Usir Jama’ah Tabligh dari Pintu-pintu Rumah Kalian
Oleh Asy Syaikh Ubaid Al Jabiri hafizhahullah
Pengantar: Segala puji hanya bagi Allah semata, sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi akhir zaman, keluarga, serta para sahabatnya .
Amma ba’du:
Masih hangat dalam ingatan kami kejadian sekitar 3-4 tahun yang lalu akan tingkah laku dan ucapan Sururiyin Indonesia yang berada di Kuwait terhadap Tablighiy. Ucapan pembelaan mereka terhadap Tablighiy yang waktu itu akan bertandang ke tempat kami namun kami menolaknya: “Biarkan saja mereka ikut/hadir dalam kajian kita. Semoga saja mereka mendapat hidayah dengan datang ketempat/kajian kita” atau perkataan semakna dengannya*).Dan demi Allah, kami tahu pasti bahwa kalian mengetahui akan kesesatan serta penyimpangan Jama’ah Tabligh, namun mengapa kalian melakukan hal yang demikian?!
Amma ba’du:
Masih hangat dalam ingatan kami kejadian sekitar 3-4 tahun yang lalu akan tingkah laku dan ucapan Sururiyin Indonesia yang berada di Kuwait terhadap Tablighiy. Ucapan pembelaan mereka terhadap Tablighiy yang waktu itu akan bertandang ke tempat kami namun kami menolaknya: “Biarkan saja mereka ikut/hadir dalam kajian kita. Semoga saja mereka mendapat hidayah dengan datang ketempat/kajian kita” atau perkataan semakna dengannya*).Dan demi Allah, kami tahu pasti bahwa kalian mengetahui akan kesesatan serta penyimpangan Jama’ah Tabligh, namun mengapa kalian melakukan hal yang demikian?!
Maka perhatikanlah wahai Sururiyin (Abu ‘Umair Faruq, Ummu ‘Umair Indah binti Andi, Abu Abdullah Guspar, Abu Abdurrahman Waridi, Imtihan, dan Ahmad Fajri) tentang apa yang telah kalian ucapkan dan lakukan terhadap Tablighiy Indonesia yang bertandang ke Kuwait. Bukankah apa yang telah kalian ucapkan dan lakukan adalah suatu kesalahan yang sangat fatal!!? Maka sebagai nasehatku kepada kalian, perhatikanlah fatwa ulama Rabbaniy di bawah ini. Semoga kalian mendapat mengambil manfaatnya.
Pertanyaan (Soal dibacakan oleh moderator untuk asy-Syaikh ‘Ubaid al-Jabiry -hafidzhahulloh) Sang penanya ini menganggap bahwa dirinya masih awam dan dia mengeluh tentang banyaknya jama’ah tabligh yang berdatangan di depan rumahnya dan dia tidak mengetahui apa yang harus dia perbuat terhadap mereka?
Jawaban asy-Syaikh ‘Ubaid al-Jabiry Pertama ; hendaklah anda bersama orang-orang yang berilmu –sebagaimana yang telah lewat (penyebutannya)- yang mereka dikenal dengan kekokohan manhaj dan keyakinan yang shohih, ambillah (ilmu) dari mereka dan belajarlah.
Kedua ; Usirlah mereka (firqoh tabligh tersebut), katakan kepada mereka :“Saya tidak menginginkan kalian dan jangan lagi kalian (datang kemari) selama-lamanya. Saya bukan termasuk golongan kalian dan kalian bukan termasuk bagian dari kami. Pergilah kalian karena kami tidak menginginkan kalian”.
Jama’ah tabligh adalah jama’ah bid’ah lagi sesat dan menyesatkan, (keyakinan mereka) adalah sufiyah. Hingga puncak dari urusan mereka –yaitu orang-orang yang terjerembab ke dalam (keyakinan sufiyah)- adalah membai’at (kelompok mereka) di atas empat tarekat sufiyah, yaitu al-Jisytiyah, al-Qadiriyah, an-Naqsabandiyah dan as-Sahruwandiyah.
Dan bacalah –semoga Allah memberkahimu- tulisan as Syeikh Sa’ad al Husain hafizhohullah, dan tulisan al Akh Nazar Al Jarbu’iy serta tulisan as Syeikh Hamud At Tuwaijiriy rohimahullah. Demikian pula dari kitab-kitab sebelum as Syeikh Muhammad Aslam rahimahullah dan syarah kitab as syeikh Muhammad Aslam- saya (syeikh) kira judulnya ; (Jama’ah at Tabligh ma laha wa ma ‘alaiha) atau yang semisalnya. Namun as Syeikh Taqiyuddin Siroj rahimahullah mensyarahnya dengan judul “As Sirojul Munir”.
(Diterjemahkan oleh al-Ustadz Abu Abdir-Rahman Abdul Aziz as-Salafy dari Naskah Ushul Waqowaid Fii Manhaj Salafi Karya asy-Syaikh ‘Ubaid bin Abdullah bin Sulaiman Al Jabiry -hafidzhahulloh )
Untuk Medengarkan Fatwa dalam versi Audio silakan klik banner di bawah:
Catatan: *) Kejadian ini terjadi ketika kami masih aktif mengikuti kajian dengan salah seorang da’I Jum’iyyah Ihya’ut Turots (Abu ‘Umair Faruq). Kebetulan pada waktu itu rumah kami mendapat giliran kajian bulanan dan mereka mengundang rombongan Jama’ah Tabligh Indonesia yang sedang bertandang ke Kuwait dalam kajian tersebut. Alhamdulillah beberapa jam sebelum kajian dimulai kami mendengar bahwa kajian di tempat kami akan dihadiri oleh rombongan Jama’ah Tabligh, maka spontan kami menolak kehadiran mereka. Maka keluarlah kalimat seperti tersebut dari mereka. Akhirnya, kajian bulanan pada waktu itu mendadak diadakan di rumah Abu Salman Joko.
Sumber: http://ibnusarijan.blogspot.com/2008/08/usir-jamaah-tabligh-dari-pintu-pintu.html