penasehat! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Dulu ketika terjadi pertempuran di Saparua, Abu Dzar –almarhum- (mertua Omar Al-Farouk) yang tertembak mati di Sirisori adalah salah satu pimpinan KOMPAK-Laskar Mujahidin. Keduanya (Abu Dzar dan Omar Al-Farouk) berangkat ke Ambon juga di bawah bendera KOMPAK-Laskar Mujahidin!! Penerjemah Umar Al-Farouk juga berasal dari KOMPAK!!!
Wahai Hizbiyyun-Irhabiyyun-Teroris!! Jangan kalian berbangga dulu karena berhasil mengecoh dan menipu daya umat Islam Indonesia dan memompa emosi mereka untuk menghujat pemerintah!! Betapa KALIAN TUDUHKAN pemerintah telah ridha diinjak-injak harga dirinya oleh negara asing sehingga menyerahkan warganegaranya sendiri ke Amerika!! Rakyat Indonesia harus marah karena kedaulatannya telah digadaikan oleh pemerintah demi kepuasan asing!! Ah, bukankah kalian sedang menjalankan taktik “Perang adalah tipu daya”? Dan bukannya musuh-musuh Islam dari kalangan orang-orang kafir yang sedang kalian tipu daya!! Tetapi kaum Muslimin Indonesia yang sedang kalian kerjai!! Tetapi…
Kalian tidak akan bisa menipu dan mengecoh Salafiyyun –walhamdulillah-!! Siapa warga negara Indonesia yang diserahkan oleh pemerintah kepada Amerika?! Katakan dengan lantang dan tegas:”Umar Al-Farouk!!” Dan kita jawab:”Wahai saudaraku kaum Muslimin!! Perhatikanlah bahwa kelompok teroris ini (yang telah diundang oleh Al-Irsyad Jawa Timur pimpinan Si Tangan Putih yang banyak “menohok” dakwah Salafiyyah di Indonesia)!! Telah membohongi kalian –melalui media massa- bulat-bulat!! Al-Farouk bukanlah warga negara Indonesia!! Betapa tidak, di Ambon dia didampingi oleh seorang penerjemah bahasa arab dari KOMPAK (sayang kita tidak mengetahui secara pasti namanya, Abdul Hadi?)!! Dia tidak bisa berbahasa Indonesia!! KTP Ambon yang dia pegang?! Ah, apa sulitnya membuat KTP aspal?!! Allahul Musta’an. Maka berhati-hatilah dari berita-berita yang dihembuskan oleh media massa!! Oplah dan rating sajalah yang mereka kejar!! Kebenaran? Janganlah bermimpi bahwa mereka MERASA BERDOSA jika memuat berita dan informasi palsu yang menyesatkan!!
Wahai Hizbiyyun-Irhabiyyun!! Imam Samudra dan kawan-kawannya!! Jangan merasa bangga dan bahagia dulu dengan hukuman mati yang akan kalian “nikmati”!! Jangan merasa “GR” dulu bahwa kalian akan bertemu dengan para bidadari nan cantik rupawan!! Buku kalian “Aku Melawan Teroris” telah disingkap kepalsuan dan kedustaannya!! Bacalah buku “MEREKA ADALAH TERORIS!” Niscaya kalian akan lebih “menikmati” saat-saat akhir kehidupan kalian sebagai Khawarij-Anjing-Anjing Neraka!! Sebaiknya kalian lekas bertaubat dan sampaikan kepada umat agar jangan lagi “menumpahkan darah kaum Muslimin” seperti tindakan gila kalian!! Sesungguhnya negeri ini mayoritasnya adalah kaum Muslimin, mengacaukan dan membuat kepanikan negeri ini berarti mengacaukan dan menantang kaum Muslimin!! Keamanan yang terjamin di negeri ini adalah harapan kaum Muslimin, merekalah yang pertamakali menikmatinya.
Walhamdulillah, satu demi satu jaringan teroris ini telah berhasil diringkus hidup maupun mati. Bom-bom yang ditemukan bersama mayat-mayat mereka bisa diarahkan dan terkena kepada siapapun dari kaum Muslimin ataupun para Pembela/Pengacara yang selama ini gigih mendampinginya ataupun anggota keluarga mereka. Semoga para pengacara itu menyadari bahwa orang-orang seperti ini, yang tangannya telah berlumuran darah orang-orang yang tidak halal untuk ditumpahkan bukanlah manusia-manusia yang layak untuk dibela!! Lihatlah korban-korban Muslimin yang mati dan terluka akibat bombing para teroris itu wahai Tim Pengacara Muslim!! Mereka lebih berhak kalian sayangi daripada komplotan yang telah mengkafirkan pemerintah Muslim!! Komplotan yang dengan bangganya mengakui perbuatan bombing biadab yang selama ini telah terjadi di negeri kita!! Bahkan menuangkannya dalam bentuk buku resmi yang secara nyata menunjukkan tiada paksaan apapun terhadap mereka atas pengakuannya selama ini!! Menghalalkan perampokan dengan dalih untuk berjihad!! Ini adalah penghinaan dan pelecehan besar-besaran terhadap Islam dan kaum Muslimin!! Merampok bukanlah Berjihad dan Mujahidin bukanlah Perampok!! Teroris bukanlah Mujahid dan Mujahid bukanlah Teroris!! Setelah mereka mati, berduyun-duyun “anggota komunitasnya” dari Solo “mensupportnya” ke liang lahat, tidak ketinggalan, gelar Syuhada disematkannya!! Mereka telah mengalirkan darah kaum Muslimin dan Syuhada adalah gelarnya?!! Allahul Musta’an. Anehnya, Achmad Michdan masih pula menyatakan sanksi bahwa mereka ini adalah pelakunya!! Padahal pengakuan ada di depan mata, kebanggaan sebagai pelaku bom Syahid!! Itu adalah pengakuan yang tertulis di buku Samudra Teroris, apatah lagi dengan berbagai “pengakuan off the record” yang hanya diketahui oleh Pengacaranya saja dan tidak diungkapkan ke publik demi kepentingan pembelaan?! Terang-terangan mereka serukan untuk terus melakukan bombing dan kekacauan di negeri ini!! Negeri yang mayoritasnya dihuni oleh kaum Muslimin!! Ironisnya, anjing-anjing neraka itu masih pula berdalih bahwa bombing ini mereka lakukan untuk membela umat Islam dan melawan kekejaman Amerika!!!? Tampak bahwa Iblis telah membutakan mereka!! Anak umur 6 tahun-pun tahu bahwa Indonesia bukanlah Amerika dan Amerika-pun bukanlah Indonesia!! Dan lihatlah korban-korban mereka, orang-orang sipil tidak bersenjata!! Benar , anjing-anjing neraka itu adalah manusia paling pengecut!! Hanya berani melawan orang-orang sipil tidak bersenjata, wanita dan anak-anak!! Tapi… Samudra teroris itu berkilah bahwa hal ini dilakukan karena Amerika membantai orang-orang sipil di Irak dan Afghanistan maka orang-orang sipilpun dari kalangan mereka statusnya sama dengan pasukan Amerika dan sekutunya!!
Kita katakan kepada komplotan anjing neraka ini: “Kalau mereka memperkosa maka kalianpun akan membalas dengan memperkosa wanita dan anak-anak mereka?!”
“Mereka merampok dan kalian-pun (terbukti) telah menghalalkan perampokan!!” Allahu yahdikum.
Dan itu semua kalian atasnamakan jihad Islami untuk membela kaum Muslimin wahai teroris?! Demi Allah, kalian sedang menempuh jalan-jalan Iblis!! Bukanlah bidadari yang akan menjemput dan menikahi kalian!! Iblis laknatullah yang telah berhasil “mengawini” kalian!!
Wahai Yazid Jawaz si da’i kondang! Bukankah bendera DDII termasuk yang engkau kibarkan?! Alangkah tenarnya kajianmu (setiap Selasa jam 13,30 sampai Ashar) di Markas DDII, Masjid Al-Furqan bagi komunitas Sururi Jabotabek! Inilah hakekat nyata yang menyingkap bukti sepak terjangmu yang membahayakan umat! Dengan siapa saja engkau berkomunitas dan berinteraksi!! Wahai da’i lintas manhaj, da’i kondang atau apapun sebutan mereka terhadapmu!! Mana Al-Wala’ dan Al-Bara’mu sementara kaummu dengan bangganya mempromosikan dirimu sebagai Murid Syaikh Utsaimin Rahimahullah?! Mana bukti dan Atsarnya??! Ini adalah tipu daya!!
DDII sendiri sebagaimana yang termaktub dalam buku resminya yang ditulis oleh Lukman Hakiem dan Tamsil Linrung memiliki sumber pendanaan yang mayoritasnya sama dengan sumber pendanaan yang diandalkan oleh Sururiyyun dan Ikhwaniyyun (lihat profil Mudzakir Arif gembong Ikhwani dan pesantrennya) seperti halnya Rabithah Alam Islami, Hai-ah Ighatsah, Jam’iyyah Darul Birr dan Jum’iyyah Hizbiyyah Ihya’ut Turots Kuwait yang dinarnya menjadi tulang punggung jaringan As-Sunnah Ahmas Faiz dan At-Turots Abu Nida’ maupun Yusuf Utsman Ba’isa. Dinar itu pula yang dibela dan dilegalkan oleh Ma’had Al-Irsyad yang mengaku dengan bangganya sebagai Ma’had yang dicintai oleh Masyayikh Yordan! Sekali lagi, Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Wahai Ma’had Al-Irsyad Surabaya yang membanggakan diri sebagai ma’had yang dicintai Masyayikh Yordan!! Jangan berkelit dari jawaban kalian dari soal yang berjudul:”Apa Itu Sururi?”. Kalian jawab ciri-ciri mereka antara lain:”kompromi/bekerjasama dengan ahli bid’ah, contohnya Ja’far Umar Thalib dkk, kerjasama dengan Riziq Sihab, HUSEIN UMAR dll”(Salafindo.com_viewsoal.php_ID_10.htm)
Kita katakan:
1. Jawablah dengan jujur!! Siapakah Husein Umar?! Ya benar, dedengkot DDII!! Dan Yazid adalah salah satu pentolan DDII!! Da’i kondang di Dewan Dakwah!! Walhamdulillah, salah satu ciri sururi telah kalian sebutkan dengan “jujur” yaitu kompromi/bekerjasama dengan Husein Umar!! Siapa contohnya?! Yazid bin Abdul Qadir Jawazlah orangnya!! Apakah kalian lupa dengan petuah:”Sesama Sururi dilarang saling membuka “kartu”?! Segala puji hanyabagi Allah yang telah menyingkap kesamaran ini.
2. Ternyata dinar hizbiyyah kalian dengan dinar Hizbiyyahnya Sururi DDII-KOMPAK yang memelihara orang-orang Khawarij itu sama!!”Baju” bisa saja berbeda, tetapi yang “membelikan baju”, “menyuapi pemakai baju”, “membuatkan ma’had dan masjid si pemakai baju” bukankah dari Bos yang sama?! Ya, Muassasah Hizbiyyah Sururiyyah Ikhwaniyyah Irhabiyyah/Terorisiyyah!!
3. Sekarang kita tanya:”Apakah orang-orang/organisasi yang kompromi/bekerjasama dengan Ikhwanul Muslimin (jelas-jelas Ikhwanul Muslimin!!) juga termasuk ciri-ciri dari Sururiyyun? Jangan katakan tidak!! Maka kita ingatkan lagi siapa saja mereka ini?!
Yazid!! Abu Ihsan!! Mubarak Bamu’alim!! Pustaka Imam Syafi’i Al-Sofwa!! Masdun Pranoto!! Geis Abad!! Telah “kompromi/bekerjasama” dengan Presiden Ikhwanul Muslimin Indonesia!! Allah-lah sebaik-baik saksi!
PW Al-Irsyad Jawa Timur pimpinan Chalid “harum semerbak di Yordan” Bawazeer telah melakukan “kompromi/bekerjasama” dengan MMI-NII Ba’asyir!! GPI Pembela Saddam Komunis!! FOSIfilsafat!!
Dan Markaz Besar kalian sendiri!! Yang di Amerika telah dipuji oleh Syaikh Salim sebagai Markaz Salafiyyin ternyata mengundang Gubernur Ikhwanul Muslimin Jawa Timur beserta jajaran Ikhwaninya untuk menceramahi “jama’ah markas Salafiyyin”!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
FOSI –sepengetahuan penulis- yang pernah singgah sebentar menjadi komunitas mereka ternyata juga cenderung menggunakan pendekatan-pendekatan filsafat dengan kajian “skema dan panah” dengan sistem brain washing/cuci otak dengan dalih fase-fase pencarian kebenaran sebagaimana yang dialami oleh Nabiyullah Ibrahim ‘Alaihis Salam. Meyakini suatu kebenaran tidaklah datang secara tiba-tiba, harus melalui tahapan “peraguan-peraguan keyakinan” terlebih dahulu baru kemudian didapatkan jawaban yang benar. Jadi (di marhalah F1, mereka menyebutnya demikian. Berikutnya F2 dan seterusnya) orang harus diberikan “paket” pertanyaan dan persoalan sehingga timbul keraguan dan kegoncangan terhadap keyakinannya selama ini, barulah kemudian mereka berikan jawaban yang benar (versi FOSI) untuk menentramkannya. Iman harus dibuat goncang dan gelisah terlebih dahulu!! Tidakkah mereka berfikir bahwa umur manusia tidak akan ada yang mengetahui, bagaimana jika “mangsanya” mati dalam tahap paket “Peraguan Keyakinan”? Allahul Musta’an.
Itulah sekilas beberapa komunitas “aneh dan nyleneh” yang dirangkul oleh PW Al-Irsyad Jawa Timur di Masjid Al-Hilal Jalan Raya Purwodadi Surabaya (pimpinan “si tangan putih” yang baru saja mendapatkan panggilan “Syaikh” dari menteri Agama Saudi Arabia, ya…Syaikh Chalid Aboud Bawazeer). Bukti yang benar-benar mantap untuk menunjukkan bahwa “ilmu warisan Surkati” Pan Islamisme bergaya Ikhwani yang merangkul berbagai sekte benar-benar telah diamalkan secara sukses dan konsekwen!!
MISTERI MASJID AL-HILAL. Sangat mungkin orang selicik Abdurrahman Tamimi akan berkelit mengatakan:” Anak ingusan! Itu adalah kegiatan yang dilakukan Al-Irsyad Surabaya pimpinan saudara saya Chalid ”Si Tangan Putih yang banyak menolong dakwah Salafiyyah” Bawazeer!! Walaupun kami berdua adalah kepercayaan Masyayikh Yordan di negeri ini, tetapi…upayamu untuk menghubungkan kegiatan ”Pan Islamisme” nya dengan saya dan Ma’had Al-Irsyad adalah konklusi yang sangat dipaksakan!!”
Kita katakan:
”Tunggu dulu wahai tuan!! Apakah tuan akan mengingkari bahwa Masjid ini adalah salah satu Markas dakwah ”Salafiyyah” kalian?! Bahkan tempat yang kalian rekomendasikan?! Minta bukti? Tentu saja ada…
Ingatkah tanya jawab situs tuan dengan ukhti Ely dari Wonocolo Surabaya, selengkapnya:
ely
Dari: Wonocolo Surabaya
01/01/2006
17:10:25 WIB
SITUS INI ISINYA BAGUS BANGET. Mau tanya nih, Pesantren Al Irsyad untuk Ikhwan akhwat kan? Ana masih baru di Surabaya, Kuliah di IAIN Sunan Ampel, pengen banget bisa nyantri di Al Irsyad, tapi kata teman2 jauh, jadi boleh gak nyantri selama liburan semester saja? Mohon keterangan selengkapnya. Syukron.
Tanggapan kami:
Mahad ali al-Irsyad surabaya saat ini masih khusus buat ikhwan. Untuk Ukhti fillah, yang masih baru kuliah di IAIN Sunan Ampel hendaknya ukhti berusaha mengikuti kajian dengan pemahaman salafus shalih di Surabaya misalnya setiap Rabu sehabis Magrib DI MASJID AL-HILAL JALAN PURWADADI SURABAYA yang disampaikan oleh USTAD AUNUR RAFIQ GUFRON, DAN MEMBELI BUKU-BUKU YANG BERMANHAJ SALAF, MAJALAH-MAJALAH DENGAN BERMANHAJ/METODE SALAF SEPERTI AL-FURQON, AS-SUNNAH, ADZ-DZAKHIIRAH AL-ISLAMIYYAH, supaya ukhti mengerti/memahami ajaran Rasulullah dan Sahabat Nabi (salafus shalih)sehingga tidak terjerumus dalam hal-hal/aqidah yang bertentangan dengan agama yang banyak dijumpai/diajarkan di lingkungan pendidikan maupun masyarakat kita. Barakallahu fik.. (http://salafindo.com/bukutamu.php)
Beberapa fakta yang kita dapatkan:
1.Situs ini isinya bagus BANGET!! Benarkah? Kita sudah sama mengetahui jawabannya.
2.Masjid Al-Hilal bukanlah tempat yang asing bagi Ma’had Abdurrahman Al-Kadzab
3.Bahkan dipropagandakannya kajian Aunur Rafiq di tempat ini (promo di Masjid Perak-pun ditampilkan di salafindo.com)
4.Pernyataan yang sangat jelas bahwa:”MAJALAH AL-FURQAH, A-SUNNAH, ADZ-DZAKHIIRAH “PAN” ISLAMIYYAH ADALAH MAJALAH YANG BERMANHAJ SALAF!!?”
Hati-hati wahai saudaraku kaum Muslimin, benar-benar bukti keterkaitan dan kenyataan “Ta’awun Hizbiyyah Surkatiyyah-Turotsiyyah”!!!!
Ma’had Abdurrahman Tamimi propagandakan A-Sunnah dan membela Dinar Sururi Ma’had Bukhari (pemilik Majalah A-Sunnah-lampiran 6-) dan sebaliknya Majalah A-Sunnah promosikan Ma’had Ali Al-Irsyad dan bela si Abdurrahman Tamimi Al-Kadzab!! Al-Furqah Aunur Rafiq sebagai saksi perselingkuhan ini!!
Apakah masih kurang juga wahai tuan Abdurrahman Al-Kadzab dan tuan “Syaikh” Chalid Bawazeer tentang bukti hubungan istimewa kalian dengan komunitas aneh dan nyleneh di atas? Kita tambah lagi…..
Sekarang ”sedikit” kita bahas tentang Ustadz bermanhaj ”Salafy” yang majalahnya kalian promosikan, demikian juga jadwal kajiannya kalian sebutkan dengan jelas di situs yang ISINYA BAGUS BUANGET ini. Siapa dia? Aunur Rafiq Gresik ”Si Pentahdzir Syaikh Rabi’ Al-Madkhali” yang dinyatakan oleh Abdullah Taslim sebagai Ustadz yang bermanhaj Salafy!![21] Ketika membahas tentang Al-Sofwa Al-Muntada, kita telah menyaksikan bagaimana dia bersama Agus Hasan Bashari ber’rifqan-rifqanan” dengan gembong besar Ikhwanul Muslimin (Mudzakir Arif) di pondoknya nun jauh di Maccoppa sana!! Selain dijadikan penceramah rutin di Masjid Al-Hilal Al-Irsyad (tempat dimana Al-Irsyad berkolonisasi dengan kelompok-kelompok Hizbiyyah lainnya, foto-fotonya ada lho) dan menjadi Khatib Jum’at di Masjid Al-Irsyad Sultan Iskandar Muda (Markas Dakwah Abdurrahman Tamimi), nama Aunur Rafiq juga nongol di situs Al-Irsyad dengan tambahan gelar Ustadz Haji ketika menjadi pembimbing Manasik Haji Al-Irsyad Surabaya. Jadi sebenarnya orang ini bukanlah orang luar bagi Al-Irsyad, tenaga dan ilmunya banyak mereka butuhkan dan.. mereka promosikan!
Sebagian anak buahnya -sebagaimana pula yang terjadi di Malang- ketika disebutkan bukti-bukti Hizbiyyah dan kesesatan Al-Sofwa mereka berupaya meyakinkan kepada umat bahwa Aunur Rafiq dan Agus Hasan Bashari tidak lagi memiliki kaitan dan hubungan dengan Al-Sofwa. Mobil Al-Sofwa telah dikembalikan oleh Aunur Rafiq! Itu adalah bukti nyata beliau tidak lagi berhubungan dengan Al-Sofwa!! Sudah sekitar 2 tahunan Ustadz Agus keluar dari Al-Sofwa! Benarkah?! Biarlah Al-Sofwa sendiri yang akan menjawab dengan lugas, rinci dan mantap:
NAMA KEGIATAN
“ Raih Kesempurnaan Pahala RAMADHAN 1426 H (Oktober 2005 M-pen) dengan Shadaqah, Infaq, Wakaf, Kafarat & Zakat“….
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
ي Waktu : 1 Ramadhan –29 Ramadhan 1426 H
ي Tempat :
1. Masjid Jami’ As-Sofwa Lenteng Agung, Jakarta Selatan
2. Masjid-Masjid sekitar Yayasan As-Sofwa ( 10 Masjid ).
3. Tiga puluh kota di Indonesia ( Banda Aceh, Aceh Besar, Lhoukseumawe, Meulaboh, Aceh Jaya, Medan, Lampung, Jakarta, Bandung, Bogor, Purwakarta, Serang, Cianjur, Tasikmalaya, Cirebon, Brebes, Pemalang, Purwokerto, Cilacap, Temanggung, Semarang, Boyolali, Yogyakarta, Madiun, Kediri, Trenggalek, Malang, Tuban, Gresik, dan Surabaya ).
Masing-masing kota ditangani oleh relawan yang ada di daerah.
PELAKSANA PROGRAM
TIM PELAKSANA DI MASJID JAMI’ AL SOFWA
Penanggung Jawab Utama : ABU BAKAR MUHAMMAD ALTWAY
Pelaksana : Pemegang Amanah SIWAKZ AL SOFWA
Ketua Divisi Layanan Mustahiqqin
TIM PELAKSANA DI DAERAH
& Banda Aceh : SIWAKZ ALSOFWA Cabang NAD
& Aceh Besar : SIWAKZ ALSOFWA Cabang NAD
& Lhoukseumawe : SIWAKZ ALSOFWA Cabang NAD
& Meulaboh : SIWAKZ ALSOFWA Cabang NAD
& Aceh Jaya : SIWAKZ ALSOFWA Cabang NAD
& Medan : ABU IHSAN AL-MAIDANI
& Lampung : Hadits Yatiran
& Jakarta : HUSNUL YAQIN, LC
& Bandung : ABU HAIDAR AS-SUNDAWY
& Bogor : Mujahid Aslam
& Purwakarta : IBRAHIM SA’ID (orang Malang yang sekarang Mujur bersama Al-Sofwa Al-Muntada)
& Serang : Mujahid Aslam
& Cianjur : Tansyah Abdul Qodir
& Tasikmalaya : ABU QOTADAH
& Cirebon : Muhammad Thaharah, Lc
& Brebes : Miftah Kisnandar
& PEMALANG : GEIS UMAR BAWAZIER
& Purwokerto : Abu Musa Imam Sudiro
& Cilacap : ASMUJI MUHAYYAT, LC
& Temanggung : Agus Affandi
& Semarang : IR. HARITS BUDIATNA
& Boyolali : Ahmad Khudlori
& Yogyakarta : SA’ID SYAMSUL HUDA
& Madiun : Hanifuddin Abdul Mun’im
& Kediri : HASYIM RIFA’I
& Trenggalek : Miftahurrahman Majidi
& MALANG : AGUS HASAN BASHORI, LC, M.AG
& Tuban : Harun Ar-Rasyid & Abdul Hamid Mashun, Lc
& GRESIK : AUNUR RAFIQ GHUFRON, LC
& SURABAYA : AINUL HARIS UMAR THAYYIB, LC, M.AG
ANGGARAN DANA
I. Buka Puasa Untuk Faqir Miskin
1. Masjid Jami’ As-Sofwa Lenteng Agung ;
Rp 7.000,-X 400 orang X 29 hari = Rp.81.200.000,-
2. Masjid-Masjid sekitar Yayasan As-Sofwa ( 10 Masjid ) :
10 X Rp 7.000,-X 200 orang X 10 hari = Rp. 140.000.000,-
3. 30 Daerah Luar Jakarta :
30 X Rp 7.000,-X 200 orang X 10 hari = Rp.420.000.000,-
Total Anggaran Buka Puasa Untuk Faqir Miskin : Rp.641.200.000,-
Ket : Rp. 7000,- = harga makanan per porsi
II. Pembagian Sembako
400 orang X Rp. 150.000,- = Rp.60.000.000,-
III. Penyaluran Zakat Fitrah & Maal
-Menyesuaikan penitipan zakat
IV. Pembagian baju lebaran
400 orang X Rp. 100.000,- = Rp. 40.000.000,-
Total Anggaran Untuk Seluruh Kegiatan Ramadhan =
Rp.741.200.000,- ( tujuh ratus empat puluh satu juta dua ratus ribu rupiah )
(ALSOFWAH.OR.ID : index.php, Versi Online : index.php/?pilih=lihatmaklumat&id=41))
Kita katakan: Allahul Musta’an. Ternyata masih nongol juga nama orang-orang yang katanya sudah tidak berhubungan lagi dengan Al-Sofwa!! Aunur Rafiq, Lc!! Agus Hasan Boshururi, Lc, M.Ag.!! Mengibuli umat?![22]
Hanyalah orang-orang yang dipercaya Al-Sofwa yang diberi amanah dan kepercayaan untuk menyalurkan dana Ramadhannya!! Mungkinkah ya Ikhwah bahwa orang-orang yang membenci dan memusuhi dus apalagi menerangkan kepada umat akan bahaya dan kesesatan Al-Sofwa masih diberikan kepercayaan untuk menyalurkan dananya?! Mungkinkah ya Ikhwah bahwa da’i-da’i kondang yang (kalau benar) menyatakan telah berlepas diri dari Al-Sofwa dan kesesatannya masih mau dan sudi untuk menyalurkan “dana Musliminnya”?! Anda akan menjawab tidak mungkin, tetapi apa yang tidak mungkin bagi Hizbiyyun dan para da’inya?! Asal di situ ada dinar Hizbiyyah, 1001 kilah akan siap meluncur membawa helah. Bil fulus kulli syai’in tembus!!
Dimana ada gula …. di situ ada semut
Dimana ada harta …di situ ada (Sururi) menyemut!!
Maka dengarkan lagi isi Mubahalah Abdurrahman Tamimi yang mengharukan:
“:”…MEREKA TELAH MENGATAKAN TENTANG KAMI DAN TENTANG MA’HAD KAMI BAHWASANYA KAMI MEMPUNYAI HUBUNGAN DENGAN YAYASAN AL-SOFWAH DI JAKARTA DAN AT TUROTS…”
Abdurrahman Tamimi!! Ustadz H.Aunur Rafiq,Lc. dan Ustadz H.Agus Hasan Boshururi,Lc.,MAg[23]. terbukti mempunyai (dan masih!) hubungan dengan Al-Sofwa!!
Abu Salma!! Apa komentarmu terhadap kenyataan ini?! Bukankah engkau telah ”berbasa-basi” dengan menyatakan bahwa AL-SOFWA MANHAJNYA TIDAK JELAS?! Sebagaimana penjelasan Ustadz-Ustadzmu!! Bagaimana mungkin engkau menyatakan demikian sementara Abdullah Taslim yang engkau bangga-banggakan justru mencari aman dengan ”tawaquf” dalam menyikapi yayasan Hizby yang jelas-jelas Hizby ini? Engkau kenal dengan Aunur Rafiq? Engkau lupa dengan Agus Hasan Bashori?! Apakah mereka berdua termasuk yang menyatakan bahwa Al-Sofwa manhajnya tidak jelas?! Yang jelas, mereka jelas-jelas masih berhubungan dengan Al-Sofwa Al-Muntada!! Hati-hati, 2 benteng kokoh pengemban amanah Al-Sofwa di Gresik dan Malang akan menyerangmu!! Allahu yahdikum.
Dan jangan engkau ”terlalu rifqan dan mawaddah” terhadap Al-Sofwa Al-Muntada kepanjangan tangan Al-Muntada London milik organisasi Sururi Internasional!!
Dirimu telah berdusta wahai Abu Salma ketika menyatakan bahwa ”Al-Sofwa manhajnya tidak jelas”!!
Engkau hendak ”menggantung nasib” Al-Sofwa di ”awang-awang” sebagai legalitas manhaj pramuka kalian!! Di sini senang di sana senang?
Kalau ”nasibnya” tidak jelas bukankah kalian merasa lebih lega dan leluasa berhubungan dengannya?! Dan ….menikmati kekayaannya?! Ada khilaf dalam permasalahan ini! Kalau begitu? Harus berlapang dada, tidak boleh untuk saling mengklaim masing-masingnya paling benar! Tasamuh !!
Ya, khilaf baina Hizbiyyin wa Sururiyyin!! Saja!!
Adapun kedudukan Al-Sofwa Al-Muntada di sisi Salafiyyin?! Jum’iyyah Hizbiyyah!! Sesat dan menyesatkan!!
Mari kita perjelas Hizbiyyah dan kesesatan Al-Sofwa (dan harus kita ulangi lagi poin-poin kesesatannya)! Terpaksa hal ini kita lakukan karena yang kita hadapi adalah sekelompok Hizbiyyin yang tebal kantong dan tebal muka, sekaligus!!
Ustadz Muhammad Umar As-Sewed. Sebagai salah satu pendiri Al-Muntada, kesaksian beliau yang dipublikasikan di akhir tahun 90-an telah membuka mata sekian banyak Salafiyyin. Di kalangan asatidzah sendiri sampai terjadi eksodus besar-besaran dari yayasan ini setelah SEMAKIN JELAS MANHAJ DAN SIKAP AL-SOFWA dan penguasa di atasnya!!
Keluarnya beliau dari Al-Muntada adalah bukti nyata bahwa Al-Sofwa memiliki manhaj yang jelas!! Sururi!!!
Keluarnya sekian banyak Asatidzah dari Al-Sofwa (di tahun 90-an) adalah waqi’ yang tidak bisa dipungkiri bahwa manhaj Al-Sofwa benar-benar Sururi!!
Hubungan Muhammad Khalaf dengan Salman Al-Audah!!
Hubungan mesra Muhammad Khalaf dengan Anis Matta dedengkot partai Ikhwanul Muslimin!!
Hubungan Muhammad Khalaf dengan Shalih Faiz, seorang guru di Jami’ah Islamiyyah Madinah yang dipecat karena terfitnah dengan Sururiyyah!!
Sokongan dana Muhammad Khalaf kepada pondok Ahlul Bid’ah Ba’asyir Ngruki dalam keadaan dia tahu benar fikrah Khawarij NII yang disebarkannya! Dalam keadaan dia sudah dinasehati Ustadz Muhammad Sewed!!
Aliansi Al-Sofwa dengan gembong-gembong harakah yang jelas-jelas manhajnya Ikhwani!! Mudzakir Arif!! Mushlih Abdul Karim!! Ahzami Samiun!!
Belum lagi ”jasa besar” Al-Sofwa dalam memfasilitasi berbagai kegiatan yang diasuh oleh para da’i ”binaannya” baik yang berlatar belakang takfiri seperti Farid Okbah, Aman Abdurrahman (Cimanggis Bomb), Ahli hadits ”otodidak” (Abdul Hakim Abdat), da’i kondang (Yazid Jawas), Turotsy (Khalid Syamhudi, Abu Nida’, Abu Ihsan, Ahmas Faiz), Irsyady (Aunur Rafiq, Nizar Jabal), Quthby (Yusuf Ba’isa), Ikhwani (namanya sudah tertulis) maupun orang-orang yang tidak jelas ”latar belakang pemikirannya”. Kesemuanya bersatu padu di dalam ”Molen putar” yayasan Tong Sampah…Al-Sofwa Al-Muntada!!
Apakah masih kurang jelas ”sinar matahari di siang bolong” ini wahai Abu Salma penipu umat? Kita lanjut…
Syi’ar terbuka dan terang-terangan ta’awun Hizbiyyah Sarriyyah antara Al-Sofwa dengan Hidayatullah, Al-Haramain, Ihya’ut Turots, belum lagi promosi Al-Sofwa terhadap L-DATA yang menjadi sarang gembong-gembong Ikhwanul Muslimin!!
Propaganda penyesatan di situsnya yang terang-terangan mengajak umat untuk berHizbiyyah-ria dengan para gembong Sururi internasional, Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, Syaikh Ibrahim bin Abdullah Ad-Duwaisy ”fotokopi” Salman Al-Audah, Kedua nama itu diletakkan di atas nama Syaikh Al-Albani Rahimahullah!!!!!!? Sa’ad Abdullah Al-Buraik, Abdul Wahhab Thoriry, Sa’id bin Musfir, Ali Al-Qarni, Bisyr bin Fahd Al-Bisyr, Muhammad Mukhtar Asy-Syinqity, Ahmad Al-Qahhthan dan DR.THARIQ SUWAIDAN!! Siapa yang tidak kenal dengan Thariq Suwaidan gembong besar Hizbiyyin-Sururiyyin-Ikhwanul Muslimin!! Doktor wahai Abu Salma!! Dan disisimu ada Caldok yang engkau banggakan!!
Mungkin ada diantara pembaca yang bertanya:”Kenapa berbagai tipe manusia dan manhaj bisa kita temukan di Al-Sofwa saling bahu membahu dan berdakwah bersama? Bukankah ini merupakan prototipe manhaj ”berbeda-beda tetapi tetap satu jua”? Manhaj ”Kita saling menolong pada apa yang kita sepakati dan saling mema’afkan pada apa yang kita perselisihkan”!! Ya, Manhaj Ikhwany dan mewakili pula Manhaj yang diperjuangkan oleh Surkaty!!
Dan semua komunitas lintas manhaj tersebut dapat tentram dan seiring dalam berdakwah karena dilandasi oleh UUD Al-Sofwa yang berisi kedustaan besar atas nama Rasulullah dan Salaful Ummah Ridwanullah ”alaihim Ajma’in!!! Apa isi UUD Sesat Al-Sofwa yang dengannya para ”binaannya” menegakkan punggung-punggung mereka? Penghancuran syari’at nahi munkar!! Sehancur-hancurnya…
”SIKAP MEMBUKA AIB DAN MENCELA MEREKA (yang menyimpang dari aqidah Salaful ummah-peny) BUKANLAH MANHAJ YAYASAN KARENA TINDAKAN TERSEBUT BUKAN BERASAL DARI PETUNJUK NABI DAN BUKAN PULA TELADAN DARI SALAFUL UMMAH”!!!!(alsofwah.or.id/index.php?pilih=hal&id=2)
Allahu Akbar!! Demi Allah!! Sungguh tulisanmu bahwa Manhaj Al-Sofwa tidak jelas adalah bukti nyata betapa dirimu kurang mensyukuri nikmat Allah kepadamu!! Mata, gunakanlah untuk melihat kebenaran dihadapanmu dan jangan engkau berpura-pura buta!! Telinga, gunakanlah untuk mendengarkan burhan dan hujjah Salafiyyin yang membongkar borok dan kesesatan Al-Sofwa dan jangan pura-pura tidak bisa mendengarnya!! Setelah semua ini, jangan coba-coba dirimu mengumbar kesesatan dan berupaya menipu umat dengan menyatakan bahwa Manhaj Al-Sofwa tidaklah jelas!! Ingat, semua jari tangan kaum Muslimin yang mencintai Kebenaran telah siap untuk menudingmu dan berkata:”Jangan lagi dustai kami!! Sungguh telah terbongkar kedustaanmu!!”
Jangan kalian coba-coba sesatkan lagi kaum Muslimin wahai Abu Salma dan para penyesat yang menjadi pembisikmu baik dari kalangan jin maupun manusia!! Sekian tahun para Asatidzah telah memperingatkan kesesatan dan kejahatan batalion Al-Sofwa beserta seluruh kru dan jaringannya!! Bertahun-tahun MONEY POLITIK dilancarkannya kepada umat agar umat menjual manhaj dan kehormatannya!! Dan –sebaliknya- sekian tahun itu pula Ustadz-ustadzmu menikmati fasilitasnya!! Membelanya!! Yazid adalah pemegang kran dananya!! ”Dalil” dan ”Dana” adalah keahliannya!! Penuntut ilmu tidak boleh tahdzir para penyesat adalah ”bungker” Hizbiyyahnya!! Jangan membuka aib dan mencela mereka!! Biarkan kami leluasa menikmati dinar dan fasilitasnya!!
Setelah itu semua, masihkan ada dari kita yang berakal sehat dan mencintai Al-Haq dan para pembawanya yang terkecoh dan tertipu mentah-mentah oleh si Abu Salma yang rencana pernikahannya telah di”soft launching” oleh situs Ma’had Al-Irsyad yang mengaku dicintai dan mencintai masyayikh Yordan?!
Masih kurangkah wahai Abdurrahman dan Chalid Bawazir ”menara” bukti ”hubungan kekerabatan” para da’i gaul lintas manhaj di atas? Kita tambahkan lagi….
AL-IRSYAD BAU ROKOK?! Dalam infoalirsyad.com/edisi84 di halaman bagian sebelah kanan tertulis dengan gambang:
INFO Ma’had ’Ali Al Irsyad Surabaya :
Ahmadiyah
Dalam Perspektif Islam
(artikel)
Kita meminta dengan hormat agar kalian –wahai anggota Hizbul Irsyad beserta semua anggota komunitas Sururi Indonesia- untuk menoleh ke kolom sebelah kiri. Bukankah mulai tercium aroma rokok Djarum Futsal wahai Abdurrahman Tamimi?! Ya, berbanggalah dan berbahagialah bahwa tim Futsal kalian (lengkap bersama fotonya) telah menjadi Juara Nasional!! Helmi Gana sekretaris si Tangan Putih ikut Promosi rokok Djarum Futsal di situs resmi Al-Irsyad “liar”? Ah kenapa tidak?! Bukankah pendahulu kami yang paling disayang oleh Syaikh “Drumband Mars Surkati yang Perkasa” yaitu Abdullah Badjerei juga “ditazkiyah” merokok dihadapan Syaikh Irsyadiyyin kami?!
Apakah kalian masih mampu untuk berucap:
”Dan ketahuilah, penisbatan apa yang anda sampaikan itu kepada mahad Ali al-Irsyad Surabaya adalah tidak benar, dan sikap tidak adil dalam memusuhi seseorang atau lembaga”(Salafindo.com_com – Situs Resmi Mahad Ali Al-Irsyad Surabaya.htm).
Bukankah kemesraan kalian dengan situs Al-Irsyad ini begitu lekat dan begitu nyata? Ataukah kalian akan berani menuduh bahwa situs Alirsyad.com telah mencomot begitu saja artikel yang kalian tulis untuk dipampangkan di situsnya tanpa seizin dan sepengetahuan kalian?! Tidak ada lagi tempat bagi kalian untuk bersikap “malu-malu kucing” tentang hubungan kekerabatan ini karena Infoalirsyad.com-pun tiada malu (kok) untuk mengucapkan selamat terhadap Majalah Neo-AdzDzakhiirah kalian:
“Pertama, Redaksi mengucapkan selamat kepada majalah Adz-Dzakhiirah yang diterbitkan oleh Takmir Masjid Al-Irsyad Surabaya dan Ma’had ‘Ali Al-Irsyad Surabaya”(infoalirsyad.com_edisi51_index-7.html)
Saudaraku, janganlah kita terkejut dan terkecoh dengan berbagai kilah ”sabuk pengaman di atas” karena pendahulu mereka (baca:Salaf-i made in Surkati) telah mengajari cara berkelit yang hebat:
Al-’Allaamah Ustadz Sholah al-Bakri, pengarang buku, Tarikh Hadramaut as-Siyasi serta Taariikh al-Irsyad fii Indonesia. Ia terkenal pula dengan ucapannya saat Al-Irsyad dilanda fitnah, “KALAU MATAHARI TELAH TERBIT DARI BARAT, BARULAH SAYA AKAN BERPALING DARI AL-IRSYAD.” Menghabisi usia tuanya sampai wafatnya di Bogor, sebelumnya masih sempat menyaksikan muktamar Akbar Al-Irsyad di Surabaya Desember 1990. (H. Hussein Badjerei dalam “Ahmad Soerkati (2)”, alirsyad.or.id/index.html, Nov 29,04 | 10:52 am, Buku Aslinya hal.47)
Dan dilanjutkan dengan sukses oleh generasi berikutnya:
”Adapun apa yang antum utarakan ttg Al-Irsyad dan ”tetek bengek”nya plus menyebarnya majalah As-Sunnah dll ke Kuwait, itu bukanlah hujjah ’alaina yang memudharatkan dakwah sama sekali…”(Abu Salma <abu [email protected]>)
Wallahi ini adalah talbisul Iblis, taqlid buta yang dicela oleh agama!! Tulisan dan ucapan yang tidak akan keluar kecuali dari fanaTIKUS Al-Irsyad! Hizbul Irsyad!! Tulen!! Bukti Hizbiyyah yang nyata! Membuta babi menentangi kebenaran dan para penyerunya!! Tiada peduli dan tiada mau menerima kenyataan dan bukti Hizbiyyah yang terjadi dan dilakukan di depan mata! Kerendahan dan kehinaan yang pasti berakhir dengan kebinasaan –kalau kalian tidak bertaubat-!! Allahu yahdikum.
Jangan kalian ajukan orang- semacam Abu Salma alias Abu Amman alias Ibnu Burhan alias Abu Hudzaifah alias Muhammad Rachdi Pratama dan entah alias apalagi namanya untuk menjadi “bemper” berbagai bukti dan kesaksian yang kita ungkapkan!! Hanyalah “sedikit” kepandaian bersilat lidah yang dia miliki untuk kemudian “dipoles” sedemikian rupa “seolah” menjadi hujjah yang tiada terkira di kalangan kaumnya!! Ambil contoh:
1. Abu Salma di situsnya (abusalma.bahaya.net) menyatakan:”Ihya’ut Turots yayasan hizbiyah sebagaimana dikatakan oleh para ulama, dan kami baro’ dengan kesesatan mereka… kami mentahdzir mereka dan selain mereka, seperti Aid al-Qorni, Safar Hawali, Awadh al-Qorni, Salman bin Fahd al-Audah dan selain mereka…(Anti Sururi & Haddadi, June 22nd 2005, 07:26:09). Dia juga menulis:
“…di sini al-Akh Sarijan menyebut nama ana dalam messagenya ttg IT. Ana katakan Benar ucapannya bahwa ana mengatakan dana yg dikumpulkan oleh IT adalah dana dari muhsinin kaum muslimin, sbgmn yg dikatakan oleh asatidzah trmsk fadhilatu Syaikhuna salimal-Hilaly (Ada rekamannya pd dauroh 2001 di masjid al-Irsyad Surabaya). Adapun perkataannya bahwa IT (Ihya’ut Turots) mengambil dana dari Syi’ah, maka kami tidak tahu ttg itu. Dan Alloh adalah saksi.
Ana tdk faham mengapa dia menuliskan pesan seperti itu di guestbook salafy.or.id dengan menyebutkan nama ana. Seakan2 dia berusaha menunjukkan bahwa ana mendukung Ihya’ut Turots dan mendukung penyimpangan-2nya, padahal wallohi ana berlepas diri dari hal ini sebelum maupun sesudahnya” (AlFatoni, October 15th 2005
08:05:56 PM, judul:”Ttg Pesan Abu Muhammad di salafy.or.id”)
Dengan pernyataan ini Abu Salma ingin menunjukkan sikap tegasnya terhadap Ihya’ut Turots! Dan pada saat yang sama dia bersikap kebanci-bancian dengan berusaha menutup mata bahwa ”dana dari muhsinin” tersebut bertujuan untuk menghancurkan dan memecahbelah dakwah Salafiyyah sebagaimana penjelasan para Masyayikh Salafiyyin!! Ya, memberi bantuan dana untuk memecahbelah Salafiyyin!! Bagaimana mungkin dua sifat yang berlawanan dan kontradiktif bisa terkumpul pada saat yang bersamaan?!
Apa yang tidak mungkin bagi Hizbiyyin?! Asal berkaitan dengan fulus maka semua ”kilah” bisa diatur redaksionalnya!!
Kita katakan:”Dan “talbis” ini pula yang PERSIS dinyatakan oleh Ma’had Al-Irsyad pimpinan Abdurrahman Tamimi di dalam situsnya salafi.or.id yang kemudian mati dan bangkit kembali menjelma menjadi Salafindo.com (sebagaimana bukti yang kita lampirkan).
Sungguh menjadi jelas bagi kita kenapa Abu Salma dan Jaringan Sururinya begitu ”getol” mempropagandakan bahwa Ihya’ut Turots memberikan bantuan ini dan itu terhadap dakwah Salafiyyah. Tetapi siapa yang merasa terbantu? Lebih jelas dan gamblang adalah pernyataan Syaikh Abu Yasir Khalid Ar-Raddadi Hafidhahullah bahwa Ihya’ut Turots adalah ORGANISASI YANG MEMBANTU DAN MENOLONG HIZBIYYUN!!
Jelas sudah siapa yang merasa terbantu dan tertolong oleh jaringan Hizbiyyah sesat ini. Hizbiyyun!! Saja!! Titik.
Jazakumullahu khairan katsira wahai Syaikh kami atas bimbingan nasehatnya kepada Salafiyyin untuk menjawab syubhat dan talbis antek-antek dan pembela Ihya’ut Turots!!
Di sana juga ada organisasi/orang-orang yang benar-benar awam yang tidak mengenal sepak terjang Ihya’ut Turots, sama sekali, dan tentu saja beda dalam menyikapi keduanya.
Mereka (siapapun dia!) yang menyatakan bahwa dana Ihya’ut Turots bersumber dari Muslimin haruslah dan wajib memberikan bukti kongkrit dan ilmiyyah!! Dan kita –Alhamdulillah- dapat menyodorkan bukti bahwa salah satu kelompok “Muslimin” itu adalah SYI’AH!!
Kalaulah Sururiyyun “lokal” itu bukan hanya komunitas “norok buntek/ ikut-ikutan aja” dan menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiyyah sebagaimana pengakuannya sebagai Salafy, tentu saja mereka akan menguatkan pernyataannya tentang “Muslimin” yang dimaksud dengan bukti-bukti ilmiyyah pendukung bahwa “Muhsinin Muslimin” penopang dakwah Hizbiyyah Ihya’ut Turots tersebut bukanlah berasal dari kelompok Sururi, Syi’ah, Ikhwani atau sekte sesat lainnya!! Jangan karena kita berhasil menunjukkan salah satu bukti “jenis” Musliminnya, kemudian berlepas diri dengan menyatakan “tidak tahu”! Allahul Musta’an.
Ini adalah cuci tangan, kurangnya rasa tanggung jawab terhadap berbagai pernyataan yang dilontarkan kepada umat!! Jangan ombang-ambingkan umat dengan kalimat yang bersayap!!
Katakan terus terang bahwa:”Kami mentahdzir dan meyakini sebenar-sebenarnya bahwa Ihya’ut Turots adalah organisasi sesat Hizbiyyah yang menyebarkan malapetaka di seluruh dunia dakwah Salafiyyah!! Tetapi katakan pula bahwa kami tidak memperingatkan umat dari “money politiknya” yang terbukti berhasil memecah belah kaum Muslimin, khususnya Salafiyyin!! Kami mengingkari peringatan Masyayikh akan bukti nyata dan bahayanya pecah-belah umat oleh Dinar Hizbiyyah IT!! Kami mentahdzir Ihya’ut Turots tetapi kami merekomendasikan para da’inya (Ingat nama Ahmas Faiz yang kalian rekomendasikan!!)!! Kami bara’ dari Ihya’ut Turots tetapi kami tetap keras (kepala) mempromosikan dan meliput berbagai acara Daurah masyayikh Yordan mulai yang pertama sampai yang terakhir di majalahnya Ihya’ut Turots (As-Sunnah)!! Kami tetap berkoalisi dakwah dengan Majalah As-Sunnah walaupun terang-terangan mereka menyatakan diri mengikuti prinsip-prinsip Hizbiyyah Abul Hasan Al-Ma’ribi!! (pembaca dapat membuka sahab.net bahwa ada sekitar 218 artikel yang membongkar kesesatan Abul Fitan Al-Ma’ribi Al-Mishri Al-Hizbi!!)
Justru bukti yang dapat kita ajukan ini menjadi hujjah atas kalian bahwa tidaklah keluar “fatwa” kalian tentang sumber dana itu berasal dari Muslimin kecuali ucapan tersebut tidak didasari oleh ilmu dan kenyataan!! Lebih lanjut, dengan pernyataan yang “asal keluar” inilah kemudian kalian membela dan bersimbiosis mutualisme dengan para agen-agen Ihya’ut Turots di Indonesia semacam Yusuf Baisa, Abu Nida’, Ahmas Faiz dan Majalahnya, As-Sunnah!!
Lebih dari itu, kalian –wahai Hizbiyyun Ahlul batil!- menutup mata dari kenyataan yang ada tentang peringatan dan tahdzir Masyayikh Salafiyyin bahwa Ihya’ut Turots adalah yayasan Hizbiyyah yang menyesatkan!! Memecahbelah barisan kaum Muslimin!! Memerangi dakwah Ahlussunnah!! Dan menyerang kehormatan para ulama ulamanya!! Kenapa kalian bela ?! Katakan dengan lantang:”Dananya dari Muhsinin Muslimin yang banyak membantu kami, komunitas Hizbiyyin-Sururiyyin!!”
Bagaimana kalian menjawab “tidak tahu” sementara Dinar Hizbiyyah Ihya’ut Turots inilah yang kalian bela-bela selama ini bahkan kalian carikan alasan untuk melindungi Ma’had Bukhari dan jaringannya yang menjadi penadahnya[24]?! Mengucapkan tanpa mengetahui hakikatnya adalah keliru dan membela tanpa mengetahui kebenarannya adalah mushibah!! Dan bukankah engkau –wahai Abu Salma- yang menulis:
“Sesungguhnya keterlibatan seseorang dalam hal yang bukan urusannya
dan ia lari dari kebenaran adalah salah satu sebab kefrustrasiannya“,
kita tambahkan…
(Sesungguhnya pembelaan seseorang dalam hal yang dia tidak mengetahui kenyataannya
kemudian lari dari bukti kebenaran dengan alasan tidak tahu adalah salah satu pintu kebinasaan!-peny)
Dan kalau kalian tahu kemudian diam bahkan tetap membuta babi membelanya, maka mushibahnya jauh lebih besar!! Hadza Khianat!!
Dan (lagi) jawaban “tidak tahu” yang terlontar ini, seharusnya tidak lagi menjadi alasan dan kilah bagi orang-orang yang mencintai kebenaran kecuali WAJIB baginya untuk rujuk dari pendapatnya terdahulu!! Seharusnyalah mereka membuka mata dengan bukti yang kita sodorkan!! Oo, ternyata “muslimin” itu salah satunya Syi’ah!! Tetapi rupanya rujuk kepada kebenaran hanyalah slogan di bibir semata, Abu Salma berkata:
“Adapun komentar admin salafy.or.id thd ana maupun website ana, tidaklah berguna apa-apa. Karena perkataan mereka bagaikan angin -busuk- yang tak berpengaruh apa-2 melainkan hanya menyebabkan mual” , tidak itu saja, Abu Salma melanjutkan:
“Sesungguhnya diriku yakin bahwa: Gonggongan anjing-anjing itu tidak membahayakan awan”.
Allahul Musta’an.
Kedua, pernyataanmu yang berlindung dibalik ucapan Syaikh Salim Al-Hilaly (yang engkau katakan ada rekamannya) tidak akan mampu menjadikan kalian terbebas dari kewajiban untuk memberikan hujjah dan burhan atas fatwa yang kalian lontarkan kepada umat!! Jangan ajari umat untuk bertaqlid dan fanatik!! Bukankah hal ini yang engkau tuduhkan terhadap orang-orang yang fanatik kepada Syaikh Rabi’?
“Tiada lain dan tiada bukan, para ashaghir atau bocah-2 ingusan yang dangkal pemahamannya[25] dan fanatik buta kepada beliau, dan mereka inilah orang-2 yang memiliki semangat jahiliyah…”Ataukah engkau hendak mengajari anak-anak ingusan itu pepatah “menggunting dalam lipatan, tangan sendiri yang jadi korban”?
Syaikh Rabi’ Hafidhahullah telah membongkar kesesatan Abdurrahman Abdul Khaliq secara ilmiyyah dan kita menerimanya? Itukah ashaghir dan bocah ingusan yang fanatik buta kepada beliau?!
Syaikh Muqbil Rahimahullah melarang kaum Muslimin untuk menyerahkan dananya kepada Ihya’ut Turots karena mereka gunakan untuk memecah belah dakwah Salafiyyah!! Dan kita membenarkannya!! Indonesia adalah salah satu korban nyata kejahatan kejinya!! Kuwait!! Yordania!! Amerika!! Kanada!! Belanda!! Arab Saudi!! Yaman!! Sudan!! Dengan apa wahai Abu Salma kaum Muslimin dipecahbelah oleh Ihya’ut Turots?! Dinarnya!! Dan dinar ini pula yang kalian belalegalkan! Bahkan lebih dari itu, Firanda menyeru dalam ”Buku Emas”nya yang sekarang menjadi pegangan setiap Turotsi untuk berta’awun dengan yayasan Hizbiyyah tersebut!!
Syaikh Muqbil Rahimahullah telah memberikan jawaban yang sangat tepat ketika beliau ditanya tentang syubhat yang dilemparkan oleh Ihya’ut Turots bahwa mereka mendapatkan rekomendasi dari Kibar ulama!! Dan Firanda ternyata menggunakan ”taktik” syubhat kuno ini!!
Syaikh Rabi’ Hafidhahullah telah memberikan jawaban yang sangat memuaskan bagi setiap pencari kebenaran dengan ucapan beliau: ”Dan aku menasehati seorang Salafi yang jujur agar tidak menjerumuskan saudara mereka dalam berbagai perselisihan yang berkelanjutan, berkata ini dan berkata itu.
Aku telah menasehatkan kalian dalam banyak kesempatan agar kalian hendaklah menjauhkan diri dari berbagai sebab perselisihan. Bekerjasama dengan Ihya’ut Turots akan mengantarkan kepada pergolakan dan perselisihan diantara kalian.
Seorang Salafi yang jujur tidak akan mempermainkan dakwahnya dan saudara-saudaranya dengan menjerumuskannya ke dalam pergolakan khilaf, barakallahu fiikum”
Dan pernyataan beliau ini cukup untuk membantah kilah serta talbis Firanda:”Perpecahan tersebut tidak terjadi kalau saja kita bersikap benar dalam menghadapi perbedaan pendapat yang ada di kalangan Ahlus Sunnah…Selanjutnya kita balik pernyataan kalian (minimal keberadaan yayasan Ihya’ut Turots membuat perpecahan di kalangan Salafiyyun? Bukankah ini merupakan kemudharatan?-peny). Keadaan kalian yang melakukan tahdzir dan hajr tanpa mengikuti aturan yang benar itulah yang menimbulkan perpecahan di kalangan Salafiyyun”(Lerai Pertikaian…, hal.246-247). Lihatlah wahai saudaraku, bagaimana Firanda mencoba membantah dan menetralisir fatwa Syaikh Rabi’. Siapakah yang menjadi penyebab malapetaka perselisihan dan perpecahan? Salafiyyin ataukah Ihya’ut Turots? Perhatikanlah, di mana kebenaran itu berpihak?! Dan dari siapa talbis itu memancar? Berlaku jujurlah wahai Firanda!! Untuk kesekian kalinya kita katakan:
Buruk muka….janganlah cermin yang disalahkan!!
Dinar pecahbelah Ihya’ut Turots…janganlah Salafi yang dikambinghitamkan!!
Kalaulah engkau jujur, tentu akan mengakui dan menyatakan terus terang bahwa justru iming-iming harta Ihya’ut Turots-lah yang paling berbahaya!! Money Politik kaliber Internasional!! Tengoklah da’i kondang di kanan kirimu!! Merekalah contoh berharga betapa dinar telah membelokkan mata ”kebenarannya”!! Adapun Abdurrahman Abdul Khaliq?! Walaupun dia adalah anggota “Kibar Masyayikh” dari Ihya’ maka kesesatannya adalah suatu kenyataan yang terang benderang!! Syaikh Rabi’ telah menyingkap kesesatannya demi keselamatan dan kemaslahatan umat!! Apakah mampu para da’i kondang di sekelilingmu membantah argumen-argumen yang dikemukakan oleh Syaikh Rabi’?! Tentu tidak akan mampu. Dan apakah mampu para da’i kondang di sekelilingmu menolak godaan dinar Hizbiyyah yang ditawarkannya? Jawabannya tentu sama, tidak akan mampu!!
Kalau demikian keadaannya, mana yang lebih berbahaya antara Abdurrahman Abdul Khaliq ataukah dinar Hizbiyyah yang ditebarkannya?
(Sekali lagi) Kalau kalian jujur, tentu mayoritas kalian sependapat dengan Syaikh Rabi’ ketika membantah berbagai kesesatan Abdurrahman Abdul Khaliq dan Ihya’ut Turots. Tetapi kalianpun harus jujur bahwa dalam masalah “dinar Hizbiyyah” tentu kalian lebih sependapat dengan Abdurrahman Abdul Khaliq!! Inikah realisasi dari teriakan:” Ihya’ut Turots yayasan hizbiyah sebagaimana dikatakan oleh para ulama, dan kami baro’ dengan kesesatan mereka… kami mentahdzir mereka dan selain mereka”. Allahul Musta’an.
“Kami baro’ dengan kesesatan mereka” tetapi bukankah “godaan” kesesatan mereka yang paling sulit untuk ditampik adalah dinarnya wahai Abu Salma?!
“Kami mentahdzir mereka”, jadi dinar Hizbiyyahnya bukanlah termasuk yang ditahdzir bukan?! Alangkah “uniknya” realisasi Al-Wala’ dan Al-Bara’ Sururi itu!!
Kami Bara’ dari Ihya’ tetapi kami masih Wala’ dengan hartanya!! Alangkah sempurnanya kehinaan ini.
Pembelaan kalian terhadap harta Ihya’ sudah cukup bagi kita untuk menentukan sikap, siapakah kalian sesungguhnya!! Sururi ataukah…Ikhwani?!!
Bukankah harta yang kalian terima sama dengan harta Ma’hadnya gembong Ikhwani Mudzakir Arif!! Bahkan sama dengan harta yang diterima oleh DDII yang memelihara orang-orang Khawarij di organisasinya yang bernama KOMPAK!! Tentu engkau tahu -wahai Yazid!- bahwa Ba’asyir teroris adalah salah satu saudaramu, dia menjadi penasehat KOMPAK Jawa Tengah (bukti terlampir)!!
Ketiga, Kenapa engkau bersifat khianat wahai Abu Salma?! Bukankah ketika Syaikh Salim (di daurah Masyayikh yang ke-3) memberikan pernyataan tentang bolehnya mengambil dana dari Ihya’ut Turots asal tanpa syarat[26], ternyata diberi tahqiq dan komentar oleh Syaikh Ali Hasan bahwa untuk sekarang ini hal itu tidaklah mungkin!! APALAGI BELIAU TETAP MEMBERIKAN SYARAT (YANG TIDAK MUNGKIN KALIAN PENUHI) YAITU HARUS TETAP TEGAS TERHADAP HIZBIYYUN!! KEHADIRAN KITA BUKANLAH MERUPAKAN ”TAZKIYAH” BAGI MEREKA!![27] Bagaimana kalian bisa tegas sementara orang-orang Ihya’ di Indonesia adalah saudara seperjuangan kalian!! Abu Nida’!! Ahmas Faiz!! Yusuf Baisa!! Mudzakir Arif gembong Ikhwani adalah saudara kalian!! Jangan kalian berkelit dari saudara “sedinar” ini!! Kita memegang bukti kaset persaksian Ibnu Yunus di Jember yang bersama rekan-rekannya telah menyerahkan bukti-bukti kerusakan manhaj asatidzah kalian kepada Masyayikh Yordan!! Sesungguhnya hujjah telah sampai wahai Abu Salma!! Adapun hidayah? Hanyalah Allah yang Kuasa.
Keempat, Kalau engkau berlindung di balik pernyataan Syaikh Salim Al-Hilali mengenai “dana IT dari Muslimin”, kenapa engkau tidak secara terbuka menunjukkan kepada umat untuk berlindung pula dengan pernyataan beliau yang mentazkiyah peran Ihya’ut Turots dalam dakwah Salafiyyah Al-Mubarakah ketika mengisi daurah Ihya’ut Turots Kuwait cabang Jahra?!
Bukankah “bingkisan suara” dari Abdurrahman di Kuwait telah sampai di tanganmu dan Pembesar Hizbi-mu –Abdurrahman Tamimi- telah mendengarkan bahkan memberi komentar?! Lagi-lagi bukti ilmiyyah yang kita sodorkan dan jangan hanya kepandaian bersilat lidah yang kalian ajukan sebagaimana tulisanmu:
“Engkau bukanlah hakim yang dianggap keputusannya
Bukan pula orang yang berketurunan tinggi lagi orang yang ahli dalam berdebat“
Wahai orang-orang yang ahli dalam berdebat!! Wahai orang yang berketurunan tinggi (hati)!! Apakah kalian akan berkelit bahwa Syaikh Salim tidak mengetahui bahwa pengundangnya adalah Jum’iyyah Hizbiyyah Ihya’ut Turots Kuwait? Yang beliau ketahui tahu bahwa pengundangnya adalah seorang “Salafy”?! Sesungguhnya sebelum beliau berceramah SELAMA 1 MINGGU di IT cabang Jahra tersebut, pembukaannya diisi dengan sambutan dari moderator yang jelas-jelas menyebutkan bahwa penyelenggaranya adalah IT!! Dan ketika giliran beliau berceramah, beliau nyatakan bahwa daurah ini terselenggara atas kerjasama Markas Al-Albani di Yordania dengan”JAM’IYYATUNA Jam’iyyah Ihya’ut Turots fil Kuwait”!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un!
Dan cukuplah waktu mengisi selama 1 minggu tersebut sebagai upaya untuk mengetahui sejelas-jelasnya siapa pula penyelenggara dan pengundangnya?! Tentulah dari rekaman daurah tersebut kita bisa membedakan apakah dalam rangka menasehati orang-orang Jum’iyyah Hizbiyyah tersebut agar berlepas diri dari IT ataukah justru “mengakui” eksistensi IT sebagai bagian dari dakwah Salafiyyah Al-Mubarakah?!! Bahkan kehadiran beliau di sarang Ihya’ut Turots apakah justru menjadi tazkiyah bagi mereka?!! Apakah beliau menasehati mereka agar berlepas diri dari kesesatan Ihya’ut Turots dan rujuk kepada Al-Haq!! Menjelaskan sepak terjang dan kesesatan Ihya’ut Turots dalam memecah belah Salafiyyin?!! Apakah beliau bersikap tegas kepada mereka sebagaimana syarat yang diajukan oleh Syaikh Ali Hasan? ataukah sebaliknya justru…Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Dan ini jelas-jelas bertentangan dengan syarat yang diajukan oleh Syaikh Ali Hasan sendiri (dari pengakuan Ibnu Yunus) yang sengaja tidak dipublikasikan oleh Majalah As-Sunnah At-Turotsy, Al-Furqan Al-Hizby, Fatawa Turotsiyyah dan majalah kalian lainnya!![28] Allahul Mustaan.
2. Dan orang yang “kualitasnya” seperti ini yang kalian ajukan sebagai “bemper” untuk bertarung di medan ilmiyyah wahai Abdurrahman Tamimi?! Mencoba “berunjuk gigi” untuk memberikan gambaran buruk kepada umat bahwa Syaikh Yahya Al-Hajuri telah sukses dikibuli oleh Asatidzah kami yang menanyakan bagaimana Salafiyyin seharusnya sikap Salafiyyin terhadap Yazid, Aunur Rafiq, Abdul Hakim Abdat dan gembong besar Ihya’ut Turots Indonesia Abu Nida? Mencoba “berdiplomasi khas Sururi” bahwa:” jawaban syaikh Yahya adalah tidak salah, namun yang salah adalah pertanyaan dari penanya, karena penanya tidak bermaksud meminta hukum kepada Syaikh Yahya, namun penanya telah menghukumi terlebih dahulu kemudian melaporkan gambaran keadaan yang telah dihukumi tersebut kepada Syaikh. Sehingga jawaban yang diberikan adalah sebagaimana pertanyaan yang diajukan”
Kita katakan:
Sesungguhnya Yazid hanyalah Sururi Lokal yang pernah melontarkan kaidah sesat “tahdzir hanyalah hak para ulama, thalabul ilmi tidak boleh melakukannya. Barangsiapa yang melakukannya maka dia telah merampas haknya para ulama!” Atau kalimat yang senada.
Kita tanyakan kepada Yazid:”Bagaimana dengan Ma’had yang mengaku dicintai Masyayikh Yordan, Ma’had Al-Irsyad Surabaya pimpinan Abdurrahman Tamimi yang memegang Kuasa 4 Masyayikh Yordan? Bukankah mereka telah menyatakan ciri-ciri Sururi adalah:”kompromi.bekerjasama dengan ahli bid’ah, contohnya Ja’far Umar Thalib dkk, kerjasama dengan Riziq Shihab, Husein Umar dll.? Apakah ini bukan tahdzir wahai Yazid? Adakah di Ma’had Ali bercokol seorang ulama yang berhak mentahdzir da’i-da’i sesat wahai Yazid? Apakah menurut keyakinan kaidahmu, Direkturnya adalah SYAIKH Abu Auf Abdurrahman Tamimi sehingga kedudukan beliau sebagai salah seorang ulama menjadikannya memiliki ”hak” untuk mentahdzir?!
Dan ingat bahwa dirimu termasuk yang ditahdzir oleh Ma’had Al-Irsyad karena bekerjasama dakwah dengan Husein Umar DDII!! Rangkaian acara Daurah ke-5 pun juga sempat mampir di DDII-nya Hussein Umar bukan?! Tidakkah pernyataan ini termasuk mengambil hak para ulama wahai Yazid?! Kaidahmu telah menghantam saudaramu sendiri!! Dan saudaramu sendiri/Ma’had Ali Surabaya telah mentahdzir dirinya sendiri!! Mereka sendiri bersama Masyayikh Yordan yang ”mampir” di DDII!! Kemana konsistensi itu melarikan diri?
Sesungguhnya Aunur Rafiq hanyalah Sururi Lokal yang pernah “mentahdzir” Syaikh Syaikh Rabi’ dengan ucapannya kepada Ustadz Haryadi-Surabaya (mantan muridnya) sebelum beliau berangkat belajar ke Madinah:
“HATI-HATI DENGAN ORANG YANG BERNAMA DUKTUR RABI’ BIN HADI AL-MADKHALI!”
Apakah kalian akan berkelit dengan menyatakan kita harus tabayun dulu kepada Aunur Rafiq? Berita dari orang yang dipercaya cukup sebagai hujjah!! Tidak ada kewajiban Tabayun kepada Hizby (apalagi) orang yang telah sekian tahun berhasil menegakkan punggung sebagai tentara bayaran Al-Sofwa Al-Muntada!! Menjadi anggota Hizbul Irsyad (Surkati sendiri yang memberi nama demikian)!
Wahai Yazid! Kenyataan ini bahkan jauh lebih pahit dari kaidah tahdzirmu yang menyesatkan itu!! Sururi lokal telah mentahdzir Syaikh Rabi’!! Ini adalah petir di siang bolong!! Adakah kenyataan Hizbiyyah yang lebih aneh dari “pertunjukan akrobat” ini?!
Dan katakan wahai Abu Salma dengan tulisanmu sendiri yang dipropagandakan oleh Salafindo.com:
”Sungguh suatu keanehan yang dapat menyebabkan tertawa sekaligus menangis..” (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di Mata Para Penyesat Umat)
Abdul Hakim-pun tidak lebih dari Sururi lokal yang belajar otodidak untuk kemudian “meluluskan dirinya sendiri” sejajar dengan ahli hadits lainnya yang “kondang” dengan pernyataannya:” Saya berkata: Hadits ini shahih menurut syarat…” Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Adapun Abu Nida’? Adakah Salafiyyin yang tidak pernah mendengar namanya? Hanyalah pemain lokal pakar proposal yang menjadi dedengkot besar boneka Ihya’ut Turots yang ditanam dan dipelihara oleh Jum’iyyah Hizbiyyah Ihya’ut Turots?! Peletak dasar upaya penghancuran Dakwah Salafiyyah di Indonesia!!
Maka wajar saja jika pertanyaan mengenai sururi-sururi lokal tersebut disertai dengan keterangan sikap dan sepak terjangnya di medan dakwah Indonesia!! Syaikh Yahya Al-Hajuri tidaklah mengenal Sururi lokal ini!! Kalau engkau mampu bertarung di medan ilmiyyah –wahai Abu Salma- tentulah yang engkau bantah adalah keterangan tentang profil da’i da’i yang disebutkan oleh ustadz kami!! Katakan bahwa Yazid tidaklah benar seperti yang kalian ceritakan, yang benar demikian… !! Kalian dusta karena Aunur Rafiq tidak sebagaimana yang kalian gambarkan kepada Syaikh Yahya, ini buktinya…!! Keterangan kalian tentang Abdul Hakim tidaklah lebih dari dusta dan dusta, inilah buktinya…! Abu Nida’ bukanlah musuh dakwah, bahkan dia adalah penolong dakwah kami, kami lampirkan bukti pendukungnya…! Itu kalau dia mau ilmiyyah, akan tetapi ketidakmampuan menegakkan hujjah akhirnya menjadikannya menyalahkan pertanyaannya!
Buruk muka….janganlah kaca yang dipecahkan!
Apa salahnya menanyakan suatu hukum dengan menyebutkan keterangan bahwa orangnya demikian dan demikian?! Kalau tambahan keterangan tersebut dusta atau fitnah yang tidak sesuai dengan kenyataannya, barulah pertanyaannya disalahkan dan si penanya diperingatkan!! Bukankah seharusnya demikian sikap ilmiyyah yang engkau tempuh wahai Abu Salma?!
Kalau engkau tanyakan kepada Syaikh Yahya Al-Hajuri bagaimana sikap kita terhadap Abul Hasan Al-Ma’ribi Al-Mishri?! Tentulah tidak perlu kalian jelaskan mengenai profil dan sepak terjangnya, karena dia termasuk dedengkot Sururi Internasional!! Adapun Sururi lokal macam Yazid, Abdul Hakim, Abu Nida, dan Aunur Rafiq?!
Pembaca sekalian,
Karena ketidakmampuan berhujjah dan menunjukkan bukti secara ilmiyyah dalam membantah, pada akhirnya Abu Salma harus menempuh langkah seribu dengan lari tunggang langgang dari permasalahan tersebut dengan cara melompat ke permasalahan lainnya (dan ini adalah bukti kelicikannya, tidakkah anda menyadarinya wahai pembaca?). Dia menulis:
“Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkholi hafizhahullahu tatkala ditanya pada saat Dauroh di Depok beberapa tahun silam oleh salah seorang da’i, bolehkah seseorang bekerja mengajar di Ma’had yang dikelola oleh hizbiyah? Maka dengan tegas Syaikh Muhammad menjawab akan ketidakbolehannya. Dengan serta merta, para du’at yang hadir saat itu langsung meminta salah seorang ustadz di Solo supaya berhenti mengajar di salah satu ponpes dan memintanya agar membubarkan TPA-nya yang mengasuh anak-anak kaum muslimin.
Setelah berita ini sampai ke Syaikh Muhammad melalui al-Ustadz Muhammad Arifin Baderi hafizhahullahu, maka Syaikh Muhammad murka mendengarnya sembari berkata : “Semoga Alloh tidak memberikan amanah dakwah kepada orang-orang seperti mereka“
Kita katakan:
a.Alhamdulillah bahwa Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhali Hafidhahullah adalah salah satu dari beberapa Masyayikh Salafiyyin yang telah dikirimi bukti-bukti keHizbiyyahan kalian!! 4 bundel bukti yang total berisi 382 halaman!! Tetapi kalian tidak perlu kuatir bakwa bukti tersebut adalah hasil rekayasa karena tidak ada manfaatnya sedikitpun bagi dakwah jika merekayasanya!! Toh kebenaranlah yang kita harapkan. Apalagi bukti tersebut “sangat istimewa” karena 100 persen adalah murni hasil publikasi kalian!! Keterkaitan kalian dengan Jama’atut Takfir wal Jihad, Ikhwanul Muslimin, Ihya’ut Turots, Al-Haramain dan kelompok-kelompok Hizbiyyah lainnya yang tidak diragukan lagi bahwa mereka benar-benar menjadi musuh bagi Ahlus Sunnah!!
Jadi berikanlah kepada umat bukti transkrip dialog antara Muhammad Arifin dengan Syaikh Muhammad bin Hadi secara lengkap!! Ini baru ilmiyyah! Alangkah penasarannya anak-anak ingusan itu (seperti yang engkau dan Abdurrahman Tamimi katakan) mengapa Syaikh Muhammad sampai MURKA sedemikian rupa?! Apa ISI BERITA yang diceritakan oleh Muhammad Arifin kepada beliau?! Benarkah sesuai dengan fakta dan kenyataannya?! Ataukah…
Mampukah kalian menegakkan hujjah secara ilmiyyah wahai Abu Salma?!
Justru karena kita tahu benar sikap tegas Syaikh Muhammad bin Hadi terhadap Ihya’ut Turots dan kroni-kroninya!!
Dan kita tahu benar bahwa Muhammad Arifin yang dulu telah berbeda dengan Muhammad Arifin yang sekarang!!
Kedua, wajib engkau ketahui –wahai tuan- bahwa permasalahan asatidzah kami yang engkau jadikan “dalih” ini telah diselesaikan oleh Masyayikh yang datang ke Indonesia atas persetujuan Syaikh Rabi’ dan beliau telah mendapatkan bukti pernyataannya!! Ustad kami yang engkau sebutkan itu telah rujuk dihadapan Masyayikh dan siap meninggalkan pendapatnya!! Camkan wahai Abu Salma!! Telah datang hujjah kepadanya dan beliau telah menyatakan rujuk!!
Dan sekarang lihatlah dirimu!! Kita berikan bukti persengkongkolan Ihya’ut Turots dengan Syi’ah, konspirasi Ihya’ut Turots dengan Ikhwanul Muslimin!! Dengan Takfiriyyin!! Apa sikap yang seharusnya dilakukan oleh orang yang telah menyatakan:”Jika nasehat itu benar maka tak ada halangan untuk menerimanya namun jika nasehat itu tidak benar, maka yang haq lebih kami cintai untuk diikuti”, Rujuk kepada Al-Haq adalah bukti kelurusan jiwamu!! Lalu apa yang menghalangimu menerima bukti kebenaran yang disodorkan oleh Abu Muhammad Abdurrahman?!
Ingat pula bahwa dirimulah yang menukil pernyataan Syaikh Al-Albani tentang Syaikh Rabi:
” Sungguh benar apa yang dikatakan oleh Syaikhul Albani ketika ditanya oleh Syaikh Abul Hasan al-Ma’ribi di dalam kaset Silsilah Huda wa Nur ttg pendapat Syaikhul Albani thd Syaikh Rabi’ sebagaimana termuat dalam kitab Syaikh Rabi’ yang berjudul Nashrul Aziz…
“…(Setelah memuji Syaikh Rabi’, Syaikh al-Albani berkata)… Namun saya nasehatkan kepada Syaikh Rabi’ untuk memperlunak ushlub dakwahnya… dan sungguh saya lihat ada beberapa kaum yang menisbatkan diri kepada dirinya (Syaikh Rabi’) yang dibakar oleh semangat jahiliyah…”
Nah, siapakah yang dimaksud oleh Syaikhul Albani ini???
Tiada lain dan tiada bukan, para ashaghir atau bocah-2 ingusan yang dangkal pemahamannya dan fanatik buta kepada beliau, dan mereka inilah orang-2 yang memiliki semangat jahiliyah…
Wal’iyadzubillah…!!!”
Kita katakan:’Hat burhanakum inkuntum shadiqun!! Tentu saja bocah2 ingusan itu ingin tahu dengan apa engkau menegakkan hujjah atas mereka bahwa mereka adalah Ahlul Bid’ah yang dangkal pemahamannya dan fanatik buta kepada Syaikh Rabi’?! Mana bukti ilmiyyahnya?! Dalam masalah apa mereka fanatik buta kepada Syaikh Rabi’?[29] Adapun sekedar membuat pernyataan dan tuduhan tanpa disertai bukti dan burhan yang nyata? Tidakkah anak SD-pun mampu melakukannya?!
Sepak terjang “Hizby-Fanatik” ini ternyata tidak berhenti sampai disini, dia terus jauh melangkah menginjak-injak medan ilmiyyah dan fatwa para masyayikh lainnya dengan kilah dan kilah dan bukannya dengan bukti dan hujjah sebagaimana jalan yang harus ditempuh oleh orang yang masih menghargai kehormatan dirinya. Siapa lagi yang menjadi korban “Fanatikus Irsyadi ini”? Syaikh Ubaid Al-Jabiri Hafidhahullah!!
Dari Kuwait –lagi-lagi- Abu Muhammad Abdurrahman mengirimkan “lahar panas” yang menerjang Hizbiyyun Ahlul Bathil berupa fatwa Syaikh Ubaid Al-Jabiri tentang penyimpangan manhaj Usamah Al-Qushiy dan keterkaitannya dengan Abul Hasan wal Fitan Al-Ma’ribi Al-Mishri. “Senjata” apalagi yang dihadangkan oleh Abu Salma Irsyadiyyun untuk menghadapi fatwa Syaikh Ubaid Hafidhahullah?! Bukanlah hujjah ilmiyyah sebagaimana sikap “orang yang berisi”, tetapi kelicikan dan kelicinan bak seekor belut dan ikan Salmon.
Awalnya, sama seperti ketika menghadapi tahdzir Syaikh Yahya Hajuri Hafidhahullah, dia menyatakan terlebih dahulu bahwa:”anna Syaikh Ubaid al-Jabiri ahadun min masyaikhina salafiyin, yu’khadz wa yutrak kalamuhu. lianna kulla qowlin siwa an-Nabiy yu’khadz wa yutrak”
Kita katakan sebagaimana yang dinyatakan oleh Shahabat Ali :”Kalimatul Haq urida bihal bathil!! Kalimat Haq yang digunakan untuk melindungi kebatilan!! Licik!! Bantah secara ilmiyyah fatwa Syaikh Ubaid!! Dengan filter apa dirimu –wahai gembel- dalam menerima dan menolak fatwa para Masyayikh Salafiyyin?! Fulus Ihya’ut Turots?! Ataukah hawa nafsu licikmu yang jauh meninggalkan rasa malu dan kehormatan dirimu?! Sungguh Hizby-Irsyadi ini telah menyebarkan kebinasaan dengan “fatwanya” ini!!
Dan belum selesai episode kelicikan Hizbiy Khabits ini, Abdurrahman telah meluncurkan kembali oleh-oleh dari Kuwait berupa fatwa Syaikh Yahya Al-Hajuri Hafidhahullah terhadap Usamah Al-Qushiy[30]!!
Apakah engkau –wahai Abu Salma- akan menyatakan juga bahwa:” :”anna Syaikh Yahya Al-Hajuri ahadun min masyaikhina salafiyin, yu’khadz wa yutrak kalamuhu. lianna kulla qowlin siwa an-Nabiy yu’khadz wa yutrak”?
Dan tahukah pembaca bingkisan “lahar-lahar panas” yang dituangkan oleh Abu Muhammad dari Kuwait di telinga-telinga Hizbiyyun Ahlul Bathil?
– Bukti bahwa Mubtadi’ Besar Abdurrahman Abdul Khaliq masih bercokol di Ihya’ut Turots Kuwait (untuk mematahkan talbis Hizbiyyin-Sururiyyin bahwa Ihya’ut Turots sudah bersih dari pengaruh Mubtadi’ ini-peny)
– Bukti suara Syaikh Salim Al-Hilaly di Kuwait dalam Daurah sepekan yang diselenggarakan oleh Jum’iyyah Hizbiyyah Ihya’ut Turots cabang Jahra dan pernyataan beliau yang menggegerkan berupa pengakuan bahwa daurah ini adalah hasil kerjasama (untuk kesekian kalinya) antara Markaz Al-Imam Al-Albani di Yordan dengan JAM’IYYATUNA, Jam’iyyah Ihya’ut Turots Al-Islamy di Kuwait dengan harapan dapat memberikan pengaruh yang dalam bagi dakwah Salafiyyah Al-Mubarakah!! Ihya’ut Turots sendiri telah ditahdzir sekian banyak Masyayikh Salafiyyin akan bahayanya Jum’iyyah Hizbiyyah ini, andilnya yang sangat besar dalam upaya memecahbelah dan menghancurkan dakwah Salafiyyah, permusuhannya yang sangat keras terhadap dakwah ini. Syaikh Khalid Ar-Raddadi menyatakan:”Tidak diragukan lagi bahwa lembaga ini merupakan lembaga Hizbiyyah yang jahat, bertentangan/menyelisihi manhaj salaf dan dalil-dalil tentang hal ini banyak. Diantaranya hubungan lembaga ini dengan Abdurrahman Abdul Khaliq yang dinyatakan sebagai mubtadi’ oleh Syaikh Al-Muhaddits Al-Albani Rahimahullah dan Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’iy Rahimahullahu. Dan Abdurrahman Abdul Khaliq adalah salah seorang pendiri lembaga ini dan ia merupakan salah seorang sumber dari sekian banyak sumber terpenting bagi lembaga ini”(Dialog beliau dengan Ustadz Wildan, Pertanyaan ke-12, 17 Dzulhijjah 1423/19 Pebruari 2003). Adakah lembaga Hizbiyyah yang jahat dan memecah belah ahlussunnah di banyak negeri dapat memberikan kemanfaatan bagi dakwah Salafiyyah yang Mubarakah?! Allahul Musta’an.
– Rudud Syaikh Muqbil rahimahullah terhadap Abu Ishaq Al-Huwaini Al-Mishri dan Abdurrahman Abdul Khaliq Al-Mishri Al-Kuwaiti, bukti pengkafiran Abu Ishaq terhadap pelaku maksiat.
– Fatwa Syaikh Rabi’ tentang Abu Ishaq Al-Huwaini Al-Mishri[31]
– Jawaban tegas Syaikh Rabi’ tentang Hizbynya Abul Hasan, Al-Maghrawi dan Adnan Ar’ur.
– Fatwa Syaikh Muhammad bin Hadi yang mengguncang Ihya’ut Turots ketika beliau menegaskan bahwa Jum’iyyah ini bukan berjalan di atas manhaj Salaf bahkan bermanhaj Ikhwani, Jum’iyyah Hizbiyyatun!!
Itulah beberapa “paket spesial” bagi Salafiyyin Indonesia dari Kuwait yang tidak memiliki arti apapun bagi Hizbiyyin kecuali semakin menambah kebencian mereka terhadap Salafiyyin khususnya terhadap Abu Muhammad Abdurrahman yang membuat “si Tinggi Besar” marah tiada terkendali.
Dengan semua “lahar panas di atas”, apakah engkau wahai “orang besar”, masih pula nekad berkata:
”anna Syaikh Yahya Al-Hajuri wa Syaikh Rabi’ wa Syaikh Muqbil wa Syaikh Khalid Ar-Raddadi wa Syaikh Muhammad kulluhum min masyaikhina salafiyin, yu’khadz wa yutrak kalamuhu. lianna kulla qowlin siwa an-Nabiy yu’khadz wa yutrak”?
Dan katakan dengan penuh kemantapan dan kecongkakan yang sempurna wahai Abu Salma:
”Adapun ana? Adalah salah satu Kibar dari Masyayikh Hizbiyyin!! YUTRAK WA YUTRAK KALAMIY!! Tinggalkan dan jangan dekati ana wahai saudaraku kaum Muslimin yang mengharapkan kebaikan dan mencintai kebenaran!! Ana adalah Hizbi-Fanatik hasil didikan Hizbiyyun-Sururiyyun-Surkatiyyun!! Tiada manfaat bukti kebenaran yang kalian sodorkan!! Berkilah adalah keahlian ana! Berkelit adalah hal yang biasa! Adapun helah? Apa susahnya!
Dan bantahlah mereka secara “ilmiyyah” dengan ucapan masyhurmu:
“Laa yadhurru as-sahaaba nubaahul kilaabi
“Tidaklah berbahaya gonggongan anjing-anjing bagi awan.”
Dan cukuplah ana sampaikan :
Da’awtu al-Kilaaba tanbaah wa qofilatu tasiiru
Kutinggalkan gonggongan-gonggongan anjing toh kafilah masih tetap akan berlalu”
(Tanggapan: Abu Muslim, Email, Website,
November 2nd 2005, 01:20:47 PM, Judul Komentar : Anda Penakut.. atau?, Asal : Yogyakarta)
Allahu yahdik!
Sungguh engkau telah berdusta –wahai Irsyadiyyun Abu Salma- ketika menyatakan:
“Jikalau benar bahwa Abdurrahman Sarijan adl MURID KHALID ZHUFAIRI dan pengelola situs rabbe.net, maka hendaknya dia menyebarkan maslahat bagi umat… Jika dia hanya mengaku belaka tanpa memberikan kontribusi, untuk apa berbangga-2?!! Untuk apa pamer-2?!! Apakah ini yang dinamakan dengan salafiyin?!! Hanya mampu berbangga-2 tanpa mampu berbuat?!!”
Kita katakan:
Hizby Khabits!! Alhamdulillah bahwa orang yang engkau sebut sebagai KHALID ZHUFAIRI telah membikin Hizbiyyun tidak dapat tertidur dengan nyenyak!! Tetapi bukan seperti Caldok Muhammad Arifin yang engkau bangga-banggakan!! Salafiyyin seluruh dunia telah merasakan manfaat yang besar dari situs yang beliau kelola (Rabee,net) maupun Sahab.net!! Kalian tidak bisa lagi leluasa menyebarkan Hizbiyyah dan kesesatan karena situs-situs tersebut mengumpulkan fatwa, nasehat dan peringatan para Ulama Ahlussunnah akan bahaya Hizbiyyin-Sururiyyin-Quthbiyyin-Ikhwaniyyin-Turotsiyyin!! Ya, bahaya dan kesesatan Hizbiyyin golonganmu!!! Dan sungguh Salafiyyin harus berterima kasih kepada SYAIKH DR. KHALID DZUFAIRI atas peran beliau selama ini!! Membongkar kedok kalian wahai Hizbiyyun Ahlul Batil!!
Jadi apakah Salafiyyin harus silau dan terkecoh dengan gelar Doktor Hizby Muhammad Arifin yang akan direngkuhnya?! Allahu yahdik.
“Abu Muhammad Abdurrahman telah melakukan apa yang mampu dia lakukan!! Kesemua bukti itu jauh lebih bernilai bagi Salafiyyin daripada dinar Hizbiyyah yang telah menegakkan punggung kalian bertahun-tahun wahai Hizbiyyun!! Kesemuanya dipersembahkan untuk kemaslahatan umat!!
Ingat wahai -Abu Salma!- bahwa Abu Muhammad Abdurrahman berangkat ke Kuwait “dalam keadaan Sururi”!! Walhamdulillah di sana dia menemukan kenyataan (yang selama ini tersamar bagi dia) bahwa Abdurrahman Abdul Khaliq beserta krunya di Ihya’ut Turots (yang dinarnya kalian bela!) benar-benar memiliki jaringan pemecahbelah di Indonesia!! Yusuf Utsman Ba’isa, pemain lama yang telah dikenal kesadisannya terhadap da’i dan dakwah Salafiyyah!! Penerjemah selebaran Abdurrazaq Asy-Syayiji yang mencaci maki Syaikh Rabi”!! Berduet bersama seorang Dajjal Mesir Syarif Hazza’ (pernyataan Syaikh Rabi’ ketika dialog dengan Ustadz Usamah) yang benar-benar kedoknya telah disingkap dan dihancurkan oleh Masyayikh Madinah! Apakah engkau sudah “lahir” ketika itu di medan dakwah?!
Dan tahukah dirimu bahwa anak-anak ingusan itu terbuka matanya akan kejahatan Ihya’ut Turots dan antek-anteknya di Indonesia karena transkrip tersebut diterjemahkan oleh “Mahasiswa S1” Muhammad Arifin Badri yang sekarang menjadi idola kalian!! Ya menjadi backing kalian yang gelarnya begitu menyilaukan mata bagi para pemimpi dan pembela dinar Hizbiyyah celaka!!
Abu Muhammad Abdurrahman telah mengumpulkan satu persatu bukti bahwa Ihya’ut Turots benar-benar sangat berbahaya!! Mereka bergabung dengan Ikhwanul Muslimin (seperti kalian di negeri ini)!! Mereka mengundang gembong-gombongnya (seperti kalian juga khan?)!! Bagaimana Abu Muhammad Abdurrahman menceritakan bahwa dia sendiri yang mengirimkan bantuan dana dari Ihya’ut Turots kepada yayasan As-Sunnah Cirebon (Ali Hijrah) dan kepada Al-Irsyad!! Kesemuanya menjadikan dia tersadar akan posisi yang harus dilakukannya!! Hijrah ilal Haq!! Kewajiban untuk rujuk kepada kebenaran, setelah mengetahuinya!!
Bukankah hal ini sudah merupakan kewajiban wahai Abu Salma?!Sekarang…lihatlah dirimu! Menyatakan Tidak Tahu Tetapi Lari Dari Bukti Kebenaran “Dana Muslimin Syi’ah Rafidhah” Yang Dipampangkan Di Depan Mata!! Inikah sikap mulia seorang pembawa dan pembela panji kebenaran?! Jangan engkau coba-coba menirukan sikap kaum yang dibenci Allah karena berpaling dari kebenaran setelah kebenaran itu diketahuinya!!
Abu Salma melanjutkan “ceramahnya” (yang tidak ilmiyyah):
Apa gunanya dirimu jauh di Kuwait jika waktu dan kesibukanmu seperti Ibrahim atau Uuh Muhdi…?!!
‘Ala kulli haal, sekarang waktunya kita menunjukkan amal dan kontribusi apa yang telah kita berikan untuk dakwah salafiyah ini…”
Kita katakan:
“Abdurrahman tidak akan memberikan manfaat apapun bagi kalian wahai Hizbiyyun-Sururiyyun-Turotsiyyun-Irsyadiyyun-Fanatikun Membabibutaun!! Dia hanya akan menjadi duri bagi dakwah Hizbiyyah kalian!! Bukti-bukti yang dia kirimkan hanya akan semakin membuka dan membongkar keculasan dan kebohongan kalian terhadap umat!! Tipu daya dan makar jahat yang selama ini kalian upayakan terus untuk memecah belah umat!! Money politik Internasional!! Adapun bagi Salafiyyin?! Tentulah bukti itu menjadi berkah yang tiada terkira!!
Hanyalah dua baris kalimat yang pantas terucap:
Alangkah benarnya peringatan Masyayikh terhadap bahaya Ihya’ut Turots, Al-Haramain dan serdadu-serdadu bayarannya serta para backing dan pembelanya!
Alangkah dustanya Hizbiyyun-Sururiyyun-Turotsiyyun!!
Berikan burhan kalian agar sebanding (baca:sekufu) dengan bukti yang kita hadirkan! Adapun jika hanya kilah yang kalian sodorkan, maka hal itu tidak lebih sebagaimana pernyataan Abu Salma sendiri:
“Tidaklah mengenyangkan dan tidak pula dapat menghilangkan dahaga“
Abu Salma meneruskan serangannya:
“Jika dia hanya mengaku belaka tanpa memberikan kontribusi, untuk apa berbangga-2?!! Untuk apa pamer-2?!! Apakah ini yang dinamakan dengan salafiyin?!! Hanya mampu berbangga-2 tanpa mampu berbuat?!!
Kita katakan:
“Engkau sendiri-pun tahu –wahai Abu Salma!- bukanlah pujian yang diharapkan Abu Muhammad Abdurrahman, pamer-pamer dus apalagi berbangga-bangga!! Berbagai bukti yang dia kirimkan plus kesaksiannya selama di Ihya’ut Turots Kuwait tidak akan berdampak kecuali semakin meningkatkan kebencian kalian wahai Hizbiyyun-Sururiyyun-Turotsiyyun-Ikhwaniyyun!! Tulisanmu adalah salah satu buktinya!! Akan banyak pihak yang merasa “kebakaran jenggot Sururi-nya”!! Terbongkar rahasia konsekuensi “FULUS” yang selama ini sengaja ditutup rapat dari pandangan umat!! Merasa dikhianati!! Dan Abdurrahman telah menyadari betul konsekwensinya jika berlepas diri dari atribut “Sururi” dan memilih “menjadi Salafy” sebagaimana yang dia sampaikan kepada kita:
“Wallahi ya Ikhwah, demikian apa yang kami ketahui dengan yakin tentang Ihya’ut Turots Kuwait, Yayasan As-Sunnah Cirebon dan majelis Taklim Al-Irsyad cabang Kuwait. Kami yakin akan ada orang-orang yang akan membenci kami dengan adanya risalah ini, namun kami akan berkata:”Katakanlah yang benar walaupun itu menyakitkan”. Hal ini sudah kami alami ketika menulis risalah tentang nama-nama ulama yang memboikot untuk belajar dan menerima bantuan dari Ihya’ At-Turots, hanya kepada-Nya lah kita meminta pertolongan. Allahul Musta’an.”
Dan tahukah pembaca aliran “Majalah Ihya’ut Turots” bertopeng salafi yakni majalah As-Sunnah yang diungkapkan oleh Abdurrahman:
“majalah As-Sunnah dikirim ke Kuwait melalui Ihya’ut Turots cabang Indonesia, kemudian dikirim ke Ihya’ut Turots Kuwait (Lajnah Junub Syarq Asia) dan dibagikan kepada masyarakat Indonesia di Kuwait.
Bagan ringkasnya sbb:
Redaksi As-Sunnah —–IT cab.Indonesia —– IT Kuwait (Lajnah Junub Syarq Asia)—– Masyarakat Indonesia di Kuwait.
Sungguh, bukti kesaksian yang membikin murka “orang yang pandai berjidal”, membikin marah pula Ma’had Al-Irsyad yang telah menyatakan:
“…dan membeli buku-buku yang bermanhaj salaf, majalah-majalah dengan bermanhaj/metode salaf seperti al-Furqon, AS-SUNNAH, Adz-Dzakhiirah al-Islamiyyah”( Salafindo.com/bukutamu.php), sehingga Abu Salma harus mengeluarkan ajian pamungkas “butatuli” dan “butababi” dengan pernyataan yang luarbiasa ilmiyyah khas Sururi :
”Adapun apa yang antum utarakan ttg Al-Irsyad dan ”tetek bengek”nya plus menyebarnya majalah As-Sunnah dll ke Kuwait, itu BUKANLAH HUJJAH ’ALAINA YANG MEMUDHARATKAN DAKWAH SAMA SEKALI…”(Abu Salma <abu [email protected]>)
Wallahi ini adalah talbisul Iblis, taqlid buta yang dicela oleh agama!! Tulisan dan ucapan yang tidak akan keluar kecuali dari fanaTIKUS Al-Irsyad! Hizbul Irsyad!! Hizbul Ikhwan!! Hizby Tulen!! Bukti Hizbiyyah yang nyata! Membuta babi menentangi kebenaran dan para penyerunya!! Tiada peduli dan tiada mau menerima kenyataan dan bukti Hizbiyyah yang terjadi dan dilakukan di depan mata! Kerendahan dan kehinaan yang pasti berakhir dengan kebinasaan –kalau kalian tidak bertaubat-!! Allahu yahdikum.
Inilah –wahai saudaraku kaum Muslimin-, wujud nyata keilmuan orang yang dengan congkaknya telah merendahkan Abu Muhammad Abdurrahman (karena bukti-bukti yang dikirimkannya ke Indonesia benar-benar membuka kedok makar dan kejahatan kaumnya terhadap dakwah Salaf)!! Inilah “tong kosong” yang nyaring diperdengarkan untuk membikin terlena komunitas Hizbiyyun-Sururiyyun-Turotsiyyun-Irsyadiyyun!! Hanya sebeginikah kualitas “bemper” yang kalian ajukan wahai Hizbiyyun untuk menggugat tahdzir Syaikh Yahya Al-Hajuri terhadap gembong-gembong Sururi Indonesia?!! Hanya orang “setinggi inikah” wahai Hizbiyyun yang kalian ajukan untuk menjaga benteng “Dana Muslimin Ihya’ut Turots” yang berhasil dibuldoser oleh bukti Dana “Musliminnya” Syi’ah-Rafidhah[32], Ikhwanul Muslimin yang menjadi sekutu Ihya’ut Turots?! Dan hanya titian rapuh seperti inikah yang hendak kalian gunakan untuk menyerang benteng Salafiyyin yang kuat lagi kokoh seperti halnya Syaikh Ubaid Al-Jabiri Hafidhahullah?!
Adalah bencana besar bagi Hizbiyyun, bukannya bukti yang mereka hadirkan akan sanggup untuk membantah bukti ilmiyyah yang kita sodorkan kepada mereka, tetapi hanyalah kilah semata yang dipoles dengan sedikit kelicikan “permainan bahasa” si Hizby penebar petaka plus sedikit kemampuan bersilat lidah, maka terkemaslah sajian yang seolah menjadi penawar dikala dahaga bagi komunitas Hizbiyyun! Fatamorgana!!
Sungguh orang ini tidaklah menyatakan kalimat-kalimat penghinaan dan perendahan terhadap Abu Muhammad Abdurrahman kecuali kita semakin tahu bahwa dirinya tidaklah memiliki apapun untuk menjaga kehormatan dirinya sendiri kecuali sedang mempertontonkan kehancuran dan kerendahan kehormatan dirinya sendiri!! Lihatlah bagaimana dia tidak mampu mengimbangi berbagai bukti yang diluncurkan dari Kuwait yang membongkar kedok Hizbiyyah dan kebusukan dakwah kaumnya kecuali tulisan frustasi:
“Apa gunanya dirimu jauh di Kuwait jika waktu dan kesibukanmu seperti Ibrahim atau Uuh Muhdi…?!!
‘Ala kulli haal, sekarang waktunya kita menunjukkan amal dan kontribusi apa yang telah kita berikan untuk dakwah Salafiyah ini…
Adapun celaan-2 para pencela, tuduhan-2 para penuduh, maka alhamdulillah, CELAAN DAN TUDUHAN MEREKA TIDAKLAH MEMUDHARATKAN SAMA SEKALI, BAGAIKAN LOLONGAN ANJING DI MALAM HARI YANG TIDAK MEMBAHAYAKAN REMBULAN YANG BERSINAR DENGAN INDAHNYA…
Falhamdulillahi ‘ala kulli haal.
Kita katakan:
Ini adalah bukti nyata bahwa Hizbiyyun-Sururiyyun-Irsyadiyyun tidaklah mencari kebenaran sama sekali!! Satu bukti kebenaran adalah cukup bagi orang yang telah menyatakan mencintai Al-Haq dan menempuh jalannya untuk WAJIB rujuk kepadanya!! Adapun bertumpuk-tumpuk bukti ilmiyyah yang kita ajukan untuk kemudian dia berkilah:”Tidaklah memudharatkan dakwah sama sekali” maka ini adalah bukti nyata fanatik buta hasil dakwah Hizbiyyah-Sururiyyah-Irsyadiyyah persis sebagaimana ucapan pendahulunya, murid terkemuka Sang “Syaikh Salaf-I” Ahmad Surkati yaitu, Al-Allamah Shalah Bakri yang terkenal dengan ucapan jahatnya sebagaimana yang kita jadikan judul dalam bab :”Kalau Matahari Telah Terbit Dari Barat, Barulah Saya Akan Berpaling Dari Al-Irsyad”, lagu lama liriknya saja yang diperbaharui!!
Jadi jangan berkilah lagi –wahai Hizbul Irsyad- dengan berkoar-koar bahwa Syaikh Rabi’-lah yang telah menghasilkan generasi fanatik jahiliyyah!
Ingatlah wahai Abu Salma bahwa anjing melolong adalah pekerjaannya. Tidaklah pernah si anjing mewajibkan dirinya untuk membawa bukti dan burhan ketika melakukan “pekerjaannya”, tidak akan ada hasil dan pengaruhnya kecuali manusia di sekitarnya menjadi tahu bahwa didekatnya ada anjing yang sedang “bekerja” , ini “aku” ada di sini sedang “bekerja”!! Melolong adalah rutinitasku!? Jangan minta pada diriku untuk berikan bukti dan burhan seperti yang kamu lakukan, aku hanyalah aku, melolong adalah pekerjaanku! Allahul Musta’an.
Tetapi kalau seekor anjing sudah mulai berani menggigit, bahkan para ulama Ahlussunnah yang hendak digigitnya maka bersiap-siaplah! Kutimpuk kepalamu dengan “batu”!! Cukup batu burhan dan hujjah yang akan menghinakanmu!! Membongkar aurat Hizbiyyahmu!! Sehina-hinanya!! Walaupun kami tahu benar bahwa engkau hanyalah engkau, melolong adalah pekerjaanmu! Adalah kewajiban bagi seorang Muslim untuk membela Ulama dari gigitan si jahat!!
Berapapun engkau dibayar, orang Mukmin telah dibeli oleh Allah dengan surganya!!
Buruk muka…. janganlah cermin yang disalahkan!
Hanya bisa berkilah…janganlah Abdurrahman Sarijan yang direndahkan!
Belajarlah bersikap jujur mulai dari diri sendiri wahai Abu Salma alias Mad alias Muhammad alias Muhammad Rachdi Pratama alias Ibnu Burhan alias Abu Hudzaifah alias Die alias Abu Amman alias…(silakan diisi sendiri)! Alias “bemper” si Hizby Pendusta!! Walaupun memegang surat kuasa Masyayikh Yordan!! Pendusta tetaplah pendusta!! Hizby tetaplah Hizby!! Baju? Bisa saja menyamar sebagai Salafy!! Adapun bau? Ikhwani!! Tidak diragukan lagi!! Allahu Yahdik!
2 Saling sikat dan sikut sesama mereka sendiri, walaupun berkubang dinar, Hizbiyyah. Tetapi giliran menghadapi dan melawan Salafiyyin dan dakwahnya?! Lihatlah betapa mereka (Hizbiyyin-Sururiyyin-Ikhwaniyyin-Quthbiyyin-Takfiriyyin) bersatu padu!! Allahul Musta’an[2] Duhai, orang “berakhlak karimah” inilah yang dengan bangganya telah berkata tentang Salafiyyin: “Masih ingatkan, bagaimana sebagian temen2 as-Sunnah yg dulu ngaji ama kita, setelah baro’ dan ngaji dg mrk, Akhlak mereka menjadi makin hancur dan rusak!!!” (Abu Furqon, Email
June 14th 2005, 05:11:17 AM, Dari temen, Asal : Surabaya). Siapa yang akhlaknya makin hancur dan rusak? Wa tidak ilmiyyah sama sekali!!
[3] Tulisannya ini dimuat di majalah Adz-Dzakhirah edisi 16 Th.III Ramadhan 1426 H/ Oktober 2005 M, hal.22-29, bersambung…
[4] Dari artikel yang ditulis oleh Abu Salma, dia menyatakan bahwa Syaikh Salim Al-Hilali mengingkari telah mengisi di acara Daurah Ihya’ At-Turots Kuwait Cabang Jahra (Allahul Musta’an). Hanya saja Abu Salma tidak menyebutkan bukti otentik pengingkaran Syaikh (berupa kaset, tulisan atau selainnya) sehingga “pengingkaran itu” tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiyyah. Tentu saja Salafiyyin di Kuwait (khususnya Jahra) sangat menunggu-nunggu bukti pengingkaran tersebut. Kenapa? Bukankah terlalu mudah untuk mendapatkan saksi dan bukti akan kehadiran Syaikh pada acara tersebut? Bagaimana Abu Salma?!
[5] Akhirnya, 8-9 bulan kemudian Abu Salma mengumumkan kepada umat “lembaran berita pernikahannya” di situs pribadinya, alangkah gembiranya dia menghadapi hari pernikahannya sampai-sampai 6 gambar hati/waru/love menghiasi “cinderamata pernikahannya” yang di”layout”nya sendiri! Mungkin dia lupa bahwa gambar ini diimpor dari kebiasaan Nasrani. Bahkan disusunnya bersama dengan CALON MEMPELAI WANITA!! MASIH CALON YA IKHWAH!! LUARBIASA!! Jangan anda kaget kalau dia akan berkelit (sebagaimana biasanya):”Tidak ada dalil yang melarang lelaki dan wanita bukan suami istri untuk menyusun buku bersama-sama!!” Inikah orang yang telah menantang fatwa Syaikh Yahya Al-Hajuri dan Syaikh Ubaid Hafidhahumallah?! Alangkah tepatnya jika ucapannya sendiri kita kembalikan kepadanya:
“Dan sungguh bodoh org yang kplnya kecil kayak ente menanduk gunung,
kasihanilah kepala ente ya muqollid… Kasihanilah kepala ente…!!!” (Forum Diskusi, 1:56 PM May 12, 2006, Abu Salma.bahaya.net)
Kalaupun ucapan ini ditujukannya kepada Salafiyyin, walhamdulillah bahwa kaum Muslimin sekarang ini sudah mengetahui seberapa tinggi “gunung kesesatan” As-Sudani yang dibelanya matia-matian. Siapakah yang muqallid dan siapa pula yang patut dikasihani? Allahul Musta’an.
[6] Bagaimana mungkin dia adalah seorang yang jahil sementara gelar “bal syaikhus salafy” telah ditempelkan di pundaknya!!
[7] Salah besar jika kalian mengira bahwa anak-anak ingusan ini yang mentabdi’ As-Sudani!! Apalah artinya si miskin ini? Tantangan kalianlah (Saudaraku kaum Muslimin, lihat lagi kesombongan mereka yang menjulang menembus awan berupa teks tantangan kepada segenap kaum Muslimin di awal-awal pembahasan) yang menggugahnya untuk membuka lembaran-lembaran sejarah dakwah Pan-Islamisme As-Sudani di negeri ini!! Rifqannya dengan gembong besar PKI di masanya!! Maka, jangan salahkan “bunda” yang mengandung!! “Ayah” sendirilah yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya!!
[8] Allahumma Ya Allah, jauhkanlah kami dari kesombongan dengan menentang Al-Haq, jangan dekatkan kami kepada Hizbiyyah yang membinasakan dan mudahkan kami untuk menerima nasehat kebaikan dan kebenaran. Amin.
[9] Ya Subhanallah, bagi Abu Salma, mengingkari kemungkaran dan penyelewengan adalah suatu bentuk kejahilan dan kebodohan!! Ikut larut dan membela kebatilan adalah bukti ilmu dan hikmah!! Demi Allah, ini adalah bukti terang benderang bahwa bukanlah kebenaran yang dia cari selama ini!! Hizbiyyah dan kebinasaan yang dia bela! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
[10] Fanatisme yang tercela adalah terus-menerus berada di atas kebatilan dengan disertai pengetahuan akan kebatilannya itu untuk kesombongan, penentangan dan pembelaan kepada individu tertentu atau untuk kelompok tertentu baik di atas kebenaran atau kebatilan dan ini merupakan perkara kejahiliyyahan.
Penyair mereka berkata:
Bukanlah aku…
Kecuali sebagian dari prajurit
Jika tersesat niscaya akupun ikut tersesat
Jika prajurit itu mendapatkan petunjuk
Niscaya akupun mendapatkan petunjuk (Syarh Masa’ilul Jahiliyyah, Syaikh Shalih Al-Fauzan, Penjelasan poin ke 93)
[11] Abu Salma berkata:” masih teringat, seorang ustadz di Malang, mantan LJ alumni madinah yang getol mentahdzir IT dan du’at Indonesia yg terkait dengannya, namun dia sendiri ketika mengirimkan kitab-2 dengan kontainernya dari Jamiah, DARIMANA DIA DAPATKAN FULUSNYA?? TIDAK SYAK LAGI BAHWA DIA MENGAMBILNYA DARI IT…” (From: Abu Salma <[email protected]> Date: 25-Aug-2005 12:42Subject: Fwd: failure notice (email Abu Abdillah koq unable)?To: [email protected])
[12] Dan “bukankah masih segar dalam ingatanmu” bahwa kisah kontainer ini hanyalah hasil jiplakanmu (baca: menelan bulat-bulat) kisah Bahtera Dakwah Hizbiyyahnya Muhammad Arifin Badri dengan tulisannya:” Contoh lain, pada 9 tahun silam, mahasiswa salafiyyin Indonesia di Al Jami’ah Al Islamiyyah, mengukirkan sebuah sejarah baru dalam hal pengiriman kitab ke negara mereka Indonesia, yaitu dengan dikirimkan secara kolektif dengan menggunakan kontainer (ini adalah awal pengiriman kitab dengan cara ini di Al Jami’ah Al Islamiyyah). Pengiriman tersebut didanai oleh Yayasan Ihya ut Turats yang bermarkaskan di negara Kuwait.” ?! Maka apakah engkau hendak membantah “bukti yang masih segar di hadapanmu ini?” Jadi, siapa yang membebek siapa pula yang muqallid wahai Abu Salma?
[13] Apa peduli mereka dengan berbagai kejahatan dan penyimpangan Ihya’ At-Turots? Malapetaka yang terjadi ketika muammalah itu diwujudkan? Tidak ada!! Bahkan mereka justru berupaya keras menutupinya sebagaimana yang dilakukan oleh Firanda dalam Buku Emas Ihya’nya!! Dia berkata:”Yang tampak, kemudharatan-kemudharatan yang dikhawatirkan saat bermuamalah dengan yayasan tadi tidaklah terjadi, alhamdulillah. Bahkan sebaliknya, justru banyak kemaslahatan yang didapat dengan muammalah dengan yayasan ini”(Lerai…, hal.242). Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
[14] Saudaraku sekalian, silakan anda merujuk dengan kesaksian Ustadz Muhammad Ridwan-Padang di website Thullabul Ilmi-Daurah Perawang mengenai Ma’had Turotsi yang satu ini. Beliau adalah mantan pengajar di yayasan yang cukup megah ini.
[15] ‘Alim Salafy dari Yaman, Syaikh Muqbil Rahimahullah memperingatkan umat dari bahaya Ihya’ dan money politiknya::
“Yang paling penting adalah bahwa Abdurrahman Abdul Khaliq adalah khabiits (busuk). “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah kami berikan kepadanya ayat-ayat kami (pengetahuan tentang isi al-kitab) kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu. Lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai ia tergoda). Maka jadilah ia orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu. Tetapi dia cenderung pada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah. Maka perumpamaannya seperti anjing yang jika kamu menghalaunya, diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikianlah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” {QS al-A’raaf (7): 175-176}
Dia khabits (busuk). Kemudian setelah ini, juga beberapa ikhwananal karim dari Kuwait seperti Abdul-Lathif ad-Dirbas dan sejumlah ikhwan, dia [Abdurrahman Abdul Kholiq] menyebutnya ‘Al-Juhaimany.’ Dia menyebut mereka [Abdul Latif ad Dirbas dan sejumlah ikhwan] dengan sebutan Al-Juhaimany, padahal mereka tidak mengikuti Juhaiman, mereka pengikut Kitab dan Sunnah.
Na’am (benarlah), yaa ikhwanana! Kemudian dia [Abdurrahman Abdul Kholiq] terperosok lebih jauh dalam penggunaan gambar-gambar, na’am, yaitu yang dia telah dihantam karena hal ini [penggunaan gambar-gambar]. Juga tuduhannya kepada ulama yang mulia dan mengatakan bahwa mereka [para ulama] tidak tahu apa-apa tentang ilmu dan kondisi waqi’ (berita-berita di media massa, red).
Dan saya perhatikan bahwa dosanya yang paling besar adalah memecah-belah Ahlus-Sunnah, memecah dai-dai ilallah. Na’am, dia sesatkan para da’i dengan dinarnya, bukan dengan pemikiran-pemikirannya. Maka dia [Abdurrahman Abdul Kholiq] mendirikan pusat-pusat [dakwah]. Yaa miskiin Ihyaut Turots! Dia mendirikan pusat-pusat dakwah dari Kuwait ke Indonesia, dari Kuwait ke Mesir, dari Kuwait ke Emirat Arab, dari Kuwait ke yang lainnya (Indonesia, yakni Abu Nida’ cs, lihat http://www.salafy.or.id/download/atturots/).
Membangun pusat-pusat dakwah dan Jam’iyah Ihyaut Turots yang akan membiayainya. Saya katakan: Ini adalah suatu kesalahan jika memberi dana [sebagai donatur] kepada Jam’iyah Ihyaut Turots. Ini adalah kesesatan yang besar karena mereka memecah-belah ahlussunnah. Mereka memecah-belah ahlussunnah di Jeddah, memecah-belah ahlussunnah di Sudan, dan mereka memanggil para pengikutnya dengan [nama] jama’ah sesuai hawa nafsunya.
Na’am, dan di situ ada golongan sampah juga, yang kepadanya dia mengemis dinarnya, bukan pemikirannya. Dan kita beri kabar baik untuk para pemuda Salafy dari Kuwait, bahwa Jam’iyah Ihyaut Turots telah menghabiskan dana yang sangat besar untuk mereka yang telah berubah di sini, di Yaman [agar menjadi pengikut mereka]. Akan tetapi seruan mereka mati dan tak berpengaruh. Na’am, dan telah dikatakan oleh beberapa orang di Kuwait [dari kalangan mereka] bahwa kita tidak memiliki dakwah selama Muqbil masih di Yaman. Na’am, ini ni’mat dari Rabb-ku, karena kamu telah memisahkan dirimu sendiri wahai orang yang berkata ‘bahwa kita tidak memiliki dakwah di Yaman selama Muqbil masih di Yaman’.
Dan kami balas membantahmu dengan kaset-kaset dan buku-buku yang dikirim ke Kuwait. Na’am, Wallahi, Abu Thalhah menginformasikan kepadaku, yaa ikhwananaa, Abu Thalhah al-Hadrami berkata, setelah mereka mendengar kasetmu [Syaikh Muqbil] dan membaca buku-bukumu, ‘Belajarlah! Belajarlah!. Abu Thalhah berkata, ‘Lalu saya kunjungi mereka setelah satu bulan dan mereka [orang-orang kuwait] berkata: ‘Syaikh Abdurrahman [Abdul Kholiq] kadang benar dan kadang salah, ada sesuatu yang tidak diketahuinya dan ada sebagian yang diketahuinya. Apa bukti akhirnya? Buktinya adalah fakta’. (Perubahan ini tejadi setelah mereka mendengar kaset-kaset ini dan lainnya) dalam waktu yang singkat, dan segala puji adalah milik Allah, ini adalah ni’mat dari Rabbku.
Maka kami putuskan untuk membantah dengan kaset-kaset dan buku-buku kami [terhadap] Jam’iyyah Ihyaut Turots dan Abdurrahman Abdul Kholiq serta si “goyah” Abdullah ats Tsabt [mengacu pada namanya As Tsabt=kokoh]. Adalah benar bahwa ia memiliki pemahaman aqidah yang shahih dan pemahamannya tentang ikhwanul-muflisin (aliran Ikhwanul Muslimin yang menyimpang, red) juga benar, tetapi dari beberapa ikhwah kita telah mendengar pertentangan ucapannya satu sama lain dalam kasetnya. Kadang dia mendukung hizbiyyah, kadang dia menentangnya -dalam satu kaset yang sama! Kadang dia mendukung jama’ah-jama’ah, di lain waktu dia mengingkari mereka, begitulah dia. Belajarlah! Belajarlah! Wahai Abdullah Ats Tsabt! Aku nasehatkan untuk Allah, mencari wajah Allah, kamu hendaklah belajar dan menelaah dan berdoalah kepada Allah agar kamu diberikan ilmu yang terang dan tidak plin-plan. [http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=263]
1 Halaman 76 .
2 Halaman 77-78 .
[18] Kalaulah kejahatan seorang Surkati saja sudah mereka tuduh pengungkapnya sebagai Haddadi, bagaimana pula sikap pembaca terhadap sekelompok kaum yang menghancurleburkan dan menghinadinakan kehormatan sekian banyak ulama pewaris para nabi?! Gelar Haddady rasanya terlalu rendah untuk mereka!! Bahkan jauh dan jauuh lebih Haddadi!! Selanjutnya kita balik pernyataan kalian (ma’af, meminjam istilah Firanda, Lerai…, hal.247) lebih berbahaya mana antara manhaj Haddadiyyun dengan manhaj Majelis Ifta’ dan Tarjih Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang telah menikam dan melecehkan kehormatan para ulama pewaris para nabi?! Bukankah Ibnu Hajar, An-Nawawi, Ibnu Hazm, dan Al-Izz bin Abdussalan sebagai “bagian kecil” dari sekian banyak para ulama pewaris para nabi juga tidak luput dari tikaman mereka?! Afala ta’qilun?
[19] Keberadaan orang ini (antek Belanda) benar-benar nyata, sebagaimana diakui sendiri oleh salah satu situs hizby-khabits, abusalma.bahaya.net dimana dia menurunkan artikel tanya jawab antara Surkati dan orang-orangnya yang dilandaskan pada tulisan tangan (siapa? Al-majhuly? Allahu’alam) “Dialog Bersama Syaikh Ahmad Asy-Syurkati yang dialihbahasakan oleh Ustadz Abu Abdirrahman Thayyib, Lc.)”
[20] Lihatlah wahai saudaraku, kalimat-kalimat jahat dan tikamannya terhadap Salafiyyin ketika berpidato di Markas Al-Albani!! Lihatlah pula betapa mereka ini selalu berteriak-teriak agar Salafiyyin tabayyun dulu sebelum melemparkan “tuduhan” kepada kelompoknya. Apakah Abdurrahman Tamimi sendiri telah mempraktekkan apa yang diteriakkannya? Tabayyun dulu ya akhi…
[21] Amboi alangkah dahsyat “sengatannya”, sementara Syaikh Syaikh Bin Bazz dan Syaikh Al-Albani Rahimahumallah justru mendukung beliau.
Dang sungguh Abdullah Taslim harus mempertanggungjawabkan “tazkiyahnya” yang sesat dan menyesatkan itu!!
[22] Abu Salma, apakah mereka berdua juga termasuk Asatidzah yang melarang berhubungan dengan Al-Sofwa sebagaimana ucapanmu:”Kami katakan, al-Sofwa manhajnya ga jelas dan para asatidzah menasehatkan kami utk menjaga jarak dg mereka dan tdk berhubungan dg mereka.” (tanggapan: hasan anti khawarij, Email,June 25th 2005, 01:29:21 PM , Judul Komentar : khoriji, turotsi, Asal : jogja).
Kalau engkau jawab termasuk, maka mereka berdua sedang berpolitik dua wajah dong. Kalau engkau jawab tidak termasuk ustadz yang memperingatkan bahaya Al-Sofwa, berarti ada “Khilafiyah Ijtihadiyah” diantara ustadz kalian mengenai Al-Sofwa. Kalau begitu? Tidak boleh ada tahdzir dan hajr terhadapnya kan (sesuai dengan buku Emas Firanda)? Lalu kenapa engkau mentahdzir Al-Sofwa? Apakah engkau sedang meruntuhkan Kaidah Emas(Imitasi)mu sendiri? Allahul Musta’an.
[23] Gelar Haji kita dapatkan dalam tulisannya di Khutbah Idul Fitri 1423H berjudul :”Mari Kita Kembali Ke Pangkuan Islam” yang dipropagandakan oleh situs Aldakwah (L-DATA Al-Ikhwani, dipublikasi pada Thursday, 08 May 2003).
[24] Dan bahkan (dalam daurah ke-5) para Masyayikh-pun mengisi di sarang Ihya’ At-Turots Ma’had Jamilurrahman dan Bin Baz, disamping juga mengisi di tempat sumber fitnah Sururiyyah, Ma’had Al-Irsyad Tengaran!! Realisasi: Syaikh Muhammad Musa Nasr yang mengisi di tempat ini. Allahul musta’an.
[25] Apakah akabir ini -yang memiliki akhlak yang sopan, yang selalu menggembar-gemborkan betapa kelompoknya mengibarkan tinggi-tinggi bendera rifqan dan mawaddah- menyadari bahwa dirinya sedang menghancurkan dan menumbangkan aturannya sendiri? Tuduhan sebagai Ahlul Bid’ah telah meluncur melalui tulisannya ini!! Ashaghir adalah Ahli Bid’ah sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr rahimahullah, bahwa Abdullah Ibnu Mubarak rahimahullah ditanya, “Siapa Ashaghir itu?”, Beliau menjawab, “Orang yang berbicara dengan ra’yu. Adapun orang yang mengambil dari pembesar bukan termasuk ashaghir.” (Jami’ Bayan al-Ilmi, hal.246). Dalam Ushul I’tiqad Ahli Sunnah, Al-Lalika’i meriwayatkan perkataan Abdullah Ibnu Mubarak, “Ashaghir adalah Ahli Bid’ah.” (Vol.1, hal.85). Imam Asy-Syathibi rahimahullah memberi komentar ucapan Ibnu Mubarak rahimahullah, “Ashaghir lebih cocok untuk ahli bid’ah, karena kelimuan mereka sangat kerdil sehingga menjadi Ahli Bid’ah.” (Al-I’tisham, vol.2, hal.174). Abu Salma, apakah kalian menuntut dikasih sayangi orang lain sementara kalian membebaskan diri untuk melemparkan tuduhan-tuduhan keji kepada mereka?! Allahul Musta’an.
[26] Jelas bahwa dana Ihya’ At-Turots tidak turun dengan gratis!! Adapun syaratnya, para Da’i nya harus membuatan proposal, harus ada kecocokan dengan program Ihya ut Turots terbukti dengan adanya studi kelayakan, foto orang/lembaga yang disumbang/laporan realisasi, dan konsekwensinya tidak akan mentahdzir Jum’iyyah Ihya’ At-Turots (JI) dan Abdurahman Abdul Kholiq dalam majalahnya, kajiannya dll, minimal mereka akan mengatakan:”Adapun permasalahan Ihya’ At-Turots dan bantuan dinar Hizbiyyahnya, ini ada khilaf yang syadid diantara para ulama!”. Jadi? Kita tawaquf (diam) tidak saling menyalahkan (tetapi silakan harta mereka terus dinikmati untuk membantu dakwah dan…para Da’i!!)” Berhati-hatilah dari talbis bergaya bahasa “missionaris Sinterklas” semacam ini. Dan terakhir, “para pasien” Ihya’ At-Turots tersebut dipampangkan dan diumumkan di majalah resmi Ihya’ At-Turots (sebagai bentuk pertanggungjawaban) lengkap dengan nama proyek, alamat, negara, besarnya “infus” harta yang disuntikkan. Tidakkah mereka bangga bahwa nama dan proyek mereka terpampang di majalah-majalah Hizbiyyah Internasional? Sebagai donatur? Bukan, tetapi sebagai pasien yang telah menghabiskan “infus” dana sebesar….Allahul Musta’an. Ke mana larinya sifat malu itu?
[27] Syaikh kami, bagaimana dengan kehadiran Syaikh Salim Al-Hilaly di dauroh Ihya’ At-Turots Kuwait cabang Jahra yang justru mentazkiyah Ihya’ At-Turots dengan ucapan beliau: “Jam’iyyatuna Jam’iyyah Ihya’ At-Turots Al-Islami fil Kuwait?”
[28] Ust.Abu Mas’ud, Ust. Ibnu Yunus dan teman-temannya, ketika daurah Masyayikh di Surabaya telah memberikan langsung kepada Syaikh Ali Hasan bukti-bukti dari dampak muammalah Hizbiyyah yang dilakukan oleh Abdurrahman Tamimi, Yazid Jawas, Aunur Rafiq dan kelompoknya. Syaikh Ali telah benar-benar mengetahui keadaan mereka ini dari bukti yang mereka sodorkan. Tetapi, sampai saat inipun Daurah Masyayikh tetap berjalan dengan mulus dan lancarnya. Allahul Musta’an, hanya kepada Allah kita mengadu.
[29] Bagaimana dengan keadaan kalian sendiri yang begitu “heroik” meng’amin”kan dan mempertahankan gelar Syaikh Salafy Irsyadi kepada As-Sudani sementara kalian sendiri tidak mengetahui apapun tentangnya kecuali sangat sedikit?! Benarkah As-Sudani hanya terpengaruh Abduh dan Rasyid Ridha? Ke mana Al-Afghani Ar-Rafidhi bersembunyi? Benarkah As-Sudani hanya seorang diri ketika itu dalam berdakwah di negeri ini? Tidakkah ini ungkapan yang berlebihan dan mengingkari kenyataan? Tahukah kalian tentang halalnya lotre Belanda kafir penjajah di sisi As-Sudani dan Irsyadnya? Tahukah kalian jabatan kerennya sebagai Syaikh pejabat penjajah Belanda? Mars Surkati yang Perkasa?! Ba’iat Irsyadiyyah? Teriakan Hizbul Irsyad? Dan..dan…dan… Kenapa kalian diam begitu saja dan menelan mentah-mentah semua yang ada? Benar-benar Tidak tahu? Pura-pura tidak tahu? Atau… pokoknya sudah di-Syaikh Salafykan!!
Siapa mereka ini?! Katakan –wahai Abu Salma- dengan lantang dan kemantapan yang sempurna:” Tiada lain dan tiada bukan, para ashaghir atau bocah-2 ingusan yang dangkal pemahamannya dan fanatik buta kepada beliau, dan mereka inilah orang-2 yang memiliki semangat jahiliyah…Wal’iyadzubillah…!!!”
Jadi kenapa Syaikh Rabi’ Hafidhahullah harus dilibatkan dalam permasalahan fanatik jahiliyyah dan fanatik buta itu?!
[30] Abu Salma berkata:”TDK RAGU LAGI bahwa Syaikh Usamah bin Abdil Lathif al-Qushy adl ulama salafi di Mesir yg masih tersisa”
[31] Berkata Abu Salma:”Adapun syaikh Abu Ishaq al-Huwaini, beliau adl murid syaikh Albani yg pernah beliau puji sbg org yg paling faham hadits selain Syaikh Ali Hasan”(Menjawab pertanyaan Ibnu, June 8th 2005, 06:00:24 AM)
[32] Dan bukti yang kita bawakan bahwa Syi’ah (ternyata) adalah salah satu donatur “dana Muslimin” Ihya’ At-Turots adalah bukti betapa rusaknya manhaj Ihya’!! Dan betapa benarnya peringatan-peringatan yang telah disampaikan oleh para ulama kita akan bahaya dan kesesatan Ihya’, maka menutup mata dari kenyataan ini adalah salah satu dari pintu-pintu kebinasaan sebagaimana komentar: “dana yang dimiliki yayasan-yayasan tersebut bukan berasal dari para pengurusnya, akan tetapi dari kaum muslimin yang benar-benar ingin menyumbangkan harta yang mereka miliki kepada orang-orang yang berhak menerimanya, maka tidak ada hubungannya antara bantuan harta tersebut dengan penyimpangan manhaj yang ada yayasan-yayasan tersebut selama bantuan tersebut tidak mengikat dengan syarat-syarat yang membawa kepada penyimpangan manhaj.” (Konsultasi Ustadz: Fitnah Sururiyyah, Abdullah binTaslim, mus$$$.or.$$, February 17th, 2006 4:09 pm)
Abdullah bin Taslim! Engkau bermimpi hendak meruntuhkan “benteng Yaman yang kokoh” Rahimahullah hanya karena bermodalkan tinggal selama 7 tahun di Madinah?
“Demi Allah saya membenci dia (Abdurrahman Abdul Khaliq-peny) karena Allah, karena dia telah membuat tipu daya kepada umat dan memecahbelah persatuan Ahlus Sunnah….Maka Yayasan Ihya’ At-Turots di Kuwaitpun menggalang dana. Kemudian diutuslah Abdurrahman Abdul Khaliq untuk menyesatkan Muslimin dan memecah persatuan” (Tanya-Jawab dengan Syaikh Muqbil, hal.102).
Tidakkah anda merasa aneh wahai saudaraku, betapa para pembela Ihya’ At-Turots –Organisasi Pemecahbelah Dakwah Salaf di seluruh dunia!!-sedang menyanyikan slogan “benar-benar ingin menyumbangkan harta yang mereka miliki kepada orang-orang yang berhak menerimanya”? Bukankah dinar Hizbiyyah mereka yang justru telah menimbulkan “Malapetaka Perpecahan di Seluruh Dunia”?!
Syaikh Muqbil Rahimahullah telah menasehatkan agar kita waspada dari kelompok ini, :“Beliau ( -pen) memisahkan antara suami dan istri, anak dan orang tua karena kekafiran dan keIslaman. Adapun orang ini (Abdurrahman Abdul Khaliq-pen) memisahkan Ahlus Sunnah. SAYA PERKIRAKAN DIA SEORANG JONGOS AMERIKA, IA MENGHENDAKI PERPECAHAN DAKWAH, BAHKAN MENGORBANKAN HARTANYA UNTUK ITU …(ibid, hal.99).
Sekali lagi harus kita ulangi: Hati-hatilah wahai saudaraku dari para penyusup ini, janganlah tertipu oleh rayuan beracun dan kasih sayang berbisa mereka! Saudara-saudara kita –Salafiyyin- di seluruh dunia telah dirobek-robek persatuannya oleh kelompok Hizbiyyin ini!! Di Arab Saudi, Yordania, Abu Dhabi, Yaman, Mesir, Kuwait, Emirat Arab, Sudan, Indonesia, Inggris, Amerika, Kanada dan beberapa negara lainnya telah dipecah-belah oleh kelompok mereka!! Apakah ini yang dikatakan sebagai para donatur muslimin yang “benar-benar ingin menyumbangkan harta yang mereka miliki kepada orang-orang yang berhak menerimanya? Menerima kebaikan Ihya’ At-Turots untuk memecah-belah, merobek-robek dan mencabik-cabik Salafiyyin dan dakwah Salafiyyah?! Tidak, sama sekali tidak! Betapa para ulama kita telah memperingatkan bahaya mereka! Semoga Allah memberikan kepada para ulama Ahlus Sunnah keteguhan dalam membela kebenaran dan membentengi nya dari kesesatan dan money politics pecah belah mereka!! Amin..