Rakyat Aceh Menumpas Pengkhianat Perjuangan Perang Sabil Yang Dikumandangkan Para Ulama “WAHABI” (Sekeping Sejarah Maklumat Bersama Ulama Serambi Mekah Teruntuk Pembenci Dakwah Tauhid)

Bismillahirrohmanirrohim. o

Rakyat Aceh Menumpas Pengkhianat Perjuangan Perang Sabil

RAKYAT ACEH MENUMPAS PENGKHIANAT PERJUANGAN PERANG SABIL YANG DIKUMANDANGKAN PARA ULAMA “WAHABI”
(SEKEPING SEJARAH MAKLUMAT BERSAMA ULAMA SERAMBI MEKAH TERUNTUK PEMBENCI DAKWAH TAUHID)

Sekilas Latar Belakang Keluarnya Maklumat Bersama Para Ulama Aceh untuk Mengumandangkan Perang Sabil

Pada makalah sebelumnya telah kita tampilkan salinan dokumen ketegasan para ulama Aceh dalam memfatwakan Perang Sabil melawan penjajah Belanda dan ketegasan mereka pula dalam melawan praktek-praktek menyimpang tanpa dalil yang diatasnamakan kepada Islam yang lebih populer dengan istilah memberantas Takhayul, Bid’ah dan Khurafat.

http://tukpencarialhaq.com/2015/06/25/jawablah-apakah-para-ulama-atjeh-yang-mengumandangkan-perang-sabil-melawan-penjajah-belanda-adalah-para-ulama-wahabi/#more-9499

Tentulah dari sikap dan pernyataan tegas para ulama Aceh tersebut akan memunculkan barisan yang tidak menyukai dan bahkan menentangnya sampaipun dengan cara kekerasan yang mereka ini secara historis ternyata memiliki “kekerabatan” simbiosis mutualisme dengan penjajah Belanda.

Adapun hal-hal yang melatarbelakangi munculnya Maklumat Bersama Para Ulama Mengumandangkan Perang Sabil:

1

2

3

7

Rakyat Aceh Menumpas Pengkhianat Perjuangan Perang Sabil

05

06

07

08

09

10

11

Kaum Uleebalang Bergabung Bersama Gerakan Sayyid Ali As Saqaf & Ulama Adat untuk Membalas Dendam

12i

13i

14i

15i

16i

17i

 

Catatan Kaki:

Tidaklah semua Uleebalang berpihak kepada penjajah Belanda, tak sedikit yang bangkit bersama rakyat dan pemuka agama ketika itu untuk berjuang melawan penjajah. Diantara contoh Uleebalang yang tidak bergabung dengan Markas Uleebalang di Cumbok ketika itu bisa dibaca pada catatan kaki nomor 162 pada tulisan tersebut.

Teungku Muhammad Daud Beureueh (lahir di Beureu’eh, kabupaten Pidie, Aceh, 17 September 1899 – meninggal di Aceh, 10 Juni 1987 pada umur 87 tahun) adalah mantan Gubernur Aceh dan pejuang kemerdekaan Indonesia.[1] Ia merupakan tokoh kontroversial yang populer di kalangan masyarakat Aceh.[1] Ia melakukan pemberontakan kepada pemerintah dengan mendirikan NII akibat ketidakpuasannya atas pemerintahan Soekarno.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daud_Beureu’eh

Dan fitnah pemberontakan NII ini jelas sekali  tidak dibenarkan dalam pandangan syariat.

18

Gambar Pengumuman Teungku Muhammad Daud Beureueh bergabung dalam barisan pemberontak NII Kartosuwiryo

Fase pemberontakan ini diakhiri dengan bergabungnya kembali Teungku Muhammad Daud Beureueh ke pangkuan NKRI:

19

Gambar Pendekatan persuasif yang dilakukan oleh pemerintah terhadap Teungku Muhammad Daud Beureueh yang diwakili oleh Panglima Kodam I/Iskandar Muda, Kolonel M. Jasin

20

Gambar Sebagian isi surat jawaban Teungku M Daud Beureueh atas surat Kolonel M. Jasin

21

Gambar Pernyataan Teungku M Daud Beureueh agar daerah  Aceh bisa menjalankan syari’at Islam

22

Gambar Surat Keputusan Panglima Daerah Militer Iskandar Muda untuk pelaksanaan syariat Islam bagi para pemeluknya di Daerah Istimewa Aceh

23

Gambar Teungku M Daud Beureueh turun gunung

Penambahan literatur ini semata bertujuan untuk melengkapi informasi kepustakaan terkait pemberontakan yang dilakukannya (seperti yang diuraikan di wiki) bukanlah akhir dari jejak langkahnya namun diakhiri dengan kembalinya ke pangkuan RI.

Literatur: TGK. M.DAUD BEUREUEH, Peranannya dalam Pergolakan di Aceh,  M. Nur el Ibrahimy, Gunung Agung,  Jakarta,  1982

Artikel terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *