USTADZ PUSING, SUMPEK DAN…STRESS!
Sesi pertanyaan di sebuah pengajian ba’da Maghrib yang bertema Isra’ Mi’raj…
Sang ustadz:
…sebentar sirah ini masuk kepada hijrah ya, hijrah ke periode Madinah dan periode Madinah lebih banyak perangnya. Peperangan-peperangan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam……(suasana hening sekian lama)……
Ada yang mau ditanyakan? Saya tadi mungkin terlalu jelas menerangkannya ya? Lain kali saya tidak perjelas supaya banyak yang tanya he…he! Fadhol..
(Pertanyaan jauh dari mikrofon-tidak jelas)
Jawab sang ustadz:
Caranya bersatu ya…ya, memang itu keinginan kita. Cita-cita kita itu adalah persatuan umat Islam. Kita sama-sama melawan musuh yang sudah pasti. Yang jadi masalah sekarang umat Islam itu pecah! Pecahnya pecah lagi, pecahnya pecah lagi, pecahnya pecah lagi! Jadi kalau mula-mula 10 pecah jadi 2, 5-5, ternyata 5 dan 5 ini pecah lagi jadi 2,5 dan 2,5! Terus pecah, itu umat Islam!
Dan yang lebih tragis! Lebih tragis! Ajarannya sama! Sama-sama ngajarkan Tauhid! Sama-sama ngajarkan Qur’an dan Sunnah! Kitabnya sama! Rujukannya sama! Gurunya sama! Podho kabeh (jawa, sama semuanya)! Sik tukaran (masih bertengkar)!
Waduuh…apa nggak stress kita ngadapi ini?! Opo sing digolek’i iku opo (apa yang dicari itu apa)? Saya juga mikir kayak bapak, karepe iku opo (maunya itu apa)?
Iki podho kabeh (ini semua sama)! Ajarane podho (ajarannya sama)! Kitabe podho (kitabnya sama)! Gurune podho (gurunya sama)! Kene’ opo kok tukaran (kenapa kok bertengkar)? Waduh pusing menghadapi itu! Pusing pak!
Kalau bapak pusing (maka) saya lebih pusing dari bapak! Heran saya, heran! Kalau aqidahnya nggak sama, nggak akur sik (masih) wajar, aqidahe nggak podho (aqidahnya nggak sama)! Iki aqidahe podho (ini aqidahnya sama)! Ajarane podho (ajarannya sama)! Aqidahe podho (aqidahnya sama)! Semuanya sama tapi tukaran (bertengkar)! Aduuuh nggak bisa mbayangkan!
Faktornya macam-macam pak, diantara faktornya bisa nggak ikhlas. Itu factor paling utama, nggak ikhlas! Itu, karena ini lho karena dhuwik, karena uang pak. Jadi agama diibaratkan sama dengan dagangan! Karena dia merasa dakwahnya dapat uang nah dia pertahankan supaya tidak diambil uang saya. Supaya uang saya nggak (me)ngalir ke sana (tetapi) (me)ngalir ke sini!
Atau cari murid, yang nggak laku, yang sana laku. Bagaimana supaya laku? Yang sana dipukuli aja biar muridnya ke sini!
Atau kepingin terkenal, kepingin disebut-sebut orang. Walhasil macem-macem (macam-macam), intinya nggak ikhlas! Nggak ikhlas!
Betul, saya tiap hari mikir, satu hari mulai pagi mikir itu thok (saja)! Pusing saya! Karepe iku opo (maunya itu apa)? Tukaraaan thok (bertengkaaar saja)!
Kalau memang beda aqidahnya ya, beda aqidahnya ya, ini syirik-ini tauhid! Ini bid’ah-ini sunnah! Nggak ketemu sik (masih) wajar. Sik (masih) wajar soale (soalnya) beda. Iki podho (ini sama)! Tauhide podho (tauhidnya sama)! Aqidahe podho (aqidahnya sama)! Sunnahe podho (sunnahnya sama)! Kitabe podho (kitabnya sama)! Semuanya gurunya sama tapi tukaran (bertengkar)! Wis gak eroh wis (Sudah nggak tahu dah)! Itu pak! Ini, yang membuat kita pusing ya ini!! Karepe po (maunya apa)? Gak eruh (Nggak tahu)! (Masjid At-Taqwa, Kota Batu-Malang, 11 Januari 2007, kajian ba’da Maghrib, menit ke 42:49 – 47:13)
(hehehe jangan ikut-ikutan pusing bung dengan ustadz stress kayak gini, ya ini hasilnya kalau ngaku “salafy” tapi berkomplot mesra dengan orang-orang pks al-ikhwani!). Ma’af saja, jangan bosan karena ana yang transkrip, mad’u ustadz stress ini resah dengan ceramah “kualitas jongkok” kayak gini, akhirnya ana-lah yang diberi hadiah untuk “mengeksekusi”nya. Weleh-weleh, betapa susahnya mencari teman dan saudara semanhaj, ee tiba-tiba cd musuh tak diundang disodorkannya kepada kita, apa pantas kita menolaknya?
Oh ya lupa, siapakah gerangan ustadz stress tadi? Siapa lagi kalau bukan Abdullah Hadrami si kurcaci kecil yang hendak mengangkat aib si aidh al-qarni gembong besar ikhwani!! Ya orang ini yang ngaku tanpa rasa malu telah bermulazamah selama 4 tahun di majelisnya Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah!!
Abu Dzulqarnain Abdul Ghafur