BANTAHAN TERHADAP PIHAK-PIHAK YANG MENYEBARKAN POTONGAN SUARA ASY-SYAIKH SHALIH AL-FAUZAN HAFIZHAHULLAH YANG BERKAITAN DENGAN PEMBELAAN BELIAU TERHADAP AIDH AL-QARNI, ARIFI DAN IBNU MUSFIR

Bismillahirrohmanirrohim. o

bantahan terhadap pihak2 yg menyebarkan potongan suara syaikh shalih fauzan

BANTAHAN TERHADAP PIHAK-PIHAK YANG MENYEBARKAN POTONGAN SUARA ASY-SYAIKH SHALIH AL-FAUZAN HAFIZHAHULLAH YANG BERKAITAN DENGAN PEMBELAAN BELIAU TERHADAP AIDH AL-QARNI, ARIFI DAN IBNU MUSFIR

(Asy Syaikh Fawwas al Madkhaly hafizhahullah)

ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ، ﻭﺍﻟﺼﻼ‌ﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼ‌ﻡ ﻋﻠﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﻣﻦ ﻭﺍﻻ‌ﻩ، ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ:

Sungguh termasuk perkara yang paling mengherankan di mana hizbiyyun antara malam dan siang terus menerus menyebarkan potongan suara al-Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkaitan dengan pembelaan beliau terhadap al-Qarni, al-Arifi dan Ibnu Musfir. Dan saya memiliki beberapa kritikan terhadap pihak-pihak yang menyebarkannya ini.

Bantahan pertama:

Sesungguhnya siapa saja yang menyebarkan potongan suara semacam ini maka keadaannya tidak akan terlepas dari bahwa dia seorang hizbi yang fatwa semacam ini kebetulan sesuai dengan hawa nafsunya, bukan karena dia itu mencintai asy-Syaikh Shalih Fauzan. Motif dia itu semata-mata bertujuan hanya untuk membela orang-orang yang disebutkan dalam potongan rekaman tersebut.

Bantahan kedua:

Termasuk sifat hizbiyun dan ahlul ahwa, mereka itu hanya mengambil ucapan para ulama yang sesuai dengan hawa nafsu mereka dan mereka meninggalkan apa yang membantah mereka. Dan mereka ini telah menyerupai orang-orang Yahudi pada kelakuan mereka yang buruk ini.

ﺃَﻓَﺘُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺑِﺒَﻌْﺾِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻭَﺗَﻜْﻔُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺒَﻌْﺾ

“Apakah kalian beriman kepada sebahagian Al-Kitab (Taurat) dan kafir terhadap sebagian yang lain?” (QS. Al-Baqarah: 85)

Dan asy-Syaikh Shalih Fauzan mengeluhkan orang-orang yang semacam ini keadaannya dengan beliau mengatakan:

ﺍﻟﻠﻲ ﻟﻬﻢ ﻭﻳﺘﺮﻛﻮﻥ ﺍﻟﻠﻲ ﻋﻠﻴﻬﻢ

“Mereka itu biasa mengambil ucapan yang mendukung mereka dan meninggakan ucapan yang merugikan mereka”.

Bantahan ketiga”

Selama mereka mengklaim mencintai Syaikh al-Fauzan hafizhahullah, maka kenapa mereka tidak mengambil fatwa-fatwa beliau sebelum ini terhadap mereka, yaitu terhadap orang-orang yang dibela dalam rekaman suara tersebut Kenapa mereka tidak mengambil fatwa beliau ketika mentahdzir Jama’ah Ikhwanul Muslimin dan yang lainnya? Mengapa mereka tidak menyebarkan tahdzir beliau sebagai bentuk peringatan kepada umat dari kejahatan mereka?

Bantahan keempat:

Anggaplah dipastikan bahwa rekaman suara tersebut benar dari asy-Syaikh Shalih Fauzan, yang menjadi pertanyaan, “Apakah ucapan beliau itu yang lama atau yang baru? Dan apakah fatwa beliau yang terakhir di dalam mentahdzir sebagian orang-orang dan kelompok yang menyimpang itu merupakan tahdzir yang dianggap oleh Hizbiyun itu ataukah tidak? Kalau jawabannya iya, maka kenapa mereka juga tidak ikut menyebarkan tahdzir beliau tersebut sebagaimana mereka telah menyebarkan potongan suara ini saja?!

Bantahan kelima:

Kita tidak melihat mereka ini orang-orang yang suka menyebarkan potongan suara tersebut memiliki semangat di dalam mentahdzir kelompok-kelompok dan individu-individu yang menyimpang di masa yang lalu, dan karena mereka berhujjah dengan asy-Syaikh Shalih Fauzan dan menyebarkan potongan suara beliau sekarang ini, maka kita mengharuskan mereka juga untuk menyebarkan fatwa-fatwa beliau yang lain yang mentahdzir kelompok-kelompok dan orang-orang yang menyimpang itu. Kalau tidak, hendaknya mereka itu bersikap sportif juga meninggalkan berdalil dengan beliau secara keseluruhan.

Bantahan keenam:

Seandainya muncul fatwa baru dari asy-Syaikh Shalih Fauzan yang membatalkan fatwa yang membuat gembira para hizbiyun tadi dan mereka kegirangan karenanya, kira-kira apa sikap mereka terhadap fatwa baru tersebut?!
Apakah mereka akan mau menyebarkannya?!
Apakah mereka akan mau membantah diri mereka sendiri?!
Kita tunggu jawaban mereka.

Bantahan ketujuh:

Nampak dari potongan suara tersebut ambisius dari si penanya untuk berusaha mengulang nama-nama yang disebutkan tersebut betapapun sangat jelas penyimpangan mereka dalam masalah manhaj.
Jadi  nampak ahlul ahwa mereka ini benar-benar mati-matian dalam membela orang-orang yang menyimpang betapapun mereka telah menyelisihi nash-nash.
Tetapi Ahlus Sunnah selalu berputar mengikuti nash syari’at dan mereka tetap membantah penyimpangan tanpa melihat siapapun orang mengatakannya.

Bantahan kedelapan:

Di dalam potongan suara tersebut tidak ada tazkiyah dan tidak pula pujian terhadap mereka dan juga tidak ada nasehat untuk mendengarkan mereka, tetapi di dalamnya hanyalah larangan terhadap penanya agar dia ini tidak berdalam-dalam dalam permasalahan semacam ini. Di dalamnya juga terdapat  bimbingan dari Syaikh Shalih Fauzan agar mengambil apa yang bermanfaat dan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat. Di dalamnya terdapat pensifatan terhadap pihak penanya yang dia semangat  disebutkannya nama-nama tersebut bahwa dia itu ingin mengadudomba. Dan yang termasuk di dalamnya adalah penanya itu sendiri yang pertama kali termasuk di dalamnya.

Bantahan kesembilan:

Sesungguhnya perkataan Syaikh yang sangat jelas yang di dalamnya belisu mentahdzir ahlul ahwa, yang di dalamnya juga beliau mentahdzir mubtadi’ah, dan di dalamnya terdapat semangat beliau untuk mengambil manfaat dari para ulama yang terpercaya, itu semua harus didahulukan atas perkataan beliau yang bisa saja dipahami tidak sebagaimana yang beliau maksudkan. Dan juga didahulukan atas perkara yang Syaikh tidak secara jelas dalam menyampaikannya.

Bantahan kesepuluh:

Sesungguhnya para ulama Ahlus Sunnah sejak dahulu dan selamanya -dan bukan hanya asy-Syaikh Shalih Fauzan saja- mereka semua sepakat untuk mentahdzir para dai yang menyimpang dan sepakat untuk menjelaskan kerusakan mereka terhadap manusia, sehingga tidak boleh meninggalkan perkataan ulama tersebut yang sekian banyak itu dalam hal masalah ini hanya karena potongan suara semacam ini yang mana di dalamnya si penanya berusaha mati-matian untuk meminta izin dari Syaikh untuk mengambil faedah dari masyaikh para pembawa fitnah itu, namun hal itu ternyata tidak dia dapatkan. Walhamdulillah.

Sumber:
http://www.alwaraqat.net/showthread.php?31216

Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
telegram: http://tinyurl.com/jp2dwzo (tukpencarialhaq)
website: http://tukpencarialhaq.com

Teks arabic:

ﺍﻟﺮﺩ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻨﺸﺮﻭﻥ ﻣﻘﻄﻌﺎ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ -ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ- ﻳﺘﻌﻠﻖ ﺑﺪﻓﺎﻋﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻘﺮﻧﻲ ﻭﺍﻟﻌﺮﻳﻔﻲ ﻭﺍﺑﻦ ﻣﺴﻔﺮ.

الشيخ فواز المدخلي

ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ، ﻭﺍﻟﺼﻼ‌ﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼ‌ﻡ ﻋﻠﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﻣﻦ ﻭﺍﻻ‌ﻩ ، ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ:

ﻓﺈﻥ ﻣﻦ ﺃﻋﺠﺐ ﺍﻟﻌﺠﺎﺏ ﺃﻥ ﻳﺼﺒﺢ ﺍﻟﺤﺰﺑﻴﻮﻥ ﺑﻴﻦ ﻟﻴﻠﺔ ﻭﺿﺤﺎﻫﺎ ﻳﻨﺸﺮﻭﻥ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺍﻟﻌﻼ‌ﻣﺔ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ -ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ- ﻓﻴﻤﺎ ﻳﺘﻌﻠﻖ ﺑﺪﻓﺎﻋﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻘﺮﻧﻲ ﻭﺍﻟﻌﺮﻳﻔﻲ ﻭﺍﺑﻦ ﻣﺴﻔﺮ،

ﻭﻟﻲ ﻭﻗﻔﺎﺕ ﻣﻊ ﻫﺆﻻ‌ﺀ ﺍﻟﻨﺎﺷﺮﻳﻦ:

ﺍﻟﻮﻗﻔﺔ ﺍﻷ‌ﻭﻟﻰ:
ﺃﻥ ﻣﻦ ﻳﻨﺸﺮ ﻣﺜﻞ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻘﻄﻊ ﻻ‌ ﻳﺨﻠﻮﺍ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺣﺰﺑﻴﺎ ﻗﺪ ﻧﺎﺳﺒﺖ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻔﺘﻮﻯ ﻫﻮﻯ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻪ ﻓﻨﺸﺮﻫﺎ، ﻻ‌ ﻷ‌ﻧﻪ ﻳﺤﺐ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺤﺎً ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ!، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻏﺮﺿﻪ ﺍﻟﺪﻓﺎﻉ ﻋﻤﻦ ﺫﻛﺮﺕ ﺃﺳﻤﺎﺅﻫﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻘﻄﻊ .

ﺍﻟﻮﻗﻔﺔ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ:
ﺃﻥ ﻣﻦ ﻃﺒﻴﻌﺔ ﺍﻟﺤﺰﺑﻴﻴﻦ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻷ‌ﻫﻮﺍﺀ ﺃﻧﻬﻢ ﻳﺄﺧﺬﻭﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻟﻬﻢ ﻭﻳﺘﺮﻛﻮﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﻠﻴﻬﻢ، ﻭﻫﻢ ﻗﺪ ﺷﺎﺑﻬﻮﺍ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﻓﻲ ﻓﻌﻠﺘﻬﻢ ﺍﻟﺸﻨﻴﻌﺔ، ﻓﻘﺪ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ: {ﺃَﻓَﺘُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺑِﺒَﻌْﺾِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻭَﺗَﻜْﻔُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺒَﻌْﺾٍ} (ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ:85).
ﻭﻗﺪ ﺍﺷﺘﻜﻰ ﻣﻨﻬﻢ ﺷﻴﺨﻨﺎ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ -ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ- ﺑﻘﻮﻟﻪ: (ﻳﺄﺧﺬﻭﻥ ﺍﻟﻠﻲ ﻟﻬﻢ ﻭﻳﺘﺮﻛﻮﻥ ﺍﻟﻠﻲ ﻋﻠﻴﻬﻢ ).

ﺍﻟﻮﻗﻔﺔ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ:
ﻣﺎ ﺩﺍﻣﻮﺍ ﻳﺰﻋﻤﻮﻥ ﻣﺤﺒﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ -ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ-، ﻓﻠﻤﺎﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﺄﺧﺬﻭﺍ ﺑﻔﺘﺎﻭﻳﻪ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﻓﻴﻬﻢ؟
ﻭﻟﻤﺎﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﺄﺧﺬﻭﺍ ﺑﻔﺘﺎﻭﻳﻪ ﻓﻲ ﺗﺤﺬﻳﺮﻩ ﻣﻦ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﺍﻹ‌ﺧﻮﺍﻥ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ، ﻭﻳﻘﻮﻣﻮﺍ ﺑﻨﺸﺮﻫﺎ ﺗﺤﺬﻳﺮﺍ ﻟﻸ‌ﻣﺔ ﻣﻨﻬﻢ؟

ﺍﻟﻮﻗﻔﺔ ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ:
ﻋﻠﻰ ﺍﻓﺘﺮﺍﺽ ﺻﺤﺔ ﺍﻟﻤﻘﻄﻊ ﻓﻬﻞ ﻫﻮ ﻣﻘﻄﻊ ﻗﺪﻳﻢ ﺃﻡ ﺟﺪﻳﺪ؟
ﻭﻫﻞ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻷ‌ﺧﻴﺮﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺤﺬﻳﺮ ﻣﻦ ﺑﻌﺾ ﺍﻷ‌ﺷﺨﺎﺹ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺎﺕ ﺗﺤﺬﻳﺮ ﻣﻌﺘﺒﺮ ﻋﻨﺪ ﺃﻭﻟﺌﻚ ﺍﻟﺤﺰﺑﻴﻴﻦ ﺃﻡ ﻻ‌؟
ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﺑﻨﻌﻢ، ﻓﻠﻤﺎﺫﺍ ﻻ‌ ﻳﻨﺸﺮﻭﻧﻪ ﻛﻤﺎ ﻧﺸﺮﻭﺍ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻘﻄﻊ ﺍﻟﻮﺣﻴﺪ؟! .

ﺍﻟﻮﻗﻔﺔ ﺍﻟﺨﺎﻣﺴﺔ:
ﻟﻢ ﻧﺮ ﻟﻬﺆﻻ‌ﺀ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻨﺸﺮﻭﻥ ﺍﻟﻤﻘﻄﻊ ﻧﺸﺎﻃﺎً ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺤﺬﻳﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺎﺕ ﻭﺍﻷ‌ﺷﺨﺎﺹ ﺳﺎﺑﻘﺎً، ﻭﺑﻤﺎ ﺃﻧﻬﻢ ﺍﺣﺘﺠﻮﺍ ﺑﺎﻟﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﻭﻧﺸﺮﻭﺍ ﻟﻪ ﺍﻵ‌ﻥ ﻓﻨﻠﺰﻣﻬﻢ ﺑﺄﻥ ﻳﻨﺸﺮﻭﺍ ﺑﻘﻴﺔ ﻓﺘﺎﻭﻳﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺤﺬﻳﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺎﺕ ﻭﺍﻷ‌ﺷﺨﺎﺹ ﺃﻭ ﻓﻠﻴﺘﺮﻛﻮﺍ ﺍﻻ‌ﺳﺘﺪﻻ‌ﻝ ﺑﻪ.

ﺍﻟﻮﻗﻔﺔ ﺍﻟﺴﺎﺩﺳﺔ:
ﻟﻮ ﺻﺪﺭﺕ ﻓﺘﻮﻯ ﺟﺪﻳﺪﺓ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺗﻨﻘﺾ ﺍﻟﻔﺘﻮﻯ ﺍﻟﺘﻰ ﻓﺮﺡ ﺑﻬﺎ ﺃﻭﻟﺌﻚ ﺍﻟﺤﺰﺑﻴﻮﻥ ﻭﻃﺎﺭﻭﺍ ﺑﻬﺎ ، ﻓﻤﺎﺫﺍ ﺳﻴﻜﻮﻥ ﻣﻮﻗﻔﻬﻢ ﻣﻨﻬﺎ؟!
ﻭﻫﻞ ﺳﻴﻨﺸﺮﻭﻧﻬﺎ؟!
ﻭﻫﻞ ﺳﻴﺮﺩﻭﻥ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ؟!
ﻧﻨﺘﻈﺮ ﺇﺟﺎﺑﺎﺗﻬﻢ .

ﺍﻟﻮﻗﻔﺔ ﺍﻟﺴﺎﺑﻌﺔ :
ﻳﻈﻬﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻘﻄﻊ ﺣﺮﺹ ﺍﻟﺴﺎﺋﻞ ﻋﻠﻰ ﺇﻋﺎﺩﺓ ﺍﻷ‌ﺳﻤﺎﺀ ﺭﻏﻢ ﺍﻧﺤﺮﺍﻓﺎﺗﻬﻢ ﺍﻟﻤﻨﻬﺠﻴﺔ!، ﻭﻫﺬﺍ ﺩﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺃﻫﻞ ﺍﻷ‌ﻫﻮﺍﺀ ﻳﺴﺘﻤﻴﺘﻮﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻓﺎﻉ ﻭﺗﻠﻤﻴﻊ ﺍﻷ‌ﺳﻤﺎﺀ ﻣﻬﻤﺎ ﺧﺎﻟﻔﺖ ﺍﻟﻨﺼﻮﺹ، ﻟﻜﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻳﺪﻭﺭﻭﻥ ﻣﻊ ﺍﻟﻨﺺ ﺍﻟﺸﺮﻋﻲ ﻭﻳﺮﺩﻭﻥ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ ﺑﻐﺾ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﻋﻦ ﺍﻟﻘﺎﺋﻞ.

ﺍﻟﻮﻗﻔﺔ ﺍﻟﺜﺎﻣﻨﺔ:
ﻟﻴﺲ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻘﻄﻊ ﺗﺰﻛﻴﺔ ﻭﻻ‌ ﺛﻨﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﺃﻭﻟﺌﻚ ﻭﻻ‌ ﻧﺼﻴﺤﺔ ﺑﻬﻢ ﻭﺑﺎﻟﺴﻤﺎﻉ ﻟﻬﻢ.
ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻓﻴﻪ ﻧﻬﻲ ﺍﻟﺴﺎﺋﻞ ﻋﻦ ﺍﻟﺨﻮﺽ ﻓﻲ ﻣﺜﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻘﻀﺎﻳﺎ، ﻭﻓﻴﻪ ﺗﻮﺟﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ ﺑﺎﻷ‌ﺧﺬ ﺑﻤﺎ ﻳﻨﻔﻊ ﻭﺗﺮﻙ ﻣﺎ ﻻ‌ ﻳﻨﻔﻊ، ﻭﻓﻴﻪ ﻭﺻﻒ ﻣﻦ ﻳﺤﺮﺹ ﻋﻠﻰ ﺫﻛﺮ ﺍﻷ‌ﺳﻤﺎﺀ ﺑﺄﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺍﻟﺘﺤﺮﻳﺶ ﻭﻳﺪﺧﻞ ﻓﻴﻪ ﺫﺍﻙ ﺍﻟﺴﺎﺋﻞ ﺍﺑﺘﺪﺍﺀ.

ﺍﻟﻮﻗﻔﺔ ﺍﻟﺘﺎﺳﻌﺔ:
ﺃﻥ ﻛﻼ‌ﻡ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺼﺮﻳﺢ ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻳﺤﺬﺭ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻷ‌ﻫﻮﺍﺀ ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻳﺤﺬﺭ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﻋﺔ ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺤﺮﺹ ﻋﻠﻰ ﺍﻻ‌ﻧﺘﻔﺎﻉ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﺜﻘﺎﺕ ﻣﻘﺪﻡ ﻋﻠﻰ ﻛﻼ‌ﻡ ﻟﻪ ﻗﺪ ﻳﻔﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﻏﻴﺮ ﻣﺮﺍﺩﻩ، ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻣﺮ ﻟﻢ ﻳﺼﺮﺡ ﺑﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ.

ﺍﻟﻮﻗﻔﺔ ﺍﻟﻌﺎﺷﺮﺓ:
ﺃﻥ ﻋﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻗﺎﻃﺒﺔ -ﻭﻟﻴﺲ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ ﻭﺣﺪﻩ- ﻛﻠﻬﻢ ﻣﺘﻔﻘﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﺤﺬﻳﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻋﺎﺓ ﺍﻟﻤﻨﺤﺮﻓﻴﻦ، ﻭﻋﻠﻰ ﺑﻴﺎﻥ ﻓﺴﺎﺩﻫﻢ ﻟﻠﻨﺎﺱ، ﻓﻼ‌ ﻳﺘﺮﻙ ﻛﻼ‌ﻣﻬﻢ ﺍﻟﻤﺘﻜﺎﺛﺮ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺑﻤﺜﻞ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻘﻄﻊ ﺍﻟﺬﻱ ﺣﺎﻭﻝ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺴﺎﺋﻞ ﺍﻻ‌ﺳﺘﻤﺎﺗﺔ ﻓﻲ ﺃﻥ ﻳﺴﺘﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺳﻤﺎﺣﺎً ﻟﻪ ﺑﺎﻻ‌ﺳﺘﻔﺎﺩﺓ ﻣﻦ ﺑﻌﺾ ﻣﺸﺎﻳﺦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻭﻟﻢ ﻳﺤﺼﻞ ﻟﻪ ﺫﻟﻚ. ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ.

http://www.alwaraqat.net/showthread.php?31216

.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *