BANGSA INDONESIA MEMILIKI PAKAR HADUITS?
(Banggakah kita atau sebaliknya, prihatin?)
Inilah “Pakar Hadits” negara Indonesia Raya tercinta:
http://img505.imageshack.us/img505/5210/abdulhakimpakarhaditsinab9.jpg
“Hadirilah
Kajian Umum Bedah Buku
Tema : “Kalau Sekiranya Perbuatan itu Baik Tentulah Para Shahabat Telah Mendahului Kita Mengamalkannnya” (LAU KAANA KHAIRAN LASABAKUUNAA ILAIHI)
Bersama Pakar Hadist Indonesia, Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat dari Jakarta”
Demikian kurang-lebihnya isi publikasi acara yang hendak diselenggarakan pada tanggal 18 Maret 2007 pagi, dengan panitianya Yayasan Islam Al Albani, Matesih, Karanganyar, Surakarta. Acara ini didukung jaringan pendukungnya, yakni Ponpes Imam Bukhari Solo, Ponpes Al Ukhuwah Sukoharjo, Ponpes Ibnu Abbas Sragen, SD Islam Sains dan Teknologi Al Albani Matesih, Pustaka Ukhuwah, Majalah As Sunnah, dll. Bedah buku karyanya sendiri ini rencananya hendak dilangsungkan di Masjid Agung Karang Anyar, Solo.
Dari selebaran di bulan Juli tahun 2003, dalam acara Daurah Muslim Muslimah Dasar, gelar yang disematkan pada Abdul Hakim oleh ‘warga’ Jogjakarta masih agak malu-malu, Abdul Hakim bin Amir Abdat (Penelaah Hadits, Jakarta). Padahal dalam setiap kajian yang dibawakan As Sunnah, bisa dikatakan hadirin sedang menelaah hadits. Pengisi kajian juga jelas menelaah hadits sebelum membawakan dalam ta’limnya. Akan tetapi, apa maksud Penelaah Hadits ini ? Rupanya, di tahun 2007 makin jelas, yang dimaksud adalah orang yang menelaah hadits dan pakar dalam menelaah hadits, yakni si ulama Ahli Hadits yang belajar otodidak, Abdul Hakim bin Amir Abdat.
Dalam artikel “Sururiyyah Terus Melanda Muslimin Indonesia“, yang merupakan transkrip dari kajian Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed. Beliau bersaksi tentang keadaan Abdul Hakim Abdat sbb :
“Adapun Abdul Hakim Amir Abdat dari satu sisi lebih parah dari mereka, dan sisi lain sama saja. Bahwasannya dia ini, dari satu sisi lebih parah karena dia otodidak dan tidak jelas belajarnya, sehingga lebih parah karena banyak menjawab dengan pikirannya sendiri. Memang dengan hadits tetapi kemudian hadits diterangkan dengan pikirannya sendiri,…”
“…Ini kekurangan ajarannya Abdul Hakim ini disebabkan karena dia menafsirkan seenak sendiri dan memahami seenaknya sendiri. Tafsirnya dengan Qultu, saya katakan, saya berkata, begitu. Ya.., di dalam riwayat ini…ini… dan saya katakan, seakan-akan dia kedudukannya seperti para ulama, padahal dari mana dia belajarnya?”
“…Sampai disebutkan oleh Syaikh Yahya Al Hajuri di Yaman, ketika ditanyakan tentang Abdul Hakim , “Siapa?”, lalu diterangkan kemudian sampai pada pantalon (celana tipis yang biasa dipakai untuk acara resmi ala Barat, berpadu dengan jas dan dasinya, red), “Hah huwa Mubanthal (pemakai panthalon, celana panjang biasa yang memperlihatkan bentuk pantatnya dan kemaluannya itu)”, “Iya syaikh”, “Allah, yakfi, yakfi, yakfihi annahu mubantol”. “Cukup kamu katakan dengan dia memakai panthalon saja untuk dikatakan, “Jangan mengaji sama dia”, sudah cukup bagi saya, apalagi yang lebih dari itu.” [1] Lebih lengkapnya pembaca menyimak juga artikel berjudul Syaikh Yahya – Siapakah Abdul Hakim bin Amir Abdat [2], fatwa yang dibawakan Syaikh Yahya Al Hajuri Yaman dan diterjemahkan al Ustadz Qomar ZA, Lc. Juga kaset ustadz Abu Mas’ud saat membantah prinsip sesat Abdul Hakim, ada di Bab XIV Al Muntada Al Sofwa, Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya Turots dkk di Indonesia. [3]
Marilah kita lihat bagaimana Pakar Hadits Indonesia dalam aksinya menelaah hadits di sebuah majalah jaringannya, As Sunnah, Solo. ”Saya berkata: isnadnya Hasan”. Atau dalam sebuah buku berjudul “25 Masalah Penting Dalam Islam” karyanya yang diterbitkan Yayasan Al Anshor sbb : “Saya berkata, bahkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah itu dari jalan Ali bin Abi Thalib bukan hanya dho’if tapi hadits maudlu (palsu). Karena di sanadnya ada seorang bernama Abu Bakar bin Abdullah bin Muhammad bin Abi Sabrah. Dia ini seorang pemalsu hadits” (25 Masalah Penting Dalam Islam, Abdul Hakim Abdat, Al-Anshor, hal.186).”
