Penulis: Al Akh Abu ‘Amr Ahmad Alfian
MUQADDIMAH
الحمد لله رب العالمين، و صلاة و سلاما على المبعوث رحمة للعالمين، و على آله و صحبه أجمعين، أما بعد…
Alhamdulillah, berkat hidayah dan taufiq dari Allah Subhanahu wa Ta’ala beberapa waktu lalu Al-Ustadz Luqman Ba’abduh telah berhasil menerbitkan buku yang berjudul Sebuah Tinjauan Syari’at MEREKA ADALAH TERORIS! sebagai bantahan dari buku yang ditulis oleh Imam Samudra dengan judul Aku Melawan Teroris, yang didalamnya mengandung banyak penyimpangan dari aqidah dan manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah, caci maki, dan kedustaan atas nama ‘ulama Ahlus Sunnah, bahkan kental dengan aqidah dan paham Khawarij.
Diantara manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah dengan membantah kebatilan dan para pengusungnya sebagai salah satu bentuk amar ma’ruf nahi munkar. Hal itu mereka lakukan sebagai upaya penjagaan terhadap kemurnian agama ini sekaligus menjaga umat dari pengaruh virus-virus kesesatan yang ditebarkan oleh para pengusung kebatilan tersebut.
Alhamdulillah, dengan izin Allah melalui buku MEREKA ADALAH TERORIS (MAT) terbungkamlah mulut para pengusung aqidah dan paham Khawarij, dan kebenaran yang ada pada aqidah dan manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah kembali bersinar. Para pengusung kebatilan itu sudah tidak diterima lagi di tengah-tengah umat, barang dagangan mereka tidak laku lagi dijual kepada umat, dan kata-kata mereka tidak dihiraukan. Sehingga mereka sangat gerah, tersinggung, marah, dan sakit hati serta menyimpan dendam yang sangat besar terhadap Ahlus Sunnah, terkhusus buku MEREKA ADALAH TERORIS.
Diantara Sunnatullah yang pasti terjadi adalah pertempuran yang sangat sengit antara Al-Haq dan para pembawanya melawan kebatilan dan para pengusungnya; antara Ahlus Sunnah melawan ahlul batil. Setiap kali kebatilan itu dibantah dan setiap kali ahlul batil itu terbungkam, maka para pengusung kebatilan itu akan terus berusaha untuk mencari celah dan kesempatan agar bisa kembali menebarkan berbagai kebatilan dan syubhat (kerancuan) di tengah-tengah umat dalam “kemasan dan format yang baru”. Padahal tidak jarang kebatilan dan syubhat tersebut (ternyata) sudah usang bahkan sudah dibantah oleh para ‘ulama terdahulu, namun kesesatan tersebut sengaja dijajakan kembali dengan tampilan dan gaya yang lebih menawan, bahkan tidak jarang dibungkus dengan kata-kata yang dicanggih-canggihkan sehingga menimbulkan kesan “obyektif dan ilmiah”. Dengan demikian posisi kesesatan itu “tampak kokoh tak tergoyahkan”.
Diantara mereka yang berusaha membela dan menjajakan kembali kebatilan serta menyuarakan sakit hati dan kemarahan sejumlah “dai dan aktivis” pergerakan Islam di nusantara ini adalah Abduh Zulfidar Akaha dengan bukunya Siapa Teroris? Siapa Khawarij ? yang diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar Jakarta. Buku ini benar-benar menjadi “angin segar” bagi para pengusung paham dan aqidah sesat, menjadikan “cuaca cerah” setelah sebelumnya mereka rasakan mendung, menjadikan mereka kembali berani tampil dan berbicara setelah sebelumnya mereka kehabisan hujjah/argumentasi.
Buku tersebut disebarluarkan dengan sangat gencar, bahkan di beberapa daerah, buku tersebut dibagikan secara cuma-cuma alias gratis! Untuk semakin melariskan syubhat-syubhatnya, para hizbiyyun dengan penuh semangat menggelar acara-acara bedah buku di sejumlah kota besar di Nusantara dengan menghadirkan penulis buku Siapa Teroris? Siapa Khawarij?. “Da’i-da’i dan aktivis” pergerakan Islam yang selama ini merasa tersinggung dan gerah dengan buku Mereka Adalah Teroris tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk ikut tampil. Acara bedah buku tersebut direkam dalam bentuk VCD dan disebarluaskan. Diantara yang cukup gencar penyebarluasannya adalah VCD bedah buku tersebut yang diadakan penerbitnya, Pustaka Al Kautsar di Masjid Al-Furqan Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII) Jakarta, Ahad 13 Agustus 2006. VCD tersebut diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar! Dan cukup mengejutkan, ternyata rekaman VCD tersebut diawali dan diakhiri dengan musik.
Sebenarnya, bagi orang yang mau membaca secara seksama buku tersebut dan tidak silau oleh “gaya ilmiah” yang senantiasa dikesankan oleh sang penulisnya, akan tampak padanya bahwa ternyata penulis buku tersebut banyak berbuat kecurangan disamping terjatuh dalam kesalahan-kesalahan yang semestinya dia tidak pantas untuk salah dalam perkara tersebut.
Karena itu sangat perlu adanya upaya untuk meluruskan dan membantah berbagai macam kerancuan dan kebatilan dalam buku tersebut dalam rangka menyelamatkan aqidah dan agama umat ini dari penyimpangan dan kesesatan.
Walhamdulillah, dengan taufiq dan kemudahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Al-Ustadz Luqman Ba’abduh telah menyiapkan tulisan khusus untuk membantah buku tersebut. Tentu saja itu semua membutuhkan proses dan waktu yang cukup lumayan karena banyaknya poin-poin yang harus dibantah, padahal di sisi lain umat sudah sangat menantikan terbitnya buku bantahan tersebut. Mereka sangat mengharapkan adanya air segar pelepas dahaga. Mereka sangat butuh akan obat penawar bagi hati yang terluka akibat terpaan syubhat. Karena itu, beliau mempertimbangkan saran beberapa pihak untuk menampilkan buku bantahan tersebut dalam dua jilid, agar umat tidak terlalu lama menanti sementara kebutuhan sangat mendesak.
Maka dalam rangka memberikan bisyarah (pelipur lara) dan memberikan “pertolongan pertama” kepada umat, sambil menunggu terbitnya buku bantahan yang tengah disiapkan oleh Al-Ustadz Luqman Ba’abduh tersebut, sekaligus sebagai bingkisan kecil untuk saudara Abduh Zulfidar Akaha, beliau mengizinkan kami untuk menampilkan tulisan singkat dan sederhana ini. Beliau juga mengizinkan kami untuk mencuplik sebagian kecil dari apa yang insya Allah akan beliau tampilkan dalam tulisannya. Karena singkat dan sederhana, maka uraian, data, dan fakta yang kami sajikan pun sengaja kami ringkas dan kami sederhanakan serta lebih kami tekankan pada perkara-perkara yang lebih mudah dipahami dan dicerna oleh pembaca yang mayoritasnya awam, serta perkara-perkara yang tidak membutuhkan pembahasan yang rumit dan njlimet.
Semoga melalui tulisan sederhana ini, bisa membantu kaum muslimin untuk mengukur sejauh mana bobot keilmiahan dan objektivitas buku Siapa Teroris? Siapa Khawarij? (selanjutnya disingkat STSK) Sekaligus agar tidak tertipu oleh gaya dan penampilan “ilmiah” dan “obyektif” yang ditunjukkan oleh penulis buku tersebut.
Benarkah Khawarij sudah punah?!
Dalam Pengantar Penerbitnya, Pustaka Al-Kautsar dengan tegas memvonis buku Mereka Adalah Teroris (selanjutnya disingkat MAT) sebagai buku yang banyak sekali mengandung unsur-unsur kebohongan, manipulasi, sentimen golongan dan sebagainya. (lihat STSK halaman. xiii)
Namun suatu hal yang sangat aneh dan mengherankan, yang menunjukkan ketidakmengertian penerbit —kalau tidak mau dikatakan sebagai kebohongan dan manipulasi— pernyataan penerbit pada halaman yang sama :
“…bukan Ahlu Sunnah Wal Jama’ah, namun beraqidah Khawarij (aliran garis keras yang bisa dibilang sudah punah.” (hal.xiii) [cetak tebal dari kami]Hal ini jelas-jelas bertentangan dengan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yang menjelaskan tentang munculnya kaum Khawarij, diantaranya :
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَؤُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌُ قُطِعَ –قال ابن عمر سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه و سلم يَقُوْلُ : ((كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ )) أَكْثَرَ مِنْ عِشْرِيْنَ مَرَّةً — حَتىَّ يَخْرُجَ في أَعْرَاضِهِم الدَّجَّالُ
Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca Al Qur’an namun tidak memahaminya. Setiap kali muncul sekelompok dari mereka pasti tertumpas.
Ibnu ‘Umar berkata : Saya mendengar Rasulullah mengulang kalimat : “Setiap kali muncul sekelompok dari mereka pasti tertumpas” lebih dari 20 kali.
Kemudian beliau berkata : “Hingga muncullah Dajjal dalam barisan mereka.” [HR. Ibnu Majah]1)
Hadits di atas menunjukkan kepada kita bahwa kelompok Khawarij senantiasa ada hingga akhir zaman nanti, yaitu kelompok terakhir mereka akan muncul bersama Al-Masih Ad-Dajjal. Bahkan dengan tegas Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah meletakkan bab khusus dalam kitabnya yang sangat istimewa Silsilatul Ahaditsish Shahihah ketika menghasankan hadits Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma di atas dengan judul bab : استمرار خروج الخوارج yang artinya : “Kesinambungan Munculnya Kelompok Khawarij.”
Hal ini berbeda dengan penegasan penerbit Pustaka Al-Kautsar, bahwa Khawarij merupakan aliran garis keras yang bisa dibilang sudah punah. Anehnya kesalahan fatal ini didiamkan begitu saja oleh Abduh ZA dan bahkan diletakkan di halaman awal bukunya! Sekaligus hal ini merupakan salah satu bukti –dari sekian bukti yang akan kami tampilkan– yang menunjukkan tentang ketidakilmiahan buku STSK.
Untuk mengetahui informasi secara lengkap dan mendetail tentang Khawarij, silahkan meruju’ pada Al-Khawarij wal Fikrul Mutajaddid. (Kitab tersebut bisa didownload secara gratis pada situs kami ini). Atau bisa juga mengakses situs : http://www.sahab.net dan http://www.sahab.ws/2436.
Bersambung ke “Bingkisan Ringkas untuk Abduh ZA – Pertama”
(Dikutip dari tulisan Al Akh Abu ‘Amr Ahmad Alfian, Bingkisan Ringkas untuk Abduh ZA. Url sumber : http://www.merekaadalahteroris.com/abduh.pdf).
Simak juga artikel terkait:
Bingkisan Ringkas untuk Abduh ZA – Muqoddimah
Bingkisan Ringkas untuk Abduh ZA – Pertama