KRONOLOGIS FITNAH SHA’AFIQAH YANG DIKOBARKAN ASY-SYAIKH MUHAMMAD BIN HADY SERTA UPAYA SUNGGUH-SUNGGUH ULAMA KIBAR UNTUK MEMADAMKANNYA (1)
Sesungguhnya penentangan terhadap vonis-vonis yang berasal dari asy-Syaikh Muhammad bin Hady bukan berasal dari orang-orang yang dia hujat dengan “sha’afiqah”, tetapi dari masyayikh kita dan orang tua kita semisal al-Allamah Rabi’ bin Hady dan al-Allamah Ubaid al-Jabiry yang beliau berdua telah mengumumkannya dengan jelas sekali, dan asy-Syaikh Muhammad bin Hady benar-benar mengetahui hal ini, dan sebab-sebab yang dia jadikan sebagai alasan akan disingkap di tengah-tengah pembahasan dan pada tulisan-tulisan yang akan datang.
Perlu diketahui bahwa sesungguhnya saya bersama guru-guru saya dan saudara-saudara saya telah berusaha menutup rapat perkara sejak sekian lama, sampai asy-Syaikh Muhammad bin Hady sendiri yang menyebarluaskan ketika mulai mengeluarkan berbagai tahdzir secara terang-terangan. Maka terjadilah sekian kali kunjungan dan tuntutan kepada asy-Syaikh Muhammad untuk mengakhiri masalah ini, namun beliau terus melakukan apa yang telah beliau mulai berupa celaan dan jarh tanpa berdasarkan bukti-bukti yang terkadang beliau menyampaikannya secara terang-terangan dan terkadang secara tersembunyi.
Upaya-upaya untuk mengakhiri masalah dengan beliau ini mungkin bisa diringkas terjadi sejak bulan Jumadal Ula 1437 H (dua tahun lebih hingga sekarang –pent) ketika salah seorang dari Yaman (yang bernama Rabi’ bin Thahir al-Muqalihy) menukil dari orang-orang yang memberi udzur kepada Muhammad al-Imam atas sikapnya terhadap Rafidhah Hutsiyun, dari asy-Syaikh Muhammad bin Hady bahwa beliau mencela saya dan saudara-saudara saya para penuntut ilmu, bahkan sampai dinukil dari beliau bahwa beliau mencela sebagian masyayikh. Orang Yaman ini juga menukil ancaman-ancaman dari asy-Syaikh Muhammad bin Hady untuk mentahdzir kami dengan menyebut nama-nama kami dan seterusnya, yang itu saya memiliki bukti tertulis berupa persaksian dari salah satu ikhwah atas hal tersebut.
Perlu diingatkan bahwa kami telah merasakan renggangnya hubungan dari asy-Syaikh Muhammad bin Hady kurang lebih sejak akhir tahun 1436 H, yaitu ketika kami ingin berkomunikasi dengan asy-Syaikh Muhammad bin Hady dan bermusyawarah dengan beliau tentang kegiatan-kegiatan dakwah kami di dalam dan di luar negeri, namun kami tidak mendapatkan tanggapan dari beliau. Bahkan sampai setelah guru kami asy-Syaikh Profesor Doktor Abdullah al-Bukhary hafizhahullah mengizinkan kami untuk mengisi sebagian pelajaran di masjid Dzun Nurain dan kami mengabarkan kepada para masyayikh kami, lalu mereka menyambut dengan gembira dan memberi semangat kepada kami, seperti yang dilakukan oleh guru kita asy-Syaikh al-Walid Rabi’ bin Hady dan asy-Syaikh al-Walid Ubaid al-Jabiry hafizhahumullah.
Bahkan asy-Syaikh Rabi’ bin Hady ikut serta dengan menyampaikan ceramah pembukaan bagi pelajaran-pelajaran ini yang membahas penjelasan matan-matan yang kami khususkan dengan tulisan-tulisan al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, dan ceramah guru kita tersebut berjudul “Ihtimamul Imam Muhammad bin Abdil Wahhab bil Aqidah” pada tanggal 10 Jumadal Ula 1437 H.
Audionya bisa di download di link di bawah ini:
https://youtu.be/68bRXlQIJwc
Beliau mewasiatkan kepada kami agar mengajarkan sebagian matan, seperti al-Aqidah al-Wasithiyyah dan selainnya.
Adapun asy-Syaikh Muhammad bin Hady telah berulang kali upaya untuk duduk bersama beliau dan meminta musyawarah serta bimbingan beliau.
📚 Al-Ibanah seri ke-1, karya asy-Syaikh Abdul Ilah ar-Raifa’iy hafizhahullah, hlm. 6–7
⚠️ BERSAMBUNG INSYAALLAH ⚠️
🌐 https://t.me/jujurlahselamanya/227
🔆👣🔆👣🔆👣🔆👣🔆
⚔️🛡Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
📠 Channel Telegram: http://telegram.me/tp_alhaq
🌎 http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com
•┈┈•┈┈•⊰✿✒️✿⊱•┈┈•┈┈•