Di tempat lain pada halaman 139 buku yang sama (25 Masalah Penting Dalam Islam), si Penelaah Hadits ini, setelah menyebutkan hadits tentang bacaan Mu’awwidzaat di belakang tiap-tiap shalat (wajib) yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Hibban, Hakim dan Ibnu Khuzaimah, semuanya dari jalan Al-Laits bin Sa’ad, dari Hunain bin Abi Hakim dari Ali bin Rabaah dari ‘Uqbah bin Amir; Imam Hakim mengatakan:”Shahih atas syarat Muslim”, dan Adz-Dzahabi menyetujuinya. “Saya (Abdul Hakim-peny) berkata: Hadits ini shahih sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Hakim dan Adz-Dzahabi. Tetapi mengatakan bahwa sanad hadits ini atas syarat Muslim, tidaklah benar! Karena, Hunain bin Abi Hakim tidak dipakai oleh Imam Muslim di kitab shahihnya. Ini satu kekeliruan dari Imam Hakim dan Imam Dzahabi (semoga Allah memberikan rahmat kepada kedua imam besar ini)”- selesai pernyataan Abdul Hakim.
Demikianlah aksinya yang cukup mengagumkan bagi pengikutnya, sehingga tak heran julukan Pakar Hadits honoris causa itu terbentang antara tahun 2003 – 2007. Abdul Hakim cukup meyakinkan perkataannya, hanya memakai rawi-rawi tsiqah saja, bahkan bisa mengkritik para Imam ahli hadits dengan dalil-dalilnya karena memakai rawi yang tidak tsiqah.
Akan tetapi, dalam buku yang sama di halaman 68 – 69 [4], pembaca mungkin akan tercengang. Betapa tidak, ternyata Al Ustadz Sayyid Quthub dan “mufassir” Al Quran dari Indonesia dengan judul “Al Azhar” yakni Hamka termasuk rawi tsiqah Abdul Hakim. Berikut kutipan dalam halaman 68 – 69 buku “25 Masalah Penting Dalam Islam” itu :
“Berkata Al-Ustadz Sayyid Quthub di kitab tafsirnya ‘Fi zhilalil Qur’an” (1/377) dalam menafsirkan ayat 19 surat Ali Imran:”Tidak ada satupun Agama yang diterima Allah kecuali Islam. Dan tidak ada Islam tanpa penyerahan diri kepada Allah dan ta’at kepada RasulNya (Muhammad ) serta mengikuti manhajnya dan bertahkim (berhukum) kepada kitab-Nya (Al-Qur’an) dalam segala urusan kehidupan.”
Dari keterangan-keterangan di atas dapatlah kita ketahui dengan jelas, bahwa kaum Yahudi, Nashara dan Shabi-in yang beriman kepada Allah…”
”Berkata Hamka dalam menafsirkan ayat ini (Al-Azhar 1/282): Maka orang yang mengaku beriman kepada Allah,….Keterangan-keterangan di bawah ini akan membuktikan kebenarannya:…” [5] . http://img241.imageshack.us/img241/1360/abdulhakimabdatrujuksayly3.jpg Siapa lagi kalau bukan Sayyid Quthb yang ditahdzir para ulama karena membawa pikiran Quthbiyyah-Takfiriyah?[6] Dan Hamka, pembaca dapat mengetahui isi tafsirnya gado-gado, bahkan kisahnya saat di penjara pun masuk dalam kitab tafsir Al Azharnya. Adakah para ulama Ahlussunnah memakai kedua kitab tafsir tersebut? Inilah kenyataan tentang Abdul Hakim si pakar hadits otodidak itu dan rawi-rawi tsiqahnya.
Kalau disimak dari pergaulannya, Abdul Hakim Abdat cukup luas pergaulannya dengan berbagai kalangan. Disamping cukup erat dengan Yayasan dan da’i dari Al Sofwa, L-Data, Al Haramain, DDII, tentunya dengan rekannya yang berjubah Salafi dari kalangan Turotsi dkk. Rekan-rekan Abdul Hakim Abdat yang bermain cantik dengan jubah Salafinya, tidak asing lagi bagi pembaca sekalian. Diantaranya Yazid bin Abdul Qadir Jawwas (digelari Murid Ulama Besar Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Hafidzahullah Ta’ala), Abdur Rahman At-Tamimi (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Irsyad Surabaya) penyelenggara daurah Masyayikh Yordan yang ternyata juga mesra dengan jaringan teroris Khawarij di negeri ini paska terjadinya “Jiahat” Bom Bali 2002(http://img242.imageshack.us/img242/3249/khawarijalmukmindarusyact1.jpg )
, Mubarak Ba Muallim (Pengajar Pondok Pesantren Al-Irsyad Surabaya), Fariq Qasim Anuz (Pengajar di Islamic Centre Jeddah, Saudi Arabia), dll[7]. Mereka dipertemukan penuh keakraban juga dalam acara Daurah Islamiyah Mahasiswa dan Pelajar di tahun 2000, di kota Batu – Ciapus, Bogor. Inilah daftar lengkap komunitas mereka di tahun 2006 setelah pada tahun 2004 secara sukses dan meyakinkan terbukti berselingkuh dengan jaringan Teroris Khawarij di negeri ini, Al Mukmin Ngruki dan Darusy Syahadah Boyolali penghasil manusia-manusia pengebom bunuh diri: http://img297.imageshack.us/img297/126/pesertadaurahalirsyad06db1.jpg
http://img78.imageshack.us/img78/3552/pesertadaurahalirsyad06yb9.jpg
http://img241.imageshack.us/img241/4441/pesertadaurahalirsyad06ch8.jpg
Berikutnya kita simak rekan-rekan Abdul Hakim yang kurang bermain cantik, sehingga nampak kehizbiannya.
Dalam sebuah acara yang diadakan oleh Yayasan yang dikenal terdiri dari hizbiyyun, campur-baur, yakni Yayasan Al Sofwa Pendusta Al Hizbi (http://img241.imageshack.us/img241/5074/buktiyayasanalsofwaamarvc1.jpg) dan Al Haramain Foundation Maktab Indonesia, di bulan Syawal 1421 H, Abdul Hakim Abdat dipercaya sebagai imam dan khatib dilangsungkan di lapangan Remikon.[8]. Ternyata Abdul Hakim telah dilibatkan dalam acara Al Sofwa sejak tahun 1419 H atau tahun 1998, bersama dosen LIPIA yang menjadi petinggi PK Al Ikhwani, Dr. Mushlih Abdul Karim, ikhwani yang juga dosen LIPIA direktur L-Data Muhammad Yusuf Harun, MA. Bersama Abdul Hakim, ada Irsyadiyyun Aunur Rofiq Ghufron, PP Al Furqon, Gresik (http://img292.imageshack.us/img292/5027/aunurrofiqorangalirsyadus9.jpg ), rekan akrabnya Yazid Jawwas, Agus Hasan Bashari, dll.[9] Kita segarkan ingatan anda ketika Al Sofwa mengadakan acara di markas Ikhwanul Muslimin dengan mengundang para da’i kondang hizbinya (http://img237.imageshack.us/img237/8600/gembongikhwanimenjamusutk8.jpg ). Itulah sebagian rekan-rekan Abdul Hakim yang tanpa rasa sedih mempublikasikan kehizbiannya.
Yayasan Al Sofwa di tahun 2001 menggandeng Majelis Ta’lim Masjid Nurul Jamil, Dago, Bandung, pimpinan Syahroni, mengadakan acara Seminar Islam pada tanggal 26 Juni 2001M di Masjid Nurul Jamil, Dago, Bandung. Abdul Hakim kembali menjadi pilihan yayasan Al Sofwa, sebagai da’i yang tidak asing lagi bagi Al Sofwa. “Acara ini diisi oleh seorang Ustadz yang tidak asing lagi dari Jakarta, Ust. Abdul Hakim Abdat”. “Ust. Syahroni, pimpinan Majelis Ta’lim Nurul Jamil, yang juga alumni ponpes Ihya’us Sunnah, Sleman, Yogyakarta, untuk pertama kalinya mengadakan acara seminar di Bandung dengan mengundang pemateri dari luar kota.”[10] Kalimat yang penulis tebalkan sebenarnya kurang tepat, karena Syahroni dikeluarkan dari ponpes pimpinan Ja’far Umar Thalib tersebut, setelah terjadi kesalahan akhlaq berat yang tidak dapat ditolerir lagi. Inilah profil rekan Abdul Hakim yang kesekian kalinya.
Teman ‘gaul’ lain Abdul Hakim yang memberikan kepercayaan tinggi, yakni dari Lembaga Dakwah dan Taklim (L-Data) Jakarta, pimpinan Muhammad Yusuf Harun, MA. Sehingga tak heran kaset-kaset ceramahnya-pun dipromosikan. Divisi Rekaman L-Data memiliki sekian judul ceramah Abdul Hakim yang dipromosikan di situs versi lamanya www.aldakwah.org [11] diantaranya Aqidah Yang Haq dan Bathil, Arti Ibadah Dlm Islam, Kesempurnaan Islam, Kesempurnaan Islam & Bid’ah, Taklim Radio Dakta, Arti Ikhlas & Syirik, Ilmu Dalam Perspektif Islam dll. Bersama kasetnya, ada pula kaset Farid Ahmad Okbah (Al Irsyad), Zaenal Abidin (Al Sofwa), Ari Ginanjar Agustian ‘penemu ESQ’, Muhammad Yusuf Harun MA, Abu Bakar Basyir dll. http://img67.imageshack.us/img67/4050/ldatateroris1ei6.jpg , http://img217.imageshack.us/img217/5383/qkasetldata1akk1.jpg . Makin jelas siapakah Abdul Hakim dan rekan-rekannya yang berwarna-warni itu.
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang sempat mengundang Dr. Yusuf Qaradhawi di tahun 1988 markasnya, masjid Al Furqan, Kramat Raya Jakarta,[12] turut menjadikan Abdul Hakim Abdat sebagai teman akrabnya, dengan dinobatkan sebagai salah satu da’i yang meramaikan masjid tersebut. DDII dengan berbagai warnanya yang tertuang dalam dokumennya sendiri, 30 Tahun Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, karya Lukman Hakiem, Tansil Linrung, yang dapat disimak siapapun.
Tertera dalam buku “Menunaikan Panggilan Risalah, Dokumentasi Perjalanan 30 Tahun DDII”, kerjasama antara DDII dengan beberapa Jum’iyyah Hizbiyyah sebagaimana kerjasama yang dilakukan oleh Turotsiyyin Indonesia lainnya. “Untuk memperlancar aktifitas Komite tetap, Dewan Dakwah menggalang kerjasama dengan bait Al-Zakat Kuwait, Hai-ah Ighatsah Jeddah, Hai-ah Khairiyah Islamiyah Kuwait, Lajnah Alam Islami, Lajnah Muslim Asia Kuwait dan Lajnah Khairiyah Musytarokah Ihya Turots Islami Kuwait (hal.38).
Sedikit mengulang tentang DDII, di situs lama Kompak-DDII Jawa Tengah http://img300.imageshack.us/img300/294/kompakddiibasyirniigk4.jpg http://img72.imageshack.us/img72/7679/2pentolniingrukibinaddiex9.jpg, nampak Kompak-DDII alias Laskar Mujahidin ini bermarkas di Gedung Islamic Centre, Jln. Pabelan Baru 77 Kartosuro, Sukoharjo. Pada halaman profilnya, tertera nama Abu Bakar Ba`asyir adalah penasihat Kompak DDII, bersama K.H. Naharussurur, K.H. Wahyudin (pimpinan pondok Al Mukmin, Ngruki), Dr. (HC).H. Suparno ZA, dr. H. Zainal Arifin Adnan. SpPD, H.M. Haryanto, H. Muhammad Djoko Setyono. Adapun ketua umum Kompak-DDII, H. Aris Munandar, Lc yang berasal dari Boyolali, dinyatakan oleh pihak kepolisian masih buron terkait kasus bombing di Indonesia. Inilah carut marutnya pemikiran orang-orang DDII yang menjadi kawan akrab Abdul Hakim Abdat dkk.
Simak tulisan penulis terkait DDII ini pada artikel berjudul “DDII Bukan Sekadar Organisasi Biasa”[13] Keakraban yang luar biasa inilah yang menjadikan dua da’i “besar” Jakarta yang berpengaruh besar bagi dakwah Turotsi di Indonesia yaitu Abdul Hakim dan Yazid Jawas ‘rela’ mengisi di masjid DDII, terkadang kebagian jatah khutbah Jumat disana. Tidak lain, tidak bukan keduanya mendapatkan tempat karena akrab dengan siapa yang ‘berkuasa’ disana, dengan tokoh-tokohnya. Terbukti Yazid Jawwas-pun terlibat jauh dengan tokoh-tokoh DDII yang notabenenya ikhwani. Simak keakraban Yazid dan tokoh DDII dalam artikel berjudul “Antara DDII dan Yazid Jawas, bukan sekedar “Ngaji””.[14]
Demikianlah sekelumit kisah sang begawan Hadits Indonesia, Abdul Hakim bin Amir Abdat, sepak terjangnya di medan dakwah bersama rawi-rawi tsiqahnya, rekan-rekannya, keakraban dengan yayasan Al Sofwa, DDII, ikhwani, dosen LIPIA, da’i L-Data dll. Kiranya dapat kembali menyegarkan ingatan kita akan sejarah tentang Abdul Hakim Abdat yang tercatat di situs-situsnya, bukunya dan selebarannya sendiri. Lantas penulis suguhkan kepada pembaca sekalian agar dapat memberi wacana baru (terutama bagi para fanatikusnya) akan sosoknya. Wallahu a’lam bish showab.
Ibrahim Abu Abdillah
Footnote:
[1] http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=496 (judul artikel: Sururiyyah Terus Melanda Muslimin Indonesia)
[2] http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=663
[3]File 4. Menyoroti Kiprah Dakwah Ihya Turots dkk di Indonesia.doc direktori kelompokturotsimenyoroti_dakwah_ihya_turots_dkk_di_indonesia
[4]File Bukti Abdul Hakim Abdat tazkiyah Sayyid Quthub dan Fi Dhilalil Qurannya dalam bukunya..jpg, direktori kelompokturotsibukti
[5]File Bukti Abdul Hakim Abdat tazkiyah Sayyid Quthub dan Fi Dhilalil Qurannya dalam bukunya..jpg, direktori kelompokturotsibukti
[6]Di dalam situs http://my.opera.com/infodammaj/blog/ kita dapatkan informasi berharga bahwa ternyata rawi tsiqah “Pakar Hadits” Indonesia (Abdul Hakim) yakni Sayyid Quthb telah dijarh oleh pakar hadits lainnya, Syaikh Muqbil rahimahullah. Berikut nukilannya dan semoga pembaca dapat mengukur bobot keilmuan pakar haduits yang bercokol di negeri kita tercinta ini:
“Beberapa waktu yang lalu terbit sebuah kitab berjudul Al-Majruhwn indal Imam Wadi’i, kitab ini disusun oleh seorang pengajar di Darul Hadits Dammaj bernama Adil As-Siyagi. Isinya adalah kumpulan ucapan-ucapan dan tulisan-tulisan Syaikh Muqbil bin Hady terhadap Ahlul Bid’ah .
Berikut ini sedikit cuplikan kecil dari kitab tersebut, tentang mereka yang dijarh oleh Imam Wadi’i :
USAMAH BIN LADEN
•Termasuk orang yang tertipu lagi terkelabui
•Saya berlepas diri dari Usamah bin Laden, dia seorang laki-laki penumpah darah.
•Tidak selayaknya ilmu itu diambil dari Usamah bin Laden, Mis’ari atu selain keduanya. Tetapi ilmu itu diambil dari para ulama semisal Syaikh bin Baaz, Syaikh Utsaimin, Syaikh Rabi’, Syaikh Fauzan dan semisal mereka ini yang memiliki keutamaan
HASAN AL BANNA
•Termasuk Imam dari kalangan Imam-imam Ahlul Bid’ah
•Seorang yang menyimpang, ahlul bid’ah. Karena sesungguhnya dia pernah melakukan thawaf di kuburan sebagaimana yang telah shohih perkara itu darinya dan saya juga telah diberi kabar tentangnya, bahwa dia menghadiri perayaan maulid nabi.
HASAN AT-TUROBI
•Semoga Allah melumuri wajahnya dengan tanah, dia adalah setan. Dia seorang yang menentang, meyimpang, menyelisihi. Seandainya ada seseorang yang mengkafirkannya tentu kami tidak akan mengingkarinya.
•Dia banyak membantah hadits-hadits yang shohih, yang tidak ada yang membantahnya kecuali seorang yang menyimpang (dari Al-quran dan Sunnah)
•Dia mengatakan : “Hadits-hadits dalam shohih Bukhori butuh untuk diteliti”
SAFAR AL-HAWALI
•Dia berloyalitas kepada Ahlul Bid’ah
•Mubtadi’ yang ghuluw
•Dia membolehkan pemilu
•Tidak dibutuhkan kaset dan pelajaran-pelajarannya
SALMAN AL-AUDAH
•Dia berloyalitas kepada Ahlul Bid’ah
•Tidak dibutuhkan kaset dan pelajaran-pelajarannya
SAYYID QUTHB
•Termasuk Imam dari kalangan Ahlul Bid’ah
•Dan sungguh telah dijumpai pada kitab Sayyid Quthb dalam (tafsir) surat Al-Hadid dan tafsir ayat Qul Huwallahu Ahad sesuatu yang mengharuskan dia berpendapat tentang wihadtul Wujud (bersatunya dzat mahluk dengan Dzat Allah)
ABDULLAH AZZAM
•Ahlul Bid’ah, tidak mementingkan Sunnah dan sesungguhnya dia adalah seorang hizby tulen, adapun mengenai pengkafirannya maka kita tidak mengkafirkannya.
•(Dia seorang) da’i besar, betapa baiknya dai yang besar . Akan tetapi dia seorang yang menyeru kepada kesia-siaan.
ABDURROHMAN ABDUL KHOLIQ
•Semoga Allah tidak membalas dia dengan kebaikan, dahulu dia adalah seorang salafy, kemudian dia menjadi salfaty. Karena sesungguhnya dia telah berpendapat dengan bolehnya pemilu sedangkan pemilu itu sendiri bagian dari demokrasi.
•Dialah yang memecah belah barisan Ahlus Sunnah di Yaman, Sudan, Jeddah sampai di Indonesia. Abdurrahman pergi kemudian tidaklah dia kembali kecuali dengan membawa bala.
MUHAMMAD GHOZALI
•Orang yang sesat (menyimpang), seorang yang membuat kerancuan, tidak bisa dijadikan rujukan. Dia berpaling dari ilmu, dia menjijikkan dan kitab karangannya adalah kitab yang sesat. Dia seorang Dai besar yang mengajak kepada kesesatan dan kitab-kitabnya seperti Majalah.
MUHAMMAD BIN SURUR
•Dahulu dia adalah seorang yang istiqomah di awal keadaannya. Kemudian dia sekarang menjadi termasuk pimpinan Ahlul Bidah, dia melecehkan Ahlul ilmi dan dia tidak mengikatkan dirinya dengan dalil-dalil. Dan sungguh bukan hanya satu orang yang telah membantahnya dan selayaknya umat diperingatkan darinya.
MUHAMMAD ABDUH AL MISHRI
•Dia seorang tokoh besar kesesatan, benar dia adalah seorang Mujaddid akan tetapi pada kesesatan dan dia adalah seorang penolong bagi mazhab Mu’tazilah.
MOAMMAR KHADAFI
•Semoga Allah menimpakan bala bagi dia dia adalah pengarang kitab Al-Akbar. Dia berkata bahwa Hajar Aswad adalah Khurofat dan Thawaf di Kabah adalah penyembahan kepada berhala dan selain dari itu dari ucapan-ucapannya (yang sesat.)
•Dan sesungguhnya dia mengatakan surat Al-Kahfi bukan termasuk dari Al-Qur’an
YUSUF QORODHAWI
•Semoga Allah menggunting kedua bibirnya
•Qordhawi adalah seorang yang menggunting ulama
•Engkau telah kafir wahai Qordhowi atau engkau telah mendekati kekafiran
•Dia mengatakan : “Kami tidak berperang dengan Yahudi dikarenakan permasalahan Islam akan tetapi dikarenakan mereka menjajah negeri kami”
ABUL HASAN AL-MISHRI
•Dia adalah seorang yang cenderung kepada uang
•Dalam diri ini (Syaikh Muqbil) terdapat sesuatu yang berkaitan dengannya
•Saya mengkhawatirkan dakwah kami dari Abul Hasan
ABUL A’LA AL-MAUDUDI
•Dia adalah seorang yang tertuduh bahwa pada dirinya termasuk dari pembela Syi’ah
KHOMEINI
•Dia telah kafir, maka hendaknya yang hadir menyampaikan kepada yang tidak kafir. Karena sesungguhnya dia mengatakan dalam kitabnya Al-Hukumat : “Sesungguhnya imam-imam kami (Imam-imam Syia’h) kedudukannya tidak ada yang bias mencapainya walaupun oleh seorang nabi yang diutus Allah atau malaikat yang memiliki kedekatan dengan Allah”
ALI AKBAR RAFSANJANI
•Dia Rafidhah pendosa, maka jangan tersamarkan atas kita (pemahaman) Rafidhah, maka sesungguhnya kita tidak ridho bahwa Rafidhah dianggap bagian dari Islam.
IKHWANUL MUSLIMIN
•Dakwah Ikhwanul Muslimin adalah dakwah campuran. Di dalamnya tedapat sufi, Syi’ah, Sunni dan orang-orang yang fasiq dan di dalamnya terdapat orang-orang yang kolot dan juga mata-mata.
JAMAAH TABLIGH
•Jama’ah Tabligh adalah Jama’ah Ahlul Bid’ah, janganlah seseorang tertipu dengan Jamaah ini.
JAMA’AH TAKFIR
•Jama’ah Takfir adalah Jama’ah yang sesat maka kami nasehatkan kepada saudara-saudara kami untuk memperingatkan umat dari mereka dan agar umat mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang yang sesat.
JAMA’ATUL JIHAD
•Berhati-hatilah wahai para pemuda, maka perkara ini adalah tipu daya sejak zamannya Sayyid Quthb dan Hasan Al Banna. Mereka menyerukan Jihad fi Sabilillah kemudian para pemuda memasuki organisasi mereka
HIZBUT TAHRIR
•Mereka mengingkari adzab kubur dan keluarnya Dajjal (di akhir zaman) Mereka tidak mementingkan mengajarkan keutamaan akhlak dan ilmu.
SUFI
•Sufi dari sisi pemahamannya termasuk dari pemahaman bid’ah. Akan tetapi diantara orang-orang yangberada di dalamnya ada yang menjadikan dirinya sebagai sesembahan (selain Allah). Sampai-sampai Abu Yazid Al-Busthani mengatakan : “tidak ada dalam jubah ini (jubah yang dia pakai) kecuali Allah”.
SYI’AH DAN RAFIDHAH
•Mereka adalah manusia yang paling jauh, sebagaimana Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan mereka sebagai manusia yang paling jauh dari akal dan pendalilan
•Rafidhah membenci sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, maka pada diri-diri mereka terdapat kemiripan dengan orang-orang kafir.
[7]File atturots.network.zip di direktori kelompokturotsibukti, didalamnya ada file www.assunnah.or.id_berita_kegiatan_dauroh2.html
[8]File alsofwah.zip di direktori kelompokturotsibukti, didalamnya ada file www.alsofwah.or.id_peduli_index.php_id=2_tampilkan_yes.htm
[9]File alsofwah.zip di direktori kelompokturotsibukti, didalamnya ada file www.alsofwah.or.id_index.php_pilih_lihatkegiatan_id_19_id_layanan_25.html
[10]File alsofwah.zip di direktori kelompokturotsibukti, didalamnya ada file www.alsofwah.or.id_index.php_pilih_lihatkegiatan_id_6_id_layanan_16.html
[11]File sururi.zip di direktori kelompokturotsibukti, didalamnya ada file www.aldakwah.org_iklan_daftarkaset.htm
[12]File 4.gif, direktori kelompokddii_dan_hizbiyyun
[13] DDI Bukan Sekedar Organisasi Biasa
[14] Antara DDI dan Yazid Jawwas Bukan Sekedar “Ngaji”