Tolak Keras Aksi Anarkhisme-Premanisme & Segera Ungkap Pelaku:
Massa Berjubah Rusak Rumah Warga Kasihan
Mengagetkan (walau sejatinya tidak mengejutkan) berita yang dilansir oleh tempo hari ini, Senin 3 Maret 2014.
Dengan judul yang sangat menyedihkan:
Massa Berjubah Rusak Rumah Warga Kasihan
TEMPO.CO, Yogyakarta – Dua rumah warga di Dusun Nitipuran, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul dirusak puluhan massa bersenjata tajam pada Ahad siang, 2 Maret 2014. Mereka juga mengancam membunuh pemilik rumah dan menghancurkan dua sepeda motor.
Gambar 1. Screenshot Mereka juga mengancam membunuh pemilik rumah dan menghancurkan dua sepeda motor. Penyerangan itu diawali kedatangan belasan sepeda motor dan pengendaranya memarkir di dekat kompleks TK dan SD Darussunnah
Penyerangan itu diawali kedatangan belasan sepeda motor dan pengendaranya memarkir di dekat kompleks TK dan SD Darussunnah. Begitu masuk dusun, mereka menuju kawasan gang sempit di RT 08, Dusun Nitipuran dan merusak dua rumah warga.
Kepala Keamanan Dusun Nitipuran, Sriyono mengatakan massa bersenjata tajam itu belum diketahui asalnya. Sejumlah warga menduga serangan itu buntut dari cekcok sebagian warga dengan sejumlah orang tua siswa TK dan SD Darussunnah yang berlokasi di Nitipuran.
“Banyak warga, terutama ibu-ibu, sering marah karena mereka ngebut di jalan gang setiap mengantar anaknya,” kata Sriyono. Selain itu, warga juga melihat kebanyakan massa penyerang memakai atribut jubah. “Tapi, warga juga tak kenal dengan mereka,” kata dia.
Ahad sore, setelah penyerang bubar, Kepala Kepolisian Resort Bantul Ajun Komisaris Besar Polisi Surawan dan anak buahnya datang. Dia mempertemukan korban dan perwakilan warga Nitipuran dengan Munajat, pengelola perguruan Darussunnah. “Sudah damai,” kata Surawan seusai pertemuan itu.
Munajat, kata Surawan, tidak mengetahui adanya keributan dan identitas para penyerang. “Tapi, Munajat mau memberikan ganti rugi ke warga yang jadi korban penyerangan,” kata Surawan. Dia berjanji mengejar para penyerang.
Gambar 2. Sudah terjadi perdamaian dengan Munajat. Para pelaku penyerangan belum terungkap tapi Munajat mau memberikan ganti rugi kepada warga yang menjadi korban
Dalam websitenya, perguruan tersebut berada di bawah naungan Yayasan Darussunnah Al-Islamy yang didirikan di Yogyakarta pada Mei 2008. Ada tiga tujuan kegiatan dakwah ahlussunnah wal jamaah, yaitu sebagai lembaga pendidikan dan dakwah Islam bermanhaj salaf.
Kedua, dakwah dengan mengajak umat untuk kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih dengan pemahaman salafus shalih dan untuk hidup islami sesuai manhaj ahlussunnah wal jamaah. Terakhir, tashfiyah dan tarbiyah di atas manhaj ahlussunnah wal jama’ah.
(Url sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/03/03/058558848/Massa-Berjubah-Rusak-Rumah-Warga-Kasihan)
Siapapun pelakunya kita sangat berharap agar pihak aparat terkait segera bisa mengungkapnya. Indonesia bukanlah Negara Preman pun Manhaj Salaf bukanlah Manhaj Preman. Bukankah demikian?
Siapapun pelakunya, Alhamdulillah telah sejak lama kita tidak memiliki keterkaitan dengan aktifitas dakwahnya Munajat dan jaringannya. Dalam sekian banyak makalah di situs ini kitapun telah sejak lama mengungkap kejahatan-kejahatan manhaj Munajat dan jaringan MLM(Mutalawwin La’aab Makir)nya Dzulqarnain dan bahkan kita telah mendapatkan ancaman karenanya. Pembreidelan situs www.tukpencarialhaq.wordpress.com adalah bukti nyata kedengkian mereka yang amat sangat luarbiasa sehingga sampaipun mengerahkan ribuan facebooker gabungan jama’ah MLM dan Halabiyun sehingga situs ini sempat pula diblacklist oleh pengelola wordpress sebelum pada akhirnya –dengan kemudahan dari Allah – kita bisa meyakinkan mereka dengan sebuah alasan yang akhirnya mereka bersedia mengaktifkan kembali situs tukpencarialhaq, walhamdulillah.
Kitapun telah sejak lama berlepas diri dari Jafar Umar Thalib serta telah mengungkap pula berbagai bukti kejahatannya, walhamdulillah.