TANGGAPAN ATAS UCAPAN ALI AR-RAMILY TENTANG TAHDZIR ASY-SYAIKH MUHAMMAD BIN HADY TERHADAP AS-SUHAIMY
الحمد لله، والصلاة والسلام على نبيه محمد وآله وسلم.
Amma ba’du:
Sebagian ikhwah -jazahumullahu khairan- telah menunjukkan kepada saya ucapan al-Akh Ali ar-Ramily -wafaqqahullah- yang redaksinya sebagai berikut:
“Siapa saja yang menukil dari saya bahwa saya menyetujui apa yang dikatakan oleh asy-Syaikh Muhammad bin Hady tentang asy-Syaikh Shalih as-Suhaimy, maka dia adalah pendusta. Yang terjadi pada grup-grup yang ada pada saya adalah ada seseorang menukil perkataan asy-Syaikh Muhammad tentang asy-Syaikh Shalih, lalu mulailah ada yang menerima dan ada yang menolak. Lalu saya mengatakan bahwa berita tersebut benar. Pembicaraan tersebut hanya sampai di sini saja dan saya sedikitpun tidak menyatakan persetujuan dan saya juga tidak ikut campur ke dalam perkara tersebut, dan juga tidak menyebut asy-Syaikh Sulaiman ar-Ruhaily pada perkara tersebut sama sekali. Sebarkan hal ini dari saya.”
Maka dengan hanya memohon pertolongan kepada Allah agar diberi taufik dan kebenaran, saya katakan:
Semoga Allah merahmati orang yang mengatakan, “Semoga Allah merahmati seseorang yang mengetahui kadar dirinya.”
Sesungguhnya berbicara dalam bab ilmu, mengomentari dan menanggapi perkataan Ulama Salafiyun, mengkritik mereka, menjarh mereka, dan mentahdzir mereka bukanlah perkara yang gampang dan remeh, sehingga siapa saja merasa boleh berbicara sesuai kehendaknya dan mengarahkan dengan hal-hal yang tidak dia mengerti, karena sesungguhnya ketika tidak memiliki kapasitas dan kekokohan ilmu serta bashirah dan fiqih yang matang, maka orangnya mutlak tidak bisa terlepas dari perkara-perkara ini:
jahl murakkab (bodoh tapi merasa pintar) atau jahl basith (bodoh dan menyadari kebodohannya), dan buahnya adalah merasa berilmu dan berani tampil sebelum waktunya, atau hawa nafsu yang dituruti, atau tidak memahami dan tidak mengetahui gambaran permasalahan, dan kebingungan dan kengawuran yang membahayakan dan merusak diri sendiri dan kaum Muslimin yang lain, terkhusus para penuntut ilmu pemula yang berusaha untuk mengetahui kebenaran dan ilmu yang bersumber dari Salaf yang murni.
Sangat disayangkan di masa ini kita menjumpai model-model orang-orang yang sok berilmu dan lancang tampil sebelum waktunya yang tidak terhitung jumlahnya, terkhusus para pengkhianat dari kalangan kelompok-kelompok yang menyimpang dan memiliki berbagai pemikiran bid’ah yang menyelisihi dakwah Salafiyah dan orang-orang yang berpegang teguh dengannya, terkhusus para Ulama Kibar dan murid-murid mereka yang kokoh keilmuannya.
Maka engkau jumpai salah seorang dari mereka dalam keadaan tersesat dan kebingungan dari kebenaran dan manhaj Salaf, kemudian jika Allah memudahkan untuknya -karena sebuah hikmah yang hanya diketahui oleh Allah saja- untuk meninggalkan penyimpangan tersebut sebelum ilmu dan manhajnya kokoh dan matang, dia lancang kemudian menyerang bak singa dan membantah orang yang rambutnya telah beruban dan menghabiskan umurnya dan masa mudanya untuk menyambut Dakwah Salafiyah yang penuh berkah ini dengan mengokohkan pondasinya, menyebarkan ilmunya, menjelaskannya dan membelanya serta membela orang-orang yang berpegang teguh dengannya, seperti syaikh kita al-Allamah Muhammad bin Hady al-Madkhaly, semoga Allah menjaga beliau dan memanjangkan umur beliau dalam ketaatan kepada-Nya.
Seperti keadaan al-Akh Ali ar-Ramily -semoga Allah memberikan taufik kepadanya- dia mengatakan, “Saya tidak menyetujui.” Siapa engkau wahai Ramily, hingga engkau berani menyatakan setuju atau tidak setuju?! Sesungguhnya yang wajib atas engkau wahai Ramily -semoga Allah memberimu hidayah- adalah mengikuti perkataan al-Allamah asy-Syaikh Muhammad hafizhahullah, atau diam disertai jiwa yang baik, sampai engkau memahami dan mengerti apa yang belum engkau pahami dan belum engkau mengerti berdasarkan ilmu dan bashirah. Karena sungguh dengan perbuatanmu ini -sangat disayangkan- engkau merugikan dirimu sendiri serta orang-orang yang engkau menjadi pengajar dan pembimbing mereka melalui berbagai media elektronik seperti Whatsapp dan yang lainnya yang tidak membawa kecuali berbagai keburukan dan kerusakan terhadap para pemuda umat ini, diantaranya mereka menjadi korban jeratan orang-orang yang sok berilmu, tampil sebelum waktunya, dan menggiring dengan perasaan mereka yang menyelisihi Dakwah Salafiyah, prinsip-prinsip pokoknya, dan orang-orang yang berpegang teguh dengannya.
Kemudian dikatakan kepada al-Akh ar-Ramily: “Apa yang mendorongmu untuk tidak menyetujui perkataan asy-Syaikh al-Allamah Muhammad bin Hady -hafizhahullah- dalam mentahdzir asy-Syaikh as-Suhaimy ashlahulllah?!”
Asy-Syaikh al-Allamah Muhammad bin Hady -hafizhahullah- tidaklah mentahdzir dan memperingatkan asy-Syaikh as-Suhaimy kecuali setelah bersabar, menguatkan kesabaran, dan pengetahuan yang menyeluruh yang dibangun di atas ilmu yang matang dan pengalaman panjang dalam urusan ini -di samping semangat untuk menjaga para pemuda kaum Muslimin dari penyimpangan dan kesesatan- yang mana engkau masih jauh darinya, wahai Ramily.
Ibrahim ar-Ruhaily telah membuka pintu fitnah, kesesatan, dan kebodohan, dan dia telah mengingkari prinsip-prinsip pokok dan rambu-rambu utama, sehingga dia menyimpang dari Salafiyah yang merupakan dakwah yang benar, dan dia datang membawa berbagai macam hal yang aneh dan asing serta penuh dengan berbagai macam hawa nafsu dan sikap merasa berilmu. Maka diapun dibantah oleh syaikh kita al-Imam al-Allamah Rabi’ -hafizhahullah-, asy-Syaikh al-Allamah Ubaid al-Jabiry -hafizhahullah-, dan asy-Syaikh al-Allamah Abdullah al-Bukhary -hafizhahullah- dengan bantahan-bantahan ilmiyah. Semua itu -dengan karunia Allah semata- merupakan bentuk pembelaan terhadap agama Allah dan penjagaan terhadapnya dan terhadap kaum Muslimin dari tindakan orang-orang yang suka bermain-main dan dari kebodohan orang-orang bodoh serta dari hawa nafsu orang-orang yang suka berbuat dosa. Allah yang menilai amal mereka.
Kemudian asy-Syaikh as-Suhaimy -tanpa ilmu dan tanpa bashirah- datang membela ar-Ruhaily tanpa hujjah dan dalil sedikitpun. Bahkan dia menuduh orang-orang yang membantah dan mengkritiknya dengan kedustaan, padahal -semata-mata dengan karunia Allah- termasuk orang-orang yang jujur. Allah yang menilai amal mereka.
Karena itulah dan juga karena sebab yang lain, maka syaikh kita al-Allamah Muhammad -hafizhahullah- mentahdzir as-Suhaimy sebagai bentuk melepaskan tanggung jawab dan untuk menjaga agama serta sebagai bentuk nasehat bagi hamba-hamba Allah, terkhusus para pemuda. Semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan dan meluruskan langkah-langkah beliau.
Maka hendaknya engkau menyadari kapasitas dirimu -wahai Ramily- lalu kendalikanlah!
Dan dari sini saya menasehatkan kepada para pemuda kaum Muslimin di Yordania dan yang lainnya agar mereka memiliki hubungan yang kuat dengan para Ulama Dakwah Salafiyah Rabbani dan murid-murid mereka yang kokoh keilmuannya. Semoga Allah memberi taufik kepada siapa saja yang mengikuti jalan-Nya kepada jalan-jalan hidayah dan petunjuk.
Ditulis oleh: Nazar bin Hasyim al-Abbas
22 Sya’ban 1436 H
Sumber artikel:
http://rsalafs.com/play-1866.
Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
Klik ➡JOIN Channel Telegram:
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.
Teks arabic
بسم الله الرحمن الرحيم
تنبيهٌ على ما قاله الرمليُّ عَلِيّ
حول تحذير الشيخ العلامة محمد بن هادي المدخلي -حفظه الله- من الشيخ السحيمي -أصلحه الله-.
الحمد لله، والصلاة والسلام على نبيه محمدٍ وآله وسلم..
أما بعد؛ فقد أوقفني بعض الإخوة -جزاهم الله خيراً- على كلام للأخ علي الرملي -وفقه الله- هذا نصهُّ:
«من ينقل عني أنني أقرر ما قاله الشيخ محمد بن هادي في الشيخ صالح السحيمي فهو كذاب. ما حصل في مجموعةٍ من المجموعات التي عندي أن أحدهم نقل كلام الشيخ محمد في الشيخ صالح وبدأ الأخذ والرد فقلت الخبر صحيح وإلى هنا ينتهي الموضوع فلم أقرر شيئاً ولا تدخلت في الأمر ولا ذِكر للشيخ سليمان الرحيلي في الأمر أصلاً. انشروا هذا عني».
فأقول -وبالله وحده التوفيق والسداد-:
رَحِمَ اللهُ القائلَ: «رَحِمَ الله امرءاً عرف قدر نفسه»؛ فإن الكلام في باب العلم والتع
ليق والتعقيب على كلام العلماء السلفيين ونقدِهم وجرحِهم وتحذيرِهم ليس بالأمر السهل الهِّين حتى يحشر كلُّ من هبَّ ودبَّ أنفَه فيه ليقول ما شاء ويهذي بما لا يدري؛ لأنه حين عدم التأهل والرسوخ والبصيرة والفقه الناضج لا يخرج صاحبه مطلقاً عن هذه الأمور:
جهلٌ مركبٌ أو بسيطٌ، ووليدُه التعالم والتصدر، أو الهوى المتَّبَع، أو عدم الإدراك والتصور، ومن ثَمَّ الهذيان والهرف بما يضرُّ ويفسد النفس والغير من المسلمين خاصةً المبتدِأة من طلاب العلم الذين يسعون إلى معرفة الحق والعلم السلفي الأصيل.
ونحن نعايش -للأسف الشديد- في هذه الأعصار صنوفاً لا تُعَدُّ ولا تُحصى من المتعالِـمَة والمتصدِّرَة خاصةً الرُّجَّع من أحزابٍ وطوائف ومناهج وأفكار البدع المخالِفة للدعوة السلفية وأهلها العلماء الأكابر وطلابهم الراسخين؛ فتجد الواحد من هؤلاء كان في ضياعٍ وحيرةٍ ضاربةٍ عن الحق والسلفية ثم إذا يسَّر الله له -لحكمةٍ يعلمها الله وحده- تَرْكَ ما عليه من تلك المخالفة قبل أن يرسخ وينضج علمه ومنهجه يتجرأ فيستأسد ويَتَعَقَّبُ مَن شَابَ شَعرُه وأفنى زهورَ عمره وشبابه في رحاب هذه الدعوة السلفية المباركة تأصيلاً وعلماً وبياناً وذبَّاً عنها وعن أهلها كشيخنا العلامة محمد بن هادي المدخلي -حفظه الله وأطال عمره في طاعته-..
كالأخ علي الرملي -وفقه الله للحق- يتفوَّه بما تفوَّه به «لا أقرِّر»!! فمن أنت أيها الرملي حتى تقر أو لا تقر؟!! إن الواجب عليك أيها الرملي -هداك الله للصواب- إما القول بقول العلامة الشيخ محمد -حفظه الله-، وإما الصمت مع النفس الطيبة حتى تعي وتُدْرِك ما لا تعيه ولا تدركه حتى تعيه وتدركه بعلمٍ وبصيرةٍ؛ ﻷنك بهذا الصنيع -للأسف الشديد- تضرُّ نفسَك ومَن صرتَ لهم معلماً ومرشداً من خلال هذه البرامج الإلكترونية التواصلية (كالواتساب وغيره في باب التعليم) التي ما جاءت إلا بأنواعٍ من الشر والفساد على شباب الأمة، ومن خلالها تَصَيَّدَهم المتعالمون والمتصدرون والمنساقون بعواطفهم المخالِفة للدعوة السلفية وأصولها وأهلها.
ثم يقال للأخ الرملي: ما الذي يحملك على عدم تقريرك لكلام الشيخ العلامة محمد بن هادي -حفظه الله- في تحذيره من الشيخ السحيمي -أصلحه الله-؟!
والشيخ العلامة محمد بن هادي -حفظه الله- ما حذَّرَ ونَبَّهَ على الشيخ السحيمي إلا بعد صبرٍ ومصابرةٍ ووعيٍ وإدراكٍ تامٍّ قائمٍ على العلم الناضج والخبرة الطويلة في هذا الشأن (مع الحرص على صيانة شباب المسلمين من الضياع والضلال) التي لا تزال أيها الرملي بعيداً عنها؛ فالرحيلي إبراهيم افتتح باب فتنةٍ وضلالةٍ وجهالةٍ، وأنْكَرَ الأصولَ والمعالمَ فانحرف عن السلفية دعوة الحق وجاء بالعجائب والغرائب وبأنواعٍ من الهوى والتعالم؛ فرَدَّ عليه شيخنا الإمام العلامة الربيع -حفظه الله تعالى-، والشيخ العلامة عبيد الجابري، والشيخ العلامة عبد الله البخاري -حفظهما الله تعالى- ردوداً علمية كلها بفضل الله حرقةٌ على دين الله وحمايةٌ له وللمسلمين من عبث العابثين وجهل الجاهلين وهوى المجرمين، حسيبهم الله..
ثم يأتي الشيخ السحيمي -بلا علمٍ ولا بصيرةٍ- يدافع عن هذا الرحيلي بلا أدنى حجةٍ وبرهانٍ! بل يتَّهم الرادِّين عليه وناقديه بالكذب وهم بفضل الله من الصادقين، حسيبهم الله..
فحذَّرَ منه -لأجل ذلك وغيره- شيخنا الهمام العلامة محمد -حفظه الله- إبراءً للذمة وصيانةً للملة ونصحاً للخلق والشباب خاصةً؛ فجزاه الله خيراً وسدَّد خطاه. فاعرف لنفسك قدرَها فارْعَوِ أيها الرملي..
ومن هنا أنصح شباب المسلمين في الأردن وغيرها بالارتباط الوثيق بعلماء الدعوة السلفية الربانيين وطلابهم الراسخين، وفق الله من اتَّبَع سبيله لسبل الهدى والرشاد.
كتبه
نزار بن هاشم العبَّاس
22 شعبان 1436هــ
..
Artikel terkait: