Lagi-Lagi Terbongkar Bukti Konspirasi Dua Kelompok Teror, Ikhwanul Muslimin As-Sufi & ISIS Serta Chanel Al-Jazeera Qatar

bismillahirrohmanirrohim

LAGI-LAGI TERBONGKAR BUKTI KONSPIRASI DUA KELOMPOK TEROR, IKHWANUL MUSLIMIN AS-SUFI & ISIS SERTA CHANEL AL-JAZEERA QATAR
(OMAR AL-DEEB [ANGGOTA KELOMPOK TERORIS IKHWANUL MUSLIMIN] YANG “DILENYAPKAN SECARA PAKSA” OLEH OTORITAS KEAMANAN MESIR TIBA-TIBA MUNCUL DALAM VIDEO PROPAGANDA KELOMPOK TERORIS ISIS)

📢Terjadi Keajaiban Besar dibalik Propaganda Ikhwanul Muslimin dalam Mendiskreditkan Pemerintah Mesir

Dalam sebuah kejutan baru, memperlihatkan fakta hubungan kuat antara Ikhwanul Muslimin dan ISIS, dan bagaimana Ikhwanul Muslimin mendukung ISIS dengan uang dan memasok peralatan serta elemen-elemen personal terorisnya.

Seorang pria yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin (dan anak dari petinggi Ikhwanul Muslimin!) yang diklaim serta dipropagandakan oleh media-media Ikhwanul Muslimin telah terkena ‘penghilangan paksa’ yang tidak beralasan oleh otoritas keamanan telah muncul (baca: hidup kembali) dalam sebuah video yang dikeluarkan di Provinsi Sinai yang berafiliasi dengan kelompok teroris ISIS pada hari Minggu malam dengan menunjukkan kesetiaannya kepada Abu Bakr al-Baghdadi sebagai kepala kelompok teroris ISIS. Rekaman penting dalam video tersebut mencakup adegan yang menunjukkan seorang pria muda Mesir, Omar al-Deeb.

Dalam sebuah video, sebuah salinan yang diperoleh oleh Al-Bawaba News, ISIS menegaskan bahwa Omar El-Deeb adalah salah satu sel teroris Ard al-Lewaa.

Omar Ibrahim al-Deeb adalah anak pemimpin Ikhwanul Muslimin, Pemimpin Ikhwanul ini mengatakan bahwa anaknya mati “syahid”, katanya, anaknya sangat tertarik pada bidang media, dan juga jenius di bidang matematika memungkinkannya memenangkan olahraga maraton di Malaysia.

Al-Deeb mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan sebuah program di saluran Ahwaniya pada awal Oktober bahwa anak laki-lakinya, Omar telah lahir ke dunia dengan membawa bakat dan bahwa dia membawa sebuah pesan ke negaranya dan berkhidmat untuk agamanya.

Rekaman video Garda Sharia di Provinsi Sinai yang direkam di Sinai datang bersamaan dengan operasi militer komprehensif ‘Sinai 2018’ untuk melawan terorisme di seluruh semenanjung dan negara tersebut. Dalam video itu, kelompok tersebut membahas kritik dan vonis terhadap fundamentalis ekstremis Mesir.

📹 https://www.youtube.com/watch?v=VBFs9mniMjk
Gambar 1. Provinsi Sinai merupakan salah satu daerah operasi teror kelompok teroris seperti nampak pada video ini dimana sebuah mobil yang berisi penuh bahan peledak sedang melaksanakan operasi bom bunuh diri, namun pihak militer Mesir berhasil mendeteksinya sehingga tank tempur segera melindas mobil teroris yang penuh bahan peledak tersebut. Semoga negeri-negeri kaum Muslimin dijaga oleh Allah Ta’ala dari makar kejahatan keji para teroris tersebut, amien.

Kelompok teroris tersebut kemudian mengancam orang-orang Mesir untuk tidak berpartisipasi dalam pemilihan presiden tahun 2018, dengan mengatakan bahwa mereka akan menargetkan tempat pemungutan suara.

Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan pada bulan September 2017 bahwa pasukan keamanan telah berhasil menewaskan al-Deeb dalam bentrokan dengan sebuah kelompok militan. Namun, Deeb, yang adalah anak seorang pemimpin Ikhwanul Muslimin, kemudian menjadi subjek kampanye Ikhwanul Muslimin dan media sosial, di mana mereka mengklaim, melalui media berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin bahwa dia telah ‘secara paksa dihilangkan’ oleh pihak berwenang.

Membandingkan pernyataan Kementerian Dalam Negeri, keluarganya muncul di media propaganda Ikhwanul Muslimin untuk mengklaim bahwa dia telah belajar ‘media’ di Malaysia, dan bahwa dia telah diculik oleh polisi saat dia tiba di Mesir, sebelum dibunuh.

Pemimpin Ikhwanul ini, Ibrahim al-Deeb mengatakan bahwa anaknya (yang kuliah di Malaysia) mati “syahid”, sangat tertarik pada bidang media, dan juga jenius di bidang matematika memungkinkannya memenangkan olahraga maraton di Malaysia.

Al-Deeb mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan sebuah program di saluran Ahwaniya pada awal Oktober bahwa anak laki-lakinya, Omar telah lahir ke dunia dengan membawa bakat dan bahwa dia membawa sebuah pesan ke negaranya dan berkhidmat untuk agamanya.

Narasi keluarganya (baca: propaganda hoax) mendapatkan daya tarik dan dukungan dari pengguna media sosial di Mesir, dengan menuduh polisi membunuhnya tanpa alasan.

Teroris Ikhwanul Muslimin, saluran Makamelin, serta chanel al-Jazeera dan platform teroris lainnya mengklaim bahwa Omar -teroris tersebut- dihilangkan secara paksa setelah penangkapannya selama kunjungan keluarganya dan kemudian dilikuidasi oleh dinas keamanan Mesir.

Gambar 2. Omar al-Deeb anak pemimpin Ikhwanul Muslimin Ibrahiem al-Deeb, dididik dan ditarbiyah dengan manhaj teroris Ikhwanul Muslimin as-Sufi lalu berkhidmat untuk organisasi teroris pecahan Ikhwanul Muslimin, ISIS.

Namun, video ‘Garda Sharia’ hari Minggu ternyata bertentangan dengan statemen keluarganya dan propaganda Ikhwanul Muslimin dan sejalan dengan pernyataan Kementerian Dalam Negeri, karena di dalam video ini menunjukkan cuplikan al-Deeb sebagai seorang anggota militan TERORIS ISIS di Irak.

Video tersebut kemudian menegaskan fakta bahwa al-Deeb diperintahkan oleh pimpinan ISIS untuk pindah dari Irak ke Mesir, bergabung dengan kelompok ISIS Mesir dan melakukan operasi teror di negara tersebut.

Sebuah suara kemudian mengungkapkan bahwa al-Deeb memang telah terbunuh di Mesir dalam bentrokan dengan pasukan keamanan negara tersebut.

Video tersebut, yang oleh Al-Bawaba News tidak sepenuhnya diterbitkan, dipublikasikan karena kebohongan dan propaganda dusta terhadap tentara Mesir yang mengungkapkan bahwa Omar al-Deeb ternyata bergabung dengan organisasi tersebut di Sinai sebelum dia terbunuh dalam operasi anti teror oleh pemerintah Mesir.

Ia menerima pelatihan penuh dari organisasi tersebut. Dan bergabung dalam operasi teroris serta misi teroris di Giza untuk melawan tentara Mesir dan pasukan polisi di Sinai, namun kewaspadaan pasukan keamanan Mesir berhasil menggagalkan operasi teroris ini.

Gambar 3. Teroris ISIS Omar al-Deeb bermanhaj Ikhwanul Muslimin As-Sufi, bukti kedekatannya sejak kecil bersama gembong teroris Yusuf al-Qaradhawi Mufti Qatar.

Download di sini

Gambar 4. Video propaganda yang dikeluarkan kelompok teroris ISIS (telah kami kompilasi dengan video bukti propaganda dusta IM dalam mendiskreditkan pemerintah Mesir, -tpah) akhirnya membongkar konspirasi hubungan antara kelompok teroris ISIS dan pemasok personelnya, Ikhwanul Muslimin as-Sufi serta propaganda dusta yang dilancarkan oleh chanel Al-Jazeera Qatar beserta segenap media Ikhwanul Muslimin dalam mendiskreditkan pemerintah Mesir.

Teroris Ikhwanul Muslimin, saluran Makamelin, serta saluran al-Jazeera dan platform teroris lainnya mengklaim bahwa Omar -teroris tersebut- dihilangkan secara paksa setelah penangkapannya selama kunjungan keluarganya dan kemudian dilikuidasi oleh dinas keamanan Mesir.

Kejadian ini bukan kasus pertama dimana media Ikhwanul Muslimin atau bahkan organisasi hak asasi manusia – menyebarkan informasi tentang penghilangan paksa seseorang, hanya untuk menemukan bahwa mereka ternyata adalah anggota ISIS atau sayap militan Ikhwanul Muslimin.

Kementerian Dalam Negeri, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada bulan September 2017, mengatakan bahwa sekelompok elemen takfiri yang melarikan diri dari Sinai utara mengambil dua apartemen di daerah “Ard al-Lewaa” di Giza Governorate untuk bersembunyi, dan mengadakan pertemuan organisasional mereka dan bersiap untuk pelaksanaan serangkaian operasi teroris.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa informasi tersebut ditangani dengan berkoordinasi dengan kementerian terkait dan menargetkan kedua apartemen tersebut setelah mendapat kuasa dari Kejaksaan Agung, menjelaskan bahwa pasukan tersebut melakukan penggrebegan terhadap unsur-unsur teroris tersebut yang berhasil menewaskan semua anggota teroris.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa diantara nama-nama tersebut, yang terbunuh adalah Omar Ibrahim al-Deeb, lahir pada tanggal 3/12/1994 di Kairo, diburu dalam kasus terorisme No. 79/2017.

Photos: ‘Forcibly disappeared’ man appears as militant in IS video

“Da’ash” exposes the “Brotherhood” … Omar El-Deeb admits his loyalty to Abu Bakr al-Baghdadi

BUKU-BUKU SAYYID QUTHUB (GEMBONG IKHWANUL MUSLIMIN) SUMBER RADIKALISME DAN TERORISME

✍🏼 Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah berkata:

‏ننصح بعدم قراءة كتبه وبعض الشباب صاروا من جماعة التكفير بسبب عبارات سيد قطب.

“Kami nasehatkan untuk tidak membaca kitab-kitabnya (Sayyid Quthub), dan sebagian pemuda ada yang menjadi pengikut jama’ah takfir dengan sebab ungkapan-ungkapan Sayyid Quthub.”

📚 Fadhaih wa Nashaih, hlm. 277

🌍 Sumber || https://twitter.com/M_ALWadiee/status/753502286765252608

⚪️ https://t.me/forumsalafy/11308

#omar_aldeeb #ibrahim_aldeeb #ikhwanul_muslimin_as_sufi #isis #abubakar_al_baghdadi #takfir #qaradhawi #Qatar #aljazeera #chanel #IM #propaganda #hoax #mesir #sinai #militer

🔆👣🔆👣🔆👣🔆👣🔆
⚔️🛡Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
📠 Channel Telegram: http://telegram.me/tp_alhaq
🌎 http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com
•┈┈•┈┈•⊰✿✒️✿⊱•┈┈•┈┈•

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *